Dokumen tersebut meringkas tentang rekayasa perangkat lunak yang mencakup tahapan spesifikasi persyaratan, validasi persyaratan, elisitasi dan analisis persyaratan, serta implementasi sistem melalui perancangan dan pemrograman.
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan perangkat lunak, meliputi aktivitas seperti spesifikasi persyaratan, desain, implementasi, validasi, dan pemeliharaan. Berbagai model proses pengembangan dijelaskan seperti model air terjun dan pengembangan evolusioner. Teknologi pendukung seperti alat bantu rekayasa perangkat lunak (CASE) juga dibahas.
Evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunakFebry San
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunak, mulai dari pengertian perangkat lunak dan rekayasa perangkat lunak, karakteristik perangkat lunak, aplikasi perangkat lunak, dan evolusi sistem perangkat lunak dari era ke era."
Dokumen tersebut membahas perbedaan produk perangkat lunak dengan produk teknologi lain, persyaratan sistem dalam rekayasa perangkat lunak, proses prototipe RPL, dan proses rekayasa persyaratan perangkat lunak meliputi elisitasi, analisis, spesifikasi, validasi, dan dokumentasi persyaratan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Requirements engineering merupakan fase awal dalam proses pengembangan perangkat lunak dimana kebutuhan pengguna dikumpulkan dan ditetapkan.
2. Terdapat beberapa tahapan dalam requirements engineering seperti elicitation, specification, validation, dan pelacakan perubahan kebutuhan.
3. Kebutuhan tersebut kemudian didokumentasikan untuk memastikan konsistensi dan kelengkapan spesifikasi kebutuhan.
Dokumen tersebut meringkas tentang rekayasa perangkat lunak yang mencakup tahapan spesifikasi persyaratan, validasi persyaratan, elisitasi dan analisis persyaratan, serta implementasi sistem melalui perancangan dan pemrograman.
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan perangkat lunak, meliputi aktivitas seperti spesifikasi persyaratan, desain, implementasi, validasi, dan pemeliharaan. Berbagai model proses pengembangan dijelaskan seperti model air terjun dan pengembangan evolusioner. Teknologi pendukung seperti alat bantu rekayasa perangkat lunak (CASE) juga dibahas.
Evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunakFebry San
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi perkembangan rekayasa perangkat lunak, mulai dari pengertian perangkat lunak dan rekayasa perangkat lunak, karakteristik perangkat lunak, aplikasi perangkat lunak, dan evolusi sistem perangkat lunak dari era ke era."
Dokumen tersebut membahas perbedaan produk perangkat lunak dengan produk teknologi lain, persyaratan sistem dalam rekayasa perangkat lunak, proses prototipe RPL, dan proses rekayasa persyaratan perangkat lunak meliputi elisitasi, analisis, spesifikasi, validasi, dan dokumentasi persyaratan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Requirements engineering merupakan fase awal dalam proses pengembangan perangkat lunak dimana kebutuhan pengguna dikumpulkan dan ditetapkan.
2. Terdapat beberapa tahapan dalam requirements engineering seperti elicitation, specification, validation, dan pelacakan perubahan kebutuhan.
3. Kebutuhan tersebut kemudian didokumentasikan untuk memastikan konsistensi dan kelengkapan spesifikasi kebutuhan.
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis persyaratan perangkat lunak, termasuk persyaratan fungsional, non fungsional, produk dan proses. Dokumen tersebut juga membahas aktivitas yang terkait dengan persyaratan perangkat lunak seperti elicitation, analisis, spesifikasi dan validasi persyaratan."
Dokumen tersebut merangkum beberapa aspek penting dalam rekayasa perangkat lunak, seperti tahap pengembangan yang terdiri dari desain, generasi kode, dan pengujian. Dokumen tersebut juga membahas proses desain perangkat lunak, meliputi desain awal dan rinci, serta metodologi seperti desain data, arsitektural, dan prosedural. Prinsip-prinsip penting seperti modularitas, abstraksi, dan kemandirian fungsional juga di
Dokumen tersebut merupakan dokumen perencanaan pembuatan aplikasi informasi lomba terintegrasi berbasis web dan mobile. Aplikasi ini akan menampilkan informasi lengkap mengenai berbagai lomba, memfasilitasi pendaftaran lomba secara online, serta pembayaran biaya pendaftaran melalui aplikasi. Dokumen ini memuat rinciannya mengenai ruang lingkup, tujuan, objektif, jadwal, anggaran, sumber daya, dan manajemen risiko pro
Dokumen tersebut merupakan daftar isi mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang mencakup pengantar rekayasa perangkat lunak, profesi rekayasa perangkat lunak, proses rekayasa perangkat lunak, konstruksi perangkat lunak, jaminan mutu perangkat lunak, penelitian rekayasa perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat lunak (PL), termasuk definisi, evolusi, karakteristik, rekayasa perangkat lunak, krisis perangkat lunak, dan mitos-mitos terkait perangkat lunak. PL didefinisikan sebagai kumpulan program komputer, prosedur, dokumen, dan data. Rekayasa perangkat lunak merupakan disiplin yang menerapkan pendekatan sistematis dalam pengembangan PL. Krisis perangkat lunak terjadi k
Modul ini membahas pengertian rekayasa perangkat lunak, perangkat lunak, proses rekayasa perangkat lunak, ruang lingkup rekayasa perangkat lunak, perekayasa perangkat lunak, dan teknologi informasi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka acuan kerja pengembangan aplikasi sistem perekaman kendala dan gangguan perangkat TI Inspektorat yang mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, keluaran yang diharapkan, jadwal, dan tenaga ahli yang dibutuhkan."
Bab 1 membahas pengertian rekayasa perangkat lunak, jenis-jenis perangkat lunak, dan mitos yang berkaitan dengan manajemen, klien, dan pengembang perangkat lunak. Bab 2 menjelaskan latar belakang munculnya metodologi pengembangan perangkat lunak pada tahun 1970-an untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya komputasi dan komunikasi, serta analisis alternatif pengembangan sistem informasi manajemen seperti siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, dan pengembangan aplikasi cepat. Juga dibahas perbedaan antara pengolahan data elektronik dan manual, biaya software pesanan dan jadi, serta perbedaan antara internet dan intranet.
Metode prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pengguna untuk membuat dan mengevaluasi prototipe awal sebelum produk akhir dikembangkan. Metode ini berguna untuk proyek dengan spesifikasi yang belum jelas agar dapat memperjelas kebutuhan pengguna melalui evaluasi berulang dari prototipe.
Dokumen tersebut merupakan buku modul praktikum tentang Rekayasa Perangkat Lunak yang disusun oleh Umi Sa'adah dan Rizky Yuniar Hakkun untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dalam proses pengembangan perangkat lunak. Buku ini berisi penjelasan tentang tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, hingga valid
Bab 2 membahas landasan teori rekayasa perangkat lunak dan estimasi biaya pembuatan perangkat lunak. Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak dengan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang bermanfaat bagi pelanggan dengan biaya yang ekonomis. Metode function point digunakan untuk mengestimasi biaya dan waktu pembuatan perangkat lunak berdasarkan ukuran fungsionalitasnya.
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas beberapa model proses rekayasa perangkat lunak, mulai dari model air terjun, pengembangan evolusioner, pengembangan sistem formal, hingga pengembangan berbasis pemakaian ulang.
Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan untuk memastikan perangkat lunak tetap relevan dengan melakukan perbaikan, adaptasi, dan peningkatan berkelanjutan. Proses rekayasa perangkat lunak mencakup tahap definisi, pengembangan, dan dukungan untuk mengelola perubahan selama siklus hidup perangkat lunak. Model proses yang fleksibel seperti model spiral dan inkremental lebih sesuai
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis persyaratan perangkat lunak, termasuk persyaratan fungsional, non fungsional, produk dan proses. Dokumen tersebut juga membahas aktivitas yang terkait dengan persyaratan perangkat lunak seperti elicitation, analisis, spesifikasi dan validasi persyaratan."
Dokumen tersebut merangkum beberapa aspek penting dalam rekayasa perangkat lunak, seperti tahap pengembangan yang terdiri dari desain, generasi kode, dan pengujian. Dokumen tersebut juga membahas proses desain perangkat lunak, meliputi desain awal dan rinci, serta metodologi seperti desain data, arsitektural, dan prosedural. Prinsip-prinsip penting seperti modularitas, abstraksi, dan kemandirian fungsional juga di
Dokumen tersebut merupakan dokumen perencanaan pembuatan aplikasi informasi lomba terintegrasi berbasis web dan mobile. Aplikasi ini akan menampilkan informasi lengkap mengenai berbagai lomba, memfasilitasi pendaftaran lomba secara online, serta pembayaran biaya pendaftaran melalui aplikasi. Dokumen ini memuat rinciannya mengenai ruang lingkup, tujuan, objektif, jadwal, anggaran, sumber daya, dan manajemen risiko pro
Dokumen tersebut merupakan daftar isi mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang mencakup pengantar rekayasa perangkat lunak, profesi rekayasa perangkat lunak, proses rekayasa perangkat lunak, konstruksi perangkat lunak, jaminan mutu perangkat lunak, penelitian rekayasa perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat lunak (PL), termasuk definisi, evolusi, karakteristik, rekayasa perangkat lunak, krisis perangkat lunak, dan mitos-mitos terkait perangkat lunak. PL didefinisikan sebagai kumpulan program komputer, prosedur, dokumen, dan data. Rekayasa perangkat lunak merupakan disiplin yang menerapkan pendekatan sistematis dalam pengembangan PL. Krisis perangkat lunak terjadi k
Modul ini membahas pengertian rekayasa perangkat lunak, perangkat lunak, proses rekayasa perangkat lunak, ruang lingkup rekayasa perangkat lunak, perekayasa perangkat lunak, dan teknologi informasi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka acuan kerja pengembangan aplikasi sistem perekaman kendala dan gangguan perangkat TI Inspektorat yang mencakup latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, keluaran yang diharapkan, jadwal, dan tenaga ahli yang dibutuhkan."
Bab 1 membahas pengertian rekayasa perangkat lunak, jenis-jenis perangkat lunak, dan mitos yang berkaitan dengan manajemen, klien, dan pengembang perangkat lunak. Bab 2 menjelaskan latar belakang munculnya metodologi pengembangan perangkat lunak pada tahun 1970-an untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya komputasi dan komunikasi, serta analisis alternatif pengembangan sistem informasi manajemen seperti siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, dan pengembangan aplikasi cepat. Juga dibahas perbedaan antara pengolahan data elektronik dan manual, biaya software pesanan dan jadi, serta perbedaan antara internet dan intranet.
Metode prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pengguna untuk membuat dan mengevaluasi prototipe awal sebelum produk akhir dikembangkan. Metode ini berguna untuk proyek dengan spesifikasi yang belum jelas agar dapat memperjelas kebutuhan pengguna melalui evaluasi berulang dari prototipe.
Dokumen tersebut merupakan buku modul praktikum tentang Rekayasa Perangkat Lunak yang disusun oleh Umi Sa'adah dan Rizky Yuniar Hakkun untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dalam proses pengembangan perangkat lunak. Buku ini berisi penjelasan tentang tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, hingga valid
Bab 2 membahas landasan teori rekayasa perangkat lunak dan estimasi biaya pembuatan perangkat lunak. Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak dengan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang bermanfaat bagi pelanggan dengan biaya yang ekonomis. Metode function point digunakan untuk mengestimasi biaya dan waktu pembuatan perangkat lunak berdasarkan ukuran fungsionalitasnya.
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas beberapa model proses rekayasa perangkat lunak, mulai dari model air terjun, pengembangan evolusioner, pengembangan sistem formal, hingga pengembangan berbasis pemakaian ulang.
Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan untuk memastikan perangkat lunak tetap relevan dengan melakukan perbaikan, adaptasi, dan peningkatan berkelanjutan. Proses rekayasa perangkat lunak mencakup tahap definisi, pengembangan, dan dukungan untuk mengelola perubahan selama siklus hidup perangkat lunak. Model proses yang fleksibel seperti model spiral dan inkremental lebih sesuai
Dokumen tersebut membahas mengenai model sistem terdistribusi client-server dan perkembangannya, mulai dari single-tier, two-tier, hingga n-tier. Model client-server unggul dalam kecepatan dan keamanan jaringan. Arsitektur two-tier dan three-tier memisahkan antara tampilan, aplikasi, dan basis data untuk mendistribusikan beban kerja. Arsitektur n-tier lebih fleksibel tetapi mahal biaya pengembangan dan pemeliharaannya.
Mengenal Lebih Jauh Tentang DevOps. DevOps merupakan serangkaian praktek atau kerangka kerja yang mengotomatiskan proses antara bagian pengembangan aplikasi (Dev) dan bagian pengguna operasi aplikasi (Ops) dengan pendekatan kolaboratif dan terpadu. Supaya tim pengembang dapat melakukan proses membangun, mengembangkan, menguji dan meluncurkan / mengirimkan aplikasi perangkat lunak lebih cepat dan lebih handal. Termasuk melakukan pemeliharaan aplikasi. Hal ini akan menghasilkan produk yang stabil dan meningkatkan nilai dari produk itu sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya sistem terdistribusi bagi perusahaan digital. Transformasi perusahaan tradisional menjadi perusahaan digital memerlukan investasi besar dalam teknologi informasi, termasuk pembangunan sistem informasi berbasis komputer yang terdistribusi di seluruh lini bisnis perusahaan. Faktor-faktor penentu transformasi ini antara lain investasi infrastruktur teknis, transformasi struktur organisasi, serta pengelolaan aset pengetahuan
Dokumen tersebut membahas tentang infrastruktur dasar sistem terdistribusi. Dijelaskan bahwa sistem terdistribusi dapat mengintegrasikan data dan mengalirkan informasi secara cepat dan teratur ke seluruh bagian perusahaan. Dibahas pula berbagai potensi sistem terdistribusi seperti berbagi sumber daya, komunikasi, dan perlindungan data.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem terdistribusi yang terdiri dari kumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem terdistribusi mendistribusikan data melalui jaringan komputer dan perangkat keras serta lunak yang saling terhubung. Dokumen ini juga membahas tentang arsitektur sistem terdistribusi seperti client server, tightly coupled, dan peer to peer.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa sistem operasi utama seperti Windows, Mac OS, UNIX, dan Linux. Mencakup pengertian, sejarah perkembangan, fitur, kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem operasi.
Sistem basis data terdistribusi terdiri atas query sites dan data sites. Data sites menyimpan data sedangkan query sites hanya menjalankan antarmuka pengguna untuk mengakses data sites. Sistem terdistribusi pada situs yang berbeda disebut multidatabase atau federated database, sedangkan sistem paralel menggunakan komputer dengan multiprosesor. Terdapat beberapa model arsitektur seperti client/server dan peer-to-peer.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar interaksi manusia dan komputer meliputi program, bahasa pemrograman, pemrograman, teknik pemecahan masalah top-down dan bottom-up, pemrograman terstruktur, modular, berorientasi objek, dan model-model utama UML.
Sistem terdistribusi adalah sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang tersebar di berbagai lokasi yang saling berkomunikasi melalui jaringan seperti internet. Aplikasi internet menggunakan arsitektur sistem terdistribusi dengan internet sebagai media komunikasinya. Sistem terdistribusi dapat berupa client-server maupun peer-to-peer.
Status, analisi event dan dukungan implementasiarfianti
Intranet dapat memenuhi kebutuhan pengelolaan informasi perusahaan melalui kolaborasi dokumen, akses sistem perusahaan, dan informasi perusahaan secara online. Internet dimulai dari proyek penelitian pemerintah Amerika Serikat untuk menghubungkan jaringan komputer secara global. Internet terdiri dari jaringan yang saling terhubung secara global untuk bertukar informasi.
Pert16 pemeliharaan dan pengujian client serverarfianti
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk menjaga stabilitas dan keamanan sistem, meliputi pemeliharaan perangkat keras, sistem operasi, jaringan, serta menginstal aplikasi antivirus dan firewall.
Dokumen tersebut merangkum tentang manajemen proyek rekayasa perangkat lunak yang mencakup perencanaan proyek, penjadwalan, dan pemantauan kemajuan proyek untuk memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran.
1. ITERASI, INKREMEN DAN VALIDASI
PROSES
Arfianti (092904019)
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
2011
2. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Semua model proses di atas memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk kebanyakan
sistem besar, perlu digunakan berbagai
pendekatan untuk berbagai bagian
sistem, sehingga hares digunakan model hibrid.
Pekerjaan perancangan dan implementasi
sistem harus dilakukan ulang untuk implementasi
persyaratan yang diubah
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
3. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
pengembangan inkremental, di mana
spesifikasi, perancangan, dan implementasi
perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian
inkremen yang dikembangkan secara bergantian
pengembangan spiral, di mana pengembangan
sistem seolah beralur membentuk spiral ke luar
dari garis awal sampai sistem pengembangan
akhir.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
4. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Pendekatan inkremental terhadap
pengembangan diusulkan oleh Mills (Mills et
al., 1980) sebagai cara untuk mengurangi
pengerjaan ulang pada proses pengembangan dan
memberi kesempatan bagi pelanggan untuk
menunda keputusan persyaratan rinci sampai
mereka memperoleh pengalaman dengan sistem.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
6. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Pada proses pengembangan
inkremental, pelanggan mengidentifikasi, secara
garis besar, layanan (services) yang akan
disediakan oleh sistem. Mereka mengidentifikasi
layanan mana yang paling penting dan mana
yang paling tidak penting.
Bagian-bagian yang harus diserahkan kemudian
diidentifikasi dengan setiap inkremen (bagian)
memberikan sebagian dari fungsionalitas sistem.
Layanan dengan prioritas tertinggi dikirimkan
terlebih dulu kepada pelanggan.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
7. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Pelanggan tidak perlu menunggu sampai seluruh
sistem jika Inkremen yang pertama sudah memenuhi
persyaratan mereka maka perangkat lunak dapat
segera digunakan.
Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama
sebagai bentuk prototipe dan mendapatkan
pengalaman yang dapat menginformasikan
persyaratan untuk inkremen sistem berikutnya.
Risiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan
lebih rendah.
Karena layanan dengan prioritas tertinggi, ini berarti
bahwa pelanggan akan memiliki kemungkinan yang
kecil untukTeknik Informatika dan Komputer perangkat lunak pada
Pendidikan
menemui kegagalan
inkremen sistem yang paling penting.
Universitas Negeri Makassar
8. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Validasi perangkat lunak atau, lebih
umum, verifikasi dan validasi (V & V) ditujukan
untuk menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan
spesifikasinya dan bahwa sistem memenuhi
harapan pelanggan yang membelinya.
Validasi melibatkan proses
pemeriksaan, seperti inspeksi dan
peninjauan, pada setiap tahap proses perangkat
lunak dari definisi persyaratan user sampai
pengembangan program
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
9. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
proses pengujian tiga tahap di mana komponen-komponen sistem
diuji, sistem yang terintegrasi diuji dan, akhirnya, sistem diuji
dengan data pelanggan
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
10. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
bagaimana rencana uji merupakan penghubung
antara kegiatan pengujian dan pengembangan
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
11. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Pengujian unit. Komponen individual diuji untuk menjamin
operasi yang benar. Setiap komponen diuji secara
independen, tanpa komponen sistem yang lain.
Pengujian modul. Sebuah modul merangkum
komponen-komponen yang berhubungan, sehingga dapat
diuji tanpa modul sistem yang lain.
Pengujian subsistem. Fase ini melibatkan pengujian
sekumpulan modul yang telah diintegrasikan menjadi
subsistem. Proses pengujian subsistem dengan demikian
harus terkonsentrasi pada deteksi kesalahan interface
modul dengan menjalankan interface ini berkali-kali.
Pengujian sistem. Subsistem diintegrasikan untuk
membentuk sistem. Proses ini berkenaan dengan
penemuan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi yang
tidak diharapkan antara subsistem dan masalah interface
subsistem.
Pengujian penerimaan. Ini merupakan tahap akhir proses
pengujian Teknik Informatika dan Komputer
Pendidikan sebelum sistem diterima untuk penggunaan
operasional.Negeri Makassar
Universitas
12. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Fleksibilitas sistem perangkat lunak
merupakan salah satu alasan utama mengapa
makin banyak perangkat lunak yang digunakan
pada sistem besar dan kompleks. Begitu telah
dibuat keputusan untuk membuat perangkat
keras, akan sangat mahal untuk mengubah
rancangannya.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
13. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Ilustrasi proses
evolusioner
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
14. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Computer-Aided Software Engineering
(CASE) adalah nama yang diberikan pada
perangkat lunak yang dipakai untuk mendukung
kegiatan proses perangkat lunak seperti rekayasa
persyaratan, perancangan, pengembangan
program, dan pengujian.
Dengan demikian CASE tool (alat bantu
CASE) mencakup editor perancangan, kamus
data, compiler, debugger, alat bantu pembuatan
sistem, dll. Teknologi CASE menyediakan
dukungan proses perangkat lunak yang
meng-otomasi beberapa kegiatan proses dan
menyediakan informasidan Komputer
Pendidikan Teknik Informatika mengenai perangkat lunak
Universitas Negeri Makassar
15. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Pengembangan model sistem gratis sebagai bagian
spesifikasi persyaratan atau perancangan perangkat
lunak;
Pemahaman rancangan menggunakan kamus data
yang menyimpan informasi mengenai entitas dan
hubungan pada rancangan
Pembuatan interface user dari deskripsi interface
grafis yang dibuat secara interaktif dengan user;
Debug program dengan menyediakan informasi
mengenai program yang sedang berjalan;
Penerjemahan program yang terotomasi dari bahasa
pemrograman versi lama, seperti COBOL, menjadi
versi yang Teknik Informatika dan Komputer
Pendidikan lebih baru.
Universitas Negeri Makassar
16. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Rekayasa perangkat lunak pada intinya adalah
kegiatan perancangan yang berdasarkan pada
pemikiran kreatif. Sistem CASE yang ada
mengotomasi kegiatan rutin, tetapi usaha untuk
menggunakan teknologi intelegensia buatan yang
memberikan dukungan bagi perancangan belum
berhasil.
Pada sebagian besar organisasi, rekayasa
perangkat lunak merupakan kegiatan tim dan
perekayasa perangkat lunak menghabiskan
cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan
anggota tim yang lainnya. Teknologi CASE tidak
memberi-kan banyak dan Komputer untuk hal ini.
Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Negeri Makassar
dukungan
17. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Klasifikasi CASE membantu kita memahami
berbagai jcnis CASE tool dan peranan-nya dalam
mendukung kegiatan proses perangkat lunak. Ada
berbagai cara klasifikasi CASE tool, masing-
masingnya memberi kita pandangan yang berbecla
mengenai alat-alat bantu ini
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
19. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Fuggetta (1993) mengusulkan klasifikasi sistem
CASE dalam tiga kategori:
Tool (alat bantu) mendukung pekerjaan proses
individual seperti memeriksa konsistensi
perancangan, kompilasi program, dll. Tool bisa
berupa bersifat umum (general-purpose), stand-
alone (berdiri sendiri)
Workbench mendukung fase atau kegiatan
proses seperti spesifikasi, perancangan, dsb.
Lingkungan mendukung semua atau paling tidak
bagian yang penting dari proses perangkat lunak.
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
21. Rekayasa Perangkat Lunak
Created By Arfianti
Tool umum (general-purpose) digunakan atas
kebijaksanaan perekayasa perangkat lunak yang
membuat keputusan mengenai kapan tool ini
perlu digunakan untuk mendukung proses
Klasifikasi memberikan langkah pertama yang
berguna untuk membantu kita memahami
batasan-batasan dukungan proses yang
diberikan suatu tool
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar