SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
1Sosialisasi KTSP
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA
Departemen
Pendidikan Nasional
2Sosialisasi KTSP
VISIVISI
TERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKANTERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKAN OPTIMALOPTIMAL
UNTUK MENCAPAIUNTUK MENCAPAI KEMANDIRIANKEMANDIRIAN BAGI ANAK-ANAKBAGI ANAK-ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAIBERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAI
POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA
MISIMISI
• MEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAANMEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGIPENDIDIKAN BAGI
ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTIANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTI
PROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAIPROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI
POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA
• MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSIMENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN KHUSUS DANPENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
• MENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARINGMENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARING
TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSTENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
• MEWUJUDKANMEWUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIKPENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIK DAN BENAR DIDAN BENAR DI
LINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUNLINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUN
KELUARGA / MASYARAKATKELUARGA / MASYARAKAT
3Sosialisasi KTSP
Landasan YuridisLandasan Yuridis
1. UUD 1945 (amandemen)
pasal 31
ayat (1) : “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan”
ayat (2) : “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”
2. UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional :
Pasal 3Pasal 3
Pendidikan NasionalPendidikan Nasional berfungsi mengembangkanberfungsi mengembangkan kemampuan dankemampuan dan
membentuk watakmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangkarangka mencerdaskanmencerdaskan kehidupan bangsa,kehidupan bangsa, bertujuanbertujuan untukuntuk
berkembangnyaberkembangnya potensipotensi peserta didik agar menjadi manusia yangpeserta didik agar menjadi manusia yang
berimanberiman dandan bertaqwabertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlakkepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlak
mulia, sehat,mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiriberilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga, dan menjadi warga
negara yangnegara yang demokratisdemokratis sertaserta bertanggung jawabbertanggung jawab..
4Sosialisasi KTSP
Pasal 5Pasal 5
Ayat (1) : Setiap warga negara mempunyaiAyat (1) : Setiap warga negara mempunyai hak yang samahak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutuuntuk memperoleh pendidikan yang bermutu
ayat (2) : Warga negara yang mempunyaiayat (2) : Warga negara yang mempunyai kelainan fisik,kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual,emosional, mental, intelektual, dan/ataudan/atau sosialsosial
berhak memperolehberhak memperoleh pendidikan khususpendidikan khusus
ayat (3) : Warga negara di daerahayat (3) : Warga negara di daerah terpencilterpencil atauatau
terbelakangterbelakang sertaserta masyarakat adatmasyarakat adat yangyang
terpencilterpencil berhak memperolehberhak memperoleh pendidikanpendidikan
layanan khususlayanan khusus
ayat (4) : Warga negara yang memiliki potensiayat (4) : Warga negara yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewakecerdasan dan bakat istimewa berhakberhak
memperolehmemperoleh pendidikan khusus.pendidikan khusus.
5Sosialisasi KTSP
Pasal 32Pasal 32
ayat (1) :ayat (1) : Pendidikan khususPendidikan khusus merupakan pendidikan bagimerupakan pendidikan bagi peserta didikpeserta didik
yang memiliki tingkat kesulitanyang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti prosesdalam mengikuti proses
pembelajaran karenapembelajaran karena kelainan fisik,emosional, mental, sosial,kelainan fisik,emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewadan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa..
ayat (2):ayat (2): Pendidikan layanan khususPendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi pesertamerupakan pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil ataudidik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adatterbelakang, masyarakat adat
yang terpencilyang terpencil, dan/atau mengalami, dan/atau mengalami bencana alam, bencanabencana alam, bencana
sosialsosial, dan tidak mampu dari segi, dan tidak mampu dari segi ekonomiekonomi..
3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Pasal 48Pasal 48
Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9
(sembilan) tahun untuk semua anak.
Pasal 49Pasal 49
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh
pendidikan.
6Sosialisasi KTSP
UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan NasionalUURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB X - KURIKULUMBAB X - KURIKULUM
 Pasal 36Pasal 36
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan:dengan memperhatikan:
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minatc. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didikpeserta didik
BAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKANBAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
 Pasal 45Pasal 45
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhimenyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dankeperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
7Sosialisasi KTSP
BAB XIVBAB XIV
PENGELOLAAN PENDIDIKANPENGELOLAAN PENDIDIKAN
 Pasal 53Pasal 53
(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal
yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakatyang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat
berbentuk badan hukum pendidikanberbentuk badan hukum pendidikan
(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanandalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanan
pendidikan kepada peserta didikpendidikan kepada peserta didik
(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapatdalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapat
mengelola dana secara mandiri untuk memajukanmengelola dana secara mandiri untuk memajukan
satuan pendidikansatuan pendidikan
(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur
dengan Undang-undang tersendiridengan Undang-undang tersendiri
8Sosialisasi KTSP
Pasal 50
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 diarahkan pada:
a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat,
kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka
yang optimal.
b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan
kebebasan asasi;
c. Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya,
bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak
bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradaban-
peradaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri;
d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungjawab; dan
e. Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
9Sosialisasi KTSP
Pasal 51
Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental
diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
Pasal 52
Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan
dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.
Pasal 53
1. Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya
pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan
khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak
terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah
terpencil.
2. Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) termasuk pula mendorong masyarakat
untuk berperan aktif.
10Sosialisasi KTSP
4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Pasal (5 )Pasal (5 )
““ Setiap penyandang cacat mempunyai hak danSetiap penyandang cacat mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupankesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan
dan penghidupan”.dan penghidupan”.
5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
PendidikanPendidikan
Pasal 2Pasal 2
ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi :ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi :
a.a. Standar isiStandar isi
b.b. Standar prosesStandar proses
c.c. Standar kompetensi kelulusanStandar kompetensi kelulusan
d.d. Standar pendidik dan kependidikanStandar pendidik dan kependidikan
e.e. Standar sarana prasaranaStandar sarana prasarana
f.f. Standar pengelolaanStandar pengelolaan
g.g. Standar pembiayaan danStandar pembiayaan dan
h.h. Standar penilaian pendidikanStandar penilaian pendidikan
(i)(i) Standar Lingkungan SekolahStandar Lingkungan Sekolah
11Sosialisasi KTSP
6. Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas
No.380/C.C6/MN/2003 20 Januari 2003
perihal Pendidikan inklusi : menyelenggarakan dan
mengembangkan di setiap kabupaten/kota sekurang-kurangnya
4 (empat) sekolah yang terdiri dari : SD, SMP, SMA, SMK.
7. Deklarasi Bandung (Nasional) “ Indonesia Menuju
Pendidikan Inklusif ” 8-14 Agustus 2004
a.a. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya mendapatkan kesempatankhusus lainnya mendapatkan kesempatan aksesakses dalamdalam segalasegala
aspek kehidupanaspek kehidupan, baik dalam bidang, baik dalam bidang pendidikanpendidikan, kesehatan,, kesehatan,
sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya,sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya,
sehingga menjadi generasi penerus yang handal.sehingga menjadi generasi penerus yang handal.
b.b. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untukkhusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untuk
mendapatkan perlakuan yang manusiawi,mendapatkan perlakuan yang manusiawi, pendidikan yangpendidikan yang
bermutubermutu dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat,dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat,
tanpa perlakuan diskriminatiftanpa perlakuan diskriminatif yang merugikan eksistensiyang merugikan eksistensi
kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis,kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis,
hukum, politis maupun kulturalhukum, politis maupun kultural
12Sosialisasi KTSP
c.c. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaanMenyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaan pendidikanpendidikan
inklusifinklusif yang ditunjangyang ditunjang kerja sama yang sinergis dan produktifkerja sama yang sinergis dan produktif
antara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usahaantara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usaha
dan industri, orang tua serta masyarakat.dan industri, orang tua serta masyarakat.
d.d. Menciptakan lingkungan yang mendukungMenciptakan lingkungan yang mendukung bagi anakbagi anak
berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehinggaberkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehingga
memungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikanmemungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikan
potensinya secara optimal.potensinya secara optimal.
e.e. MenjaminMenjamin kebebasankebebasan anak berkelainan dan anak berkebutuhananak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya untukkhusus lainnya untuk berinteraksiberinteraksi baik secara reaktif maupunbaik secara reaktif maupun
proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun,proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun,
dengan meminimalkan hambatan.dengan meminimalkan hambatan.
f.f. Mempromosikan dan mensosialisasikanMempromosikan dan mensosialisasikan layanan pendidikanlayanan pendidikan
inklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihaninklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihan
dan lainnya secara berkesinambungan.dan lainnya secara berkesinambungan.
g.g. MenyusunMenyusun rencana aksirencana aksi (action plan) dan pendanaannya untuk(action plan) dan pendanaannya untuk
pemenuhanpemenuhan aksesibilitas fisik dan non fisikaksesibilitas fisik dan non fisik, layanan pendidikan, layanan pendidikan
yang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semuayang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semua
anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.
13Sosialisasi KTSP
8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005:8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005:
a. Sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah
secara menyeluruh yang akan menjamin bahwa strategi
nasional untuk “Pendidikan Untuk Semua” adalah benar-
benar untuk semua;
b. Sebuah cara untuk menjamin bahwa semua memperoleh
pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas di dalam
komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari
program-program untuk perkembangan anak usia dini, pra-
sekolah, pendidikan dasar dan menengah, terutama mereka
yang pada saat ini masih belum diberi kesempatan untuk
memperoleh pendidikan di sekolah umum atau masih rentan
terhadap marginalisasi dan eksklusi; dan
c. Sebuah kontribusi terhadap pengembangan masyarakat yang
menghargai dan menghormati perbedaan individu semua
warga negara.
13
14Sosialisasi KTSP
Prinsip Pendidikan (UNESCO)Prinsip Pendidikan (UNESCO)
 Learning How To KnowLearning How To Know
 Learning How To LearnLearning How To Learn
 Learning How To DoLearning How To Do
 Learning HowLearning How To BeTo Be
 Learning HowLearning How To Live TogetherTo Live Together
Millennium Development GoalsMillennium Development Goals
a. Eradicating Extreme Poverty and Hunger
b. Achieving Universal Basic Education
c. Promoting Gender Equality and Empowering Women
d. Reducing Child Mortality
e. Improving Material Health
f. Combating HIV/AIDS, Malaria, and Other Diseases
g. Ensuring Environmental Sustainability
15Sosialisasi KTSP
DEKLARASI DAKARDEKLARASI DAKAR
PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000)PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000)
1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan
dan pendidikan anak dini usia, terutama bagi anak-anak
yang sangat rawan dan kurang beruntung
2. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak,
khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan
sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik,
mempunyai akses dan menyelesaikan pendidikan dasar
yang bebas dan wajib dengan kualitas baik
3. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda
dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada
program-program belajar dan kecakapan hidup (life
skills) yang sesuai.
16Sosialisasi KTSP
4. Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan
orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum
perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar
dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa
5. Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar
dan menengah menjelang tahun 2005 dan mencapai
persamaan gender dalam pendikan menjelang tahun 2015
dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atas
akses penuh dan sama pada prestasi dalam
pendidikan dasar dengan kualitas yang baik
6. Memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan
menjamin keunggulannya, sehingga hasil belajar yang
diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama
dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup (life
skills) yang penting.
17Sosialisasi KTSP
Salamanca StatementSalamanca Statement
 Education systems should take into account the wide
diversity of children’s different characterisics and needs.
 Regular schools with this inclusive orientation are the most
effective means of combating discriminatory attitudes,
creating welcoming communities, building an inclusive
society and achieving education for all; moreover, they
provide an effective education to the majority of children and
improve the efficiency and ultimately the cost-effectivenness
of the entire education system.
 Governements should
Adopt as a matter of law or policy the principle of inclusive
education… unless there are compelling reasons for doing
otherwise’
18Sosialisasi KTSP
Framework for Action Salamanca StatementFramework for Action Salamanca Statement
 The guiding principle of this Framework is that schools should
accommodate all children…. This should include disabled and gifted
children, street and working children, children from remote of
nomadic populations, children from linguistic, ethnic or cultural
minorities and children from other disadvantaged or marginalized
areas or groups…. The challenge confronting the inclusive school is
that of developing a child-centered pedagogy capable of successfully
educating all children. (Framework for Action, no. 3, page 6)
 … human differences are normal and that learning must be
accordingly adapted to the needs of the child rather than the child
fitted to preordained assumptions…. A child-centered pedagogy is
beneficial to all students and, as a consequence, to society as a
whole.… it can sub substantially reduce the drop-out and repetition…
while ensuring higher average levels of achievement…. Child-
centered school are, moreover, the training ground for a people-
orientated society that respects both the differences and dignity of all
human beings. (Framework for Action, no. 4, page 7)
19Sosialisasi KTSP
 Inclusion and participation are essential to human dignity and
to the enjoyment and exercise of human rights.
 The fundamental principle of the inclusive school is that all
children should learn together, wherever possible, regardless of
any difficulties or differences they may have. Inclusive school
must recognize and respond to the diverse needs of their
students, accommodating both different styles and rates of
learning.
 Experience suggest that inclusive school, serving all of the
children in a community, are most successful in eliciting
community support and in finding imaginative and innovative
ways of using the limited resources that are available.
 Educational policies at all levels; from the national to the
local, should stimulate that a child with a disability should attend
the neighbourhood school, that is the school that would be
attended if the child did have a disability.
20Sosialisasi KTSP
KOMPONEN HDIKOMPONEN HDI
Rata-rata
Usia
Harapan Hidup
Rata-rata
Usia
Harapan Hidup
Angka Melek
Hurup Orang
Dewasa
Angka Melek
Hurup Orang
Dewasa
Pengeluaran
Per Kapita
(Purchasing
Power Partity)
Pengeluaran
Per Kapita
(Purchasing
Power Partity)
Rata-rata
Lama
Pendidikan
Rata-rata
Lama
Pendidikan
Indeks
Kesehatan
Indeks
Kesehatan
Indeks
Pendidikan
Indeks
Pendidikan
Indeks
Perekonomian
Indeks
Perekonomian
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
21Sosialisasi KTSP
ANATOMI OTAK
22Sosialisasi KTSP
23Sosialisasi KTSP
24Sosialisasi KTSP
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
A. Tunanetra
B. Tunarungu
C. Tunagrahita : (a.l. Down Syndrome)
- C : Tunagrahita Ringan (IQ = 50-70)
- C1 : Tunagrahita Sedang (IQ = 25-50)
- C2 : Tunagrahita Berat (IQ < 25 )
A. Tunadaksa :
- D : Tunadaksa Ringan
- D1 : Tunadaksa Sedang
E. Tunalaras (Dysruptive)
F. Tunawicara
G. Tunaganda
H. HIV AIDS
25Sosialisasi KTSP
I. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125 )
J. Talented : Potensi Bakat Istimewa (Multiple
Intelligences : Language, Logico-mathematic,
Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical,
Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual)
K. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD,
Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis,
Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara,
Dyspraxia/ Motorik)
L. Lambat Belajar ( IQ = 70 – 90 )
M. Autis
N. Korban Penyalahgunaan Narkoba
O. Indigo
26Sosialisasi KTSP
PENDIDIKANPENDIDIKAN
KHUSUSKHUSUS
 Sekolah untuk Anak Penyandang Cacat
 Sekolah untuk Anak Cerdas Istimewa
 Sekolah untuk Anak Berbakat Istimewa
PENDIDIKAN LAYANANPENDIDIKAN LAYANAN
KHUSUSKHUSUS Sekolah untuk Kesulitan Geografi (Bengkulu, Sulsel, NTT)
 Sekolah untuk Etnis Minoritas (Badui, Kubu, Kaili)
 Sekolah untuk Daerah Bencana Alam
 Sekolah untuk Hambatan Sosial (Anak Jalanan, Pekerja Anak,
Pengungsi)
 Sekolah untuk Hambatan Ekonomi (Anak Miskin)
27Sosialisasi KTSP
Jenis Bentuk Layanan PendidikanJenis Bentuk Layanan Pendidikan
 SEKOLAH LUAR BIASA
 Satuan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus :
• Sekolah Khusus Penyandang Cacat : (TKLB, SDLB, SMPLB,
SMALB, SMKLB)
• Sekolah Khusus Cerdas Istimewa
• Sekolah Khusus Bakat Istimewa
 SEKOLAH INKLUSIF
 Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang
mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus (yang mempunyai
IQ normal) bagi :
a. Yang memiliki Kelainan (Intelectual Challenge), bakat istimewa, kecerdasan
istimewa
b. Yang memerlukan Pendidikan Layanan Khusus
 Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih melalui seleksi dan
memiliki kesiapan baik Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta
Didik, Tenaga Administrasi dan Lingkungan Sekolah/ Masyarakat.
 PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
 Bagi anak-anak pada daerah terpencil/pulau-pulau kecil
 Bagi anak-anak masyarakat etnis minoritas
 Bagi anak-anak jalanan, pekerja anak, anak-anak lapas/bapas
 Bagi anak-anak pengungsi
28Sosialisasi KTSP
Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK)Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK)
dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)
A.A. SENTRA PK dan PLK :SENTRA PK dan PLK :
1.1. SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)
2.2. Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)
3.3. Kelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa danKelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa dan
Sekolah Bakat Istimewa)Sekolah Bakat Istimewa)
4.4. Kelas Keterampilan, Unit Produksi dan KiosKelas Keterampilan, Unit Produksi dan Kios
PemasaranPemasaran
5.5. Guru (akademik dan keterampilan)Guru (akademik dan keterampilan)
6.6. TIK / ICTTIK / ICT
7.7. Klinik TerapiKlinik Terapi
8.8. PerpustakaanPerpustakaan
29Sosialisasi KTSP
SENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DANSENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
SLB
TIK
ICT
Asosiasi /
Lembaga
Keterampilan
KELAS
KETRAMPILAN
Kios
Sekolah
Biasa
untuk
Akselerasi,
Cerdas dan
Bakat
Istimewa
TK, SD, SMP,
SMA, SMK
Klinik
Guru Akademik
Instruktur Keterampilan
Orang Tua/Masyarakat
Sekolah
Biasa
untuk
Inklusif
TK, SD, SMP,
SMA, SMK
Kios Kios
SLB
TKLB,
SDLB,
SMPLB,
SMALB,
SMKLB
Kelas
Inklusif
TK, SD,
SMP, SMA,
SMK PERPUSTAKAAN
Kelas Olympiade
Sekolah Khusus
Cerdas Istimewa
Sekolah Khusus
Bakat Istimewa
• Terapi
• Latihan
Koperasi
• LAN/WAN
• Latihan/Perakitan/
Perbaikan
• Warnet
• Taman bacaan
• Warung buku
• Warkop
Guru bantu/asisten guru
Kelas Layanan Khusus
30Sosialisasi KTSP
ISU-ISU STRATEGISISU-ISU STRATEGIS
1.1. Penjaringan Data, Mapping DataPenjaringan Data, Mapping Data
2.2. Struktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan KhususStruktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan Khusus
(Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah(Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah
Khusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus BakatKhusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus Bakat
Istimewa)Istimewa)
3.3. I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM)I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM)
4.4. Peran serta masyarakatPeran serta masyarakat
5.5. Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009)Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009)
6.6. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan KhususKurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Khusus
7.7. UN/US (ujian nasional/ujian sekolah)UN/US (ujian nasional/ujian sekolah)
8.8. Pendidikan Keterampilan Hidup (Bagi SekolahPendidikan Keterampilan Hidup (Bagi Sekolah
Khusus)Khusus)
9.9. Pendidikan InklusifPendidikan Inklusif
10.10. Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa)Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa)
11.11. Program Percepatan BelajarProgram Percepatan Belajar
31Sosialisasi KTSP
FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCIFAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCI
DAN SYARAT KEBERHASILANDAN SYARAT KEBERHASILAN
1.1. Data yang akurat dan Informasi yang jelas.Data yang akurat dan Informasi yang jelas.
2.2. Perencanaan dan pembinaan.Perencanaan dan pembinaan.
3.3. Jangkauan ProgramJangkauan Program
4.4. Capacity building.Capacity building.
5.5. Networking dan Koordinasi.Networking dan Koordinasi.
6.6. Struktur organisasi Dinas di DaerahStruktur organisasi Dinas di Daerah
7.7. Monitoring dan evaluasi.Monitoring dan evaluasi.
8.8. Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus.Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus.
9.9. Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru),Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru),
pengertian dan kriterianya secara jelas.pengertian dan kriterianya secara jelas.
10.10. Kepedulian, kesadaran, dan partisipasiKepedulian, kesadaran, dan partisipasi
11.11. Kemandirian lulusan.Kemandirian lulusan.
12.12. Ketersediaan guruKetersediaan guru pendidikan khususpendidikan khusus dandan pendidikanpendidikan
layanan khususlayanan khusus..
13.13. Ketersediaan sarana prasaranaKetersediaan sarana prasarana
32Sosialisasi KTSP
Tahap-tahap upaya yang dilakukanTahap-tahap upaya yang dilakukan
pada 2006 :pada 2006 :
1. Analisa Situasi (AS)1. Analisa Situasi (AS)
2. Sosialisasi (Sos)2. Sosialisasi (Sos)
3. Capacity Building (CB)3. Capacity Building (CB)
4. Rencana Aksi (RA)4. Rencana Aksi (RA)
5. Position Paper (PP)5. Position Paper (PP)
6. Implementasi (IM)6. Implementasi (IM)
7. Monitoring dan Evaluasi (ME)7. Monitoring dan Evaluasi (ME)
33Sosialisasi KTSP
B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK :B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK :
1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat,1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat,
Dharma Wanita Persatuan, dllDharma Wanita Persatuan, dll
2. Perguruan Tinggi :2. Perguruan Tinggi :
- Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi,- Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi,
Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi,Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi,
Seni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi ManusiaSeni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi Manusia
3. P3G, LPMP, UPTD PLB3. P3G, LPMP, UPTD PLB
4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati,4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati,
IPBI, Ikaboga, IPHI, dll)IPBI, Ikaboga, IPHI, dll)
5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag
6. Depdiknas :6. Depdiknas :
Ditjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMKDitjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMK
Ditjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dllDitjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dll
7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi,7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi,
SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll)SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll)
8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma,8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma,
Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren.Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren.
9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O
34Sosialisasi KTSP
10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN,10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN,
ICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, BhaktiICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, Bhakti
Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI,Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI,
SOINA, Paraolympic, Defolympic.SOINA, Paraolympic, Defolympic.
11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education)11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education)
12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education)12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education)
13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah
14.14. Forum Komunikasi :Forum Komunikasi :
a.a. Forum Komunikasi Guru SLB,Forum Komunikasi Guru SLB,
Forum Komunikasi Kepala SLB,Forum Komunikasi Kepala SLB,
Forum Komunikasi Pengawas SLB,Forum Komunikasi Pengawas SLB,
Forum Komunikasi Alumni Akselerasi.Forum Komunikasi Alumni Akselerasi.
b.b. Forum Komunikasi LPTK PLB,Forum Komunikasi LPTK PLB,
Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program AkselerasiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program Akselerasi
Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan InklusiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi
35Sosialisasi KTSP
DATA SISWADATA SISWA
36Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
JUM.
TKLB SDLB SLTPLB SMLB
JUM.
SEK. SISWA
1 A Tunanetra 563 299 2.153 532 236 3.220
2 B Tunarungu 1.115 2.640 12.485 2.884 1.279 19.288
3 C Tunagrahita Ringan 1.173 2.742 19.438 3.890 1.954 28.024
4 C1 Tunagrahita Sedang 625 1.172 7.248 1.461 682 10.563
5 D Tunadaksa Ringan 462 220 1.403 243 61 1.927
6 D1 Tunadaksa Sedang 85 92 348 78 37 555
7 E Tunalaras 42 32 598 162 35 827
8 G Tunaganda 56 69 277 65 40 451
9 M Autis 296 745 899 80 31 1.755
TOTAL 8.011 44.849 9.395 4.355 66.610
DATA SISWA SLB PER JENJANG, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
37Sosialisasi KTSP
REKAP SISWASLB PER JENJANG, PER JENIS KELAINAN
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
TKLB
SDLB
SLTPLB
SMLB
JUM.
38Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
TKLB
A B C JUM
1 A Tunanetra 166 98 35 299
2 B Tunarungu 1.090 1.140 410 2.640
3 C Tunagrahita Ringan 1.064 1.102 576 2.742
4 C1 Tunagrahita Sedang 478 429 265 1.172
5 D Tunadaksa Ringan 94 89 37 220
6 D1 Tunadaksa Sedang 57 26 9 92
7 E Tunalaras 8 8 16 32
8 G Tunaganda 30 24 15 69
9 M Autis 399 273 73 745
TOTAL 3.386 3.189 1.436 8.011
DATA SISWA TKLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
39Sosialisasi KTSP
DATASISWATKLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
A
B
C
JUM
40Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
SDLB
I II III IV V VI JUM
1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153
2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485
3 C Tunagrahita Ringan 4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438
4 C1 Tunagrahita Sedang 1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248
5 D Tunadaksa Ringan 368 319 250 213 147 106 1.403
6 D1 Tunadaksa Sedang 99 69 53 54 31 42 348
7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598
8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277
9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899
TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849
DATA SISWA SDLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
41Sosialisasi KTSP
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
1 2 3 4 5 6
DATA SISWA SDLB PER KELAS PER JENIS KELAINAN
TAHUN 2005/2006 Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita Ringan
Tunagrahita Sedang
Tunadaksa Ringan
Tunadaksa Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
42Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMPLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
NO. JENIS KELAINAN
SLTPLB
I II III JUM
1 A Tunanetra 196 166 170 532
2 B Tunarungu 1.151 1.006 727 2.884
3 C Tunagrahita Ringan 1.511 1.446 933 3.890
4 C1 Tunagrahita Sedang 599 487 375 1.461
5 D Tunadaksa Ringan 89 77 77 243
6 D1 Tunadaksa Sedang 31 25 22 78
7 E Tunalaras 55 57 50 162
8 G Tunaganda 14 33 18 65
9 M Autis 25 14 41 80
TOTAL 3.671 3.311 2.413 9.395
Sumber : SIM Dit. PSLB
43Sosialisasi KTSP
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
I II III
DATA SISWA SMPLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN
TAHUN 2005/2006
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita Ringan
Tunagrahita Sedang
Tunadaksa Ringan
Tunadaksa Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
Jumlah Siswa
44Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
NO. JENIS KELAINAN
SMLB
I II III JUM
1 A Tunanetra 94 85 57 236
2 B Tunarungu 505 427 347 1.279
3 C Tunagrahita Ringan 767 677 510 1.954
4 C1 Tunagrahita Sedang 263 241 178 682
5 D Tunadaksa Ringan 24 30 7 61
6 D1 Tunadaksa Sedang 10 20 7 37
7 E Tunalaras 11 14 10 35
8 G Tunaganda 9 22 9 40
9 M Autis 20 3 8 31
TOTAL 1.703 1.519 1.133 4.355
Sumber : SIM Dit. PSLB
45Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000 Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
I
II
III
JUM
46Sosialisasi KTSP
JUMLAH SISWA SLB TINGKAT PENDIDIKAN DASAR PER JENIS KELAINAN
TAHUN 2005/2006
NO.
JENIS
KELAINAN
SDLB SMPLB JUM.
I II III IV V VI JUM VII VIII IX JUM
SISW
A
1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153 196 166 170 532 2.685
2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485 1.151 1.006 727 2.884 15.369
3 C
Tunagrahita
Ringan
4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438 1.511 1.446 933 3.890 23.328
4
C
1
Tunagrahita
Sedang
1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248 599 487 375 1.461 8.709
5 D
Tunadaksa
Ringan
368 319 250 213 147 106 1.403 89 77 77 243 1.646
6
D
1
Tunadaksa
Sedang
99 69 53 54 31 42 348 31 25 22 78 426
7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598 55 57 50 162 760
8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277 14 33 18 65 342
9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899 25 14 41 80 979
TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849 3.671 3.311 2.413 9.395 54.244
Sumber : SIM Dit. PSLB
47Sosialisasi KTSP
A. SLB PESERTA DIDIK
1 TUNANETRA 3,218
2 TUNARUNGU 19,199
3 TUNAGRAHITA RINGAN 27,998
4 TUNAGRAHITA SEDANG 10,547
5 TUNADAKSA RINGAN 1,920
6 TUNADAKSA SEDANG 553
7 TUNALARAS 788
8 TUNAGANDA 450
9 AUTIS 1,752
JUMLAH 66,425
B. INKLUSIF
1 BERKEBUTUHAN KHUSUS 10,338
2 PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR 4.671
REKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENISREKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENIS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006
TOTAL 81,434
(Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
48Sosialisasi KTSP
DATA SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK
TKLB SDLB SMPLB SMALB
L
E
M
B
A
G
A
SLB 498 1.176 521 433
SEKOLAH
INKLUSIF
BERKEBUTUHAN
KHUSUS - 548 52 40
PERCEPATAN
BELAJAR - 25 49 61
S
I
S
W
A
SLB 7.982 44.724 9.381 4.338
SEKOLAH
INKLUSIF
BERKEBUTUHAN
KHUSUS - 9.264 879 195
PERCEPATAN
BELAJAR - 441 1.969 2.261
Data PSLB Tahun 2004/2005
49Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK
SATUAN PENDIDIKANSATUAN PENDIDIKAN
2002 s.d. 20052002 s.d. 2005
6,953
35,004
6,446
2,433
7,640
33,324
7,240
3,087
8,101
37,224
8,387
3,730
7.982
44,724
9.381
4.338
2002 2003 2004 2005
TKLB SDLB SMPLB SMALB
(Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
50Sosialisasi KTSP
TABEL 1TABEL 1
DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIADATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
             
1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 8.770.300 8.581.600 8.384.900 8.182.800
  b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 8.669.400 8.494.900 8.312.100 8.124.200
  c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.402.300 4.307.900 4.209.400 4.108.100
             
2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 1.635.300 1.757.181 1.852.267 2.639.398
  Siswa TKLB Orang 7.133 5.872 6.284 6.484
             
3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 2.907.531 2.918.631 2.967.884 3.018.134
  a. SLB + SDLB Orang 3.972 3.502 3.637 3.710
             
4. APK % 18,65 20,48 22,09 32,26
  TKLB % 0,08 0,07 0,07 0,08
             
5. APS 5 - 6 tahun % 46,36 48,15 50,46 58,35
  SLB + SDLB % 0,05 0,04 0,04 0,05
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
51Sosialisasi KTSP
TABEL 2TABEL 2
PROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASAPROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
                         
1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 7.975.200 7.823.000 7.861.400 7.956.300 8.051.100 8.144.200 8.235.800 8.327.600 8.385.400 8.345.600
  b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 7.931.300 7.734.300 7.850.500 7.963.300 8.076.300 8.187.200 8.296.900 8.352.900 8.389.700 8.332.200
  c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.004.300 3.957.900 3.940.300 3.981.200 4.021.800 4.061.700 4.100.600 4.157.200 4.191.300 4.176.900
                         
2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 2.592.738 2.610.863 2.694.482 2.800.461 2.910.894 3.025.413 3.143.046 3.643.395 4.001.486 4.296.265
  Siswa TKLB Orang 6.514 7.164 7.853 8.608 9.435 10.343 11.318 18.128 20.011 22.487
                         
3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 3.065.605 3.111.227 3.165.880 3.216.499 3.291.662 3.370.967 3.461.745 3.837.619 4.020.384 3.964.603
  a. SLB + SDLB Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071
                         
4. APK % 32,51 33,37 34,27 35,20 36,16 37,15 38,16 43,75 47,72 51,49
  TKLB % 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 0,13 0,14 0,22 0,24 0,27
                         
5. APS 5 - 6 tahun % 59,85 61,48 62,28 62,72 63,47 64,26 65,35 71,77 75,48 77,11
  SLB + SDLB % 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
52Sosialisasi KTSP
TABEL 3TABEL 3
DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
             
1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.955.600 25.831.400 25.689.700 25.535.800
  b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.812.600 8.633.700 8.447.500 8.255.500
     
2. Siswa SD + MI Orang 28.725.010 28.956.917 29.081.603 29.260.349
  Siswa SLB + SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711
     
3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 935.990 942.812 972.115 989.980
  a. SLB + SDLB Orang 6.206 5.472 5.683 5.796
     
4. APK % 110,67 112,10 113,20 114,59
  SDLB % 0,13 0,12 0,12 0,12
       
5. APS 7 - 12 tahun % 95,91 97,31 98,22 98,92
  SLB + SDLB % - - - 0,02
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
53Sosialisasi KTSP
TABEL 4TABEL 4
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
                         
1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.603.201 25.644.861 25.836.228 25.836.228 26.078.756 26.347.268 26.679.981 27.815.498 27.888.932 27.558.271
  b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.058.400 7.856.600 7.921.100 7.983.400 8.044.500 8.104.900 8.162.900 8.299.900 8.377.700 8.355.300
     
2. Siswa SD + MI Orang 29.297.750 29.306.701 29.408.699 29.475.641 29.764.746 30.084.316 30.497.727 31.826.506 31.871.285 31.461.893
  Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973
     
3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 1.030.571 1.089.259 1.150.190 1.218.275 1.267.687 1.320.806 1.362.868 1.670.502 1.971.159 2.227.280
  a. SLB + SDLB Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202
     
4. APK % 114,43 114,28 114,19 114,09 114,13 114,18 114,31 114,42 114,28 114,16
  SDLB % 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14 0,15 0,16
     
5. APS 7 - 12 tahun % 98,94 98,96 98,98 99,00 99,02 99,05 99,07 99,17 99,24 99,28
  SLB + SDLB % 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,05 0,06
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
54Sosialisasi KTSP
TABEL 5TABEL 5
DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
             
1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.723.000 12.810.300 12.888.900 12.964.800
     
2. Siswa Orang 9.563.434 9.757.132 9.936.647 10.591.202
  Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653
     
3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.652.868 1.669.384 1.689.210 1.994.521
  a. SLB + SDLB Orang 9.929 8.755 9.093 9.274
     
4. APK % 75,16 76,17 77,09 81,69
  SMPLB % 0,04 0,04 0,05 0,04
     
5. APS 13 - 15 tahun % 70,73 71,50 72,23 74,19
  SLB + SDLB % 0,08 0,07 0,07 0,07
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
55Sosialisasi KTSP
TABEL 6TABEL 6
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
                         
1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.895.372 12.975.988 13.090.683 13.268.784 13.326.562 13.419.559 13.446.028 14.208.665 14.917.136 15.259.938
     
2. Siswa Orang 10.864.282 11.294.869 11.720.990 12.195.278 12.461.385 12.748.549 12.915.368 14.445.514 15.579.904 16.100.937
  Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487
     
3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.997.249 2.014.122 2.047.354 2.090.041 2.145.519 2.205.179 2.271.044 2.550.703 2.849.821 3.096.996
  a. SLB + SDLB Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286
     
4. APK % 84,25 87,04 89,54 91,91 93,51 95,00 96,05 101,67 104,44 105,51
  SMPLB % 0,04 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 0,10 0,12 0,15
     
5. APS 13 - 15 tahun % 76,21 78,32 80,29 82,17 83,72 85,17 86,43 91,67 94,85 96,74
  SLB + SDLB % 0,07 0,08 0,08 0,08 0,09 0,09 0,09 0,12 0,14 0,16
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
56Sosialisasi KTSP
TABEL 7TABEL 7
DATADATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
             
1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang 38.679.500 38.641.700 38.578.600 38.500.600
     
2. Siswa Orang 38.288.444 38.714.049 39.018.250 39.851.551
Siswa SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711
  Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653
     
3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang 37.011.762 37.394.225 37.679.384 38.401.635
  a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.972 3.502 3.637 3.710
b. Siswa 7-15 tahun Orang 33.445.179 33.812.435 34.044.566 34.369.680
c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 6.206 5.472 5.683 5.796
d. Siswa 13-15 tahun Orang 8.543.960 8.670.740 8.806.097 9.109.178
e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.929 8.755 9.093 9.274
  f. Siswa > 15 tahun Orang 659.052 663.159 666.934 1.013.821
  g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang  20.435 18.132 18.254 18.584
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
57Sosialisasi KTSP
TABEL 8TABEL 8
PROYEKSI DATAPROYEKSI DATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
                         
1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang
38.498.57
3
38.620.84
9
38.845.50
6
39.105.01
3
39.405.31
8
39.766.82
7
40.126.00
9
42.024.16
3
42.806.06
8
42.818.20
8
     
2. Siswa Orang
40.162.04
1
40.601.57
0
41.129.68
9
41.670.91
9
42.226.13
1
42.832.86
5
43.413.09
5
46.272.02
0
47.451.18
9
47.562.83
0
Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973
  Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487
     
3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang
38.689.66
5
39.086.42
1
39.573.52
4
40.068.54
5
40.605.89
7
41.192.74
3
41.769.13
9
44.530.64
5
45.674.86
5
45.828.88
0
  a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071
b. Siswa 7-15 tahun Orang
34.623.49
8
34.977.41
8
35.405.45
1
35.842.24
5
36.295.65
1
36.792.46
7
37.267.79
7
39.598.63
9
40.506.83
0
40.523.34
5
c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202
d. Siswa 13-15 tahun Orang 9.291.467 9.599.662 9.913.727
10.265.17
2
10.472.16
5
10.696.64
1
10.835.48
9
12.012.79
5
12.830.84
5
13.162.52
9
e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286
  f. Siswa > 15 tahun Orang 996.782 993.046 996.257 1.002.362 1.009.194 1.017.446 1.024.565 1.046.544 1.001.547 401.095
  g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang  18.943 19.223 19.426 19.613 19.781 19.926 20.011 20.085 20.419 19.901
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
58Sosialisasi KTSP
TABEL 9TABEL 9
DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
             
1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.810.400 12.780.200 12.742.800 12.702.800
     
2. Siswa Orang 5.480.576 5.714.787 5.944.302 6.128.962
  Siswa SMALB Orang 1.972 2.043 2.515 2.522
     
3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 765.483 775.360 782.770 1.141.565
  a. SLB Orang 14.895 13.133 13.640 13.911
     
