Dokumen tersebut membahas analisis rencana kenaikan tarif tagihan pelanggan PDAM di Kabupaten Majalengka. Dokumen menjelaskan karakteristik pengelolaan air masyarakat pedesaan dan perkotaan, keluhan konsumen terhadap layanan PDAM, serta perlu tidaknya kenaikan tarif mengingat air merupakan hak asasi masyarakat.
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaMawar 99
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
EPANET adalah program komputer yang digunakan untuk mensimulasikan aliran air dan kualitas air dalam jaringan pipa. Manual pengguna EPANET ini menjelaskan cara menginstal, menggunakan, dan memahami fitur-fitur EPANET untuk melakukan simulasi hidrolis dan kualitas air dalam sistem distribusi air.
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
Prosedur operasional standar unit pengelolaan mencakup 32 prosedur terkait perencanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, termasuk perencanaan sambungan baru, pemetaan jaringan, pengawasan kualitas air, dan pengembangan sumber daya manusia.
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembinaan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pembinaan meliputi koordinasi, pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan pengawasan terhadap penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Pelatihan Fasilitator dan Masyarakat dalam rangka Pemberdayaan MasyarakatJoy Irman
Pelatihan fasilitator dan masyarakat dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang program sanitasi, pengelolaan air limbah, dan peran masyarakat dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas fasilitator dan masyarakat sebagai pengelola sanitasi serta operator dan pengguna fasilitas. Materi pelatihan meliputi pengenalan program, teknis pengelolaan limbah, dan pengelolaan kelompok
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Kanaidi ken
Dokumen tersebut merangkum ketentuan mengenai perhitungan dan penetapan tarif air minum oleh BUMD Air Minum berdasarkan Permendagri No. 71 Tahun 2016. Tarif air minum ditetapkan berdasarkan keterjangkauan, keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, dan transparansi. Terdapat berbagai kelompok pelanggan dan blok konsumsi yang digunakan dalam perhitungan tarif. Proses penetapan tarif melib
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaMawar 99
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
EPANET adalah program komputer yang digunakan untuk mensimulasikan aliran air dan kualitas air dalam jaringan pipa. Manual pengguna EPANET ini menjelaskan cara menginstal, menggunakan, dan memahami fitur-fitur EPANET untuk melakukan simulasi hidrolis dan kualitas air dalam sistem distribusi air.
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
Prosedur operasional standar unit pengelolaan mencakup 32 prosedur terkait perencanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, termasuk perencanaan sambungan baru, pemetaan jaringan, pengawasan kualitas air, dan pengembangan sumber daya manusia.
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembinaan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Pembinaan meliputi koordinasi, pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan pengawasan terhadap penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Pelatihan Fasilitator dan Masyarakat dalam rangka Pemberdayaan MasyarakatJoy Irman
Pelatihan fasilitator dan masyarakat dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang program sanitasi, pengelolaan air limbah, dan peran masyarakat dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas fasilitator dan masyarakat sebagai pengelola sanitasi serta operator dan pengguna fasilitas. Materi pelatihan meliputi pengenalan program, teknis pengelolaan limbah, dan pengelolaan kelompok
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum- (Permendagri No. 71 Tahun 2016)Kanaidi ken
Dokumen tersebut merangkum ketentuan mengenai perhitungan dan penetapan tarif air minum oleh BUMD Air Minum berdasarkan Permendagri No. 71 Tahun 2016. Tarif air minum ditetapkan berdasarkan keterjangkauan, keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, dan transparansi. Terdapat berbagai kelompok pelanggan dan blok konsumsi yang digunakan dalam perhitungan tarif. Proses penetapan tarif melib
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan studi kelayakan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM). Studi kelayakan bertujuan menilai kelayakan teknis, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan suatu proyek SPAM. Pedoman ini menjelaskan ruang lingkup, acuan hukum, jenis studi kelayakan, muatan studi, survei yang dibutuhkan, serta tata cara penyusunannya.
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan umum pengelolaan keuangan desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018. Terdapat perubahan definisi pengelolaan keuangan desa, pengelola keuangan desa, klasifikasi belanja desa, serta pendapatan dan pengeluaran desa."
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013tommy irawan
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan anggaran, mencakup dokumen-dokumen yang digunakan seperti RKPD, KUA, RKA-SKPD, RAPBD, dan DPA-SKPD."
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas ketentuan dan pedoman pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik, mencakup kualifikasi kontraktor dan konsultan, persiapan lokasi dan peralatan, konstruksi sipil dan mekanikal, serta uji coba unit-unit pengolahan."
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengawasan berlapis yang dilakukan inspektorat provinsi Jawa Tengah untuk memberikan rekomendasi agar pelaksanaan kegiatan lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta mengamankan aset. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian hibah daerah mulai dari usulan calon penerima, penetapan penerima, penyaluran dana hingga pertanggungjawaban penggunaan dana hib
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan pengelolaan sumber daya air di Indonesia, termasuk prinsip-prinsip penguasaan air oleh negara, dasar hukum, jenis izin dan prioritas pemberian izin, serta persyaratan permohonan izin."
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini membahas tahapan pelaksanaan konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengawasan, pengujian, hingga serah terima dengan mengacu pada peraturan dan standar teknis terkait.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), mencakup jenis perencanaan SPAL seperti rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknis. Dokumen ini juga menjelaskan muatan dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ketiga jenis perencanaan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan yang mengatur penggunaan dana desa dan kewenangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mencakup sumber dana desa, alokasi anggaran, prioritas penggunaannya untuk sarana publik desa, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya menetapkan Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan, Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan yang terdiri dari beberapa volume dan juknis untuk membantu pelaksanaan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan sistem penyediaan air minum perkotaan.
Teks tersebut membahas tentang efektifitas konstruksi sumur dalam menggunakan bahan PVC pada proyek peningkatan kapasitas produksi air bersih PDAM Kota Madiun. PDAM berupaya meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun sumur baru menggunakan bahan PVC yang lebih murah dibandingkan logam dan tahan korosi. Teks ini juga membahas sistem penyediaan dan distribusi air bersih serta perencanaan sumur.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan studi kelayakan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM). Studi kelayakan bertujuan menilai kelayakan teknis, lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan suatu proyek SPAM. Pedoman ini menjelaskan ruang lingkup, acuan hukum, jenis studi kelayakan, muatan studi, survei yang dibutuhkan, serta tata cara penyusunannya.
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan umum pengelolaan keuangan desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018. Terdapat perubahan definisi pengelolaan keuangan desa, pengelola keuangan desa, klasifikasi belanja desa, serta pendapatan dan pengeluaran desa."
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013tommy irawan
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan anggaran, mencakup dokumen-dokumen yang digunakan seperti RKPD, KUA, RKA-SKPD, RAPBD, dan DPA-SKPD."
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas ketentuan dan pedoman pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik, mencakup kualifikasi kontraktor dan konsultan, persiapan lokasi dan peralatan, konstruksi sipil dan mekanikal, serta uji coba unit-unit pengolahan."
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Opsi Teknologi Sanitasi Daerah...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengawasan berlapis yang dilakukan inspektorat provinsi Jawa Tengah untuk memberikan rekomendasi agar pelaksanaan kegiatan lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta mengamankan aset. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian hibah daerah mulai dari usulan calon penerima, penetapan penerima, penyaluran dana hingga pertanggungjawaban penggunaan dana hib
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan pengelolaan sumber daya air di Indonesia, termasuk prinsip-prinsip penguasaan air oleh negara, dasar hukum, jenis izin dan prioritas pemberian izin, serta persyaratan permohonan izin."
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
Pedoman ini membahas tahapan pelaksanaan konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengawasan, pengujian, hingga serah terima dengan mengacu pada peraturan dan standar teknis terkait.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), mencakup jenis perencanaan SPAL seperti rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknis. Dokumen ini juga menjelaskan muatan dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ketiga jenis perencanaan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan yang mengatur penggunaan dana desa dan kewenangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mencakup sumber dana desa, alokasi anggaran, prioritas penggunaannya untuk sarana publik desa, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya menetapkan Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan, Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan yang terdiri dari beberapa volume dan juknis untuk membantu pelaksanaan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan sistem penyediaan air minum perkotaan.
Teks tersebut membahas tentang efektifitas konstruksi sumur dalam menggunakan bahan PVC pada proyek peningkatan kapasitas produksi air bersih PDAM Kota Madiun. PDAM berupaya meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun sumur baru menggunakan bahan PVC yang lebih murah dibandingkan logam dan tahan korosi. Teks ini juga membahas sistem penyediaan dan distribusi air bersih serta perencanaan sumur.
Audit kehilangan air dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kehilangan air baik secara fisik maupun komersial di jaringan distribusi agar dapat ditangani dengan baik. Metode audit melibatkan pendekatan top-down dan bottom-up untuk mengumpulkan data konsumsi dan kebocoran secara lebih akurat sehingga dapat mengambil tindakan strategis untuk mengontrol kehilangan air. Pengurangan kehilangan diharapkan menghasilkan air hemat dan peningk
Dokumen tersebut merangkum prestasi dan profil HIPPAMS Tirto Agung, sebuah badan usaha milik desa yang mengelola layanan air bersih di Desa Tlanak dan sekitarnya. HIPPAMS Tirto Agung telah meraih berbagai penghargaan di tingkat kabupaten dan propinsi, serta berkembang dengan menambah jaringan dan pelanggan. Layanan air bersihnya telah meningkatkan kesehatan dan perekonomian masyarakat setempat.
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMWinces Narko
Teks tersebut membahas pendekatan bauran air domestik sebagai alternatif sumber air baku untuk sistem penyediaan air minum. Pendekatan ini memanfaatkan berbagai sumber air secara optimal, termasuk air hujan, air limbah yang didaur ulang, dan air laut untuk menutup kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Hal ini bertujuan menjaga keberlanjutan sumber daya air alami.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan persyaratan air bersih serta kriteria perencanaan teknis sistem distribusi air bersih.
2) Air bersih didefinisikan sebagai air yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air.
3) Kriteria perencanaan teknis sistem distribusi mencakup pertimbangan pemilihan jaringan perpipaan, klasifikasi pipa,
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi kebutuhan air dan identifikasi pola fluktuasi pemakaian air. Secara garis besar dibahas mengenai landasan hukum yang terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air, standar penyediaan air, dan cara mengidentifikasi pola fluktuasi pemakaian air harian berdasarkan data.
INOVASI PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAUpujiatisrirejeki
Dokumen tersebut membahas inovasi pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis dalam penyediaan air bersih dan air minum untuk mencapai target MDGs 2015/2019. Inovasi ini melibatkan pendekatan penyediaan air minum mandiri perdesaan dengan memanfaatkan teknologi pengolahan air dan pengelolaan oleh masyarakat.
Program Kampung Energi yang diinisiasi Lembaga Energi Hijau memberikan akses listrik bagi masyarakat pedalaman dan terpencil di Kalimantan Barat melalui pembangunan 22 unit PLTMH. Program ini telah memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian mereka serta melindungi lingkungan.
Dokumen tersebut merangkum tentang Badan Pengelola Sarana Air Bersih "Renggung" di Desa Mambalan, Lombok Barat. BPSAB Renggung dibentuk untuk mengelola penyediaan air bersih bagi masyarakat di wilayah tersebut dan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, serta tim teknik dan pendukung lainnya. Dokumen ini menjelaskan tentang struktur organisasi, jaringan pipa air, hak dan kewajiban ang
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) rencana pendirian usaha depot isi ulang air mineral di daerah Langsa Baro untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, (2) menawarkan harga terjangkau dengan kualitas baik, (3) sumber air bersih yang teruji berbeda dengan kompetitor.
Teks ini membahas pengolahan air limbah domestik secara komunal menggunakan kombinasi sistem biofilter anaerob-aerob dan pengolahan lanjutan untuk memproduksi air bersih yang dapat digunakan kembali. Sistem ini mampu mengolah 0,9 m3 air limbah per jam dan dapat mengurangi beban organik serta meningkatkan kualitas air menjadi layak untuk penggunaan."
Laporan ini membahas kegiatan sosialisasi perlindungan konsumen yang dilakukan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Kabupaten Majalengka sepanjang tahun 2019, mencakup kegiatan-kegiatan seperti revitalisasi konsep perlindungan konsumen dan analisis masalah yang dihadapi konsumen seperti standar baku yang mendiskriminasi kewajiban konsumen.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil survei indeks kepuasan staf unit pelayanan RSUD Cideres periode semester 1 tahun 2023 yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan staf tenaga kesehatan terhadap kinerja unit pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Survei dilakukan dengan kerjasama antara RSUD Cideres dan Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen Majalengka pada bulan Juni 2023.
1. KAJIAN DAN PENGAMATAN ATAS ANALISIS
KE DEPAN RENCANA KENAIKAN TARIF
TAGIHAN PELANGGAN PDAM
MAJALENGKA
Diajukan Sebagai Bentuk Upaya Perlindungan Konsumen Pelanggan
Dalam Menghadapi Rencana Kenaikan Tarif Tagihan
Pelanggan PDAM di Kabupaten Majalengka
Kerjasama :
Tim ylbk Majalengka dan PDAM Majalengka
LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT (LPKSM)
YAYASAN LEMBAGA BANTUAN KONSUMEN (YLBK) MAJALENGKA
SK Menkeh RI No: C.1702 HT.03.01 Th. 1999, Kemenhukam No.C-1590.HT.01.02 Th 2007
TD LPKSM No: 517/860 Th 2007
Sekretariat : Jl. Babakan No. 292 Majalengka 45411 Tlp./HP. 085335941999
Desember, 2019
2. 2
KAJIAN DAN PENGAMATAN ATAS ANALISIS KE DEPAN RENCANA
KENAIKAN TARIF TAGIHAN PELANGGAN PDAM KABUPATEN
MAJALENGKA
A. HAKIKAT AIR
Air merupakan kebutuhan dasar hidup mahluk hidup yang esensial tidak
hanya bagi manusia tetapi juga maKhluk lainnya di sekitar. Air merupakan
karunia Tuhan yang melimpah ruah tidak hanya terhampar di atas permukaan
bumi tetapi juga terkandung di perut bumi. Tinggal bagaimana manusia
mengeksporasi dan memperlakukannya secara arif dan bijaksana agar karunia
Tuhan itu menjadi bermanfaat dan tidak menimbulkan madhorot di muka
bumi.
B. KARAKTERISTIK &HISTORI PENGELOLAAN AIR
Karakteristik pengelolaan air masyarakat dalam perspektif konsumen :
1. Masyarakat Dataran Tinggi
Pengelolaan air dan pendistribusian air merupakan suatu hal yang
lumrah di kalangan masyarakat pedesaan terutama kawasan pegunungan.
Mereka masyarakat pegunungan yang berada di dataran tinggi
memanfaatkan satu sumber mata air yang dapat didistribusikan untuk
pasokan seluruh penduduknya.
Pengelolaannya dilakukan secara tradisional oleh pihak desa
setempat dan masyarakat dengan menyambungkan pipa-pipa melalui
terminal dan kanal air dari sumber mata air terhadap rumah-rumah
penduduk.
Air pegunungan yang dipergunakan mereka seringkali melimpah
ruah terutama saat musim penghujan, yang dapat mereka pergunakan
selain untuk kehidupan rumah tangga juga untuk kolam ikan, pengairan
sawah dan lainnya. Sekalipun air terbuang hal itu tidaklah sia-sia, karena
air meresap kembali ke tanah dan melalui sungai yang bermanfaat
kemudian bagi mereka masyarakat di dataran rendah sebahai sebuah
siklus.
