Interview LPDP adalah tahap penting dalam proses seleksi beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persiapan yang matang dan efektif sangat penting untuk memaksimalkan peluang Anda dalam mendapatkan beasiswa ini. Berikut adalah penjelasan tentang persiapan interview LPDP:
Pemahaman Mendalam tentang Program Beasiswa LPDP:
Pertama-tama, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang program beasiswa LPDP, termasuk tujuan, visi-misi, nilai-nilai, dan komitmen yang diharapkan dari penerima beasiswa. Ini akan membantu Anda merumuskan jawaban yang relevan dan terfokus selama wawancara.
Persiapan Akademik:
Jika Anda telah mencapai tahap wawancara, Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang studi yang akan Anda pelajari. Persiapkan diri dengan membaca literatur terkait, pembaruan terbaru, dan pertanyaan yang berkaitan dengan studi Anda. Juga, pastikan Anda memahami proyeksi karier Anda setelah menyelesaikan studi dengan beasiswa LPDP.
Pertanyaan Umum:
Berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara beasiswa, seperti "Ceritakan tentang diri Anda," "Apa yang membuat Anda layak menerima beasiswa LPDP," dan "Apa tujuan jangka panjang Anda setelah menyelesaikan studi?" Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan tegas.
Pertanyaan Kontekstual:
Selain pertanyaan umum, Anda juga harus siap untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan langsung dengan aplikasi Anda, seperti "Mengapa Anda memilih program studi ini?" atau "Bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan Anda di Indonesia setelah menyelesaikan studi?"
Latihan Wawancara:
Berlatih wawancara dengan teman, keluarga, atau mentor. Ini akan membantu Anda mengasah kemampuan berbicara Anda dan mendapatkan umpan balik yang berguna. Selain itu, Anda juga dapat merekam diri sendiri saat berlatih dan meninjau rekaman tersebut untuk perbaikan.
Sikap dan Kepribadian:
Tunjukkan sikap yang positif, kepercayaan diri, dan etika dalam wawancara. Juga, berikan contoh konkret dari pengalaman dan pencapaian Anda yang mendukung klaim Anda tentang mengapa Anda layak menerima beasiswa.
Etika dan Integritas:
Pastikan bahwa semua informasi yang Anda berikan dalam wawancara adalah jujur dan akurat. LPDP sangat menghargai integritas dan akan memeriksa semua informasi yang Anda berikan.
Pertanyaan untuk Pewawancara:
Anda juga harus siap dengan beberapa pertanyaan untuk pewawancara. Ini menunjukkan ketertarikan Anda pada program dan keseriusan Anda dalam mengambil langkah ini. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang komunitas alumni LPDP atau peluang penelitian di universitas yang Anda rencanakan untuk masuk.
Penampilan dan Etika Berpakaian:
Pilih pakaian yang sopan dan sesuai untuk wawancara. Pastikan Anda tampil rapi dan memiliki etika berbicara yang baik.
Percaya Diri:
Akhirnya, percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Kepercayaan diri yang sehat dapat meningkatkan performa wawancara Anda.
Ingatlah bahwa wawancara LPDP adalah kesempatan untuk Anda.
Interview LPDP adalah tahap penting dalam proses seleksi beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persiapan yang matang dan efektif sangat penting untuk memaksimalkan peluang Anda dalam mendapatkan beasiswa ini. Berikut adalah penjelasan tentang persiapan interview LPDP:
Pemahaman Mendalam tentang Program Beasiswa LPDP:
Pertama-tama, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang program beasiswa LPDP, termasuk tujuan, visi-misi, nilai-nilai, dan komitmen yang diharapkan dari penerima beasiswa. Ini akan membantu Anda merumuskan jawaban yang relevan dan terfokus selama wawancara.
Persiapan Akademik:
Jika Anda telah mencapai tahap wawancara, Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang studi yang akan Anda pelajari. Persiapkan diri dengan membaca literatur terkait, pembaruan terbaru, dan pertanyaan yang berkaitan dengan studi Anda. Juga, pastikan Anda memahami proyeksi karier Anda setelah menyelesaikan studi dengan beasiswa LPDP.
