SlideShare a Scribd company logo
KELAINAN KONGENITAL
DAN PENYAKIT
KETURUNAN
TIM
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia, patofisiologi; (CP.P.01)
2. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (CP.S.08)
3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (CP.S.09)
4. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang
sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku (CP.KU.01)
5. Mampu melakukan pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan sesuai dengan SOP
(CP.KK.09)
Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh
manusia, patofisiologi
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL, NUKLEUS, KROMOSOM, GENUM, DNA
2. PEMBENTUKAN PROTEIN
3. PROSES MIOSIS DAN MITOSIS
4. MUTASI GENETIK dan KROMOSOM
5. KELAINAN MUTASI GENETIK
6. KELAINAN MUTASI KROMOSOM
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL, NUKLEUS,
KROMOSOM, GENUM, DNA
https://www.youtube.com/watch?v=URUJD5NEXC8&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-
11Egt&index=19&t=102s
https://www.youtube.com/watch?v=MvuYATh7Y74&list=PL4uU
mvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-11Egt&index=9
https://www.youtube.com/watch?v=C8OL1MTbGpU&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFt
asOd-11Egt&index=17
PEMBENTUKAN PROTEIN
https://www.youtube.com/watch?v=gG7uCskUOrA&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERP
LaFtasOd-11Egt&index=18
Miosis dan Mitosi
https://www.youtube.com/watch?v=yRLQKZzFb68&list=PL4uUm
vmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-11Egt&index=22
https://www.youtube.com/watch?v=A-
mFPZLLbHI&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-11Egt&index=21
MUTASI GENETIK dan KROMOSOM
https://www.youtube.com/watch?v=vP8-5Bhd2ag&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-
11Egt&index=7
MUTASI GENETIK dan KROMOSOM
◦ Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada materi genetik sehingga menyebabkan perubahan pada ekspresi materi
genetik tersebut. Mutasi dapat terjadi pada tingkat gen, kromosom, maupun set kromosom dari suatu individu.
Mutasi dapat terjadi secara alami maupun buatan dengan menggunakan sinar-sinar tertentu, zat-zat kimia, dan
agen biologis. Peristiwa terjadinya mutasi disebut dengan mutagenesis, individu yang mengalami mutasi disebut
mutan, dan faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
Mutasi gen (mutasi titik)
◦ Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada tingkat gen, dengan perubahan yang
terjadi pada pasangan basa nitrogen pembentuk gen. Karena mutasi gen terjadi pada
daerah yang sempit (perubahan satu atau beberapa pasang basa), maka mutasi gen
disebut dengan mutasi titik. Mutasi gen dapat dibedakan menjadi substitusi pasangan
basa dan penambahan atau pengurangan pasangan basa.
Substitusi pasangan basa
◦ Substitusi pasangan basa merupakan mutasi yang terjadi karena perubahan satu pasang basa nitrogen pada suatu
gen. Perubahan satu basa nitrogen dapat menyebabkan perubahan pada protein yang dikode gen tersebut dan
dapat menyebabkan kelainan yang membahayakan. Substitusi pasangan basa dapat dibedakan menjadi transisi
dan transversi.
◦ Transisi merupakan perubahan pada basa purin dengan basa purin lain, atau basa pirimidin dengan basa pirimidin
lain. Misalnya urutan basa nitrogen GCA yang berubah menjadi ACA. Sedangkan transversi merupakan perubahan
