Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia yang kompleks, termasuk polusi udara, air, dan limbah, serta faktor penyebabnya seperti pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai upaya yang dapat dilakukan bersama oleh pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan
4. Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya manusia sudah seringkali menghadapi
masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada
di sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lain-lain.
Menurut Undang Undang 32 tahun 2009 atas Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup , lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks,
yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri.
Latar Belakang
5. Rumusan Masalah
� Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan ?
� Bagaimana permasalahan kesehatan lingkungan?
� Apa saja permasalahan kesehatan lingkungan?
� Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan kesehatan lingkungan?
� Bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan?
6. Tujuan
Mengetahui definisi dari kesehatan lingkugan
Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan yang terjadi
Mengetahui macam-macam permasalahan kesehatan lingkungan
Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan Kesehatan lingkungan
Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan
lingkungan
8. Menurut Notoatmodjo, kesehatan lingkungan
pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2023 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa
kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah
gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor
penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kesehatan lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang memberi
perhatian pada penilaian, pemahaman, dan pengendalian dampak manusia pada lingkungan dan dampak lingkungan pada
manusia.
10. Why ?
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara sekelompok umat manusia atau masyarakat dengan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan
pencegahannya. Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan kesehatan yang paling
umum. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan
manusia atau akibat proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ketingkatan
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Contohnya pembuangan limbah industri ke sungai dan laut akan
menyebabkan perubahan ekosistem pada perairan
11. Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, masalah
kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal tersebut
disebabkan oleh, antara lain:
Urbanisasi penduduk Tempat pembuangan sampah
Bencana alam/pengungsian
Pembuangan limbah industri
Pencemaran udara
Penyediaan sarana air bersih
perpindahan penduduk dalam jumlah
besar dari desa ke kota. Lahan
pertanian yang semakin berkurang
terutama di pulau Jawa dan
terbatasnya lapangan pekerjaan
mengakibatkan penduduk desa
berbondong-bondong datang ke
kota besar mencari pekerjaan.
Sistem pembuangan sampah
dilakukan secara dumping tanpa ada
pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain
memerlukan lahan yang cukup luas
juga menyebabkan pencemaran
pada udara, tanah, dan air selain
lahannya juga juga dapat menjadi
tempat berkembangbiaknya agen
dan vector penyakit menular.
Berdasarkan survei yang pernah
dilakukan, hanya sekitar 60 %
penduduk Indonesia mendapatkan
air bersih dari PDAM, terutama untuk
penduduk perkotaan, selebihnya
mempergunakan sumur atau sumber
air lain. Bila datang musim kemarau,
krisis air dapat terjadi dan penyakit
gastroenteritis mulai muncul
dimana-mana.
Tingkat pencemaran udara di
Indonesia sudah melebihi ambang
batas normal terutama di kota-
kota besar akibat gas buangan
kendaraan bermotor. Selain itu,
hampir setiap tahun asap tebal
meliputi wilayah nusantara bahkan
sampai ke negara tetangga akibat
pembakaran hutan untuk lahan
pertanian dan perkebunan.
Hampir semua limbah cair baik
yang berasal dari rumah tangga
dan industri dibuang langsung dan
bercampur menjadi satu ke badan
sungai atau laut, ditambah lagi
dengan kebiasaan penduduk
melakukan kegiatan MCK dibantaran
sungai
Gempa bumi, tanah longsor,
gunung meletus, atau banjir yang
sering terjadi di Indonesia
mengakibatkan penduduk mengungsi
yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.
13. Ada banyak permasalahan kesehatan lingkungan yang dapat memengaruhi kesejahteraan manusia dan
ekosistem. Beberapa permasalahan utama kesehatan lingkungan meliputi:
Polusi Udara
Polusi Air Perubahan Iklim
Keracunan Timbal
Polusi udara oleh emisi
kendaraan bermotor, industri,
dan pembakaran bahan bakar
fosil dapat menyebabkan
masalah pernapasan, seperti
asma dan bronkitis, serta
meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular.
Air yang tercemar oleh limbah
industri, pertanian, dan domestik
dapat mengandung zat-zat
berbahaya seperti logam berat dan
bahan kimia beracun. Ini dapat
membahayakan kesehatan manusia
jika diminum atau digunakan untuk
pertanian dan industri.
Perubahan iklim global, yang
disebabkan oleh peningkatan emisi
gas rumah kaca, dapat berdampak
pada kesehatan manusia melalui
peristiwa ekstrem seperti banjir,
kekeringan, penyebaran penyakit,
dan ancaman terhadap ketahanan
pangan.
Keracunan Timbal: Terpaparnya
manusia terhadap timbal dapat
menyebabkan kerusakan otak,
gangguan perkembangan pada
anak-anak, dan masalah
kesehatan lainnya. Timbal
biasanya ditemukan dalam cat,
pipa air tua, dan beberapa
barang konsumen
14. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Air Bersih
Paparan Radiasi
Polusi Suara
Kehilangan Keanekaragaman Hayati
terhadap Kerusakan ekosistem dan
kehilangan biodiversitas dapat
mengurangi ketersediaan sumber
daya alam yang penting untuk
kesejahteraan manusia, seperti
makanan, obat-obatan, dan
material bangunan.
Masalah Air Bersih Kurangnya
akses ke air bersih dan
sanitasi yang aman dapat
menyebabkan penyebaran
penyakit air-borne seperti
diare dan kolera.
Paparan radiasi dari sumber-
sumber seperti radiasi nuklir
atau radiasi UV matahari
dapat menyebabkan masalah
kesehatan, termasuk kanker
kulit dan kerusakan jaringan
Polusi Suara Mengakibatkan
Kebisingan tingkat tinggi dari
lalu lintas, industri, dan
konstruksi dapat menyebabkan
gangguan tidur, stres, gangguan
pendengaran, dan masalah
kesehatan lainnya.
16. Faktor utama yang menyebabkan
permasalahan kesehatan lingkungan
� Polusi Lingkungan
� Perubahan Iklim
� Kerusakan Ekosistem
� Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
� Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi
� Konsumsi Energi Fosil
� Pengelolaan Limbah
� Ketidaksetaraan Sosial
17. Gambar
Polusi Lingkungan dan Kerusakan
Ekosistem
Polusi Lingkungan: Polusi udara, air, dan tanah oleh bahan kimia berbahaya, logam berat,
senyawa organik, dan zat-zat beracun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
manusia. Misalnya, polusi udara dapat mengakibatkan masalah pernapasan dan penyakit
kardiovaskular, sedangkan polusi air dapat menyebabkan keracunan dan penyakit air-
borne.
Perubahan Iklim: Peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim
global dapat mengakibatkan peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai,
yang dapat berdampak pada kesehatan manusia dan ekosistem.
Kerusakan Ekosistem: Perusakan dan kerusakan ekosistem, seperti hutan, lahan basah, dan
terumbu karang, dapat mengurangi ketersediaan sumber daya alam, menyebabkan
kehilangan biodiversitas, dan meningkatkan risiko bencana alam.
Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya: Penggunaan dan pembuangan tidak aman bahan
kimia berbahaya dalam produk konsumen, pertanian, dan industri dapat mencemari
lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia..
18. Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi: Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang
cepat dapat menyebabkan tekanan besar pada sumber daya alam, menghasilkan
limbah, dan menciptakan kondisi yang tidak sehat di kota-kota besar.
Konsumsi Energi Fosil: Penggunaan bahan bakar fosil untuk energi dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan kerusakan lingkungan lainnya
yang memengaruhi kesehatan manusia.
Pengelolaan Limbah yang Buruk: Pembuangan limbah padat dan cair yang tidak
terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan sumber air, meningkatkan
risiko penyebaran penyakit, dan merusak ekosistem.
Ketidaksetaraan Sosial: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat membuat
kelompok yang lebih miskin dan rentan lebih terpapar terhadap permasalahan
kesehatan lingkungan dan memiliki akses yang lebih terbatas terhadap perawatan
kesehatan.
Gambar
Konsumsi Energi Fosil dan
Ketidaksetaraan Sosial
20. Permasalahan terkait pemanfaatan ruang saat ini
sudah menjadi fenomena global khususnya di negara
berkembang. Oleh karenanya jika pemanfaatannya
tidak diatur maka mengakibatkan pemanfaatan ruang
yang tidak efisien. Untuk itu diperlukan upaya
penataan ruang agar pemanfaatan ruang yang
dilakukan tidak mendorong ke arah
ketidakseimbangan dan ketidaklestarian
lingkungan.Dalam konteks pemanfaatan dan penataan
ruang stakeholder memiliki peran tersendiri dalam
merealisasikan program - program penataan ruang.
Stakeholder yang terlibat antara lain pemerintah,
swasta dan masyarakat. Salah satu penerapan
perencanaan kolaboratif dalam program pemerintah
adalah PLPBK.
21. Mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan kesehatan lingkungan:
Regulasi dan Kebijakan Lingkungan Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Perubahan Perilaku
Pelestarian Ekosistem
Teknologi dan Inovasi
Pengelolaan Limbah yang Aman
Menerapkan regulasi yang ketat terkait emisi
polutan, penggunaan bahan kimia berbahaya, dan
pengelolaan limbah.
Memperkuat kebijakan yang mendukung energi
terbarukan dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Menerapkan regulasi terkait keamanan pangan
dan air minum.
Mengedukasi masyarakat tentang dampak
kesehatan lingkungan dan cara melindungi diri mereka
sendiri.
Menggalakkan perilaku ramah lingkungan, seperti
penghematan energi dan air, serta penggunaan
transportasi berkelanjutan.
Mendorong pengelolaan limbah yang aman dan
daur ulang.
Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
dan menggantinya dengan alternatif yang lebih aman.
Mengembangkan teknologi yang lebih bersih dan
berkelanjutan dalam produksi energi, transportasi, dan
industri.
Menggunakan teknologi untuk pemantauan
lingkungan yang lebih baik dan pemodelan dampak
lingkungan.
Melindungi dan memulihkan ekosistem alami
seperti hutan, lahan basah, dan terumbu karang.
Mengelola sumber daya alam dengan bijak untuk
mencegah overexploitasi.
Mendorong perubahan perilaku individu dan
komunitas dalam hal konsumsi yang lebih berkelanjutan,
seperti mengurangi pemborosan makanan dan plastik.
Menggalakkan gaya hidup sehat yang melibatkan
aktivitas fisik dan makanan bergizi.