4. APK % 42,78 44,72 46,65 48,25
  SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02
     
5. APS 16 - 18 tahun % 35,40 37,09 38,77 42,95
  SLB % 0,12 0,10 0,11 0,11
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
59Sosialisasi KTSP
TABEL 10TABEL 10
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
                         
1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.573.960 12.494.623 12.490.657 12.561.589 12.666.684 12.789.697 12.933.510 13.408.661 14.335.932 14.853.677
     
2. Siswa Orang 6.350.367 6.568.045 6.853.146 7.202.760 7.610.532 8.019.764 8.459.637 10.070.540 12.122.311 13.595.923
  Siswa SMLB Orang 2.123 2.378 2.656 2.966 3.312 3.699 4.124 7.251 8.894 11.243
     
3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 1.128.081 1.130.918 1.140.770 1.153.571 1.167.163 1.182.246 1.196.276 1.254.414 1.242.905 1.177.124
  a. SLB Orang 13.906 14.460 15.005 15.590 16.219 16.896 17.594 22.333 24.662 27.821
     
4. APK % 50,50 52,57 54,87 57,34 60,08 62,70 65,41 75,10 84,56 91,53
  SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,05 0,06 0,08
     
5. APS 16 - 18 tahun % 44,62 46,25 48,08 50,07 52,23 54,29 56,39 63,95 70,99 75,95
  SLB % 0,11 0,12 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14 0,17 0,17 0,18
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
60Sosialisasi KTSP
UMUR
TAHUN
2002 2003 2004 2005
0 - 4 20200,3 20274,2 20342,0 20408,1
4 - 9 21165,8 20752,8 20328,6 19893,0
10-14 21512,9 21637,8 21756,7 21870,5
15-19 21232,0 21206,0 21177,8 21144,0
20-24 20524,8 20729,8 20930,6 21123,9
25-29 19304,4 19575,4 19794,2 19931,4
30-34 17760,2 18047,2 18304,9 18559,9
35-39 15748,4 16098,4 16438,0 16769,2
40-44 13555,2 13974,0 14375,6 14761,5
45-49 10854,6 11369,6 11874,0 12356,0
50-54 8235,4 8637,4 9066,8 9522,5
55-59 6312,0 6552,0 6821,4 7117,8
60-64 5113,5 5209,4 5336,6 5472,8
65-69 4052,2 4168,1 4296,2 4465,6
70-74 2676,2 2770,2 2920,2 3117,4
75 + 3191,0 3249,0 3313,0 3384,7
(Sumber BPS sensus 2005)(Sumber BPS sensus 2005)
DATA PENDUDUK INDONESIADATA PENDUDUK INDONESIA
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
2002 – 20052002 – 2005 (Dalam Ribuan)(Dalam Ribuan)
61Sosialisasi KTSP
Tabel 5.a. Persentase Penduduk menurut Tipe Daerah dan
Kecacatan Tahun 2003
Tipe Daerah Cacat
Tidak
Cacat
Total Jumlah
Penduduk
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan + Pedesaan
0,61
0,76
0,69
99,39
99,24
99,31
100,00 (90,3 juta)
100,00 (124,0 juta)
100,00 (214,3 juta)
Tabel 5.b. Jumlah Penyandang Cacat menurut Tipe Daerah
Tahun 1998, 2000, dan 2003 (dalam jutaan)
Tipe Daerah 1998 2000 2003
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan + Pedesaan
0,43
1,09
1,52
0,51
0,98
1,49
0,55
0,94
1,48
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
62Sosialisasi KTSP
Data penyandang cacat :Data penyandang cacat :
1.1. Berdasarkan data Susenas tahunBerdasarkan data Susenas tahun
2003, penyandang cacat di2003, penyandang cacat di
IndonesiaIndonesia 1,48 juta1,48 juta (0,7% dari(0,7% dari
jumlah penduduk Indonesia).jumlah penduduk Indonesia).
2.2. Jumlah penyandang cacat usiaJumlah penyandang cacat usia
sekolah (5 – 18 th) adasekolah (5 – 18 th) ada 21,42 %21,42 %
dari seluruh penyandang cacat.dari seluruh penyandang cacat.
(Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos(Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos
63Sosialisasi KTSP
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS
MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN PARTISIPASI SEKOLAHPARTISIPASI SEKOLAH TAHUN 2003TAHUN 2003
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
36,55
6,14
57,32
48,87
4,71
46,42
44,31
5,24
50,45
0
10
20
30
40
50
60
perkotaan pedesaan kota+desa
tdk/blm prn sek masih sekolah tdk sek.lagi
64Sosialisasi KTSP
Kelompok Umur
(Tahun)
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
0 – 4
5 – 10
11 – 18
19 – 30
31- 59
60 +
2,78
8,56
12,04
23,77
30,71
22,14
3,02
8,25
13,66
17,89
33,50
23,67
2,93
8,36
13,06
20,06
32,47
23,10
Total 100,00 100,00 100,00
Tabel 5.c. Persentase Penyandang Cacat menurut Kelompok
Umur dan Tipe Daerah, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
65Sosialisasi KTSP
36,55
48,87
44,31
23,96
25,7325,08
16,2216,7916,58
12,2
4,52
7,36
11,06
4,09
6,67
0
10
20
30
40
50
tdk/blm
prn sek.
tdk/blm
tamat SD
SD SMP SM+
perkotaan pedesaan kota+desa
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS
MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN PENDIDIKAN TERTINGGIPENDIDIKAN TERTINGGI YANGYANG
DITAMATKAN, TAHUN 2003DITAMATKAN, TAHUN 2003
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
66Sosialisasi KTSP
21,3
37,33
22,86
18,51
53,26
13,36
6,66
26,72
32,64
28,83
17,12
21,41
0
10
20
30
40
50
60
perkotaan pedesaan kota+desa
menjahit komputer bahasa lainnya
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5-39 TAHUN YANGPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5-39 TAHUN YANG
MENGIKUTI KURSUS MENURUTMENGIKUTI KURSUS MENURUT JENIS KURSUSJENIS KURSUS DAN TIPE DAERAHDAN TIPE DAERAH
TAHUN 2003TAHUN 2003
67Sosialisasi KTSP
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN KEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMA SEMINGGU YANG LALUSEMINGGU YANG LALU
TAHUN 2003TAHUN 2003
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
22.69
29.81
27.2
64.61
59.8 61.56
4.33 2.66 3.27 5.09 4.68 4.83 3.29 3.05 3.14
0
20
40
60
80
bekerja mencarikerja sekolah mengurus rt lainnya
perkotaan pedesaan kota+desa
68Sosialisasi KTSP
Jenis Cacat
Tipe Daerah
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
Mata/buta (A)
Rungu/tuli (B)
Wicara/bisu (F)
Wicara dan rungu (F-B)
Tubuh/fisik (D)
Mental (C)
Jiwa
Ganda (G)
11,03
6,85
6,88
5,43
35,56
19,55
8,85
5,85
14,49
7,42
8,66
4,07
35,06
13,89
10,88
5,52
13,21
7,21
8,00
4,57
35,25
15,99
10,13
5,64
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat
dan Tipe Daerah, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
69Sosialisasi KTSP
Jenis Cacat
Penyebab Kecacatan
Bawaan
sejak
lahir
Kecelakaan/
Bencana Alam/
Kerusuhan
Penyakit Total
(1) (2) (3) (4) (5)
Mata/buta (A)
Rungu/tuli (B)
Wicara/bisu (F)
Wicara dan rungu (F-B)
Tubuh/fisik (D)
Mental (C)
Jiwa
Ganda (G)
33,98
11,34
80,88
71,21
37,78
66,46
24,18
57,47
15,99
7,92
5,63
7,38
25,7
11,24
23,86
16,13
50,03
80,74
14,29
21,41
36,52
22,30
51,96
26,40
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jumlah 44,60 17,66 37,74 100,00
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat
dan Penyebab Kecacatan, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
70Sosialisasi KTSP
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat berumur 5 tahun ke atas
Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang
ditamatkan, Tahun 2003
Tipe
Daerah
Tidak/belum
pernah
sekolah
Tidak/belum
tamat SD
SD SMP SM+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 36,55 23,96 16,22 12,20 11,06 100,00
Pedesaan 48,87 25,73 16,79 4,52 4,09 100,00
Perkotaan
+ Pedesaan
44,31 25,08 16,58 7,36 6,67 100,00
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
71Sosialisasi KTSP
DATADATA
GURUGURU
72Sosialisasi KTSP
No.
Jenis
Kelainan
PNS NON PNS JUMLAH
P L JML P L JML P L JML
1 A 432 570 1.002 248 245 493 680 815 1.495
2 B 1.412 1.274 2.686 1.110 795 1.905 2.522 2.069 4.591
3 C 1.763 1.587 3.350 1.437 1.128 2.565 3.200 2.715 5.915
4 C1 654 626 1.280 531 432 963 1.185 1.058 2.243
5 D 235 252 487 148 165 313 383 417 800
6 D1 55 59 114 55 44 99 110 103 213
7 E 46 57 103 33 39 72 79 96 175
8 G 30 27 57 39 27 66 69 54 123
9 M 109 104 213 228 159 387 337 263 600
GRAND TOTAL 4.736 4.556 9.292 3.829 3.034 6.863 8.565 7.590 16.155
DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS
KEPEGAWAIAN SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
73Sosialisasi KTSP
No. Jenis
Kelainan
SGPLB/D2 SM/D3 S1 PLB LAIN-LAIN JUMLAH
P L JML P L JML P L JML P L JML P L JML
1 A 339 406 745 37 55 92 154 169 323 148 189 337 678 819 1.497
2 B 1.162 994 2.156 142 119 261 723 561 1.284 492 398 890 2.519 2.072 4.591
3 C 1.442 1.164 2.606 200 183 383 871 780 1.651 719 553 1.272 3.232 2.680 5.912
4 C1 539 498 1.037 73 48 121 319 280 599 267 219 486 1.198 1.045 2.243
5 D 204 220 424 21 22 43 97 77 174 79 79 158 401 398 799
6 D1 32 35 67 7 6 13 42 37 79 28 26 54 109 104 213
7 E 27 44 71 6 6 12 26 30 56 15 21 36 74 101 175
8 G 27 29 56 5 3 8 12 16 28 25 6 31 69 54 123
9 M 114 132 246 34 25 59 80 58 138 106 51 157 334 266 600
GRAND TOTAL 3.886 3.522 7.408 525 467 992 2.324 2.008 4.332 1.879 1.542 3.421 8.614 7.539 16.153
DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS
PENDIDIKAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
74Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN JUMLAH GURUPERKEMBANGAN JUMLAH GURU
PENDIDIKAN LUAR BIASAPENDIDIKAN LUAR BIASA
TAHUN 2000 - 2003TAHUN 2000 - 2003
9327
7871
8304
7000
7500
8000
8500
9000
9500
1
2000/2001
2001/2002
2002/2003
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
75Sosialisasi KTSP
TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASATENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
Kelompok Umur Jumlah
18 -20 Tahun -
21 – 25 Tahun -
26 – 30 Tahun 6
31 – 35 Tahun 102
36 – 40 Tahun 703
41 – 45 Tahun 888
46 – 50 Tahun 382
51 – 56 Tahun 187
57 – 60 Tahun 62
Sumber : Badan Kepegawaian Negara, 2005
76Sosialisasi KTSP
RASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASARASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASA
Siswa/Sekolah 45
Siswa/Guru 4
Siswa/Kelas 4
Kelas/Ruang Kelas 1.78
Guru/Sekolah 10
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
Prosentase Guru Sekolah Luar BiasaProsentase Guru Sekolah Luar Biasa
Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003
Jumlah GuruJumlah Guru 8.3048.304
< D1 47,58 %
D2 -
D3 5,62 %
Sarjana/S-1 46,35 %
S-2/S-3 0,45 %
77Sosialisasi KTSP
Terima KasihTerima Kasih

More Related Content

What's hot

14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)Dewi_Sejarah
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanBryan Pradinda
 
Uu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anakUu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anaktakalar
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Reni Nazta
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesiafaizah12
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanMuhamad Yogi
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanadi
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiAhmad Dahlan University
 
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0Yani Antariksa
 
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa b...
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa  b...Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa  b...
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa b...Yani Antariksa
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)Harun Ar
 
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanRPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanDadang Solihin
 
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...Yani Antariksa
 

What's hot (19)

14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)14.delly haryani (06111404014)
14.delly haryani (06111404014)
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Uu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anakUu perlindungan-anak
Uu perlindungan-anak
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
 
Uu 02 1989
Uu 02 1989Uu 02 1989
Uu 02 1989
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
11 sistem-pendidikan-nasional indonesia
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Uu no 20_th_2003 sisdiknas
Uu no 20_th_2003 sisdiknasUu no 20_th_2003 sisdiknas
Uu no 20_th_2003 sisdiknas
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
 
Hakikat PKn
Hakikat PKnHakikat PKn
Hakikat PKn
 
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0
Seminar ora et labora bela negara bagi millenial di era industri 4.0
 
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa b...
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa  b...Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa  b...
Pembangunan karakter bangsa melalui nilai nilai bela negara bagi mahasiswa b...
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
 
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanRPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
 
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...
MEMBANGUN KREATIFITAS PECINTA ALAM DIMASA PANDEMI COVID 19 DALAM RANGKA BELA...
 
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
 

Similar to Sosialisasi KTSP Visi Misi

KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdfKELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdfDtyStmrg88
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...ZainulHasan13
 
Materi kebijakan SRA .pptx
Materi kebijakan SRA .pptxMateri kebijakan SRA .pptx
Materi kebijakan SRA .pptxssuser717bc4
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Titin Sulistiawati
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practiceHati N
 
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxekosugeng
 
01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesiaserakah
 
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003Musfaul Bait Part II
 
01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesiafaizah12
 
Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Devita Lili
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Arikha Nida
 
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakw2wchanel
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalSekar Tani
 

Similar to Sosialisasi KTSP Visi Misi (20)

KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdfKELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
 
Materi kebijakan SRA .pptx
Materi kebijakan SRA .pptxMateri kebijakan SRA .pptx
Materi kebijakan SRA .pptx
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practice
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
 
01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesia
 
01
0101
01
 
01
0101
01
 
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003
Undang-undang sisdiknas no.20 th 2003
 
01 indonesia
01 indonesia01 indonesia
01 indonesia
 
Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8Uu20th2003 1211351182922274-8
Uu20th2003 1211351182922274-8
 
Uuno3 sisdiknas
Uuno3 sisdiknasUuno3 sisdiknas
Uuno3 sisdiknas
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2
 
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
Inklusi 2.docx
Inklusi 2.docxInklusi 2.docx
Inklusi 2.docx
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
 

Sosialisasi KTSP Visi Misi

  • 1. 1Sosialisasi KTSP KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA Departemen Pendidikan Nasional
  • 2. 2Sosialisasi KTSP VISIVISI TERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKANTERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKAN OPTIMALOPTIMAL UNTUK MENCAPAIUNTUK MENCAPAI KEMANDIRIANKEMANDIRIAN BAGI ANAK-ANAKBAGI ANAK-ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAIBERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA MISIMISI • MEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAANMEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGIPENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTIANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAIPROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA • MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSIMENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN KHUSUS DANPENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS • MENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARINGMENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARING TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSTENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS • MEWUJUDKANMEWUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIKPENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIK DAN BENAR DIDAN BENAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUNLINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUN KELUARGA / MASYARAKATKELUARGA / MASYARAKAT
  • 3. 3Sosialisasi KTSP Landasan YuridisLandasan Yuridis 1. UUD 1945 (amandemen) pasal 31 ayat (1) : “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” ayat (2) : “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya” 2. UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional : Pasal 3Pasal 3 Pendidikan NasionalPendidikan Nasional berfungsi mengembangkanberfungsi mengembangkan kemampuan dankemampuan dan membentuk watakmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkarangka mencerdaskanmencerdaskan kehidupan bangsa,kehidupan bangsa, bertujuanbertujuan untukuntuk berkembangnyaberkembangnya potensipotensi peserta didik agar menjadi manusia yangpeserta didik agar menjadi manusia yang berimanberiman dandan bertaqwabertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlakkepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlak mulia, sehat,mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiriberilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga, dan menjadi warga negara yangnegara yang demokratisdemokratis sertaserta bertanggung jawabbertanggung jawab..
  • 4. 4Sosialisasi KTSP Pasal 5Pasal 5 Ayat (1) : Setiap warga negara mempunyaiAyat (1) : Setiap warga negara mempunyai hak yang samahak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutuuntuk memperoleh pendidikan yang bermutu ayat (2) : Warga negara yang mempunyaiayat (2) : Warga negara yang mempunyai kelainan fisik,kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,emosional, mental, intelektual, dan/ataudan/atau sosialsosial berhak memperolehberhak memperoleh pendidikan khususpendidikan khusus ayat (3) : Warga negara di daerahayat (3) : Warga negara di daerah terpencilterpencil atauatau terbelakangterbelakang sertaserta masyarakat adatmasyarakat adat yangyang terpencilterpencil berhak memperolehberhak memperoleh pendidikanpendidikan layanan khususlayanan khusus ayat (4) : Warga negara yang memiliki potensiayat (4) : Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewakecerdasan dan bakat istimewa berhakberhak memperolehmemperoleh pendidikan khusus.pendidikan khusus.
  • 5. 5Sosialisasi KTSP Pasal 32Pasal 32 ayat (1) :ayat (1) : Pendidikan khususPendidikan khusus merupakan pendidikan bagimerupakan pendidikan bagi peserta didikpeserta didik yang memiliki tingkat kesulitanyang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti prosesdalam mengikuti proses pembelajaran karenapembelajaran karena kelainan fisik,emosional, mental, sosial,kelainan fisik,emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewadan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.. ayat (2):ayat (2): Pendidikan layanan khususPendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi pesertamerupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil ataudidik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adatterbelakang, masyarakat adat yang terpencilyang terpencil, dan/atau mengalami, dan/atau mengalami bencana alam, bencanabencana alam, bencana sosialsosial, dan tidak mampu dari segi, dan tidak mampu dari segi ekonomiekonomi.. 3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 48Pasal 48 Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak. Pasal 49Pasal 49 Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.
  • 6. 6Sosialisasi KTSP UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan NasionalUURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB X - KURIKULUMBAB X - KURIKULUM  Pasal 36Pasal 36 (3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:dengan memperhatikan: c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minatc. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didikpeserta didik BAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKANBAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN  Pasal 45Pasal 45 (1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhimenyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dankeperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
  • 7. 7Sosialisasi KTSP BAB XIVBAB XIV PENGELOLAAN PENDIDIKANPENGELOLAAN PENDIDIKAN  Pasal 53Pasal 53 (1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakatyang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikanberbentuk badan hukum pendidikan (2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanandalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didikpendidikan kepada peserta didik (3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapatdalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukanmengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikansatuan pendidikan (4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan Undang-undang tersendiridengan Undang-undang tersendiri
  • 8. 8Sosialisasi KTSP Pasal 50 Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 diarahkan pada: a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal. b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi; c. Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradaban- peradaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri; d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungjawab; dan e. Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
  • 9. 9Sosialisasi KTSP Pasal 51 Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. Pasal 52 Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus. Pasal 53 1. Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil. 2. Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan aktif.
  • 10. 10Sosialisasi KTSP 4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat Pasal (5 )Pasal (5 ) ““ Setiap penyandang cacat mempunyai hak danSetiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupankesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan”.dan penghidupan”. 5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional PendidikanPendidikan Pasal 2Pasal 2 ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi :ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi : a.a. Standar isiStandar isi b.b. Standar prosesStandar proses c.c. Standar kompetensi kelulusanStandar kompetensi kelulusan d.d. Standar pendidik dan kependidikanStandar pendidik dan kependidikan e.e. Standar sarana prasaranaStandar sarana prasarana f.f. Standar pengelolaanStandar pengelolaan g.g. Standar pembiayaan danStandar pembiayaan dan h.h. Standar penilaian pendidikanStandar penilaian pendidikan (i)(i) Standar Lingkungan SekolahStandar Lingkungan Sekolah
  • 11. 11Sosialisasi KTSP 6. Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.380/C.C6/MN/2003 20 Januari 2003 perihal Pendidikan inklusi : menyelenggarakan dan mengembangkan di setiap kabupaten/kota sekurang-kurangnya 4 (empat) sekolah yang terdiri dari : SD, SMP, SMA, SMK. 7. Deklarasi Bandung (Nasional) “ Indonesia Menuju Pendidikan Inklusif ” 8-14 Agustus 2004 a.a. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya mendapatkan kesempatankhusus lainnya mendapatkan kesempatan aksesakses dalamdalam segalasegala aspek kehidupanaspek kehidupan, baik dalam bidang, baik dalam bidang pendidikanpendidikan, kesehatan,, kesehatan, sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya,sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya, sehingga menjadi generasi penerus yang handal.sehingga menjadi generasi penerus yang handal. b.b. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untukkhusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untuk mendapatkan perlakuan yang manusiawi,mendapatkan perlakuan yang manusiawi, pendidikan yangpendidikan yang bermutubermutu dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat,dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat, tanpa perlakuan diskriminatiftanpa perlakuan diskriminatif yang merugikan eksistensiyang merugikan eksistensi kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis,kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis, hukum, politis maupun kulturalhukum, politis maupun kultural
  • 12. 12Sosialisasi KTSP c.c. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaanMenyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaan pendidikanpendidikan inklusifinklusif yang ditunjangyang ditunjang kerja sama yang sinergis dan produktifkerja sama yang sinergis dan produktif antara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usahaantara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usaha dan industri, orang tua serta masyarakat.dan industri, orang tua serta masyarakat. d.d. Menciptakan lingkungan yang mendukungMenciptakan lingkungan yang mendukung bagi anakbagi anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehinggaberkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehingga memungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikanmemungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikan potensinya secara optimal.potensinya secara optimal. e.e. MenjaminMenjamin kebebasankebebasan anak berkelainan dan anak berkebutuhananak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya untukkhusus lainnya untuk berinteraksiberinteraksi baik secara reaktif maupunbaik secara reaktif maupun proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun,proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun, dengan meminimalkan hambatan.dengan meminimalkan hambatan. f.f. Mempromosikan dan mensosialisasikanMempromosikan dan mensosialisasikan layanan pendidikanlayanan pendidikan inklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihaninklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihan dan lainnya secara berkesinambungan.dan lainnya secara berkesinambungan. g.g. MenyusunMenyusun rencana aksirencana aksi (action plan) dan pendanaannya untuk(action plan) dan pendanaannya untuk pemenuhanpemenuhan aksesibilitas fisik dan non fisikaksesibilitas fisik dan non fisik, layanan pendidikan, layanan pendidikan yang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semuayang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semua anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.
  • 13. 13Sosialisasi KTSP 8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005:8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005: a. Sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah secara menyeluruh yang akan menjamin bahwa strategi nasional untuk “Pendidikan Untuk Semua” adalah benar- benar untuk semua; b. Sebuah cara untuk menjamin bahwa semua memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas di dalam komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari program-program untuk perkembangan anak usia dini, pra- sekolah, pendidikan dasar dan menengah, terutama mereka yang pada saat ini masih belum diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan di sekolah umum atau masih rentan terhadap marginalisasi dan eksklusi; dan c. Sebuah kontribusi terhadap pengembangan masyarakat yang menghargai dan menghormati perbedaan individu semua warga negara. 13
  • 14. 14Sosialisasi KTSP Prinsip Pendidikan (UNESCO)Prinsip Pendidikan (UNESCO)  Learning How To KnowLearning How To Know  Learning How To LearnLearning How To Learn  Learning How To DoLearning How To Do  Learning HowLearning How To BeTo Be  Learning HowLearning How To Live TogetherTo Live Together Millennium Development GoalsMillennium Development Goals a. Eradicating Extreme Poverty and Hunger b. Achieving Universal Basic Education c. Promoting Gender Equality and Empowering Women d. Reducing Child Mortality e. Improving Material Health f. Combating HIV/AIDS, Malaria, and Other Diseases g. Ensuring Environmental Sustainability
  • 15. 15Sosialisasi KTSP DEKLARASI DAKARDEKLARASI DAKAR PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000)PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000) 1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak dini usia, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung 2. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik, mempunyai akses dan menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas baik 3. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup (life skills) yang sesuai.
  • 16. 16Sosialisasi KTSP 4. Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa 5. Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar dan menengah menjelang tahun 2005 dan mencapai persamaan gender dalam pendikan menjelang tahun 2015 dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama pada prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik 6. Memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin keunggulannya, sehingga hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup (life skills) yang penting.
  • 17. 17Sosialisasi KTSP Salamanca StatementSalamanca Statement  Education systems should take into account the wide diversity of children’s different characterisics and needs.  Regular schools with this inclusive orientation are the most effective means of combating discriminatory attitudes, creating welcoming communities, building an inclusive society and achieving education for all; moreover, they provide an effective education to the majority of children and improve the efficiency and ultimately the cost-effectivenness of the entire education system.  Governements should Adopt as a matter of law or policy the principle of inclusive education… unless there are compelling reasons for doing otherwise’
  • 18. 18Sosialisasi KTSP Framework for Action Salamanca StatementFramework for Action Salamanca Statement  The guiding principle of this Framework is that schools should accommodate all children…. This should include disabled and gifted children, street and working children, children from remote of nomadic populations, children from linguistic, ethnic or cultural minorities and children from other disadvantaged or marginalized areas or groups…. The challenge confronting the inclusive school is that of developing a child-centered pedagogy capable of successfully educating all children. (Framework for Action, no. 3, page 6)  … human differences are normal and that learning must be accordingly adapted to the needs of the child rather than the child fitted to preordained assumptions…. A child-centered pedagogy is beneficial to all students and, as a consequence, to society as a whole.… it can sub substantially reduce the drop-out and repetition… while ensuring higher average levels of achievement…. Child- centered school are, moreover, the training ground for a people- orientated society that respects both the differences and dignity of all human beings. (Framework for Action, no. 4, page 7)
  • 19. 19Sosialisasi KTSP  Inclusion and participation are essential to human dignity and to the enjoyment and exercise of human rights.  The fundamental principle of the inclusive school is that all children should learn together, wherever possible, regardless of any difficulties or differences they may have. Inclusive school must recognize and respond to the diverse needs of their students, accommodating both different styles and rates of learning.  Experience suggest that inclusive school, serving all of the children in a community, are most successful in eliciting community support and in finding imaginative and innovative ways of using the limited resources that are available.  Educational policies at all levels; from the national to the local, should stimulate that a child with a disability should attend the neighbourhood school, that is the school that would be attended if the child did have a disability.
  • 20. 20Sosialisasi KTSP KOMPONEN HDIKOMPONEN HDI Rata-rata Usia Harapan Hidup Rata-rata Usia Harapan Hidup Angka Melek Hurup Orang Dewasa Angka Melek Hurup Orang Dewasa Pengeluaran Per Kapita (Purchasing Power Partity) Pengeluaran Per Kapita (Purchasing Power Partity) Rata-rata Lama Pendidikan Rata-rata Lama Pendidikan Indeks Kesehatan Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan Indeks Pendidikan Indeks Perekonomian Indeks Perekonomian HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
  • 24. 24Sosialisasi KTSP Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus A. Tunanetra B. Tunarungu C. Tunagrahita : (a.l. Down Syndrome) - C : Tunagrahita Ringan (IQ = 50-70) - C1 : Tunagrahita Sedang (IQ = 25-50) - C2 : Tunagrahita Berat (IQ < 25 ) A. Tunadaksa : - D : Tunadaksa Ringan - D1 : Tunadaksa Sedang E. Tunalaras (Dysruptive) F. Tunawicara G. Tunaganda H. HIV AIDS
  • 25. 25Sosialisasi KTSP I. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125 ) J. Talented : Potensi Bakat Istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico-mathematic, Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual) K. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik) L. Lambat Belajar ( IQ = 70 – 90 ) M. Autis N. Korban Penyalahgunaan Narkoba O. Indigo
  • 26. 26Sosialisasi KTSP PENDIDIKANPENDIDIKAN KHUSUSKHUSUS  Sekolah untuk Anak Penyandang Cacat  Sekolah untuk Anak Cerdas Istimewa  Sekolah untuk Anak Berbakat Istimewa PENDIDIKAN LAYANANPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSKHUSUS Sekolah untuk Kesulitan Geografi (Bengkulu, Sulsel, NTT)  Sekolah untuk Etnis Minoritas (Badui, Kubu, Kaili)  Sekolah untuk Daerah Bencana Alam  Sekolah untuk Hambatan Sosial (Anak Jalanan, Pekerja Anak, Pengungsi)  Sekolah untuk Hambatan Ekonomi (Anak Miskin)
  • 27. 27Sosialisasi KTSP Jenis Bentuk Layanan PendidikanJenis Bentuk Layanan Pendidikan  SEKOLAH LUAR BIASA  Satuan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus : • Sekolah Khusus Penyandang Cacat : (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB) • Sekolah Khusus Cerdas Istimewa • Sekolah Khusus Bakat Istimewa  SEKOLAH INKLUSIF  Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus (yang mempunyai IQ normal) bagi : a. Yang memiliki Kelainan (Intelectual Challenge), bakat istimewa, kecerdasan istimewa b. Yang memerlukan Pendidikan Layanan Khusus  Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih melalui seleksi dan memiliki kesiapan baik Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta Didik, Tenaga Administrasi dan Lingkungan Sekolah/ Masyarakat.  PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS  Bagi anak-anak pada daerah terpencil/pulau-pulau kecil  Bagi anak-anak masyarakat etnis minoritas  Bagi anak-anak jalanan, pekerja anak, anak-anak lapas/bapas  Bagi anak-anak pengungsi
  • 28. 28Sosialisasi KTSP Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK)Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) A.A. SENTRA PK dan PLK :SENTRA PK dan PLK : 1.1. SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB) 2.2. Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK) 3.3. Kelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa danKelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa dan Sekolah Bakat Istimewa)Sekolah Bakat Istimewa) 4.4. Kelas Keterampilan, Unit Produksi dan KiosKelas Keterampilan, Unit Produksi dan Kios PemasaranPemasaran 5.5. Guru (akademik dan keterampilan)Guru (akademik dan keterampilan) 6.6. TIK / ICTTIK / ICT 7.7. Klinik TerapiKlinik Terapi 8.8. PerpustakaanPerpustakaan
  • 29. 29Sosialisasi KTSP SENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DANSENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS SLB TIK ICT Asosiasi / Lembaga Keterampilan KELAS KETRAMPILAN Kios Sekolah Biasa untuk Akselerasi, Cerdas dan Bakat Istimewa TK, SD, SMP, SMA, SMK Klinik Guru Akademik Instruktur Keterampilan Orang Tua/Masyarakat Sekolah Biasa untuk Inklusif TK, SD, SMP, SMA, SMK Kios Kios SLB TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB Kelas Inklusif TK, SD, SMP, SMA, SMK PERPUSTAKAAN Kelas Olympiade Sekolah Khusus Cerdas Istimewa Sekolah Khusus Bakat Istimewa • Terapi • Latihan Koperasi • LAN/WAN • Latihan/Perakitan/ Perbaikan • Warnet • Taman bacaan • Warung buku • Warkop Guru bantu/asisten guru Kelas Layanan Khusus
  • 30. 30Sosialisasi KTSP ISU-ISU STRATEGISISU-ISU STRATEGIS 1.1. Penjaringan Data, Mapping DataPenjaringan Data, Mapping Data 2.2. Struktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan KhususStruktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan Khusus (Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah(Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah Khusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus BakatKhusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus Bakat Istimewa)Istimewa) 3.3. I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM)I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM) 4.4. Peran serta masyarakatPeran serta masyarakat 5.5. Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009)Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009) 6.6. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan KhususKurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Khusus 7.7. UN/US (ujian nasional/ujian sekolah)UN/US (ujian nasional/ujian sekolah) 8.8. Pendidikan Keterampilan Hidup (Bagi SekolahPendidikan Keterampilan Hidup (Bagi Sekolah Khusus)Khusus) 9.9. Pendidikan InklusifPendidikan Inklusif 10.10. Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa)Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa) 11.11. Program Percepatan BelajarProgram Percepatan Belajar
  • 31. 31Sosialisasi KTSP FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCIFAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCI DAN SYARAT KEBERHASILANDAN SYARAT KEBERHASILAN 1.1. Data yang akurat dan Informasi yang jelas.Data yang akurat dan Informasi yang jelas. 2.2. Perencanaan dan pembinaan.Perencanaan dan pembinaan. 3.3. Jangkauan ProgramJangkauan Program 4.4. Capacity building.Capacity building. 5.5. Networking dan Koordinasi.Networking dan Koordinasi. 6.6. Struktur organisasi Dinas di DaerahStruktur organisasi Dinas di Daerah 7.7. Monitoring dan evaluasi.Monitoring dan evaluasi. 8.8. Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus.Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus. 9.9. Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru),Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru), pengertian dan kriterianya secara jelas.pengertian dan kriterianya secara jelas. 10.10. Kepedulian, kesadaran, dan partisipasiKepedulian, kesadaran, dan partisipasi 11.11. Kemandirian lulusan.Kemandirian lulusan. 12.12. Ketersediaan guruKetersediaan guru pendidikan khususpendidikan khusus dandan pendidikanpendidikan layanan khususlayanan khusus.. 13.13. Ketersediaan sarana prasaranaKetersediaan sarana prasarana
  • 32. 32Sosialisasi KTSP Tahap-tahap upaya yang dilakukanTahap-tahap upaya yang dilakukan pada 2006 :pada 2006 : 1. Analisa Situasi (AS)1. Analisa Situasi (AS) 2. Sosialisasi (Sos)2. Sosialisasi (Sos) 3. Capacity Building (CB)3. Capacity Building (CB) 4. Rencana Aksi (RA)4. Rencana Aksi (RA) 5. Position Paper (PP)5. Position Paper (PP) 6. Implementasi (IM)6. Implementasi (IM) 7. Monitoring dan Evaluasi (ME)7. Monitoring dan Evaluasi (ME)
  • 33. 33Sosialisasi KTSP B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK :B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK : 1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat,1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat, Dharma Wanita Persatuan, dllDharma Wanita Persatuan, dll 2. Perguruan Tinggi :2. Perguruan Tinggi : - Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi,- Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi, Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi,Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi, Seni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi ManusiaSeni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi Manusia 3. P3G, LPMP, UPTD PLB3. P3G, LPMP, UPTD PLB 4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati,4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati, IPBI, Ikaboga, IPHI, dll)IPBI, Ikaboga, IPHI, dll) 5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag 6. Depdiknas :6. Depdiknas : Ditjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMKDitjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMK Ditjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dllDitjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dll 7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi,7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi, SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll)SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll) 8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma,8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma, Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren.Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren. 9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O
  • 34. 34Sosialisasi KTSP 10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN,10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN, ICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, BhaktiICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, Bhakti Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI,Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI, SOINA, Paraolympic, Defolympic.SOINA, Paraolympic, Defolympic. 11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education)11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education) 12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education)12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education) 13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah 14.14. Forum Komunikasi :Forum Komunikasi : a.a. Forum Komunikasi Guru SLB,Forum Komunikasi Guru SLB, Forum Komunikasi Kepala SLB,Forum Komunikasi Kepala SLB, Forum Komunikasi Pengawas SLB,Forum Komunikasi Pengawas SLB, Forum Komunikasi Alumni Akselerasi.Forum Komunikasi Alumni Akselerasi. b.b. Forum Komunikasi LPTK PLB,Forum Komunikasi LPTK PLB, Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program AkselerasiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program Akselerasi Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan InklusiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi
  • 36. 36Sosialisasi KTSP NO. JENIS KELAINAN JUM. TKLB SDLB SLTPLB SMLB JUM. SEK. SISWA 1 A Tunanetra 563 299 2.153 532 236 3.220 2 B Tunarungu 1.115 2.640 12.485 2.884 1.279 19.288 3 C Tunagrahita Ringan 1.173 2.742 19.438 3.890 1.954 28.024 4 C1 Tunagrahita Sedang 625 1.172 7.248 1.461 682 10.563 5 D Tunadaksa Ringan 462 220 1.403 243 61 1.927 6 D1 Tunadaksa Sedang 85 92 348 78 37 555 7 E Tunalaras 42 32 598 162 35 827 8 G Tunaganda 56 69 277 65 40 451 9 M Autis 296 745 899 80 31 1.755 TOTAL 8.011 44.849 9.395 4.355 66.610 DATA SISWA SLB PER JENJANG, PER JENIS KELAINAN SELURUH INDONESIA Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 37. 37Sosialisasi KTSP REKAP SISWASLB PER JENJANG, PER JENIS KELAINAN 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Tunalaras Tunaganda Autis A B C C1 D D1 E G M TOTAL TKLB SDLB SLTPLB SMLB JUM.
  • 38. 38Sosialisasi KTSP NO. JENIS KELAINAN TKLB A B C JUM 1 A Tunanetra 166 98 35 299 2 B Tunarungu 1.090 1.140 410 2.640 3 C Tunagrahita Ringan 1.064 1.102 576 2.742 4 C1 Tunagrahita Sedang 478 429 265 1.172 5 D Tunadaksa Ringan 94 89 37 220 6 D1 Tunadaksa Sedang 57 26 9 92 7 E Tunalaras 8 8 16 32 8 G Tunaganda 30 24 15 69 9 M Autis 399 273 73 745 TOTAL 3.386 3.189 1.436 8.011 DATA SISWA TKLB PERKELAS, PER JENIS KELAINAN SELURUH INDONESIA Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 39. 39Sosialisasi KTSP DATASISWATKLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Tunalaras Tunaganda Autis A B C C1 D D1 E G M TOTAL A B C JUM
  • 40. 40Sosialisasi KTSP NO. JENIS KELAINAN SDLB I II III IV V VI JUM 1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153 2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485 3 C Tunagrahita Ringan 4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438 4 C1 Tunagrahita Sedang 1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248 5 D Tunadaksa Ringan 368 319 250 213 147 106 1.403 6 D1 Tunadaksa Sedang 99 69 53 54 31 42 348 7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598 8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277 9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899 TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849 DATA SISWA SDLB PERKELAS, PER JENIS KELAINAN SELURUH INDONESIA Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 41. 41Sosialisasi KTSP 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 1 2 3 4 5 6 DATA SISWA SDLB PER KELAS PER JENIS KELAINAN TAHUN 2005/2006 Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Tunalaras Tunaganda Autis
  • 42. 42Sosialisasi KTSP DATA SISWA SMPLB PERKELAS, PER JENIS KELAINAN SELURUH INDONESIA NO. JENIS KELAINAN SLTPLB I II III JUM 1 A Tunanetra 196 166 170 532 2 B Tunarungu 1.151 1.006 727 2.884 3 C Tunagrahita Ringan 1.511 1.446 933 3.890 4 C1 Tunagrahita Sedang 599 487 375 1.461 5 D Tunadaksa Ringan 89 77 77 243 6 D1 Tunadaksa Sedang 31 25 22 78 7 E Tunalaras 55 57 50 162 8 G Tunaganda 14 33 18 65 9 M Autis 25 14 41 80 TOTAL 3.671 3.311 2.413 9.395 Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 43. 43Sosialisasi KTSP 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 I II III DATA SISWA SMPLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN TAHUN 2005/2006 Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Tunalaras Tunaganda Autis Jumlah Siswa
  • 44. 44Sosialisasi KTSP DATA SISWA SMLB PERKELAS, PER JENIS KELAINAN SELURUH INDONESIA NO. JENIS KELAINAN SMLB I II III JUM 1 A Tunanetra 94 85 57 236 2 B Tunarungu 505 427 347 1.279 3 C Tunagrahita Ringan 767 677 510 1.954 4 C1 Tunagrahita Sedang 263 241 178 682 5 D Tunadaksa Ringan 24 30 7 61 6 D1 Tunadaksa Sedang 10 20 7 37 7 E Tunalaras 11 14 10 35 8 G Tunaganda 9 22 9 40 9 M Autis 20 3 8 31 TOTAL 1.703 1.519 1.133 4.355 Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 45. 45Sosialisasi KTSP DATA SISWA SMLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Ringan Tunagrahita Sedang Tunadaksa Ringan Tunadaksa Sedang Tunalaras Tunaganda Autis A B C C1 D D1 E G M TOTAL I II III JUM
  • 46. 46Sosialisasi KTSP JUMLAH SISWA SLB TINGKAT PENDIDIKAN DASAR PER JENIS KELAINAN TAHUN 2005/2006 NO. JENIS KELAINAN SDLB SMPLB JUM. I II III IV V VI JUM VII VIII IX JUM SISW A 1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153 196 166 170 532 2.685 2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485 1.151 1.006 727 2.884 15.369 3 C Tunagrahita Ringan 4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438 1.511 1.446 933 3.890 23.328 4 C 1 Tunagrahita Sedang 1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248 599 487 375 1.461 8.709 5 D Tunadaksa Ringan 368 319 250 213 147 106 1.403 89 77 77 243 1.646 6 D 1 Tunadaksa Sedang 99 69 53 54 31 42 348 31 25 22 78 426 7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598 55 57 50 162 760 8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277 14 33 18 65 342 9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899 25 14 41 80 979 TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849 3.671 3.311 2.413 9.395 54.244 Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 47. 47Sosialisasi KTSP A. SLB PESERTA DIDIK 1 TUNANETRA 3,218 2 TUNARUNGU 19,199 3 TUNAGRAHITA RINGAN 27,998 4 TUNAGRAHITA SEDANG 10,547 5 TUNADAKSA RINGAN 1,920 6 TUNADAKSA SEDANG 553 7 TUNALARAS 788 8 TUNAGANDA 450 9 AUTIS 1,752 JUMLAH 66,425 B. INKLUSIF 1 BERKEBUTUHAN KHUSUS 10,338 2 PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR 4.671 REKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENISREKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006 TOTAL 81,434 (Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
  • 48. 48Sosialisasi KTSP DATA SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK TKLB SDLB SMPLB SMALB L E M B A G A SLB 498 1.176 521 433 SEKOLAH INKLUSIF BERKEBUTUHAN KHUSUS - 548 52 40 PERCEPATAN BELAJAR - 25 49 61 S I S W A SLB 7.982 44.724 9.381 4.338 SEKOLAH INKLUSIF BERKEBUTUHAN KHUSUS - 9.264 879 195 PERCEPATAN BELAJAR - 441 1.969 2.261 Data PSLB Tahun 2004/2005
  • 49. 49Sosialisasi KTSP PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK SATUAN PENDIDIKANSATUAN PENDIDIKAN 2002 s.d. 20052002 s.d. 2005 6,953 35,004 6,446 2,433 7,640 33,324 7,240 3,087 8,101 37,224 8,387 3,730 7.982 44,724 9.381 4.338 2002 2003 2004 2005 TKLB SDLB SMPLB SMALB (Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
