SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proyek konstruksi, terutama pada
bangunan gedung, masih merupakan lahan
favorit investor untuk menanamkan
investasinya pada objek tersebut. Penanaman
investasi pada objek yang tepat, dapat
memberikan keuntungan bagi investor.
Investor mempunyai prinsip bahwa, suatu
lahan selalu memiliki satu penggunaan terbaik
dan satu tujuan penggunaan properti yang
selalu membutuhkan satu site tertentu. Salah
satu analisa yang dapat memberikan masukan
untuk melakukan investasi terbaik, adalah
analisa Highest and Best Use (HBU). Maka,
analisa HBU perlu dilakukan sebelum
melakukan investasi pada propereti komersial
yang memberikan nilai penghasilan tertinggi.
Seiring berkembangnya pembangunan
di kota-kota besar, seperti kota Surabaya,
permintaan terhadap kebutuhan tempat tinggal
yang sangat besar, akan tetapi keterbatasan
lahan yang tersedia dan harga yang mahal
mengakibatkan kesulitan untuk memenuhi
permintaan masyarakat. Salah satu solusi yang
dapat diberikan adalah pembangunan rumah
bersusun atau lebih dikenal dengan sebutan
apartemen. Akhir-akhir ini perkembangan
pembangunan aparteman berkembang dengan
pesat, karena mampu menjawab solusi
terhadap keterbatasan dan mahalnya harga
lahan. Salah satu yang sedang dalam tahap
pelaksanaan adalah apartemen Trillium Office
and Residence. Rencana pengembangan lahan
apartemen ini adalah untuk kepentingan
properti komersial.
Lahan ini berlokasi di jalan Pemuda
no. 106-118 Surabaya dan mulai dibangun
pada bulan Agustus 2008 dan berada di area
yang dapat memberikan beberapa alternatif
properti untuk dikembangkan, antara lain
properti perkantoran, properti ritel (pusat
perbelanjaan), dan properti hunian apartemen.
Untuk mendapatkan alternatif penggunaan
lahan yang terbaik dan menghasilkan nilai
tertinggi bagi investasi properti komersial,
diperlukan sebuah analisa terlebih dahulu,
yaitu analisa HBU lahan. Pada saat ini investor
lahan tersebut merencanakan pengembangan
properti komersial berupa apartemen.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah
penggunaan apartemen adalah alternatif
terbaik bagi pengembangan lahan tersebut.
Analisa ini didasarkan pada aspek perijinan,
teknis, finansial, dan nilai tertinggi. Kriteria-
kriteria tersebut ini dapat diterapkan pada
lahan apartemen Trillium Office and
Residence, karena tidak selalu apartemen
Trillium Office and Residence merupakan
alternatif terbaik untuk mengembangkan lahan
tersebut.
Untuk itu, perlu dilakukan analisa
HBU pada lahan aparteman Trillium Office
and Residence agar dapat diketahui,
pengembangan apakah yang memberikan nilai
tertinggi pada lahan tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang berkaitan
dengan penelitian mengenai analisa HBU,
meliputi :
1. Bagaimana menetapkan HBU
lahan ā€œapartemen Trillium Office
and Residenceā€ secara legal,
teknis, dan finansial?
2. Properti komersial apakah yang
memberikan nilai tertinggi sesuai
HBU?
1.3. Batasan Masalah
Pada penerapan analisa HBU yang ada
didalamnya nanti akan cukup luas dan
kompleks. Agar pembahasan dalam penulisan
ini bisa lebih terarah dan sistematis, maka
pembahasan penulisan dibatasi sebagai
berikut:
1. Aspek legal meliputi zoning dan
building code.
2. Aspek teknis meliputi ukuran
tanah, bentuk tanah, aksesbilitas,
dan lokasi tanah.
3. Aspek finansial meliputi Biaya
Investasi, pendapatan,
pengeluaran, aliran kas dan Net
Present Value (NPV)
4. Penggunaan properti komersial
terbaik dengan alternatif
perkantoran, hotel, dan
apartemen.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Menetapkan HBU lahan
ā€œapartemen Trillium Office and
Residenceā€ secara legal, teknis
dan finansial.
2. Mengetahui properti komersial
terbaik dengan nilai tertinggi
untuk lahan ā€œapartemen Trillium
Office and Residenceā€.
1.5. Manfaat
Penyusunan Tugas Akhir ini
diharapkan mampu mendapatkan beberapa
manfaat sebagai berikut, yaitu :
1. Dapat diketahui penggunaan
terbaik untuk lahan yang ada.
2. Menjadi masukan bagi penelitian
lanjutan di bidang analisa HBU
khususnya dan penilaian properti
pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi dan Terminologi
Pada sub ini akan dibahas beberapa
definisi properti komersial yang meliputi
apartemen, perkantoran, dan hotel.
2.1.1 Properti Komersial
Jenis properti ini mempunyai
kemampuan komersial untuk menghasilkan
arus kas dan semua aspek komersialnya
(CAUS, 2001). Beberapa jenis properti
komersial antara lain:
A. Apartemen
Apartemen adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian
yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah horizontal maupun vertical dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing
dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi
dengan bagian-bersama, benda-bersama dan
tanah bersama (UU RI No.16 tahun 1985
tentang rumah susun).
B. Perkantoran
Kantor adalah balai (gedung, rumah,
ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau
tempat bekerja. Sedangkan perkantoran adalah
kompleks atau tempat berkantor
C. Hotel
Hotel adalah salah satu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau keseluruhan bangunan untuk jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan
minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat
umum yang dikelola secara komersil
(Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK/
103/MPPT 1987).
D. Penggunaan
Penggunaan tanah adalah modifikasi
yang dilakukan oleh manusia terhadap
lingkungan hidup menjadi lingkungan
terbangun seperti lapangan, pertanian, dan
permukiman. Penggunaan tanah didefinisikan
sebagai "jumlah dari pengaturan, aktivitas, dan
input yang dilakukan manusia pada tanah
tertentu".
E. Terbaik
Terbaik adalah paling baik (KBBI,
1988).
F. Tertinggi
Tertinggi adalah paling tinggi (KBBI,
1988).
2.2 Dasar Teori
Pembahasan dasar teori yang disajikan
pada sub bab ini meliputi pengembangan dan
jenis properti, dan analisa HBU.
2.2.1 Pengembangan dan Jenis Properti
A. Konsep Dasar Properti
Bangunan gedung adalah wujud fisik
pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiataan usaha, kegiatan social,
budaya, maupun kegiatan khusus (Perarturan
Menteri Pekerjaan Umum nomor
29/PRT/M/2006).
Menurut Standard Penilaian Indonesia
(KPSPI, 2007) properti adalah konsep hukum
yang mencakup kepentingan, hak dan manfaat
yang berkaitan dengan suatu kepemilikan.
Properti terdiri atas hak kepemilikan, yang
memberikan hak kepada pemilik untuk suatu
kepentingan tertentu (specific interest) atau
sejumlah kepentingan atas apa yang
dimilikinya. Oleh karena itu, kita wajib
memperhatikan konsep hukum dari properti
yang meliputi segala sesuatu yang merupakan
konsep kepemilikan atau hak dan kepentingan
yang bernilai, berbentuk benda atau bukan,
berwujud atau tidak berwujud, dapat dilihat
atau tidak, yang memiliki nilai tukar atau yang
dapat membentuk kekayaan.
B. Jenis-jenis Properti
Menurut Standard Penilaian Indonesia
(KPSPI, 2007) jenis-jenis properti antara lain :
1. Real properti
Real properti adalah kepemilikan atas
kepentingan hukum yang melekat
pada real estate atau hubungan hukum
penguasaan yuridis oleh pemilik atas
real estate. Hubungan ini biasanya
tercatat dalam suatu dokumen,
misalnya sertifikat kepemilikan atau
perjanjian sewa. Hak real properti
yang dikenal dalam peraturan
perundang-undangan di Indonesia
antara lain :
a. Hak Milik (right to own).
b. Hak Guna Usaha (right to
cultivate).
c. Hak Guna Bangunan (right to
build).
d. Hak Pakai (right to use).
e. Hak Pengelolaan (right to
manage).
f. Hak sewa (right to rent buildings).
g. Hak membuka tanah (right to
clear land).
h. Hak memungut hasil hutan (right
to forest harvest product).
i. Hak menggunakan air (right to use
water).
j. Hak Menggunakan Ruang Udara
(right to use airspace).
k. Hak Milik atas Satuan Rumah
Susun (strata-title).
l. Hak-hak lainnya yang akan
ditetapkan dengan undang-undang
serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagai yang
disebutkan dalam pasal 53 UUPA
No.5/1960 (KPSPI, 2007).
2. Personal properti
Personal properti merujuk pada
kepemilikan atas kepentingan hukum
yang melekat pada benda selain real
estate.
3. Perusahaan atau badan usaha
(Businees)
Badan Usaha adalah identitas
komersial, industri, jasa atau investasi
yang menjalankan kegiatan ekonomi.
Badan usaha biasanya bersifat mencari
keuntungan yang dalam kegiatan
operasionalnya menghasilkan produk
atau jasa kepada konsumen.
4. Hak kepemilikan finansial/HKF
(Financial Interest).
Hak kepemilikan finansial/HKF pada
properti berasal dari pembagian secara
hukum dari hak kepemilikan atas
badan usaha dan real properti
(misalnya, persekutuan/partnership,
sindikasi, BOT, sewa/ko-tenancies,
joint venture), dan dari pemberian
secara kontraktual hak opsi untuk
membeli atau menjual properti
(misalnya tanah dan bangunan, sahan
atau instrument keuangan lainnya)
pada harga yang dinyatakan dalam
periode tertentu, atau berasal dari
pembentukan instrument investasi
yang dijamin dengan sekumpulan aset
real estate.
C. Investasi Properti
Investasi pada dasarnya adalah
melakukan pengorbanan di masa sekarang
untuk mengharapkan keuntungan atau menfaat
di masa mendatang. Sedangkan real
Investments melibatkan tangible assets seperti
tanah, bangunan dan mesin-mesin (CAUS,
2001).
2.2.2 HBU dalam Penilaian Properti
HBU adalah metode analisa yang
digunakan dalam penilaian aset properti.
Sedangkan penilaian aset properti merupakan
satu konsep penting untuk investasi dan
pengembangan properti.
2.2.3 Analisa HBU
Highest and Best Use (HBU)
didefinesikan sebagai penggunaan yang paling
mungkin dan optimal dari suatu properti, yang
secara fisik dimungkinkan, telah
dipertimbangkan secara memadai, secara
hukum diijinkan, secara finansial layak, dan
menghasilkan nilai tertinggi bagi dari properti
tersebut (KPSPI, 2007).
A. Syarat-Syarat HBU
Syarat-syarat tersebut meliputi :
1. Aspek Legal
Dalam aspek legal ini terdapat dua hal
yang dapat ditinjau, yaitu zoning dan
building code. Untuk building code
sendiri, meliputi :
a. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
b. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
2. Aspek Teknis
Dalam aspek teknis terdapat beberapa
hal yang dapat ditinjau, meliputi :
a. Ukuran Tanah
b. Bentuk Tanah
c. Aksesbilitas
d. Lokasi Tanah
3. Aspek Finansial
Aspek finansial ini terdapat beberapa
hal yang dapat ditinjau, meliputi :
a. Biaya Investasi
b. Pendapatan
c. Pangeluaran
d. Net Present Value (NPV)
B. Metode HBU
Untuk mendapatkan hasil pada analisa
HBU, digunakan metode-metode yang telah
direncanakan, dan sesuai dengan persyaratn-
persyaratan yang telah ditetapkan. Metode-
metode yang akan digunakan, meliputi :
1. Aspek Legal
Dalam aspek legal ini terdapat dua hal
yang dapat ditinjau, yaitu zoning dan
building code.
a. Zoning adalah merupakan hal
yang menggambarkan peruntukan
suatu lahan, yang dimaksud
dengan hal ini adalah digunakan
atau dibangun apakah lahan ini
yang dapat mengembangkan dan
memberikan nilai tertinggi pada
lahan tersebut.
b. Sedangkan building code
merupakan persyaratan teknis
dalam sebuah pembangunan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
Persyaratan-persyaratan tersebut
meliputi :
1. Garis Sempadan Bangunan
(GSB) adalah garis batas yang
tidak boleh dilampaui oleh
denah dan atau massa
bangunan ke arah depan,
samping dan belakang dari
bangunan tersebut yang
ditetapkan dalam rencana
kota.
2. Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) adalah perbandingan
jumlah luas lantai dasar
bangunan dengan luas persil,
yang dinyatakan dalam
prosen.
3. Koefisien Lantai Bangunan
(KLB) adalah perbandingan
jumlah luas lantai bangunan
yang dihitung dari lantai dasar
sampai lantai tertingi dengan
luas persil, yang dinyatakan
dengan prosen.
4. Ketinggian Bangunan adalah
tinggi suatu bangunan
dihitung mulai dari muka
tanah sampai elemen
bangunan tertinggi.
(Sumber : Peraturan Daerah Kota
Surabaya No. 3 tahun 2007
tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Surabaya).
2. Aspek Teknis
Ada tiga aspek teknis (Prawoto, 2003)
yang di tinjau, yaitu ukuran tanah,
bentuk tanah, aksesbilitas, lokasi
tanah. Aspek tersebut dibahas dalam
dua kelompok menurut karakteristik
fisiknya, yaitu tanah, kontur, dan
lokasi.
a. Peninjauan ukuran tanah, bentuk
tanah dan daya dukung tanah
dengan tujuan, adanya atau
tersedianya bentuk dan ukuran
tanah, dapat diketahui luasan
bangunan yang akan di bangun
pada lahan tersebut.
b. Sedangkan peninjauan aksesbilitas
adalah kemudahan untuk menuju
lahan tersebut, yang di maksud hal
ini adalah tingkat kemudahan
untuk dijangkau. Tingkat
kemudahan ini dapat berupa,
lokasi yang strategis (terletak di
tengah kota, dekat dengan
perkantoran dan pusat
perbelanjaan), mudah dijangkau
atau dilalui angkutan umum. Dan
lokasi tanah merupakan gambaran
dimana letak suatu lahan berada.
3. Aspek Finansial
Dalam aspek teknis ini terdapat
sembilan hal yang ditinjau (CAUS,
2001; Thuesen and Fabrycky, 2002),
meliputi :
a. Biaya Investasi
Investasi adalah memnempatkan
sejumlah dana atau barang dalam
jangka waktu tertentu.
b. Pendapatan
Perolehan hasil atau asset suatu
perusahaan yang diperoleh dari
penjualan barang dan jasa.
c. Pengeluaran
Pengorbanan sumber daya untuk
mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memberikan
manfaat disaat sekarang atau
dimasa yang akan datang..
d. Aliran kas
Proses keluas-masuknya uang
yang harus tercatat.
e. Net Present Value (NPV)
Menganalisa selisih antara benefit
(penerimaan) dengan cost
(pengeluaran) yang telah dipresent
valuekan. Tingkat bunga yang
dipergunakan untuk
mendiskonkan selisih aliran kas
yang masuk dan keluar diperoleh
dengan melihat tingkat bunga
pinjaman jangka panjang yang
berlaku di bank atau dengan
mempergunakan tingkat bunga
pinjaman yang harus dibayar
pemilik proyek jika ada. Apabila
NPV > 0, maka proyek dikatakan
layak, sedangkan jika sebaliknya
NPV < 0, maka proyek dikatakan
tidak layak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa analisa Highest
and Best Use (HBU) yang digunakan dalam
sebuah penilaian aset properti. Analisa ini
digunakan untuk mengetahui penggunaan
lahan terbaik yang dapat menghasilkan nilai
tertinggi dari lahan yang direncanakan untuk
pengembangan apartemen Trillium Office and
Residence.
3.2 Data
Pada tugas akhir ini, data-data yang
direncanakan akan diperoleh dari PT. Central
Pemuda Investindo (sebagai owner dan
pengelola apartemen Trillium), Dinas Tata
Kota, dan instansi-instansi lain yang terkait.
3.2.1 Klasifikasi dan Jenis Data
Dalam analisa ini di gunakan data
sekunder dan primer untuk setiap variabel dan
indikator yang direncanakan. Jenis-jenis data
yang digunakan dalam analisa ini antara lain :
No. Variabel
Penelitian
Klasifikasi
1 Legal a. Zoning
b. Building Code : 1. Garis Sempadan
Bangunan (GSB)
2. Koefisien Dasar
Bangunan (KDB)
3. Koefisien Lantai
Bangunan (KLB)
4. Ketinggian
Bangunan
2 Teknis a. Ukuran Tanah
b. Bentuk Tanah
c. Aksesbilitas
d. Lokasi Tanah
3 Finansial a. Biaya Investasi
b. Pendapatan
c. Pengeluaran
d. Net Operating Income (NOI)
e. Net Present Value (NPV)
4 Produktivitas
maksimum
Nilai tertinggi dari :
Net Present Value (NPV)
3.2.2 Sumber Data
Dalam analisa ini di gunakan data
sekunder dan primer untuk setiap variabel dan
indikator yang direncanakan. Data-data
tersebut diperoleh dari :
Tabel 3.2 Sumber Data
No. Variabel
Penelitian
Type Data Sumber Data
1 Legal Sekunder - Dinas Tata Kota
Biro Pusat
Statistik (BPS),
Surabaya dalam
angka
2 Teknis Primer Observasi Lapangan
dan Wawancara
3 Finansial Sekunder - Laporan Market
Research Properti
- Biro Pusat
Statistik (BPS),
Surabaya dalam
angka
3.3 Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam
penalitian ini adalah analisa Highest and Best
Use (HBU) dengan menggabungkan keempat
variabel ke dalam proses analisa yang
berurutan.
3.3.1 Penetapan HBU
Hasil analisa HBU didapatkan
berdasarkan beberapa aspek, antara
lain :
3.3.1.1 Aspek Legal
Pada aspek legal ini terdapat dua
jenis analisa yang akan dilakukan, antara
lain:
1. Zoning
Analisa peramalan peruntukan
lahan apartemen Trillium di jalan
pemuda yang dapat
mengembangkan dan
mendatangkan nilai tertinggi.
2. Building Code
Analisa yang dilakukan sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, yaitu GSB, KDB,
KLB.
3.3.1.2 Aspek Teknis
Pada aspek teknis ini terdapat
empat jenis analisa yang akan dilakukan.
1. Ukuran Tanah
Suatu yang menunjukan panjang,
lebar, luas, besar sesuatu lahan.
Seperti dalam ukuran lahan,
luasan lahan objek sebesar Ā±7000
m2
.
2. Bentuk Tanah
Suatu wujud atau gambaran
bentuk lahan. Lahan objek
berbentuk huruf T, melebar di
bagian jalan pemuda dan
memanjang kebelakang di bagian
jalan embong kenongo.
3. Aksesbilitas
Kemudahan pada suatu lahan
untuk dicapai. Objek berada pada
area dengan aksesbilitas yang
baik.
4. Lokasi Tanah
Suatu data yang menunjukkan
tempat atau letak suatu lahan
(daerah). Area objek berada pada
wilayah perkantoran, hunian,
pusat perbelanjaan dan bangunan
tinggi.
3.3.1.3 Aspek Finansial
Pada aspek finansial ini terdapat
lima jenis analisa yang akan
dilakukan.
1. Biaya investasi
Dana yang harus dikeluarkan
untuk mendapatkan sesuatu
dimassa sekarang maupun
dimassa mendatang.
2. Pendapatan
Perolehan hasil yang didapat dari
sebuah usaha, dimana usaha
tersebut dapat berupa barang dan
jasa.
3. Pengeluaran
Suatu pengorbanan yang harus
dikeluarkan atau dikorbankan
untuk mencapai suatu keinginan.
4. Aliran kas
Proses keluar masuknya uang atau
asset perusahaan. Dimana proses
tersebut harus tercatat dengan
jelas.
5. Net Present Value (NPV)
Menganalisa selisih antara benefit
(penerimaan) dengan cost
(pengeluaran) yang telah dipresent
valuekan. Tingkat bunga yang
dipergunakan untuk
mendiskonkan selisih aliran kas
yang masuk dan keluar diperoleh
dengan melihat tingkat bunga
pinjaman jangka panjang yang
berlaku di bank atau dengan
mempergunakan tingkat bunga
pinjaman yang harus dibayar
pemilik proyek jika ada. Apabila
NPV > 0, maka proyek dikatakan
layak, sedangkan jika sebaliknya
NPV < 0, maka proyek dikatakan
tidak layak.
3.3.2 Penetapan Penggunaan Terbaik
Penetapan penggunaan terbaik
didapat dari beberapa aspek yang telah
dianalisa. Kemudian hasil analisa tersebut
di peroleh suatu produktivitas maksimum.
3.4 Tahapan Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4. 44.1 Gambaran Umum Lahan Objek Penelitian
Lahan yang akan digunakan dalam
objek penelitian ini berada di pusat kota
Surabaya dan mempunyai prasarana
pendukung yang cukup baik. Dengan adanya
letak dan prasarana lahan yang mendukung
cukup baik, maka lahan ini sesuai bila akan
digunakan sebagai objek penelitian yang
nantinya dapat menghasilkan keputusan untuk
panggunaan lahan yang terbaik.
4.1.1 Lokasi dan Luasan Lahan Objek
Penelitian
Lokasi objek penelitian tugas akhir ini
berada di pusat kota Surabaya, yaitu tepatnya
terletak di jalan Pemuda dan jalan Embong
Identifikasi Masalah
Alternatif Penggunaan
Analisa Finansial
Kesimpulan :
Penggunaan terbaik pada lahan
tersebut
Studi Literatur
Data :
Legal, Teknis, Pasar dan
Produktivitas
a. Analisa
Legalitas
b. Analisa
Ganbaran Subyek
Latar belakang
Kenongo (dari jalan Pemuda hingga tembus
ke jalan Embong Kenongo). Lahan pada
jalan Pemuda mempunyai luas sebesar
3,991.02 m2
dan luas lahan di jalan
Embong Kenongo sebesar 1,972.78 m2
.
Sehingga luas total dari kedua lahan objek
penelitian ini sebesar 5,963.80 m2
.
Gambar 4.1 Denah lokasi objek penelitian
4.2 Aspek Legal
Dalam analisa Highest and Best Use
(HBU) perlu dilakukan analisa terhadap
kelayakan hukum terlebih dahulu. Hal ini
perlu dilakukan agar dalam pemilihan
alternatif untuk penggunaan lahan tersebut
tidak menyalahi peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Analisa lahan pada Trillium Office and
Residence:
Lahan ini dapat digunakan sebagai
bangunan fasilitas umum. Fasilitas umum yang
dimaksud adalah bangunan perkantoran,
apartemen, dan perdagangan jasa komersial.
Berdasarkan dari luasan lahan sebesar
5,963.80 m2
persyaratan untuk KDB = 60%
dan KLB = 1,500%, maka lahan yang dapat
digunakan sebagai luas dasar bangunan
maksimum sebesar 3,578.28 m2
, luas lantai
bangunan maksimum sebesar 89,457 m2
dan
jumlah lantai bangunan maksimum sebanyak
25 lantai.
4.3 Aspek Teknis
Aspek teknis diperlukan dalam analisa
Highest and Best Use (HBU) sebagai data
lahan objek penelitian. Data ini diperlukan
untuk diketahui dimana lokasinya, berapa
luasan lahan, bagaimana kontur tanah pada
lahan, bagaimana bentuk lahan, bagaimana
aksesbilitas lahan tersebut, dan data-data
lainnya.
Kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan data dan analisa, bahwa pada
lahan ini mempunyai lokasi yang strategis
karena berdekatan dengan bangunan
perkantoran, perniagaan, pusat layanan
telekomunikasi, dan pusat perdagangan. Lahan
ini juga mempunyai bentuk dan luasan lahan
yang cukup besar, maka cocok digunakan
sebagai bangunan yang membutuh luas lahan
yang besar agar dapat memenuhi jumlah ruang
yang cukup banyak dengan ukuran cukup luas.
Hal ini juga didukung dengan adanya angkutan
umum yang memadai. Sehingga lahan ini akan
menguntungkan.
4.4 Aspek Finansial
Aspek finansial dalam analisa HBU
ini, diperhitungkan berdasarkan pemilihan
alternatif yang akan digunakan. Untuk
pemilihan alternatif ini sendiri, berdasarkan
asumsi yang didapat dari pengamatan secara
langsung dan perencanaan luas maksimum
bangunan yang dapat digunakan.
4.4.1.1 Bangunan Pembanding
Sebelum menentukan penggunaan
alternatif perlu diketahui apakah dengan luas
lahan yang tersedia dapat digunakan untuk
didirikan bangunan tertentu. Maka diperlukan
bangunan pembanding dengan data luas suatu
lahan yang telah digunakan. Data pembanding
tersebut antara lain :
1. Hotel
a. Hotel Garden Palace (Bintang 4)
Lokasi hotel ini di jalan Yos Sudarso
no.11, Surabaya dan dibangun diatas
lahan seluas Ā±5,000 m2
dengan jumlah
lantai 24 lantai dan mempunyai 330
kamar. Terdiri dari 56 kamar Standard
Room, 107 kamar Deluxe Room, 80
kamar Deluxe Theme Room, 79 kamar
Club Excellence, 5 kamar Suite I, 2
kamar Suite II, 1 kamar President
Suite.
b. Hotel Santika (Bintang 3)
Lokasi hotel ini di jalan Pandegiling
45 Raya Darmo, Surabaya dan
dibangun diatas lahan seluas 1,800 m2
dengan jumlah lantai 10 lantai dan
mempunyai 124 kamar. Terdiri dari 1
kamar Santika Suite, 3 kamar
Executive Suite, 48 kamar Superior
Twin Size, 34 kamar Superior King
Size.
2. Apartemen
a. Apartemen Ciputra
Lokasi apartemen ini di jalan
May Jend. Sungkono, Surabaya
dan dibangun diatas lahan seluas
5,978 m2
dengan jumlah lantai
29 lantai dan 408 unit.
b. Apartemen Puncak Permai
Lokasi apartemen ini di jalan
Darmo Permai no. 3, Surabaya
dan dibangun diatas lahan seluas
2334 m2
dengan jumlah lantai
15 lantai dan 700 unit.
3. Perkantoran
a. Gedung Wisma Tiara
Lokasi gedung ini di jalan
Panglima Sudirman no. 66-68,
Surabaya dan dibangun diatas
lahan seluas 5,660 m2
dengan
jumlah lantai 13 lantai.
b. Gedung Plaza BRI
Lokasi gedung ini di jalan
Basuki Rahmat no.122,
Surabaya dan dibangun diatas
lahan seluas Ā±3,000 m2
dengan
jumlah lantai 21 lantai.
Dari hasil data pembanding ini,
maka dapat diketahui bahwa
pemilihan altenatif berupa hotel,
apartemen, perkantoran yang telah
direncanakan dapat digunakan.
4.4.2 Aspek Finansial Hotel
Analisa aspek finansial hotel
bertujuan untuk mengetahui apa saja
yang perlu diperhatikan dalam
merencakan bangunan yang sesuai
dengan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan sekaligus dapat
mengetahui perkiraan biaya atau
estimasi biaya dalam perencanaan
bangunan tersebut. Dalam analisa aspek
finansial yang akan dibahas adalah
perencanaan bangunan, mengidentifikasi
biaya investasi, mengidentifikasi harga
sewa, mengidentifikasi aliran kas dan
memprhitungkan Net Present Value
(NPV).
4.4.2.2 Perencanaan Biaya Investasi
Perencanaan biaya investasi yang
diperlukan dalam perencanaan bangunan ini
diperhitungkan dengan melakukan pendekatan
(perencanaan biaya secara kasar). Untuk
memberikan gambaran biaya yang harus
dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini.
Karena pada penelitian ini tidak direncanakan
desain detail konstruksi bangunannya. Adapun
rencana biaya yang diperlukan dapat dilihat
pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Perencanaan Biaya Investasi
Sumber : Juwana, 2005
Biaya-biaya yang dipertimbangkan
dalam tabel 4.4 didapat dari beberapa
pendekatan, antara lain:
a. Biaya Bangunan
b. Biaya Peralatan Tetap
c. Biaya Tanah
d. Jasa Profesi
e. Biaya Peralatan Bergerak
f. Biaya Administrasi
g. Biaya Lain-Lain
Berdasarkan perincian biaya diatas,
maka besarnya biaya dapat diperhatikan pada
tabel 4.5
Tabel 4.5 Biaya Investasi
Uraian Harga Volume Harga Total
a. Biaya Bangunan
LantaiDasar Rp2,300,000 2605.18 Rp5,991,914,000
Lantai1 Rp2,507,000 2729.04 Rp6,841,703,280
(B2 & B2A) Rp2,507,000 1748.33 Rp4,383,063,310
Lantai2 Rp2,576,000 3152.47 Rp8,120,762,720
Lantai3 Rp2,610,500 3219.01 Rp8,403,225,605
Lantai4 Rp2,672,600 3238.04 Rp8,653,985,704
Lantai5 Rp2,753,100 3156.77 Rp8,690,903,487
Lantai6 Rp2,842,800 1391.82 Rp3,956,665,896
Lantai7 Rp2,909,500 1391.82 Rp4,049,500,290
Lantai8 Rp2,976,200 1391.82 Rp4,142,334,684
Lantai9 Rp3,042,900 1391.82 Rp4,235,169,078
Lantai10 Rp3,109,600 1391.82 Rp4,328,003,472
Lantai11 Rp3,176,300 1391.82 Rp4,420,837,866
Lantai12 Rp3,243,000 1391.82 Rp4,513,672,260
Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya
A. Biaya
Bangunan
X m
2
Rp Y Rp XY
B. Biaya Peralatan
Tetap
b % Rp XY Rp B
C. Biaya
Konstruksi
c % Rp XY Rp C
D. Biaya
Konstruksi
Rp XY + B + C Rp D
E. Biaya Tanah Z m2
Rp V Rp ZV
F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F
G. Biaya Peralatan
Bergerak
g % Rp XY Rp G
H. Biaya
Administrasi
h % Rp D Rp H
I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I
J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
Lanjutan Tabel 4.5 Biaya Investasi
Lantai13 Rp3,309,700 1391.82 Rp4,606,506,654
Lantai14 Rp3,268,273 1391.82 Rp4,548,848,347
Lantai15 Rp3,345,732 1391.82 Rp4,656,656,052
Lantai16 Rp3,425,025 1391.82 Rp4,767,018,801
Lantai17 Rp3,506,198 1391.82 Rp4,879,997,146
Lantai18 Rp3,589,295 1391.82 Rp4,995,653,079
Lantai19 Rp3,674,362 1391.82 Rp5,114,050,057
Lantai20 Rp3,761,444 1391.82 Rp5,235,253,043
Lantai21 Rp3,850,590 1391.82 Rp5,359,328,540
Lantai22 Rp3,941,849 1391.82 Rp5,486,344,627
Lantai23 Rp4,035,271 1391.82 Rp5,616,370,994
Lantai24 Rp4,130,907 1391.82 Rp5,749,478,987
Total Biaya Bangunan
b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 14,174,724,798
c. Biaya Konstruksi Rp 155,921,972,777
d. Biaya Tanah Rp 10,000,000
e. Jasa Profesi (3%) Rp 4,677,659,183
f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 15,592,197,278
g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,559,219,728
h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 7,796,098,639
i. Biaya Investasi Rp185,557,147,605
Rp141,747,247,979
10 % x Rp 141,747,247,979
totalbiaya (a) + (b)
3% x (c)
10% x (c)
1% x (c)
5% x (c)
(c) + (d) + (e) + (f) + (g)
Sumber : Hasil Perhitungan,
4.4.2.3 Perencanaan Harga Sewa
Harga sewa hotel direncanakan
berdasarkan masing-masing tipe dari kamar
hotel dan fasilitas lainnya. Terdapat 4 tipe
kamar yang nantinya akan diperhitungkan
sebagai dasar pendapatan dari sewa, juga
terdapat ballroom dan meeting room yang
dapat disewakan.
4.4.2.4 Perencanaan Biaya Operasional
Biaya operasional nantinya akan
digunakan dalam memperhitungkan
pendapatan bersih yang dimana biaya
pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
operasional. Biaya operasional terdiri dari
penggunaan air, listrik, gaji pegawai, dan
biaya operasional kantor.
1. Penggunaan Air
Kebutuhan air dalam pelayanan hotel
cukup besar. Kebutuhan air dalam
sehari pada hotel sebesar 185 liter -
225 liter per orang (Juwana, 2005).
Pengeluaran biaya untuk tarif
penggunaan air ini, diasumsikan tarif
naik tiap tahunnya sebesar 10%.
Perhitungan biaya dapat dilihat pada
tabel 4.10
Tabel 4.10 Rincian Kebutuhan Air
No. Uraian JumlahPengguna KebutuhanAir(liter) Pemakaian(liter) Pemakaian(m3) Tarif Air(Rp9500/m3)
1 Deluxe (x2) 70 225 31500 31.5 299,250Rp
2 Executive (x2) 154 225 69300 69.3 658,350Rp
3 JuniorSuite (x2) 92 225 41400 41.4 393,300Rp
4 PresidentSuite (x2) 31 225 13950 13.95 132,525Rp
5 Toilet(kloset) 500 13 6500 6.5 61,750Rp
6 Toilet(wastafel) 200 3 600 0.6 5,700Rp
163250 163.25 1,550,875Rp
46,526,250Rp
558,315,000Rp
Total PemakaianperHari
Total PemakaianperBulan
Total PemakaianperTahun
Sumber : Perhitungan
2. Penggunaan Listrik
Kebutuhan listrik dalam pelayanan
hotel cukup besar. Daya listrik rata-
rata dalam sehari sebesar untuk hotek
250 kVA. Perincian penggunaan
listrik dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Rincian Penggunaan Daya Listrik
Luas Intensitas Daya Jumlah Daya Waktu Total Daya
(m2) (Watt/m2) (Watt) (jam) (kWh)
1 Service area 100 8 800 8 6.4
2 Luas netto hotel 29294.47 20 585889.4 20 11717.788
11724.188
351725.64
4220707.68
No. Uraian
Total DayaperHari
Total DayaperBulan
Total DayaperTahun
Sumber : Perhitungan
Biaya listrik berdasarkan dari
pengklasifikasian. Pada alternatif ini
termasuk klasifikasi golongan tarif
untuk keperluan bisnis besar dengan
ketentuan batas daya diatas 200kVA.
Tarif listrik tersebut terbagi lagi
menjadi beberapa blok yang telah
ditetapkan oleh PLN Jawa Timur.
Untuk PPJ diasumsikan sebesar 5%
dan harga listrik direncanakan naik
tiap tahun sebesar 3%. Perincian
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Rincian Biaya Listrik
No. Uraian Daya (kWh) Tarif (Rp) Total
1 Beban 250kVA x Rp 31300 31,300Rp 7,825,000Rp
2 Pemakaian:
Blok 1 (0-100 jam) 25000 800Rp 20,000,000Rp
Blok 2 (> 100) jam) 351725.64 800Rp 281,380,512Rp
3 Jumlah 309,205,512Rp
4 PPJ 5% 15,460,275.60Rp
5 Materai 6,000.00Rp
633,877,299.60Rp
7,606,527,595.20Rp
Total Biaya Listrik per Bulan
Total Biaya Listrik per tahun
Sumber : Perhitungan, 2010
3. Gaji Pegawai
Besarnya gaji pegawai berdasarkan
dari jabatan, pegawai terdiri dari :
1 General Manager @ Rp 6,500,000
3 Manager @ Rp 2,200,000
32 Staf @ Rp 1,115,000
Tabel 4.12 Rincian Gaji
Sumber : Perhitungan, 2010
4.4.3 Aspek Finansial Apartemen
Aspek Finansial Apartemen dalam
perencanaan bangunan bertujuan untuk
mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan
dalam merencakan suatu bangunan yang
sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan sekaligus dapat
mengidentifikasi biaya hingga
mengidentifikasi biaya investasi,
mengidentifikasi harga sewa, mengidentifikasi
aliran kas dan memprhitungkan Net Present
Value (NPV).
4.4.3.2 Perencanaan Biaya Investasi
Perencanaan biaya investasi yang
diperlukan dalam perencanaan bangunan ini
diperhitungkan dengan melakukan pendekatan
(perencanaan biaya secara kasar). Untuk
memberikan gambaran biaya yang harus
dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini.
Karena pada penelitian ini tidak direncanakan
desain detail konstruksi bangunannya
Tabel 4.16 Perencanaan Biaya Investasi
Biaya-biaya yang dipertimbangkan
dalam tabel 4.16 didapat melalui beberapa
pendekatan, antara lain:
a. Biaya Bangunan
b. Biaya Peralatan Tetap
c. Biaya Tanah
d. Jasa Profesi
e. Biaya Peralatan Bergerak
f. Biaya Administrasi
g. Biaya Lain-Lain
Berdasarkan perincian biaya diatas,
maka besarnya biaya dapat diperhatikan pada
tabel 4.17
Uraian Harga Volume Harga Total
a. Biaya Bangunan
Lantai Dasar Rp2,300,000 2605.18 Rp5,991,914,000
Lantai 1 Rp2,507,000 2729.04 Rp6,841,703,280
(B2 & B2A) Rp2,507,000 1748.33 Rp4,383,063,310
Lantai 2 Rp2,576,000 3152.47 Rp8,120,762,720
Lantai 3 Rp2,610,500 3219.01 Rp8,403,225,605
Lantai 4 Rp2,672,600 3238.04 Rp8,653,985,704
Lantai 5 Rp2,753,100 3156.77 Rp8,690,903,487
Lantai 6 Rp2,842,800 1391.82 Rp3,956,665,896
Lantai 7 Rp2,909,500 1391.82 Rp4,049,500,290
Lantai 8 Rp2,976,200 1391.82 Rp4,142,334,684
Lantai 9 Rp3,042,900 1391.82 Rp4,235,169,078
Lantai 10 Rp3,109,600 1391.82 Rp4,328,003,472
Lantai 11 Rp3,176,300 1391.82 Rp4,420,837,866
Lantai 12 Rp3,243,000 1391.82 Rp4,513,672,260
Lantai 13 Rp3,309,700 1391.82 Rp4,606,506,654
Lantai 14 Rp3,268,273 1391.82 Rp4,548,848,347
Lantai 15 Rp3,345,732 1391.82 Rp4,656,656,052
Lantai 16 Rp3,425,025 1391.82 Rp4,767,018,801
Lantai 17 Rp3,506,198 1391.82 Rp4,879,997,146
Lantai 18 Rp3,589,295 1391.82 Rp4,995,653,079
Lantai 19 Rp3,674,362 1391.82 Rp5,114,050,057
Lantai 20 Rp3,761,444 1391.82 Rp5,235,253,043
Lantai 21 Rp3,850,590 1391.82 Rp5,359,328,540
Lantai 22 Rp3,941,849 1391.82 Rp5,486,344,627
Lantai 23 Rp4,035,271 1391.82 Rp5,616,370,994
Lantai 24 Rp4,130,907 1391.82 Rp5,749,478,987
Total Biaya Bangunan
b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 14,174,724,798
c. Biaya Konstruksi Rp 155,921,972,777
d. Biaya Tanah Rp 10,000,000
e. Jasa Profesi (3%) Rp 4,677,659,183
f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 15,592,197,278
g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,559,219,728
h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 7,796,098,639
i. Biaya Investasi Rp185,557,147,605
Rp141,747,247,979
10 % x Rp 141,747,247,979
total biaya (a) + (b)
3% x (c)
10% x (c)
1% x (c)
5% x (c)
(c) + (d) + (e) + (f) + (g)
4.4.3.3 Perencanaan Harga Jual
Harga jual apartemen direncanakan
berdasarkan masing-masing tipe dari kamar
dan fasilitas lainnya. Terdapat 4 tipe kamar
yang nantinya akan diperhitungkan sebagai
dasar pendapatan dari penjualan unit, juga
terdapat space yang dapat disewakan.
4.4.3.5 Biaya Operasional
Biaya operasional nantinya akan
digunakan dalam memperhitungkan
pendapatan bersih yang dimana biaya
pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
operasional. Biaya operasional terdiri dari
biaya operasional kantor.
Uraian Jumlah Total Gaji
General Manajer 1 Rp 6,500,000
Manager 3 Rp 6,600,000
Staf 32 Rp 35,680,000
Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 48,780,000
Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya
A. Biaya
Bangunan
X m
2
Rp Y Rp XY
B. Biaya Peralatan
Tetap
b % Rp XY Rp B
C. Biaya
Konstruksi
c % Rp XY Rp C
D. Biaya
Konstruksi
Rp XY + B + C Rp D
E. Biaya Tanah Z m
2
Rp V Rp ZV
F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F
G. Biaya Peralatan
Bergerak
g % Rp XY Rp G
H. Biaya
Administrasi
h % Rp D Rp H
I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I
J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
1. Penggunaan Air
Pengeluaran biaya air berasal dari
penggunaan air pada kantor
manajemen.
No. Uraian JumlahPengguna KebutuhanAir(liter) Pemakaian(liter) Pemakaian(m3) TarifAir(Rp9500/m3)
1 Toilet(kloset) 50 13 650 0.65 6,175Rp
2 Toilet(wastafel) 30 3 90 0.09 855Rp
740 0.74 7,030Rp
210,900Rp
2,530,800Rp
TotalPemakaianperHari
TotalPemakaianperBulan
TotalPemakaianperTahun
2. Penggunaan Listrik
Pengeluaran biaya penggunaan listrik
berasal dari penggunaan listrik pada
kantor manajemen.
3. Gaji Pegawai
Besarnya gaji pegawai berdasarkan
dari jabatan, pegawai terdiri dari :
1 General Manager @ Rp 6,500,000
1 Manager @ Rp 2,200,000
32 Staf @ Rp 1,115,000
Perincian gaji dapatdilihat pada tabel 4.22
Tabel 4.22 Rincian Gaji
Sumber : Perhitungan, 2010
4.4.4 Aspek Finansial Perkantoran
Dalam perencanaan pembangunan
gedung perkantoran bertujuan untuk
mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan
dalam merencakan suatu bangunan yang
sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan sekaligus dapat
mengidentifikasi biaya atau estimasi biaya
dalam perencanaan bangunan tersebut hingga
mengidentifikasi biaya investasi,
mengidentifikasi harga sewa, mengidentifikasi
aliran kas dan memprhitungkan Net Present
Value (NPV).
Sumber : Perhitungan
4.4.3.2 Perencanaan Biaya Investasi
Perencanaan biaya investasi yang
diperlukan dalam perencanaan bangunan ini
diperhitungkan dengan melakukan pendekatan
(perencanaan biaya secara kasar). Untuk
memberikan gambaran biaya yang harus
dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini.
Karena pada penelitian ini tidak direncanakan
desain detail konstruksi bangunannya. Adapun
rencana biaya yang diperlukan dapat dilihat
pada tabel 4.26
a. Biaya Bangunan
b. Biaya Peralatan Tetap
c. Biaya Tanah
d. Jasa Profesi
e. Biaya Peralatan Bergerak
f. Biaya Administrasi
g. Biaya Lain-Lain
Tabel 4.27 Biaya Investasi
Uraian Harga Volume Harga Total
a. Biaya Bangunan
LantaiDasar Rp2,750,000 2605.18 Rp7,164,245,000
Lantai1 Rp2,997,500 2729.04 Rp8,180,297,400
(B2 & B2A) Rp2,997,500 1748.33 Rp5,240,619,175
Lantai2 Rp3,080,000 3570.88 Rp10,998,310,400
Lantai3 Rp3,121,250 3604.69 Rp11,251,138,663
Lantai4 Rp3,195,500 3605.52 Rp11,521,439,160
Lantai5 Rp3,291,750 3539.49 Rp11,651,116,208
Lantai6 Rp3,399,000 3361.06 Rp11,424,242,940
Lantai7 Rp3,478,750 1391.82 Rp4,841,793,825
Lantai8 Rp3,558,500 1391.82 Rp4,952,791,470
Lantai9 Rp3,638,250 1391.82 Rp5,063,789,115
Lantai10 Rp3,718,000 1391.82 Rp5,174,786,760
Lantai11 Rp3,797,750 1391.82 Rp5,285,784,405
Lantai12 Rp3,877,500 1391.82 Rp5,396,782,050
Lantai13 Rp3,957,250 1391.82 Rp5,507,779,695
Lantai14 Rp3,907,718 1391.82 Rp5,438,840,067
Lantai15 Rp4,000,331 1391.82 Rp5,567,740,932
Lantai16 Rp4,095,139 1391.82 Rp5,699,696,392
Lantai17 Rp4,192,194 1391.82 Rp5,834,779,197
Lanjutan. Tabel 4.27 Biaya Investasi
Uraian Jumlah Total Gaji
General Manajer 1 Rp 6,500,000
Manager 2 Rp 4,400,000
Staf 32 Rp 35,680,000
Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 46,580,000
Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya
A. Biaya
Bangunan
X m2
Rp Y Rp XY
B. Biaya Peralatan
Tetap
b % Rp XY Rp B
C. Biaya
Konstruksi
c % Rp XY Rp C
D. Biaya
Konstruksi
Rp XY + B + C Rp D
E. Biaya Tanah Z m2
Rp V Rp ZV
F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F
G. Biaya Peralatan
Bergerak
g % Rp XY Rp G
H. Biaya
Administrasi
h % Rp D Rp H
I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I
J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
Lantai 18 Rp4,291,549 1391.82 Rp5,973,063,464
Lantai 19 Rp4,393,259 1391.82 Rp6,114,625,068
Lantai 20 Rp4,497,379 1391.82 Rp6,259,541,682
Lantai 21 Rp4,603,967 1391.82 Rp6,407,892,820
Lantai 22 Rp4,713,081 1391.82 Rp6,559,759,880
Lantai 23 Rp4,824,781 1391.82 Rp6,715,226,189
Lantai 24 Rp4,939,128 1391.82 Rp6,874,377,050
Total Biaya Bangunan
b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 18,110,045,901
c. Biaya Konstruksi Rp 199,210,504,906
d. Biaya Tanah Rp 10,000,000
e. Jasa Profesi (3%) Rp 5,976,315,147
f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 19,921,050,491
g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,992,105,049
h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 9,960,525,245
i. Biaya Investasi Rp 237,070,500,838
10% x (c)
1% x (c)
5% x (c)
(c) + (d) + (e) + (f) + (g)
Rp181,100,459,005
10 % x Rp 181,100,459,005
total biaya (a) + (b)
3% x (c)
4.4.2.5 Biaya Operasional
Biaya operasional nantinya akan
digunakan dalam memperhitungkan
pendapatan bersih yang dimana biaya
pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
operasional. Biaya operasional terdiri dari
penggunaan air, listrik, gaji pegawai, dan
biaya operasional kantor.
1. Penggunaan Air
2. Penggunaan Listrik
3. Gaji Pegawai
Besarnya gaji pegawai berdasarkan
dari jabatan, pegawai terdiri dari :
1 General Manager @ Rp 6,500,000
1 Manager @ Rp 2,200,000
32 Staf @ Rp 1,115,000
Perincian gaji dapatdilihat pada tabel
4.32
Tabel 4.32 Rincian Gaji
Sumber : Perhitungan, 2010
4.5 Analisa produktivitas maksimum
Berdasarkan aliran kas pada masing-
masing properti, diperoleh
produktivitas maksimum.
1. Alternatif hotel dengan NPV sebesar
Rp 243,459,234,591.10
2. Alternatif apartemen dengan NPV
sebesar Rp 182,493,979,272.31
3. Alternatif perkantoran dengan NPV
sebesar Rp 41,226,623.16
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alternatif properti yang dapat
digunakan berdasarkan persyaratan
legal, teknik dan finansial adalah
properti:
a. Hotel
b. Apartemen
c. Perkantoran
2. Alternatif yang memberikan
produktivitas maksimum adalah
alternatif properti hotel dengan nilai
NPV sebesar Rp 243,459,234,591.10
5.2 Saran
Saran dari peneliti kepada peneliti
selanjutnya, agar dapat menggunakan
alternatif lain. Misalnya bangunan non
komersial, seperti sekolah, rumah sakit
pemerintah dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
CAUS. 2001. Real Estate Invesment.
Center for Architecture and Urban Studies.
Juwana, JS. 2005. Panduan Sistem
Bangunan Tinggi. Erlangga.
KPSPI. 2007. Standar Penilaian
Indonesia. MAPPI dan GAPPI.
Negara, K.P. 2010. Analisa Penggunaan
Tertinggi dan Terbaik pada Lahan Eks
Terminal Gadang di Kota Malang.
Thesis Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Peraturan Daerah Kota Surabaya No.3
(2007). Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Surabaya.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.29/PRT/M/2006.
Poerbo, H. 1998. Tekno Ekonomi
Bangunan Bertingkat Tinggi.
Djambatan.
Uraian Jumlah Total Gaji
General Manajer 1 Rp 6,500,000
Manager 1 Rp 2,200,000
Staf 32 Rp 35,680,000
Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 46,580,000
Prawoto, A. 2003. Teori dan Penilaian
Properti. Edisi Pertama.
Pudjosumarto, M. 1998. Evaluasi Proyek.
Yogjakarta : Liberty.
Thuesen, G.J. and Fabrycky, W.J. 2002.
Ekonomi Teknik. Edisi Bahasa Indonesia.
Prenhallindo, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.
16 (1985). tentang Rumah Susun.
Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
1985.
Wijaya, A. 2007. Analisa Penentuan
Pemanfaatan Lahan Bekas Lokasi
Pasar Sentral di Kota Bulukumba.
Thesis Univertas Kristen Petra.

More Related Content

What's hot

Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
Ega Jalaludin
Ā 
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Firman Pamungkas Putra
Ā 
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Robby Firmansyah
Ā 
Hak cipta paten dan merek
Hak cipta  paten  dan merekHak cipta  paten  dan merek
Hak cipta paten dan merekmugilsae
Ā 
Hak Kekayaan Intelektual For Beginners
Hak Kekayaan Intelektual For BeginnersHak Kekayaan Intelektual For Beginners
Hak Kekayaan Intelektual For Beginners
Erick Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia
Ā 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
Teuku Alvin Putra Rezalino
Ā 
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Hak Atas Kekayaan IntelektualHak Atas Kekayaan Intelektual
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Agnes Puspita
Ā 
Informatika bab 2
Informatika bab 2Informatika bab 2
Informatika bab 2
SMAN 1 Wanasalam
Ā 
Hak Paten
Hak PatenHak Paten
Bahan ajar-hki-kls xi
Bahan ajar-hki-kls xiBahan ajar-hki-kls xi
Bahan ajar-hki-kls xi
SriWahyuningsih291442
Ā 
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
ogigraph
Ā 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Septiyana Yana
Ā 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Ismail Fahmi
Ā 
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
An Nisa Rizki Yulianti
Ā 
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualPelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Abu Tholib
Ā 
Haki kelompok 6 xf
Haki kelompok 6 xfHaki kelompok 6 xf
Haki kelompok 6 xfkawidian_putri
Ā 
Haki 09
Haki 09Haki 09
Haki 09
Abi Muhlies
Ā 

What's hot (19)

Haki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektualHaki hak atas kekayaan intelektual
Haki hak atas kekayaan intelektual
Ā 
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Ā 
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Ā 
Hak cipta paten dan merek
Hak cipta  paten  dan merekHak cipta  paten  dan merek
Hak cipta paten dan merek
Ā 
Hak Kekayaan Intelektual For Beginners
Hak Kekayaan Intelektual For BeginnersHak Kekayaan Intelektual For Beginners
Hak Kekayaan Intelektual For Beginners
Ā 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
Ā 
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Hak Atas Kekayaan IntelektualHak Atas Kekayaan Intelektual
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Ā 
Haki
HakiHaki
Haki
Ā 
Informatika bab 2
Informatika bab 2Informatika bab 2
Informatika bab 2
Ā 
Hak Paten
Hak PatenHak Paten
Hak Paten
Ā 
Bahan ajar-hki-kls xi
Bahan ajar-hki-kls xiBahan ajar-hki-kls xi
Bahan ajar-hki-kls xi
Ā 
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU PatenDasar hukum dan Anatomi UU Paten
Dasar hukum dan Anatomi UU Paten
Ā 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Ā 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Ā 
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
13,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,hak atas kekayaan intelektual,univers...
Ā 
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan IntelektualPelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Pelanggaran Etika Bisnis Hak Kekayaan Intelektual
Ā 
Haki kelompok 6 xf
Haki kelompok 6 xfHaki kelompok 6 xf
Haki kelompok 6 xf
Ā 
Haki 09
Haki 09Haki 09
Haki 09
Ā 
Haki 09
Haki 09Haki 09
Haki 09
Ā 

Similar to Its undergraduate-16516-3106100034-paper

Rekayasa ide Desain Media
Rekayasa ide Desain MediaRekayasa ide Desain Media
Rekayasa ide Desain Media
SpectreKamikaze
Ā 
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di IndonesiaTanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
National Cheng Kung University
Ā 
Makalah kajian hukum properti dan hukuman terhadap pengembang akibat tida...
Makalah kajian hukum properti dan     hukuman terhadap pengembang akibat tida...Makalah kajian hukum properti dan     hukuman terhadap pengembang akibat tida...
Makalah kajian hukum properti dan hukuman terhadap pengembang akibat tida...
sepakatkeluarga
Ā 
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdfReal Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
AdeIqbalPradhana
Ā 
Makalah teori portofolio
Makalah teori portofolioMakalah teori portofolio
Makalah teori portofoliopuputmustika2
Ā 
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Kanaidi ken
Ā 
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...Neli Semangat
Ā 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docx
dhikmatlm
Ā 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAPAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
TANTO CHANDRA
Ā 
Analisis industri sentul
Analisis industri sentulAnalisis industri sentul
Analisis industri sentul
taufiksanjaya
Ā 
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
langkahgontay88
Ā 
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
Tegar Adi
Ā 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
zulfikar425966
Ā 
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMIIndri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri Yanti
Ā 
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
Indri Yanti
Ā 
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptxKonsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
krynqtmfc5
Ā 
Sekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanSekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahan
Ani Rani
Ā 
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedungAmeLia Amel
Ā 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
HariStiawan1
Ā 
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
noval dwi ridzkiana
Ā 

Similar to Its undergraduate-16516-3106100034-paper (20)

Rekayasa ide Desain Media
Rekayasa ide Desain MediaRekayasa ide Desain Media
Rekayasa ide Desain Media
Ā 
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di IndonesiaTanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
Tanah Perkotaan dan Pasar Real Estate di Indonesia
Ā 
Makalah kajian hukum properti dan hukuman terhadap pengembang akibat tida...
Makalah kajian hukum properti dan     hukuman terhadap pengembang akibat tida...Makalah kajian hukum properti dan     hukuman terhadap pengembang akibat tida...
Makalah kajian hukum properti dan hukuman terhadap pengembang akibat tida...
Ā 
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdfReal Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
Real Estate - Yusdianto Haryo Soeroso, MT.pdf
Ā 
Makalah teori portofolio
Makalah teori portofolioMakalah teori portofolio
Makalah teori portofolio
Ā 
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Aspek Hukum_terkait Kepemilikan, Sewa Menyewa Bangunan_Ruangan, Perizinan Ban...
Ā 
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...
ā€œAnalisis konsistensi penerapan psak no 30 atas sewa guna usaha aktiva tetap ...
Ā 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docx
Ā 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAPAKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, AKTIVA TETAP
Ā 
Analisis industri sentul
Analisis industri sentulAnalisis industri sentul
Analisis industri sentul
Ā 
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt 07_-_Leasing.ppt
Ā 
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
07_-_Leasing_chaaaaaaaaaaaaaaaaairul.ppt
Ā 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Ā 
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMIIndri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Indri,yanti_Akuntansi Pajak,Suryani,STIAMI
Ā 
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
indri,Akuntansi Pajak,suryanih,STIAMI 2017
Ā 
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptxKonsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
Konsep_Aset_tidak_lancar_yang_dimiliki_untuk_dijual.pptx
Ā 
Sekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanSekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahan
Ā 
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
Ā 
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptxPERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
PERTEMUAN 19 KELOMPOK 10-1.pptx
Ā 
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANGAKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
AKT_PAJAK_NOVALDWIR_SURYANIH_STIAMITANGERANG
Ā 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Ā 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 

Its undergraduate-16516-3106100034-paper

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi, terutama pada bangunan gedung, masih merupakan lahan favorit investor untuk menanamkan investasinya pada objek tersebut. Penanaman investasi pada objek yang tepat, dapat memberikan keuntungan bagi investor. Investor mempunyai prinsip bahwa, suatu lahan selalu memiliki satu penggunaan terbaik dan satu tujuan penggunaan properti yang selalu membutuhkan satu site tertentu. Salah satu analisa yang dapat memberikan masukan untuk melakukan investasi terbaik, adalah analisa Highest and Best Use (HBU). Maka, analisa HBU perlu dilakukan sebelum melakukan investasi pada propereti komersial yang memberikan nilai penghasilan tertinggi. Seiring berkembangnya pembangunan di kota-kota besar, seperti kota Surabaya, permintaan terhadap kebutuhan tempat tinggal yang sangat besar, akan tetapi keterbatasan lahan yang tersedia dan harga yang mahal mengakibatkan kesulitan untuk memenuhi permintaan masyarakat. Salah satu solusi yang dapat diberikan adalah pembangunan rumah bersusun atau lebih dikenal dengan sebutan apartemen. Akhir-akhir ini perkembangan pembangunan aparteman berkembang dengan pesat, karena mampu menjawab solusi terhadap keterbatasan dan mahalnya harga lahan. Salah satu yang sedang dalam tahap pelaksanaan adalah apartemen Trillium Office and Residence. Rencana pengembangan lahan apartemen ini adalah untuk kepentingan properti komersial. Lahan ini berlokasi di jalan Pemuda no. 106-118 Surabaya dan mulai dibangun pada bulan Agustus 2008 dan berada di area yang dapat memberikan beberapa alternatif properti untuk dikembangkan, antara lain properti perkantoran, properti ritel (pusat perbelanjaan), dan properti hunian apartemen. Untuk mendapatkan alternatif penggunaan lahan yang terbaik dan menghasilkan nilai tertinggi bagi investasi properti komersial, diperlukan sebuah analisa terlebih dahulu, yaitu analisa HBU lahan. Pada saat ini investor lahan tersebut merencanakan pengembangan properti komersial berupa apartemen. Pertanyaan yang muncul adalah apakah penggunaan apartemen adalah alternatif terbaik bagi pengembangan lahan tersebut. Analisa ini didasarkan pada aspek perijinan, teknis, finansial, dan nilai tertinggi. Kriteria- kriteria tersebut ini dapat diterapkan pada lahan apartemen Trillium Office and Residence, karena tidak selalu apartemen Trillium Office and Residence merupakan alternatif terbaik untuk mengembangkan lahan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan analisa HBU pada lahan aparteman Trillium Office and Residence agar dapat diketahui, pengembangan apakah yang memberikan nilai tertinggi pada lahan tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian mengenai analisa HBU, meliputi : 1. Bagaimana menetapkan HBU lahan ā€œapartemen Trillium Office and Residenceā€ secara legal, teknis, dan finansial? 2. Properti komersial apakah yang memberikan nilai tertinggi sesuai HBU? 1.3. Batasan Masalah Pada penerapan analisa HBU yang ada didalamnya nanti akan cukup luas dan kompleks. Agar pembahasan dalam penulisan ini bisa lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan penulisan dibatasi sebagai berikut: 1. Aspek legal meliputi zoning dan building code. 2. Aspek teknis meliputi ukuran tanah, bentuk tanah, aksesbilitas, dan lokasi tanah. 3. Aspek finansial meliputi Biaya Investasi, pendapatan, pengeluaran, aliran kas dan Net Present Value (NPV) 4. Penggunaan properti komersial terbaik dengan alternatif perkantoran, hotel, dan apartemen. 1.4. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menetapkan HBU lahan ā€œapartemen Trillium Office and
  • 2. Residenceā€ secara legal, teknis dan finansial. 2. Mengetahui properti komersial terbaik dengan nilai tertinggi untuk lahan ā€œapartemen Trillium Office and Residenceā€. 1.5. Manfaat Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan mampu mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu : 1. Dapat diketahui penggunaan terbaik untuk lahan yang ada. 2. Menjadi masukan bagi penelitian lanjutan di bidang analisa HBU khususnya dan penilaian properti pada umumnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Terminologi Pada sub ini akan dibahas beberapa definisi properti komersial yang meliputi apartemen, perkantoran, dan hotel. 2.1.1 Properti Komersial Jenis properti ini mempunyai kemampuan komersial untuk menghasilkan arus kas dan semua aspek komersialnya (CAUS, 2001). Beberapa jenis properti komersial antara lain: A. Apartemen Apartemen adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama (UU RI No.16 tahun 1985 tentang rumah susun). B. Perkantoran Kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau tempat bekerja. Sedangkan perkantoran adalah kompleks atau tempat berkantor C. Hotel Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK/ 103/MPPT 1987). D. Penggunaan Penggunaan tanah adalah modifikasi yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun seperti lapangan, pertanian, dan permukiman. Penggunaan tanah didefinisikan sebagai "jumlah dari pengaturan, aktivitas, dan input yang dilakukan manusia pada tanah tertentu". E. Terbaik Terbaik adalah paling baik (KBBI, 1988). F. Tertinggi Tertinggi adalah paling tinggi (KBBI, 1988). 2.2 Dasar Teori Pembahasan dasar teori yang disajikan pada sub bab ini meliputi pengembangan dan jenis properti, dan analisa HBU. 2.2.1 Pengembangan dan Jenis Properti A. Konsep Dasar Properti Bangunan gedung adalah wujud fisik pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiataan usaha, kegiatan social, budaya, maupun kegiatan khusus (Perarturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 29/PRT/M/2006). Menurut Standard Penilaian Indonesia (KPSPI, 2007) properti adalah konsep hukum yang mencakup kepentingan, hak dan manfaat yang berkaitan dengan suatu kepemilikan. Properti terdiri atas hak kepemilikan, yang memberikan hak kepada pemilik untuk suatu kepentingan tertentu (specific interest) atau
  • 3. sejumlah kepentingan atas apa yang dimilikinya. Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan konsep hukum dari properti yang meliputi segala sesuatu yang merupakan konsep kepemilikan atau hak dan kepentingan yang bernilai, berbentuk benda atau bukan, berwujud atau tidak berwujud, dapat dilihat atau tidak, yang memiliki nilai tukar atau yang dapat membentuk kekayaan. B. Jenis-jenis Properti Menurut Standard Penilaian Indonesia (KPSPI, 2007) jenis-jenis properti antara lain : 1. Real properti Real properti adalah kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada real estate atau hubungan hukum penguasaan yuridis oleh pemilik atas real estate. Hubungan ini biasanya tercatat dalam suatu dokumen, misalnya sertifikat kepemilikan atau perjanjian sewa. Hak real properti yang dikenal dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia antara lain : a. Hak Milik (right to own). b. Hak Guna Usaha (right to cultivate). c. Hak Guna Bangunan (right to build). d. Hak Pakai (right to use). e. Hak Pengelolaan (right to manage). f. Hak sewa (right to rent buildings). g. Hak membuka tanah (right to clear land). h. Hak memungut hasil hutan (right to forest harvest product). i. Hak menggunakan air (right to use water). j. Hak Menggunakan Ruang Udara (right to use airspace). k. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (strata-title). l. Hak-hak lainnya yang akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal 53 UUPA No.5/1960 (KPSPI, 2007). 2. Personal properti Personal properti merujuk pada kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada benda selain real estate. 3. Perusahaan atau badan usaha (Businees) Badan Usaha adalah identitas komersial, industri, jasa atau investasi yang menjalankan kegiatan ekonomi. Badan usaha biasanya bersifat mencari keuntungan yang dalam kegiatan operasionalnya menghasilkan produk atau jasa kepada konsumen. 4. Hak kepemilikan finansial/HKF (Financial Interest). Hak kepemilikan finansial/HKF pada properti berasal dari pembagian secara hukum dari hak kepemilikan atas badan usaha dan real properti (misalnya, persekutuan/partnership, sindikasi, BOT, sewa/ko-tenancies, joint venture), dan dari pemberian secara kontraktual hak opsi untuk membeli atau menjual properti (misalnya tanah dan bangunan, sahan atau instrument keuangan lainnya) pada harga yang dinyatakan dalam periode tertentu, atau berasal dari pembentukan instrument investasi yang dijamin dengan sekumpulan aset real estate. C. Investasi Properti Investasi pada dasarnya adalah melakukan pengorbanan di masa sekarang untuk mengharapkan keuntungan atau menfaat di masa mendatang. Sedangkan real Investments melibatkan tangible assets seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin (CAUS, 2001). 2.2.2 HBU dalam Penilaian Properti HBU adalah metode analisa yang digunakan dalam penilaian aset properti. Sedangkan penilaian aset properti merupakan satu konsep penting untuk investasi dan pengembangan properti.
  • 4. 2.2.3 Analisa HBU Highest and Best Use (HBU) didefinesikan sebagai penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu properti, yang secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum diijinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi bagi dari properti tersebut (KPSPI, 2007). A. Syarat-Syarat HBU Syarat-syarat tersebut meliputi : 1. Aspek Legal Dalam aspek legal ini terdapat dua hal yang dapat ditinjau, yaitu zoning dan building code. Untuk building code sendiri, meliputi : a. Garis Sempadan Bangunan (GSB) b. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 2. Aspek Teknis Dalam aspek teknis terdapat beberapa hal yang dapat ditinjau, meliputi : a. Ukuran Tanah b. Bentuk Tanah c. Aksesbilitas d. Lokasi Tanah 3. Aspek Finansial Aspek finansial ini terdapat beberapa hal yang dapat ditinjau, meliputi : a. Biaya Investasi b. Pendapatan c. Pangeluaran d. Net Present Value (NPV) B. Metode HBU Untuk mendapatkan hasil pada analisa HBU, digunakan metode-metode yang telah direncanakan, dan sesuai dengan persyaratn- persyaratan yang telah ditetapkan. Metode- metode yang akan digunakan, meliputi : 1. Aspek Legal Dalam aspek legal ini terdapat dua hal yang dapat ditinjau, yaitu zoning dan building code. a. Zoning adalah merupakan hal yang menggambarkan peruntukan suatu lahan, yang dimaksud dengan hal ini adalah digunakan atau dibangun apakah lahan ini yang dapat mengembangkan dan memberikan nilai tertinggi pada lahan tersebut. b. Sedangkan building code merupakan persyaratan teknis dalam sebuah pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan-persyaratan tersebut meliputi : 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah garis batas yang tidak boleh dilampaui oleh denah dan atau massa bangunan ke arah depan, samping dan belakang dari bangunan tersebut yang ditetapkan dalam rencana kota. 2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah perbandingan jumlah luas lantai dasar bangunan dengan luas persil, yang dinyatakan dalam prosen. 3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah perbandingan jumlah luas lantai bangunan yang dihitung dari lantai dasar sampai lantai tertingi dengan luas persil, yang dinyatakan dengan prosen. 4. Ketinggian Bangunan adalah tinggi suatu bangunan dihitung mulai dari muka tanah sampai elemen bangunan tertinggi. (Sumber : Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 3 tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya). 2. Aspek Teknis Ada tiga aspek teknis (Prawoto, 2003) yang di tinjau, yaitu ukuran tanah, bentuk tanah, aksesbilitas, lokasi tanah. Aspek tersebut dibahas dalam dua kelompok menurut karakteristik fisiknya, yaitu tanah, kontur, dan lokasi. a. Peninjauan ukuran tanah, bentuk tanah dan daya dukung tanah dengan tujuan, adanya atau
  • 5. tersedianya bentuk dan ukuran tanah, dapat diketahui luasan bangunan yang akan di bangun pada lahan tersebut. b. Sedangkan peninjauan aksesbilitas adalah kemudahan untuk menuju lahan tersebut, yang di maksud hal ini adalah tingkat kemudahan untuk dijangkau. Tingkat kemudahan ini dapat berupa, lokasi yang strategis (terletak di tengah kota, dekat dengan perkantoran dan pusat perbelanjaan), mudah dijangkau atau dilalui angkutan umum. Dan lokasi tanah merupakan gambaran dimana letak suatu lahan berada. 3. Aspek Finansial Dalam aspek teknis ini terdapat sembilan hal yang ditinjau (CAUS, 2001; Thuesen and Fabrycky, 2002), meliputi : a. Biaya Investasi Investasi adalah memnempatkan sejumlah dana atau barang dalam jangka waktu tertentu. b. Pendapatan Perolehan hasil atau asset suatu perusahaan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa. c. Pengeluaran Pengorbanan sumber daya untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat disaat sekarang atau dimasa yang akan datang.. d. Aliran kas Proses keluas-masuknya uang yang harus tercatat. e. Net Present Value (NPV) Menganalisa selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan. Tingkat bunga yang dipergunakan untuk mendiskonkan selisih aliran kas yang masuk dan keluar diperoleh dengan melihat tingkat bunga pinjaman jangka panjang yang berlaku di bank atau dengan mempergunakan tingkat bunga pinjaman yang harus dibayar pemilik proyek jika ada. Apabila NPV > 0, maka proyek dikatakan layak, sedangkan jika sebaliknya NPV < 0, maka proyek dikatakan tidak layak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini berupa analisa Highest and Best Use (HBU) yang digunakan dalam sebuah penilaian aset properti. Analisa ini digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan terbaik yang dapat menghasilkan nilai tertinggi dari lahan yang direncanakan untuk pengembangan apartemen Trillium Office and Residence. 3.2 Data Pada tugas akhir ini, data-data yang direncanakan akan diperoleh dari PT. Central Pemuda Investindo (sebagai owner dan pengelola apartemen Trillium), Dinas Tata Kota, dan instansi-instansi lain yang terkait. 3.2.1 Klasifikasi dan Jenis Data Dalam analisa ini di gunakan data sekunder dan primer untuk setiap variabel dan indikator yang direncanakan. Jenis-jenis data yang digunakan dalam analisa ini antara lain : No. Variabel Penelitian Klasifikasi 1 Legal a. Zoning b. Building Code : 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) 2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 4. Ketinggian Bangunan 2 Teknis a. Ukuran Tanah b. Bentuk Tanah c. Aksesbilitas d. Lokasi Tanah 3 Finansial a. Biaya Investasi b. Pendapatan c. Pengeluaran d. Net Operating Income (NOI) e. Net Present Value (NPV) 4 Produktivitas maksimum Nilai tertinggi dari : Net Present Value (NPV)
  • 6. 3.2.2 Sumber Data Dalam analisa ini di gunakan data sekunder dan primer untuk setiap variabel dan indikator yang direncanakan. Data-data tersebut diperoleh dari : Tabel 3.2 Sumber Data No. Variabel Penelitian Type Data Sumber Data 1 Legal Sekunder - Dinas Tata Kota Biro Pusat Statistik (BPS), Surabaya dalam angka 2 Teknis Primer Observasi Lapangan dan Wawancara 3 Finansial Sekunder - Laporan Market Research Properti - Biro Pusat Statistik (BPS), Surabaya dalam angka 3.3 Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penalitian ini adalah analisa Highest and Best Use (HBU) dengan menggabungkan keempat variabel ke dalam proses analisa yang berurutan. 3.3.1 Penetapan HBU Hasil analisa HBU didapatkan berdasarkan beberapa aspek, antara lain : 3.3.1.1 Aspek Legal Pada aspek legal ini terdapat dua jenis analisa yang akan dilakukan, antara lain: 1. Zoning Analisa peramalan peruntukan lahan apartemen Trillium di jalan pemuda yang dapat mengembangkan dan mendatangkan nilai tertinggi. 2. Building Code Analisa yang dilakukan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu GSB, KDB, KLB. 3.3.1.2 Aspek Teknis Pada aspek teknis ini terdapat empat jenis analisa yang akan dilakukan. 1. Ukuran Tanah Suatu yang menunjukan panjang, lebar, luas, besar sesuatu lahan. Seperti dalam ukuran lahan, luasan lahan objek sebesar Ā±7000 m2 . 2. Bentuk Tanah Suatu wujud atau gambaran bentuk lahan. Lahan objek berbentuk huruf T, melebar di bagian jalan pemuda dan memanjang kebelakang di bagian jalan embong kenongo. 3. Aksesbilitas Kemudahan pada suatu lahan untuk dicapai. Objek berada pada area dengan aksesbilitas yang baik. 4. Lokasi Tanah Suatu data yang menunjukkan tempat atau letak suatu lahan (daerah). Area objek berada pada wilayah perkantoran, hunian, pusat perbelanjaan dan bangunan tinggi. 3.3.1.3 Aspek Finansial Pada aspek finansial ini terdapat lima jenis analisa yang akan dilakukan. 1. Biaya investasi Dana yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu dimassa sekarang maupun dimassa mendatang. 2. Pendapatan Perolehan hasil yang didapat dari sebuah usaha, dimana usaha tersebut dapat berupa barang dan jasa.
  • 7. 3. Pengeluaran Suatu pengorbanan yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk mencapai suatu keinginan. 4. Aliran kas Proses keluar masuknya uang atau asset perusahaan. Dimana proses tersebut harus tercatat dengan jelas. 5. Net Present Value (NPV) Menganalisa selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan. Tingkat bunga yang dipergunakan untuk mendiskonkan selisih aliran kas yang masuk dan keluar diperoleh dengan melihat tingkat bunga pinjaman jangka panjang yang berlaku di bank atau dengan mempergunakan tingkat bunga pinjaman yang harus dibayar pemilik proyek jika ada. Apabila NPV > 0, maka proyek dikatakan layak, sedangkan jika sebaliknya NPV < 0, maka proyek dikatakan tidak layak. 3.3.2 Penetapan Penggunaan Terbaik Penetapan penggunaan terbaik didapat dari beberapa aspek yang telah dianalisa. Kemudian hasil analisa tersebut di peroleh suatu produktivitas maksimum. 3.4 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian BAB IV DATA DAN ANALISA 4. 44.1 Gambaran Umum Lahan Objek Penelitian Lahan yang akan digunakan dalam objek penelitian ini berada di pusat kota Surabaya dan mempunyai prasarana pendukung yang cukup baik. Dengan adanya letak dan prasarana lahan yang mendukung cukup baik, maka lahan ini sesuai bila akan digunakan sebagai objek penelitian yang nantinya dapat menghasilkan keputusan untuk panggunaan lahan yang terbaik. 4.1.1 Lokasi dan Luasan Lahan Objek Penelitian Lokasi objek penelitian tugas akhir ini berada di pusat kota Surabaya, yaitu tepatnya terletak di jalan Pemuda dan jalan Embong Identifikasi Masalah Alternatif Penggunaan Analisa Finansial Kesimpulan : Penggunaan terbaik pada lahan tersebut Studi Literatur Data : Legal, Teknis, Pasar dan Produktivitas a. Analisa Legalitas b. Analisa Ganbaran Subyek Latar belakang
  • 8. Kenongo (dari jalan Pemuda hingga tembus ke jalan Embong Kenongo). Lahan pada jalan Pemuda mempunyai luas sebesar 3,991.02 m2 dan luas lahan di jalan Embong Kenongo sebesar 1,972.78 m2 . Sehingga luas total dari kedua lahan objek penelitian ini sebesar 5,963.80 m2 . Gambar 4.1 Denah lokasi objek penelitian 4.2 Aspek Legal Dalam analisa Highest and Best Use (HBU) perlu dilakukan analisa terhadap kelayakan hukum terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan agar dalam pemilihan alternatif untuk penggunaan lahan tersebut tidak menyalahi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Analisa lahan pada Trillium Office and Residence: Lahan ini dapat digunakan sebagai bangunan fasilitas umum. Fasilitas umum yang dimaksud adalah bangunan perkantoran, apartemen, dan perdagangan jasa komersial. Berdasarkan dari luasan lahan sebesar 5,963.80 m2 persyaratan untuk KDB = 60% dan KLB = 1,500%, maka lahan yang dapat digunakan sebagai luas dasar bangunan maksimum sebesar 3,578.28 m2 , luas lantai bangunan maksimum sebesar 89,457 m2 dan jumlah lantai bangunan maksimum sebanyak 25 lantai. 4.3 Aspek Teknis Aspek teknis diperlukan dalam analisa Highest and Best Use (HBU) sebagai data lahan objek penelitian. Data ini diperlukan untuk diketahui dimana lokasinya, berapa luasan lahan, bagaimana kontur tanah pada lahan, bagaimana bentuk lahan, bagaimana aksesbilitas lahan tersebut, dan data-data lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data dan analisa, bahwa pada lahan ini mempunyai lokasi yang strategis karena berdekatan dengan bangunan perkantoran, perniagaan, pusat layanan telekomunikasi, dan pusat perdagangan. Lahan ini juga mempunyai bentuk dan luasan lahan yang cukup besar, maka cocok digunakan sebagai bangunan yang membutuh luas lahan yang besar agar dapat memenuhi jumlah ruang yang cukup banyak dengan ukuran cukup luas. Hal ini juga didukung dengan adanya angkutan umum yang memadai. Sehingga lahan ini akan menguntungkan. 4.4 Aspek Finansial Aspek finansial dalam analisa HBU ini, diperhitungkan berdasarkan pemilihan alternatif yang akan digunakan. Untuk pemilihan alternatif ini sendiri, berdasarkan asumsi yang didapat dari pengamatan secara langsung dan perencanaan luas maksimum bangunan yang dapat digunakan. 4.4.1.1 Bangunan Pembanding Sebelum menentukan penggunaan alternatif perlu diketahui apakah dengan luas lahan yang tersedia dapat digunakan untuk didirikan bangunan tertentu. Maka diperlukan bangunan pembanding dengan data luas suatu lahan yang telah digunakan. Data pembanding tersebut antara lain : 1. Hotel a. Hotel Garden Palace (Bintang 4) Lokasi hotel ini di jalan Yos Sudarso no.11, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas Ā±5,000 m2 dengan jumlah lantai 24 lantai dan mempunyai 330 kamar. Terdiri dari 56 kamar Standard Room, 107 kamar Deluxe Room, 80 kamar Deluxe Theme Room, 79 kamar Club Excellence, 5 kamar Suite I, 2 kamar Suite II, 1 kamar President Suite. b. Hotel Santika (Bintang 3) Lokasi hotel ini di jalan Pandegiling 45 Raya Darmo, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas 1,800 m2 dengan jumlah lantai 10 lantai dan mempunyai 124 kamar. Terdiri dari 1 kamar Santika Suite, 3 kamar Executive Suite, 48 kamar Superior Twin Size, 34 kamar Superior King Size.
  • 9. 2. Apartemen a. Apartemen Ciputra Lokasi apartemen ini di jalan May Jend. Sungkono, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas 5,978 m2 dengan jumlah lantai 29 lantai dan 408 unit. b. Apartemen Puncak Permai Lokasi apartemen ini di jalan Darmo Permai no. 3, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas 2334 m2 dengan jumlah lantai 15 lantai dan 700 unit. 3. Perkantoran a. Gedung Wisma Tiara Lokasi gedung ini di jalan Panglima Sudirman no. 66-68, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas 5,660 m2 dengan jumlah lantai 13 lantai. b. Gedung Plaza BRI Lokasi gedung ini di jalan Basuki Rahmat no.122, Surabaya dan dibangun diatas lahan seluas Ā±3,000 m2 dengan jumlah lantai 21 lantai. Dari hasil data pembanding ini, maka dapat diketahui bahwa pemilihan altenatif berupa hotel, apartemen, perkantoran yang telah direncanakan dapat digunakan. 4.4.2 Aspek Finansial Hotel Analisa aspek finansial hotel bertujuan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam merencakan bangunan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan sekaligus dapat mengetahui perkiraan biaya atau estimasi biaya dalam perencanaan bangunan tersebut. Dalam analisa aspek finansial yang akan dibahas adalah perencanaan bangunan, mengidentifikasi biaya investasi, mengidentifikasi harga sewa, mengidentifikasi aliran kas dan memprhitungkan Net Present Value (NPV). 4.4.2.2 Perencanaan Biaya Investasi Perencanaan biaya investasi yang diperlukan dalam perencanaan bangunan ini diperhitungkan dengan melakukan pendekatan (perencanaan biaya secara kasar). Untuk memberikan gambaran biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini. Karena pada penelitian ini tidak direncanakan desain detail konstruksi bangunannya. Adapun rencana biaya yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Perencanaan Biaya Investasi Sumber : Juwana, 2005 Biaya-biaya yang dipertimbangkan dalam tabel 4.4 didapat dari beberapa pendekatan, antara lain: a. Biaya Bangunan b. Biaya Peralatan Tetap c. Biaya Tanah d. Jasa Profesi e. Biaya Peralatan Bergerak f. Biaya Administrasi g. Biaya Lain-Lain Berdasarkan perincian biaya diatas, maka besarnya biaya dapat diperhatikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Biaya Investasi Uraian Harga Volume Harga Total a. Biaya Bangunan LantaiDasar Rp2,300,000 2605.18 Rp5,991,914,000 Lantai1 Rp2,507,000 2729.04 Rp6,841,703,280 (B2 & B2A) Rp2,507,000 1748.33 Rp4,383,063,310 Lantai2 Rp2,576,000 3152.47 Rp8,120,762,720 Lantai3 Rp2,610,500 3219.01 Rp8,403,225,605 Lantai4 Rp2,672,600 3238.04 Rp8,653,985,704 Lantai5 Rp2,753,100 3156.77 Rp8,690,903,487 Lantai6 Rp2,842,800 1391.82 Rp3,956,665,896 Lantai7 Rp2,909,500 1391.82 Rp4,049,500,290 Lantai8 Rp2,976,200 1391.82 Rp4,142,334,684 Lantai9 Rp3,042,900 1391.82 Rp4,235,169,078 Lantai10 Rp3,109,600 1391.82 Rp4,328,003,472 Lantai11 Rp3,176,300 1391.82 Rp4,420,837,866 Lantai12 Rp3,243,000 1391.82 Rp4,513,672,260 Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya A. Biaya Bangunan X m 2 Rp Y Rp XY B. Biaya Peralatan Tetap b % Rp XY Rp B C. Biaya Konstruksi c % Rp XY Rp C D. Biaya Konstruksi Rp XY + B + C Rp D E. Biaya Tanah Z m2 Rp V Rp ZV F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F G. Biaya Peralatan Bergerak g % Rp XY Rp G H. Biaya Administrasi h % Rp D Rp H I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
  • 10. Lanjutan Tabel 4.5 Biaya Investasi Lantai13 Rp3,309,700 1391.82 Rp4,606,506,654 Lantai14 Rp3,268,273 1391.82 Rp4,548,848,347 Lantai15 Rp3,345,732 1391.82 Rp4,656,656,052 Lantai16 Rp3,425,025 1391.82 Rp4,767,018,801 Lantai17 Rp3,506,198 1391.82 Rp4,879,997,146 Lantai18 Rp3,589,295 1391.82 Rp4,995,653,079 Lantai19 Rp3,674,362 1391.82 Rp5,114,050,057 Lantai20 Rp3,761,444 1391.82 Rp5,235,253,043 Lantai21 Rp3,850,590 1391.82 Rp5,359,328,540 Lantai22 Rp3,941,849 1391.82 Rp5,486,344,627 Lantai23 Rp4,035,271 1391.82 Rp5,616,370,994 Lantai24 Rp4,130,907 1391.82 Rp5,749,478,987 Total Biaya Bangunan b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 14,174,724,798 c. Biaya Konstruksi Rp 155,921,972,777 d. Biaya Tanah Rp 10,000,000 e. Jasa Profesi (3%) Rp 4,677,659,183 f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 15,592,197,278 g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,559,219,728 h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 7,796,098,639 i. Biaya Investasi Rp185,557,147,605 Rp141,747,247,979 10 % x Rp 141,747,247,979 totalbiaya (a) + (b) 3% x (c) 10% x (c) 1% x (c) 5% x (c) (c) + (d) + (e) + (f) + (g) Sumber : Hasil Perhitungan, 4.4.2.3 Perencanaan Harga Sewa Harga sewa hotel direncanakan berdasarkan masing-masing tipe dari kamar hotel dan fasilitas lainnya. Terdapat 4 tipe kamar yang nantinya akan diperhitungkan sebagai dasar pendapatan dari sewa, juga terdapat ballroom dan meeting room yang dapat disewakan. 4.4.2.4 Perencanaan Biaya Operasional Biaya operasional nantinya akan digunakan dalam memperhitungkan pendapatan bersih yang dimana biaya pendapatan kotor dikurangi dengan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari penggunaan air, listrik, gaji pegawai, dan biaya operasional kantor. 1. Penggunaan Air Kebutuhan air dalam pelayanan hotel cukup besar. Kebutuhan air dalam sehari pada hotel sebesar 185 liter - 225 liter per orang (Juwana, 2005). Pengeluaran biaya untuk tarif penggunaan air ini, diasumsikan tarif naik tiap tahunnya sebesar 10%. Perhitungan biaya dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Rincian Kebutuhan Air No. Uraian JumlahPengguna KebutuhanAir(liter) Pemakaian(liter) Pemakaian(m3) Tarif Air(Rp9500/m3) 1 Deluxe (x2) 70 225 31500 31.5 299,250Rp 2 Executive (x2) 154 225 69300 69.3 658,350Rp 3 JuniorSuite (x2) 92 225 41400 41.4 393,300Rp 4 PresidentSuite (x2) 31 225 13950 13.95 132,525Rp 5 Toilet(kloset) 500 13 6500 6.5 61,750Rp 6 Toilet(wastafel) 200 3 600 0.6 5,700Rp 163250 163.25 1,550,875Rp 46,526,250Rp 558,315,000Rp Total PemakaianperHari Total PemakaianperBulan Total PemakaianperTahun Sumber : Perhitungan 2. Penggunaan Listrik Kebutuhan listrik dalam pelayanan hotel cukup besar. Daya listrik rata- rata dalam sehari sebesar untuk hotek 250 kVA. Perincian penggunaan listrik dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Rincian Penggunaan Daya Listrik Luas Intensitas Daya Jumlah Daya Waktu Total Daya (m2) (Watt/m2) (Watt) (jam) (kWh) 1 Service area 100 8 800 8 6.4 2 Luas netto hotel 29294.47 20 585889.4 20 11717.788 11724.188 351725.64 4220707.68 No. Uraian Total DayaperHari Total DayaperBulan Total DayaperTahun Sumber : Perhitungan Biaya listrik berdasarkan dari pengklasifikasian. Pada alternatif ini termasuk klasifikasi golongan tarif untuk keperluan bisnis besar dengan ketentuan batas daya diatas 200kVA. Tarif listrik tersebut terbagi lagi menjadi beberapa blok yang telah ditetapkan oleh PLN Jawa Timur. Untuk PPJ diasumsikan sebesar 5% dan harga listrik direncanakan naik tiap tahun sebesar 3%. Perincian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 Tabel 4.11 Rincian Biaya Listrik No. Uraian Daya (kWh) Tarif (Rp) Total 1 Beban 250kVA x Rp 31300 31,300Rp 7,825,000Rp 2 Pemakaian: Blok 1 (0-100 jam) 25000 800Rp 20,000,000Rp Blok 2 (> 100) jam) 351725.64 800Rp 281,380,512Rp 3 Jumlah 309,205,512Rp 4 PPJ 5% 15,460,275.60Rp 5 Materai 6,000.00Rp 633,877,299.60Rp 7,606,527,595.20Rp Total Biaya Listrik per Bulan Total Biaya Listrik per tahun Sumber : Perhitungan, 2010 3. Gaji Pegawai Besarnya gaji pegawai berdasarkan dari jabatan, pegawai terdiri dari : 1 General Manager @ Rp 6,500,000 3 Manager @ Rp 2,200,000
  • 11. 32 Staf @ Rp 1,115,000 Tabel 4.12 Rincian Gaji Sumber : Perhitungan, 2010 4.4.3 Aspek Finansial Apartemen Aspek Finansial Apartemen dalam perencanaan bangunan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam merencakan suatu bangunan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan sekaligus dapat mengidentifikasi biaya hingga mengidentifikasi biaya investasi, mengidentifikasi harga sewa, mengidentifikasi aliran kas dan memprhitungkan Net Present Value (NPV). 4.4.3.2 Perencanaan Biaya Investasi Perencanaan biaya investasi yang diperlukan dalam perencanaan bangunan ini diperhitungkan dengan melakukan pendekatan (perencanaan biaya secara kasar). Untuk memberikan gambaran biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini. Karena pada penelitian ini tidak direncanakan desain detail konstruksi bangunannya Tabel 4.16 Perencanaan Biaya Investasi Biaya-biaya yang dipertimbangkan dalam tabel 4.16 didapat melalui beberapa pendekatan, antara lain: a. Biaya Bangunan b. Biaya Peralatan Tetap c. Biaya Tanah d. Jasa Profesi e. Biaya Peralatan Bergerak f. Biaya Administrasi g. Biaya Lain-Lain Berdasarkan perincian biaya diatas, maka besarnya biaya dapat diperhatikan pada tabel 4.17 Uraian Harga Volume Harga Total a. Biaya Bangunan Lantai Dasar Rp2,300,000 2605.18 Rp5,991,914,000 Lantai 1 Rp2,507,000 2729.04 Rp6,841,703,280 (B2 & B2A) Rp2,507,000 1748.33 Rp4,383,063,310 Lantai 2 Rp2,576,000 3152.47 Rp8,120,762,720 Lantai 3 Rp2,610,500 3219.01 Rp8,403,225,605 Lantai 4 Rp2,672,600 3238.04 Rp8,653,985,704 Lantai 5 Rp2,753,100 3156.77 Rp8,690,903,487 Lantai 6 Rp2,842,800 1391.82 Rp3,956,665,896 Lantai 7 Rp2,909,500 1391.82 Rp4,049,500,290 Lantai 8 Rp2,976,200 1391.82 Rp4,142,334,684 Lantai 9 Rp3,042,900 1391.82 Rp4,235,169,078 Lantai 10 Rp3,109,600 1391.82 Rp4,328,003,472 Lantai 11 Rp3,176,300 1391.82 Rp4,420,837,866 Lantai 12 Rp3,243,000 1391.82 Rp4,513,672,260 Lantai 13 Rp3,309,700 1391.82 Rp4,606,506,654 Lantai 14 Rp3,268,273 1391.82 Rp4,548,848,347 Lantai 15 Rp3,345,732 1391.82 Rp4,656,656,052 Lantai 16 Rp3,425,025 1391.82 Rp4,767,018,801 Lantai 17 Rp3,506,198 1391.82 Rp4,879,997,146 Lantai 18 Rp3,589,295 1391.82 Rp4,995,653,079 Lantai 19 Rp3,674,362 1391.82 Rp5,114,050,057 Lantai 20 Rp3,761,444 1391.82 Rp5,235,253,043 Lantai 21 Rp3,850,590 1391.82 Rp5,359,328,540 Lantai 22 Rp3,941,849 1391.82 Rp5,486,344,627 Lantai 23 Rp4,035,271 1391.82 Rp5,616,370,994 Lantai 24 Rp4,130,907 1391.82 Rp5,749,478,987 Total Biaya Bangunan b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 14,174,724,798 c. Biaya Konstruksi Rp 155,921,972,777 d. Biaya Tanah Rp 10,000,000 e. Jasa Profesi (3%) Rp 4,677,659,183 f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 15,592,197,278 g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,559,219,728 h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 7,796,098,639 i. Biaya Investasi Rp185,557,147,605 Rp141,747,247,979 10 % x Rp 141,747,247,979 total biaya (a) + (b) 3% x (c) 10% x (c) 1% x (c) 5% x (c) (c) + (d) + (e) + (f) + (g) 4.4.3.3 Perencanaan Harga Jual Harga jual apartemen direncanakan berdasarkan masing-masing tipe dari kamar dan fasilitas lainnya. Terdapat 4 tipe kamar yang nantinya akan diperhitungkan sebagai dasar pendapatan dari penjualan unit, juga terdapat space yang dapat disewakan. 4.4.3.5 Biaya Operasional Biaya operasional nantinya akan digunakan dalam memperhitungkan pendapatan bersih yang dimana biaya pendapatan kotor dikurangi dengan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya operasional kantor. Uraian Jumlah Total Gaji General Manajer 1 Rp 6,500,000 Manager 3 Rp 6,600,000 Staf 32 Rp 35,680,000 Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 48,780,000 Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya A. Biaya Bangunan X m 2 Rp Y Rp XY B. Biaya Peralatan Tetap b % Rp XY Rp B C. Biaya Konstruksi c % Rp XY Rp C D. Biaya Konstruksi Rp XY + B + C Rp D E. Biaya Tanah Z m 2 Rp V Rp ZV F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F G. Biaya Peralatan Bergerak g % Rp XY Rp G H. Biaya Administrasi h % Rp D Rp H I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
  • 12. 1. Penggunaan Air Pengeluaran biaya air berasal dari penggunaan air pada kantor manajemen. No. Uraian JumlahPengguna KebutuhanAir(liter) Pemakaian(liter) Pemakaian(m3) TarifAir(Rp9500/m3) 1 Toilet(kloset) 50 13 650 0.65 6,175Rp 2 Toilet(wastafel) 30 3 90 0.09 855Rp 740 0.74 7,030Rp 210,900Rp 2,530,800Rp TotalPemakaianperHari TotalPemakaianperBulan TotalPemakaianperTahun 2. Penggunaan Listrik Pengeluaran biaya penggunaan listrik berasal dari penggunaan listrik pada kantor manajemen. 3. Gaji Pegawai Besarnya gaji pegawai berdasarkan dari jabatan, pegawai terdiri dari : 1 General Manager @ Rp 6,500,000 1 Manager @ Rp 2,200,000 32 Staf @ Rp 1,115,000 Perincian gaji dapatdilihat pada tabel 4.22 Tabel 4.22 Rincian Gaji Sumber : Perhitungan, 2010 4.4.4 Aspek Finansial Perkantoran Dalam perencanaan pembangunan gedung perkantoran bertujuan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam merencakan suatu bangunan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan sekaligus dapat mengidentifikasi biaya atau estimasi biaya dalam perencanaan bangunan tersebut hingga mengidentifikasi biaya investasi, mengidentifikasi harga sewa, mengidentifikasi aliran kas dan memprhitungkan Net Present Value (NPV). Sumber : Perhitungan 4.4.3.2 Perencanaan Biaya Investasi Perencanaan biaya investasi yang diperlukan dalam perencanaan bangunan ini diperhitungkan dengan melakukan pendekatan (perencanaan biaya secara kasar). Untuk memberikan gambaran biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan alternatif ini. Karena pada penelitian ini tidak direncanakan desain detail konstruksi bangunannya. Adapun rencana biaya yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 4.26 a. Biaya Bangunan b. Biaya Peralatan Tetap c. Biaya Tanah d. Jasa Profesi e. Biaya Peralatan Bergerak f. Biaya Administrasi g. Biaya Lain-Lain Tabel 4.27 Biaya Investasi Uraian Harga Volume Harga Total a. Biaya Bangunan LantaiDasar Rp2,750,000 2605.18 Rp7,164,245,000 Lantai1 Rp2,997,500 2729.04 Rp8,180,297,400 (B2 & B2A) Rp2,997,500 1748.33 Rp5,240,619,175 Lantai2 Rp3,080,000 3570.88 Rp10,998,310,400 Lantai3 Rp3,121,250 3604.69 Rp11,251,138,663 Lantai4 Rp3,195,500 3605.52 Rp11,521,439,160 Lantai5 Rp3,291,750 3539.49 Rp11,651,116,208 Lantai6 Rp3,399,000 3361.06 Rp11,424,242,940 Lantai7 Rp3,478,750 1391.82 Rp4,841,793,825 Lantai8 Rp3,558,500 1391.82 Rp4,952,791,470 Lantai9 Rp3,638,250 1391.82 Rp5,063,789,115 Lantai10 Rp3,718,000 1391.82 Rp5,174,786,760 Lantai11 Rp3,797,750 1391.82 Rp5,285,784,405 Lantai12 Rp3,877,500 1391.82 Rp5,396,782,050 Lantai13 Rp3,957,250 1391.82 Rp5,507,779,695 Lantai14 Rp3,907,718 1391.82 Rp5,438,840,067 Lantai15 Rp4,000,331 1391.82 Rp5,567,740,932 Lantai16 Rp4,095,139 1391.82 Rp5,699,696,392 Lantai17 Rp4,192,194 1391.82 Rp5,834,779,197 Lanjutan. Tabel 4.27 Biaya Investasi Uraian Jumlah Total Gaji General Manajer 1 Rp 6,500,000 Manager 2 Rp 4,400,000 Staf 32 Rp 35,680,000 Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 46,580,000 Uraian Volume Unit Biaya Total Biaya A. Biaya Bangunan X m2 Rp Y Rp XY B. Biaya Peralatan Tetap b % Rp XY Rp B C. Biaya Konstruksi c % Rp XY Rp C D. Biaya Konstruksi Rp XY + B + C Rp D E. Biaya Tanah Z m2 Rp V Rp ZV F. Jasa Profesi f % Rp D Rp F G. Biaya Peralatan Bergerak g % Rp XY Rp G H. Biaya Administrasi h % Rp D Rp H I. Biaya Lain-Lain i % Rp D Rp I J. Biaya Investasi Rp D + ZV + F + G + H + I
  • 13. Lantai 18 Rp4,291,549 1391.82 Rp5,973,063,464 Lantai 19 Rp4,393,259 1391.82 Rp6,114,625,068 Lantai 20 Rp4,497,379 1391.82 Rp6,259,541,682 Lantai 21 Rp4,603,967 1391.82 Rp6,407,892,820 Lantai 22 Rp4,713,081 1391.82 Rp6,559,759,880 Lantai 23 Rp4,824,781 1391.82 Rp6,715,226,189 Lantai 24 Rp4,939,128 1391.82 Rp6,874,377,050 Total Biaya Bangunan b. Biaya peralatan Tetap (10%) Rp 18,110,045,901 c. Biaya Konstruksi Rp 199,210,504,906 d. Biaya Tanah Rp 10,000,000 e. Jasa Profesi (3%) Rp 5,976,315,147 f. Biaya Peralatan Bergerak (10%) Rp 19,921,050,491 g. Biaya Adminisrasi (1%) Rp 1,992,105,049 h. Biaya Lain-lain (5%) Rp 9,960,525,245 i. Biaya Investasi Rp 237,070,500,838 10% x (c) 1% x (c) 5% x (c) (c) + (d) + (e) + (f) + (g) Rp181,100,459,005 10 % x Rp 181,100,459,005 total biaya (a) + (b) 3% x (c) 4.4.2.5 Biaya Operasional Biaya operasional nantinya akan digunakan dalam memperhitungkan pendapatan bersih yang dimana biaya pendapatan kotor dikurangi dengan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari penggunaan air, listrik, gaji pegawai, dan biaya operasional kantor. 1. Penggunaan Air 2. Penggunaan Listrik 3. Gaji Pegawai Besarnya gaji pegawai berdasarkan dari jabatan, pegawai terdiri dari : 1 General Manager @ Rp 6,500,000 1 Manager @ Rp 2,200,000 32 Staf @ Rp 1,115,000 Perincian gaji dapatdilihat pada tabel 4.32 Tabel 4.32 Rincian Gaji Sumber : Perhitungan, 2010 4.5 Analisa produktivitas maksimum Berdasarkan aliran kas pada masing- masing properti, diperoleh produktivitas maksimum. 1. Alternatif hotel dengan NPV sebesar Rp 243,459,234,591.10 2. Alternatif apartemen dengan NPV sebesar Rp 182,493,979,272.31 3. Alternatif perkantoran dengan NPV sebesar Rp 41,226,623.16 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Alternatif properti yang dapat digunakan berdasarkan persyaratan legal, teknik dan finansial adalah properti: a. Hotel b. Apartemen c. Perkantoran 2. Alternatif yang memberikan produktivitas maksimum adalah alternatif properti hotel dengan nilai NPV sebesar Rp 243,459,234,591.10 5.2 Saran Saran dari peneliti kepada peneliti selanjutnya, agar dapat menggunakan alternatif lain. Misalnya bangunan non komersial, seperti sekolah, rumah sakit pemerintah dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA CAUS. 2001. Real Estate Invesment. Center for Architecture and Urban Studies. Juwana, JS. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Erlangga. KPSPI. 2007. Standar Penilaian Indonesia. MAPPI dan GAPPI. Negara, K.P. 2010. Analisa Penggunaan Tertinggi dan Terbaik pada Lahan Eks Terminal Gadang di Kota Malang. Thesis Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Peraturan Daerah Kota Surabaya No.3 (2007). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.29/PRT/M/2006. Poerbo, H. 1998. Tekno Ekonomi Bangunan Bertingkat Tinggi. Djambatan. Uraian Jumlah Total Gaji General Manajer 1 Rp 6,500,000 Manager 1 Rp 2,200,000 Staf 32 Rp 35,680,000 Total Pengeluaran Gaji per Bulan Rp 46,580,000
  • 14. Prawoto, A. 2003. Teori dan Penilaian Properti. Edisi Pertama. Pudjosumarto, M. 1998. Evaluasi Proyek. Yogjakarta : Liberty. Thuesen, G.J. and Fabrycky, W.J. 2002. Ekonomi Teknik. Edisi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 (1985). tentang Rumah Susun. Presiden Republik Indonesia. Jakarta. 1985. Wijaya, A. 2007. Analisa Penentuan Pemanfaatan Lahan Bekas Lokasi Pasar Sentral di Kota Bulukumba. Thesis Univertas Kristen Petra.