2. 2Sosialisasi KTSP
VISIVISI
TERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKANTERWUJUDNYA PELAYANAN PENDIDIKAN OPTIMALOPTIMAL
UNTUK MENCAPAIUNTUK MENCAPAI KEMANDIRIANKEMANDIRIAN BAGI ANAK-ANAKBAGI ANAK-ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAIBERKEBUTUHAN KHUSUS SERTA YANG MEMPUNYAI
POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA
MISIMISI
• MEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAANMEMPERLUAS KESEMPATAN DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGIPENDIDIKAN BAGI
ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTIANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI KESULITAN DALAM MENGIKUTI
PROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAIPROSES PEMBELAJARAN DAN ANAK-ANAK YANG MEMPUNYAI
POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWAPOTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA
• MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSIMENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN KHUSUS DANPENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
• MENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARINGMENINGKATKAN KEPEDULIAN DAN MEMPERLUAS JEJARING
TENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSTENTANG PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
• MEWUJUDKANMEWUJUDKAN PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIKPENDIDIKAN INKLUSIF SECARA BAIK DAN BENAR DIDAN BENAR DI
LINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUNLINGKUNGAN SEKOLAH BIASA, SEKOLAH LUAR BIASA, MAUPUN
KELUARGA / MASYARAKATKELUARGA / MASYARAKAT
3. 3Sosialisasi KTSP
Landasan YuridisLandasan Yuridis
1. UUD 1945 (amandemen)
pasal 31
ayat (1) : “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan”
ayat (2) : “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”
2. UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional :
Pasal 3Pasal 3
Pendidikan NasionalPendidikan Nasional berfungsi mengembangkanberfungsi mengembangkan kemampuan dankemampuan dan
membentuk watakmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangkarangka mencerdaskanmencerdaskan kehidupan bangsa,kehidupan bangsa, bertujuanbertujuan untukuntuk
berkembangnyaberkembangnya potensipotensi peserta didik agar menjadi manusia yangpeserta didik agar menjadi manusia yang
berimanberiman dandan bertaqwabertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlakkepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlak
mulia, sehat,mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiriberilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga, dan menjadi warga
negara yangnegara yang demokratisdemokratis sertaserta bertanggung jawabbertanggung jawab..
4. 4Sosialisasi KTSP
Pasal 5Pasal 5
Ayat (1) : Setiap warga negara mempunyaiAyat (1) : Setiap warga negara mempunyai hak yang samahak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutuuntuk memperoleh pendidikan yang bermutu
ayat (2) : Warga negara yang mempunyaiayat (2) : Warga negara yang mempunyai kelainan fisik,kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual,emosional, mental, intelektual, dan/ataudan/atau sosialsosial
berhak memperolehberhak memperoleh pendidikan khususpendidikan khusus
ayat (3) : Warga negara di daerahayat (3) : Warga negara di daerah terpencilterpencil atauatau
terbelakangterbelakang sertaserta masyarakat adatmasyarakat adat yangyang
terpencilterpencil berhak memperolehberhak memperoleh pendidikanpendidikan
layanan khususlayanan khusus
ayat (4) : Warga negara yang memiliki potensiayat (4) : Warga negara yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewakecerdasan dan bakat istimewa berhakberhak
memperolehmemperoleh pendidikan khusus.pendidikan khusus.
5. 5Sosialisasi KTSP
Pasal 32Pasal 32
ayat (1) :ayat (1) : Pendidikan khususPendidikan khusus merupakan pendidikan bagimerupakan pendidikan bagi peserta didikpeserta didik
yang memiliki tingkat kesulitanyang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti prosesdalam mengikuti proses
pembelajaran karenapembelajaran karena kelainan fisik,emosional, mental, sosial,kelainan fisik,emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewadan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa..
ayat (2):ayat (2): Pendidikan layanan khususPendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi pesertamerupakan pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil ataudidik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adatterbelakang, masyarakat adat
yang terpencilyang terpencil, dan/atau mengalami, dan/atau mengalami bencana alam, bencanabencana alam, bencana
sosialsosial, dan tidak mampu dari segi, dan tidak mampu dari segi ekonomiekonomi..
3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak3. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Pasal 48Pasal 48
Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9
(sembilan) tahun untuk semua anak.
Pasal 49Pasal 49
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh
pendidikan.
6. 6Sosialisasi KTSP
UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan NasionalUURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB X - KURIKULUMBAB X - KURIKULUM
Pasal 36Pasal 36
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan:dengan memperhatikan:
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minatc. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didikpeserta didik
BAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKANBAB XII - SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Pasal 45Pasal 45
(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhimenyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dankeperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
7. 7Sosialisasi KTSP
BAB XIVBAB XIV
PENGELOLAAN PENDIDIKANPENGELOLAAN PENDIDIKAN
Pasal 53Pasal 53
(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal(1) Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal
yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakatyang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat
berbentuk badan hukum pendidikanberbentuk badan hukum pendidikan
(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(2) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanandalam ayat (1) berfungsi memberikan pelayanan
pendidikan kepada peserta didikpendidikan kepada peserta didik
(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud(3) Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapatdalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapat
mengelola dana secara mandiri untuk memajukanmengelola dana secara mandiri untuk memajukan
satuan pendidikansatuan pendidikan
(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur(4) Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur
dengan Undang-undang tersendiridengan Undang-undang tersendiri
8. 8Sosialisasi KTSP
Pasal 50
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 diarahkan pada:
a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat,
kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka
yang optimal.
b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan
kebebasan asasi;
c. Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya,
bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak
bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradaban-
peradaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri;
d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungjawab; dan
e. Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.
9. 9Sosialisasi KTSP
Pasal 51
Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental
diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk
memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.
Pasal 52
Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan
dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.
Pasal 53
1. Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya
pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan
khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak
terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah
terpencil.
2. Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) termasuk pula mendorong masyarakat
untuk berperan aktif.
10. 10Sosialisasi KTSP
4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat4. UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
Pasal (5 )Pasal (5 )
““ Setiap penyandang cacat mempunyai hak danSetiap penyandang cacat mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupankesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan
dan penghidupan”.dan penghidupan”.
5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
PendidikanPendidikan
Pasal 2Pasal 2
ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi :ayat (1) : Lingkup standar nasional pendidikan meliputi :
a.a. Standar isiStandar isi
b.b. Standar prosesStandar proses
c.c. Standar kompetensi kelulusanStandar kompetensi kelulusan
d.d. Standar pendidik dan kependidikanStandar pendidik dan kependidikan
e.e. Standar sarana prasaranaStandar sarana prasarana
f.f. Standar pengelolaanStandar pengelolaan
g.g. Standar pembiayaan danStandar pembiayaan dan
h.h. Standar penilaian pendidikanStandar penilaian pendidikan
(i)(i) Standar Lingkungan SekolahStandar Lingkungan Sekolah
11. 11Sosialisasi KTSP
6. Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas
No.380/C.C6/MN/2003 20 Januari 2003
perihal Pendidikan inklusi : menyelenggarakan dan
mengembangkan di setiap kabupaten/kota sekurang-kurangnya
4 (empat) sekolah yang terdiri dari : SD, SMP, SMA, SMK.
