SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Edisi No. 2 Tahun I                                                                             November 2012




                            Indonesia ICT Institute
                                   Research . Empowerment . Discussion

    Teknologi Netral Tanpa Arah?                                                               Market Review
     Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan teknologi netral di                   Mengulas bagaimana pasar cloud
     900 MHz. Namun arah kebijakan ini masih dipertanyakan                       computing di Indonesia setelah dua
     karena tidak menyinggung refarming 1800 MHz.                                                tahun pengenalan.

                                                        Halaman 3            Halaman 4



Wow! Internet Indonesia                                                                        Dari Kami
Masuk Daftar Terlelet                                                          Kami kembali hadir menemui komunitas ICT
                                                                               Indonesia, setelah kehadiran perdana
                                                                               newsletter Indonesia ICT Institute di bulan
Akamai, yang mempunyai intelligent platform global mengeluarkan                lalu. Kami juga mengucapkan terima kasih
laporannya dikuartal ke-2 2012 mengenai kecepatan koneksi,                     atas masukan, kritik maupun penyebarluasan
ketersediaan, konektivitas maupun serangan trafik dalam laporan                informasi newsletter ini.
bertopik “State of the Internet Report”. Disebutkan ada sekitar 242 negara
                                                                               Pada edisi kedua November ini, kami mengulas
terkoneksi dengan Akamai Intelligent Platform, yang menggunakan                beberapa isu teraktual perkembangan ICT di
platform tersebar. Dengan begitu, report ini tidak khusus membahas             tanah air, mulai dari laporan Akamai bahwa
mengenai Indonesia.                                                            kecepatan internet Indonesia rendah,
                                                                               dibukanya teknologi netral di pita 900 MHz,
Adapun metode yang digunakan Akamai adalah dengan memantau
                                                                               serta market review pasar cloud computing
berdasar 25 ribu IP yang melakukan permintaan konten ke Akamai.
                                                                               di Indonesia.
Berdasar laporannya, kecepatan koneksi internet yang paling cepat
selama kuartal kedua 2012 ini adalah Korea Selatan dengan 14,2                 Seperti sudah disampaikan, sangat tidak
Mbps, disusul Jepang dengan 10,7 Mbps dan Hong Kong di tempat                  dianjurkan mencetak e-newsletter ini agar
ketiga dengan 8,9 Mbps.                                                        menghemat kertas dan tinta. Dan bagi pembaca
                                                                               yang ingin memberikan masukan, kritikan atau
Indonesia sendiri kecepatan rata-rata internet nya adalah 0,8 Mbps             pertanyaan silakan email ke editor@idicti.com.
atau 800 kbps. Posisi Indonesia di bawah Singapura (5,1 Mbps),
                                                                               Selamat membaca.
Thailand (3,1 Mbps), Malaysia (2,2 Mbps), Vietnam (1,6 Mbps) serta
Filipina (1,2 Mbps). Secara global, Indonesia di peringkat 127.
                                                                               Heru Sutadi
                                               Bersambung halaman 2            Direktur Eksekutif




      Pengguna domain .id hingga akhir 2011 mencapai 59.059. Menurut catatan Direktorat
       Aplikasi Telematika, Kementerian Kominfo, pengguna terbanyak domain .id adalah
     komersial (co.id) 29.059 disusul pribadi/komunitas (web.id) dan sekolah (sch.id) dengan
      masing-masing 15.664 dan 5.602. Terendah adalah militer (mil.id) dengan 155 situs.
Edisi No. 2 Tahun I                                                                        November 2012




Wow! Internet Indonesia..
(Sambungan dari halaman 1)

Walaupun secara kecepatan rata-rata internet Indonesia dinilai rendah,
namun puncak rata-rata kecepatan internet bisa mencapai hingga 8,4
Mbps, dan Indonesia berada di peringkat ke-104. Meski, tetap di
bawah negeri jiran Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina maupun
Vietnam.

Laporan Akamai, sejalan dengan laporan Komisi Broadband Dunia
bahwa broadband kita masih tertinggal. Dan menariknya, karena
mayoritas pengguna data di Indonesia adalah mobile broadband, dalam               Webinar Bahas Adopsi
pandangan Indonesia ICT Institute, semua pihak harus fokus                                LTE
bagaimana mobile broadband dapat dikembangkan secara maksimal,
dengan tetap memperhatikan pengembangan fixed broadband.                        13 Oktober lalu, digelar webinar
                                                                                membahas adopsi LTE di Indonesia
Karena mobile broadband, maka urusan alokasi frekuensi harus                    bersama         dengan     Indonesian
diperhatikan betul. Layanan 3G saat ini yang sudah padat, tidak                 Telecommunication         Proffesionals
kunjung ada penyelesaian dan kepastian kapan seleksi tambahan blok              (ITP),    sebuah     komunitas     para
digelar. Padahal, Desember 2011 lalu, penataan dijanjikan April tahun           profesional     telekomunikasi    yang
ini selesai. Jika seleksi blok 3G belum selesai, maka urusan adopsi             bekerja di beberapa negara.
                                                                                Pembahasan sangat produktif dan
LTE akan menggunakan frekuensi yang mana, juga akan tertunda.
                                                                                konstruktif, sebab selain memaparkan
Dan karena terkait jalur internasional, pembukaan seleksi sambungan             kondisi rencana adopsi LTE di sini,
                                                                                juga saling berbagi pengalaman
internasional juga harus dipercepat. Pembukaan ini bukan cuma bicara
                                                                                negara lain dalam adopsi LTE. Yang
kode akses, tapi diharapkan dapat memberikan jalur alternatif keluar            utama perlu jadi perhatian adalah
negeri yang saat ini masih didominasi ke Singapura. Dengan memecah              ekosistem dimana selain regulasi,
bottle neck, maka sumbatan trafik akan terbuka dan internet kita akan           standardisasi juga edukasi dan
makin lancar karena jalur ke Tier-2 atau Tier-1 yang dipakai berbeda.           sosialisasi ke pengguna.



                                                           Selintas Perkembangan
(dalam Juta)
                                                           ICT Indonesia
                                                           Pengguna internet Indonesia, dipertengahan 2012 ini
                                                           menurut catatan Indonesia ICT Institute telah melebihi
                                                           angka psikologis 100 juta pengguna. Pertumbuhan dan
                                                           jumlah angka yang fantastis tentunya. Namun begitu,
                                                           jika menilik Alexa.com, per akhir Oktober ini Facebook
                                                           menempati peringkat atas situs yang paling sering
                                                           dikunjungi pengguna internet Indonesia baru
                                                           kemudian Google. Di 10 besar, masuk situs lokal
  Salah satu dampak penggunaan telepon seluler dengan      Kaskus (7) dan Detik.com (10). Yang menarik, posisi
    hadirnya ponsel kian cerdas (smartphone) adalah        Kaskus masih di atas pengakses Twitter. Pengakses
penggunaan data. Dengan pengguna seluler yang melebihi     Twitter saat ini, 29,4 juta akun dan Indonesia
populasi penduduk 237,5 juta, ledakan pengguna internet
                                                           menempati peringkat ke-5 di dunia. Dari Wakil
 bergerak hanya soal waktu. Dan kini, Indonesia sedang
      menikmati ledakan pengguna internet tersebut.        Presiden, para Menteri, selebriti, politisi sampai orang
      (Sumber: Laporan Q2 Operator Seluler, data diolah)   biasa dapat dibaca kicauannya di Twitter.
                                                             2
Edisi No. 2 Tahun I                                                                  November 2012

                                                                      MHz



    Mau Dibawa ke Mana
    Teknologi Netral Kita?
Pemerintah telah mengeluarkan keputusan yang membolehkan
PT Indosat menggunakan frekuensi yang dialokasikannya di
900 MHz untuk dapat digunakan selain teknologi GSM yang
dipakainya selama ini. Kebijakan yang dikenal dengan istilah
teknologi netral ini hampir sama dengan yang dikeluarkan
pemerintah untuk frekuensi 2,3 GHz. Namun, karena belum
ada kebijakan umum mengenai refarming, muncul pertanyaan,
mau dibawa kebijakan teknologi netral kita?                           Tabel Alokasi Frekuensi di Indoensia


