Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi lingkungan sebelum dan sesudah kegiatan penambangan bijih besi di tambang bijih besi Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Terdapat informasi tentang lokasi tambang, proses penambangan yang dilakukan sejak tahun 1971, hasil produksi, dan aktivitas penutupan tambang serta rencana pascatambang meliputi pengelolaan sumber daya manusia, aset, pemantauan lingkungan, rehabilitasi lahan terganggu
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi lingkungan sebelum dan sesudah kegiatan penambangan bijih besi di tambang bijih besi Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Terdapat informasi tentang lokasi tambang, proses penambangan yang dilakukan sejak tahun 1971, hasil produksi, dan aktivitas penutupan tambang serta rencana pascatambang meliputi pengelolaan sumber daya manusia, aset, pemantauan lingkungan, rehabilitasi lahan terganggu
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemrosesan akhir sampah meliputi penimbunan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) secara aman untuk mencegah pencemaran lingkungan.
2. Sebagian besar TPA di Indonesia masih beroperasi dengan sistem penimbunan terbuka yang mencemari lingkungan, padahal perlu ditingkatkan ke sanitary landfill.
3. Gas metana yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di TPA
Supaya pembisnis tambang baca & berpikir, analisis lingkungan tidak hanya ketika menambang tapi juga pasca tambang. Kasihan daerah yang hanya ditinggalkan sebuah kubangan hasil ekploitasi tambang.
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganSindy Prisila
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam khususnya dalam industri pertambangan mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, reklamasi, hingga prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial.
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang rehabilitasi dan penutupan TPA secara permanen atau revitalisasi. Ia menjelaskan persyaratan umum dan teknis untuk penutupan permanen atau revitalisasi TPA, termasuk evaluasi kondisi fisik dan lingkungan TPA, perencanaan desain penutupan atau revitalisasi, dan prosedur rutin untuk pengelolaan pasca operasi. Dokumen ini bertujuan menyediakan pedoman untuk menutup atau merevitalisasi
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga - Lampiran 3
Pedoman ini mengatur penataan ruang kawasan sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah untuk mengatur kegiatan dan penggunaan lahan secara tertib agar tidak terpengaruh dampak negatif dari TPA sampah. Dokumen ini menjelaskan konsep subzona penyangga dan budi daya terbatas untuk membatasi dampak TPA sampah, serta ketentuan teknis ruang lingkup, definisi istilah, dan ketentuan kegiatan yang diizinkan di masing-
Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian ini membahas tiga poin utama: (1) masalah lingkungan akibat aktivitas pertambangan dan pentingnya reklamasi, (2) dampak pertambangan pada lingkungan termasuk limbah yang dihasilkan, dan (3) pertimbangan sumber daya tambang yang tersisa pasca penutupan tambang. Dokumen ini menekankan pentingnya merehabilitasi ekosistem rusak akibat pertambangan untuk mengem
Dokumen tersebut membahas konsep teknologi dan pertambangan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi pertambangan dan teknik pertambangan, kegiatan yang mengakibatkan perlu dilakukannya reklamasi lahan tambang seperti eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan bijih, serta penjelasan mengenai proses reklamasi lahan itu sendiri.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIMusnanda Satar
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas peluang penerapan pendekatan Development by Design (DbD) pada sektor Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kalimantan Timur untuk mencapai pengelolaan yang berkelanjutan; (2) Pendekatan DbD dapat mengintegrasikan aspek konservasi dalam penetapan alokasi lahan HTI dan manajemen kawasan konsesi; dan (3) Rekomendasi untuk penerapan DbD m
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir SampahOswar Mungkasa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang spesifikasi teknis tempat pembuangan akhir sampah. Terdapat informasi mengenai metode pembuangan sampah, persyaratan lokasi TPA, jenis dan fungsi fasilitas yang dibutuhkan seperti prasarana jalan, drainase, fasilitas penerimaan, lapisan kedap air, pengamanan gas dan leachate, serta alat berat dan tahapan operasi pembuangan sampah secara berurutan.
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
Dokumen tersebut membahas persyaratan teknis pengoperasian, penutupan, dan rehabilitasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Mencakup tahapan operasi TPA, kriteria dan prosedur penutupan permanen dan rehabilitasi TPA, serta pertimbangan teknis yang diperlukan.
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...Penataan Ruang
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penataan ruang kawasan sekitar tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) agar dapat dikelola secara terkendali dan tertib serta memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tentang penetapan kawasan sekitar TPA, penentuan jarak subzona di kawasan tersebut, serta ketentuan teknis penataan ruangnya seperti ketentuan kegiatan, prasarana, dan
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Teks tersebut membahas tentang penilaian risiko lingkungan untuk merehabilitasi atau menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) secara permanen menggunakan pendekatan berbasis risiko terpadu (IRBA). IRBA mempertimbangkan aspek teknis, lingkungan, dan sosial untuk menghitung indeks risiko TPA berdasarkan parameter lokasi, karakteristik sampah, dan karakteristik lindi. Indeks risiko digunakan untuk mengklasifikas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemrosesan akhir sampah meliputi penimbunan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) secara aman untuk mencegah pencemaran lingkungan.
2. Sebagian besar TPA di Indonesia masih beroperasi dengan sistem penimbunan terbuka yang mencemari lingkungan, padahal perlu ditingkatkan ke sanitary landfill.
3. Gas metana yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di TPA
Supaya pembisnis tambang baca & berpikir, analisis lingkungan tidak hanya ketika menambang tapi juga pasca tambang. Kasihan daerah yang hanya ditinggalkan sebuah kubangan hasil ekploitasi tambang.
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganSindy Prisila
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam khususnya dalam industri pertambangan mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, reklamasi, hingga prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial.
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang rehabilitasi dan penutupan TPA secara permanen atau revitalisasi. Ia menjelaskan persyaratan umum dan teknis untuk penutupan permanen atau revitalisasi TPA, termasuk evaluasi kondisi fisik dan lingkungan TPA, perencanaan desain penutupan atau revitalisasi, dan prosedur rutin untuk pengelolaan pasca operasi. Dokumen ini bertujuan menyediakan pedoman untuk menutup atau merevitalisasi
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga - Lampiran 3
Pedoman ini mengatur penataan ruang kawasan sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah untuk mengatur kegiatan dan penggunaan lahan secara tertib agar tidak terpengaruh dampak negatif dari TPA sampah. Dokumen ini menjelaskan konsep subzona penyangga dan budi daya terbatas untuk membatasi dampak TPA sampah, serta ketentuan teknis ruang lingkup, definisi istilah, dan ketentuan kegiatan yang diizinkan di masing-
Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian ini membahas tiga poin utama: (1) masalah lingkungan akibat aktivitas pertambangan dan pentingnya reklamasi, (2) dampak pertambangan pada lingkungan termasuk limbah yang dihasilkan, dan (3) pertimbangan sumber daya tambang yang tersisa pasca penutupan tambang. Dokumen ini menekankan pentingnya merehabilitasi ekosistem rusak akibat pertambangan untuk mengem
Dokumen tersebut membahas konsep teknologi dan pertambangan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi pertambangan dan teknik pertambangan, kegiatan yang mengakibatkan perlu dilakukannya reklamasi lahan tambang seperti eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan bijih, serta penjelasan mengenai proses reklamasi lahan itu sendiri.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIMusnanda Satar
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas peluang penerapan pendekatan Development by Design (DbD) pada sektor Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kalimantan Timur untuk mencapai pengelolaan yang berkelanjutan; (2) Pendekatan DbD dapat mengintegrasikan aspek konservasi dalam penetapan alokasi lahan HTI dan manajemen kawasan konsesi; dan (3) Rekomendasi untuk penerapan DbD m
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir SampahOswar Mungkasa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang spesifikasi teknis tempat pembuangan akhir sampah. Terdapat informasi mengenai metode pembuangan sampah, persyaratan lokasi TPA, jenis dan fungsi fasilitas yang dibutuhkan seperti prasarana jalan, drainase, fasilitas penerimaan, lapisan kedap air, pengamanan gas dan leachate, serta alat berat dan tahapan operasi pembuangan sampah secara berurutan.
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
Dokumen tersebut membahas persyaratan teknis pengoperasian, penutupan, dan rehabilitasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Mencakup tahapan operasi TPA, kriteria dan prosedur penutupan permanen dan rehabilitasi TPA, serta pertimbangan teknis yang diperlukan.
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
Permen PU Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar ...Penataan Ruang
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penataan ruang kawasan sekitar tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) agar dapat dikelola secara terkendali dan tertib serta memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tentang penetapan kawasan sekitar TPA, penentuan jarak subzona di kawasan tersebut, serta ketentuan teknis penataan ruangnya seperti ketentuan kegiatan, prasarana, dan
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Teks tersebut membahas tentang penilaian risiko lingkungan untuk merehabilitasi atau menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) secara permanen menggunakan pendekatan berbasis risiko terpadu (IRBA). IRBA mempertimbangkan aspek teknis, lingkungan, dan sosial untuk menghitung indeks risiko TPA berdasarkan parameter lokasi, karakteristik sampah, dan karakteristik lindi. Indeks risiko digunakan untuk mengklasifikas
Dokumen tersebut membahas penyusunan rencana reklamasi untuk tahap eksplorasi dan produksi tambang, mencakup program reklamasi, rencana biaya, dan kriteria keberhasilan."
Dokumen tersebut membahas tentang penambangan dan reklamasi lahan bekas tambang. Ia menjelaskan proses penambangan, dampaknya terhadap lingkungan, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mereklamasi lahan bekas tambang seperti pengelolaan tanah pucuk, revegetasi, dan pencegahan erosi.
Dokumen tersebut membahas rencana diseminasi hasil pengkajian penerapan inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan. Tujuan pengkajian ini adalah meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan dan lahan kering dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang tepat seperti varietas unggul dan pola tanam yang efisien. Pengkajian akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
Dokumen tersebut membahas respon pertumbuhan tanaman kelapa sawit pada media tanam yang menggunakan residu biochar dan pemupukan. Penelitian ini menguji respon pertumbuhan dengan variasi dosis biochar dan taraf pemupukan untuk mengetahui yang terbaik. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, serta berat segar dan kering tanaman.
Studi Pelaksanaan Reklamasi Lahan Penambangan Nikel di Indonesia.pdfFerdian234
Dokumen tersebut membahas tentang reklamasi lahan bekas tambang nikel di Indonesia. Reklamasi lahan penting untuk memulihkan lingkungan dan ekosistem setelah tambang ditutup. Rencana reklamasi harus disusun sejak awal kegiatan tambang dan meliputi penanaman kembali tanaman asli, pengendalian erosi, dan kriteria keberhasilan reklamasi. Studi kasus di PT Vale menunjukkan upaya pemindahan satwa liar terdampak dan pembatasan lu
Teks tersebut membahas tentang pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa (1) pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu hidup, (2) dibahas berbagai masalah lingkungan akibat pemanfaatan tanah, air, laut dan udara beserta upaya pelestariannya, dan (3) dijelaskan tent
Dokumen ini membahas peraturan tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan pertambangan mineral. Secara garis besar, dokumen ini mengatur tentang penyusunan rencana reklamasi dan pascatambang untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi, termasuk program, biaya, dan kriteria keberhasilannya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penilaian, pelaksanaan, pelaporan, dan penyerahan lahan reklamasi dan pascatambang.
Contoh kerajinan daur ulang plastik, Kerajinan tangan daur ulang dan cara membuatnya, Contoh kerajinan daur ulang kertas, Contoh kerajinan daur ulang barang bekas, Contoh kerajinan daur ulang yang mudah, Contoh kerajinan daur ulang sederhana, Contoh kerajinan daur ulang dan cara membuatnya, Contoh kerajinan daur ulang dari kertas, contoh kerajinan daur ulang dari botol, contoh kerajinan daur ulang dari bahan bekas, contoh kerajinan daur ulang dari barang bekas
Ibu Kartika Ikasari
Jl. S.Supriadi 38 Malang
083 84 87 231 79
Pin BBm 52877DE6
Facebook Banksampahmalang
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
Dokumen ini membahas tentang cara pengelolaan pembangunan pertambangan mineral di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor efisiensi dan dampak lingkungan. Pertambangan mineral merupakan sumber daya alam yang vital bagi negara namun perlu dilakukan analisis dampak lingkungan yang matang serta pemanfaatan sumber daya secara efisien.
Similar to journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
journal studi reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi
1. 1
STUDI REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG DENGAN METODE
REVEGETASI PT. INCO Tbk. POMALAA Kab. KOLAKA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Bso Herwadi
16090576
Universitas sembilanbelas November kolaka
Jl. Pemuda No. 339 kolaka Sulawesi Tenggara
Email : Herwadi56@gmail.com
Abstrak
Reklamasi lahan pasca tambang dengan metode revegetasi merupakan salah satu kegiatan
reklamasi yang dilakukan pada lahan pasca tambang denga tujuan untuk mengetahui luas
wilaya yang akan direklamasi dan untuk mengetahui tahapan reklamasi dengan metode
revegetasi di PT. INCO Pomalaa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). PT. INCO
mereklamasi lahan pasca tambang seluas 77,22 hektare (ha). (2). Tahap-tahap reklamasi
meliputi : (a). Inventarisasi lokasi reklamasi; (b). Penetapan lokasi reklamasi; (c).
Perencanaan reklamasi; (d). Pelaksanaan reklamasi. Sehingga disimpulkan antara lain :
(1). Penyususnan rancangan teknis tanaman; (2). Persiapan lapangan; persiapan lahan
pada PT. INCO tidak hanya pembersihan lahan tanah dan perbaikan tanah, tetapi juga
memperhatikan nilai estetika dalam pembentukan lereng kontur/bukit, pembentukan
lereng balik/back slope, yang juga terintegrasi dengan pembuatan akses jalan untuk
kebutuhan kegiatan kedepan dan juga pembuatan akses jalan untuk kebutuhan kegiatan
kedepan dan juga pembuatan saluran drainase yang disesuaikan dengan luas lahan. (3).
Pengadaan bibit dan persemaian; selain pengadaan bibit siap tanam, PT. INCO juga
melakukan cabutan anakan disekitar vegetasi dimana anakan ini telah berhasil tumbuh
ditanah laterit sehingga dari segi biaya akan lebih murah dan keberhasilan tumbuhnya
tidak diragukan lagi. (4). Penanaman; dalam penanaman maka beberapa hal yang
dilakukan adalah pengaturan arah larikan, pemasangan ajir, distribusi bibit, pembuatan
lubang tanam dan penanaman. (5). Pemeliharaan; pemeliharaan di PT. INCO terdiri dari
pemberian pupuk, penyulaman tanaman yang mati atau merana, pembersihan gulma,
pendangiran tanaman, dan juga penyemprotan insektisida dan fungsida. (6). Pemantauan
air limpasan; pemantauan air limpasan dilakukan secara berkala, seperti pemantauan pH
air dilakukan kontrol setiap hari, pengecekan chrom, kebisingan dan debu dilakukan
secara rutin sebagai tanggung jawab lingkungan kepada masyarakat, kesehatan karyawan
PT. INCO sendiri dan kepada pemerintah.
Kata kunci : reklamasi, PT. INCO Tbk. Pomalaa, tahap-tahap rekalamasi dan
revegetasi.
2. 2
1. Pendahuluan
a. Latar belakang
anusia merupakan penyebab
utama terjadinya kerusakan
lingkungan (ekosistem). Dengan
semakin bertambahnya jumlah
populasi manusia, kebutuhan
hidupnya pun meningkat, akibatnya
terjadi peningkatan permintaan akan
lahan seperti disektor pertanian dan
pertambangan. Sejalan dengan hal
tersebut dan semakin hebatnya
teknologi untuk memodifikasi alam,
maka manusialah yang merupakan
faktor yang paling penting dan
dominan dalam merestorasi
ekosistem rusak.
Bahwa PT. INCO melakukan
reklamasi dengan metode revegetasi
sesuai dengan dokumen AMDAL
yaitu menegembalikan fungsi lahan
yang peruntukannya sebagai hutan,
sehingga lahan yang telah pasca
tambang siap dilakukan reklamasi
dengan metode revegetasi.
Dan Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No 78 tahun 2010. PT.
INCO yang telah melakukan pasca
tambang harus melakukan
Reklamasi.
b. Tujuan Studi
Adapun tujuan kerja praktek
yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh
reklamasi lahan pasca tambang
dengan metode revegetasi yang
dilakukan oleh PT. X
2. Untuk mengetahui tahap-tahap
revegatasi.
2. Bahan Dan Metode
a. Desain percobaan
M
Lahan Bekas Tambang
Klasifikasi masalah Data primer
- Topografi,
- Tata guna lahan,
- Geologi,
- Hidrogeologi,
- Fisik kimia
tanah,
- Jenis vegetasi
Data sekunder
(data klimatologi)
Perencanaan reklamasi
Sesuai RURTD
(Rencana umum tata ruang
daerah)
Reklamasi
Evaluasi
Persiapan
Revegetasi
3. 3
b. Peralatan
Untuk menunjang keberhasilan
reklamasi biasanya digunakan
peralatan dan sarana prasarana,
antara lain : “Dump Truck”,
Bulldozer, Excavator (Back Hoe),
sekop, cangkul. Bangunan
pengendali erosi : Susunan karung
pasir, Tanggul, Pagar keliling, Beton
pelat baja untuk menghindari
kecelakaan dan lain – lain, adapun
peralatan yang digunakan dalam
melaksanakan reklamasi seperti
gambarberikut :
Gambar 3.1 : Alat Muat
(Excavator)
Excavator ini berfungsi untuk
memuat material timbunan ke dalam
Dump Truck yang bertujuan untuk
meratakan lahan yang akan di
revegetasi.
Gambar 3.2 : Alat Angkut (Dump
Truck)
Dump Truck ini berfungsi untuk
memuat material dari stock file ke
lahan yang akan ditanami.
Gambar 3.3 : Alat Gusur (
Bulldozer )
Bulldozer ini berfungsi untuk
menggusur/meratakan lahan yang
akan ditanami.
c. Metode pengumpulan data
Studi pustaka
Kegiatan lapangan
Observasi dan dokumentasi
Tahap pengambilan data
Data sekunder
- Data klimatologi
Data primer
- Topografi,
- Tata guna lahan,
- Geologi,
- Hidrogeologi,
- Fisik kimia tanah,
- Jenis vegetasi
4. 4
d. Jenis pengendalian
Pada penelitian ini yang ingin
dikendalikan yaitu erosi dengan
melakukan penanaman cover crop
dan pembuatan kolam-kolam
penangkapan air dan sedimen.
3. Hasil
Tabel. Analisis biaya revegetasi perhektar
No. Jenis Volume Satuan Harga
satuan
(Rp)
Total
harga (Rp)
Ket.
1. Pohon 625 Batang 2.500 1.562.500
2. 1. Tanaman
- Urea
- TSP
- KCL
- Kompos
- Sapi
- Alqosor
b
2. LCC
- Urea
- TSP
- KCL
- Kompos
ayam
200
200
200
15.625
6
210
210
210
30
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
4.826
5.112
9.824
900
150.000
4.826
5.112
9.824
900
1.206.380
1.277.920
2.455.880
14.062.500
750.000
1.013.359
1.073.453
2.062.939
27.000.000
Data harga pupuk
ketika kisaran dollar
1$ = 9.800
3. Benih LCC 50 Kg 12.560.000 AUSD$31.40/50 Kg
4. Penghampara
n kompos
1 Ha 1.800.000
5. Man Power 6 Org/Ha 1.800.000 6 Hari efektif kerja
6. Penataan
area :
- Pembentu
kan lahan
- Pengangk
utan top
soil
- Pengham
paran top
soil
- Pembuata
Analisis data
- Kuantitatif, dan
- kualitatif
Kesimpulan
Hasil
5. 5
n lubang
tanam
Total 68.624.931 Minus tata Area
Adapun hasil pengamatan terhadap
keberhasilan dari penanaman yang telah
dilakukan meliputi : persentase tumbuh
tanaman; kemampuan tumbuh tanaman
pada tempat tumbuh tanah yang marginal
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain :
a. Jenis tanaman, kualitas bibit (pioner
lokal) sesuai dengan iklim setempat.
b. Perlakuan bibit (ukuran, umur
tanaman, perlakuan sebelum tanam,
pengkutan bibit, waktu penanaman).
c. Pemberian pupuk kompos
(memperbaiki aerasi tanah dan
pengembangan micro organisme
tanah yang menguntungkan
tanaman).
d. Pemberian pupuk kimia Urea, TSP,
KCL, untuk mensuplai kebutuhan
nutrisi pada tanaman.
e. Penanaman sebaiknya pada waktu
musim penghujan.
f. Persentase tumbuh tanaman di
lapangan untuk musim tanam tahun
2008 mencapai 99%, hal ini
menunjukkan tanaman mampu
berkembang dan beradaptasi dengan
lingkungan tempat tumbuh di area
paska tambang.
g. Kedepannya yang perlu diperhatikan
adalah memberi perlakuan khusus
terhadap tanaman agar tanaman
mampu menyediakan nutrisi untuk
kebutuhan tanaman itu sendiri, hal ini
bertujuan agar tidak terjadi stagnasi
dan pertumbuhan.
3. Pembahasan
a. Pengadaan Bibit/Benih
Pemilihan jenis tanaman untuk
masing-masing daerah bisa berbeda-
beda tegangtung situasinya, kondisi
dan kebutuhan setempat. Pada
prinsipnya pemilihan jenis tanaman
hendaknya dapat memenuhi tujuan
dan melestarikan sumber daya alam.
Adapun pemilihan jenis tanaman
pokok hendaknya disesuaikan
dengan jenis tanah, keadaan iklim
setempat dan peruntukan kayunya.
b. Penanaman
- Jumlah areal yang ditanami (ha), >
90% dari area yang telah diatur
kembali yaitu pada tahun 2008
seluas 20,78 Ha dengan jumlah
tanaman pioner dengan primer
sebanyak 11.247 batang.
- Jarak tanam (𝑚 × 𝑚), sesuai
dengan rencana yaitu 4 x 4 m.
c. Pemeliharaan
- Jumlah dan jenis tanaman
sulaman, sesuai dengan jumlah
yang mati yaitu sebanyak 1.609
batang.
- Pemupukan, jenis dan dosis pupuk
serta frekuensi pemupukan sesuai
dengan rencana. > 90% tanaman
bebas dari gulma dilakukan secara
komperhentif setiap hari, dengan
terget pemeliharaan 125
pohon/hari/orang. Ini juga
dilakukan pengulangan
pemeliharaan setiap bulan agar
gulma yang udah dibersihkan
kemudian tumbuh kembali dan
menuggu tanaman dapat
dibersihkan kembali. Denga
frekuensi kerja sedemikian rupa,
maka tanaman yang bebas dari
gulma > 90%.
d. Tingkat pertumbuhan tanaman
- Tanaman tumbuh subur (sehat dan
tidak merana)
- Jumlah tanaman yang ditanam
presentase jadinya >80%
Pengamatan dilapangan dalam
penanaman pohon pioner
menunjukkan tingkat keberhasilan
hidup yang tinggi mencapai 99%.
Dengan memberikan perlakuan
yang cukup pada tempat tumbuh
lahan pasca tambang seperti top
soil, pemberian kompos, pupuk
kimia, pemilihan jenis tanaman
yang sesuai dengan iklim setempat
memberikan hasil yang cukup
tinggi.
4. Kesimpulan
Setelah memperhatikan kegiatan
revegetasi yang dilakukan di PT. INCO
6. 6
Pomalaa yang kemudian dihubungkan
dengan tujuan sehingga dapat
disimpulkan antara lain :
a. Penyusunan rancangan teknis
tanaman.
b. Persiapan lapangan.
c. Pengadaan bibit dan persemaian.
d. Penanaman.
e. Pemeliharaan.
f. Pemantauan
Ucapan terima kasih
Demikian jurnal ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan kelulusan mata kuliah
metodologi penelitian. Kepada semua pihak
penulis ucapkan banyak terima kasih.
5. Daftar pustaka
Arif, I, 2007. “perencanaan tambang
Total seagai upaya penyeleaian
Persoalan lingkungan dunia
Pertambangan”. Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
Prodjosumarto, partanto, 2007
“perencanaan tambang
Gelombang II”. Bandung.
Direktorat jenderal pengelolaan
Lahan dan air, 2008. “reklamasi
Lahan pasca tambang”.
Departemen pertanian. Jakarta.
Arief, Noor rizqon, 2004. “prinsip-
Prinsip reklamasi tambang”.
Dinas lingkungan hidup.
Bandung.
Direktorat jederal pertambangan
umum, 1993. “pedoman teknis
reklamasi lahan bekas tambang”.
Jakarta.
Direktorat teknik dan lingkungan
Mineral batubara dan panas
Bumi. 2006. “makalah peraturan
Tentang reklamasi tambang”
Kampus UGM bulaksumur,
Yogyakarta.
Keputusan menteri kehutanan dan
Perkebunan. 1999. “pedoman
Reklamasi bekas tambang dalam
Kawasan hutan”. Jakarta
Sambernyowo, guntur, 2008.
“laporan tahunan revegetasi PT.
INCO pomalaa” environment
Healt and safety departement,
Pomalaa.
Sambernyowo, guntur, 2009. “laporan
Tahunan revegetasi PT. INCO
Pomalaa” Environment healt and
Safety departement, Pomalaa.