SlideShare a Scribd company logo
TUGAS 
DISUSUN OLEH 
MAXIMUS ARYANTO 
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 
SMK 1 KARIMUN 
KEPULAUAN RIAU 
2013
A. Hub 
Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central 
connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan 
oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke 
komputer yang lain.Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak 
sebagai repeater; meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. 
Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; membagi/memisahkan 
sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network. Hub adalah central 
untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau 
dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang disediakan 
hub central untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan 
atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang 
disediakan hub. 
Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan 
kemampuan berikut: memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau 
pemindahan workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater), 
menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda. (Ethernet, 
Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault. Tolerance (isolasi 
kerusakan) memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi 
informasi, diagnostic). 
Hub Ethernet 
Jika orang berbicara mengenai "hub" pada jaringan, itu berarti sebuah hub 
Ethernet. Hub Ethernet berfungsi menghubungkan beberapa komputer dalam
sebuah jaringan melalui menggunakan kabel Ethernet. Hub Ethernet yang lama 
menggunakan koneksi 10/100 yang berarti perangkat tersebut mendukung proses 
transfer data dengan kecepatan antara 10 megabit per detik (mbps) dan 100 mbps. 
Sementara untuk hub Ethernet terbaru saat ini, sudah mendukung kecepatan 
transfer data hingga 1000 mbps. 
Hub menerima pesan dari pengirim dan menjalankannya ke tujuan. Identik 
dengan topologi star terdiri dari beberapa. Ini digunakan untuk memasang 
konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlahnya, hub 
terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. 
Hub menerima pesan dari node pengirim dan menjalankannya ke node tujuan. 
Hub identik dengan topologi star. Hub terdiri dari beberapa port. Port ini 
digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. 
Dilihat dari jumlah portnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Salah 
satu port digunakan untuk hubungan antar-hub (cascading). Port yang digunakan 
untuk hubungan antar-hub disebut port uplink. Hub awalnya mensupport 
kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan 
data 100 Mbps. 
Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal 
dengan dengan dual-speed hubs. 
Karakteristik Hub : 
 Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer). 
 Tidak dapat membaca paket-paket data. 
 Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data. 
 Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua 
peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data. 
 Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan 
ke tujuan.
Cara kerja HUB 
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh 
port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang 
berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Hub 
merupakan perangkat elektronik yang menghubungkan beberapa komputer 
dalam jaringan agar dapat saling berkomunikasi, seperti mengirim dan menerima 
data dan informasi serta mengakses koneksi internet. Sinyal yang dikirimkan 
tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan 
Keuntungan menggunakan HUB 
Menggunakan hub memungkinkan Anda untuk atap-drop pada percakapan 
dengan penganalisa protokol jaringan, sering disebut sebagai “sniffer 
Kekurangan menggunakan HUB 
Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka terima pada semua port 
tiap terhubung terpasang NIC akan memiliki waktu yang lebih sulit mendapatkan 
dengan lalu lintas ke jaringan. Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan 
kabel tersendiri untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak 
berfungsi.Cara kerja Hub pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal 
splitter). Iamengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan 
copynyake tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub 
akanmelihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang 
akanmemprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket 
yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host(meskipun ia 
hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja). 
B. Switch 
Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / 
penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan 
kedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan
besaran kecepatan transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang 
lebih besar dari Hub, dan Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi 
dibanding dengan Hub . 
Sampai saat ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . 
Sementara Switch telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan 
kecepatan diatas 100 Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 
1Gbps . Perbedaan Switch dan Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja . 
Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . 
Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) . 
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan 
diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada jalur 
pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain . 
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala 
pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data 
link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch 
memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port 
bridge). HUB itu membagi rata speed nya dengan jumlah port-nya (contoh: 
HUB 512MB/s dengan 4 Port, maka setiap Port max mempunyai speed 
128MB/s). 
Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan 
lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link 
(layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI 
Layer Model.Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN Switch merupakan 
perluasan dari konsep bridge. 
Sebuah Switch Jaringan Komputer dapat mendukung kecepatan transfer port 
10/100 Mbit/s (Megabits per detik) atau 10/100/1000 Mbit/s. Hal ini 
dimungkinkan untuk memiliki beberapa Switch Jaringan Komputer beroperasi 
pada kecepatan yang berbeda pada jaringan yang sama. 
Sebuah Switch Jaringan Komputer adalah mutlak penting dalam pengelolaan 
jaringan komputer. Switch Jaringan Komputer berfungsi sebagai sistem
manajemen lalu lintas dalam jaringan, mengarahkan paket data ke tujuan yang 
benar. Alat ini digunakan untuk menghubungkan perangkat periferal ke jaringan 
dan memastikan efektivitas biaya maksimum dan kemampuan untuk berbagi 
sumber daya. Pengaturan khas dari Switch Jaringan Komputer dua komputer, 
satu printer, dan router nirkabel. Semua perangkat yang terhubung ke switch 
jaringan, dan item masing-masing harus secara jelas diidentifikasi dan 
mempunyai aturan koneksi. 
Setelah setup selesai, setiap komputer pada jaringan komputer, dapat 
menggunakan printer yang sama. Semua komputer dapat mentransfer file satu 
sama lain dan siapa saja dengan kartu nirkabel dapat mengakses file jaringan, 
cetak dan transfer. Switch Jaringan Komputer dirancang untuk memungkinkan 
sumber daya untuk dibagi tanpa mengurangi kinerja. 
Ada empat jenis utama dari Switch Jaringan Komputer. Keempat jenis tersebut 
unmanaged switch, switch managed, smart switch, dan managed companies 
switch. Setiap jenis memiliki kekuatan dan kelemahan yang perlu 
dipertimbangkan. 
Switch unmanaged adalah pilihan termurah dan biasanya digunakan di kantor 
atau bisnis kecil. Switch Jaringan Komputer ini melakukan fungsi dasar 
mengelola aliran data antara printer bersama dan beberapa komputer. Mereka 
dapat menjadi model desktop atau rak mount. 
Sebuah managed switch memiliki antarmuka pengguna atau menawarkan 
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengubah pengaturan 
switch. Ada beberapa metode untuk memperbarui switch jaringan, mulai dari 
konsol serial ke aplikasi berbasis Internet. Jenis Switch Jaringan Komputer 
mengharuskan pengguna berpengetahuan untuk menyesuaikan pengaturan yang 
diperlukan. 
Sebuah smart switch menawarkan produk tengah antara switch unmanaged dan 
managed. Antarmuka pengguna berbasis web dan set dengan pengaturan default 
yang paling populer. Penyesuaian terhadap satu hasil pengaturan dalam 
penyesuaian otomatis untuk pengaturan yang terkait.
Sebuah managed companies switch memiliki berbagai pengaturan yang dapat 
disesuaikan untuk memungkinkan digunakan dalam perusahaan atau organisasi 
besar. Jenis Switch Jaringan Komputer ini biasanya dikelola oleh spesialis 
jaringan dan terus-menerus dipantau, karena ukuran dan kompleksitas jaringan. 
Cara Kerja: 
ï‚· Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and 
forward. 
ï‚· Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika 
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum 
diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward 
merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan 
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan 
untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan 
switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya 
agar tidak mengganggu jaringan. 
ï‚· Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 
10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah 
computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth 
penuh.
C. Coaxial Cable 
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa 
pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), 
dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : 
ï‚· Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung 
luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik 
yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan 
pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak 
disukai oleh hewan pengerat seperti tikus). 
ï‚· Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari 
EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel 
yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan 
transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair 
(yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel). 
ï‚· Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari 
luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi 
dari luar. 
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial 
secara umum.
Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu 
digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral 
telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun 
1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk 
keperluan sambunganlangsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n, 
kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing. Data di bawah ini 
menunjukan kejeadian-kejadian penting terkait dengan perkembangan kable 
coaxial di dunia. 
Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila 
dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa 
dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang 
sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat 
mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ. Dari segi 
kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar 
dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat 
digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas 
ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system 
di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai 
dengan standard NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, 
dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. 
Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable coaxial juga akan 
mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan 
multimedia. 
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel 
twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial
akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang 
berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan 
cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate 
sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih 
kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan 
untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan 
menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km. 
Kabel koaksial berkembang pada tahun 1920 sebagai kelanjutan dari penemuan 
bentuk saluran dengan jumlah dua kawat yang sudah digunakan pada periode 
jauh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1941, jaringan kabel koaksial buatan 
laboratorium Bell jenis L1 digunakan untuk menghubungkan antar wilayah 
perkotaan di daerah Amerika bagian Timur. Lalu ketika televisi menjadi suatu 
teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata terbukti dapat juga digunakan 
sebagai penyalur isi informasi siaran. Tahun - tahun berikutnya laboratorium Bell 
terus melakukan pengembangan peralatan multipeks dan repeater ( penunjang ) 
untuk transmisi yang lebih efisien. Tahun 1953, sistem L1 kemudian 
dioperasikan dengan kemampuan yang lebih besar daripada L1, yakni dalam 
angka 1860 kanal. Pada akhir tahun 1960-an, kabel koaksial mampu 
berpartisipasi dalam sistem mikrowave dimana keberadaan kabel koaksial dapat 
menekan adanya biaya konstruksi dan pemeliharaan. 
ï‚· Konduktor utama: Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga 
padat berbentuk silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk 
diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. 
Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner 
conductor) adalah 1/58 per 1 meter. 
ï‚· Isolasi: Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan 
melingkari pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 
mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm. 
ï‚· Konduktor bagian luar: Konduktor terbuat dari pita tembaga yang 
memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi
memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar 
1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod 
dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan 
sebagai pelindung elektromagnetik. 
ï‚· Penggantung: Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja 
dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf. 
ï‚· Pembungkus luar: Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang 
dicampur dengan karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata 
pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak 
boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara 
penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm. 
Sifat-sifat elektris 
Pada dasarnya kabel koaksial memakai kawat tunggal yang menggelantung di 
tengah konduktor yang berbentuk silindris. Kawat tersebut berada pada tengah 
tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi 
semacam bahan isolator piringan. Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat 
kecil dengan pelindung yang sangat kebal akan kemungkinan interfensi dan 
gangguan radiasi elektomaknetik. Walupun saluran – saluran koaksial yang 
memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil 
dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata 
lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang 
berbentuk bulat. Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak 
yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering 
disebut kabel berdielektris udara. 
Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah 
dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang 
digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan. Kawat – kawat tersebut semuanya 
berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan 
juga pelindung yang terbuat dari timah hitam. Kawat – kawat bercelah ini dapat 
dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater
yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak 
berawak ( unantended ). Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka 
kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel 
multipleks. 
Penyambungan 
Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar 
proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari 
tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena 
dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita 
tembaga dengan tebal 2 mm. Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya 
terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang 
membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang 
perlu diperhatikan adalah : 
ï‚· Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara 
oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir ) 
ï‚· Semua dielektrik polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi ( 
mencetak ) 
ï‚· Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga 
ï‚· Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang 
mudah mengerut akibat kondisi yang panas 
ï‚· Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan 
konektor – konektor khusus 
ï‚· Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel 
tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula 
 Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – 
kecilnya 
ï‚· Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi
Keunggulan 
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik 
yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel 
koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih 
tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat 
dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya 
yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang 
semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum 
yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan 
kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek. 
Kelemahan 
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi 
dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi 
menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya 
pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya 
terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk 
mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi 
sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang 
terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi 
terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni 
adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh 
pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini 
ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga 
mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan 
terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel. 
Terdapat 2 jenis kabel coaxial yang dapat dipakai, yaitu : 
1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, 
singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor 
yang dipakai, bukan nama kabelnya. 
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah : 
 Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan. 
 Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor 
BNC. 
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah : 
 Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter. 
 Impedansi Terminator 50 Ohm. 
2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ) 
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai 
untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel 
Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini 
dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai 
backbone jaringan. 
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah : 
 Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
 Impedansi terminator 50 Ohm. 
 Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer. 
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. 
Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan 
menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment 
Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk 
DB-15 
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh 
lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas 
data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai 
penghubung antar gedung. 
D. Unshielded twisted-pair (UTP) 
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang 
menggunakan bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan
shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering 
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang 
rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel 
UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik 
atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi 
tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. 
Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang terdiri dari delapan buah pin kabel 
yang dipilin menjadi satu dan setiap pin kabel mempunyai warna yang berbeda - 
beda. kabel UTP biasanya dipasang dengan koneltor RJ-45 yang akan 
dihubungkan ke LAN Card atau perangkat jaringan yang mempunyai port RJ-45. 
Kecepatan kabel UTP 10% lebih cepat dibandingkan dengan kabel coaxial. Pada 
kabel UTP dikenal dengan standart pengurutan kabel yang digunakan untuk men-standartkan 
urutan pemasangan kabel. Ada 2 standart yang digunakan untuk 
pengurutan warna pada kabel UTP yaitu EIA/TIA 568A/568B dan AT&T 258A. 
Berikut urutan warna pada masing-masing standarisasi. 
Standar EIA/TIA 568A/568B 
1. Putih Hijau 
2. Hijau 
3. Putih Orange 
4. Biru 
5. Putih Biru 
6. Orange 
7. Putih Coklat 
8. Coklat 
Standar AT&T 258A 
1. Putih Orange 
2. Orange 
3. Putih Hijau 
4. Biru 
5. Putih Biru 
6. Hijau 
7. Putih Coklat 
8. Coklat 
Untuk pemasangan kabel UTP tergantung dari perangkat yang akan dihubungkan, 
yaitu Straight atau Crossover. Straight digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat
yang berbeda (contoh: Swith dengan komputer) sedangkan Crossover untuk 
menghubungkan 2 perangkat yang sama (Contoh: komputer dengan komputer). 
Untuk memahami fungsi kabel UTP maka lebih baik kita membahas dahulu tentang 
apa itu pengertian kabel UTP atau kepanjangannya Unshielded twisted-pair. Kabel 
UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi 
dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan 
kerusakan fisik. 
Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang masing-masing 
pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung 
dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena 
harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar 
yang diharapkan. 
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network) 
pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi 
kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan 
kemampuannya sebagai penghantar data. 
Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel 
jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan 
suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang 
tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras, 
masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik. 
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa 
kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti 
tertulis dalam tabel berikut. 
Kategori Kegunaan 
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog 
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik 
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik 
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik 
Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik 
Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz 
Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz 
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam 
jaringan berbasis teknologi Ethernet. 
Kategori 1 
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, 
yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan 
sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone 
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai 
untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan 
komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut. 
Kategori 2 
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih 
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk 
mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data 
hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan 
node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik 
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa 
kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, 
atau Category 5. 
Category 3 
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih 
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk 
mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 
pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 
merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan 
teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. 
Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang 
berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2. 
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP 
Category 3 pada beberapa frekuensi. 
Karakteristik 
Nilai pada frekuensi 10 
MHz 
Nilai pada frekuensi 16 
MHz 
Attenuation (pelemahan 
sinyal) 
27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki 
Near-end Cross-Talk 
(NEXT) 
26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki 
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) 
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki 
Category 4 
Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih 
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk 
mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel 
ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat 
pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat 
mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM 
Token Ring 16 megabit per detik. 
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP 
Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz 
Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki 
Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki 
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 
Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) 
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki 
Category 5 
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih 
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk 
mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per 
detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat 
yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah 
distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication 
Industry Association (TIA). 
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), 
hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, 
mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih 
mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan 
yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi 
jaringan.
Karakteristik 
Nilai pada frekuensi 10 
MHz 
Nilai pada frekuensi 100 
MHz 
Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki 
Near-end Cross-talk 
47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki 
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki 
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) 
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki 
Structural return 
loss 
16 dB 16 dB 
Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter 
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 
5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through 
cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama 
(NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara 
kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC 
dengan switch. 
E. Contoh Pemanfaatan Coaxial Cable dan UTP Cable dalam 
Kehidupan 
Coaxial cable biasanya digunakan pada kabel antenna TV, dan antenna jaringan yang 
menghubungkan antara antenna dan pesawat televisi. Selain itu coaxial cable juga 
digunakan pada system jaringan komputer yang besat. Pada jaringan telepon juga 
menggunakan kabel koaksial ini. 
Sedangkan kabel UTP biasanya digunakan untuk penyambungan jaringan computer di 
kantor, sekolah, maupun instansi lainnya. Pada jaringan telepon juga menggunakan 
kabel UTP ini selain serat optic.