basa purin dengan basa pirimidin atau sebaliknya. Misalnya saja burutan basa nitrogen GCA yang berubah menjadi
TCA.
Penambahan atau pengurangan pasangan
basa
◦ Penambahan atau pegurangan pasangan basa disebut juga dengan mutasi ubah rangka. Disebut demikian karena
apabila basa nitrogen telah bertambah atau berkurang maka urutan kodon dalam gen tersebut dapat berubah
secara keseluruhan.
◦ Mutasi ubah rangka dapat dibedakan menjadi dua yaitu adisi dan delesi. Adisi merupakan penambahan basa
nitrogen, misalnya urutan awal adalah GCA-ACA mengalami penambahan sehingga menjadi TGC-AAC-A...
Sedangkan delesi merupakan pengurangan basa nitrogen, misalnya uutan basa GCA-ACA mengalami
pengurangan sehingga menjadi CAA-CA..
Mutasi kromosom
◦ Mutasi kromosom atau aberasi kromosom adalah perubahan struktur kromosom atau
perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom umumnya menimbulkan akibat yang
lebih jelas pada individu dibandingkan dengan mutasi gen. Mutasi kromosom alami
terjadi pada waktu sel melakukan pembelahan meiosis karena peristiwa pindah silang
atau gagal berpisah.
Mutasi kromosom
Perubahan struktur kromosom
◦ Perubahan struktur kromosom merupakan perubahan struktur gen dalam kromosom, baik penambahan, pengurangan,
maupun perubahan letak dari gen-gen. Perubahan struktur kromosom dapat dibedakan menjadi delesi, duplikasi, inversi,
dan translokasi.
◦ Delesi merupakan patahnya kromosom sehingga menyebabkan hilangnya beberapa gen dalam kromosom tersebut.
Duplikasi kromosom merupakan penambahan ruas kromosom sehingga menyebabkan penambahan gen yang sebelumnya
telah ada pada kromosom tersebut.
◦ Inversi merupakan penataan kembali struktur kromosom yang diakibatkan oleh melilitnya lengan kromosom, kemudian
patah, kemudian menyatu kembali namun terbalik pada tempat yang berbeda. Bila sentromer berada di luar ruas yang
terbalik disebut sebagai inversi parasentrik, sedangkan bila sentromer berada dalam ruas yang terbalik disebut inversi
perisentrik.
◦ Translokasi merupakan perpindahan segmen kromosom yang berisi gen-gen. Apabila terjadi pertukaran segmen antar
kromosom (saling tukar menukar) disebut sebagai translokasi resiprok. Namun apabila terjadi perpindahan segmen
kromosom menuju kromosom lain tanpa pertukaran disebut translokasi non resiprok.
Setiap makhluk hidup memiliki jumlah kromosom yang tertentu, seperti manusia yang memiliki 46 kromosom (23
pasang). Kromosom dalam sel dapat mengalami penambahan karena peristiwa mutasi. Perubahan pada jumlah
kromosom akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dibandingkan dengan perubahan struktur kromosom.
Perubahan jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi aneuploidi (penambahan atau pengurangan satu atau
beberapa kromosom) dan euploidi (penambahan atau pengurangan set kromosom).
Aneuploidi dapat terjadi karena kesalahan pada waktu meiosis, karena peristiwa gagal berpisah. Misalnya saja
kromosom manusia yang berjumlah 46 dengan rumus 2n (diploid) dapat mengalami perubahan sebagai berikut.
 Apabila terjadi pengurangan 2 kromosom disebut nulisomik (2n-2)
 Pengurangan 1 kromosom disebut monosomik (2n-1)
 Dan, penambahan 1 kromosom disebut trisomik (2n+1)
◦ Penyakit yang disebabkan karena aneuploidi antara lain.
 Trisomik kromosom 21 menyebabkan sindrom down