Pertanyaan Umum:
Berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara beasiswa, seperti "Ceritakan tentang diri Anda," "Apa yang membuat Anda layak menerima beasiswa LPDP," dan "Apa tujuan jangka panjang Anda setelah menyelesaikan studi?" Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan tegas.
Pertanyaan Kontekstual:
Selain pertanyaan umum, Anda juga harus siap untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan langsung dengan aplikasi Anda, seperti "Mengapa Anda memilih program studi ini?" atau "Bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan Anda di Indonesia setelah menyelesaikan studi?"
Latihan Wawancara:
Berlatih wawancara dengan teman, keluarga, atau mentor. Ini akan membantu Anda mengasah kemampuan berbicara Anda dan mendapatkan umpan balik yang berguna. Selain itu, Anda juga dapat merekam diri sendiri saat berlatih dan meninjau rekaman tersebut untuk perbaikan.
Sikap dan Kepribadian:
Tunjukkan sikap yang positif, kepercayaan diri, dan etika dalam wawancara. Juga, berikan contoh konkret dari pengalaman dan pencapaian Anda yang mendukung klaim Anda tentang mengapa Anda layak menerima beasiswa.
Etika dan Integritas:
Pastikan bahwa semua informasi yang Anda berikan dalam wawancara adalah jujur dan akurat. LPDP sangat menghargai integritas dan akan memeriksa semua informasi yang Anda berikan.
Pertanyaan untuk Pewawancara:
Anda juga harus siap dengan beberapa pertanyaan untuk pewawancara. Ini menunjukkan ketertarikan Anda pada program dan keseriusan Anda dalam mengambil langkah ini. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang komunitas alumni LPDP atau peluang penelitian di universitas yang Anda rencanakan untuk masuk.
Penampilan dan Etika Berpakaian:
Pilih pakaian yang sopan dan sesuai untuk wawancara. Pastikan Anda tampil rapi dan memiliki etika berbicara yang baik.
Percaya Diri:
Akhirnya, percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Kepercayaan diri yang sehat dapat meningkatkan performa wawancara Anda.
Ingatlah bahwa wawancara LPDP adalah kesempatan untuk Anda.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. JUKNIS WAWANCARA REKRUTMEN TERBUKA KOPHI DIY 2018 – 2020
Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dibuat 05/02/2018
PROSEDUR UMUM WAWANCARA
Peralatan :
- Form Wawancara Rekrutmen Terbuka KOPHI DIY 2018 – 2020
- Alat Tulis
Persiapan :
- Menggunakan KORSA KOPHI DIY saat melakukan sesi wawancara
- Satu pendaftar akan diwawancarai oleh dua orang pewawancara:
Pendaftar yang diterima di dua divisi, diwawancara oleh dua orang dari dua divisi yang
meloloskan pendaftar
Pendaftar yang diterima di satu divisi diwawancarai oleh dua orang dari satu divisi
yang meloloskan pendaftar, atau satu pewawancara divisi dan satu dari PI / Divisi lain
Wawancara :
- Satu sesi wawancara diharapkan memiliki waktu maksimal 30 menit
- Form wawancara terbagi kedalam dua bagian
Bagian Kuantitatif : berisi pertanyaan pertanyaan yang akan dinilai oleh pewawancara
sesuai dengan indikator yang disamakan, di isi sesuai dengan penilaian kedekatan respon
: Sangat Baik, Baik, cukup, Kurang, Sangat Kurang
Pewawancara juga boleh mengisi paparan singkat pendaftar untuk memberikan
gambaran singkat respon pendaftar terhadap pertanyaan.
Bagian Kualitatif : Berisi pertanyaan yang dijawab secara terbuka oleh pendaftar, dan
pewawancara mengisi paparan singkat pendaftar di kolom yang telah diberikan
Pasca Wawancara :
- Apabila ada pendaftar yang meminta rekomendasi untuk pindah divisi, atau
pewawancara memiliki rekomendasi untuk wawancara di divisi lain, pewawancara bisa
menyampaikan ke pendaftar tawaran untuk diwawancara ke divisi lain tersebut, dengan
catatan berkoordinasi dahulu dengan KSK dan pewawancara divisi tersebut dahulu.
