Peraturan Daerah ini mengatur tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit di Kabupaten Sukoharjo. Tujuannya adalah mengurangi penyebaran, jumlah penderita, kematian akibat penyakit serta dampak sosial ekonominya. Upayanya meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif untuk penyakit menular, tidak menular, KLB dan wabah secara terpadu dan lintas sektor. Juga diatur pendanaan
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1anggitagut
Dokumen ini membahas kebijakan investigasi KLB/wabah oleh Kementerian Kesehatan dan Pertanian Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi KLB dan wabah, penanggulangan penyakit menular oleh pemerintah dan masyarakat, kriteria penetapan daerah KLB dan wabah, serta tata cara pelaporan KLB.
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsAryadi Ibnie
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsSesanti Hastering
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1anggitagut
Dokumen ini membahas kebijakan investigasi KLB/wabah oleh Kementerian Kesehatan dan Pertanian Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi KLB dan wabah, penanggulangan penyakit menular oleh pemerintah dan masyarakat, kriteria penetapan daerah KLB dan wabah, serta tata cara pelaporan KLB.
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsAryadi Ibnie
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
100 permenkes no 21 tahun 2013 penanggulangan hivaidsSesanti Hastering
Peraturan ini mengatur tentang penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, mencakup tugas pemerintah pusat dan daerah, prinsip dan strategi penanggulangan, serta kegiatan promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan tuberkulosis di Indonesia dengan tujuan eliminasi pada 2035 dan Indonesia bebas TB pada 2050. Penanggulangan TB dilakukan secara terpadu, komprehensif, dan berkesinambungan melalui kegiatan promosi kesehatan, surveilans, pengendalian faktor risiko, penemuan dan penanganan kasus, pemberian kekebalan, serta pemberian obat pencegahan.
Peraturan Presiden ini mengatur strategi dan target nasional untuk menangani masalah tuberkulosis di Indonesia hingga tahun 2030, termasuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat TBC, meningkatkan akses layanan kesehatan bagi pasien TBC, serta meningkatkan peran serta pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam penanggulangan TBC.
Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah PenyakitPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penanggulangan wabah penyakit menular, meliputi penetapan daerah wabah, upaya penanggulangan seperti penyelidikan epidemiologis, isolasi penderita, vaksinasi, dan peran serta masyarakat. Peraturan ini juga mengatur pengelolaan bahan yang mengandung penyebab penyakit serta ganti rugi dan penghargaan bagi yang terlibat dalam penanggulangan wabah.
Pmk no _11_th_2019_ttg_penanggulangan_kustarickygunawan84
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan kusta di Indonesia dengan tujuan eliminasi kusta tingkat provinsi pada 2019 dan tingkat kabupaten/kota pada 2024. Strategi yang diambil meliputi penguatan advokasi, peran masyarakat, sumber daya, dan sistem surveilans. Kegiatan penanggulangan meliputi promosi kesehatan, surveilans, kemoprofilaksis, dan pengobatan penderita kusta.
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020Arif Efendi
Peraturan Pemerintah ini mengatur pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menekan penyebaran COVID-19, yang mencakup pembatasan kegiatan tertentu, pergerakan orang dan barang, serta peliburan sekolah dan tempat kerja. Pembatasan ini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pangan, dan kehid
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan penyakit menular di Indonesia. Dokumen ini membahas tentang kelompok dan jenis penyakit menular, penyelenggaraan program penanggulangan melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan, serta kegiatan yang meliputi pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Daerah Khusus Lingkungan Bencana (SKD-KLB) yang mencakup pengorganisasian, sasaran, kegiatan seperti kajian epidemiologi ancaman KLB, peringatan dini, peningkatan kewaspadaan, deteksi dini KLB, kesiapsiagaan, dan peran masing-masing unit pelaksana SKD-KLB.
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malariahersu12345
Eliminasi Malaria melalui tahap :
1. Tahap Pengendalian
2. Tahap Pre eliminasi
3. Tahap Eliminasi
4. Tahap Pemeliharaan
Persyaratan Eliminasi:
1. Annual Parasite Insidence (API) < 1 per seribu penduduk
2. Slide Podsitivity rate (SPR) < 5%
3. tidak ada kasus indigenoues (penularan lokal) selama 3 tahun terakhir
Teks tersebut membahas tentang (1) relevansi kesehatan dalam agenda pembangunan global seperti MDGs dan agenda pasca-2015, (2) pencapaian Indonesia dalam mencapai target MDGs, (3) disparitas status kesehatan di Indonesia, dan (4) keselarasan agenda pasca-2015 dengan perencanaan pembangunan nasional Indonesia seperti dalam RPJMN 2015-2019.
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan 'Satu Kesehatan' dalam mengembangkan ketahanan kesehatan global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pendekatan ini menyatukan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia seperti COVID-19. 'Satu Kesehatan' juga berkontribusi terhadap capaian Tujuan Pembangunan Berkelan
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
PENANGGULANGAN KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM, kanker payudara dan kanker leher rahim
merupakan kanker terbanyak di Indonesia yang
memerlukan tindakan/intervensi kesehatan
masyarakat dalam bentuk program penanggulangan
nasional
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi tenaga kesehatan puskesmas di Kabupaten Sikka. Orientasi ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama dalam mendukung program GERMAS. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dasar hukum, waktu, tempat, peserta dan biaya penyelenggaraan orientasi GERMAS.
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan tuberkulosis di Indonesia dengan tujuan eliminasi pada 2035 dan Indonesia bebas TB pada 2050. Penanggulangan TB dilakukan secara terpadu, komprehensif, dan berkesinambungan melalui kegiatan promosi kesehatan, surveilans, pengendalian faktor risiko, penemuan dan penanganan kasus, pemberian kekebalan, serta pemberian obat pencegahan.
Peraturan Presiden ini mengatur strategi dan target nasional untuk menangani masalah tuberkulosis di Indonesia hingga tahun 2030, termasuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat TBC, meningkatkan akses layanan kesehatan bagi pasien TBC, serta meningkatkan peran serta pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam penanggulangan TBC.
Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah PenyakitPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penanggulangan wabah penyakit menular, meliputi penetapan daerah wabah, upaya penanggulangan seperti penyelidikan epidemiologis, isolasi penderita, vaksinasi, dan peran serta masyarakat. Peraturan ini juga mengatur pengelolaan bahan yang mengandung penyebab penyakit serta ganti rugi dan penghargaan bagi yang terlibat dalam penanggulangan wabah.
Pmk no _11_th_2019_ttg_penanggulangan_kustarickygunawan84
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan kusta di Indonesia dengan tujuan eliminasi kusta tingkat provinsi pada 2019 dan tingkat kabupaten/kota pada 2024. Strategi yang diambil meliputi penguatan advokasi, peran masyarakat, sumber daya, dan sistem surveilans. Kegiatan penanggulangan meliputi promosi kesehatan, surveilans, kemoprofilaksis, dan pengobatan penderita kusta.
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020Arif Efendi
Peraturan Pemerintah ini mengatur pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menekan penyebaran COVID-19, yang mencakup pembatasan kegiatan tertentu, pergerakan orang dan barang, serta peliburan sekolah dan tempat kerja. Pembatasan ini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pangan, dan kehid
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang penanggulangan penyakit menular di Indonesia. Dokumen ini membahas tentang kelompok dan jenis penyakit menular, penyelenggaraan program penanggulangan melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan, serta kegiatan yang meliputi pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Daerah Khusus Lingkungan Bencana (SKD-KLB) yang mencakup pengorganisasian, sasaran, kegiatan seperti kajian epidemiologi ancaman KLB, peringatan dini, peningkatan kewaspadaan, deteksi dini KLB, kesiapsiagaan, dan peran masing-masing unit pelaksana SKD-KLB.
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malariahersu12345
Eliminasi Malaria melalui tahap :
1. Tahap Pengendalian
2. Tahap Pre eliminasi
3. Tahap Eliminasi
4. Tahap Pemeliharaan
Persyaratan Eliminasi:
1. Annual Parasite Insidence (API) < 1 per seribu penduduk
2. Slide Podsitivity rate (SPR) < 5%
3. tidak ada kasus indigenoues (penularan lokal) selama 3 tahun terakhir
Teks tersebut membahas tentang (1) relevansi kesehatan dalam agenda pembangunan global seperti MDGs dan agenda pasca-2015, (2) pencapaian Indonesia dalam mencapai target MDGs, (3) disparitas status kesehatan di Indonesia, dan (4) keselarasan agenda pasca-2015 dengan perencanaan pembangunan nasional Indonesia seperti dalam RPJMN 2015-2019.
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan 'Satu Kesehatan' dalam mengembangkan ketahanan kesehatan global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pendekatan ini menyatukan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia seperti COVID-19. 'Satu Kesehatan' juga berkontribusi terhadap capaian Tujuan Pembangunan Berkelan
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
PENANGGULANGAN KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM, kanker payudara dan kanker leher rahim
merupakan kanker terbanyak di Indonesia yang
memerlukan tindakan/intervensi kesehatan
masyarakat dalam bentuk program penanggulangan
nasional
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi tenaga kesehatan puskesmas di Kabupaten Sikka. Orientasi ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama dalam mendukung program GERMAS. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dasar hukum, waktu, tempat, peserta dan biaya penyelenggaraan orientasi GERMAS.
Similar to Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Latar belakang Lahirnya Perda ini :
• Perkembangan penyakit, tidak mengenal batas wilayah, usia, status
sosial dan jenis kelamin, sehingga perlu dilakukan pencegahan dan
penanggulangan agar terpenuhinya Hak Asasi Manusia salah satunya
Kesehatan,
• Mobilitas penduduk dan perubahan gaya hidup serta perubahan
lingkungan di Kabupaten Sukoharjo dapat mempengaruhi perubahan
pola penyakit termasuk yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa
dan/atau wabah yang membahayakan kesehatan masyarakat.
3. me
ma
a. Mengurangi penyebaran penyakit;
b. Mengurangi jumlah penderita;
c. Mengurangi jumlah kematian;
d. Mengurangi dampak sosial, budaya,
dan ekonomi akibat peyakit pada
individu, keluarga dan masyarakat;
e. Mengoptimalkan angka kesembuhan;
f. Menjaga ketahanan dan kesehatan
masyakarat; dan
g. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
sebagai pedoman bagi
Pemerintah Daerah dan
Masyarakat dalam
melaksanakan Pencegahan dan
Penangulangan Penyakit di
Daerah Kabupaten Sukoharjo
Maksud ditetapkannya
Peraturan Daerah ini
Tujuan:
4. Setiap orang berhak :
a. Mendapatkan akses yang sama atas sumber daya di bidang kesehatan
b. Memperoleh pelayan kesehatan yang baik, aman, berkualitas, dan terjangkau
c. Menentukan sendiri pelayanan kesehatan;
d. Mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat;
e. Mendapatkan informasi kesehatan; dan
f. Mendaptkan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Setiap orang berkewajiban :
a. Ikut serta meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya kesehatan perorangan,
upaya kesehatan masyarakat dan pembangunan berwawasan kesehatan;
b. Menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik
fisik, biologis maupun sosial;
c. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
d. Menjaga dan meningkatan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung
jawabnya;
e. Menyampaikan informasi adanya penderita atau diduga penderita sebagai akibat yang
ditimbulkan dari penyakit menular dan/atau yang ditetapkan sebagai KLB dan/atau
Wabah.
6. (1) Pemerintah Daerah dan masyarakat bertanggung jawab melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular serta akibat yang ditimbulkan
(2) Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan dilakukan
untuk melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit, menurunkan jumlah yang
sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan
ekonomi akibat Penyakit Menular.
(3) Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dilakukan melalui
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi individu atau masyarakat
7. (4)Pencegahan dan Penanggulangan sumber Penyakit Menular
dilakukan terhadap lingkungan dan/atau orang dan sumber
penularan lainnya.
(5)Upaya dilaksanakan dengan berbasis wilayah Daerah.
(6)Pelaksanaan upaya dilakukan melalui lintas sektor.
(7)Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Penyakit Tidak Menular
(1) Pemerintah Daerah dan masyarakat bertanggung jawab melakukan Upaya Pencegahan
dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular beserta akibat yang ditimbulkannya.
(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan berperilaku sehat dan mencegah terjadinya Penyakit Tidak Menular
beserta akibat yang ditimbulkan.
(3) Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi
individu atau masyarakat.
(4) Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
9. KLB dan/atau Wabah
(1) Pemerintah Daerah dan masyarakat melakukan penanggulangan KLB dan/atau
Wabah secara terpadu.
(2) Penanggulangan KLB dan/atau Wabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. penyelidikan epidemiologis;
b. penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan,
pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan
karantina;
c. pencegahan dan pengebalan;
d. pemusnahan penyebab penyakit;
e. penanganan jenazah akibat wabah;
f. penyuluhan kepada masyarakat; dan
g. upaya penanggulangan lainnya.
10. (1)Pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(2)Selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendanaan dapat bersumber
dari :
a. Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara;
b. Swasta dan/atau
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
11. PEMBATASAN KEGIATAN KEMASYARAKATAN
(1) Dalam upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit yang mengakibatkan KLB dan/atau
Wabah, Bupati dapat melakukan pembatasan kegiatan kemasyarakatan, baik di bidang
keagamaan, sosial, ekonomi dan kegiatan lainnya.
(2) Pembatasan kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
(3) Pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
menimbulkan kerumunan tetap berpedoman pada protokol Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular yang ditetapkan Pemerintah.
(4) Pembatasan kegiatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan selain
keagamaan, sosial dan ekonomi.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Kemasyarakatan diatur
dalam peraturan Bupati.