Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono (2017: 60)
mengemukakan bahwa, “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting”.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka berpikir. Menurut Sugiyono (2017: 60)
mengemukakan bahwa, “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting”.
ABSTRACT
Background: Academic or school achievement is expressed in a variety of indicators, in a
form of grades, GPA, etc. studies. Experts say that the success of learning is influenced by
many internal or external factors of individuals. Motivation is one of the internal factors that
influence the success / achievement of one's learning. In addition to motivation, learning
processes result in mutual interaction of various factors, namely students, teachers or
facilitators (teachers, lecturers, or tutors), methods of teaching and learning aids, and
materials studied.
Objective: To determine the relationship of academic motivation and guidance to nursing
students’ academic achievement in A. Yani Health School (STIKES A. Yani), Yogyakarta.
Methods: This was a quantitative research with a non-experimental approach and a cross
sectional design. The retrospective method was for academic achievement variable and the
prospective method was for motivation and academic guidance variables. A method of Focus
Discussion Group (FGD) was also applied. Subjects were nursing students, minimally sitting
in the second semester. Statistical tests used Spearman Rank and Linear Regression.
Results: The analysis results of Spearman Rank correlation test between learning motivation
and academic achievement earned a value of p (0.000) <0.05><0.05> rho table (0.175).
Conclusion: There was a relationship of learning motivation and academic guidance to
nursing students’ academic achievement in STIKES A. Yani Yogyakarta.
ABSTRACT
Background: Academic or school achievement is expressed in a variety of indicators, in a
form of grades, GPA, etc. studies. Experts say that the success of learning is influenced by
many internal or external factors of individuals. Motivation is one of the internal factors that
influence the success / achievement of one's learning. In addition to motivation, learning
processes result in mutual interaction of various factors, namely students, teachers or
facilitators (teachers, lecturers, or tutors), methods of teaching and learning aids, and
materials studied.
Objective: To determine the relationship of academic motivation and guidance to nursing
students’ academic achievement in A. Yani Health School (STIKES A. Yani), Yogyakarta.
Methods: This was a quantitative research with a non-experimental approach and a cross
sectional design. The retrospective method was for academic achievement variable and the
prospective method was for motivation and academic guidance variables. A method of Focus
Discussion Group (FGD) was also applied. Subjects were nursing students, minimally sitting
in the second semester. Statistical tests used Spearman Rank and Linear Regression.
Results: The analysis results of Spearman Rank correlation test between learning motivation
and academic achievement earned a value of p (0.000) <0.05><0.05> rho table (0.175).
Conclusion: There was a relationship of learning motivation and academic guidance to
nursing students’ academic achievement in STIKES A. Yani Yogyakarta.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. MENURUT DR. RUDOLF PINTNER DALAM PURWANTO(2000:
112-115), CARA BELAJAR YANG BAIK YAITU:
Membaca dengan metode keseluruhan kepada bagian.
Membaca dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian
Membaca dengan metode campuran aniara keseluruhan dan
bagian.
Membaca dengan metode resitasi.
Jangka waktu belajar.
Pembagian waktu belajar.
Membatasi kelupaan.
Menghafal.
Kecepaatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
4. MENURUT DIMYATI (2002: 246), KEBIASAAN BELAJAR YANG
KURANG BAIK ANTARA LAIN BERUPA:
Belajar pada akhir semester.
Belajar tidak teratur.
Menyia-nyiakan kesempatan belajar.
Bersekolah hanya untuk bergengsi.
Datang terlambat.
Bergaya jantan seperti merokok, sok
menggurui teman lain.
5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBIASAAN BELAJAR
Dalam pembentukan kebiasaan-
kebiasaan dengan melalui pembelajaran
ini individu akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain faktor luar
individu (eksternal) dan faktor dalam
individu itu sendiri itu sendiri (interen).
6. FAKTOR DARI LUAR INDIVIDU YANG SERING
BERPENGARUH PADA KEBIASAAN BELAJAR ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
Sikap guru.
Keadaan
ekonomi
orang tua.
Kasih sayang
dan perhatian
orang tua.
7. FAKTOR DARI DALAM INDIVIDU YANG SERING
MEMPENGARUHI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Minat, motivasi dan cita-cita.
Pengendalian diri dan emosi.
Kelemahan fisik, panca indra dan kecacatan
lainnya.
Kelemahan mental
8. TEMPAT TERJADINYA KEBIASAAN BELAJAR
Kebiasaan Belajar di Rumah
Kebiasaan Belajar di Sekolah
Menghadapi Ujian
9. KEBIASAAN BELAJAR DI RUMAH
Menurut Djamarah (2002:40-45) kebiasaan belajar
dirumah dapat dilakukan, yaitu dengan:
Mempunyai tempat belajar, fasilitas, dan perabot
belajar.
Mengatur Jadwal Belajar
Waktu belajar
Lama Belajar
Membaca Buku
Memantapkan materi pelajaran
10. Menurut Djamarah
(2002: 97-106)
kebiasaan belajar
di sekolah dapat
dilakukan, yaitu
dengan:
Masuk kelas
dengan tepat
waktu
Mengikuti
Pelajaran
Memantapkan
Materi Pelajaran