SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
IPA Biologi
UNTUK SMA/MA KELAS X
Bab 5
Perubahan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup
Saat ini, di sejumlah wilayah, terutama di perkotaan dan
wilayah industri, penduduk kesulitan mendapatkan air bersih
dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kehidupannya
sehari-hari. Mengapa penduduk kesulitan untuk
mendapatkan air bersih? Hal ini disebabkan oleh adanya
pencemaran pada sumber-sumber air. Apa yang dimaksud
dengan pencemaran? Pada bab ini, kita akan membahas
keseimbangan dan perubahan lingkungan, jenis
pencemaran, dan penyebab pencemaran, serta bagaimana
cara menjaga lingkungan dan mengelola berbagai jenis
limbah.
Pendahuluan
Pendahuluan
Temukan dan tuliskan beberapa
pertanyaan atau permasalahan terkait
dengan perubahan lingkungan.
Selanjutnya, diskusikan dengan teman
dan guru untuk memprediksi
jawabannya.
Daftar Isi
A
Keseimbangan dan
Perubahan
Lingkungan Hidup
Penanganan
Limbah
Pencemaran
Lingkungan
Hidup
Dinamika
Komunitas
Akumulasi Bahan
Pencemar dalam
Rantai Makanan
Adaptasi dan
Mitigasi terhadap
Perubahan
Lingkungan
B C
D E F
Keseimbangan
dan Perubahan
Lingkungan Hidup
A
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Keseimbangan dan Perubahan
Lingkungan Hidup
Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk
mengatasi tekanan dari alam ataupun aktivitas manusia dalam
Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan
Hidup
Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan
Hidup
1 4
2 3
Terdapat pola-pola interaksi
yang berlangsung
secara proporsional
Lingkungan
homeostasis
Pertumbuhan dan
perkembangan organisme
berlangsung secara alami
Memiliki daya dukung
lingkungan
Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan
Hidup
1
2
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu
jika terjadi perubahan lingkungan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau
hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam
ekosistem. Faktor penyebab perubahan
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.
Faktor alam
Faktor manusia
1 Faktor alam
Faktor alam, antara lain gempa bumi, gunung meletus, gelombang
tsunami, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kemarau panjang
2 Faktor manusia
Faktor manusia, antara lain pembakaran dan penebangan hutan,
pembangunan industri dan permukiman, penambangan secara liar,
sistem pertanian monokultur, dan pencemaran lingkungan
(misalnya, akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang
berlebihan).
Pencemaran
Lingkungan Hidup
B
Lingkungan menyediakan sumber daya alam yang
dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya.
Namun, berbagai aktivitas manusia menghasilkan limbah
yang sebagian besar tidak dikelola dengan baik dan dibuang
ke lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 18
Tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan. Terkadang limbah tersebut membahayakan
kesehatan atau kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Pencemaran Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12,
pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Bahan penyebab
pencemaran disebut polutan.
Pencemaran Lingkungan Hidup
Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila jumlah
atau kadar polutan melebihi ambang batas sehingga
menyebabkan menurunnya kualitas atau daya dukung
lingkungan dan terganggunya kehidupan makhluk
hidup.
Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran Lingkungan Hidup
1 4
2 3
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Suara
Pencemaran Tanah
1 Pencemaran Udara
Meningkatnya kegiatan industri atau penggunaan bahan bakar
fosil untuk kendaraan bermotor, menyebabkan semakin
banyaknya polutan yang terbuang ke udara.
Karbon
Monoksida
Nitrogen Oksida Chlorofluorocarb
on
Ozon Karbon Dioksida Belerang Oksida
CO NOX CFC
CO2 SOX
O3
Beberapa zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara
adalah sebagai berikut.
1 Pencemaran Udara
2 Pencemaran Air
Masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan
kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukannya.
Pengujian dilakukan menggunakan parameter sebagai berikut.
• Parameter fisik, meliputi kandungan partikel padat, zat padat terlarut,
kekeruhan, warna, bau, suhu, dan pH air.
• Parameter kimia, meliputi BOD (biochemical oxygen demand), COD
