Lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya pembagunan ekonomi. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipertimbangkan dari setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
Secara historis, implementasi konsep Reduced Impact Logging (RIL) dalam praktek pembalakan hutan di Indonesia dimulai sejak satu hingga dua dekade lalu. Bahkan dalam perkembangannya RIL menjadi salah satu prasyarat pengelolaan hutan lestari agar produksi kayu dapat diterima masyarakat global.
Lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya pembagunan ekonomi. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipertimbangkan dari setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
Secara historis, implementasi konsep Reduced Impact Logging (RIL) dalam praktek pembalakan hutan di Indonesia dimulai sejak satu hingga dua dekade lalu. Bahkan dalam perkembangannya RIL menjadi salah satu prasyarat pengelolaan hutan lestari agar produksi kayu dapat diterima masyarakat global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Interlinkage Climate Change and Biodiversity_17032023.pdf
1. Interlinkage Climate Change and Biodiversity
[UNFCCC-UNCBD-Paris Agreement]
Disampaikan sebagai tanggapan pada FGD “Interlinkage Climate Change and Biodiversity”
17 Maret 2023
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI
2. SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODAL
PEMBANGUNAN
Djaenudin (2021), “Desain integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem di taman nasional” (bahan paparan)
4. 4
Biodiversity loss
Reducing emissions from
deforestation and forest
degradation, and the role of
conservation, sustainable
management of forests and
enhancement of forest carbon
stocks [REDD+]
Climate
Change
1. Natural resources management
2. Natural resources (incl. ecosystem services)
depletion and degradation
3. Rehabilitation and new discoveries à carrying
capacity and stock of natural resources
1. Policy approaches and modalities
2. Funding and/or positive incentives
3. Benefit sharing mechanisms
Aligning and mainstreaming
within national development
planning and implementation
Sinergitas hubungan timbal balik antar konvensi:
a. Kepedulian yang sama terhadap masalah
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan;
b. Beroperasi dalam ekosistem yang sama; serta
c. Adanya kewajiban-kewajiban yang dituntut kepada
parties
5. Metodologi laju deforestasi historis
membuat peran areal kawasan hutan
dengan adisionalitas rendah (termasuk
taman nasional) dalam penurunan emisi
‘kurang signifikan’
Kawasan hutan
adisionalitas tinggi
Konservasi biodiversitas dan ekosistem
(insitu) yang terkait dengan mitigasi
perubahan iklim juga perlu mendapatkan
dukungan publik & pendanaan
High forest low
deforestation areas
a.l. taman nasional
Hicks et al.(2014)
• Globally there is a generally positive relationship between
carbon stocks and biodiversity; tropical moist forests are rich in
both
• However, within intact tropical forests the patterns are more
complex and there is no clear evidence for a correlation
between spatial patterns of carbon stocks and biodiversity
6. STOK KARBON TAMAN NASIONAL
PER REGION SELAMA 25 TAHUN (1990-2015)
Laju
penurunan
stok karbon
sekitar 0.2%
per tahun
7. Penurunan emisi dari
deforestasi dan degradasi
hutan
REDD+
Peran konservasi
(the role of conservation)
Peningkatan stok karbon hutan
Metodologi
Penyediaan Insentif
§ Pendekatan
additionality
§ Skenario BaU
Metodologi untuk
merepresentasikan peran hutan
(konservasi) dengan sejarah
laju deforestasi rendah masih
sangat terbatas
Peran hutan konservasi dalam pemeliharaan dan/atau peningkatan stok karbon
belum terapresiasi dengan baik
sejarah laju
deforestasi tinggi
(PermenLHK No. P.70/2017)
PERAN KONSERVASI
DALAM PERUBAHAN IKLIM
8. TANTANGAN
PERAN KONSERVASI
Pembayaran Berbasis
Kinerja Peningkatan stok karbon hutan
Pengurangan emisi dari deforestasi dan
degradasi hutan
Konservasi stok karbon hutan
A
A Manfaat selain karbon
Belum didukung metodologi, tata
cara penilaian yang baik, dan tata
cara implementasi di lapangan
(PermenLHK No. P.70/2017)
9. Asumsi
“Jika stok karbon berkurang, maka
fungsi jasa lingkungan akan
terdegradasi”
“KUALITAS” STOK KARBON
§Pendekatan untuk mengapresiasi peran hutan konservasi
dalam penguranganemisi
§“Kualitas” stok karbon dinilai berdasarkan manfaat jasa
lingkungan yang terdegradasi jika stok karbon berkurang
(emisi),misalnya akibat deforestasi
§Manfaat jasa lingkungan:
§ Biodiversitas
§ Jasa air
§ Keindahan alam
Stok Karbon = f(biodiversitas, jasa air, keindahan alam)
KONSEP/GAGASAN PERAN KONSERVASI
PERUMUSAN KEBIJAKAN
Satrio (2019), “Integrasi jasa lingkungan ke dalam karbon hutan di
taman nasional” (bahan paparan)
(Subarudi et al. 2018 dan Muttaqin et al. 2018)
10. • Hipotesis:
𝑪 𝒇 𝒋𝒂𝒔𝒂 𝒍𝒊𝒏𝒈𝒌𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
Dari hipotesis tersebut:
• Perubahan stok karbon akan berpengaruh terhadap
penyediaan jasa lingkungan
• Perubahan jasa lingkungan akan berpengaruh
terhadap stok karbon
• Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan dan
mempertahankan stok karbon
Jasa
Lingkungan TN
Stok
karbon
Biodiversitas
Indeks kehati
Air
Debit air
Pemandangan
Indah
Indeks
kenyamanan
Indeks
keindahan
• Menjadikan ekosistem menjadi terukur
• Menyusun KPI (key performance indicator) untuk
setiap jasa lingkungan
• Valuasi nilai jasa lingkungan (selain karbon)
• Estimasi jumlah stok karbon
Nilai stok karbon = total nilai ekonomi jasling
Integrasi jasling ke dalam stok karbon
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑪 =
𝑻𝑬𝑽
𝑺𝒕𝒐𝒌 𝑪
𝑹𝒑
𝒕𝒐𝒏𝑪
Djaenudin (2021), “Desain integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem di taman nasional” (bahan paparan)
11. MANFAAT
“Kualitas”
stok
karbon
Nilai “aset”
ekosistem dan
tutupan lahan
Pembagian
manfaat/insentif
Estimasi
manfaat yang
hilang/kerugian
Estimasi investasi
Pedoman
negosiasi nilai
stok karbon
Metodologi
“peran konservasi”
skema penurunan
emisi
Kinerja
pemanfaatan
jasa
lingkungan
terintegrasi
Rasionalisasi
pengelolaan
taman
nasional
berbasis
“aset”
ekosistem
Satrio (2020), “Desain integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon berbasis ekosistem” (bahan paparan)
12. • Peluang pemanfaatan jasa lingkungan karbon di taman nasional
dapat mengikuti skema REDD+ atau skema pendanaan iklim lainnya
melalui:
qPeningkatan peran konservasi stok karbon hutan;
qPenghitungan manfaat selain karbon (NCB):
vjasa perlindungan fungsi hidroorologis;
vperlindungan fungsi ekologis;
vperlindungan keanekaragaman hayati;
vpenguatan sumber penghidupan (livelihood);
vpeningkatan tata kelola hutan dan lahan;
vperlindungan ekosistem esensial.
• Konsep integrasi jasa lingkungan ke dalam stok karbon (“kualitas”
stok karbon) ini dapat digunakan untuk membantu mendekati
kegiatan manfaat selain karbon (NCB).
KONSERVASI BIODIVERSITAS
UPAYA UNTUK MENJAGA NON-CARBON BENEFITS (NCB)
“Kualitas” stok karbon baik dalam unit satuan Rp
per ton C maupun Rp per ton CO2-e; dapat
menunjukkan kualitas dari kegiatan penurunan
emisi yang telah dilakukan dan dapat dijadikan
acuan dasar untuk menilai manfaat selain karbon
dalam skema REDD+ atau skema pendanaan iklim
lainnya di Indonesia
Muttaqin (2019), “Mengoperasionalkan insentif konservasi biodiversitas dalam konteks perubahan iklim” (bahan paparan)