2. GAMBARAN UMUM USAHA :
dewasa ini banyak sekali kita lihat pudarnya budaya yang sudah ada sejak lama yaitu kebiasaan memakai
pakaian kebaya pada tukang jamu gendong sudah sangat jarang ditemui terutama di wilayah Jakarta,
para pedagang jamu tersebut lebih senang mengenakan pakaian-pakaian modern daripada mengenakan
kebaya. Dan bahkan para pedagang jamu tersebut sudah menggunakan kendaraan sendiri untuk
berjualan jamu. Seperting : menggunakan sepeda dan sepeda motor disini jelas sekali bahwa
kebudayaan asli Indonesia telah hilang ditelan era Globalisasi.
Salah satu masalah yang tidak kalah penting adalah pemasaran jamu itu sendiri yang lebih diminati
didaerah perkampungan daripada di daerah perumahan, karena adanya gengsi dari satu golongan
masyarakat bahwa meminum jamu itu merupakan sesuatu yang dianggap tidak modern atau
“kampungan” hal ini juga disebabkan munculnya gaya hidup metropolitan yang timbul dikalangan
masyarakat, mereka lebih bangga minum coffe dengan merk Starbucks daripada meminum jamu yang
tidak mempunyai merk . meminum coffe dengan merk Starbucks merupakan sesuatu yang bisa dianggap
kebanggaan tersediri bagi kalangan masyarakat metropolitan.
Hilangnya generasi penjual jamu
Karena dianggap jamu sudah tidak sepopuler masa lampau maka para pedagang jamu lebih memilih
beralih profesi sebagai pembantu rumah tangga atau berdagang sayur-sayuran dan pakaian dipasar,
karena mereka menganggap bahwa berdagang jamu itu sangat tidak menguntungkan atau jarang
peminat Jamu (masyarakat lebih memilih meminum obat-obatan yang berupa Vitamin)
Melihat dari aspek – aspek permasalahan diatas tersebut maka kami menemukan beberapa cara untuk
memecahkan masalah tersebut :
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk memberdayakan usaha jamu adalah 4p pada marketing
Mix yaitu : Product, Price, Place & Promotion
Product dari jamu tersebut harus dikemas secara Modern tentunya harus mempunyai sebuah merk
agar mempermudah dalam melakukan promosi. Jamu tersebut dikemas dengan gelas plastic yang
memiliki tutup dan mencantumkan logo dari merk di gelas plastic tersebut, halo ini juga mempermudah
konsumen karena penyajiannya yang dikemas sangat praktis.
3. 1
Price, sehingga dengan kemasan yang modern dan praktis maka dapat meningkatkan harga jual produk
jamu tersebut. karena konsumen akan membayar lebih berdasarkan kepuasan pelayanan yang
diterimannya.
Place, tempat untuk memasarkan jamu tersebut harus di ubah, rata-rata tempat pemasaran jamu pada
saat-saat sekarang ini jamu di jual dikedai-kedai/ took-toko dipinggir jalan tentunya hal ini menyebabkan
sangat minimnya fasilitas dan kenyamanan yang diinginkan oleh konsumen. Kami ingin jamu dipasarkan
di dalam gedung kantor-kantor pemerintahan dan swasta, lembaga institusi pendidikan seperti sekolah-
sekolah dan kampus-kampus atau bahkan didalam Mall-mall di Indonesia tentunya dengan konsep
tempat yang modern , membeikan kenyamanan, kemudahan, dan fasilitas yang diinginkan konsumen
seperti : Wifi, music dsb.
Tetapi tidak meninggalkan unsur-unsur budaya Indonesia artinya dalam café –café tersebut para
pelayan dan peracik jamu harus menggunakan kebaya sabagai cirri khas pedagang jamu
gendong,mungkin konsep ini dapat dikatakan sebagai “Modern Place with Traditional Culture”
penggabungan ide yang mengacu kepada kepuasan konsumen dan pelestarian budaya Indonesia
khususnya dikalangan penjual jamu.
Promotion, tidak kalah pentingnya adalah promosi untuk memasarkan produk jamu tersebut dengan
cara beriklan pada media massa ataupun dengan memperkenalkan produk ketempat-tempat yang
menjadi target dalam memasarkan produk berupa pemberian jamu gratis kepada calon konsumen.
4. 2
STRATEGI PEMASARAN
Untuk memperkanalkan produk dari Jamsuit kami menggunakan beberapa strategi pemasaran
yang menggunakan beberapa Media Massa dan Media elektronik.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah :
Menerapkan Konsep Ekuitas Merek berbasis konsumen (merupakan pengenalan merek kepada
konsumen) :
Sadar Pengenalan merek
Merek
Tahu
merek Mampu mengingat merek
Citra
Merek
Asosiasi Merek
Kekuatan merek
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan suatu konsep pemasaran sederhan untuk
memperkenalkan Produk Jamsuit Kepada masyarakat. Dalam tahap Daur Hidup produk ada
beberapa tahap diantaranya Tahap Pengenalan (Introduction Stage) : tahap dimana produk ini
diperkenalkan kepada masyarakat dalam tahap ini kami menggunakan media Iklan Produk
Jamsuit lebih mengarah kepada informasi tentang produk Jamsuit kami tahu pada masa
pengenalan ini penjualan mungkin rendah atau bahkan mengalami kerugian karena harus
mengiklankan produk tentunya akan mengeluarkan biaya yang besar.
Dengan iklan pengenalan produk Jamsuit kiami harapkan produk ini akan masuk ketahap
pertumbuhan (Growth Stage) dimana produk mulai diterima oleh pasar/ konsumen, dan pada
tahap ini kami menggunakan media Iklan untuk menciptakan kesadaran dan Minat untuk
5. membeli produk. Tentunya dengan consumer Advertising kami akan terus berusaha untuk
mempromosikan produk hinnga produk tersebut mencapai tahap kedewasaan Produk.
3
Rincian strategi pemasaran :
Alasan kami menekan promosi melalui televisi karena media televise merupak media audio
visusal yang dengan mudah isi dari media tersebut bisa terserap atau mudah dipehami oleh
masyarakat. Sedangkan media cetak seseorang harus bisa membaca sehingga dapat mengerti
dari pesan yang disampaikan tetapi kami member urutan kedua untuk media cetak dalam
beriklan untuk produk Jamsuit, Selanjutnya kami akan mempromosikan produk Jamsuit melalui
Radio sebanyak 10% karena masih banyak orang yang suka mendengarkan radio, dan 8%
untuk media lainnya seperti Banner, Spanduk bahkan Internet dsb.