(chemical oxygen demand), dan DO (dissolved oxygen).
• Parameter biologi, digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah
mikroorganisme air yang dapat menyebabkan penyakit,
2 Pencemaran Air
Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung dan
sumber tidak langsung. Sumber pencemaran langsung berupa buangan
(efluen) yang langsung dibuang ke badan air, misalnya sungai, saluran air,
selokan, laut, dan danau.
Limbah dari kegiatan
pertanian berupa pupuk
kimia dan pestisida.
Limbah Pertanian
Berasal dari perumahan,
pusat perdagangan,
perkantoran, hotel, rumah
sakit, dan tempat umum
lainnya.
Limbah Domestik
Berasal dari industri
(pabrik) berupa bahan-
bahan sisa yang
mengandung logam berat
berbahaya dan beracu.
Limbah Industri
Limbah yang berasal dari
area pertambangan.
Limbah
Pertambangan
2 Pencemaran Air
3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Pencemaran tanah secara langsung terjadi jika zat pencemar langsung
mencemari tanah, misalnya dari penggunaan insektisida, fungisida, herbisida,
DDT (dikloro difenil trikloroetana), dan pupuk kimiawi secara berlebihan.
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah yang tidak mudah
terurai, misalnya plastik, kaca, stirofoam, dan kaleng.
Sementara itu, pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui perantara air
dan udara, misalnya limbah yang dibuang ke sistem perairan ataupun zat sisa
pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang ke udara.
3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah memiliki dampak negatif, yaitu sebagai berikut.
• Mematikan organisme di dalam tanah
• Mengganggu porositas dan kesuburan tanah.
4 Pencemaran Suara
Kebisingan impulsif
Kebisingan yang terjadi
dalam waktu singkat dan
biasanya mengejutkan.
Contohnya, suara ledakan
mercon, suara tembakan
senjata, dan suara petir.
1
Kebisingan kontinu
Kebisingan secara terus-
menerus dalam waktu yang
cukup lama. Contohnya,
suara mesin pabrik.
Kebisingan jenis ini sering
menjadi penyebab rusaknya
pendengaran.
4
Kebisingan semikontinu
Kebisingan kontinu yang
hanya sekejap, kemudian
hilang dan muncul lagi.
Contohnya, suara lalu-lalang
kendaraan bermotor di jalan
dan suara pesawat terbang
yang sedang melintas.
3
Kebisingan impulsif
kontinu
Kebisingan impulsif
yang terjadi terus-menerus,
tetapi hanya sepotong-
sepotong.
Contohnya, suara palu yang
dipukulkan terus-menerus.
2
Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan
merusak pendengaran manusia. Pencemaran suara dibedakan menjadi empat
macam, yaitu sebagai berikut.
4 Pencemaran Suara
Untuk menentukan tingkat kebisingan, digunakan alat SLM (sound level
meter). Ukuran kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Rata-rata
seseorang mampu mendengar suara dengan frekuensi 20–20.000 Hz.
Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB.
Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Tingkat gangguan tergantung pada tingkat kenyaringan suara (tingkat
kebisingan) dan lamanya telinga mendengar kebisingan. Kebisingan juga
menyebabkan gangguan psikologis, seperti kesulitan berkonsentrasi, dan
gangguan fisiologis, seperti sakit kepala.
Akumulasi Bahan
Pencemar dalam
Rantai
Makanan
C
Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat
terurai di lingkungan dapat masuk dalam tubuh
organisme dan berpindah dari satu organisme ke
organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-
jaring makanan.
Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik
paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan
pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan
disebut biomagnifikasi.
Akumulasi Bahan Pencemar dalam
Rantai Makanan
Penanganan
Limbah
D
Penanganan Limbah
1 4
2 3
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan Limbah
Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
Penanganan
Limbah Gas
1 Penanganan Limbah Cair
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah cair
dan penanggulangan pencemaran air, yaitu pendekatan non-teknis dan
pendekatan teknis.
Pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan sebagai
landasan hukum bagi pengelola badan air dan penghasil limbah, sosialisasi
peraturan, dan penyuluhan pada masyarakat.
Pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana
dan prasarana penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi.
1 Penanganan Limbah Cair
Sistem Penanganan LimbahCair Domestik
1) Cubluk, berupa lubang yang diberi dinding tidak kedap air di bagian
atasnya dan dilengkapi dengan tutup.
2) Tangki septik konvensional, berupa bak kedap air yang dilengkapi
dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol.
3) Tangki septik biofilter (up-flow filter) terdiri atas bak pengendap,
ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan
kerikil), dan ruang resapan (berisi kerikil, pasir, dan ijuk).
Penanganan Limbah Cair (LC) domestik
Limbah Cair
(LC)
LC yang tidak berbahaya
dan dapat dimanfaatkan
kembali
LC yang berbahaya
(dari kakus)
Ditampung Menyiram tanaman
Sumur resapan
Tangki septik
konvensional
Tangki septik
biofilter
Ditampung di kolam yang
diberi tanaman air (misalnya,
eceng gondok)
Ditampung (untuk
memelihara ikan)
Menyiram
tanaman
Panen eceng
gondok sebagai
bahan baku
Produksi
kerajinan tangan
1 Penanganan Limbah Cair
Sistem Penanganan LimbahCair Domestik
4) Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD)
Saringan
kasar
Bak pengendapan
pertama
Pemakaian lumpur
Bak aerasi
Bak pengendapan
kedua
Badan air
penerima
Stabilisasi
lumpur
Pengering lumpur
Disinfeksi
1 Penanganan Limbah Cair
Sistem Penanganan LimbahCair Industri
1) Penanganan sistem setempat
2) Penanganan sistem terpusat
Penanganan limbah cair di
kawasan industri sistem
terpusat
2 Penanganan Limbah Padat
Limbah padat sering disebut sebagai sampah, yang meliputi sampah
organik ataupun sampah anorganik.
Berdasarkan sumbernya, limbah padat dikelompokkan menjadi limbah
padat domestik dan limbah padat nondomestik.
• Limbah padat domestik adalah limbah padat yang berasal dari kegiatan
rumah tangga, perkantoran, perdagangan, dan rumah sakit.
• Limbah padat nondomestik adalah limbah padat yang berasal dari
kegiatan pertanian dan perkebunan, industri konstruksi gedung, dan
industri umum.
2 Penanganan Limbah Padat
Meminimalkan Limbah Padat
Reuse Replacement Refusal
Repair
Recovery
Reconstruct Redurability
Reduce Recycle
2 Penanganan Limbah Padat
Cara Penanganan Limbah Padat (Sampah)
Beberapa cara pengelolaan limbah padat diuraikan sebagai berikut.
1) Penimbunan tanah (landfill)
2) Penimbunan limbah padat dengan tanah secara berlapis (sanitary landfill)
3) Pembakaran (incineration)
4) Penghancuran (pulverisation)
5) Pengomposan (composting)
6) Pemanfaatan sebagai makanan ternak (hog feeding)
FilterUdara PengendapSiklon (Cyclone
Separator)
Filter Basah (Scrubbers
atauWetCollector)
PengendapSistem
Gravitasi
Pengendap Elektrostatik
3 Penanganan Limbah Gas
Limbah gas dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, haze
(partikel tersuspensi dalam tetesan air), dan asap.
Penanganan limbah gas dapat dilakukan dengan menambahkan alat
bantu berikut.
4 Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena
sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup serta
membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia beserta
makhluk hidup lainnya.
Limbah B3 memiliki karakteristik mudah meledak, mudah terbakar,
bersifat reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi.
D
D
Contohnya, insektisida dan
pupuk.
Kegiatan pertanian
C
C
Sisa-sisa obat kedaluwarsa, pemutih,
detergen, sampo, kamper, baterai bekas,
aerosol, racun tikus, dan pembasmi
nyamuk.
Kegiatan rumah tangga
A
A
Contohnya, industri pupuk yang
menghasilkan limbah amonia.
Kegiatan industri
B
B Limbah radioaktif, limbah patologis, limbah
kimiawi, limbah farmasi, benda benda tajam
yang terkontaminasi oleh kuman penyakit,
dan limbah yang berpotensi menularkan
penyakit
Kegiatan rumah sakit
Asal Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Dinamika
Komunitas
E
Komunitas merupakan kumpulan populasi yang saling berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Perubahan komunitas dapat terjadi secara siklis maupun nonsiklis.
Perubahan komunitas siklis terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah kembali ke keadaan
yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya. Contohnya, perubahan komunitas selama
musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim penghujan, jumlah serangga dan katak
lebih banyak daripada saat musim kemarau.
Perubahan komunitas nonsiklis adalah perubahan komunitas yang terjadi secara drastis
dengan kondisi komunitas cenderung berubah secara permanen. Perubahan nonsiklis
terkadang hanya dapat dilihat setelah beberapa tahun, atau bahkan hingga lebih dari satu
abad. Perubahan nonsiklis berkaitan dengan nilai sejarah, misalnya evolusi, migrasi, dan
punahnya beberapa spesies tertentu.
Dinamika Komunitas
Suksesi adalah proses perubahan komunitas yang berlangsung secara lambat dan
teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah hingga terbentuk komunitas
komunitas yang lebih kompleks. Proses suksesi akan berakhir setelah mencapai
mencapai komunitas yang stabil (komunitas klimaks).
Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula
tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan
berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan.
Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada
awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak
sampai menghilangkan komunitas asal secara total.
Suksesi
Adaptasi dan
Mitigasi terhadap
Perubahan
Lingkungan
F
Adaptasi terhadap perubahan lingkungan merupakan penyesuaian diri
terhadap kondisi perubahan lingkungan yang terjadi, sedangkan mitigasi
Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Lingkungan
Kegiatan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
Perubahan Lingkungan Adaptasi
Kekeringan akibat
kemarau panjang
Menghemat air bersih, menggunakan air bekas yang tidak
mengandung detergen untuk menyiram tanaman, dan
memperdalam sumur untuk mendapatkan air.
Kenaikan permukaan air
laut
Banjir
Longsor
Merelokasi pemukiman penduduk, membangun sistem pemecah
ombak, dan memelihara hutan bakau.
Membuat dan memelihara saluran drainase, rumah pompa, dan
biopori, serta melakukan pengerukan saluran air.
Merelokasi permukiman, membuat terasering pada lahan miring,
serta merehabilitasi hutan di daerah hulu.
Kebakaran hutan
Melakukan pemadaman api, mencegah penjalaran api ke area lain,
dan menggunakan masker penutup hidung.
Kegiatan mitigasi di beberapa sektor
Sektor Mitigasi
Pertanian
Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, menggunakan
kotoran ternak untuk pupuk, serta menanam varietas unggul.
Transportasi
Kehutanan
Mengurangi penggunaan mobil pribadi di bawah kapasitas angkutnya
serta berjalan kaki atau naik sepeda untuk transportasi jarak dekat.
Melakukan reboisasi di kawasan penyangga serta mencegah dan
menanggulangi kebakaran hutan.
Energi
Memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbaharui, seperti
panas bumi, mikrohidro, angin, surya, dan biomassa.
Kegiatan mitigasi di beberapa sektor
Sektor Mitigasi
Pengelolaan Sampah
Mengurangi jumlah sampah, menghemat pemakaian kantong plastik,
dan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang.
Tata Kota
Pendidikan
Melakukan penghijauan, memperluas area resapan air, serta
membuat dan memperbaiki saluran air.
Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada pelajar terkait dengan
pelestarian lingkungan hidup serta mengadakan kampanye dan
gerakan peduli lingkungan.
Glosarium
Biomagnifikasi adalah proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik
melalui rantai makanan.
Bioremediasi adalah proses pembersihan zat pencemar lingkungan dengan menggunakan
mikroorganisme, misalnya jamur dan bakteri.
Blooming adalah pertumbuhan ganggang atau enceng gondok secara cepat sehingga
menutup permukaan perairan.
BOD (biochemical oxygen demand) adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air.
COD (chemical oxygen demand) adalah ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan
buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan dalam
indikator limbah cair industri).
Glosarium
DDT (dikloro difenil trikloroetana) adalah suatu jenis insektisida yang bersifat sulit terurai
sehingga residunya tetap berada di air atau tanah.
DO (dissolved oxygen) adalah ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air.
Greenhouse effect (efek rumah kaca) adalah suatu efek berupa peningkatan suhu yang
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
IPAL adalah instalasi pengolahan air limbah.
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu di permukaan bumi yang mengakibatkan
terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Pengomposan (composting) adalah proses pembusukan sampah-sampah organik dengan
menggunakan bakteri aerob hingga menjadi pupuk kompos.
Selamat
Belajar!
Sumber gambar:
www.shutterstock.com
pixabay.com

More Related Content

Similar to IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA Kelas 10 (4).pptx

Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tFebria Rahma Dewi
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANMawar 99
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupeloksksm
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah LingkunganEndang Manik
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Pangestu S
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganRamipratama
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkunganaudi15Ar
 
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptxPRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptxSarahEvelyn15
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganWarnet Raha
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganRohman Efendi
 
Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2Warnet Raha
 
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkunganAlfie Kesturi
 

Similar to IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA Kelas 10 (4).pptx (20)

Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
 
Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah Lingkungan
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptxPRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
 
Pencemaran ~ kerusakan lingkungan
Pencemaran ~ kerusakan lingkunganPencemaran ~ kerusakan lingkungan
Pencemaran ~ kerusakan lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Remon
RemonRemon
Remon
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2Makalah pencemaran lingkungan2
Makalah pencemaran lingkungan2
 
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 

More from SMAN5PATAMPANUA

IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...SMAN5PATAMPANUA
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...SMAN5PATAMPANUA
 
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptxSMAN5PATAMPANUA
 
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdf
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdfPenerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdf
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdfSMAN5PATAMPANUA
 

More from SMAN5PATAMPANUA (6)

IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Kunci Jawaban-Kunci Jawaban IPA Biologi SMA Kel...
 
CP TERBARU 2023.pdf
CP TERBARU 2023.pdfCP TERBARU 2023.pdf
CP TERBARU 2023.pdf
 
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Diagnostik Kurikulum Merdeka.pptx
 
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdf
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdfPenerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdf
Penerapan Budaya Positif Melalui Keyakinan Kelas (1) (1).pdf
 
MARIKI' MAKKAJA (1).pdf
MARIKI' MAKKAJA (1).pdfMARIKI' MAKKAJA (1).pdf
MARIKI' MAKKAJA (1).pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA Kelas 10 (4).pptx

  • 1. IPA Biologi UNTUK SMA/MA KELAS X Bab 5 Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
  • 2. Saat ini, di sejumlah wilayah, terutama di perkotaan dan wilayah industri, penduduk kesulitan mendapatkan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Mengapa penduduk kesulitan untuk mendapatkan air bersih? Hal ini disebabkan oleh adanya pencemaran pada sumber-sumber air. Apa yang dimaksud dengan pencemaran? Pada bab ini, kita akan membahas keseimbangan dan perubahan lingkungan, jenis pencemaran, dan penyebab pencemaran, serta bagaimana cara menjaga lingkungan dan mengelola berbagai jenis limbah. Pendahuluan
  • 3. Pendahuluan Temukan dan tuliskan beberapa pertanyaan atau permasalahan terkait dengan perubahan lingkungan. Selanjutnya, diskusikan dengan teman dan guru untuk memprediksi jawabannya.
  • 4. Daftar Isi A Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup Penanganan Limbah Pencemaran Lingkungan Hidup Dinamika Komunitas Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Lingkungan B C D E F
  • 6. Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup
  • 7. Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam ataupun aktivitas manusia dalam Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup
  • 8. Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup 1 4 2 3 Terdapat pola-pola interaksi yang berlangsung secara proporsional Lingkungan homeostasis Pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami Memiliki daya dukung lingkungan
  • 9. Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup 1 2 Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan lingkungan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Faktor penyebab perubahan lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam Faktor manusia
  • 10. 1 Faktor alam Faktor alam, antara lain gempa bumi, gunung meletus, gelombang tsunami, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kemarau panjang 2 Faktor manusia Faktor manusia, antara lain pembakaran dan penebangan hutan, pembangunan industri dan permukiman, penambangan secara liar, sistem pertanian monokultur, dan pencemaran lingkungan (misalnya, akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan).
  • 12. Lingkungan menyediakan sumber daya alam yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya. Namun, berbagai aktivitas manusia menghasilkan limbah yang sebagian besar tidak dikelola dengan baik dan dibuang ke lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Terkadang limbah tersebut membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pencemaran Lingkungan Hidup
  • 13. Menurut UU No. 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 12, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Bahan penyebab pencemaran disebut polutan. Pencemaran Lingkungan Hidup
  • 14. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila jumlah atau kadar polutan melebihi ambang batas sehingga menyebabkan menurunnya kualitas atau daya dukung lingkungan dan terganggunya kehidupan makhluk hidup. Pencemaran Lingkungan Hidup
  • 15. Pencemaran Lingkungan Hidup 1 4 2 3 Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Suara Pencemaran Tanah
  • 16. 1 Pencemaran Udara Meningkatnya kegiatan industri atau penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor, menyebabkan semakin banyaknya polutan yang terbuang ke udara.
  • 17. Karbon Monoksida Nitrogen Oksida Chlorofluorocarb on Ozon Karbon Dioksida Belerang Oksida CO NOX CFC CO2 SOX O3 Beberapa zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah sebagai berikut. 1 Pencemaran Udara
  • 18. 2 Pencemaran Air Masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Pengujian dilakukan menggunakan parameter sebagai berikut. • Parameter fisik, meliputi kandungan partikel padat, zat padat terlarut, kekeruhan, warna, bau, suhu, dan pH air. • Parameter kimia, meliputi BOD (biochemical oxygen demand), COD (chemical oxygen demand), dan DO (dissolved oxygen). • Parameter biologi, digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang dapat menyebabkan penyakit,
  • 19. 2 Pencemaran Air Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung dan sumber tidak langsung. Sumber pencemaran langsung berupa buangan (efluen) yang langsung dibuang ke badan air, misalnya sungai, saluran air, selokan, laut, dan danau.
  • 20. Limbah dari kegiatan pertanian berupa pupuk kimia dan pestisida. Limbah Pertanian Berasal dari perumahan, pusat perdagangan, perkantoran, hotel, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Limbah Domestik Berasal dari industri (pabrik) berupa bahan- bahan sisa yang mengandung logam berat berbahaya dan beracu. Limbah Industri Limbah yang berasal dari area pertambangan. Limbah Pertambangan 2 Pencemaran Air
  • 21. 3 Pencemaran Tanah Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Pencemaran tanah secara langsung terjadi jika zat pencemar langsung mencemari tanah, misalnya dari penggunaan insektisida, fungisida, herbisida, DDT (dikloro difenil trikloroetana), dan pupuk kimiawi secara berlebihan. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah yang tidak mudah terurai, misalnya plastik, kaca, stirofoam, dan kaleng. Sementara itu, pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui perantara air dan udara, misalnya limbah yang dibuang ke sistem perairan ataupun zat sisa pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang ke udara.
  • 22. 3 Pencemaran Tanah Pencemaran tanah memiliki dampak negatif, yaitu sebagai berikut. • Mematikan organisme di dalam tanah • Mengganggu porositas dan kesuburan tanah.
  • 23. 4 Pencemaran Suara Kebisingan impulsif Kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya, suara ledakan mercon, suara tembakan senjata, dan suara petir. 1 Kebisingan kontinu Kebisingan secara terus- menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya, suara mesin pabrik. Kebisingan jenis ini sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran. 4 Kebisingan semikontinu Kebisingan kontinu yang hanya sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya, suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalan dan suara pesawat terbang yang sedang melintas. 3 Kebisingan impulsif kontinu Kebisingan impulsif yang terjadi terus-menerus, tetapi hanya sepotong- sepotong. Contohnya, suara palu yang dipukulkan terus-menerus. 2 Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia. Pencemaran suara dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
  • 24. 4 Pencemaran Suara Untuk menentukan tingkat kebisingan, digunakan alat SLM (sound level meter). Ukuran kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Rata-rata seseorang mampu mendengar suara dengan frekuensi 20–20.000 Hz. Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB. Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tingkat gangguan tergantung pada tingkat kenyaringan suara (tingkat kebisingan) dan lamanya telinga mendengar kebisingan. Kebisingan juga menyebabkan gangguan psikologis, seperti kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan fisiologis, seperti sakit kepala.
  • 26. Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring- jaring makanan. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan
  • 28. Penanganan Limbah 1 4 2 3 Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Penanganan Limbah Gas
  • 29. 1 Penanganan Limbah Cair Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah cair dan penanggulangan pencemaran air, yaitu pendekatan non-teknis dan pendekatan teknis. Pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan penghasil limbah, sosialisasi peraturan, dan penyuluhan pada masyarakat. Pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi.
  • 30. 1 Penanganan Limbah Cair Sistem Penanganan LimbahCair Domestik 1) Cubluk, berupa lubang yang diberi dinding tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup. 2) Tangki septik konvensional, berupa bak kedap air yang dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol. 3) Tangki septik biofilter (up-flow filter) terdiri atas bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (berisi kerikil, pasir, dan ijuk).
  • 31. Penanganan Limbah Cair (LC) domestik Limbah Cair (LC) LC yang tidak berbahaya dan dapat dimanfaatkan kembali LC yang berbahaya (dari kakus) Ditampung Menyiram tanaman Sumur resapan Tangki septik konvensional Tangki septik biofilter Ditampung di kolam yang diberi tanaman air (misalnya, eceng gondok) Ditampung (untuk memelihara ikan) Menyiram tanaman Panen eceng gondok sebagai bahan baku Produksi kerajinan tangan
  • 32. 1 Penanganan Limbah Cair Sistem Penanganan LimbahCair Domestik 4) Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD) Saringan kasar Bak pengendapan pertama Pemakaian lumpur Bak aerasi Bak pengendapan kedua Badan air penerima Stabilisasi lumpur Pengering lumpur Disinfeksi
  • 33. 1 Penanganan Limbah Cair Sistem Penanganan LimbahCair Industri 1) Penanganan sistem setempat 2) Penanganan sistem terpusat Penanganan limbah cair di kawasan industri sistem terpusat
  • 34. 2 Penanganan Limbah Padat Limbah padat sering disebut sebagai sampah, yang meliputi sampah organik ataupun sampah anorganik. Berdasarkan sumbernya, limbah padat dikelompokkan menjadi limbah padat domestik dan limbah padat nondomestik. • Limbah padat domestik adalah limbah padat yang berasal dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, perdagangan, dan rumah sakit. • Limbah padat nondomestik adalah limbah padat yang berasal dari kegiatan pertanian dan perkebunan, industri konstruksi gedung, dan industri umum.
  • 35. 2 Penanganan Limbah Padat Meminimalkan Limbah Padat Reuse Replacement Refusal Repair Recovery Reconstruct Redurability Reduce Recycle
  • 36. 2 Penanganan Limbah Padat Cara Penanganan Limbah Padat (Sampah) Beberapa cara pengelolaan limbah padat diuraikan sebagai berikut. 1) Penimbunan tanah (landfill) 2) Penimbunan limbah padat dengan tanah secara berlapis (sanitary landfill) 3) Pembakaran (incineration) 4) Penghancuran (pulverisation) 5) Pengomposan (composting) 6) Pemanfaatan sebagai makanan ternak (hog feeding)
  • 37. FilterUdara PengendapSiklon (Cyclone Separator) Filter Basah (Scrubbers atauWetCollector) PengendapSistem Gravitasi Pengendap Elektrostatik 3 Penanganan Limbah Gas Limbah gas dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, haze (partikel tersuspensi dalam tetesan air), dan asap. Penanganan limbah gas dapat dilakukan dengan menambahkan alat bantu berikut.
  • 38. 4 Penanganan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup serta membahayakan kesehatan dan kelangsungan hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 memiliki karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi.
  • 39. D D Contohnya, insektisida dan pupuk. Kegiatan pertanian C C Sisa-sisa obat kedaluwarsa, pemutih, detergen, sampo, kamper, baterai bekas, aerosol, racun tikus, dan pembasmi nyamuk. Kegiatan rumah tangga A A Contohnya, industri pupuk yang menghasilkan limbah amonia. Kegiatan industri B B Limbah radioaktif, limbah patologis, limbah kimiawi, limbah farmasi, benda benda tajam yang terkontaminasi oleh kuman penyakit, dan limbah yang berpotensi menularkan penyakit Kegiatan rumah sakit Asal Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
  • 41. Komunitas merupakan kumpulan populasi yang saling berinteraksi dalam suatu ekosistem. Perubahan komunitas dapat terjadi secara siklis maupun nonsiklis. Perubahan komunitas siklis terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah kembali ke keadaan yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya. Contohnya, perubahan komunitas selama musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim penghujan, jumlah serangga dan katak lebih banyak daripada saat musim kemarau. Perubahan komunitas nonsiklis adalah perubahan komunitas yang terjadi secara drastis dengan kondisi komunitas cenderung berubah secara permanen. Perubahan nonsiklis terkadang hanya dapat dilihat setelah beberapa tahun, atau bahkan hingga lebih dari satu abad. Perubahan nonsiklis berkaitan dengan nilai sejarah, misalnya evolusi, migrasi, dan punahnya beberapa spesies tertentu. Dinamika Komunitas
  • 42. Suksesi adalah proses perubahan komunitas yang berlangsung secara lambat dan teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah hingga terbentuk komunitas komunitas yang lebih kompleks. Proses suksesi akan berakhir setelah mencapai mencapai komunitas yang stabil (komunitas klimaks). Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan. Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai menghilangkan komunitas asal secara total. Suksesi
  • 44. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan merupakan penyesuaian diri terhadap kondisi perubahan lingkungan yang terjadi, sedangkan mitigasi Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Lingkungan
  • 45. Kegiatan adaptasi terhadap perubahan lingkungan Perubahan Lingkungan Adaptasi Kekeringan akibat kemarau panjang Menghemat air bersih, menggunakan air bekas yang tidak mengandung detergen untuk menyiram tanaman, dan memperdalam sumur untuk mendapatkan air. Kenaikan permukaan air laut Banjir Longsor Merelokasi pemukiman penduduk, membangun sistem pemecah ombak, dan memelihara hutan bakau. Membuat dan memelihara saluran drainase, rumah pompa, dan biopori, serta melakukan pengerukan saluran air. Merelokasi permukiman, membuat terasering pada lahan miring, serta merehabilitasi hutan di daerah hulu. Kebakaran hutan Melakukan pemadaman api, mencegah penjalaran api ke area lain, dan menggunakan masker penutup hidung.
  • 46. Kegiatan mitigasi di beberapa sektor Sektor Mitigasi Pertanian Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, menggunakan kotoran ternak untuk pupuk, serta menanam varietas unggul. Transportasi Kehutanan Mengurangi penggunaan mobil pribadi di bawah kapasitas angkutnya serta berjalan kaki atau naik sepeda untuk transportasi jarak dekat. Melakukan reboisasi di kawasan penyangga serta mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan. Energi Memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbaharui, seperti panas bumi, mikrohidro, angin, surya, dan biomassa.
  • 47. Kegiatan mitigasi di beberapa sektor Sektor Mitigasi Pengelolaan Sampah Mengurangi jumlah sampah, menghemat pemakaian kantong plastik, dan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang. Tata Kota Pendidikan Melakukan penghijauan, memperluas area resapan air, serta membuat dan memperbaiki saluran air. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada pelajar terkait dengan pelestarian lingkungan hidup serta mengadakan kampanye dan gerakan peduli lingkungan.
  • 48. Glosarium Biomagnifikasi adalah proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan. Bioremediasi adalah proses pembersihan zat pencemar lingkungan dengan menggunakan mikroorganisme, misalnya jamur dan bakteri. Blooming adalah pertumbuhan ganggang atau enceng gondok secara cepat sehingga menutup permukaan perairan. BOD (biochemical oxygen demand) adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air. COD (chemical oxygen demand) adalah ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan dalam indikator limbah cair industri).
  • 49. Glosarium DDT (dikloro difenil trikloroetana) adalah suatu jenis insektisida yang bersifat sulit terurai sehingga residunya tetap berada di air atau tanah. DO (dissolved oxygen) adalah ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air. Greenhouse effect (efek rumah kaca) adalah suatu efek berupa peningkatan suhu yang disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. IPAL adalah instalasi pengolahan air limbah. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Pemanasan global adalah peningkatan suhu di permukaan bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Pengomposan (composting) adalah proses pembusukan sampah-sampah organik dengan menggunakan bakteri aerob hingga menjadi pupuk kompos.