 Trisomik kromosom 18 menyebabkan sindrom Edward
 Trisomik kromosom 13 menyebabkan sindrom patau
 47, XXX (penambahan kromosom X) menyebabkan sindrom tripel X
 47, XXY menyebabkan sindrom klinefelter
 45, XO (hanya memiliki satu kromosom X tanpa X lain atau Y) menyebabkan sindrom turner
◦ Euploidi adalah perubahan pada set kromosom pada tingkat ploidi. Individu normal (wild type) memiliki genom 2n
(diploid). Namun mutasi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada tingkat ploidi sehingga menjadi 3n
(triploid), 4n (tetraploid), dan banyak n (poliploid). Banyak tumbuhan budiaya yang telah dimutasikan sehingga
menghasilkan tumbuhan poliploid yang memiliki sifat unggul. Namun penambahan set kromosom pada hewan dan
manusia biasanya akan menimbulkan kematian sebelum lahir karena metabolisme yang tidak seimbang.
Faktor penyebab mutasi
Mutasi merupakan peristiwa alamiah yang terjadi secara pelan namun pasti. Berdasarkan
pemicunya mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi alami dan mutasi buatan.
Mutasi alami terjadi karena kesalahan pada waktu pembelahan meiosis, baik karena peristiwa
pindah silang maupun gagal berpisah. Peristiwa ini dapat menghasilkan sifat yang menguntungkan
ataupun merugikan individu tersebut. Sifat yang merugikan dan tidak sesuai dengan kondisi
lingkungan akan menyebabkan individu tersebut mati. Namun apabila sifat baru tersebut
menguntungkan, dapat terus bertahan dan diturunkan ke keturunan berikutnya. Sifat akibat mutasi
yang diturunkan kepada kerturunan berikutnya ini merupakan jalan bagi terjadinya evolusi makhluk
hidup. Mutasi alami dapat dipicu oleh pengaruh dari sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar
kosmis dari luar angkasa.
utasi alami terjadi karena kesalahan pada waktu pembelahan meiosis, baik karena peristiwa pindah
silang maupun gagal berpisah. Peristiwa ini dapat menghasilkan sifat yang menguntungkan
ataupun merugikan individu tersebut. Sifat yang merugikan dan tidak sesuai dengan kondisi
lingkungan akan menyebabkan individu tersebut mati. Namun apabila sifat baru tersebut
menguntungkan, dapat terus bertahan dan diturunkan ke keturunan berikutnya. Sifat akibat mutasi
yang diturunkan kepada kerturunan berikutnya ini merupakan jalan bagi terjadinya evolusi makhluk
hidup. Mutasi alami dapat dipicu oleh pengaruh dari sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar
kosmis dari luar angkasa.
Penyebab Mutasi
◦ Mutasi buatan terjadi karena aktivitas manusia untuk menghasilkan individu yang memiliki sifat yang lebih unggul. Manusia banyak
memutasikan tumbuhan untuk menghasilkan bibit unggul agar menghasilkan panen yang melimpah. Agen penyebab mutasi
(mutagen) pada mutasi buatan dapat berupa:
 Agen fisik : sinar ultraviolet, sinar x, dan sinar radioaktif yang meliputi sinar alfa, beta, dan gama.
 Agen kimia : bahan kimia seperti etil metan sulfonat, etiletan sulfonat, hidroksilamin, dan kolkisin.
 Agen biologi : virus sebagai agen biologi yang biasa digunakan sebagai pemicu mutasi.
TUGAS
◦ termasuk juga kelainan kromosaom yg lain labio-palatokisi, fibrotik kistik, down sindrome (trisomi 21) sindrome X rapuh ,
hemofilia , sindrome klineferter, sindrome turner atau kelainan genon dan kromosom lain nya
KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN_new.pptx

