Proses penyusunan buku putih sanitasi step by stepJoy Irman
Proses Penyusunan Buku Putih Sanitasi Step by Step menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka menghasilkan Buku Putih yang akurat dan komprehensif.
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerahinfosanitasi
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah menjelaskan mengenai organisasi, struktur dan tata kerja Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Disajikan oleh Direktur Penataan Perkotaan, Kementrian Dalam Negeri
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Step by Step menguraikan mengenai langkah-langkah yan harus dilakukan untuk menghasilkan suatu Strategi Sanitasi yang komprehensif, ideal, rasional dan operasional.
Proses penyusunan buku putih sanitasi step by stepJoy Irman
Proses Penyusunan Buku Putih Sanitasi Step by Step menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka menghasilkan Buku Putih yang akurat dan komprehensif.
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerahinfosanitasi
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah menjelaskan mengenai organisasi, struktur dan tata kerja Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Disajikan oleh Direktur Penataan Perkotaan, Kementrian Dalam Negeri
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Proses Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Step by Step menguraikan mengenai langkah-langkah yan harus dilakukan untuk menghasilkan suatu Strategi Sanitasi yang komprehensif, ideal, rasional dan operasional.
Pedoman Penyusunan Buku Putih berisikan panduan dalam proses survei dan penelitian lapangan, kompilasi dan pensistematisasian data, dan pengolahan data sanitasi.
Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasiinfosanitasi
Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Garis besar materi strategi sanitasi kota (SSK)Joy Irman
Presentasi ini berisikan garis besar dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota yang terdiri dari kerangka kerja sektor sanitasi, isu strategis dan tantangan, rumusan strategi sanitasi, program dan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Buku Putih SanitasiJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknis Fasilitasi Penyusunan Dokumen dalam Program PPSPinfosanitasi
Teknis Fasilitasi Penyusunan Dokumen dalam Program PPSP menjelaskan mengenai ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Fasilitator Provinsi (PF) dan Fasilitator Kabupaten/Kota (CF) dalam proses penyusunan dokumen PPSP seperti Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi (SSK), dan Memorandum Program (MPS).
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)infosanitasi
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA) merupakan salah satu modul pelatihan PPSP bagi fasilitator dan Pokja Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten /kota
Buku Putih Sanitasi - 1 Pendahuluan merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Strategi sanitasi - 2-1 Kerangka Pengembangan Sanitasiinfosanitasi
Strategi sanitasi - 2-1 Kerangka Pengembangan Sanitasi merupakan bahan pelatihan kepada fasilitator (CF dan PF) dan Pokja Sanitasi (kabupaten/kota) dan Provinsi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi KotaJoy Irman
Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi Kota menjelaskan tujuan, sasaran, narasumber, peserta serta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan suatu Konsultasi Publik.
Bahan Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasiinfosanitasi
Contoh Bahan/Materi yang harus disiapkan dalam rangka penyajian atau presentasi Buku Putih Sanitasi. Harus memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh mengenai kondisi sanitasi kabupaten/kota.
Pedoman Penyusunan Buku Putih berisikan panduan dalam proses survei dan penelitian lapangan, kompilasi dan pensistematisasian data, dan pengolahan data sanitasi.
Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasiinfosanitasi
Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Garis besar materi strategi sanitasi kota (SSK)Joy Irman
Presentasi ini berisikan garis besar dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota yang terdiri dari kerangka kerja sektor sanitasi, isu strategis dan tantangan, rumusan strategi sanitasi, program dan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi.
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Buku Putih SanitasiJoy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknis Fasilitasi Penyusunan Dokumen dalam Program PPSPinfosanitasi
Teknis Fasilitasi Penyusunan Dokumen dalam Program PPSP menjelaskan mengenai ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Fasilitator Provinsi (PF) dan Fasilitator Kabupaten/Kota (CF) dalam proses penyusunan dokumen PPSP seperti Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi (SSK), dan Memorandum Program (MPS).