- Memastikan sudah menanyakan pertanyaan di akhir form : Apabila diterima di kedua
divisi maka akan memilih untuk diterima di divisi mana (KHUSUS untuk pendaftar
diterima di dua divisi), dan Apakah bersedia menjadi relawan apabila tidak diterima
menjadi pengurus.
- Meminta Pas Foto 3 x 4 kepada pendaftar, Mensteples form wawancara pendaftar
dengan foto yang telah diberikan pendaftar
- Menyerahkan Rekap Form Pendaftar kepada KSK setelah selesai
A. PEMAHAMAN KOPHI
Tujuan : Mencari calon anggota yang memiliki pemahaman yang sesuai dengan
keadaan dan tujuan KOPHI DIY Saat ini.
Pertanyaan :
1. Apa yang kamu ketahui tentang KOPHI ?
2. Menurut kamu apa yang selama ini menjadi fokus utama tujan KOPHI Yogyakarta?
3. Bagaimana kamu menilai, apa yang telah dilakukan oleh KOPHI Yogyakarta sampai
saat ini?
Indikator :
SB – B : mengenal profil KOPHI dengan baik, paham tujuan dan apa yang ingin dicapai
KOPHI, mengetahui program2 yang telah dilakukan KOPHI, Memaparkan KOPHI dari
bahasanya sendiri
C – K : cukup mengetahui profil KOPHI, memberikan jawaban tujuan yang berbeda
dengan tujuan KOPHI, kurang mampu menilai dan menceritakan program KOPHI
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
B. MOTIVASI
Tujuan : Mengetahui motivasi pendaftar untuk bergabung dengan KOPHI lebih
berfokus untuk kebaikan diri atau kebaikan orang lain yg lbh banyak.
Pertanyaan :
1. Apa yang menjadi alasan kamu bergabung dengan KOPHI?
2. Adakah hal yang ingin kamu raih atau lakukan bersama dengan KOPHI?
Indikator :
SB – B : Pendaftar mampu menjelaskan alasan bergabung KOPHI dengan baik, memiliki
motivasi untuk mengabdi dan berkontribusi, belajar dan menerapkan. Jawaban yang
ingin dilakukan fokus ke belajar dan berkontribusi untuk KOPHI dan lingkungan.
C – K : Pendaftar kurang mampu menjelaskan alasannya dengan yakin, menjawab
dengan pola jawaban mencari pengalaman, memperluas jaringan atau coba coba.
Jawaban yang ingin dilakukan mempromosikan program pribadi nya untuk KOPHI.
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
C. KEAHLIAH
Tujuan : Mengetahui kecocokan dan gambaran keahlian dari pendaftar sehingga sesuai
dengan kebutuhan divisi
Pertanyaan :
1. Apakah kamu miliki keahlian yang akan mendukung kamu ketika bergabung KOPHI?
2. Di form kamu menulis memiliki keahlian (sebut yang ada di form), bisa dijelaskan ?
2. Indikator :
SB – B : Pendaftar mampu menjelaskan secara jelas, keahlian dan kemampuannya yang
akan cocok dan relevan dengan yang dibutuhkan di divisi yang didaftarkan.
C – K : Pendaftar kurang mampu menjelaskan kemampuan yang dimiliki nya, dan
keahlian yang dimiliki kurang cocok dengan yang dibutuhkan divisi yg didaftarkan
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
D. PENGALAMAN
Tujuan : Mengetahui sejauh mana pengalaman organisasi pendaftar di organisasi lain
sebelumnya, bentuk peran, tanggung jawabnya
Pertanyaan :
1. Apakah kamu bisa menceritakan, pengalaman organisasi yang kamu miliki?
2. Bagaimana peran, fungsi dan tanggung jawab yang kamu miliki di sana?
Indikator :
SB – B : Pendaftar mampu menjelaskan secara jelas , pengalaman organisasinya. Peran,
fungsi dan tanggub jawabnya, cocok dengan pilihan divisi KOPHI.