7. Deklarasi Bandung (Nasional) “ Indonesia Menuju
Pendidikan Inklusif ” 8-14 Agustus 2004
a.a. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya mendapatkan kesempatankhusus lainnya mendapatkan kesempatan aksesakses dalamdalam segalasegala
aspek kehidupanaspek kehidupan, baik dalam bidang, baik dalam bidang pendidikanpendidikan, kesehatan,, kesehatan,
sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya,sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya,
sehingga menjadi generasi penerus yang handal.sehingga menjadi generasi penerus yang handal.
b.b. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhanMenjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untukkhusus lainnya sebagai individu yang bermartabat, untuk
mendapatkan perlakuan yang manusiawi,mendapatkan perlakuan yang manusiawi, pendidikan yangpendidikan yang
bermutubermutu dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat,dan sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat,
tanpa perlakuan diskriminatiftanpa perlakuan diskriminatif yang merugikan eksistensiyang merugikan eksistensi
kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis,kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis,
hukum, politis maupun kulturalhukum, politis maupun kultural
12. 12Sosialisasi KTSP
c.c. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaanMenyelenggarakan dan mengembangkan pengelolaan pendidikanpendidikan
inklusifinklusif yang ditunjangyang ditunjang kerja sama yang sinergis dan produktifkerja sama yang sinergis dan produktif
antara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usahaantara pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usaha
dan industri, orang tua serta masyarakat.dan industri, orang tua serta masyarakat.
d.d. Menciptakan lingkungan yang mendukungMenciptakan lingkungan yang mendukung bagi anakbagi anak
berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehinggaberkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehingga
memungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikanmemungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikan
potensinya secara optimal.potensinya secara optimal.
e.e. MenjaminMenjamin kebebasankebebasan anak berkelainan dan anak berkebutuhananak berkelainan dan anak berkebutuhan
khusus lainnya untukkhusus lainnya untuk berinteraksiberinteraksi baik secara reaktif maupunbaik secara reaktif maupun
proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun,proaktif dengan siapapun, kapanpun dan dilingkungan manapun,
dengan meminimalkan hambatan.dengan meminimalkan hambatan.
f.f. Mempromosikan dan mensosialisasikanMempromosikan dan mensosialisasikan layanan pendidikanlayanan pendidikan
inklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihaninklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihan
dan lainnya secara berkesinambungan.dan lainnya secara berkesinambungan.
g.g. MenyusunMenyusun rencana aksirencana aksi (action plan) dan pendanaannya untuk(action plan) dan pendanaannya untuk
pemenuhanpemenuhan aksesibilitas fisik dan non fisikaksesibilitas fisik dan non fisik, layanan pendidikan, layanan pendidikan
yang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semuayang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semua
anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya.
13. 13Sosialisasi KTSP
8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005:8. Deklarasi Bukittinggi (Internasional) Tahun 2005:
a. Sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah
secara menyeluruh yang akan menjamin bahwa strategi
nasional untuk “Pendidikan Untuk Semua” adalah benar-
benar untuk semua;
b. Sebuah cara untuk menjamin bahwa semua memperoleh
pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas di dalam
komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari
program-program untuk perkembangan anak usia dini, pra-
sekolah, pendidikan dasar dan menengah, terutama mereka
yang pada saat ini masih belum diberi kesempatan untuk
memperoleh pendidikan di sekolah umum atau masih rentan
terhadap marginalisasi dan eksklusi; dan
c. Sebuah kontribusi terhadap pengembangan masyarakat yang
menghargai dan menghormati perbedaan individu semua
warga negara.
13
14. 14Sosialisasi KTSP
Prinsip Pendidikan (UNESCO)Prinsip Pendidikan (UNESCO)
Learning How To KnowLearning How To Know
Learning How To LearnLearning How To Learn
Learning How To DoLearning How To Do
Learning HowLearning How To BeTo Be
Learning HowLearning How To Live TogetherTo Live Together
Millennium Development GoalsMillennium Development Goals
a. Eradicating Extreme Poverty and Hunger
b. Achieving Universal Basic Education
c. Promoting Gender Equality and Empowering Women
d. Reducing Child Mortality
e. Improving Material Health
f. Combating HIV/AIDS, Malaria, and Other Diseases
g. Ensuring Environmental Sustainability
15. 15Sosialisasi KTSP
DEKLARASI DAKARDEKLARASI DAKAR
PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000)PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (2000)
1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan
dan pendidikan anak dini usia, terutama bagi anak-anak
yang sangat rawan dan kurang beruntung
2. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak,
khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan
sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik,
mempunyai akses dan menyelesaikan pendidikan dasar
yang bebas dan wajib dengan kualitas baik
3. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda
dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada
program-program belajar dan kecakapan hidup (life
skills) yang sesuai.
16. 16Sosialisasi KTSP
4. Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan
orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum
perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar
dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa
5. Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar
dan menengah menjelang tahun 2005 dan mencapai
persamaan gender dalam pendikan menjelang tahun 2015
dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atas
akses penuh dan sama pada prestasi dalam
pendidikan dasar dengan kualitas yang baik
6. Memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan
menjamin keunggulannya, sehingga hasil belajar yang
diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama
dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup (life
skills) yang penting.
17. 17Sosialisasi KTSP
Salamanca StatementSalamanca Statement
Education systems should take into account the wide
diversity of children’s different characterisics and needs.
Regular schools with this inclusive orientation are the most
effective means of combating discriminatory attitudes,
creating welcoming communities, building an inclusive
society and achieving education for all; moreover, they
provide an effective education to the majority of children and
improve the efficiency and ultimately the cost-effectivenness
of the entire education system.
Governements should
Adopt as a matter of law or policy the principle of inclusive
education… unless there are compelling reasons for doing
otherwise’
18. 18Sosialisasi KTSP
Framework for Action Salamanca StatementFramework for Action Salamanca Statement
The guiding principle of this Framework is that schools should
accommodate all children…. This should include disabled and gifted
children, street and working children, children from remote of
nomadic populations, children from linguistic, ethnic or cultural
minorities and children from other disadvantaged or marginalized
areas or groups…. The challenge confronting the inclusive school is
that of developing a child-centered pedagogy capable of successfully
educating all children. (Framework for Action, no. 3, page 6)
… human differences are normal and that learning must be
accordingly adapted to the needs of the child rather than the child
fitted to preordained assumptions…. A child-centered pedagogy is
beneficial to all students and, as a consequence, to society as a
whole.… it can sub substantially reduce the drop-out and repetition…
while ensuring higher average levels of achievement…. Child-
centered school are, moreover, the training ground for a people-
orientated society that respects both the differences and dignity of all
human beings. (Framework for Action, no. 4, page 7)
19. 19Sosialisasi KTSP
Inclusion and participation are essential to human dignity and
to the enjoyment and exercise of human rights.
The fundamental principle of the inclusive school is that all
children should learn together, wherever possible, regardless of
any difficulties or differences they may have. Inclusive school
must recognize and respond to the diverse needs of their
students, accommodating both different styles and rates of
learning.
Experience suggest that inclusive school, serving all of the
children in a community, are most successful in eliciting
community support and in finding imaginative and innovative
ways of using the limited resources that are available.
Educational policies at all levels; from the national to the
local, should stimulate that a child with a disability should attend
the neighbourhood school, that is the school that would be
attended if the child did have a disability.
20. 20Sosialisasi KTSP
KOMPONEN HDIKOMPONEN HDI
Rata-rata
Usia
Harapan Hidup
Rata-rata
Usia
Harapan Hidup
Angka Melek
Hurup Orang
Dewasa
Angka Melek
Hurup Orang
Dewasa
Pengeluaran
Per Kapita
(Purchasing
Power Partity)
Pengeluaran
Per Kapita
(Purchasing
Power Partity)
Rata-rata
Lama
Pendidikan
Rata-rata
Lama
Pendidikan
Indeks
Kesehatan
Indeks
Kesehatan
Indeks
Pendidikan
Indeks
Pendidikan
Indeks
Perekonomian
Indeks
Perekonomian
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
24. 24Sosialisasi KTSP
Jenis Anak Berkebutuhan KhususJenis Anak Berkebutuhan Khusus
A. Tunanetra
B. Tunarungu
C. Tunagrahita : (a.l. Down Syndrome)
- C : Tunagrahita Ringan (IQ = 50-70)
- C1 : Tunagrahita Sedang (IQ = 25-50)
- C2 : Tunagrahita Berat (IQ < 25 )
A. Tunadaksa :
- D : Tunadaksa Ringan
- D1 : Tunadaksa Sedang
E. Tunalaras (Dysruptive)
F. Tunawicara
G. Tunaganda
H. HIV AIDS
25. 25Sosialisasi KTSP
I. Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125 )
J. Talented : Potensi Bakat Istimewa (Multiple
Intelligences : Language, Logico-mathematic,
Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic, Musical,
Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual)
K. Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD,
Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis,
Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara,
Dyspraxia/ Motorik)
L. Lambat Belajar ( IQ = 70 – 90 )
M. Autis
N. Korban Penyalahgunaan Narkoba
O. Indigo
26. 26Sosialisasi KTSP
PENDIDIKANPENDIDIKAN
KHUSUSKHUSUS
Sekolah untuk Anak Penyandang Cacat
Sekolah untuk Anak Cerdas Istimewa
Sekolah untuk Anak Berbakat Istimewa
PENDIDIKAN LAYANANPENDIDIKAN LAYANAN
KHUSUSKHUSUS Sekolah untuk Kesulitan Geografi (Bengkulu, Sulsel, NTT)
Sekolah untuk Etnis Minoritas (Badui, Kubu, Kaili)
Sekolah untuk Daerah Bencana Alam
Sekolah untuk Hambatan Sosial (Anak Jalanan, Pekerja Anak,
Pengungsi)
Sekolah untuk Hambatan Ekonomi (Anak Miskin)
27. 27Sosialisasi KTSP
Jenis Bentuk Layanan PendidikanJenis Bentuk Layanan Pendidikan
SEKOLAH LUAR BIASA
Satuan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus :
• Sekolah Khusus Penyandang Cacat : (TKLB, SDLB, SMPLB,
SMALB, SMKLB)
• Sekolah Khusus Cerdas Istimewa
• Sekolah Khusus Bakat Istimewa
SEKOLAH INKLUSIF
Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang
mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus (yang mempunyai
IQ normal) bagi :
a. Yang memiliki Kelainan (Intelectual Challenge), bakat istimewa, kecerdasan
istimewa
b. Yang memerlukan Pendidikan Layanan Khusus
Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih melalui seleksi dan
memiliki kesiapan baik Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta
Didik, Tenaga Administrasi dan Lingkungan Sekolah/ Masyarakat.
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
Bagi anak-anak pada daerah terpencil/pulau-pulau kecil
Bagi anak-anak masyarakat etnis minoritas
Bagi anak-anak jalanan, pekerja anak, anak-anak lapas/bapas
Bagi anak-anak pengungsi
28. 28Sosialisasi KTSP
Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK)Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK)
dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)
A.A. SENTRA PK dan PLK :SENTRA PK dan PLK :
1.1. SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)
2.2. Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)
3.3. Kelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa danKelas Olympiade (Sekolah Cerdas Istimewa dan
Sekolah Bakat Istimewa)Sekolah Bakat Istimewa)
4.4. Kelas Keterampilan, Unit Produksi dan KiosKelas Keterampilan, Unit Produksi dan Kios
PemasaranPemasaran
5.5. Guru (akademik dan keterampilan)Guru (akademik dan keterampilan)
6.6. TIK / ICTTIK / ICT
7.7. Klinik TerapiKlinik Terapi
8.8. PerpustakaanPerpustakaan
29. 29Sosialisasi KTSP
SENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DANSENTRA PENDIDIKAN KHUSUS DAN
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSPENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
SLB
TIK
ICT
Asosiasi /
Lembaga
Keterampilan
KELAS
KETRAMPILAN
Kios
Sekolah
Biasa
untuk
Akselerasi,
Cerdas dan
Bakat
Istimewa
TK, SD, SMP,
SMA, SMK
Klinik
Guru Akademik
Instruktur Keterampilan
Orang Tua/Masyarakat
Sekolah
Biasa
untuk
Inklusif
TK, SD, SMP,
SMA, SMK
Kios Kios
SLB
TKLB,
SDLB,
SMPLB,
SMALB,
SMKLB
Kelas
Inklusif
TK, SD,
SMP, SMA,
SMK PERPUSTAKAAN
Kelas Olympiade
Sekolah Khusus
Cerdas Istimewa
Sekolah Khusus
Bakat Istimewa
• Terapi
• Latihan
Koperasi
• LAN/WAN
• Latihan/Perakitan/
Perbaikan
• Warnet
• Taman bacaan
• Warung buku
• Warkop
Guru bantu/asisten guru
Kelas Layanan Khusus
30. 30Sosialisasi KTSP
ISU-ISU STRATEGISISU-ISU STRATEGIS
1.1. Penjaringan Data, Mapping DataPenjaringan Data, Mapping Data
2.2. Struktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan KhususStruktur Pembiayaan (unit cost) Pendidikan Khusus
(Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah(Sekolah Khusus Penyandang Cacat, Sekolah
Khusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus BakatKhusus Cerdas Istimewa, Sekolah Khusus Bakat
Istimewa)Istimewa)
3.3. I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM)I S O 9000/2001 (akreditasi, POS, SPM)
4.4. Peran serta masyarakatPeran serta masyarakat
5.5. Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009)Wajar dikdas 9 tahun (2006, 2007, 2008, 2009)
6.6. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan KhususKurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Khusus
7.7. UN/US (ujian nasional/ujian sekolah)UN/US (ujian nasional/ujian sekolah)
8.8. Pendidikan Keterampilan Hidup (Bagi SekolahPendidikan Keterampilan Hidup (Bagi Sekolah
Khusus)Khusus)
9.9. Pendidikan InklusifPendidikan Inklusif
10.10. Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa)Kelas Olympiade (Cerdas dan Bakat Istimewa)
11.11. Program Percepatan BelajarProgram Percepatan Belajar
31. 31Sosialisasi KTSP
FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCIFAKTOR-FAKTOR KRITIKAL KUNCI
DAN SYARAT KEBERHASILANDAN SYARAT KEBERHASILAN
1.1. Data yang akurat dan Informasi yang jelas.Data yang akurat dan Informasi yang jelas.
2.2. Perencanaan dan pembinaan.Perencanaan dan pembinaan.
3.3. Jangkauan ProgramJangkauan Program
4.4. Capacity building.Capacity building.
5.5. Networking dan Koordinasi.Networking dan Koordinasi.
6.6. Struktur organisasi Dinas di DaerahStruktur organisasi Dinas di Daerah
7.7. Monitoring dan evaluasi.Monitoring dan evaluasi.
8.8. Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus.Persepsi dan pemahaman anak berkebutuhan khusus.
9.9. Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru),Nomenklatur dan numerasi sekolah (termasuk siswa, guru),
pengertian dan kriterianya secara jelas.pengertian dan kriterianya secara jelas.
10.10. Kepedulian, kesadaran, dan partisipasiKepedulian, kesadaran, dan partisipasi
11.11. Kemandirian lulusan.Kemandirian lulusan.
12.12. Ketersediaan guruKetersediaan guru pendidikan khususpendidikan khusus dandan pendidikanpendidikan
layanan khususlayanan khusus..
13.13. Ketersediaan sarana prasaranaKetersediaan sarana prasarana
32. 32Sosialisasi KTSP
Tahap-tahap upaya yang dilakukanTahap-tahap upaya yang dilakukan
pada 2006 :pada 2006 :
1. Analisa Situasi (AS)1. Analisa Situasi (AS)
2. Sosialisasi (Sos)2. Sosialisasi (Sos)
3. Capacity Building (CB)3. Capacity Building (CB)
4. Rencana Aksi (RA)4. Rencana Aksi (RA)
5. Position Paper (PP)5. Position Paper (PP)
6. Implementasi (IM)6. Implementasi (IM)
7. Monitoring dan Evaluasi (ME)7. Monitoring dan Evaluasi (ME)
33. 33Sosialisasi KTSP
B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK :B. Forum Aliansi Peduli PK dan PLK :
1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat,1. Ormas / LSM : TP PKK, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah, Muslimat,Fatayat,
Dharma Wanita Persatuan, dllDharma Wanita Persatuan, dll
2. Perguruan Tinggi :2. Perguruan Tinggi :
- Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi,- Keguruan: (FPOK ,PLB/PK), Kedokteran (Mata, THT, Neurologi,
Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi,Gigi, Orthopedi,Gizi, Rehab Medik, anak Psikiatri), Psikologi, Teknologi,
Seni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi ManusiaSeni, Teknologi Informasi Komunikasi, Ekologi Manusia
3. P3G, LPMP, UPTD PLB3. P3G, LPMP, UPTD PLB
4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati,4. Assosiasi / Lembaga Keterampilan (a.l. Tiara Kusuma, Harpi Melati,
IPBI, Ikaboga, IPHI, dll)IPBI, Ikaboga, IPHI, dll)
5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag5. Depkes, Depsos, Depnakertrans, Depdagri, Menpora, Depag
6. Depdiknas :6. Depdiknas :
Ditjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMKDitjen Mandikdasmen (Dit. TK-SD, Dit. PSMP, Dit. PSMA, Dit. PSMK
Ditjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dllDitjen PLS, Ditjen PMPTK, Ditjen Dikti, Balitbangdiknas, Pusbuk, dll
7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi,7. SLB (a.l. SLB Pembina, SLB Manunggal Teh Botol Sosro Slawi,
SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll)SLB YPRI Pekalongan, SLB Santi Rama, dll)
8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma,8. Sekolah Inklusif (al. Sekolah Spektrum, SD Madani, Sekolah Ade Irma,
Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren.Sekolah Al Firdaus), Pondok Pesantren.
9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O9. Pokja A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O
34. 34Sosialisasi KTSP
10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN,10.Yayasan/Federasi/Assosiasi bidang Pendidikan khusus : a.l. FNKTN,
ICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, BhaktiICEVI, Pertuni, Mitra Netra, FNKCMI, FNKTRI, YPAC, PPCI, Bhakti
Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI,Mitra Utama, MPATI, Megabrain, UMC, Budi Waluyo, Pantara, ISDI,
SOINA, Paraolympic, Defolympic.SOINA, Paraolympic, Defolympic.
11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education)11. ASAPE (Asian Society for Adaptive Physical Education)
12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education)12. ISAPE (Indonesian Society for Adaptive Physical Education)
13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah13. Dewan Pendidikan & Komite Sekolah
14.14. Forum Komunikasi :Forum Komunikasi :
a.a. Forum Komunikasi Guru SLB,Forum Komunikasi Guru SLB,
Forum Komunikasi Kepala SLB,Forum Komunikasi Kepala SLB,
Forum Komunikasi Pengawas SLB,Forum Komunikasi Pengawas SLB,
Forum Komunikasi Alumni Akselerasi.Forum Komunikasi Alumni Akselerasi.
b.b. Forum Komunikasi LPTK PLB,Forum Komunikasi LPTK PLB,
Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program AkselerasiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Program Akselerasi
Forum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan InklusiForum Komunikasi Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi
36. 36Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
JUM.
TKLB SDLB SLTPLB SMLB
JUM.
SEK. SISWA
1 A Tunanetra 563 299 2.153 532 236 3.220
2 B Tunarungu 1.115 2.640 12.485 2.884 1.279 19.288
3 C Tunagrahita Ringan 1.173 2.742 19.438 3.890 1.954 28.024
4 C1 Tunagrahita Sedang 625 1.172 7.248 1.461 682 10.563
5 D Tunadaksa Ringan 462 220 1.403 243 61 1.927
6 D1 Tunadaksa Sedang 85 92 348 78 37 555
7 E Tunalaras 42 32 598 162 35 827
8 G Tunaganda 56 69 277 65 40 451
9 M Autis 296 745 899 80 31 1.755
TOTAL 8.011 44.849 9.395 4.355 66.610
DATA SISWA SLB PER JENJANG, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
37. 37Sosialisasi KTSP
REKAP SISWASLB PER JENJANG, PER JENIS KELAINAN
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
TKLB
SDLB
SLTPLB
SMLB
JUM.
38. 38Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
TKLB
A B C JUM
1 A Tunanetra 166 98 35 299
2 B Tunarungu 1.090 1.140 410 2.640
3 C Tunagrahita Ringan 1.064 1.102 576 2.742
4 C1 Tunagrahita Sedang 478 429 265 1.172
5 D Tunadaksa Ringan 94 89 37 220
6 D1 Tunadaksa Sedang 57 26 9 92
7 E Tunalaras 8 8 16 32
8 G Tunaganda 30 24 15 69
9 M Autis 399 273 73 745
TOTAL 3.386 3.189 1.436 8.011
DATA SISWA TKLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
39. 39Sosialisasi KTSP
DATASISWATKLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
A
B
C
JUM
40. 40Sosialisasi KTSP
NO. JENIS KELAINAN
SDLB
I II III IV V VI JUM
1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153
2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485
3 C Tunagrahita Ringan 4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438
4 C1 Tunagrahita Sedang 1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248
5 D Tunadaksa Ringan 368 319 250 213 147 106 1.403
6 D1 Tunadaksa Sedang 99 69 53 54 31 42 348
7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598
8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277
9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899
TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849
DATA SISWA SDLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
42. 42Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMPLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
NO. JENIS KELAINAN
SLTPLB
I II III JUM
1 A Tunanetra 196 166 170 532
2 B Tunarungu 1.151 1.006 727 2.884
3 C Tunagrahita Ringan 1.511 1.446 933 3.890
4 C1 Tunagrahita Sedang 599 487 375 1.461
5 D Tunadaksa Ringan 89 77 77 243
6 D1 Tunadaksa Sedang 31 25 22 78
7 E Tunalaras 55 57 50 162
8 G Tunaganda 14 33 18 65
9 M Autis 25 14 41 80
TOTAL 3.671 3.311 2.413 9.395
Sumber : SIM Dit. PSLB
44. 44Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMLB PERKELAS, PER JENIS
KELAINAN
SELURUH INDONESIA
NO. JENIS KELAINAN
SMLB
I II III JUM
1 A Tunanetra 94 85 57 236
2 B Tunarungu 505 427 347 1.279
3 C Tunagrahita Ringan 767 677 510 1.954
4 C1 Tunagrahita Sedang 263 241 178 682
5 D Tunadaksa Ringan 24 30 7 61
6 D1 Tunadaksa Sedang 10 20 7 37
7 E Tunalaras 11 14 10 35
8 G Tunaganda 9 22 9 40
9 M Autis 20 3 8 31
TOTAL 1.703 1.519 1.133 4.355
Sumber : SIM Dit. PSLB
45. 45Sosialisasi KTSP
DATA SISWA SMLB PER KELAS, PER JENIS KELAINAN
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000 Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Ringan
Tunagrahita
Sedang
Tunadaksa
Ringan
Tunadaksa
Sedang
Tunalaras
Tunaganda
Autis
A B C C1 D D1 E G M TOTAL
I
II
III
JUM
46. 46Sosialisasi KTSP
JUMLAH SISWA SLB TINGKAT PENDIDIKAN DASAR PER JENIS KELAINAN
TAHUN 2005/2006
NO.
JENIS
KELAINAN
SDLB SMPLB JUM.
I II III IV V VI JUM VII VIII IX JUM
SISW
A
1 A Tunanetra 518 403 338 352 287 255 2.153 196 166 170 532 2.685
2 B Tunarungu 2.779 2.388 2.270 2.003 1.676 1.369 12.485 1.151 1.006 727 2.884 15.369
3 C
Tunagrahita
Ringan
4.413 3.717 3.543 3.227 2.561 1.977 19.438 1.511 1.446 933 3.890 23.328
4
C
1
Tunagrahita
Sedang
1.824 1.501 1.210 1.168 876 669 7.248 599 487 375 1.461 8.709
5 D
Tunadaksa
Ringan
368 319 250 213 147 106 1.403 89 77 77 243 1.646
6
D
1
Tunadaksa
Sedang
99 69 53 54 31 42 348 31 25 22 78 426
7 E Tunalaras 81 77 89 114 120 117 598 55 57 50 162 760
8 G Tunaganda 59 52 50 51 35 30 277 14 33 18 65 342
9 M Autis 394 211 164 71 39 20 899 25 14 41 80 979
TOTAL 10.535 8.737 7.967 7.253 5.772 4.585 44.849 3.671 3.311 2.413 9.395 54.244
Sumber : SIM Dit. PSLB
47. 47Sosialisasi KTSP
A. SLB PESERTA DIDIK
1 TUNANETRA 3,218
2 TUNARUNGU 19,199
3 TUNAGRAHITA RINGAN 27,998
4 TUNAGRAHITA SEDANG 10,547
5 TUNADAKSA RINGAN 1,920
6 TUNADAKSA SEDANG 553
7 TUNALARAS 788
8 TUNAGANDA 450
9 AUTIS 1,752
JUMLAH 66,425
B. INKLUSIF
1 BERKEBUTUHAN KHUSUS 10,338
2 PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR 4.671
REKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENISREKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENIS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006
TOTAL 81,434
(Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
48. 48Sosialisasi KTSP
DATA SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK
TKLB SDLB SMPLB SMALB
L
E
M
B
A
G
A
SLB 498 1.176 521 433
SEKOLAH
INKLUSIF
BERKEBUTUHAN
KHUSUS - 548 52 40
PERCEPATAN
BELAJAR - 25 49 61
S
I
S
W
A
SLB 7.982 44.724 9.381 4.338
SEKOLAH
INKLUSIF
BERKEBUTUHAN
KHUSUS - 9.264 879 195
PERCEPATAN
BELAJAR - 441 1.969 2.261
Data PSLB Tahun 2004/2005
49. 49Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK
SATUAN PENDIDIKANSATUAN PENDIDIKAN
2002 s.d. 20052002 s.d. 2005
6,953
35,004
6,446
2,433
7,640
33,324
7,240
3,087
8,101
37,224
8,387
3,730
7.982
44,724
9.381
4.338
2002 2003 2004 2005
TKLB SDLB SMPLB SMALB
(Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)
50. 50Sosialisasi KTSP
TABEL 1TABEL 1
DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIADATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA INDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 8.770.300 8.581.600 8.384.900 8.182.800
b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 8.669.400 8.494.900 8.312.100 8.124.200
c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.402.300 4.307.900 4.209.400 4.108.100
2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 1.635.300 1.757.181 1.852.267 2.639.398
Siswa TKLB Orang 7.133 5.872 6.284 6.484
3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 2.907.531 2.918.631 2.967.884 3.018.134
a. SLB + SDLB Orang 3.972 3.502 3.637 3.710
4. APK % 18,65 20,48 22,09 32,26
TKLB % 0,08 0,07 0,07 0,08
5. APS 5 - 6 tahun % 46,36 48,15 50,46 58,35
SLB + SDLB % 0,05 0,04 0,04 0,05
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
51. 51Sosialisasi KTSP
TABEL 2TABEL 2
PROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASAPROYEKSI DATA TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1. a. Penduduk Usia 5 - 6 tahun Orang 7.975.200 7.823.000 7.861.400 7.956.300 8.051.100 8.144.200 8.235.800 8.327.600 8.385.400 8.345.600
b. Penduduk Usia 4 - 5 tahun Orang 7.931.300 7.734.300 7.850.500 7.963.300 8.076.300 8.187.200 8.296.900 8.352.900 8.389.700 8.332.200
c. Penduduk Usia 6 tahun Orang 4.004.300 3.957.900 3.940.300 3.981.200 4.021.800 4.061.700 4.100.600 4.157.200 4.191.300 4.176.900
2. Siswa TK + RA + TKLB Orang 2.592.738 2.610.863 2.694.482 2.800.461 2.910.894 3.025.413 3.143.046 3.643.395 4.001.486 4.296.265
Siswa TKLB Orang 6.514 7.164 7.853 8.608 9.435 10.343 11.318 18.128 20.011 22.487
3. Siswa Usia 5 - 6 tahun lainnya Orang 3.065.605 3.111.227 3.165.880 3.216.499 3.291.662 3.370.967 3.461.745 3.837.619 4.020.384 3.964.603
a. SLB + SDLB Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071
4. APK % 32,51 33,37 34,27 35,20 36,16 37,15 38,16 43,75 47,72 51,49
TKLB % 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 0,13 0,14 0,22 0,24 0,27
5. APS 5 - 6 tahun % 59,85 61,48 62,28 62,72 63,47 64,26 65,35 71,77 75,48 77,11
SLB + SDLB % 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
52. 52Sosialisasi KTSP
TABEL 3TABEL 3
DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.955.600 25.831.400 25.689.700 25.535.800
b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.812.600 8.633.700 8.447.500 8.255.500
2. Siswa SD + MI Orang 28.725.010 28.956.917 29.081.603 29.260.349
Siswa SLB + SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711
3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 935.990 942.812 972.115 989.980
a. SLB + SDLB Orang 6.206 5.472 5.683 5.796
4. APK % 110,67 112,10 113,20 114,59
SDLB % 0,13 0,12 0,12 0,12
5. APS 7 - 12 tahun % 95,91 97,31 98,22 98,92
SLB + SDLB % - - - 0,02
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
53. 53Sosialisasi KTSP
TABEL 4TABEL 4
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1. a. Penduduk Usia 7 - 12 tahun Orang 25.603.201 25.644.861 25.836.228 25.836.228 26.078.756 26.347.268 26.679.981 27.815.498 27.888.932 27.558.271
b. Penduduk Usia 6 - 7 tahun Orang 8.058.400 7.856.600 7.921.100 7.983.400 8.044.500 8.104.900 8.162.900 8.299.900 8.377.700 8.355.300
2. Siswa SD + MI Orang 29.297.750 29.306.701 29.408.699 29.475.641 29.764.746 30.084.316 30.497.727 31.826.506 31.871.285 31.461.893
Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973
3. Siswa Usia 7 - 12 tahun lainnya Orang 1.030.571 1.089.259 1.150.190 1.218.275 1.267.687 1.320.806 1.362.868 1.670.502 1.971.159 2.227.280
a. SLB + SDLB Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202
4. APK % 114,43 114,28 114,19 114,09 114,13 114,18 114,31 114,42 114,28 114,16
SDLB % 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14 0,15 0,16
5. APS 7 - 12 tahun % 98,94 98,96 98,98 99,00 99,02 99,05 99,07 99,17 99,24 99,28
SLB + SDLB % 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,05 0,06
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
54. 54Sosialisasi KTSP
TABEL 5TABEL 5
DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.723.000 12.810.300 12.888.900 12.964.800
2. Siswa Orang 9.563.434 9.757.132 9.936.647 10.591.202
Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653
3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.652.868 1.669.384 1.689.210 1.994.521
a. SLB + SDLB Orang 9.929 8.755 9.093 9.274
4. APK % 75,16 76,17 77,09 81,69
SMPLB % 0,04 0,04 0,05 0,04
5. APS 13 - 15 tahun % 70,73 71,50 72,23 74,19
SLB + SDLB % 0,08 0,07 0,07 0,07
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
55. 55Sosialisasi KTSP
TABEL 6TABEL 6
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1. a. Penduduk Usia 13 - 15 tahun Orang 12.895.372 12.975.988 13.090.683 13.268.784 13.326.562 13.419.559 13.446.028 14.208.665 14.917.136 15.259.938
2. Siswa Orang 10.864.282 11.294.869 11.720.990 12.195.278 12.461.385 12.748.549 12.915.368 14.445.514 15.579.904 16.100.937
Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487
3. Siswa Usia 13 - 15 tahun lainnya Orang 1.997.249 2.014.122 2.047.354 2.090.041 2.145.519 2.205.179 2.271.044 2.550.703 2.849.821 3.096.996
a. SLB + SDLB Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286
4. APK % 84,25 87,04 89,54 91,91 93,51 95,00 96,05 101,67 104,44 105,51
SMPLB % 0,04 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 0,10 0,12 0,15
5. APS 13 - 15 tahun % 76,21 78,32 80,29 82,17 83,72 85,17 86,43 91,67 94,85 96,74
SLB + SDLB % 0,07 0,08 0,08 0,08 0,09 0,09 0,09 0,12 0,14 0,16
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
56. 56Sosialisasi KTSP
TABEL 7TABEL 7
DATADATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang 38.679.500 38.641.700 38.578.600 38.500.600
2. Siswa Orang 38.288.444 38.714.049 39.018.250 39.851.551
Siswa SDLB Orang 34.879 30.540 30.769 31.711
Siswa SMPLB Orang 5.663 5.321 5.898 5.653