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)infosanitasi
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA) merupakan salah satu modul pelatihan PPSP bagi fasilitator dan Pokja Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten /kota
Buku Putih Sanitasi - 1 Pendahuluan merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Strategi Sanitasi - 4-3 Konsultasi Publik merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
Strategi sanitasi - 2-1 Kerangka Pengembangan Sanitasiinfosanitasi
Strategi sanitasi - 2-1 Kerangka Pengembangan Sanitasi merupakan bahan pelatihan kepada fasilitator (CF dan PF) dan Pokja Sanitasi (kabupaten/kota) dan Provinsi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi KotaJoy Irman
Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasi Kota menjelaskan tujuan, sasaran, narasumber, peserta serta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan suatu Konsultasi Publik.
Bahan Konsultasi Publik Buku Putih Sanitasiinfosanitasi
Contoh Bahan/Materi yang harus disiapkan dalam rangka penyajian atau presentasi Buku Putih Sanitasi. Harus memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh mengenai kondisi sanitasi kabupaten/kota.
Konsultasi Publik Strategi Sanitasi Kota menjelaskan tujuan, sasaran, narasumber, peserta serta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan suatu Konsultasi Publik.
Statistik Air Bersih Provinsi Maluku Tahun 2014Luziana Tanjung
Publikasi mengenai statistik air bersih di Provinsi Maluku disajikan dalam bentuk grafik dan peta tematik (pemetaan jangkauan air bersih). Angka statistik yang disajikan hasil dari survei air bersih dan dari berbagai sumber untuk melengkapi publikasi ini
Pembangunan Infrastruktur Provinsi Maluku dilihat dari Sudut Pandang Pembangu...Luziana Tanjung
Kali ini kita akan membicarakan mengenai pembangunan infrastruktur yang tidak lepas dari peningkatan pembangunan di bidang konstruksi. Sektor ini memiliki keterkaitan dengan banyak sektor karena dibutuhkan sebagai hasil fisik dari sebuah pembangunan dan membutuhkan bahan dari sektor lain untuk membangun. Dalam slide ini digambarkan perkembangan konstruksi di Provinsi Maluku dan keterkaitannya dengan sektor lain serta sudur pandang MP3EI. Tidak melulu melihat statistik sebagai angka atau sebuah ilmu sains saja namun lebih kepada apa yang dapat disampaikan oleh angka tersebut dalam lingkup pandangan dan pemahaman secara luas dan mudah dipahami.
Memorandum Program - 3 Rencana Kegiatan Sanitasiinfosanitasi
Memorandum Program - 3 Rencana Kegiatan Sanitasi adalah materi pelatihan Program PPSP bagi para fasilitator dan anggota Pokja AMPL/Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Program PPSP dan Kebijakan Pembangunan Sanitasi Indonesiainfosanitasi
Program PPSP dan kebijakan pembangunan sanitasi indonesia, menjelaskan mengenai perkembangan pelaksanaan program PPSP, hasil-hasil yang telah dicapai, dan rencana kerja pada periode berikutnya. Disajikan oleh Direktur Perumahan dan Permukiman, BAPPENAS
Memorandum Program - 1 Pengantar MPS adalah materi pelatihan Program PPSP bagi para fasilitator dan anggota Pokja AMPL/Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
Informasi roadmap-sanitasi-provinsi-final-ok2
1. ROAD MAP SANITASI PROVINSI
ROADMAP SANITASI PROVINSI ‐ LEMBAR INFORMASI
Apa yang dimaksud dengan Road Map Sanitasi ?
Road map Sanitasi Provinsi (RSP) adalah rencana
lima tahun pembangunan sanitasi provinsi yang
berisi profil kinerja sanitasi provinsi, visi dan misi
sanitasi provinsi, tujuan, sasaran, strategi
pembangunan sanitasi provinsi, dan program kegiatan
pembangunan sanitasi provinsi.
Mengapa perlu ada Road Map Sanitasi
Provinsi ?
Sebagai alat untuk menilai secara cepat (quick scan)
kondisi pengelolaan sanitasi saat ini di Kab/Kota dalam
satu Provinsi.
Sebagai alat untuk memberikan landasan terukur yang
komprehensif sebagai dasar pengembangan sanitasi
jangka menengah Provinsi.
Dimana kedudukan Road Map Sanitasi Provinsi ?
RSP berkedudukan sebagai pedoman/acuan bagi provinsi
dalam menentukan :
a. Arah kebijakan pembangunan sanitasi di wilayah provinsi.
b. Strategi kebijakan sanitasi untuk dijadikan salah satu
program prioritas ke dalam RPJMD, Renstra SKPD, RKPD,
dan Renja SKPD di provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Apa saja ruang lingkup Road Map Sanitasi
Provinsi ?