C – K : Pendaftar kurang mampu menjelaskan , pengalaman organisasinya. Peran,
fungsi dan tanggub jawabnya, tidak cocok dengan pilihan divisi KOPHI. Belum memiliki
pengalaman organisasi sama sekali.
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
E. KOMITMEN
Tujuan : Mengetahui sejauh pendaftar berani memberikan komitmennya untuk KOPHI?
Pertanyaan :
1. Dari skala 1-100, berapa persen kamu mau berikan komitmen kamu utk KOPHI DIY?
2. Apa yang kamu harapkan dari KOPHI dengan memberi komitmen sebesar itu?
Bagaimana kalau ternyata hal yang kamu harapkan tidak tercapai?
Indikator :
SB – B : Pendaftar mampu menjawab secara tegas, besaran komitmen yang akan
diberikan untuk KOPHI mempertimbangkan kemampuan dirinya, memiliki harapan yang
tidak muluk dan mampu untuk fleksibel dengan harapannya di KOPHI.
C – K : Pendaftar menjawab dengan tidak yakin dan ragu ragu, besaran komitmen yang
akan diberikan untuk KOPHI terlalu Muluk atau sempurna tak sesuai kemampuan
dirinya, memiliki harapan yang muluk terhadap KOPHI.
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
F. PEMAHAMAN LINGKUNGAN
Tujuan : Mengetahui daya kritisme dan wawasan permasalahan lingkungan pendaftar
Pertanyaan :
1. Menurut kamu, masalah lingkungan apa yang paling mendesak di wilayah D.I Yogya ,
apa penyebabnya, bagaimana menurutmu solusi terbaik untuk masalah tersebut?
2. Apa saja isu lingkungan yang biasa kamu cari tahu, di tingkat nasional atau dunia?
Indikator :
SB – B : Pendaftar menganalisis permasalahan yang diangkat dengan baik, jelas
penyebabnya, solusi yang ditawarkan masuk akal. Update isu lingkungan terkini.
C – K : Pendaftar tidak mampu menganalisis permasalahan yang diangkat dengan baik,
penyebabnya dan solusi yang ditawarkan tidak nyambung. Kurang update isu Lingkgn
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
G. IDE DAN GAGASAN
Tujuan : Mengetahui daya kreasi dan inovasi yang dimiliki pendaftar untuk gerakan
lingkungan terutama di KOPHI
Pertanyaan :
1. Apakah kamu memiliki ide dan gagasan untuk gerakan KOPHI kedepannya?
2. Bagaimana ide kamu untuk merealisasikannya?
Indikator :
SB – B : Pendaftar memiliki ide kreatif dan inovatif untuk gerakan KOPHI dan memberi
cara untuk merealisasikannya secara masuk akal sesuai kapasitas KOPHI.
C – K : Pendaftar tidak memiliki ide kreatif dan inovatif untuk gerakan KOPHI atau ide
nya terlalu ekstrim dan sulit untuk merealisasikan nya secara nyata.
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
H. PROBLEM SOLVING
Tujuan : Mengetahui pola pemecahan masalah yang dimiliki oleh pendaftar di
organisasi yang dimiliki sebelumnya
Pertanyaan :
Pernah ikut organisasi : dari organisasi yng pernah kamu ikuti, permasalahan apa yang
paling sering kamu hadapi, bagaimana penyelesaiannya, menutmu mengapa bisa terjdi
Blm Pernah organisasi: Menurut kamu masalah apa yang kira2 akan kamu sering hadapi
di organisasi, bagaimana akan menyelesaikannya, kira2 kenapa bisa terjadi?
Indikator :
SB – B : Pendaftar memberikan analisis tentang masalah, cara penyelesaian dan
penyebab secara jelas dan baik, penyelesaian dan penyebabnya nyambung.
C – K : Pendaftar tidak mampu memberikan analisis tentang masalah, cara penyelesaian
dan penyebabnya, penyelesaian dan penyebabnya tidak berhubungan.
SK : Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan