Dokumen tersebut membahas tentang bab pajak penghasilan yang mencakup subjek dan objek pajak, pengertian pajak subjektif dan objek pajak, penghitungan penghasilan neto, pengurangan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan, kompensasi kerugian, penghasilan tidak kena pajak, depresiasi dan amortisasi, kredit pajak, serta pajak penghasilan pasal 21/26 beserta objeknya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar pajak penghasilan di Indonesia, termasuk subjek, objek, dan tarif pajak penghasilan. Subjek pajak terdiri dari wajib pajak dalam negeri dan luar negeri, sedangkan objek pajak adalah penghasilan yang diterima wajib pajak. Tarif pajak penghasilan berkisar antara 5%-30% tergantung besarnya penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban penduduk asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam setahun untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan menghitung kewajiban perpajakannya di Indonesia, serta pengertian penghasilan yang dikenakan pajak dan yang tidak dikenakan pajak bagi wajib pajak orang pribadi."
Dokumen tersebut membahas tentang bab pajak penghasilan yang mencakup subjek dan objek pajak, pengertian pajak subjektif dan objek pajak, penghitungan penghasilan neto, pengurangan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan, kompensasi kerugian, penghasilan tidak kena pajak, depresiasi dan amortisasi, kredit pajak, serta pajak penghasilan pasal 21/26 beserta objeknya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar pajak penghasilan di Indonesia, termasuk subjek, objek, dan tarif pajak penghasilan. Subjek pajak terdiri dari wajib pajak dalam negeri dan luar negeri, sedangkan objek pajak adalah penghasilan yang diterima wajib pajak. Tarif pajak penghasilan berkisar antara 5%-30% tergantung besarnya penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban penduduk asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam setahun untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan menghitung kewajiban perpajakannya di Indonesia, serta pengertian penghasilan yang dikenakan pajak dan yang tidak dikenakan pajak bagi wajib pajak orang pribadi."
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum di Indonesia. Mengatur subjek dan objek pajak serta kewajiban pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan luar negeri. Juga menjelaskan tentang dasar pengenaan pajak, tarif pajak, dan penghitungan penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai subjek dan objek pajak penghasilan, biaya yang dapat dan tidak dapat dikurangkan, penghasilan kena pajak, serta tarif pajak penghasilan untuk badan.
Pajak penghasilan atas penghasilan berupa sewa tanah dan/atau bangunan, bunga obligasi, dan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif bervariasi antara 0%-20% tergantung jenis penghasilan dan status wajib pajak."
Dokumen tersebut membahas dasar hukum Pajak Penghasilan di Indonesia berdasarkan UU No. 7 Tahun 1983 dan perubahannya. Dokumen juga menjelaskan pengertian pajak, subyek pajak, obyek pajak, serta pengecualian subyek dan obyek pajak menurut undang-undang tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai objek pajak penghasilan yang mencakup berbagai jenis penghasilan seperti penghasilan dari pekerjaan, usaha, modal, dan lainnya serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti warisan, asuransi, dan dividen yang diinvestasikan."
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - PenjelasanChairudin NR
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup penyesuaian subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif pajak, serta perbaikan sistem self-assessment untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan kep
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaIkbalAdytiaNst
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilannya dalam satu tahun pajak. Dibahas pula jenis-jenis subjek pajak penghasilan, pengertian penghasilan kena pajak, dan pengurang penghasilan untuk menghitung pajak penghasilan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 26 yang dikenakan kepada Wajib Pajak Luar Negeri atas penghasilan yang diperoleh dari sumber di Indonesia. PPh Pasal 26 merupakan pemotongan pajak final sebesar 20% yang wajib dilakukan pihak pemberi penghasilan terhadap berbagai jenis penghasilan Wajib Pajak Luar Negeri seperti gaji, royalti, bunga obligasi dan hadiah. Tarif P
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat atas Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup perluasan subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif, serta pemberian kemudahan kepada wajib pajak seperti penggunaan norma penghitun
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum di Indonesia. Mengatur subjek dan objek pajak serta kewajiban pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan luar negeri. Juga menjelaskan tentang dasar pengenaan pajak, tarif pajak, dan penghitungan penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai subjek dan objek pajak penghasilan, biaya yang dapat dan tidak dapat dikurangkan, penghasilan kena pajak, serta tarif pajak penghasilan untuk badan.
Pajak penghasilan atas penghasilan berupa sewa tanah dan/atau bangunan, bunga obligasi, dan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif bervariasi antara 0%-20% tergantung jenis penghasilan dan status wajib pajak."
Dokumen tersebut membahas dasar hukum Pajak Penghasilan di Indonesia berdasarkan UU No. 7 Tahun 1983 dan perubahannya. Dokumen juga menjelaskan pengertian pajak, subyek pajak, obyek pajak, serta pengecualian subyek dan obyek pajak menurut undang-undang tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai objek pajak penghasilan yang mencakup berbagai jenis penghasilan seperti penghasilan dari pekerjaan, usaha, modal, dan lainnya serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti warisan, asuransi, dan dividen yang diinvestasikan."
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - PenjelasanChairudin NR
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup penyesuaian subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif pajak, serta perbaikan sistem self-assessment untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan kep
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaIkbalAdytiaNst
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilannya dalam satu tahun pajak. Dibahas pula jenis-jenis subjek pajak penghasilan, pengertian penghasilan kena pajak, dan pengurang penghasilan untuk menghitung pajak penghasilan.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 26 yang dikenakan kepada Wajib Pajak Luar Negeri atas penghasilan yang diperoleh dari sumber di Indonesia. PPh Pasal 26 merupakan pemotongan pajak final sebesar 20% yang wajib dilakukan pihak pemberi penghasilan terhadap berbagai jenis penghasilan Wajib Pajak Luar Negeri seperti gaji, royalti, bunga obligasi dan hadiah. Tarif P
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat atas Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup perluasan subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif, serta pemberian kemudahan kepada wajib pajak seperti penggunaan norma penghitun
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. SUBJEK PAJAK
• Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang No 36 Tahun 2008 subjek pajak
meliputi:
• Orang pribadi
• Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak
• Badan
• Bentuk Usaha Tetap
3. SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI DAN
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
• Orang pribadi yang bertempat
tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, atau
orang pribadi yang dalam suatu tahun
pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat
tinggal di Indonesia.
• Badan yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia, meliputi
Perseroan Terbatas, Perseroan
Komanditer, perseroan lainnya, Badan
Usaha Milik Negara atau Daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma,
kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial
politik atau organisasi yang sejenis,
lembaga, dan bentuk badan lainnya
termasuk reksadana.
4. SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI ADALAH:
• Orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan
badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia, yang
menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui Bentuk Usaha
Tetap di Indonesia;
• Orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan
badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia, yang
dapat menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia tidak dari
menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap di
Indonesia.
5. OBJEK PAJAK PENGHASILAN
• Objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam
bentuk apa pun
6. OBJEK PAJAK YANG DIKENAKAN PPH
BERSIFAT FINAL
• Pajak penghasilan bersifat final adalah pajak penghasilan yang tidak
dapat dikreditkan (dikurangkan) dari total pajak penghasilan
terutang pada akhir tahun pajak. Berdasarkan Pasal 4 ayat (2) UU
PPh,
7. PENGHASILAN YANG DAPAT DIKENAI PAJAK
BERSIFAT FINAL, YAITU:
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat
utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota
koperasi Orang Pribadi.
2. Penghasilan berupa hadiah undian
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha
jasa konstruksi, usaha real estat, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan
5. Penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
9. PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK
• Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk
Usaha Tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan termasuk:
• 1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
(Biaya pembelian bahan, Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, Bunga, sewa, dan royalty, Biaya perjalanan, Biaya pengolahan limbah, Premi
asuransi, Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Biaya administrasi; dan Pajak kecuali Pajak Penghasilan)
10. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
• Dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
negeri, kepadanya diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 UU PPh dan
Peraturan Menteri keuangan Nomor 101/PMK.010/2016. Penghasilan Tidak Kena
Pajak per tahun diberikan paling sedikit sebesar:
11. Keterangan PTKP
untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi 54.000.000
tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin 4.500.000
tambahan untuk seorang isteri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan
suami
54.000.000
tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak
tiga orang untuk setiap keluarga
4.500.000
12. TARIF PAJAK
• Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan, besarnya tarif
pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi Wajib Pajak
dibagi menjadi dua, yakni Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri dan Wajib Pajak
dalam negeri Badan dan Bentuk Usaha Tetap.
• Tarif Pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
sampai dengan Rp50.000.000 5%
di atas Rp50.000.000 s.d. Rp250.000.000 15%
di atas Rp250.000.000 s.d. Rp500.000.000 25%
di atas Rp500.000.000 30%