More Related Content

What's hot

Presentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringanPresentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringan
DinaRosdianaFauziah
 
Kodok ijo 2
Kodok ijo 2Kodok ijo 2
Kodok ijo 2yudhatandha
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
MS. POWER POINT 2007 BAB 6
MS. POWER POINT 2007 BAB 6MS. POWER POINT 2007 BAB 6
MS. POWER POINT 2007 BAB 6
athaya azalia
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Lia Rusdyana Dewi
 
Kjd
KjdKjd
Wika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetWika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetwikandika
 
Marauli te,cr kerja internet
Marauli te,cr kerja internetMarauli te,cr kerja internet
Marauli te,cr kerja internetmarauli
 
perangkat pendukung akses internet
 perangkat pendukung akses internet perangkat pendukung akses internet
perangkat pendukung akses internet
SMAN 5 Magelang
 
Pengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanPengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanAMIKYMI
 
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Business Opportunity
 
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerFit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerchephz DJ
 
Ppt perangkat jaringan
Ppt perangkat jaringanPpt perangkat jaringan
Ppt perangkat jaringan
dedesrinur
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicNanda713
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicridwantriwibowo
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicshintiatrie
 

What's hot (19)

Presentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringanPresentasi perangkat jaringan
Presentasi perangkat jaringan
 
Kodok ijo 2
Kodok ijo 2Kodok ijo 2
Kodok ijo 2
 
Jaringan komputer 1
Jaringan komputer 1Jaringan komputer 1
Jaringan komputer 1
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
MS. POWER POINT 2007 BAB 6
MS. POWER POINT 2007 BAB 6MS. POWER POINT 2007 BAB 6
MS. POWER POINT 2007 BAB 6
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
Kjd
KjdKjd
Kjd
 
Wika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internetWika te,cr kerja internet
Wika te,cr kerja internet
 
Marauli te,cr kerja internet
Marauli te,cr kerja internetMarauli te,cr kerja internet
Marauli te,cr kerja internet
 
materi jaringan
materi jaringanmateri jaringan
materi jaringan
 
perangkat pendukung akses internet
 perangkat pendukung akses internet perangkat pendukung akses internet
perangkat pendukung akses internet
 
Pengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringanPengenalan komunikasi dan jaringan
Pengenalan komunikasi dan jaringan
 
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
Ebook Jaringan Komunikasi Komputer ( Networking )
 
jaringan
jaringanjaringan
jaringan
 
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_routerFit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
Fit 07 ihak_pengertian_hub_switch_dan_router
 
Ppt perangkat jaringan
Ppt perangkat jaringanPpt perangkat jaringan
Ppt perangkat jaringan
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 

Similar to Kabel sepaksi

Hardware.pptx
Hardware.pptxHardware.pptx
Hardware.pptx
ArdyWicaksono2
 
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta FungsinyaPengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Veriztiarta Begal Tech
 
Perangkat Keras Jaringan
Perangkat Keras JaringanPerangkat Keras Jaringan
Perangkat Keras Jaringan
LoveiArika
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan general
Just Azaz
 
7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf
weweuhe
 
7 osi layer
7 osi layer7 osi layer
7 osi layer
Nopan Syah
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerFirdika Arini
 
Hardware pada osi layer
Hardware pada osi layerHardware pada osi layer
Hardware pada osi layer
tukiman47
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
HajiRahman1
 
Fundamental_network.ppt
Fundamental_network.pptFundamental_network.ppt
Fundamental_network.ppt
MudrikAffanIryana1
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.doc
Fadil Rahman
 
Tugas Sekolah
Tugas SekolahTugas Sekolah
Tugas Sekolah
Hasanuddin University
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicIhsanAlfianto
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicbayuss
 
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)shintiatrie
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicdiotangguh
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nicgarintkj2
 

Similar to Kabel sepaksi (20)

Xx
XxXx
Xx
 
Hardware.pptx
Hardware.pptxHardware.pptx
Hardware.pptx
 
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta FungsinyaPengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
 
Perangkat Keras Jaringan
Perangkat Keras JaringanPerangkat Keras Jaringan
Perangkat Keras Jaringan
 
Hardware jaringan general
Hardware jaringan generalHardware jaringan general
Hardware jaringan general
 
7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf7_OSI_Layer.pdf
7_OSI_Layer.pdf
 
7 osi layer
7 osi layer7 osi layer
7 osi layer
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan Komputer
 
Bab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peerBab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peer
 
Hardware pada osi layer
Hardware pada osi layerHardware pada osi layer
Hardware pada osi layer
 
Konsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringanKonsep dasar jaringan
Konsep dasar jaringan
 
JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTERJARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER
 
Fundamental_network.ppt
Fundamental_network.pptFundamental_network.ppt
Fundamental_network.ppt
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.doc
 
Tugas Sekolah
Tugas SekolahTugas Sekolah
Tugas Sekolah
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)
Kelompok produktif powerpoint pak Bimo (NIC,HUB,SWITCH,BRIDGE,REPEATER)
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 
Kelompok produktif nic
Kelompok produktif nicKelompok produktif nic
Kelompok produktif nic
 

More from Eman Syukur

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
Eman Syukur
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
Eman Syukur
 
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBAPIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
Eman Syukur
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIMAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
Eman Syukur
 
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Eman Syukur
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Eman Syukur
 
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAKOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
Eman Syukur
 
Hakikat belajar bahasa
Hakikat belajar bahasaHakikat belajar bahasa
Hakikat belajar bahasa
Eman Syukur
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
Eman Syukur
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
Eman Syukur
 
Tugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisTugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisEman Syukur
 
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
Eman Syukur
 
Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
Eman Syukur
 
Contoh rpp kelas ii tema 4
Contoh rpp kelas ii tema 4Contoh rpp kelas ii tema 4
Contoh rpp kelas ii tema 4
Eman Syukur
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
Eman Syukur
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanEman Syukur
 
Peran orang tua
Peran orang tuaPeran orang tua
Peran orang tua
Eman Syukur
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
Eman Syukur
 
Hakikat Menulis
Hakikat MenulisHakikat Menulis
Hakikat Menulis
Eman Syukur
 
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonal
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonalIsu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonal
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonalEman Syukur
 

More from Eman Syukur (20)

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
 
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBAPIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
PIDATO GENERASI MUDA DAN NARKOBA
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIMAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
 
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAKOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
 
Hakikat belajar bahasa
Hakikat belajar bahasaHakikat belajar bahasa
Hakikat belajar bahasa
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 
Tugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisTugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretaris
 
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
RPP KELAS V SMT 1 TEMA 5 SUBTEMA 1 PERTEMUAN 1
 
Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
 
Contoh rpp kelas ii tema 4
Contoh rpp kelas ii tema 4Contoh rpp kelas ii tema 4
Contoh rpp kelas ii tema 4
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
 
Peran orang tua
Peran orang tuaPeran orang tua
Peran orang tua
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Hakikat Menulis
Hakikat MenulisHakikat Menulis
Hakikat Menulis
 
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonal
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonalIsu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonal
Isu isu dalam kaitannya dengan kepentingan nasonal
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Kabel sepaksi

  • 1. TUGAS DISUSUN OLEH MAXIMUS ARYANTO JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK 1 KARIMUN KEPULAUAN RIAU 2013
  • 2. A. Hub Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain.Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater; meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network. Hub adalah central untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang disediakan hub central untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang disediakan hub. Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut: memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater), menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda. (Ethernet, Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault. Tolerance (isolasi kerusakan) memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic). Hub Ethernet Jika orang berbicara mengenai "hub" pada jaringan, itu berarti sebuah hub Ethernet. Hub Ethernet berfungsi menghubungkan beberapa komputer dalam
  • 3. sebuah jaringan melalui menggunakan kabel Ethernet. Hub Ethernet yang lama menggunakan koneksi 10/100 yang berarti perangkat tersebut mendukung proses transfer data dengan kecepatan antara 10 megabit per detik (mbps) dan 100 mbps. Sementara untuk hub Ethernet terbaru saat ini, sudah mendukung kecepatan transfer data hingga 1000 mbps. Hub menerima pesan dari pengirim dan menjalankannya ke tujuan. Identik dengan topologi star terdiri dari beberapa. Ini digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlahnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Hub menerima pesan dari node pengirim dan menjalankannya ke node tujuan. Hub identik dengan topologi star. Hub terdiri dari beberapa port. Port ini digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlah portnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Salah satu port digunakan untuk hubungan antar-hub (cascading). Port yang digunakan untuk hubungan antar-hub disebut port uplink. Hub awalnya mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps. Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan dual-speed hubs. Karakteristik Hub :  Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).  Tidak dapat membaca paket-paket data.  Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.  Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.  Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
  • 4. Cara kerja HUB Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Hub merupakan perangkat elektronik yang menghubungkan beberapa komputer dalam jaringan agar dapat saling berkomunikasi, seperti mengirim dan menerima data dan informasi serta mengakses koneksi internet. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan Keuntungan menggunakan HUB Menggunakan hub memungkinkan Anda untuk atap-drop pada percakapan dengan penganalisa protokol jaringan, sering disebut sebagai “sniffer Kekurangan menggunakan HUB Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka terima pada semua port tiap terhubung terpasang NIC akan memiliki waktu yang lebih sulit mendapatkan dengan lalu lintas ke jaringan. Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.Cara kerja Hub pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Iamengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynyake tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akanmelihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akanmemprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host(meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja). B. Switch Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan kedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan
  • 5. besaran kecepatan transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebih besar dari Hub, dan Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan Hub . Sampai saat ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . Sementara Switch telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan kecepatan diatas 100 Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 1Gbps . Perbedaan Switch dan Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja . Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada jalur pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain . Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge). HUB itu membagi rata speed nya dengan jumlah port-nya (contoh: HUB 512MB/s dengan 4 Port, maka setiap Port max mempunyai speed 128MB/s). Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model.Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN Switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Sebuah Switch Jaringan Komputer dapat mendukung kecepatan transfer port 10/100 Mbit/s (Megabits per detik) atau 10/100/1000 Mbit/s. Hal ini dimungkinkan untuk memiliki beberapa Switch Jaringan Komputer beroperasi pada kecepatan yang berbeda pada jaringan yang sama. Sebuah Switch Jaringan Komputer adalah mutlak penting dalam pengelolaan jaringan komputer. Switch Jaringan Komputer berfungsi sebagai sistem
  • 6. manajemen lalu lintas dalam jaringan, mengarahkan paket data ke tujuan yang benar. Alat ini digunakan untuk menghubungkan perangkat periferal ke jaringan dan memastikan efektivitas biaya maksimum dan kemampuan untuk berbagi sumber daya. Pengaturan khas dari Switch Jaringan Komputer dua komputer, satu printer, dan router nirkabel. Semua perangkat yang terhubung ke switch jaringan, dan item masing-masing harus secara jelas diidentifikasi dan mempunyai aturan koneksi. Setelah setup selesai, setiap komputer pada jaringan komputer, dapat menggunakan printer yang sama. Semua komputer dapat mentransfer file satu sama lain dan siapa saja dengan kartu nirkabel dapat mengakses file jaringan, cetak dan transfer. Switch Jaringan Komputer dirancang untuk memungkinkan sumber daya untuk dibagi tanpa mengurangi kinerja. Ada empat jenis utama dari Switch Jaringan Komputer. Keempat jenis tersebut unmanaged switch, switch managed, smart switch, dan managed companies switch. Setiap jenis memiliki kekuatan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Switch unmanaged adalah pilihan termurah dan biasanya digunakan di kantor atau bisnis kecil. Switch Jaringan Komputer ini melakukan fungsi dasar mengelola aliran data antara printer bersama dan beberapa komputer. Mereka dapat menjadi model desktop atau rak mount. Sebuah managed switch memiliki antarmuka pengguna atau menawarkan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengubah pengaturan switch. Ada beberapa metode untuk memperbarui switch jaringan, mulai dari konsol serial ke aplikasi berbasis Internet. Jenis Switch Jaringan Komputer mengharuskan pengguna berpengetahuan untuk menyesuaikan pengaturan yang diperlukan. Sebuah smart switch menawarkan produk tengah antara switch unmanaged dan managed. Antarmuka pengguna berbasis web dan set dengan pengaturan default yang paling populer. Penyesuaian terhadap satu hasil pengaturan dalam penyesuaian otomatis untuk pengaturan yang terkait.
  • 7. Sebuah managed companies switch memiliki berbagai pengaturan yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan digunakan dalam perusahaan atau organisasi besar. Jenis Switch Jaringan Komputer ini biasanya dikelola oleh spesialis jaringan dan terus-menerus dipantau, karena ukuran dan kompleksitas jaringan. Cara Kerja: ï‚· Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward. ï‚· Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. ï‚· Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
  • 8. C. Coaxial Cable Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : ï‚· Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus). ï‚· Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel). ï‚· Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar. Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum.
  • 9. Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun 1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk keperluan sambunganlangsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n, kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing. Data di bawah ini menunjukan kejeadian-kejadian penting terkait dengan perkembangan kable coaxial di dunia. Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ. Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan multimedia. Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial
  • 10. akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km. Kabel koaksial berkembang pada tahun 1920 sebagai kelanjutan dari penemuan bentuk saluran dengan jumlah dua kawat yang sudah digunakan pada periode jauh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1941, jaringan kabel koaksial buatan laboratorium Bell jenis L1 digunakan untuk menghubungkan antar wilayah perkotaan di daerah Amerika bagian Timur. Lalu ketika televisi menjadi suatu teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata terbukti dapat juga digunakan sebagai penyalur isi informasi siaran. Tahun - tahun berikutnya laboratorium Bell terus melakukan pengembangan peralatan multipeks dan repeater ( penunjang ) untuk transmisi yang lebih efisien. Tahun 1953, sistem L1 kemudian dioperasikan dengan kemampuan yang lebih besar daripada L1, yakni dalam angka 1860 kanal. Pada akhir tahun 1960-an, kabel koaksial mampu berpartisipasi dalam sistem mikrowave dimana keberadaan kabel koaksial dapat menekan adanya biaya konstruksi dan pemeliharaan. ï‚· Konduktor utama: Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga padat berbentuk silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm. Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner conductor) adalah 1/58 per 1 meter. ï‚· Isolasi: Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan melingkari pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97 mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm. ï‚· Konduktor bagian luar: Konduktor terbuat dari pita tembaga yang memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi
  • 11. memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar 1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan sebagai pelindung elektromagnetik. ï‚· Penggantung: Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf. ï‚· Pembungkus luar: Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang dicampur dengan karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm. Sifat-sifat elektris Pada dasarnya kabel koaksial memakai kawat tunggal yang menggelantung di tengah konduktor yang berbentuk silindris. Kawat tersebut berada pada tengah tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi semacam bahan isolator piringan. Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat kecil dengan pelindung yang sangat kebal akan kemungkinan interfensi dan gangguan radiasi elektomaknetik. Walupun saluran – saluran koaksial yang memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang berbentuk bulat. Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering disebut kabel berdielektris udara. Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan. Kawat – kawat tersebut semuanya berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan juga pelindung yang terbuat dari timah hitam. Kawat – kawat bercelah ini dapat dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater
  • 12. yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak berawak ( unantended ). Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel multipleks. Penyambungan Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita tembaga dengan tebal 2 mm. Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : ï‚· Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir ) ï‚· Semua dielektrik polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi ( mencetak ) ï‚· Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga ï‚· Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang mudah mengerut akibat kondisi yang panas ï‚· Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan konektor – konektor khusus ï‚· Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula ï‚· Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya ï‚· Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi
  • 13. Keunggulan Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek. Kelemahan Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel. Terdapat 2 jenis kabel coaxial yang dapat dipakai, yaitu : 1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
  • 14. Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :  Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.  Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC. Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :  Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.  Impedansi Terminator 50 Ohm. 2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ) Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :  Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
  • 15.  Impedansi terminator 50 Ohm.  Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer. Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15 Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung. D. Unshielded twisted-pair (UTP) Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan
  • 16. shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang terdiri dari delapan buah pin kabel yang dipilin menjadi satu dan setiap pin kabel mempunyai warna yang berbeda - beda. kabel UTP biasanya dipasang dengan koneltor RJ-45 yang akan dihubungkan ke LAN Card atau perangkat jaringan yang mempunyai port RJ-45. Kecepatan kabel UTP 10% lebih cepat dibandingkan dengan kabel coaxial. Pada kabel UTP dikenal dengan standart pengurutan kabel yang digunakan untuk men-standartkan urutan pemasangan kabel. Ada 2 standart yang digunakan untuk pengurutan warna pada kabel UTP yaitu EIA/TIA 568A/568B dan AT&T 258A. Berikut urutan warna pada masing-masing standarisasi. Standar EIA/TIA 568A/568B 1. Putih Hijau 2. Hijau 3. Putih Orange 4. Biru 5. Putih Biru 6. Orange 7. Putih Coklat 8. Coklat Standar AT&T 258A 1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat Untuk pemasangan kabel UTP tergantung dari perangkat yang akan dihubungkan, yaitu Straight atau Crossover. Straight digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat
  • 17. yang berbeda (contoh: Swith dengan komputer) sedangkan Crossover untuk menghubungkan 2 perangkat yang sama (Contoh: komputer dengan komputer). Untuk memahami fungsi kabel UTP maka lebih baik kita membahas dahulu tentang apa itu pengertian kabel UTP atau kepanjangannya Unshielded twisted-pair. Kabel UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik. Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang diharapkan. Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data. Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras, masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik. Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut. Kategori Kegunaan Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
  • 18. Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Kategori 1 Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut. Kategori 2 Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5. Category 3 Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
  • 19. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2. Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi. Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 16 MHz Attenuation (pelemahan sinyal) 27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki Near-end Cross-Talk (NEXT) 26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki Category 4 Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik. Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
  • 20. Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki Category 5 Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
  • 21. Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 100 MHz Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki Near-end Cross-talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%) Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki Structural return loss 16 dB 16 dB Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch. E. Contoh Pemanfaatan Coaxial Cable dan UTP Cable dalam Kehidupan Coaxial cable biasanya digunakan pada kabel antenna TV, dan antenna jaringan yang menghubungkan antara antenna dan pesawat televisi. Selain itu coaxial cable juga digunakan pada system jaringan komputer yang besat. Pada jaringan telepon juga menggunakan kabel koaksial ini. Sedangkan kabel UTP biasanya digunakan untuk penyambungan jaringan computer di kantor, sekolah, maupun instansi lainnya. Pada jaringan telepon juga menggunakan kabel UTP ini selain serat optic.