3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang 37.011.762 37.394.225 37.679.384 38.401.635
a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.972 3.502 3.637 3.710
b. Siswa 7-15 tahun Orang 33.445.179 33.812.435 34.044.566 34.369.680
c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 6.206 5.472 5.683 5.796
d. Siswa 13-15 tahun Orang 8.543.960 8.670.740 8.806.097 9.109.178
e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.929 8.755 9.093 9.274
f. Siswa > 15 tahun Orang 659.052 663.159 666.934 1.013.821
g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang 20.435 18.132 18.254 18.584
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
57. 57Sosialisasi KTSP
TABEL 8TABEL 8
PROYEKSI DATAPROYEKSI DATA PENDIDIKAN DASARPENDIDIKAN DASAR (TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA(TINGKAT SD + TINGKAT SMP) LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1. a. Penduduk Usia 7 - 15 tahun Orang
38.498.57
3
38.620.84
9
38.845.50
6
39.105.01
3
39.405.31
8
39.766.82
7
40.126.00
9
42.024.16
3
42.806.06
8
42.818.20
8
2. Siswa Orang
40.162.04
1
40.601.57
0
41.129.68
9
41.670.91
9
42.226.13
1
42.832.86
5
43.413.09
5
46.272.02
0
47.451.18
9
47.562.83
0
Siswa SDLB Orang 32.212 32.911 33.514 34.130 34.755 35.393 35.980 39.881 42.987 44.973
Siswa SMPLB Orang 5.503 6.022 6.569 7.165 7.815 8.524 9.281 14.502 17.788 22.487
3. Siswa Kelompok Usia Dikdas Orang
38.689.66
5
39.086.42
1
39.573.52
4
40.068.54
5
40.605.89
7
41.192.74
3
41.769.13
9
44.530.64
5
45.674.86
5
45.828.88
0
a. < 7 th (SLB + SDLB) Orang 3.708 3.786 3.858 3.936 4.020 4.113 4.205 4.786 5.381 6.071
b. Siswa 7-15 tahun Orang
34.623.49
8
34.977.41
8
35.405.45
1
35.842.24
5
36.295.65
1
36.792.46
7
37.267.79
7
39.598.63
9
40.506.83
0
40.523.34
5
c. 7-15 th (SLB + SDLB) Orang 5.794 6.152 6.519 6.917 7.348 7.817 8.312 11.964 14.349 17.202
d. Siswa 13-15 tahun Orang 9.291.467 9.599.662 9.913.727
10.265.17
2
10.472.16
5
10.696.64
1
10.835.48
9
12.012.79
5
12.830.84
5
13.162.52
9
e. 13-15 th (SLB + SDLB) Orang 9.270 9.772 10.280 10.829 11.421 12.061 12.733 17.548 20.626 24.286
f. Siswa > 15 tahun Orang 996.782 993.046 996.257 1.002.362 1.009.194 1.017.446 1.024.565 1.046.544 1.001.547 401.095
g. > 15 th( SLB + SDLB) Orang 18.943 19.223 19.426 19.613 19.781 19.926 20.011 20.085 20.419 19.901
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
58. 58Sosialisasi KTSP
TABEL 9TABEL 9
DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASADATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
DATA
2000 2001 2002 2003
1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.810.400 12.780.200 12.742.800 12.702.800
2. Siswa Orang 5.480.576 5.714.787 5.944.302 6.128.962
Siswa SMALB Orang 1.972 2.043 2.515 2.522
3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 765.483 775.360 782.770 1.141.565
a. SLB Orang 14.895 13.133 13.640 13.911
4. APK % 42,78 44,72 46,65 48,25
SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02
5. APS 16 - 18 tahun % 35,40 37,09 38,77 42,95
SLB % 0,12 0,10 0,11 0,11
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
59. 59Sosialisasi KTSP
TABEL 10TABEL 10
PROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASAPROYEKSI DATA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
INDONESIAINDONESIA
NO KOMPONEN SATUAN
PROYEKSI
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2015 2020 2025
1. a. Penduduk Usia 16 - 18 tahun Orang 12.573.960 12.494.623 12.490.657 12.561.589 12.666.684 12.789.697 12.933.510 13.408.661 14.335.932 14.853.677
2. Siswa Orang 6.350.367 6.568.045 6.853.146 7.202.760 7.610.532 8.019.764 8.459.637 10.070.540 12.122.311 13.595.923
Siswa SMLB Orang 2.123 2.378 2.656 2.966 3.312 3.699 4.124 7.251 8.894 11.243
3. Siswa Usia 16 - 18 tahun lainnya Orang 1.128.081 1.130.918 1.140.770 1.153.571 1.167.163 1.182.246 1.196.276 1.254.414 1.242.905 1.177.124
a. SLB Orang 13.906 14.460 15.005 15.590 16.219 16.896 17.594 22.333 24.662 27.821
4. APK % 50,50 52,57 54,87 57,34 60,08 62,70 65,41 75,10 84,56 91,53
SMLB % 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,05 0,06 0,08
5. APS 16 - 18 tahun % 44,62 46,25 48,08 50,07 52,23 54,29 56,39 63,95 70,99 75,95
SLB % 0,11 0,12 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14 0,17 0,17 0,18
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
61. 61Sosialisasi KTSP
Tabel 5.a. Persentase Penduduk menurut Tipe Daerah dan
Kecacatan Tahun 2003
Tipe Daerah Cacat
Tidak
Cacat
Total Jumlah
Penduduk
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan + Pedesaan
0,61
0,76
0,69
99,39
99,24
99,31
100,00 (90,3 juta)
100,00 (124,0 juta)
100,00 (214,3 juta)
Tabel 5.b. Jumlah Penyandang Cacat menurut Tipe Daerah
Tahun 1998, 2000, dan 2003 (dalam jutaan)
Tipe Daerah 1998 2000 2003
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
Pedesaan
Perkotaan + Pedesaan
0,43
1,09
1,52
0,51
0,98
1,49
0,55
0,94
1,48
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
62. 62Sosialisasi KTSP
Data penyandang cacat :Data penyandang cacat :
1.1. Berdasarkan data Susenas tahunBerdasarkan data Susenas tahun
2003, penyandang cacat di2003, penyandang cacat di
IndonesiaIndonesia 1,48 juta1,48 juta (0,7% dari(0,7% dari
jumlah penduduk Indonesia).jumlah penduduk Indonesia).
2.2. Jumlah penyandang cacat usiaJumlah penyandang cacat usia
sekolah (5 – 18 th) adasekolah (5 – 18 th) ada 21,42 %21,42 %
dari seluruh penyandang cacat.dari seluruh penyandang cacat.
(Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos(Analisa Deskriptid PMKS 2003) - BPS dan Depsos
63. 63Sosialisasi KTSP
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 5 TAHUN KE ATAS
MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN PARTISIPASI SEKOLAHPARTISIPASI SEKOLAH TAHUN 2003TAHUN 2003
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
36,55
6,14
57,32
48,87
4,71
46,42
44,31
5,24
50,45
0
10
20
30
40
50
60
perkotaan pedesaan kota+desa
tdk/blm prn sek masih sekolah tdk sek.lagi
64. 64Sosialisasi KTSP
Kelompok Umur
(Tahun)
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
0 – 4
5 – 10
11 – 18
19 – 30
31- 59
60 +
2,78
8,56
12,04
23,77
30,71
22,14
3,02
8,25
13,66
17,89
33,50
23,67
2,93
8,36
13,06
20,06
32,47
23,10
Total 100,00 100,00 100,00
Tabel 5.c. Persentase Penyandang Cacat menurut Kelompok
Umur dan Tipe Daerah, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
67. 67Sosialisasi KTSP
PERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATASPERSENTASE PENYANDANG CACAT BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TIPE DAERAH DANMENURUT TIPE DAERAH DAN KEGIATAN UTAMAKEGIATAN UTAMA SEMINGGU YANG LALUSEMINGGU YANG LALU
TAHUN 2003TAHUN 2003
Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003Sumber : BPS – Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
22.69
29.81
27.2
64.61
59.8 61.56
4.33 2.66 3.27 5.09 4.68 4.83 3.29 3.05 3.14
0
20
40
60
80
bekerja mencarikerja sekolah mengurus rt lainnya
perkotaan pedesaan kota+desa
68. 68Sosialisasi KTSP
Jenis Cacat
Tipe Daerah
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan +
Pedesaan
(1) (2) (3) (4)
Mata/buta (A)
Rungu/tuli (B)
Wicara/bisu (F)
Wicara dan rungu (F-B)
Tubuh/fisik (D)
Mental (C)
Jiwa
Ganda (G)
11,03
6,85
6,88
5,43
35,56
19,55
8,85
5,85
14,49
7,42
8,66
4,07
35,06
13,89
10,88
5,52
13,21
7,21
8,00
4,57
35,25
15,99
10,13
5,64
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat
dan Tipe Daerah, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
69. 69Sosialisasi KTSP
Jenis Cacat
Penyebab Kecacatan
Bawaan
sejak
lahir
Kecelakaan/
Bencana Alam/
Kerusuhan
Penyakit Total
(1) (2) (3) (4) (5)
Mata/buta (A)
Rungu/tuli (B)
Wicara/bisu (F)
Wicara dan rungu (F-B)
Tubuh/fisik (D)
Mental (C)
Jiwa
Ganda (G)
33,98
11,34
80,88
71,21
37,78
66,46
24,18
57,47
15,99
7,92
5,63
7,38
25,7
11,24
23,86
16,13
50,03
80,74
14,29
21,41
36,52
22,30
51,96
26,40
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jumlah 44,60 17,66 37,74 100,00
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat menurut Jenis Cacat
dan Penyebab Kecacatan, Tahun 2003
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
70. 70Sosialisasi KTSP
Tabel 5.d. Persentase Penyandang Cacat berumur 5 tahun ke atas
Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang
ditamatkan, Tahun 2003
Tipe
Daerah
Tidak/belum
pernah
sekolah
Tidak/belum
tamat SD
SD SMP SM+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 36,55 23,96 16,22 12,20 11,06 100,00
Pedesaan 48,87 25,73 16,79 4,52 4,09 100,00
Perkotaan
+ Pedesaan
44,31 25,08 16,58 7,36 6,67 100,00
Sumber Data BPS- Modul Sosial Budaya, Susenas 2003
72. 72Sosialisasi KTSP
No.
Jenis
Kelainan
PNS NON PNS JUMLAH
P L JML P L JML P L JML
1 A 432 570 1.002 248 245 493 680 815 1.495
2 B 1.412 1.274 2.686 1.110 795 1.905 2.522 2.069 4.591
3 C 1.763 1.587 3.350 1.437 1.128 2.565 3.200 2.715 5.915
4 C1 654 626 1.280 531 432 963 1.185 1.058 2.243
5 D 235 252 487 148 165 313 383 417 800
6 D1 55 59 114 55 44 99 110 103 213
7 E 46 57 103 33 39 72 79 96 175
8 G 30 27 57 39 27 66 69 54 123
9 M 109 104 213 228 159 387 337 263 600
GRAND TOTAL 4.736 4.556 9.292 3.829 3.034 6.863 8.565 7.590 16.155
DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS
KEPEGAWAIAN SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
73. 73Sosialisasi KTSP
No. Jenis
Kelainan
SGPLB/D2 SM/D3 S1 PLB LAIN-LAIN JUMLAH
P L JML P L JML P L JML P L JML P L JML
1 A 339 406 745 37 55 92 154 169 323 148 189 337 678 819 1.497
2 B 1.162 994 2.156 142 119 261 723 561 1.284 492 398 890 2.519 2.072 4.591
3 C 1.442 1.164 2.606 200 183 383 871 780 1.651 719 553 1.272 3.232 2.680 5.912
4 C1 539 498 1.037 73 48 121 319 280 599 267 219 486 1.198 1.045 2.243
5 D 204 220 424 21 22 43 97 77 174 79 79 158 401 398 799
6 D1 32 35 67 7 6 13 42 37 79 28 26 54 109 104 213
7 E 27 44 71 6 6 12 26 30 56 15 21 36 74 101 175
8 G 27 29 56 5 3 8 12 16 28 25 6 31 69 54 123
9 M 114 132 246 34 25 59 80 58 138 106 51 157 334 266 600
GRAND TOTAL 3.886 3.522 7.408 525 467 992 2.324 2.008 4.332 1.879 1.542 3.421 8.614 7.539 16.153
DATA GURU SLB, PER JENIS KELAINAN MENURUT STATUS
PENDIDIKAN
SELURUH INDONESIA
Sumber : SIM Dit. PSLB
74. 74Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN JUMLAH GURUPERKEMBANGAN JUMLAH GURU
PENDIDIKAN LUAR BIASAPENDIDIKAN LUAR BIASA
TAHUN 2000 - 2003TAHUN 2000 - 2003
9327
7871
8304
7000
7500
8000
8500
9000
9500
1
2000/2001
2001/2002
2002/2003
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
75. 75Sosialisasi KTSP
TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASATENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA
MENURUT KELOMPOK UMURMENURUT KELOMPOK UMUR
Kelompok Umur Jumlah
18 -20 Tahun -
21 – 25 Tahun -
26 – 30 Tahun 6
31 – 35 Tahun 102
36 – 40 Tahun 703
41 – 45 Tahun 888
46 – 50 Tahun 382
51 – 56 Tahun 187
57 – 60 Tahun 62
Sumber : Badan Kepegawaian Negara, 2005
76. 76Sosialisasi KTSP
RASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASARASIO PENDIDIKAN 2002/2003 SEKOLAH LUAR BIASA
Siswa/Sekolah 45
Siswa/Guru 4
Siswa/Kelas 4
Kelas/Ruang Kelas 1.78
Guru/Sekolah 10
Sumber PDIP – Balitbang, 2004
Prosentase Guru Sekolah Luar BiasaProsentase Guru Sekolah Luar Biasa
Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003Menurut Ijazah TertinggiTahun 2002/2003
Jumlah GuruJumlah Guru 8.3048.304
< D1 47,58 %
D2 -
D3 5,62 %
Sarjana/S-1 46,35 %
S-2/S-3 0,45 %