  • 50. 50Sosialisasi KTSP TABEL 1TABEL 1 DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIADATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIA NO KOMPONEN SATUAN DATA 2000 2001 2002 2003               1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 8.770.300 8.581.600 8.384.900 8.182.800   b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 8.669.400 8.494.900 8.312.100 8.124.200   c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.402.300 4.307.900 4.209.400 4.108.100               2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 1.635.300 1.757.181 1.852.267 2.639.398   Siswa TKLB Orang 7.133 5.872 6.284 6.484               3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 2.907.531 2.918.631 2.967.884 3.018.134   a. SLB + SDLB Orang 3.972 3.502 3.637 3.710               4. APK % 18,65 20,48 22,09 32,26   TKLB % 0,08 0,07 0,07 0,08               5. APS 5 - 6 tahun % 46,36 48,15 50,46 58,35   SLB + SDLB % 0,05 0,04 0,04 0,05 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 51. 51Sosialisasi KTSP TABEL 2TABEL 2 PROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASAPROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN PROYEKSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025                           1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 7.975.200 7.823.000 7.861.400 7.956.300 8.051.100 8.144.200 8.235.800 8.327.600 8.385.400 8.345.600   b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 7.931.300 7.734.300 7.850.500 7.963.300 8.076.300 8.187.200 8.296.900 8.352.900 8.389.700 8.332.200   c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.004.300 3.957.900 3.940.300 3.981.200 4.021.800 4.061.700 4.100.600 4.157.200 4.191.300 4.176.900                           2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 2.592.738 2.610.863 2.694.482 2.800.461 2.910.894 3.025.413 3.143.046 3.643.395 4.001.486 4.296.265   Siswa TKLB Orang 6.514 7.164 7.853 8.608 9.435 10.343 11.318 18.128 20.011 22.487                           3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 3.065.605 3.111.227 3.165.880 3.216.499 3.291.662 3.370.967 3.461.745 3.837.619 4.020.384 3.964.603   a. SLB + SDLB Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071                           4. APK % 32,51 33,37 34,27 35,20 36,16 37,15 38,16 43,75 47,72 51,49   TKLB % 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 0,13 0,14 0,22 0,24 0,27                           5. APS 5 - 6 tahun % 59,85 61,48 62,28 62,72 63,47 64,26 65,35 71,77 75,48 77,11   SLB + SDLB % 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 52. 52Sosialisasi KTSP TABEL 3TABEL 3 DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN DATA 2000 2001 2002 2003               1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.955.600 25.831.400 25.689.700 25.535.800   b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.812.600 8.633.700 8.447.500 8.255.500       2. Siswa SD + MI Orang 28.725.010 28.956.917 29.081.603 29.260.349   Siswa SLB + SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711       3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 935.990 942.812 972.115 989.980   a. SLB + SDLB Orang 6.206 5.472 5.683 5.796       4. APK % 110,67 112,10 113,20 114,59   SDLB % 0,13 0,12 0,12 0,12         5. APS 7 - 12 tahun % 95,91 97,31 98,22 98,92   SLB + SDLB % - - - 0,02 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 53. 53Sosialisasi KTSP TABEL 4TABEL 4 PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN PROYEKSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025                           1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.603.201 25.644.861 25.836.228 25.836.228 26.078.756 26.347.268 26.679.981 27.815.498 27.888.932 27.558.271   b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.058.400 7.856.600 7.921.100 7.983.400 8.044.500 8.104.900 8.162.900 8.299.900 8.377.700 8.355.300       2. Siswa SD + MI Orang 29.297.750 29.306.701 29.408.699 29.475.641 29.764.746 30.084.316 30.497.727 31.826.506 31.871.285 31.461.893   Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973       3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 1.030.571 1.089.259 1.150.190 1.218.275 1.267.687 1.320.806 1.362.868 1.670.502 1.971.159 2.227.280   a. SLB + SDLB Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202       4. APK % 114,43 114,28 114,19 114,09 114,13 114,18 114,31 114,42 114,28 114,16   SDLB % 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14 0,15 0,16       5. APS 7 - 12 tahun % 98,94 98,96 98,98 99,00 99,02 99,05 99,07 99,17 99,24 99,28   SLB + SDLB % 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,05 0,06 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 54. 54Sosialisasi KTSP TABEL 5TABEL 5 DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN DATA 2000 2001 2002 2003               1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.723.000 12.810.300 12.888.900 12.964.800       2. Siswa Orang 9.563.434 9.757.132 9.936.647 10.591.202   Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653       3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.652.868 1.669.384 1.689.210 1.994.521   a. SLB + SDLB Orang 9.929 8.755 9.093 9.274       4. APK % 75,16 76,17 77,09 81,69   SMPLB % 0,04 0,04 0,05 0,04       5. APS 13 - 15 tahun % 70,73 71,50 72,23 74,19   SLB + SDLB % 0,08 0,07 0,07 0,07 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 55. 55Sosialisasi KTSP TABEL 6TABEL 6 PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN PROYEKSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025                           1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.895.372 12.975.988 13.090.683 13.268.784 13.326.562 13.419.559 13.446.028 14.208.665 14.917.136 15.259.938       2. Siswa Orang 10.864.282 11.294.869 11.720.990 12.195.278 12.461.385 12.748.549 12.915.368 14.445.514 15.579.904 16.100.937   Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487       3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.997.249 2.014.122 2.047.354 2.090.041 2.145.519 2.205.179 2.271.044 2.550.703 2.849.821 3.096.996   a. SLB + SDLB Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286       4. APK % 84,25 87,04 89,54 91,91 93,51 95,00 96,05 101,67 104,44 105,51   SMPLB % 0,04 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 0,10 0,12 0,15       5. APS 13 - 15 tahun % 76,21 78,32 80,29 82,17 83,72 85,17 86,43 91,67 94,85 96,74   SLB + SDLB % 0,07 0,08 0,08 0,08 0,09 0,09 0,09 0,12 0,14 0,16 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 56. 56Sosialisasi KTSP TABEL 7TABEL 7 DATADATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN DATA 2000 2001 2002 2003               1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang 38.679.500 38.641.700 38.578.600 38.500.600       2. Siswa Orang 38.288.444 38.714.049 39.018.250 39.851.551 Siswa SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711   Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653       3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang 37.011.762 37.394.225 37.679.384 38.401.635   a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.972 3.502 3.637 3.710 b. Siswa 7-15 tahun Orang 33.445.179 33.812.435 34.044.566 34.369.680 c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 6.206 5.472 5.683 5.796 d. Siswa 13-15 tahun Orang 8.543.960 8.670.740 8.806.097 9.109.178 e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.929 8.755 9.093 9.274   f. Siswa > 15 tahun Orang 659.052 663.159 666.934 1.013.821   g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang  20.435 18.132 18.254 18.584 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 57. 57Sosialisasi KTSP TABEL 8TABEL 8 PROYEKSI DATAPROYEKSI DATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN PROYEKSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025                           1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang 38.498.57 3 38.620.84 9 38.845.50 6 39.105.01 3 39.405.31 8 39.766.82 7 40.126.00 9 42.024.16 3 42.806.06 8 42.818.20 8       2. Siswa Orang 40.162.04 1 40.601.57 0 41.129.68 9 41.670.91 9 42.226.13 1 42.832.86 5 43.413.09 5 46.272.02 0 47.451.18 9 47.562.83 0 Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973   Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487       3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang 38.689.66 5 39.086.42 1 39.573.52 4 40.068.54 5 40.605.89 7 41.192.74 3 41.769.13 9 44.530.64 5 45.674.86 5 45.828.88 0   a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071 b. Siswa 7-15 tahun Orang 34.623.49 8 34.977.41 8 35.405.45 1 35.842.24 5 36.295.65 1 36.792.46 7 37.267.79 7 39.598.63 9 40.506.83 0 40.523.34 5 c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202 d. Siswa 13-15 tahun Orang 9.291.467 9.599.662 9.913.727 10.265.17 2 10.472.16 5 10.696.64 1 10.835.48 9 12.012.79 5 12.830.84 5 13.162.52 9 e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286   f. Siswa > 15 tahun Orang 996.782 993.046 996.257 1.002.362 1.009.194 1.017.446 1.024.565 1.046.544 1.001.547 401.095   g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang  18.943 19.223 19.426 19.613 19.781 19.926 20.011 20.085 20.419 19.901 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 58. 58Sosialisasi KTSP TABEL 9TABEL 9 DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN DATA 2000 2001 2002 2003               1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.810.400 12.780.200 12.742.800 12.702.800       2. Siswa Orang 5.480.576 5.714.787 5.944.302 6.128.962   Siswa SMALB Orang 1.972 2.043 2.515 2.522       3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 765.483 775.360 782.770 1.141.565   a. SLB Orang 14.895 13.133 13.640 13.911       4. APK % 42,78 44,72 46,65 48,25   SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02       5. APS 16 - 18 tahun % 35,40 37,09 38,77 42,95   SLB % 0,12 0,10 0,11 0,11 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 59. 59Sosialisasi KTSP TABEL 10TABEL 10 PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA INDONESIAINDONESIA NO KOMPONEN SATUAN PROYEKSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025                           1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.573.960 12.494.623 12.490.657 12.561.589 12.666.684 12.789.697 12.933.510 13.408.661 14.335.932 14.853.677       2. Siswa Orang 6.350.367 6.568.045 6.853.146 7.202.760 7.610.532 8.019.764 8.459.637 10.070.540 12.122.311 13.595.923   Siswa SMLB Orang 2.123 2.378 2.656 2.966 3.312 3.699 4.124 7.251 8.894 11.243       3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 1.128.081 1.130.918 1.140.770 1.153.571 1.167.163 1.182.246 1.196.276 1.254.414 1.242.905 1.177.124   a. SLB Orang 13.906 14.460 15.005 15.590 16.219 16.896 17.594 22.333 24.662 27.821       4. APK % 50,50 52,57 54,87 57,34 60,08 62,70 65,41 75,10 84,56 91,53   SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,05 0,06 0,08       5. APS 16 - 18 tahun % 44,62 46,25 48,08 50,07 52,23 54,29 56,39 63,95 70,99 75,95   SLB % 0,11 0,12 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14 0,17 0,17 0,18 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 60. 60Sosialisasi KTSP UMUR TAHUN 2002 2003 2004 2005 0 - 4 20200,3 20274,2 20342,0 20408,1 4 - 9 21165,8 20752,8 20328,6 19893,0 10-14 21512,9 21637,8 21756,7 21870,5 15-19 21232,0 21206,0 21177,8 21144,0 20-24 20524,8 20729,8 20930,6 21123,9 25-29 19304,4 19575,4 19794,2 19931,4 30-34 17760,2 18047,2 18304,9 18559,9 35-39 15748,4 16098,4 16438,0 16769,2 40-44 13555,2 13974,0 14375,6 14761,5 45-49 10854,6 11369,6 11874,0 12356,0 50-54 8235,4 8637,4 9066,8 9522,5 55-59 6312,0 6552,0 6821,4 7117,8 60-64 5113,5 5209,4 5336,6 5472,8 65-69 4052,2 4168,1 4296,2 4465,6 70-74 2676,2 2770,2 2920,2 3117,4 75 + 3191,0 3249,0 3313,0 3384,7 (Sumber BPS sensus 2005)(Sumber BPS sensus 2005) DATA PENDUDUK INDONESIADATA PENDUDUK INDONESIA MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR 2002 – 20052002 – 2005 (Dalam Ribuan)(Dalam Ribuan)
  • 61. 61Sosialisasi KTSP Tabel 5.a. Persentase Penduduk menurut Tipe Daerah dan Kecacatan Tahun 2003 Tipe Daerah Cacat Tidak Cacat Total Jumlah Penduduk (1) (2) (3) (4) Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan 0,61 0,76 0,69 99,39 99,24 99,31 100,00 (90,3 juta) 100,00 (124,0 juta) 100,00 (214,3 juta) Tabel 5.b. Jumlah Penyandang Cacat menurut Tipe Daerah Tahun 1998, 2000, dan 2003 (dalam jutaan) Tipe Daerah 1998 2000 2003 (1) (2) (3) (4) Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan 0,43 1,09 1,52 0,51 0,98 1,49 0,55 0,94 1,48 Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 62. 62Sosialisasi KTSP Data penyandang cacat :Data penyandang cacat : 1.1. Berdasarkan data Susenas tahunBerdasarkan data Susenas tahun 2003, penyandang cacat di2003, penyandang cacat di IndonesiaIndonesia 1,48 juta1,48 juta (0,7% dari(0,7% dari jumlah penduduk Indonesia).jumlah penduduk Indonesia). 2.2. Jumlah penyandang cacat usiaJumlah penyandang cacat usia sekolah (5 – 18 th) adasekolah (5 – 18 th) ada 21,42 %21,42 % dari seluruh penyandang cacat.dari seluruh penyandang cacat. (Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos(Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos
  • 63. 63Sosialisasi KTSP PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN PARTISIPASI SEKOLAHPARTISIPASI SEKOLAH TAHUN 2003TAHUN 2003 Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003 36,55 6,14 57,32 48,87 4,71 46,42 44,31 5,24 50,45 0 10 20 30 40 50 60 perkotaan pedesaan kota+desa tdk/blm prn sek masih sekolah tdk sek.lagi
  • 64. 64Sosialisasi KTSP Kelompok Umur (Tahun) Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan (1) (2) (3) (4) 0 – 4 5 – 10 11 – 18 19 – 30 31- 59 60 + 2,78 8,56 12,04 23,77 30,71 22,14 3,02 8,25 13,66 17,89 33,50 23,67 2,93 8,36 13,06 20,06 32,47 23,10 Total 100,00 100,00 100,00 Tabel 5.c. Persentase Penyandang Cacat menurut Kelompok Umur dan Tipe Daerah, Tahun 2003 Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 65. 65Sosialisasi KTSP 36,55 48,87 44,31 23,96 25,7325,08 16,2216,7916,58 12,2 4,52 7,36 11,06 4,09 6,67 0 10 20 30 40 50 tdk/blm prn sek. tdk/blm tamat SD SD SMP SM+ perkotaan pedesaan kota+desa PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN PENDIDIKAN TERTINGGIPENDIDIKAN TERTINGGI YANGYANG DITAMATKAN, TAHUN 2003DITAMATKAN, TAHUN 2003 Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 66. 66Sosialisasi KTSP 21,3 37,33 22,86 18,51 53,26 13,36 6,66 26,72 32,64 28,83 17,12 21,41 0 10 20 30 40 50 60 perkotaan pedesaan kota+desa menjahit komputer bahasa lainnya Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003 PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5-39 TAHUN YANGPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5-39 TAHUN YANG MENGIKUTI KURSUS MENURUTMENGIKUTI KURSUS MENURUT JENIS KURSUSJENIS KURSUS DAN TIPE DAERAHDAN TIPE DAERAH TAHUN 2003TAHUN 2003
  • 67. 67Sosialisasi KTSP PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN KEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMA SEMINGGU YANG LALUSEMINGGU YANG LALU TAHUN 2003TAHUN 2003 Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003 22.69 29.81 27.2 64.61 59.8 61.56 4.33 2.66 3.27 5.09 4.68 4.83 3.29 3.05 3.14 0 20 40 60 80 bekerja mencarikerja sekolah mengurus rt lainnya perkotaan pedesaan kota+desa
  • 68. 68Sosialisasi KTSP Jenis Cacat Tipe Daerah Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan (1) (2) (3) (4) Mata/buta (A) Rungu/tuli (B) Wicara/bisu (F) Wicara dan rungu (F-B) Tubuh/fisik (D) Mental (C) Jiwa Ganda (G) 11,03 6,85 6,88 5,43 35,56 19,55 8,85 5,85 14,49 7,42 8,66 4,07 35,06 13,89 10,88 5,52 13,21 7,21 8,00 4,57 35,25 15,99 10,13 5,64 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat dan Tipe Daerah, Tahun 2003 Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 69. 69Sosialisasi KTSP Jenis Cacat Penyebab Kecacatan Bawaan sejak lahir Kecelakaan/ Bencana Alam/ Kerusuhan Penyakit Total (1) (2) (3) (4) (5) Mata/buta (A) Rungu/tuli (B) Wicara/bisu (F) Wicara dan rungu (F-B) Tubuh/fisik (D) Mental (C) Jiwa Ganda (G) 33,98 11,34 80,88 71,21 37,78 66,46 24,18 57,47 15,99 7,92 5,63 7,38 25,7 11,24 23,86 16,13 50,03 80,74 14,29 21,41 36,52 22,30 51,96 26,40 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Jumlah 44,60 17,66 37,74 100,00 Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat dan Penyebab Kecacatan, Tahun 2003 Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 70. 70Sosialisasi KTSP Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat berumur 5 tahun ke atas Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan, Tahun 2003 Tipe Daerah Tidak/belum pernah sekolah Tidak/belum tamat SD SD SMP SM+ Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan 36,55 23,96 16,22 12,20 11,06 100,00 Pedesaan 48,87 25,73 16,79 4,52 4,09 100,00 Perkotaan + Pedesaan 44,31 25,08 16,58 7,36 6,67 100,00 Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
  • 72. 72Sosialisasi KTSP No. Jenis Kelainan PNS NON PNS JUMLAH P L JML P L JML P L JML 1 A 432 570 1.002 248 245 493 680 815 1.495 2 B 1.412 1.274 2.686 1.110 795 1.905 2.522 2.069 4.591 3 C 1.763 1.587 3.350 1.437 1.128 2.565 3.200 2.715 5.915 4 C1 654 626 1.280 531 432 963 1.185 1.058 2.243 5 D 235 252 487 148 165 313 383 417 800 6 D1 55 59 114 55 44 99 110 103 213 7 E 46 57 103 33 39 72 79 96 175 8 G 30 27 57 39 27 66 69 54 123 9 M 109 104 213 228 159 387 337 263 600 GRAND TOTAL 4.736 4.556 9.292 3.829 3.034 6.863 8.565 7.590 16.155 DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS KEPEGAWAIAN SELURUH INDONESIA Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 73. 73Sosialisasi KTSP No. Jenis Kelainan SGPLB/D2 SM/D3 S1 PLB LAIN-LAIN JUMLAH P L JML P L JML P L JML P L JML P L JML 1 A 339 406 745 37 55 92 154 169 323 148 189 337 678 819 1.497 2 B 1.162 994 2.156 142 119 261 723 561 1.284 492 398 890 2.519 2.072 4.591 3 C 1.442 1.164 2.606 200 183 383 871 780 1.651 719 553 1.272 3.232 2.680 5.912 4 C1 539 498 1.037 73 48 121 319 280 599 267 219 486 1.198 1.045 2.243 5 D 204 220 424 21 22 43 97 77 174 79 79 158 401 398 799 6 D1 32 35 67 7 6 13 42 37 79 28 26 54 109 104 213 7 E 27 44 71 6 6 12 26 30 56 15 21 36 74 101 175 8 G 27 29 56 5 3 8 12 16 28 25 6 31 69 54 123 9 M 114 132 246 34 25 59 80 58 138 106 51 157 334 266 600 GRAND TOTAL 3.886 3.522 7.408 525 467 992 2.324 2.008 4.332 1.879 1.542 3.421 8.614 7.539 16.153 DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS PENDIDIKAN SELURUH INDONESIA Sumber : SIM Dit. PSLB
  • 74. 74Sosialisasi KTSP PERKEMBANGAN JUMLAH GURUPERKEMBANGAN JUMLAH GURU PENDIDIKAN LUAR BIASAPENDIDIKAN LUAR BIASA TAHUN 2000 - 2003TAHUN 2000 - 2003 9327 7871 8304 7000 7500 8000 8500 9000 9500 1 2000/2001 2001/2002 2002/2003 Sumber PDIP – Balitbang, 2004
  • 75. 75Sosialisasi KTSP TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASATENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR Kelompok Umur Jumlah 18 -20 Tahun - 21 – 25 Tahun - 26 – 30 Tahun 6 31 – 35 Tahun 102 36 – 40 Tahun 703 41 – 45 Tahun 888 46 – 50 Tahun 382 51 – 56 Tahun 187 57 – 60 Tahun 62 Sumber : Badan Kepegawaian Negara, 2005
  • 76. 76Sosialisasi KTSP RASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASARASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASA Siswa/Sekolah 45 Siswa/Guru 4 Siswa/Kelas 4 Kelas/Ruang Kelas 1.78 Guru/Sekolah 10 Sumber PDIP – Balitbang, 2004 Prosentase Guru Sekolah Luar BiasaProsentase Guru Sekolah Luar Biasa Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003 Jumlah GuruJumlah Guru 8.3048.304 < D1 47,58 % D2 - D3 5,62 % Sarjana/S-1 46,35 % S-2/S-3 0,45 %