More Related Content

Similar to KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN_new.pptx

materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
CahayaRamadhani7
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
arumbaelah
 
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
Rizki Amaliyah
 
Bahan genetika
Bahan genetikaBahan genetika
Bahan genetika
jasminepesek22
 
3.8
3.83.8
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptxMutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
renanda8
 
MUTASI GEN
MUTASI GENMUTASI GEN
MUTASI GEN
Yaa Muthmainnah
 
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Muhamad Toha
 
36_Zidane Besar N.pptx
36_Zidane Besar N.pptx36_Zidane Besar N.pptx
36_Zidane Besar N.pptx
16JackyAbdulAzizHarm
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
Kenrick .
 
BIOLOGI MUTASI
BIOLOGI MUTASIBIOLOGI MUTASI
BIOLOGI MUTASI
chintyazulvimustika
 
Mutasi
MutasiMutasi
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasiMURDJOKO
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasiMURDJOKO
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasiMURDJOKO
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasiMURDJOKO
 
Makalah mutasi gen
Makalah mutasi genMakalah mutasi gen
Makalah mutasi gen
Anggithachynk Dyclamanx
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
akurice
 

Similar to KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN_new.pptx (20)

materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
materi tentang mutasi untuk pelajaran kelas 12
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
 
Bahan genetika
Bahan genetikaBahan genetika
Bahan genetika
 
3.8
3.83.8
3.8
 
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptxMutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
Mutasi perkuliahan Dasar Genetika ikan part 1pptx.pptx
 
MUTASI GEN
MUTASI GENMUTASI GEN
MUTASI GEN
 
Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)Buku xii bab 5 (Mutasi)
Buku xii bab 5 (Mutasi)
 
36_Zidane Besar N.pptx
36_Zidane Besar N.pptx36_Zidane Besar N.pptx
36_Zidane Besar N.pptx
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
BIOLOGI MUTASI
BIOLOGI MUTASIBIOLOGI MUTASI
BIOLOGI MUTASI
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasi
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasi
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasi
 
Bab mutasi
Bab mutasiBab mutasi
Bab mutasi
 
Buku xii bab 5
Buku xii bab 5Buku xii bab 5
Buku xii bab 5
 
Makalah mutasi gen
Makalah mutasi genMakalah mutasi gen
Makalah mutasi gen
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 

Recently uploaded

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 

Recently uploaded (17)

