MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar mengajar seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, serta metode dan strategi pembelajaran seperti microteaching dan cara belajar siswa aktif. Dokumen ini juga membahas tentang pengelolaan kelas, evaluasi pembelajaran, dan pemilihan media pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini berfokus pada penyajian masalah nyata yang memecahkan masalah tersebut membutuhkan kerja sama antar siswa. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah secara mandiri.
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar mengajar seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, serta metode dan strategi pembelajaran seperti microteaching dan cara belajar siswa aktif. Dokumen ini juga membahas tentang pengelolaan kelas, evaluasi pembelajaran, dan pemilihan media pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini berfokus pada penyajian masalah nyata yang memecahkan masalah tersebut membutuhkan kerja sama antar siswa. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah secara mandiri.
Modul ajar terdiri dari beberapa komponen utama seperti tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen. Komponen-komponen tersebut dirancang berdasarkan prinsip-prinsip seperti relevansi, kontinuitas, dan menarik bagi peserta didik. Guru dianjurkan menyusun modul ajar dengan mengikuti langkah-langkah seperti analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, validasi, revisi, dan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Kaedah ini menghubungkan pengajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk memberi makna bagi pelajar. Ia menekankan pengalaman, aplikasi, dan kerjasama untuk meningkatkan pemahaman pelajar.
Modul menjelaskan tentang konsep, komponen, dan proses penyusunan modul ajar. Terdapat tujuh komponen inti modul ajar yaitu tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial. Langkah-langkah penyusunan modul ajar meliputi analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, validasi, revisi, evaluasi, dan tindak lanjut.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Guru pendamping memberikan bantuan kepada guru kelas dan murid yang memerlukan sokongan tambahan. Mereka bekerjasama dengan guru kelas untuk menyediakan program pembelajaran yang sesuai bagi setiap murid, serta membantu meningkatkan kemahiran akademik dan sosial murid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan subjek penelitian siswa kelas X SMA Negeri 2 Kayuagung. Data diperoleh melalui tes dan LKS, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat penc
Modul ajar terdiri dari beberapa komponen utama seperti tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen. Komponen-komponen tersebut dirancang berdasarkan prinsip-prinsip seperti relevansi, kontinuitas, dan menarik bagi peserta didik. Guru dianjurkan menyusun modul ajar dengan mengikuti langkah-langkah seperti analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, validasi, revisi, dan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Kaedah ini menghubungkan pengajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk memberi makna bagi pelajar. Ia menekankan pengalaman, aplikasi, dan kerjasama untuk meningkatkan pemahaman pelajar.
Modul menjelaskan tentang konsep, komponen, dan proses penyusunan modul ajar. Terdapat tujuh komponen inti modul ajar yaitu tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial. Langkah-langkah penyusunan modul ajar meliputi analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, validasi, revisi, evaluasi, dan tindak lanjut.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Guru pendamping memberikan bantuan kepada guru kelas dan murid yang memerlukan sokongan tambahan. Mereka bekerjasama dengan guru kelas untuk menyediakan program pembelajaran yang sesuai bagi setiap murid, serta membantu meningkatkan kemahiran akademik dan sosial murid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan subjek penelitian siswa kelas X SMA Negeri 2 Kayuagung. Data diperoleh melalui tes dan LKS, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat penc
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
3. APAKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ?
Pembelajaran kontekstual ialah kaedah pembelajaran yang
menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian
individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Kaedah ini
menyediakan pembelajaran secara konkrit yang melibatkan
aktiviti hands – on dan minds – on.
7
Pengalaman Harian Individu
Persekolahan
Alam Pekerjaan
Kehidupan Masyarakat
4. Bagaimanakah melaksanakan pengajaran dan pembelajaran kontekstual
?
Dalam pendekatan kontekstual, pengajaran dan pembelajaran mesti
memenuhi keperluan strategi berikut:
MOTIVASI
Pengenalan
Isu
perbincangan
Alat bantu
mengajar
PEMAHAMAN
Penerangan
konsep dan
perbincangan
kelas
Bacaan dan
melakukan
Contoh kajian
KEMAHIRAN
APLIKASI
Aktiviti Hands-
On
Penyelesaian
masalah
IMBASAN
KEMBALI DAN
PENILAIAN
Ingat kembali
fakta utama
Penilaian
kemajuan
5. MOTIVASI
Menggunakan gambar tunggal bersiri untuk
menggambarkan kronologi masa dalam
penjuangan merdeka.
Proses Menuntut Kemerdekaan
Perjuangan
Kemerdekaan
Negara
Tayangan video tentang keberanian Hang
Tuah untuk mempertahankan Selat Melaka.
Peristiwa keberanian
Hang Tuah
Tokoh-tokoh
terbilang
kesultanan Melayu
Melaka
Motivasi
Konsep
Tajuk
Segmen ini bertujuan untuk menarik minat
dan mencetuskan idea asas terhadap
sesuatu tajuk yang akan dibincangkan,
contohnya :
6. Segmen ini merangkumi kemahiran murid
dan aktiviti-aktiviti yang berkaitan
dengannya. Kaedah penyampaian
maklumat harus dipelbagaikan untuk
dapat menarik minat murid terhadap
sesuatu konsep itu. Murid diberi
kebebasan mengutarakan perkara-perkara
yang berkaitan.
PEMAHAMAN
7. Kemahiran yang diperolehi murid dapat diolah dan diubahsuaikan
mengikut situasi. Murid dapat mengaitkan pengetahuan bilik darjahnya
untuk menyelesaikan masalah harian. Guru boleh menyediakan senario
tertentu untuk membantu murid menyelesaikan masalah. Sebagai
contoh, selepas murid mempelajari proses perjuangan kemerdekaan,
guru mengutarakan persoalan yang berkaitan tentang patriotism dan
perpaduan.
Bidang kerjaya juga dibincangkan oleh guru dalam segmen ini. Guru
mengaitkan isi kandungan pelajaran dengan bidang kerjaya yang
berkaitan. Kebolehan murid mengaplikasikan pengetahuan sedia ada
mereka dengan situasi sebenar dalam kerjaya yang akan mereka ceburi
merupakan aset utama yang mereka perolehi hasil dari pembelajaran
secara kontekstual.
APLIKASI
9. Menggulung fakta utama tajuk dan menilai
kemajuan adalah dua aspek segmen ini. Apabila
guru mengupas tajuk, murid diingatkan semula
mengenai fakta penting. Di sini perbincangan
dapat diarahkan untuk memperkayakan lagi
pengetahuan murid. Selepas ini, guru perlu
mengadakan penilaian kemajuan murid.
Penilaian tidak semesti secara bertulis. Guru boleh
menggunakan kaedah lisan dan pemerhatian.
Contoh-contoh aktiviti adalah seperti kuiz
berkumpulan, perbincangan antara kumpulan dan
penyediaan portfolio. Perubahan sikap dan
perlakuan yang dapat dilihat juga boleh
digunakan sebagai petunjuk bahawa murid telah
menghayati isi pelajaran.
IMBASAN
KEMBALI DAN
PENILAIAN
10.
11.
12.
13.
14.
15. Contoh : Menghuraikan Kebijaksanaan
Laksamana Hang Tuah
■ Murid-murid dibahagikan kepada 4 kumpulan. Setiap
kumpulan memilih seorang ketua, pelapor, material monitor
dan pencatat.
■ Material monitor mengambil artikel ‘’Kebijaksanaan Hang
Tuah”, kad manila dan pen marker dari meja guru.
■ Setiap kumpulan membaca artikel ‘’Kebijaksanaan Hang
Tuah”, berbincang dan seterusnya menyenaraikan
kebijaksanaan Hang Tuah pada kad manila dalam tempoh 10
16. ■ Hasil kerja setiap kumpulan dipamerkan pada papan tulis.
■ Beberapa orang pelapor diminta menyatakan kepentingan
kebijaksanaan Hang Tuah berdasarkan hasil perbincangan
kumpulan.
■ Guru membuat rumusan dan seterusnya menerapkan nilai
kebijaksanaan.