RSP melingkupi komponen persampahan sampah rumah
tangga, air limbah domes k, dan drainase lingkungan.
Secara garis besar masing‐masing komponen tersebut di
dalam pengkajiannya melipu 4 (empat) aspek yaitu :
a. Aspek teknis, terdiri dari penilaian tentang kondisi riil
infrastruktur sanitasi terbangun, kebutuhan infrastruktur
sanitasi terbangun ke depan, dan target pembangunan
infrastruktur sanitasi berdasarkan potensi provinsi yang
ada.
b. Aspek kewilayahan, terdiri dari per mbangan
kewilayahan dan regionalisasi pembangunan dan
pengelolaan sanitasi di wilayah provinsi.
c. Aspek pelaksanaan otonomi daerah, terdiri dari
per mbangan tentang pelaksanaan pembangunan sanitasi
oleh provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan azas
otonomi daerah.
d. Aspek pendanaan, yaitu penilaian dari sisi pendanaan yang
melipu gambaran pendanaan pembangunan sanitasi
yang telah dijalankan oleh provinsi selama ini, potensi
pendanaan pembangunan sanitasi oleh pemerintah
provinsi, mekanisme pendanaan yang dapat
dikembangkan, serta target pendanaan pembangunan
sanitasi oleh provinsi ke depan.
Sumber : USDP
* Sumber Road Map Provinsi Sulawesi Tenggara
FIN
AL
D
R
AFT
2.
Bagaimana Road Map Sanitasi Provinsi disusun?
Road Map Sanitasi Provinsi disusun melalui beberapa tahapan yaitu:
ROADMAP SANITASI PROVINSI ‐ LEMBAR INFORMASI
Apa saja data‐data yang diperlukan dalam penyusunan Road
Map Sanitasi Provinsi ?
Jenis data yang diperlukan melipu 2 (dua) bagian, yaitu :
1) Data dasar yaitu data umum provinsi yang melipu jumlah penduduk,
jumlah keluarga, jumlah kecamatan, jumlah desa, dan data lainnya.
2) Data sanitasi yang terdiri dari:
Data fisik sanitasi : menggambarkan infrastruktur sanitasi yang terbangun di
seluruh wilayah provinsi. Analisis terhadap data fisik akan menghasilkan
gambaran tentang gap dan perkiraan kebutuhan infrastruktur sanitasi ke
depan.
Data non‐fisik : menggambarkan kelengkapan suprastruktur pembangunan
sanitasi yang mutlak diperlukan dalam pembangunan sanitasi.
Apa manfaat yang diterima provinsi ke ka mempunyai Road Map
Sanitasi ?
Manfaat Roadmap Sanitasi bagi Provinsi antara lain:
(1) Sebagai strategi pembangunan sanitasi,
(2) Acuan pembangunan sanitasi oleh provinsi,
(3) Acuan pelaksanaan fungsi Pokja Sanitasi provinsi,
(4) Roadmap pelaksanaan PPSP di wilayah provinsi,
(5) Bahan dasar advokasi pengarusutamaan pembangunan sanitasi di provinsi.
Sumber : USDP
Dari kelima Tahapan ini tahap 2 (Penyusunan
Dokumen) dan Tahap 3 (Konsultasi Publik)
memerlukan perha an yang lebih besar.
Tahap 2 Penyusunan Dokumen
Agar diperoleh dokumen Road Map Sanitasi
Provinsi yang komprehensif, semua langkah
di dalam tahap penyusunan dokumen harus
dilaksanakan sesuai dengan Panduan
Penyusunan Road Map Sanitasi Provinsi.
Tahap 3 Konsultasi Publik
Roadmap Sanitasi Provinsi yang telah disusun
oleh Tim Penyusun selanjutnya akan
dikonsultasipublikkan kepada pemangku
kepen ngan di wilayah provinsi. Tujuan
utama konsultasi publik adalah untuk
mendapatkan masukan berupa koreksi
maupun input untuk substansi RSP. Peserta
konsultasi publik adalah pemangku
kepen ngan dari seluruh pengurus dan Pokja
Sanitasi Provinsi, SKPD Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
FIN
AL
D
R
AFT