The Hepatoprotective Effect of Ethanol Extract of Syzygium campanulatum (Korth...Aji Wibowo
Daun cengkeh dan daun pucuk merah mengandung komponen antioksidan seperti flavonoid, fenolik, dan terpenoid sehingga diduga memiliki efek hepatoprotektor dalam mengurangi SGPT
dan SGOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektor dan menentukan potensi hepatoprotektif dari ekstrak etanol daun pucuk merah dan daun cengkeh yang dibandingkan dengan tablet Curcuma. Penelitian ini menggunakan tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I, II, III (sebagai kontrol normal, kontrol induksi, dan kontrol pembanding), kelompok IV, V, VI diberi ekstrak uji dengan dosis 105, 210, dan 420 mg/kg BB. Penelitian dilakukan selama 9 hari. Setelah 7 hari diberi perlakuan, semua kelompok diberi parasetamol dosis hepatotoksik kecuali kelompok kontrol normal.
1. Disusun Oleh :
Iqbal Safaat Hisbulloh
10060309054
Pembimbing utama: Indra T. Maulana, M.Si., Apt.
Pembimbing serta : Undang Dasuki, Drs., M.Si..
2. • Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.)
Solms) merupakan gulma dan sangat mudah
tumbuh di Indonesia
• Pemanfaatan eceng gondok dalam dunia
farmasi masih jarang
• Penetuan senyawa nonpolar yang ada pada
daun Eceng gondok
• Mendapatkan Informasi Senyawa Nonpolar yang
ada pada daun ecng gondokTUJUAN
3. Penyiapan
Bahan
• Determinasi
• Pengumpulan bahan
• Makroskopik dan Mikroskopik
Simplisia
• Penapisan fitokimia
• Karakterisasi simplisia
Ekstrak
• Pemekatan
• Pemantauan KLT
• Fraksinasi dengan KCV
Fraksi
• Pemantauan Fraksi KCV
dengan KLT
Isolat
Isolat Terkarkaterisasi
• Uji Kemurnian
• Karakterisasi Isolat
• Isolasi
4. ALAT
AlatAlat yang digunakan pada penelitian
ini adalah batang pengaduk, gelas ukur,
gelas kimia, piknometer, vial, timbangan
analitik, pipet ukur, pipet tetes, oven, krus
porselen, penjepit kayu, penjepit besi,
tabung reaksi dan rak, eksikator, pipa
kapiler, labu Erlenmeyer, labu ukur,
corong, kaca objek, kaca penutup, alat
refluks, pinset, spatel, botol penyemprot
aquadest, sprayer untuk penampang
bercak, mortar dan stamper, bejana KLT
preparatif, tanur (Carbolite AAF1100),
mikroskop (Olympus CX21FS1),water
bath (WNB 7 Memmert) , rotary vacuum
evaporator (Buchi®
R-3), kuvet (Starna®
Scientific), Spektrofotometer UV-Visible
(Shimadzu UV Mini 1240), lampu UV
panjang gelombang 254 nm dan 365 nm
(Cambrige®
UVGL-55).
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
daun eceng gondok yang
diperoleh dari situ Bagendit,
kertas saring biasa, kertas
saring bebas abu, kertas
perkamen, alumunium foil,
plastic wrap, label, kloralhidrat,
amoniak 25%, kloroform
(CHCl3), pereaksi Dragendorff,
pereaksi Mayer, pereaksi besi
(III) klorida (FeCl3), aquadest,
serbuk magnesium (Mg), asam
klorida (HCl) pekat, amilalkohol,
natrium hidroksida (NaOH),
gelatin 1%, pereaksi Steasny,
vanillin 10%, pereaksi
Liebermann-Burchard, etanol,
etilasetat, n-heksan, asam
sulfat (H2SO4), silika gel, plat
KLT preparatif, plat KLT
analitik,
5. Isolasi
o Uji kemurnian
o Karakterisasi isolat
Eceng Gondok
Determinasi
Mikroskopik
Simplisisa
• Sortasi
• Pencucian
• Pengeringan
• Perajangan
Karakterisasi
simplisia
• Penetapan kadar abu total
• Penetapan kadar abu tidak
larut asam
• Penetapan Kadar abu larut air
• Penetapan kadar sari larut air
• Penetapan kadar sari larut
etanol
•
Penapisan Fitokimia
• Flavonoid
• Alkaloid
• Saponin
• Polifenol
• Kuinon
• Tanin
• Monoterpen dan
seskuiterpen
• Steroid dan Triterpenoid
Ekstraksi
Ekstrak -Pemekatan
- Pemantauan KLT
- Fraksinasi Dengan KCV
Fraksi
Isolat
Isolat terkkaraktersasi
Makroskopik
9. Kadar air
Susut pengeringan
berat simplisia volume air kadar air kadar air
(g) (mL) (%) rata-rata(%)
Daun Eceng
Gondok 1
Daun Eceng
Gondok 2
25,0014 1,6 6,39
6,59
Sampel
25,0314 1,7 6,79
CawanKosong
CawanSetelah
Pengeringan
CawanSbelum
Pengeringan
Simplisia 1 64,3578 66,2368 66,3658
Simplisia 2 55,3447 57,2325 57,3577553447
Sampel
Berat (gram) % Susut
Pengeringan
Rata-rata
6,335
10. Parameter % Kadar Sari
% Kadar Sari Larut air 16,44
% Kadar Sari Larut Etanol 7,82
Penetapan Bobot Jenis
w1 w2 w3
EcengGondok 17,0214 29,5860 260,322 0,717
Sampel Bobot Jenis
Berat (g)
11. Kadar Abu
Pneapisan Fitokimia
Parameter % Abu
Kadar Abu Total 13,12
Kadar Abu Tidak Larut Asam 3,42
Kadar Abu Larut Air 6,25
Alkaloid + +
Flavonoid + +
Polifenolat + -
Tanin + -
Monoterpen dan Seskuiterpen - -
Steroid dan triterpenoid + +
Saponin - -
Kuinon + -
Senyawa
Garut
Simplisia Ekstrak
12. Ekstraksi dilakukan dengan metode refulks selama 3 jam dengan
pelarut n-heksan diperoleh rendemen ekstrak 1,42%
Ekstrak yang diperoleh kemudan dilakukan pemantaun dengan KLT
13. Fraksinasi dengan KCV ini menggunakan fase diam silika gel 60 H dan
dielusi secara gradien, menggunakan 7 komposisi eluen yang meningkat
kepolarannya
5 fraksi kemudian dipantau dengan KLT
Kromatogram KLT lanjutan fase diam : silika gel GF 254, fase gerak etanol : n-
heksan (9 : 1) Penampak bercak UV 254 nm
14. Vial no 5 dari fraksi KCV kemudian diKLT preparatif menggunakan
eluen etanol:n-heksan (9:1)
Kromatogram hasil KLT preparatif dalam lampu UV -254 nm
15. Hail dari fraksi KLT preparatif 1 kemudian d
preparatif lagi dengan eluen yang sama
Kromatogram hasil KLT preparatif dalam lampu UV
-366 nm
18. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka diduga dari daun eceng gondok
berhasil diisolasi senyawa steroid.
Saran
Perlu dilakukannya pengujian menggunakan
spektrofotometer infra merah utuk mendapatkan
data informasi isolat yang lebih akurat.
19. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1989), Materia Medika Indonesia, Jilid 5, Ditjen POM, Jakarta.
Depkes RI (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Depkes RI, Jakarta.
Febriyanti, M. Supriyatna. Abdulah, R. (2014). Kandungan Kimia Dan Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Dan Fraksi Herba
Anting-anting Terhadap sel kanker Payudara MCF-7. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 7 No.1
Fessenden & Fessenden. (1997). Kimia Organik Ed III. Erlangga. Jakarta.
Farnsworth, N.R. (1966). ‘Biological and phytochemical Screening of plants’, Journal of Pharmaceutical Scienses, Vol.55,
No.3, American Pharmaceutical Association
Gerbono, A. 2005. Kerajinan Eceng Gondok. Kanisius. Yogyakarta.
Hostettmann, K., Hostettmann, M., dan Marston, A. (1995). Cara Kromatografi Preparatif. Diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata. Bandung :Penerbit ITB.
Katja, D. G. (2012). Kualitas Minyak Bunga Biji Matahari Komersial Dan Minyak Hasil Ekstraksi Biji Bunga Matahari
(Helianthus annus L.). Jurnal Ilmiah Sains Vol 12 No 1. Manado
Medina, A. R., Gimenez, A. G. Camacho, . F. G. Perez, J.A. S. Grima, E. M. and Gomez. A.C. (1995). Concentration and
Purification of Stearidonic, Eicosapentaenoic, and Docosahexaenoic Acids from Cod Liver Oil and the Marine Microalga
Isochrysis galbana. J. of the American Oil Chem. Soc. 72 (5).
Purba. D. M. (2010). Isolasi dan karakterisaasi senyawa alkaloid dari Umbi bawang sabrang (Eleutherinae bulbus)
[Skripsi], Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Medan
Khoirani, N. (2013). Karakterisasi Simplisia dan standarisasi Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocium americanum L.).
[Skripsi] Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keseatan. Program Studi Farmasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Lestari, P. (2010). Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Triterpenoid/Steroid dar Herba Suruhan (Peperromiae pellucidae
herba). [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Program Ekstensi Sarjana Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Putra. R. T. (2015). isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam tumbuhan lamun (Cymodocea rotundata Ehrenberg
& Hemprich ex Ascherson [Skripsi], Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi, Universitas Islam
Bandung. Bandung.
Witcaksono, A. (1989). Isolasi dari Akar Tuba Biji (Anamirta Coccolus (L.) W&A) [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya..