Teks tersebut membahas tentang dilema pembelajaran menyimak bahasa Inggris di kelas 3 SMA karena adanya sistem penilaian kelulusan. Pembelajaran menjadi lebih menitikberatkan pada soal-soal ujian daripada proses belajar mengajar yang seimbang. Akibatnya, pembelajaran menyimak bahasa Inggris jarang dilakukan.
Kaedah pengajaran bahasa Melayu menekankan pendekatan komunikatif dan penggunaan bahasa dalam situasi nyata. Beberapa kaedah meliputi kaedah natural yang menitikberatkan makna, kaedah terjemahan yang fokus kepada tatabahasa, dan kaedah terus yang menggunakan benda konkrit untuk memudahkan pemahaman. Kaedah-kaedah ini berbeza dalam penekanan dan cara pengajaran tetapi sama-sama bertujuan membolehkan
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Pendekatan dan kaedah pengajaran bacaanHailmi Othman
Dokumen ini membahas pendekatan dan kaedah pengajaran bacaan, termasuk pendekatan binaan, cerakinan, komunikatif, dan pengalaman bahasa. Kaedah bacaan yang dijelaskan adalah pandang sebut, abjad, dan fonik.
Makalah membahas prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan belajar, dan integrasi unsur bahasa, kebahasaan, dan budaya. Dibahas pula contoh pengembangan materi berdasarkan analisis kebutuhan siswa untuk tingkat dasar dengan tema perkenalan dan profesi.
Kaedah pengajaran bahasa Melayu menekankan pendekatan komunikatif dan penggunaan bahasa dalam situasi nyata. Beberapa kaedah meliputi kaedah natural yang menitikberatkan makna, kaedah terjemahan yang fokus kepada tatabahasa, dan kaedah terus yang menggunakan benda konkrit untuk memudahkan pemahaman. Kaedah-kaedah ini berbeza dalam penekanan dan cara pengajaran tetapi sama-sama bertujuan membolehkan
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Pendekatan dan kaedah pengajaran bacaanHailmi Othman
Dokumen ini membahas pendekatan dan kaedah pengajaran bacaan, termasuk pendekatan binaan, cerakinan, komunikatif, dan pengalaman bahasa. Kaedah bacaan yang dijelaskan adalah pandang sebut, abjad, dan fonik.
Makalah membahas prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan belajar, dan integrasi unsur bahasa, kebahasaan, dan budaya. Dibahas pula contoh pengembangan materi berdasarkan analisis kebutuhan siswa untuk tingkat dasar dengan tema perkenalan dan profesi.
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
Bab ini membahas tentang belajar kelompok dan mendefinisikannya sebagai proses kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok untuk merubah tingkah laku dan memperoleh kecakapan baru. Belajar kelompok melibatkan interaksi antar siswa dalam kelompok untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan pengetahuan dan prestasi belajar siswa.
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kosakata siswa menggunakan media Wordwall. Siswa sering kesulitan memahami kosakata bahasa Inggris sehingga sulit mencapai kompetensi. Wordwall adalah kumpulan kosakata yang ditulis besar-besar dan ditempel di kelas, memungkinkan siswa belajar secara kontekstual dan interaktif tanpa tergantung pada kamus. Penulis menggunakan Wordwall dengan harap
Dokumen ini membahas masalah murid pra sekolah yang keliru dalam mengenal huruf b, d, p dan q. Peneliti merancang untuk menggunakan teknik genggaman tangan kiri dan kanan untuk membantu mengatasi masalah ini. Kajian akan dilaksanakan selama empat minggu dan data akan dikumpulkan menggunakan ujian pra dan pasca, observasi, checklist, dan wawancara untuk menilai efektivitas metode ini.
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
Teks tersebut membahas teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Teknik ajar mencakup teknik penyampaian materi, menghadapi pelajar, dan penciptaan suasana belajar. Strategi pembelajaran mencakup empat strategi utama yaitu menggunakan pemahaman nonlinguistik, fokus pada objek menarik, pendekatan referensial atau ekspresif, serta memanfaatkan berbagai fungsi bahasa
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dasar dan strategi pembelajaran penguasaan kosakata bahasa asing. Penguasaan kosakata merupakan bagian penting dalam pembelajaran bahasa asing. Dokumen tersebut menjelaskan beberapa aspek penguasaan kosakata, strategi tradisional dan berpusat pada pembelajar dalam pembelajaran kosakata, serta prinsip pembelajaran kosakata yang perlu dimiliki oleh pengajar bahasa asing.
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainanFajar Najiha
Dokumen ini membahas pengembangan media pembelajaran bahasa Inggris berupa permainan Monopoli yang dimodifikasi (Learning English Monopoli). Permainan ini bertujuan meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Permainan ini memanfaatkan papan permainan, kartu materi, dan dadu. Hasil pengujian menunjukkan permainan ini mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membacaeliza72
Guru menggunakan berbagai teknik mengajar kemahiran membaca Bahasa Melayu di sekolah rendah. Terdapat enam teknik yang digunakan, termasuk SQ3R, 3R, KWLH, lingkaran soalan, tatacerita, bimbingan menjangka, dan teater pembaca. Walaupun ada kemungkinan beberapa guru mengabaikan kemahiran membaca karena fokus pada persiapan UPSR, secara umum guru telah menerapkan berbag
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisBahrul Ulum
Teks tersebut mendeskripsikan penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa melalui teknik KWL dan permainan bahasa. Penelitian ini dilakukan selama 3 siklus dengan menggunakan teknik KWL dan permainan bahasa pada setiap pertemuan. Hasilnya menunjukkan peningkatan partisipasi siswa yang berbicara dari siklus ke siklus.
Proposal penelitian ini membahas penggunaan metode Number Heads Together untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas XI SMK IPTEK Jakarta. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus dengan subjek 30 siswi. Data akan dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil diharapkan dapat memberikan inspirasi kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah Luisa Wong
Program PaMa (Papa Mama) dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi murid dalam Bahasa Inggeris UPSR. Program ini melibatkan ibu bapa sebagai mentor untuk membantu murid belajar perkataan Bahasa Inggeris di rumah. Dua aktiviti utama ialah aktiviti HuWatWe untuk menghubungkan kata nama dan kata kerja, serta aktiviti Suratku Berjanji yang menggalakkan interaksi antara murid, ibu bapa dan guru. Program ini berjaya meningkat
Teks tersebut merupakan contoh penelitian tindakan kelas yang membahas strategi meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa SMK melalui permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosa kata siswa, meningkatkannya melalui permainan interaktif, dan mengukur hasilnya.
- Paychex experienced a challenging fiscal year 2010 due to turbulent economic times but met or exceeded most financial goals. Total revenue was $2 billion, down 4% from the previous year.
- The company continued converting clients to a new payroll platform and invested billions of client funds with no principal losses. It also grew its health care offerings and returned 94% of net income to shareholders.
- Looking ahead, while the economic recovery remains slow, key indicators Paychex watches like checks per client have stabilized or increased, giving the company confidence as the economy improves.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memperhatikan perbedaan individu siswa dalam pendidikan. Beberapa masalah yang diangkat antara lain kelas yang terlalu padat, sistem penilaian yang kurang memperhatikan perbedaan individu, beban belajar siswa yang berat, dan lingkungan sekolah yang kurang mendukung. Dokumen ini berharap dapat menjadi masukan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih memperhatikan potensi seti
Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajarfulan85
Bab ini membahas tentang belajar kelompok dan mendefinisikannya sebagai proses kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok untuk merubah tingkah laku dan memperoleh kecakapan baru. Belajar kelompok melibatkan interaksi antar siswa dalam kelompok untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan pengetahuan dan prestasi belajar siswa.
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kosakata siswa menggunakan media Wordwall. Siswa sering kesulitan memahami kosakata bahasa Inggris sehingga sulit mencapai kompetensi. Wordwall adalah kumpulan kosakata yang ditulis besar-besar dan ditempel di kelas, memungkinkan siswa belajar secara kontekstual dan interaktif tanpa tergantung pada kamus. Penulis menggunakan Wordwall dengan harap
Dokumen ini membahas masalah murid pra sekolah yang keliru dalam mengenal huruf b, d, p dan q. Peneliti merancang untuk menggunakan teknik genggaman tangan kiri dan kanan untuk membantu mengatasi masalah ini. Kajian akan dilaksanakan selama empat minggu dan data akan dikumpulkan menggunakan ujian pra dan pasca, observasi, checklist, dan wawancara untuk menilai efektivitas metode ini.
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
Teks tersebut membahas teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Teknik ajar mencakup teknik penyampaian materi, menghadapi pelajar, dan penciptaan suasana belajar. Strategi pembelajaran mencakup empat strategi utama yaitu menggunakan pemahaman nonlinguistik, fokus pada objek menarik, pendekatan referensial atau ekspresif, serta memanfaatkan berbagai fungsi bahasa
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dasar dan strategi pembelajaran penguasaan kosakata bahasa asing. Penguasaan kosakata merupakan bagian penting dalam pembelajaran bahasa asing. Dokumen tersebut menjelaskan beberapa aspek penguasaan kosakata, strategi tradisional dan berpusat pada pembelajar dalam pembelajaran kosakata, serta prinsip pembelajaran kosakata yang perlu dimiliki oleh pengajar bahasa asing.
Pembelajaran bahasa inggris melalui permainanFajar Najiha
Dokumen ini membahas pengembangan media pembelajaran bahasa Inggris berupa permainan Monopoli yang dimodifikasi (Learning English Monopoli). Permainan ini bertujuan meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Permainan ini memanfaatkan papan permainan, kartu materi, dan dadu. Hasil pengujian menunjukkan permainan ini mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Guru tidak menggunakan pelbagai kaedah mengajar kemahiran membacaeliza72
Guru menggunakan berbagai teknik mengajar kemahiran membaca Bahasa Melayu di sekolah rendah. Terdapat enam teknik yang digunakan, termasuk SQ3R, 3R, KWLH, lingkaran soalan, tatacerita, bimbingan menjangka, dan teater pembaca. Walaupun ada kemungkinan beberapa guru mengabaikan kemahiran membaca karena fokus pada persiapan UPSR, secara umum guru telah menerapkan berbag
Kb ing upayameningkatkankemampuanberbicrabhsinggrisBahrul Ulum
Teks tersebut mendeskripsikan penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa melalui teknik KWL dan permainan bahasa. Penelitian ini dilakukan selama 3 siklus dengan menggunakan teknik KWL dan permainan bahasa pada setiap pertemuan. Hasilnya menunjukkan peningkatan partisipasi siswa yang berbicara dari siklus ke siklus.
Proposal penelitian ini membahas penggunaan metode Number Heads Together untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas XI SMK IPTEK Jakarta. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus dengan subjek 30 siswi. Data akan dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil diharapkan dapat memberikan inspirasi kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.
Contoh kajian tindakan bahasa inggeris sekolah rendah Luisa Wong
Program PaMa (Papa Mama) dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi murid dalam Bahasa Inggeris UPSR. Program ini melibatkan ibu bapa sebagai mentor untuk membantu murid belajar perkataan Bahasa Inggeris di rumah. Dua aktiviti utama ialah aktiviti HuWatWe untuk menghubungkan kata nama dan kata kerja, serta aktiviti Suratku Berjanji yang menggalakkan interaksi antara murid, ibu bapa dan guru. Program ini berjaya meningkat
Teks tersebut merupakan contoh penelitian tindakan kelas yang membahas strategi meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosa kata bahasa Inggris siswa SMK melalui permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosa kata siswa, meningkatkannya melalui permainan interaktif, dan mengukur hasilnya.
- Paychex experienced a challenging fiscal year 2010 due to turbulent economic times but met or exceeded most financial goals. Total revenue was $2 billion, down 4% from the previous year.
- The company continued converting clients to a new payroll platform and invested billions of client funds with no principal losses. It also grew its health care offerings and returned 94% of net income to shareholders.