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 

KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN_new.pptx

  • 2.
  • 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia, patofisiologi; (CP.P.01) 2. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (CP.S.08) 3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (CP.S.09) 4. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku (CP.KU.01) 5. Mampu melakukan pencegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan sesuai dengan SOP (CP.KK.09)
  • 4. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia, patofisiologi 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL, NUKLEUS, KROMOSOM, GENUM, DNA 2. PEMBENTUKAN PROTEIN 3. PROSES MIOSIS DAN MITOSIS 4. MUTASI GENETIK dan KROMOSOM 5. KELAINAN MUTASI GENETIK 6. KELAINAN MUTASI KROMOSOM
  • 5. ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL, NUKLEUS, KROMOSOM, GENUM, DNA https://www.youtube.com/watch?v=URUJD5NEXC8&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd- 11Egt&index=19&t=102s https://www.youtube.com/watch?v=MvuYATh7Y74&list=PL4uU mvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd-11Egt&index=9
  • 6.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. MUTASI GENETIK dan KROMOSOM https://www.youtube.com/watch?v=vP8-5Bhd2ag&list=PL4uUmvmTUtJDtO21ERPLaFtasOd- 11Egt&index=7
  • 36. MUTASI GENETIK dan KROMOSOM ◦ Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada materi genetik sehingga menyebabkan perubahan pada ekspresi materi genetik tersebut. Mutasi dapat terjadi pada tingkat gen, kromosom, maupun set kromosom dari suatu individu. Mutasi dapat terjadi secara alami maupun buatan dengan menggunakan sinar-sinar tertentu, zat-zat kimia, dan agen biologis. Peristiwa terjadinya mutasi disebut dengan mutagenesis, individu yang mengalami mutasi disebut mutan, dan faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
  • 37. Mutasi gen (mutasi titik) ◦ Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada tingkat gen, dengan perubahan yang terjadi pada pasangan basa nitrogen pembentuk gen. Karena mutasi gen terjadi pada daerah yang sempit (perubahan satu atau beberapa pasang basa), maka mutasi gen disebut dengan mutasi titik. Mutasi gen dapat dibedakan menjadi substitusi pasangan basa dan penambahan atau pengurangan pasangan basa.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Substitusi pasangan basa ◦ Substitusi pasangan basa merupakan mutasi yang terjadi karena perubahan satu pasang basa nitrogen pada suatu gen. Perubahan satu basa nitrogen dapat menyebabkan perubahan pada protein yang dikode gen tersebut dan dapat menyebabkan kelainan yang membahayakan. Substitusi pasangan basa dapat dibedakan menjadi transisi dan transversi. ◦ Transisi merupakan perubahan pada basa purin dengan basa purin lain, atau basa pirimidin dengan basa pirimidin lain. Misalnya urutan basa nitrogen GCA yang berubah menjadi ACA. Sedangkan transversi merupakan perubahan basa purin dengan basa pirimidin atau sebaliknya. Misalnya saja burutan basa nitrogen GCA yang berubah menjadi TCA.
  • 42. Penambahan atau pengurangan pasangan basa ◦ Penambahan atau pegurangan pasangan basa disebut juga dengan mutasi ubah rangka. Disebut demikian karena apabila basa nitrogen telah bertambah atau berkurang maka urutan kodon dalam gen tersebut dapat berubah secara keseluruhan. ◦ Mutasi ubah rangka dapat dibedakan menjadi dua yaitu adisi dan delesi. Adisi merupakan penambahan basa nitrogen, misalnya urutan awal adalah GCA-ACA mengalami penambahan sehingga menjadi TGC-AAC-A... Sedangkan delesi merupakan pengurangan basa nitrogen, misalnya uutan basa GCA-ACA mengalami pengurangan sehingga menjadi CAA-CA..
  • 43.
  • 44. Mutasi kromosom ◦ Mutasi kromosom atau aberasi kromosom adalah perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom umumnya menimbulkan akibat yang lebih jelas pada individu dibandingkan dengan mutasi gen. Mutasi kromosom alami terjadi pada waktu sel melakukan pembelahan meiosis karena peristiwa pindah silang atau gagal berpisah.
  • 46. Perubahan struktur kromosom ◦ Perubahan struktur kromosom merupakan perubahan struktur gen dalam kromosom, baik penambahan, pengurangan, maupun perubahan letak dari gen-gen. Perubahan struktur kromosom dapat dibedakan menjadi delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi. ◦ Delesi merupakan patahnya kromosom sehingga menyebabkan hilangnya beberapa gen dalam kromosom tersebut. Duplikasi kromosom merupakan penambahan ruas kromosom sehingga menyebabkan penambahan gen yang sebelumnya telah ada pada kromosom tersebut. ◦ Inversi merupakan penataan kembali struktur kromosom yang diakibatkan oleh melilitnya lengan kromosom, kemudian patah, kemudian menyatu kembali namun terbalik pada tempat yang berbeda. Bila sentromer berada di luar ruas yang terbalik disebut sebagai inversi parasentrik, sedangkan bila sentromer berada dalam ruas yang terbalik disebut inversi perisentrik. ◦ Translokasi merupakan perpindahan segmen kromosom yang berisi gen-gen. Apabila terjadi pertukaran segmen antar kromosom (saling tukar menukar) disebut sebagai translokasi resiprok. Namun apabila terjadi perpindahan segmen kromosom menuju kromosom lain tanpa pertukaran disebut translokasi non resiprok.