3. 3
Pengaturan air masyarakat pegunungan terkelola sedari dulu, yang
akhirnya kini dibebankan iuran warga untuk pasokan airnya dengan tarif
tertentu setiap bulannya, tanpa memperhitungakan kubikasi air yang
dipergunakan. Tarif iuran warga sesekali mengalami kenaikan dimana
diperlukan adanya upaya pemeliharaan atas kerusakan-kerusakan pipa agar
menjaga kelangsungan pasokan air yang dibutuhkan masyarakat setempat.
Dari temuan ini diperoleh bahwa karakter masyarakat pegunungan;
memiliki sumber mata air bersama, dalam pengelolaannya selalu
mengedapankan kelompok, dan pembebanannya melalui pembayaran
iuran bulanan.
2. Masyarakat Dataran Rendah
Berbeda dataran, maka berbeda pula karakteristik pengelolaan air.
Pada masyarakat dataran rendah, air yang dipergunakan yaitu air yang
berasal dari sumur-sumur air. Sehingga hampir setiap rumah mempunyai
kepemilikan sumber air. Semula dikelola secara tradisional dengan ditarik
timba dan sekarang beralih modern melalui penggunaan mesin pompa
listrik, sehingga iuran air diakumulasikan dalam tagihan listrik.
Dari analisis ini ditemukan karakter masyarakat dataran rendah;
cenderung memiliki sumber air individu yang tanpa adanya
keberpengaruhan individu lainnya bukan dalam suatu kelompok.
C. DISPARITAS PEMANFAATAN TERHAAP TARIF PDAM
PDAM dalam kaca konsumen merupakan para pelaku usaha yang mengelola
dan mendistribusikan pasokan air melalui upaya pemanfaatan alat dan
teknologi secara luxury. Keberadaan PDAM dan paparan pendistribsuian air,
notabene hampir sebagian besar mengelola air pada kawasan dataran rendah.
Sehingga yang dihadapi PDAM dalam persepsi konsumen harus menghadapi
pola karakter masyarakat pula. Beberapa karakter masyarakat yang timbul
secara disparitas yaitu :
4. 4
1. Individual Masyarakat
Kebutuhan air merupakan hajatnya orang banyak yang tidak
terbatas stratifikasi, tidak hanya golongan masyarakat mampu, tetapi juga
mereka masyarakat yang tidak mampu.
Konotasi individual muncul karena kepemilikan sumur pribadi
sebagai sumber mata air, sehingga dirasa belum perlu menjadi pelanggan
PDAM. Maka keegoisan itu dapat luluh manakala debit air sumur
berkurang di saat musim kemarau.
Mereka pelanggan plus yang selain pelanggan PDAM juga
memiliki sumur dapat diminmalisir karena kekurangan air dapat berganti
satu sama lainnya. Namun bagi mereka yang memiliki sumur dan tidak
berlangganan PDAM, hal ini menyulitkan sehingga banyak dari mereka
yang mengajukan ingin menjadi pelanggan PDAM, yang secara naluriah
kemanusiannya berupaya agar air ada di rumahnya terutama saat kesulitan
air di musim kemarau.
Terdapat dua hal ketimpangan secara individu dalam hal
kepelangganan yaitu :
a. Bagaimana jadinya bilamana mereka masyarakat kurang mampu yang
ingin menjadi pelanggan, tetapi kurang mampu membayarnya,
sedangkan di depan rumah tempat tinggal mereka melintas pipa
PDAM?, dan
b. Bagaimana jadinya mereka yang sanggup membayar berapapun untuk
menjadi pelanggan karena mampu, tetapi di daerahnya belum melintas
pipa-pipa PDAM
Maka dari itu upaya penerapan tarif tagihan air alangkah baiknya
disesuaikan dengan stratifikasi sosial tersebut mengingat masih banyak
dari mereka masyarakat kurang mampu yang ingin turut pula menikmati
hasil dari air yang kelola Negara melalui PDAM.
Selai itu terkait kenaikan tarif maka hendaknya sesuai dengan
kondisi konsumen yang tepat, seperti saat musim kemarau, seiring isu
sulitnya air. Sekalipun diterapkan saat musim penghujan, dengan dalih
5. 5
alasan yang rasional seperti banyaknya kerusakan pipa pipa akibat adanya
longsor dan bencana lainnya yang harus diperbaiki, contoh untuk
pergantian pipa-pipa baru.
2. Kelompok Sosial
Pelanggan cenderung beragam baik dari strata sosial kelompok
masyarakat, sehingga penggunaannya pun cenderung berbeda pula.
a. Ekonomis
Pemanfaatan air PDAM untuk kebutuhan hidup dasar dibagi dua
1) Rumahan; pemanfaatan anggota keluarga untuk urusan dasar
rumah tangga; minum, pengolahan makanan, mandi, mencuci
pakaian dan berwudu.
2) Fasilitas Publik ; sarana prasarana yang bersifat non komersil pada
suatu komunitas umum, seperti langgar/surau/mesjid, perkantoran,
dll.
b. Bisnis
Pemanfaatan air PDAM selain kebutuhan dasar rumah tangga juga
untuk keperluan bisnis yang dijalankan, dalam hal ini air bersifat
pendukung layanan, seperti ; salon, hotel, restoran, home industri,
swalayan, dll.
c. Komersil
Pemanfaatan air secara esensi berbahan air, untuk diolah, djiual dan/
dipakai dalam bisnisnya, seperti ; Depot Air, Cuci Steam, Toilet
Berbayar, Kolam Renang, dll.
Mengingat variansi perbedaan peruntukannya yang terkandung
disparitas sosial. Terutama saat kelangkaan air, untuk berwudu dan mandi
dirinya juga sulit pada pengguna rumahan, sedangkan di sisi lain para
pengusaha dengan bebasnya mencuci steam kendaraannya yang nampak
pada masyarakat perkotaan. Maka untuk mengurangi ketimpangan,
hendaknya penerapan tarif dan kenaikan tagihan air dapat disesuaikan
secara tepat sesuai klasifikasi kelompok sosial tersebut.
6. 6
D. KELUHAN DAN PENGADUAN KONSUMEN TERHADAP RENCANA
KENAIKAN TARIF PDAM
1. Konsumen Pelanggan
Persepsi konsumen hasil analisis persepsinya terhadap air PDAM
kini, dipandang negatif sebagai suatu kerugian konsumen manakala tarif
dinaikan namun pelayanannya masih kurang memuaskan. Diantaranya
diakibatkan:
a. Manakala air tidak mengalir, jika ada informasi kerusakan pipa, tidak
hanya di musim kemarau tetapi juga di musim hujan, menurunkan
kekurang percayaan konsumen
b. Debit air kurang, terutama di daerah perkotaan pada jam-jam tertentu
pemakaian yaitu pagi dan sore, menimbulkan kekurang nyamanan
konsumen
c. Kualitas dianggap kurang higien, manakala timbul corak air baik dari
warna maupun bau berbeda dari biasanya, menimbulkan persepsi
kekurang amanan:
1) Warna putih, konsumen mempersepsikan campuran kaforit yang
terlalu banyak yang dianggap membahayakan untuk diminum,
menyebabkan iritasi kulit, juga ditandai dengan banyaknya ikan
mati.
2) Warna keruh kecoklatan dan berpasir, konsumen mempersepsikan
adanya perbaikan pipa dengan kualitas air tidak jernih yang tidak
dapat digunakan segera ketika memerlukannya. Sehingga perlu
adanya upaya penampungan agar air menjadi jernih. Selaiitu
dipersepsikan air keruh dapat merusak pipa-pipa saluran sehingga
menimbulkan mampet dan karat. Terutama bagi mereka yang
menyedot ke mesin meteran langsung menggunakan pompa untuk
mengisi water tower (torn), seringkali pompa menjadi rusak.
3) Bau air berbeda dari biasanya, menimbulkan keraguan konsumen
untuk menanak air untuk diminumnya
7. 7
d. Tarif pembayaran tagihan melonjak yang kurang diketahui pelanggan
berdampak buruk terhadap loyalitas pelanggan, seperti :
1) Karena kebocoran pipa-pipa saluran di rumah yang tidek diketahui
mereka, meningkatkan kisaran kubikasi meter
2) Pemberlakuan denda terlambat pembayaran tagihan bulanan, yang
dirasa memberatkan terutama bagi pelanggan kurang mampu
3) Anggapan bobot isi air yang kurang dengan intensitas dorongan
angin berlebih memutar mesin meter lebih kencang, dipersepsikan
akan tinggi pula angka meter yang tidak setimbang dengan air yang
keluar.
2. Pelanggan baru/Calon Pelanggan
Hasil analisis banyaknya calon pelanggan yang masih kurangnya
kesadaran untuk menjadi pelanggan, sekalipun mereka tahu bahwa air di
daerahnya sangatlah minim. Indikasi kekurang sadaran untuk menjadi
pelanggan disebabkan :
a. Buruknya isu PDAM di masyarakat dengan kejadian air tidak mengalir
yang memapar masyarakat sekalipun hanya beberapa kali, namun isu
tersebut mencuat secara sosial dan memapar pengaruh calon pelanggan
untuk berpikir dua kali antara untuk menjadi pelanggan PDAM dan
atau mempergunakan sumber lainnya seperti sumur bor.
b. Persepsi mahalnya biaya pemasangan PDAM dan tarif bulanan
terutama bagi mereka masyarakat kurang mampu
c. Konflik diri dan pertimbangan klasik masyarakat secara ekonomis,
tidak mau terbebani biaya bulanan, karena terlampau berat dengan
tagihan bulanan lainnnya, seperti tagihan Listrik, BPJS, Iuran Sampah,
Keamanan, Arisan dan lainnya
d. Power partial, masih merasa cukup kuat dengan sumber-sumber air
alternatif yang ada sekarang seperti adanya sumur yang sekalipun
hanya bermanfaat di musim hujan, padahal mereka kekurangan di
musim kemarau.
8. 8
e. Miss estimated, kurangnya kecerdasan dalam membandingkan harga
PDAM dan pemakaian sumur dengan beban listrik mesin pompa air
bulanan ataupun mereka belum menghitung dan menakarnya.
f. Bad Habit, kentalnya asumsi masyarakat bawah tepian sungai yang
terbiasa mempergunakan air sungai, sekalipun tidak higien yang
mungkin berisiko penyakit, namun kebiasaan itu sulit dihilangkan
terutama pada masyarakat dataran rendah yang dekat dengan daerah
aliran sungai.
E. EVALUASI, PERLUKAN KENAIKAN TARIF TAGIHAN PDAM ?
Air merupakan hajatnya hidup orang banyak yang kedudukannya
dikuasai oleh Negara dan dikelola untuk kemanfaatan masyarakat sebesar-
besarnya. Maka pengelolaan air oleh PDAM salah satunya, memiliki fungsi
yang teramat jelas, untuk mendistribusikan pasokan kebutuhan air masyarakat
secara khusus para pelanggannya. Tidak hanya rumah-rumah penduduk yang
membutuhkannya, selain itu juga fasilitas-fasilitas publik yang bersentuhan
dengan masyarakat.
Tentu saja secara logika dalam penalaran akal sehat, para pelanggan
ingin pasokan airnya berkelanjutan agar dapat terus dinikmati karena bagian
dari esensi kehidupan yang harus dipelihara dan dirawat. ”Tuhan menciptakan
air satu kali dan terus menerus dalam siklus air yang berkelanjutan bagi
mahluk hidup”. Maka dari itu suatu kewajiban bagi manusia, salah satunya
melalui PDAM untuk mengelolanya secara berkelanjutan pula. Jangan sampai
para pelanggan tidak memperoleh pasokan air dari apa yang menjadi hak
mereka.
Sutu hal yang sentrik dan penuh sensitif, maka segala daya dan modal
apapun akan dikeluarkan oleh masyarakat agar mereka memperoleh air,
karena tanpa air dunia gersang. Maka manakala tarif tagihan PDAM dinaikan,
secara logis tidaklah akan timbul suatu polemik bila berdasarkan asas-asas
tertentu yang dipahami pelanggannya. Mengingat tidak semua masyarakat
adalah pelanggan PDAM, maka dengan pertimbangan alasan tersebut dapat
9. 9
mendukung rendahnya intensitas polemik, bilamana sekelumit permasalahan
itu terjadi di saat kenaikan tarif PDAM.
Namun dari pada itu dengan pertimbangan yang matang perlukah
kiranya kebijakan kenaikan tarif yang bertanggung jawab, bilamana kenaikan
tarif merupakan jalan satu-satunya., maka haruslah berlandaskan asas-asas
konsumen, diantaranya :
1. Asas keseimbangan
Melalui kenaikan tarif, pelanggan memperoleh hak distribusi air yang
setimbang dengan kualitas air sesuai peruntukannya untuk keperluan hidup
yang layak.
2. Asas berkelanjutan
Melalui kenaikan tarif, pelanggan terjamin berkurangnya hambatan dan
gangguan air, bilamana alokasi biaya untuk perbaikan, revitalisasi mesin
dan alat yang telah usang agar tidak masalah gangguan di kemudian hari
3. Asas kebersamaan
Melalui kenaikan tarif, pelanggan dan calon pelanggan baru memperoleh
pasokan dan distribusi air yang sama melalui pengembangan, pengadaan
mesin/alat untuk penambahan pipa-pipa jalur air saudara kita yang berada
pada kawasan yang minim air dan terutama zona yang belum tersentuh
PDAM
4. Asas manfaat
Melalui kenaikan tarif, pelanggan dapat terlayani secara optimal dalam
memanfaatkannya dengan distribusi air yang lancar sesuai keperluannya,
baik secara ekonomi, bisnis, maupun komersil
5. Asas keadilan
Melalui kenaikan tarif, pelanggan yang kurang mampu dapat tersubsidi
dan turut menikmati aliran air PDAM sebagaimana pelanggan lainnya
yang mampu.
10. 10
F. STRATEGI DAN TEKNIK/PENDEKATAN
Guna meminimalisir polemik di kemudian hari seiring kenaikan tarif PDAM,
salah satunya diperlukan upaya dengan contoh :
1. Dukungan kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai kenaikan tarif, agar
pelanggan tunduk dan patuh pada aturan
2. Upaya sosialisasi kenaikan tarif melalui media komunikasi terarah yang
terpapar sampai pada pelanggan langsung
3. Pemberian informasi pemberitahuan kenaikan yang jelas dan rasional agar
dapat dipahami melalui surat pemberitahuan pelanggan
4. Kerjasama dukungan terhadap rencana keniakan tarif dengan melibatkan
berbagai elemen sosial kemasyarakatan :
a. Upaya kerjasama dukungan aparatur pemerintahan selaku pemangku
kebijakan dari tingkat pusat sampai daerah RT/RW
b. Sosialisasi peran serta elemen masyarakat melalui kelembagaan dan
organisasi masyarakat yang relevan dalam mengawasai kebijakan
kenaikan tarif
5. Kompensasi pengembalian atas beban kenaikan tarif bagi pelanggan
contohnya :
a. Sosialisasi penggantian mesin meter usang maupun rusak, termasuk
reduksi pipa-pipa usang dengan ukuran tidak layak
b. Promosi potongan harga pemasangan PDAM bagi masyarakat kurang
mampu
c. Potongan pembiayaan bagi pelanggan PDAM infrastruktur layanan
publik seperti Mesjid, sekolah, dan lainnya
d. Jaminan pemerataan distribusi air pelanggan PDAM pada beberapa
kawasan yang minim pasokannya
e. Perluasan jangkauan area dalam manjaring pelanggan baru
f. Mempermudah proses administrasi dan pemasangan pelanggan baru,
dan
g. Promosi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sesuai
kebijakan dan peraturan yang berlaku