- Looking ahead, while the economic recovery remains slow, key indicators Paychex watches like checks per client have stabilized or increased, giving the company confidence as the economy improves.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memperhatikan perbedaan individu siswa dalam pendidikan. Beberapa masalah yang diangkat antara lain kelas yang terlalu padat, sistem penilaian yang kurang memperhatikan perbedaan individu, beban belajar siswa yang berat, dan lingkungan sekolah yang kurang mendukung. Dokumen ini berharap dapat menjadi masukan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih memperhatikan potensi seti
Paychex One-Source Solutions provides comprehensive HR services and support options through a single partner. It offers centralized data management, flexible service options tailored to clients' needs, easy-to-use accessibility, and reliable support at cost-justified rates based on Paychex's nearly 40 years of industry experience serving over 570,000 clients.
Dokumen ini berisi daftar nama siswa beserta nomor tes, jenis kelamin, sekolah asal, dan ruang ujian untuk tes psikotes PPDB tahun 2012 di SMP Negeri 2 Banjarnegara. Terdapat 288 siswa yang akan mengikuti tes tersebut pada hari Minggu, 20 Mei 2012.
The document introduces Shoaib Shaikh, a Ph.D. from Activient who can provide introductions to Activient, discuss areas for improvement at Omni, explain how Activient can help, and be contacted for further discussion. Contact information including his name, title, phone number and email are provided in five repeated sections for ease of contact.
Mahatma Gandhi led India's freedom struggle through nonviolent movements like the Champaran and Kheda satyagras, the non-cooperation movement, and the salt satyagraha. He was inspired by principles of truth, simplicity, and faith. Gandhi advocated practices of nonviolence, vegetarianism, swaraj (self-rule), and perseverance. He dressed simply in homespun cloth and advocated Indians spinning their own cloth to provide employment. Gandhi believed in a self-sufficient village economy where villages manufactured mainly for their own use and were not exploited by industrialization.
This document is a list of 120 students from SMA Negeri 1 Banjarnegara who were accepted to universities in Indonesia for the 2012-2013 academic year. It includes the students' names, the universities and programs they were accepted to, and whether the programs were undergraduate (S-1), diploma (D-1, D-3, D-4), or non-degree. The universities included public institutions like Universitas Gadjah Mada as well as private ones such as STT Telkom. The programs covered a wide range of fields including engineering, medicine, education, economics, and more.
The document outlines the basic components and process of communication, which requires a sender to encode a message and transmit it through a channel to an intended receiver. The receiver then decodes the message and provides feedback to complete the process and allow the sender to determine the effectiveness of the communication. The key elements are a sender, message, channel, receiver, encoding, decoding, and feedback.
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
Dokumen tersebut membahas strategi meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas melalui penggunaan gambar dan metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan."
Teks tersebut menjelaskan upaya meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa SLTP melalui teknik KWL dan permainan bahasa. Penelitian dilakukan selama 3 siklus dan menunjukkan peningkatan partisipasi siswa dalam berbicara bahasa Inggris sebesar 10%, 15%, dan 20,8% pada setiap siklusnya. Teknik ini terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara sis
Teaching indonesian language using audiobalqishusin
Penelitian ini menguji penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa SD. Hasilnya menunjukkan bahwa media tersebut dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Teaching indonesian language_using_audio (1)noviyulianti
Penelitian ini menguji penggunaan media audio-visual untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa SD. Hasilnya menunjukkan bahwa media tersebut dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Buku ini berisi delapan unit pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Setiap unit mengajarkan kosa kata, tata bahasa, dan teks fungsional tertentu dengan pendekatan kontekstual untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris secara terpadu dan bermakna.
Hasil Pembelajaran merupakan pernyataan jangkaan kemahiran yang perlu dikuasai oleh murid setelah mengikuti proses pengajaran dan pembelajaran. Ia membantu guru dalam memilih kandungan, kaedah pengajaran, dan penilaian prestasi murid. Kemahiran Bahasa pula meliputi kemahiran mendengar, bertutur, membaca, dan menulis yang perlu dikuasai murid untuk menguasai subjek Bahasa Melayu."
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
Dokumen tersebut membahas pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini, meliputi karakteristik anak usia dini, aspek-aspek perkembangan mereka, dan perkembangan pembelajaran bahasa. Anak usia 4-6 tahun dapat berkomunikasi lisan dan memiliki kosakata yang semakin banyak, serta mulai mengenal simbol untuk membaca dan menulis.
Tugas tutorial 1 mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia di SD membahas beberapa pertanyaan, antara lain mengenai karakteristik bahasa, variasi bahasa, perkembangan bahasa Indonesia di SD, metode pembelajaran bahasa yang menarik, perbedaan pemerolehan bahasa pertama dan kedua, pendekatan pembelajaran bahasa, pembelajaran terpadu lintas materi dan kurikulum, serta contoh penerapannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
1. Perkembangan kompetensi menyimak bahasa terjadi secara bertahap pada anak mulai dari hanya menangkap bunyi hingga mampu membedakan pola kalimat.
2. Menyimak merupakan proses mendengarkan, memahami, dan menanggapi pesan yang disampaikan secara lisan.
3. Strategi pembelajaran menyimak yang efektif antara lain memberikan tujuan yang jelas, menumbuhkan partisipasi siswa
Fokus pembelajaran bahasa Inggris fase B adalah menggunakan bahasa Inggris sederhana dalam aktivitas sehari-hari melalui mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berinteraksi. Siswa belajar mengenali kata, kalimat, dan teks pendek serta memberikan respon terhadapnya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dengan fokus menyimak menekankan pada aspek mendengarkan sebagai inti kegiatan belajar siswa. Bahan pelajaran yang sesuai untuk kegiatan menyimak meliputi mendengarkan berita, pengumuman, perintah, bunyi, penjelasan, laporan, dan dialog sesuai kurikulum. Teknik pembelajaran yang dapat digunakan misalnya simak-ulang ucap, simak-tulis, dan sim
1. Pendekatan merupakan seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, pengajaran, dan belajar bahasa yang digunakan sebagai landasan dalam merancang, melaksanakan, dan menilai pembelajaran bahasa.
2. Ada beberapa pendekatan yang relevan untuk guru SD, yaitu behaviorisme, nativisme, kognitif, interaksi sosial, tujuan, struktural, komunikatif, pragmatik, whole language, kontekstual, terpad
Dokumen tersebut merangkum pelatihan penanggulangan gawat darurat yang akan diselenggarakan oleh Akper Serulingmas Cilacap bekerjasama dengan EMS 119 DKI Jakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para penolong dalam menangani kasus kegawatdaruratan. Pelatihan akan berlangsung selama 5 hari dengan materi teori dan simulasi praktik mengenai penanganan berbagai kondisi darurat se
Dokumen ini berisi daftar nama siswa/siswi beserta nomor tes, jenis kelamin, sekolah asal, dan ruang ujian yang akan mereka tempati untuk mengikuti tes psikotes PPDB tahun 2012 di beberapa sekolah di Banjarnegara pada hari Minggu, 20 Mei 2012.
Dokumen tersebut berisi biodata kepala sekolah SMA Negeri 1 Banjarnegara yang mencakup keterangan pribadi, pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, prestasi, dan penghargaan.
Program kerja SMA Negeri 1 Banjarnegara menetapkan sasaran dan tantangan untuk mencapai visi menjadi sekolah unggul yang tangguh dan berkompetisi secara global. Sasaran tersebut adalah meningkatkan rata-rata nilai Ujian Nasional, peningkatan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi favorit, serta peningkatan prestasi akademik dan non-akademik di tingkat nasional dan internasional. Tantangan yang dihadapi adalah fluk
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK
BAHASA INGGRIS PADA KELAS III DI SMA.
Supriyadi*
Abstrak: Diterapkannya sistem penilaian kelulusan untuk kelas III
berdampak pada pembelajaran bahasa Inggris, yaitu terjadi
penyimpangan tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk terampil
berbahasa Inggris menjadi target lulus Ujian Nasional. Bentuk soal ujian
nasional menjadi acuan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris
akibatnya pembelajaran menyimak bahasa Inggris terabaikan, karena
dianggap membuang waktu saja. Sehingga produk yang dihasilkan dari
pembelajaran bahasa Inggris tidak memuaskan semua pihak. Bahasa
Inggris adalah alat komunikasi, maka dalam pembelajarannya pun harus
tetap konsisten terhadap pembelajaran bahasa, yang meliputi aspek:
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Ini berarti
pembelajaran menyimak tetap penting dan mendapat porsi yang layak
agar seseorang bisa terampil berbahasa Inggris. Tetapi bila pembelajaran
menyimak dengan teknik Pre –While - Post Activity tetap diperlakukan
banyak menemui kendala atau hambatan yaitu tidak adanya kebebasan
para guru berkreasi, bentuk ujian nasional, dan buku paket yang telah
usang.
Kata Kunci : pembelajaran menyimak, permasalahan menyimak, dilema
pembelajaran , pelaksanaan pembelajaran
PENDAHULUAN
Dengan diberlakukannya Sistem penilan kelulusan untuk kelas III, bahwa
mata pelajaran Matematika, Ekonomi, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia minimal
harus mendapat 3,01 dalam ujian nasional maka ke-empat mata pelajaran tersebut
mendapat perhatian khusus pada tiap-tiap sekolah. Konsekuensinya, Sekolah
*
Supriyadi adalah guru SMA Negeri 1 Wanadadi, Banjarnegara
2
3. berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi guru dan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar agar menjadi seperti yang diingikan sehingga siswanya bisa lulus semua.
Hal tersebut diatas berdampak tujuan pembelajaran di sekolah yang lebih
mementingkan mengejar target kelulusan dari pada terjadinya proses belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) berubah menjadi tidak berproses, tetapi
menjadi ajang penempaan siswa melalui pemberian latihan banyak soal. Kondisi ini
berlangsung semakin intens bila semakin dekat dengan waktu ujian nasional.
Selanjutnya fungsi kelaspun berubah dari tempat proses KBM menjadi tempat
pemberian latihan banyak soal. Soal-soal yang diberikan oleh guru selalu mengacu
pada soal-soal ujian nasional. Padahal bentuk soalnya adalah tertulis dengan jenis
soal pelihan ganda. Pengaruhnya terhadap pembelajaran bahasa Inggris sebagai
sarana komunikasi tidak menguntungkan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep pembelajaran Bahasa
Inggris sebagai alat komunikasi menjadi timpang. Mestinya pembelajaran bahasa
Inggris yang mencakup 4 skill: listening, speaking, reading dan writing dilakukan
secara terpadu. Pada kenyataan di sekolah, karena alasan tertentu, pembelajaran
listening hampir tidak ada.
Sudah kita ketahui bersama bahwa sebelum kita bisa berkomunikasi, kita
tuntut untuk bisa mendengarkan dengan baik. Tentu kita tidak mengalami kesulitan
dalam mendengarkan bahasa ibu, tetapi akan dapat sulit mendengarkan bahasa asing
(Underwood 1990:1)
3
4. Konsep pengajaran bahasa haruslah tetap mengacu pada bahasa sebagai alat
berkomunikasi. Oleh karena itu, anak bisa mendengarkan dengan mudah haruslah
diberikan pembelajaran listening lebih banyak waktu. Tujuan memberikan siswa
dengan praktek menyimak yang memadai memungkinkan mereka mengerti dengan
mudah baik penutur asli Bahasa Inggris atau bukan, bila mereka bicara dengan
kecepatan normal dan dalam situasi yang tak tentu (Matthews 1985:60).
Dari dua pendapat ahli tersebut dapat kita ketahui, pertama bahwa seseorang
untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik haruslah
belajar sesuai dengan feature bahasa Inggris sebagi alat komunikasi yang mencakup 4
aspek ketrampilan, yaitu: listening, speaking, reading, dan writing. Kedua, bahwa
mendengarkan dengan baik adalah sebagai pra-syarat untuk mencapai ketiga
ketrmpilan lainnya. Ketiga, bahwa untuk dapat mengusai bahasa Inggris dengan baik
dibutuhkan pembelajaran menyimak dalam waktu yang cukup memadai.
Uraian diatas dengan jelas menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak
menjadi sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris sebagi sarana komunikasi.
Maka pembelajaran bahasa Inggris harus diposisikan kembali pada tempat yang tepat
sesuai dengan fitrahnya sebagai alat komunikasi.
Tulisan ini diharapkan, secara teoritis bisa memberikan kontribusi
pengetahuan untuk pengembangan pembelajaran bahasa Inggris. Sedangkan secara
praktis dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan sebagai masukan untuk
menetapkan kebijakan, dan bagi guru sebagai pengajar di sekolah sebagai bahan
pertimbangan dalam mengajar bahasa Inggris.
4
5. PEMBELAJARAN MENYIMAK
Menyimak (listening ) adalah suatu kegiatan mencurahkan perhatian dan
mencoba menangkap arti atau makna dari sesuatu yang kita dengar (Underwood
1990:1).
Pengajaran tersebut memberikan makna pada kita bahwa pendengar itu selalu
aktif, karena otaknya bekerja melakukan proses encoding dan decoding. Bila kegiatan
ini berjalan dengan baik maka hasil yang disampaikan sesuai dengan apa yang
dimaksud oleh pembicara. Untuk bisa diterima oleh masyarakat dalam berkomunikasi
kita harus bisa menjadi pendengar yang baik.
Galvin dikutip oleh Underwood (1990:4). Ada 5 alasan kita mendengarkan :
(a) untuk melibatkan dalam kegiatan sosial
(b) untuk bertukar informasi
(c) untuk latihan pengendalian
(d) untuk bertukar perasaan
(e) untuk kesenangan
Logikanya design pembelajaran menyimak haruslah dirancang, menyimak
yang mempunyai tujuan yang mengandung unsur tersebut diatas. Misalnya siswa
diminta untuk mencapai informasi rinci atau ide pokoknya. Hal ini dimaksudkan agar
anak pikirannya terfokus, tidak setiap kata didengarkan tetapi yang berkait dengan
pertanyaannya saja. Littlewood (1981:68) menunjukan ada beberapa kegiatan yang
bisa digunakan untuk membantu mengembangkan ketrampilan menyimak:
5
6. 1. Performing Physical Tasks
Dimana siswa diminta mencari arti tertentu yang ada kaitannya dengan
tugas yang harus dia lakukan. Kegiatan ini mendorong siswa mendengarkan
secara selektif, yaitu mensarikan informasi yang relevan dengan tugasnya.
Keberhasilan kegiatan ini diukur dari kegiatan praktek semata, apakah tugas non-
linguistik ini dilakukan secara benar atau tidak.
a. Identifikasi dan seleksi
Siswa mempunyai sejumlah gambar. Dia harus mendengarkan sebuah
deskripsi atau dialog, kemudian memilih atau menseleksi gambar mana yang
sesuai dengan teks lisan tersebut.
b. Mengurutkan (Sequencing)
Siswa dengan sejumlah gambar diminta mengurutkan sesuai dengan teks lisan
yang dimaksud.
c. Menempatkan (Locating)
Disini siswa diminta menempatkan sesuatu tidak dengan urutan tetapi sesuai
dengan lokasinya. Teksnya bisa berupa percakapan 2 orang dimana mereka
harus menempatklan almarinya.
d. Drawing and Contructing
Siswa diminta mendengarkan sebuah cerita atau diskusi dan menggambarnya
misal: rencana ruangan rumah. Dalam cara yang sama siswa diminta
menyusun sebuah model atau pola dengan menggunakan balok-balok kecil
yang sudah disediakan.
6
7. e. Performing other actions
Siswa diminta untuk melakukan atau menirukan sesuatu sebagaimana yang
diperintahkan sesuai dengan teks lisan.
Dalam kegiatan yang ada pada perfoming phycical tasks, yang diperlukan
oleh siswa adalah memberikan respon sederhana. Hal yang demikian diperlukan
dalam pembelajaran menyimak pada tahap awal memeperlajari bahasa Inggris.
Karena dengan tugas yang sederhana ini menyebabkan bisa mendorong siswa
menyukai bahasa Inggris dan juga mereka tidak merasa takut lagi dalam
pembelajaran menyimak.
2. Transferring Information
Dalam kegiatan ini siswa sudah diminta untuk mensarikan informasi yang
relevan dari teks kemudian ditransfer dalam bentuk lain. Misalnya : siswa
diminta mendengarkan 2 narasi pendek, kemudian mengisi tabel yang sudah
disediakan.
Dengan model demikian, cara ini mengajarkan kepada siswa untuk
berfikir sistematis dan praktis. Siswa diminta melakukan scanning, kemudian
menempatkan pada tabel yang tersedia sesuai dengan isi teks lisan. Kegiatan ini
bisa digunakan sebagai batu loncatan pada tahap yang lebih tinggi
3. Reformulating and Evaluating Information
Dalam tahap ini siswa diberikan tugas yang lebih luas, yang berorientasi
pada teks secara comprehensive. Seperti di dalam kegiatan information transfer,
7
8. siswa mendengar suatu teks kemudian meringkas hal-hal yang penting dengan
kata-katanya sendiri.
Kegiatan ini cukup komplek karena siswa dituntut untuk bisa mencerna
materi lisan, kemudian mengaitkan dan mengolah informasi yang didapatkan,
dan dengan kata-katanya sendiri merangkum dari teks lisan tersebut.
Jenis Materi Pelajaran Listening
Berikut Underwood (1990: 5) merekomendasikan sejumlah situasi menyimak
seyogyanya yang kita siapkan.
1. Listening to live conversation in which one takes no part
Seseorang yang dengan sendirinya mendengarkan percakapan orang lain karena
sesuatu yang dikatakan dalam percakapan itu menarik untuk didengarnya.
2. Listening to announcements
Disini seseorang hanya tertarik pada informasi yang relevan dengan yang
dibutuhkan, dan mengabaikan informasi-informasi lainnya. Biasanya terjadi di
bandara atau setasiun.
3. Listening to news & the weather forcast on the radio
Tujuannya untuk memperoleh informasi secara jelas berita utama hari ini atau
apakah hari ini akan ada topan sehingga seseorang bisa melakukan antisipasi
4. Watching the news the weather forecart on television
Visualisasi pembicara pada layar TV ikut membantu mempermudah seseorang
memahami apa yang sedang dikatakan karena ekspresi wajah, pandangan mata,
gerak tangan dsb.
8
9. 5. Listening to the radio for entertainment
Pendengar biasanya mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan apa
yang sedang dikatakan. Dalam hal ini ia harus mempunyai pengalaman berbagai
macam faktor situasi.
6. Watching television for entertainment
Hal demikian lebih mudah bila dibanding kita mendengarkan radio, karena
menonton TV tanda-tanda paralinguistiknya yang diberikan oleh pembicara bisa
membantu pendengar untuk memahami maksudnya.
7. Watching a live performance of a play
Tujuan pokoknya adalah untuk hiburan. Seseorang menonton drama karena
tertarik pada ceritanya atau aktornya dan interaksi diantara mereka.
8. Watching a film in a cinema
Kelebihan film atas siaran langsung adalah bahwa suara dapat dihasilkan pada
tingkat yang diinginkan sehingga pendengar tidak mengalami ksulitan
mendengarkan kata-kata.
9. Listening to records
Suara musik yang berbaur dengan lirik lagu tersebut dan menjadikan tidak jelas,
tetapi suara rhython dan irama lagu kadang-kadang bisa membantu pendengar
untuk memprediksi kata-kata apa berikutnya.
10. Following a lesson
Siswa memerlukan kemampuan untuk memahami konsep dan harus bisa
membedakan antara ide pokok dan pendukung ide pokok.
9
10. 11. Listening on the telephone
Bila ada gangguan kemungkinan pendengar mengalami kesulitan menangkap
kata-kata yang diucapkan.
Hal-hal tersebut di atas menyadarkan kepada guru untuk lebih banyak
berkreasi dalam usaha menciptakan materi pembelajaran menyimak. Sehingga guru
tidak perlu merasa kekurangan materi sedangkan model pembelajaranya bisa dibuat
sebagaimana yang disarankan oleh Littlewood tentang macam-macam kegiatan untuk
mengembangkan ketrampilan menyimak.
Daftar diatas juga memberikan masukkan kepada guru bahwa selayaknya
materi pembelajaran menyimak itu materi yang autentik. Artinya isi dari teks lisan
tersebut benar-benar ada dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga dengan
situasi yang beragam tersebut bisa menjadikan pembelajaran menyimak menjadi
menarik dan tidak membosankan.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENYIMAK
a. Pre-listening activity
Adalah suatu kegiatan sebelum siswa mendengarkan teks lisan.
Fungsinya adalah untuk memfasilitasi siswa siap menerima kegiatan menyimak
dengan harapan siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menyimak
karena pengetahuan yang relevan dan kata kunci dibahas dalam kegiatan ini.
Pada tahap ini Underwood (1990:31) mengemukakan beberapa kegiatan yang bisa
diterapkan oleh guru:
10
11. - Guru memberikan informasi yang relevan dengan topik yang akan dibahas.
- Murid membaca teks yang relevan dengan teks listening.
- Murid mengamati gambar-gambar.
- Diskusi dengan topik yang ada kaitannya dengan teks listening.
- Kegiatan tanya jawab.
- Latihan menulis.
- Mengikuti perintah untuk kegiatan menyimak.
- Pertimbangan bagaimana kegiatan menyimak dilaksanakan.
Disini guru dituntut untuk lebih peka dalam memilih kegiatan tersebut
diatas yang sesuai dengan teks lisan, sehingga fungsi pre-listening activity untuk
memfasilitasi memahami teks lisan bisa terpenuhi. Kegiatan ini hendaknya
dirancang oleh guru yang bisa membangkitkan minat siswa untuk mengetahui
topiknya lebih jauh pada kegiatan selanjutnya. Pada akhir kegiatan ini guru harus
percaya bahwa siswa sudah siap bekal pengetahuan yang ada kaitanya dengan isi
teks lisan.
b. While-listening activity
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan ketrampilan siswa dalam
mendapatkan pesan dari bahasa ucapan. Disini harus ada alasan kuat mengapa
siswa harus mendengarkan sehingga pikiran anak sudah terfokus pada apa yang
akan didengar dari teks lisan tersebut.
11
12. Agar siswa tidak merasa takut menghadapi kegiatan pembelajaran ini
maka pembelajaran harus menarik, tingkat kesulitannya sesuai dengan
kemampuan anak dan pengerjaannya sederhana.
Sebelum teks lisan diperdengarkan kepada siswa, hand-out harus
diberikan terlebih dahulu kemudian dicek apakah dalam hand-out tersebut ada
hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Yang perlu dihindari adalah siswa
tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang tersering terjadi disekolah bahwa
pembelajaran menyimak berubah menjadi testing, karena mereka tidak
memahami fungsi pembelajaran.
c. Post-listening activity
Kegiatan ini berlangsung setelah while-listening activity, dan merupakan
pengembangan dari pre-listening activity dan while-listening activity. Tujuannya
adalah untuk mengecek apakah murid telah memahami apa yang mereka perlukan
untuk dapat mengerti dan apakah mereka telah menyempurnakan tugas-tugas apa
saja yang ada pada while listening telah di kerjakan dengan baik. Tujuan
berikutnya adalah untuk merefleksi mengapa beberapa anak mengalami kesulitan
atau tidak bisa mendapatkan pesan secara utuh dari teks lisan. Selain itu, dalam
while listening siswa mendapat keuntungan untuk memikirkan perilaku pembicara
apa yang disampaikan dalam perilaku tersebut. Kemudian yang terakhir, kegiatan
dalam tahap ini adalah merupakan pengembangan topik dalam atau bahasa pada
teks lisan.
12
13. Karena kegiatan ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang sudah
dilakukan sebelumnya maka materinya tidak terlepas dari topik yang dibahas.
Tetapi jenis kegiatannya bisa berubah misalnya menjadi pengayaan kosa kata,
atau menulis. Bisanya kegiatan ini bersifat ringan dan menyenangkan.
PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM BELAJAR MENYIMAK
BAHASA INGGRIS.
Kita secara cepat bisa membedakan percakapan langsung dengan percakapan
melalu telephone. Dan kita mengakui bahwa mendengarkan melalu telepon, jauh
lebih sulit. Apapun permasalahanya tentu tidak lepas dari ciri bahasa ucapan yang
diantaranya ada tekanan, intonasi, formal, informal, dan lain-lain.
Underwood (1990:16) mengetengahkan beberapa permasalahan potensial
yang bakal muncul bila belajar menyimak Bahasa Inggris.
1. Tidak adanya kendali kecepatan pada pembicara
Dalam pelajaran listening comprehension sering siswa mengalami kesulitan
karena mereka tidak bisa mengendalikan kecepatan si pembicara seolah-olah
ungkapan-ungkapannya lenyap begitu saja. Siswa hanya dapat menangkap
sepotong-potong.
Keadaan ini menyebabkan informasi yang diperoleh siswa tidak lengkap yang
bisa merusak pemahaman siswa tentang isi teks. Bila siswa mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang topik teks lisan tersebut, siswa masih bisa
berkerja menghubung-hubungkan informsi yang sepotong tersebut dengan
pengetahuannya, namun hal ini bersifat spekulatif.
13
14. 2. Tidak dapat diulangi lagi.
Bila kita saling berhadapan langsung, hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan
lagi sehingga komunikasi menjadi jelas. Tetapi kalau siswa tidak paham, tidak
bisa dilakukan seperti dalam percakapan langsung.
Pembelajaran itu memang berbeda dari testing karena pembelajaran bersifat
membantu. Bila dipandang perlu oleh guru teks lisan tersebut bisa dipergunakan
sampai tiga kali. Dengan demikian anak tidak menjadi frustasi.
3. Kosa kata terbatas
Pemilihan kosa kata pembicara yang tidak bisa diketahui artinya oleh pendengar,
ia tidak menghentikan pembicaraan tersebut untuk minta klarifikasi. Namun
pendengar bila melakukan reka-rekaan arti apa yang diucapkan dan itupun
pendengar harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang yang dibicarakan.
Bila dalam kegiatan pre-listening activity dirancang dan berjalan dengan baik,
sebetulnya keterbatasan kosa kata sudah bisa diatasi. Karena kata-kata kunci yang
ada pada teks lisan harus sudah dikuasai oleh anak sebelum teks tersebut
diperdengarkan.
4. Kesulitan mengenali tanda-tanda.
Banyak cara yang digunakan oleh pembicara bila ia akan berpindah dari hal yang
satu ke hal yang lainnya, atau dalam memberikan contoh atau mengulangi hal-hal
tertentu. Tanda-tanda tersebut tidaklah begitu saja untuk seorang yang
mendengarkan bahasa asing.
5. Masalah interpretasi
14
15. Siswa yang tidak terbiasa dengan konteks yang dibicarakan mungkin mengalami
kesulitan dalam menginterprestasikan kata-kata yang ia dengar meskipun ia
mengetahui arti klasikalnya. Seseorang yang belum anda ketahui, apakah untuk
datang pada jam 08.00 tiba-tiba menelpon anda “I’ll be a bit late”. Anda tidak
paham berapa lama harus menuggu meskipun anda mengetahui kata “bit”. Tetapi
bila kawan anda dengan mengucapkan kata yang sama, pasti anda tahu berapa
lama harus menunggu.
6. Tidak mampu berkonsentrasi.
Banyak hal yang menyebabkan siswa tidak bisa berkonsentrasi, diantaranya
rekaman yang tidak baik, mesinnya tidak baik atau ruanganya yang tidak
memadai. Ketidak mampuan berkonsentrasi sebentar saja dapat menyebabkan
kerusakan pemahaman apa yang didengar.
7. Kemapanan kebiasaan belajar.
Siswa yang biasa belajar bahasa inggris melalui membaca, akan merasa asing
terhadap kata-kata yang digunakan oleh pembicara. Karena siswa tidak berbicara
mendengarnya meskipun mereka sering menjumpai dalam buku bacaan.
PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM PEMBELAJARAN MENYI-
MAK BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH
1. Menyimak bahasa Inggris sulit
Sulitnya menyimak bahasa Inggris tidak hanya dihadapi oleh siswa saja
namun juga oleh guru. Sudah tentu, guru sudah bekerja keras untuk mengusai
15
16. bahan yang akan diajarkan dengan sebaik-baiknya. Ia dituntut mampu
menjelaskan baik dari aspek struktural dan fungsional meaning-nya. Hal
demikian menyebabkan guru malas untuk mengajarkan listening comprehension.
2. Pembelajaran menyimak dianggap membuang-buang waktu
Konsekuensi dari ujian nasional yang berbentuk tertulis, pembelajaran
menyimak dianggap tidak mendukung ujian nasional. Alternatif terbaik yang
dipilih oleh guru adalah lebih baik memilih pembelajaran reading, speaking atau
writing daripada mengambil resiko anak tidak lulus karena waktu tersita untuk
pembelajaran menyimak.
3. Tidak adanya materi menyimak yang memadai
Mungkin kaset tape, video, CD pembelajaran bahasa Inggris, tetapi itupun
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Akibatnya guru harus mencari
keman-mana, dan menyita waktu.
4. Tidak adanya rencana pembelajaran menyimak bahasa Inggris
Karena tidak pernah mengajarkan pelajaran menyimak bahasa Inggris
guru merasa ada kesulitan membuat rencana pembelajaran. Ia memerlukan model
sebagai acuan untuk merancang pembelajaran menyimak.
DILEMA PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INGGRIS
Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi, idealnya diajarkan meliputi 4
aspek : mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca. Jadi sikap pembelajaran
bahasa Inggris harus mengacu pada bahasa sebagai sarana komunikasi. Bila hal
tersebut tidak dipenuhi berarti bisa berakibat out come yang akan dihasilkan sangat
16
17. rendah. Hal ini sudah diketahui bersama bahwa kemampuan berbahasa Inggris siswa
tidak memuaskan. Kedaan ini dicoba diatasi dengan penataran-penataran, serta
kegiatan MGMP, namun hasilnya masih tetap.
Berdasarkan pembelajaran menyimak dan permasalahan yang ada, maka hal-
hal yang bersifat dilematis :
1. Tidak adanya kebebasan para guru dalam pembelajaran bahasa Inggris, mereka
mudah terjebak dengan keseragaman. Mereka masih takut bila berbeda dengan
lainnya. Maka keberadaan soal test yang mengacu pada soal Nasional merupakan
status quo yang harus diamankan. Guru memahami betul kemampuan siswanya,
dan sadar untuk berusaha meningkatkan ketrampilan siswanya. Namun ia terikat
pada konsep pembelajaran bahasa Inggris di sekolah yang hanya sekedar mencari
nilai untuk lulus.
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris menyimpang
Tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah agar anak bisa lulus, jadi bukan agar
anak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan demikian guru tidak mau
mengambil resiko, karena sering mengajarkan listening anak menjadi tidak lulus.
Padahal bila anak diharapkan terampil berbahasa Inggris pra-syaratnya adalah
anak harus terampil dalam menyimak, karena menyimak sebagai dasar untuk
ketrampilan berbahasa lainnya. Sehinga sampai sekarang pun kelemahan ini
belum bisa diatasi. Sebagaian besar pembelajaran bahasa Inggris berkutat masalah
reading dan dampaknya mereka mengalami kesulitan bila akan berkomunikasi
aktif dengan orang lain, karena mereka lemah pada pronounciation sehingga
mereka salah dalam mendengarkan dan tidak mampu dalam berbicara.
17
18. 3. Jenis Soal Ujian Nasional
Jenis Soal Ujian Nasional adalah pilihan ganda yang bersifat spekulatif. Sehingga
kawasan kognitif saja yang dikembangkan sedangkan untuk efektif dan motorik
terabaikan. Kita semua percaya bahwa semua guru menghendaki siswanya
terampil berbahasa Inggris, tetapi untuk apa pembelajaran menyimak diadakan
bila arah pembelajaran bahasa Inggris agar bisa mengerjakan soal-soal ujian
nasional. Pilihan yang tepat untuk guru adalah melakukan pembelajaran bahasa
Inggris dengan model latihan soal sebagai persiapan menghadapi ujian nasional.
4. Buku paket yang sudah usang
Buku paket yang ada selalu dijadikan acuan dalam pembuatan soal test, mestinya
guru lebih kreatif mencari buku lain yang memadai untuk dijadikan buku
pegangan siswa. Karena buku pegangan siswa yang ada sekarang tidak
memungkinkan untuk bisa mengembangkan ketrampilan menyimak. Dengan
demikian pola pembelajarannya pun bisa dipastikan monoton tidak pernah
menyentuh kegiatan pembelajaran menyimak. Tetapi bila guru menganjur
menggunakan buku yang di dalamnya memuat ketrampilan-ketrampilan pengem-
bangan berbahasa siswa. Konsekuensinya anak terbebani biaya. Dan juga, kalau
guru membuat materi sendiri waktu yang dibutuhkan juga lama. Akhirnya,
meskipun dengan berat hati berketetapan lebih baik menggunakan buku usang
dari pada repot-repot, toh buku tersebut buku pegangan siswa yang dianjurkan
oleh pemerintah.
18
19. PENUTUP
Simpulan
Ketrampilan menyimak merupakan pra-syarat pada ketrampilan yang lain
dalam berbahasa untuk terampil berbahasa Inggris tentu diperlukan juga ketrampilan
dalam menyimak. Seseorang tidak akan begitu saja terampil dalam berbahasa Inggris
bila tidak belajar dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian agar seseorang itu
terampil berbahasa Inggris, ia perlu waktu yang lama juga dalam pembelajaran
menyimak. Namun pada kenyataannya di sekolah, hampir bisa dipastikan bahwa
pembelajaran menyimak menjadi sesuatu yang langka. Dan hal tersebut menjadi salah
satu sebab mengapa kemampuan berbahasa Inggris anak tidak baik
Sebab yang lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap rendahnya
kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris tidak terlepas dari model pembelajaran-
nya. Hal demikian karena dampak dari sistem penilaian kelulusan yang menggunakan
ujian nasional sebagai pedoman. Sehingga bentuk dan jenis soal ujian nasional
dijadikan referensi oleh guru dalam pembelajaran. Akibatnya pembelajaran
menyimak tidak dipandang perlu. Disinilah letak penyimpangan pembelajaran bahasa
Inggris.
Saran
Berdasarkan uraian di atas agar pembelajaran bahasa Inggris bisa memberikan
makna kepada siswa sehingga mampu berhasa Inggris dengan baik maka
pembelajaran menyimak juga harus mendapatkan alokasi waktu sama dengan
pembelajaran untuk ketrampilan lainnya.
19
20. Pembelajaran menyimak Bahasa Inggris haruslah dipandang sebagai bagian
penting pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi. Sehingga harus mendapat
porsi yang sama besarnya dengan pembelajaran yang lain seperti membaca, berbicara
dan menulis.
Konsekuensi logis dengan Pembelajaran tersebut, Sistem ujian Nasional
haruslah diubah karena bisa dianggap menghambat pengajaran bahasa di sekolah.
Sehingga out put siswa tidak pernah bisa mengucapkan bahasa Inggris dengan baik,
mereka ragu dan malu bila salah meskipun secara tertulis mereka tahu artinya.
Pembahasan pengajaran bahasa Inggris pada forum MGMP harus dibenahi,
tidak hanya terjebak hanya pada pembuatan soal, SP, RP dan AMP. Tetapi lebih
menekan pada mengatasi bagaimana siswa terampil dalam berbahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Underwood, Mary. 1990. Teaching Listening. New York: Longman Inc.
Littlewood, William. 1983. Communicative Language Teaching. London: Cambrige.
Johson, keith and Morrow, Keith. 1981. Communication in the Classroom.
Hongkong: Longman.
Matthews, Alan, Spratt, Mary and Dangerfiled, Less. 1990. At The Calkface. Great
Britain: Edward Arnold.
Lewis. Michael and Hill Jimmie. 1990. Practical Technigues for Language Teaching.
London: Commercial Colour Press.
20