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50. Setiap makhluk hidup memiliki jumlah kromosom yang tertentu, seperti manusia yang memiliki 46 kromosom (23 pasang). Kromosom dalam sel dapat mengalami penambahan karena peristiwa mutasi. Perubahan pada jumlah kromosom akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dibandingkan dengan perubahan struktur kromosom. Perubahan jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi aneuploidi (penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom) dan euploidi (penambahan atau pengurangan set kromosom). Aneuploidi dapat terjadi karena kesalahan pada waktu meiosis, karena peristiwa gagal berpisah. Misalnya saja kromosom manusia yang berjumlah 46 dengan rumus 2n (diploid) dapat mengalami perubahan sebagai berikut.  Apabila terjadi pengurangan 2 kromosom disebut nulisomik (2n-2)  Pengurangan 1 kromosom disebut monosomik (2n-1)  Dan, penambahan 1 kromosom disebut trisomik (2n+1)
  • 51. ◦ Penyakit yang disebabkan karena aneuploidi antara lain.  Trisomik kromosom 21 menyebabkan sindrom down  Trisomik kromosom 18 menyebabkan sindrom Edward  Trisomik kromosom 13 menyebabkan sindrom patau  47, XXX (penambahan kromosom X) menyebabkan sindrom tripel X  47, XXY menyebabkan sindrom klinefelter  45, XO (hanya memiliki satu kromosom X tanpa X lain atau Y) menyebabkan sindrom turner
  • 52. ◦ Euploidi adalah perubahan pada set kromosom pada tingkat ploidi. Individu normal (wild type) memiliki genom 2n (diploid). Namun mutasi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada tingkat ploidi sehingga menjadi 3n (triploid), 4n (tetraploid), dan banyak n (poliploid). Banyak tumbuhan budiaya yang telah dimutasikan sehingga menghasilkan tumbuhan poliploid yang memiliki sifat unggul. Namun penambahan set kromosom pada hewan dan manusia biasanya akan menimbulkan kematian sebelum lahir karena metabolisme yang tidak seimbang.
  • 53. Faktor penyebab mutasi Mutasi merupakan peristiwa alamiah yang terjadi secara pelan namun pasti. Berdasarkan pemicunya mutasi dapat dibedakan menjadi mutasi alami dan mutasi buatan. Mutasi alami terjadi karena kesalahan pada waktu pembelahan meiosis, baik karena peristiwa pindah silang maupun gagal berpisah. Peristiwa ini dapat menghasilkan sifat yang menguntungkan ataupun merugikan individu tersebut. Sifat yang merugikan dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan menyebabkan individu tersebut mati. Namun apabila sifat baru tersebut menguntungkan, dapat terus bertahan dan diturunkan ke keturunan berikutnya. Sifat akibat mutasi yang diturunkan kepada kerturunan berikutnya ini merupakan jalan bagi terjadinya evolusi makhluk hidup. Mutasi alami dapat dipicu oleh pengaruh dari sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar kosmis dari luar angkasa. utasi alami terjadi karena kesalahan pada waktu pembelahan meiosis, baik karena peristiwa pindah silang maupun gagal berpisah. Peristiwa ini dapat menghasilkan sifat yang menguntungkan ataupun merugikan individu tersebut. Sifat yang merugikan dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan menyebabkan individu tersebut mati. Namun apabila sifat baru tersebut menguntungkan, dapat terus bertahan dan diturunkan ke keturunan berikutnya. Sifat akibat mutasi yang diturunkan kepada kerturunan berikutnya ini merupakan jalan bagi terjadinya evolusi makhluk hidup. Mutasi alami dapat dipicu oleh pengaruh dari sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar kosmis dari luar angkasa.
  • 54. Penyebab Mutasi ◦ Mutasi buatan terjadi karena aktivitas manusia untuk menghasilkan individu yang memiliki sifat yang lebih unggul. Manusia banyak memutasikan tumbuhan untuk menghasilkan bibit unggul agar menghasilkan panen yang melimpah. Agen penyebab mutasi (mutagen) pada mutasi buatan dapat berupa:  Agen fisik : sinar ultraviolet, sinar x, dan sinar radioaktif yang meliputi sinar alfa, beta, dan gama.  Agen kimia : bahan kimia seperti etil metan sulfonat, etiletan sulfonat, hidroksilamin, dan kolkisin.  Agen biologi : virus sebagai agen biologi yang biasa digunakan sebagai pemicu mutasi.
  • 55. TUGAS ◦ termasuk juga kelainan kromosaom yg lain labio-palatokisi, fibrotik kistik, down sindrome (trisomi 21) sindrome X rapuh , hemofilia , sindrome klineferter, sindrome turner atau kelainan genon dan kromosom lain nya