Adopsi teknologi netral bukanlah sesuatu yang salah.       UMTS atau 3G serta 1800 dapat dipakai untuk LTE.
dua bulan, walaupun pengertian mengenai hal perlu
dipertegas kembali. Sebab, seperti UU Informasi dan        Idealnya, sebelum dikeluarkan kebijakan perlu ada
Transaksi Elektronik (ITE) No. 11/2008,                    uji coba apa dampak teknologi netral jika dalam satu
memandang teknologi netral sebagai sebuah konsep           rentang frekuensi menggunakan teknologi yang
kebebasan memilih teknologi untuk pemanfaatan              berbeda. Saat akan lelang 3G di 2006 lalu, Indosat
teknologi informasi dan komunikasi dari sisi               Starone dan Telkom Flexi saja harus dipindah ke 850
pengguna bukan penyedia.                                   MHz karena metode hybrid teknologi dikhawatirkan
                                                           mengganggu frekuensi tetangganya.
Konsep teknologi netral menjadi kecenderungan
kebijakan di banyak negara. Hal itu karena, khusus         Dan kebanyakan negara, melakukan refarming
terkait dengan penggunaan spektrum frekuensi,              secara bersamaan antara 900 MHz dengan 1800
sebagai sumber daya terbatas, maka spektrum yang           Mhz, dengan beberapa metode. Salah satunya
ada harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Dan              adalah mengembalikan semua frekuensi yang
yang menariknya, teknologi-teknologi baru, selain          dipegang operator ke negara, baru kemudian
membutuhkan pita frekuensi yang lebar, juga tidak          dilakukan penataan baru. Konsep ini menyangkut
ditentukan menempati satu rentang yang lebar, juga         biaya spektrum yang baru serta besaran alokasi
tidak ditentukan menempati satu rentang frekuensi          frekuensi yang baru. Metode lainnya adalah hanya
tertentu. Seperti Broadband Wireless Access, dimana        berupa penyesuaian harga spektrum, ataupun
WiMax bisa ditempatkan di 2,3 GHz, 2,5 GHz, 3,3            pengalokasian besaran lebar pita spektrum baru.
GHz ataupun 3,5 GHz. Disesuaikan dengan region             Sayangnya, Indonesia tidak mengadopsi metode-
mananya, serta kebijakan masing-masing negara              metode seperti itu. Pengubahan berdasar permintaan
menentukan dimana WiMax akan dialokasikan.                 satu operator, dalam pandangan Indonesia ICT
Perkembangan terkininya adalah frekuensi eksisting         Institute, tidak menunjukkan tata kelola manajemen
yang sudah dipakai lama seperti 700 MHz, 900 MHz           spektrum yang baik dan terkesan tanpa arah karena
maupun 1800 MHz dapat dioptimalkan untuk                   harusnya dibuat dulu kebijakan umum mengenai
menggunakan teknologi terkini. Pengalihan                  refarming. Apalagi, kondisi saat ini, alokasi jumlah
penggunaan teknologi yang dikenal dengan                   spektrum frekuensi untuk operator tidak sama serta
refarming ini banyak dilakukan di frekuensi 900 Mhz        ada juga yang tidak berdampingan. Dari tabel
dan 1800 Mhz. 900 MHz dapat dibawa untuk                   terlihat, Indosat dapat alokasi frekuensi terbanyak.


                                                       3
Edisi No. 2 Tahun I                                                                    November 2012




Perizinan NAP Dibuka Lagi
Kembali setelah dimoratorium sejak 21 April 2010.
Pemerintah kembali membuka Perizinan penyelenggaraan Network
Access Point (NAP),
Penghentian saat itu dikarenakan total penyediaan bandwith
internasional secara nasional telah melebihi kebutuhan bandwidth
akses internet secara nasional (oversupply). Namun karena dalam
perkembangannya kebutuhan bandwidth internet Indonesia secara
nasional, perizinan untuk NAP dibuka kembali.
Pembukaan kembali pelayanan perizinan Jasa NAP tersebut dilakukan
secara terbatas dengan persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:
1. Telah memiliki izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup dengan
   komitmen pembangunan hingga keluar wilayah Republik                              Potensi
   Indonesia.
2. Bersedia memiliki komitmen untuk menyediakan bandwidth                 Cloud Computing
   internasional minimal sebesar 1 x 10 Gbps pada masa izin prinsip
   dan minimal sebesar 5 x 1 0 Gbps pada 5 (lima) tahun pertama
                                                                               E-Commerce
                                                                        Komputasi awan, cloud computing, di
                                                                        2012 ini memasuki tahun kedua
   masa izin penyelenggaraan.                                           pengenalannya di Indonesia. Sebagai
3. Bersedia memiliki komitmen untuk membangun titik                     produk baru, memang cloud computing
   penyelenggaraan layanan ( Point of Presence/PoP ) di 2 kota besar    tidak bisa begitu saja diterima masyarakat.
   / ibu kota propinsi yang berbeda pada masa izin prinsip dan          Dari beberapa penelitian yang dilakukan
   minimal di 10 kota besar / ibu kota propinsi berbeda pada 5 (lima)   di Indonesia, ada tiga hal utama yang
   tahun pertama masa izin penyelenggaraan .                            menjadi perhatian ketika individu maupun
4. Bersedia untuk menyelenggarakan pengaturan trafik dan ruting bagi    korporasi memutuskan berpindah ke cloud
                                                                        computing, yaitu keamanan (security),
   penyelenggara ISP serta saling terhubung dengan penyelenggara
                                                                        privasi dan integrasi antara sistem yang
   NAP lainnya melalui interkoneksi.                                    baru dengan sistem yang lama.
5. Bersedia memiliki komitmen perjanjian kerjasama jangka panjang
   minimal selama 5 (lima) tahun keterhubungan ( transit ) dengan 2     Saat ini pemain-pemain lokal, dan juga
   (dua) penyelenggara internet Tier-1 luar negeri di dua benua yang    luar negeri, mulai memasuki bisnis cloud
   berbeda.                                                             computing di Indonesia. Operator besar
                                                                        seperti Telkom, Indosat dan XL Axiata
                                                                        secara resmi menyatakan masuk ke bisnis
Penerapan persyaratan dan kualfikasi tersebut menurut pemerintah        ini. Pemain luar semisal EMC maupun
bertujuan untuk menjaga kesinambungan (continuity) penyediaan           Equinix juga mensasar pasar Indonesia.
bandwidth internasional seiring dengan meningkatnya kebutuhan           Seberapa potensial pasar Indonesia?
nasional. Sebagai informasi, sampai dengan September 2012, data         Sangat potensial. Saat ini, UKM yang bisa
resmi di Kementerian Kominfo menunjukkan, bahwa jumlah                  disasar menggunakan cloud computing
perusahaan pemegang izin penyelenggaraan NAP adalah sebanyak 49         berjumlah 520 ribu, BUMN sekitar 117,
penyelenggara.                                                          sekolah 4900, perguruan tinggi sekitar 3
                                                                        ribuan, ada lebih dari 1000 rumah sakit,
Berdasar analisis Indonesia ICT Institute, sebelum pembukaan perlu      belum lagi operator telekomunikasi, baik
adanya clustering, mana NAP yang menggunakan satelit dan mana           berbasis teknologi GSM/UMTS, CDMA
berbasis kabel serat optik. Karena banyak yang menggunakan satelit,     maupun WiMax.
pembukaan lebih diarahkan ke penyelenggara yang membangun serat         Indonesia ICT Institute melihat bahwa
optik internasional. Ini bisa dilakukan satu paket, seperti dengan      pasar menjadi kian terbuka untuk
penyelenggaraan SLI, siapa yang mau bangun internasonal, diberikan      dimasuki karena kompetisi belum ketat
sweetener ijin NAP dan SLI. Penyelenggara NAP yang 49 bisa jadi         dan regulasi yang mengatur masih belum
percuma dan sudah banyak jika tidak ada penambahan infrastruktur ke     jelas. Tambah lagi, big data akan jadi
luar negeri yang masih minim dan mayoritas melalui Singapura saja.      tantangan dan harapan bisnis cloud ke
                                                                        depan.
                                                       4
Edisi No. 2 Tahun I                                                                   November 2012




             RUU Revisi UU Penyiaran N0.32/2002
                    Siap untuk Dibahas
  Meski hampir sepuluh tahun sebagai Undang-                  adalah adanya keberagaman isi dan keberagaman
  Undang (UU), UU No. 32/2002 tentang                         pemilik, tidak seperti yang ada sekarang, menjadi
  Penyiaran sejatinya baru berjalan efektif sekitar           konglomerasi media. Secara tersamar, ada
  tujuh tahun. UU yang tidak ditandatangani                   beberapa stasiun yang dimiliki pemilik yang
  Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri,               sama.
  saat ini sudah siap dibahas revisinya di DPR.
                                                              Menyikapi kemajuan teknologi dan tantangan
                                                              zaman yang berbeda, UU Penyiaran nantinya
                                                              tentulah harus menjawab semua itu. Seperti
Perkembangan teknologi ke arah digital dan berbasis
                                                              digitalisasi penyiaran dimana UU No. 32/2002
internet protocol (IP) serta terjadinya konvergensi
                                                              hanya bicara soal penyiaran analog. Begitu juga
antara telekomunikasi, penyiaran dan internet,
                                                              dengan kemajuan hadirnya IPTV, internet TV,
membuat UU Penyiaran saat ini tidak bisa lagi
                                                              maupun internet radio dimana tidak perlu
dipertahankan. Karena itu, sebagaimana dikutip dari
                                                              korporasi besar tapi sudah pada tingkat individu
Kontan Online (24/10/2012), DPR sudah siap
                                                              dapat menyiarkan program siaran.
membahas RUU Revisi UU Penyiaran. Komisi I DPR
yang membawahi salah satunya adalah sektor                    Soal kepemilikan, sesuai semangat keberagaman
penyiaran, RUU dalam 14 Bab dan 99 Pasal.                     pemiliki, perlu aturan jelas apakah kepemilikan
Indonesia ICT Institute menilai bahwa pembahasan              silang dilarang atau dibolehkan. Termasuk tingkat
RUU akan menarik, mengingat penyiaran tidak hanya             dimana silang kepemilikan itu tidak boleh. Yang
dilihat sebagai industri saja, namun juga terkait             terjadi, kepemilikan silang tidak secara langsung,
penguasaan media, pemanfaatan sebagai corong politik          tapi pada dua atau tiga tingkat di atasnya. Yang
partai, serta kepentingan publik untuk dapat dilindungi       juga perlu kejelasan, apakah dibolehkan pemilik
dari tayangan yang tidak berkualitas, tidak mendidik          terafiliasi dengan partai politik tertentu. Sebab,
dan tidak sesuai dengan budaya bangsa. Penyiaran,             dikhawatirkan, agenda publik kalah dengan
seperti televisi, telah menjadi tamu yang terus-menerus       agenda pemilik atau agenda partai.
hadir di ruang keluarga, meski tidak diundang.                Yang juga penting dikedepankan adalah
UU yang ada sekarang seolah-olah hanya menjadi                bagaimana dengan Komisi Penyiaran Indonesia
hiasan karena standar program siaran tidak diikuti            (KPI) yang saat ini tidak memiliki hubungan
sanksi yang membuat jera bahkan terkesan gampang              dengan KPID. Dan dibanyak negara, sebut saja
dipermainkan. Contoh paling nyata adalah tayangan             seperti Singapura, Malaysia, Australia, regulator
yang dipandu Tukul Arwana, yang tadinya “Empat                di sana menjadi satu, antara sektor yang mengatur
Mata”, setelah ditegur kemudian hanya diganti “Bukan          penyiaran, telekomunikasi maupun internet, jadi
Empat Mata”, “Silet” yang juga pernah ditegur                 Komisi Multimedia. Apakah di sini akan
kemudian muncul kembali, artis Olga yang juga diberi          dipertahankan regulator yang terpisah?
teguran, tetap tampil seperti sebelumnya hingga saat
                                                              Pembahasan tentu bukan wilayah vacuum, akan
ini.
                                                              ada perebutan kekuasaan atas kepentingan:
Bukan cuma itu. Stasiun penyiaran berjaringan juga            pemerintah, pengusaha maupun publik. Kita lihat
tidak jalan. Padahal, keinginan dari UU No. 32/2002           saja siapa yang akan dimenangkan.
                                                          5
Edisi No. 2 Tahun I                                                                November 2012




              Akhirnya PP Tentang Penyelenggaraan
              Sistem dan Transkasi Elektronik Terbit
                                Siap untuk Dibahas
  Setelah ditunggu lama, melalui www.setkab.go.id diketahui bahwa akhirnya Peraturan Pemerintah
  mengenai Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Eletronik sebagai penjabaran dari Undang-Undang
  No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, ditandatangani Presiden Susilo
  Bambang Yudhoyono, pada 12 Oktober. Lalu, apa yang diatur dalam PP tersebut? Berikut ulasannya.


Dalam PP setebal 41 halaman yang berisikan 90 pasal ini   Aturan yang juga memberikan perlindungan
mengatur antara lain: a. Penyelenggaraan Sistem           kepada pengguna adalah Penyelenggara Sistem
Elektronik; b. Penyelenggaraan Transkasi Elektronik; c.   Elektronik wajib menyampaikan informasi kepada
Tanda Tangan Elektronik; d. Penyelenggaraan Sertfikasi    Pengguna paling sedikit mengenai: a. Identitas
Elektronik; e. Lembaga Sertifikasi Kendalan; dan f.       Penyelenggara Sistem Elektronik; b. Obyek yang
Pengelolaan Nama Domain.                                  ditransaksikan; c. Kelaikan atau keamanan Sistem
                                                          Elektronik; d. Tata cara penggunaan perangkat; e.
Penyelenggaraan Sistem Elektronik dilaksanakan oleh       Syarat kontrak; f. Prosedur mencapai kesepakatan;
Penyelenggara Sistem Elektronik, yang dapat dilakukan     dan g. Jaminan privasi dan/atau perlindungan
untuk pelayanan publik dan non pelayanan publik.          Data Pribadi
Khusus untuk penyelenggara Sistem Elektronik untuk
pelayanan publik wajib melakukan pendaftaran , yang       Dan yang ditunggu-tunggu adalah aturan soal
harus dilakukan sebelum Sistem Eketronik mulai            kewajiban menempatkan pusat data di Indonesia.
digunakan publik. Sementara untuk non pelayanan publik    Menurut PP ini, Penyelenggara Sistem Elektronik
hanya diberi ketentuan dapat melakukan pendaftaran.       untuk pelayanan publik wajib menempatkan Pusat
                                                          Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah
Disebutkan dalam PP itu, Penyelenggara Sistem             Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum,
Elektronik harus memiliki tenaga ahli yang kompeten di    perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara
bidang Sistem Elektronik atau Teknologi Informasi.        terhadap data warga negaranya.
Khusus untuk Penyelenggara Sistem Elektronik yang
bersifat strategis harus menggunakan tenaga ahli          Terhadap aturan ini, dalam implementasinya,
berkewarganegaraan Indonesia.                             menurut Indonesia ICT Institute perlu penjabaran
                                                          lebih jauh melalui Peraturan Menteri, mana yang
Selain itu, Penyelenggara Sistem Elektronik wajib: a.     dikategorikan layanan publik. Sebab dalam
Menjaga rahasia, keutuhan, dan ketersediaan Data          prakteknya ada tiga jenis layanan publik, yaitu
Pribadi yang dikelolanya; b. Menjamin bahwa perolehan,    berbayar, tidak berbayar tapi ada transaksi
penggunaan, dan pemanfaatan Data Pribadi berdasarkan      berbayar seperti online shop, serta tidak berbayar.
persetujuan pemilik Data Pribadi; dan c. Menjamin         Dan tentu saja, perlu ada konsultasi publik
penggunaan atau pengungkapan data dilakukan               dengan semua pemangku kepentingan. Sebab
berdasarkan persetujuan dari pemilik Data Pribadi         pekerjaan yang tidak mudah adalah menentukan
tersebut. Aturan ini memperkuat mengenai pentingnya       mana yang harus menempatkan pusat data di
jaminan terhadap data pengguna. Informasi yang dalam      Indonesia, mana yang tidak. Bukan cuma pemain
beberapa waktu ini jadi pertanyaan karena seolah-olah     asing, tapi juga bagi pemain lokal yang selama ini
data pengguna berpindah dari satu pihak ke pihak lain,    menempatkan pusat data di luar negeri seperti
dari satu jasa ke jasa lain.                              tyang terjadi di layanan publik perbankan.
                                                      6
Edisi No. 2 Tahun I                                                               November 2012


             Sekilas Update
Hingga akhir Oktober, menyusul putusan pailit Pengadilan
Niaga Jakarta Pusat terhadap Telkomsel, pemerintah belum
membuka proses seleksi penambahan blok 2,1 GHz atau 3G.
                          ***
Sejak keluarnya Surat Edaran BRTI No. 177/2011 tertanggal
14 Oktober 2011, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan
baru mengenai pengaturan layanan konten premium sebagai
revisi Peraturan Menteri No. 1/2009. Namun begitu, kini para
operator kembali mencoba menghidupkan kembali layanan
terutama ring back tone (RBT).
                         ***
                                                                      HUBUNGI KAMI:
Sebanyak 30 Kabupaten dan Kota yang dinilai berhasil dalam
aplikasi ICT memperoleh penghargaan ICT Pura dari              Jika Pembaca memiliki pertanyaan ,
                                                               kritik maupun saran, silakan hubungi
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penyerahan
                                                                       kami melalui email di
penghargaan dilakukan di Medan, pertengahan Oktober.                     editor@idicti.com

More Related Content

What's hot

Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Ismania1912
 
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) ICT Watch
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTheresia Magdalena
 
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprImplementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprAzhyqaRereanticaMart
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014IGF Indonesia
 
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanIGF Indonesia
 
Bagan tik ( link )
Bagan tik ( link )Bagan tik ( link )
Bagan tik ( link )faris778
 
Pemetaan materi bab 1 (nia)
Pemetaan materi bab 1 (nia)Pemetaan materi bab 1 (nia)
Pemetaan materi bab 1 (nia)SiLvia ShaLala
 
Internet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiInternet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiIrsal Shabirin
 
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT WatchPengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT WatchIGF Indonesia
 
Pemetaan materi anez
Pemetaan materi anezPemetaan materi anez
Pemetaan materi anez26siti
 

What's hot (18)

Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
Artikel telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel - pertemuan 13
 
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016) Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
Netizen Indonesia Kini (Januari - Maret 2016)
 
MODUL TATA KELOLA INTERNET
MODUL TATA KELOLA INTERNET MODUL TATA KELOLA INTERNET
MODUL TATA KELOLA INTERNET
 
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabelTugas sim   telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
Tugas sim telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel
 
Tugas TIK 2
Tugas TIK 2Tugas TIK 2
Tugas TIK 2
 
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mprImplementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
Implementasi telekomunikasi, internet dan teknologi nirkabel pada setjen mpr
 
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
 
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
 
Bagan tik ( link )
Bagan tik ( link )Bagan tik ( link )
Bagan tik ( link )
 
Pemetaan materi bab 1 (nia)
Pemetaan materi bab 1 (nia)Pemetaan materi bab 1 (nia)
Pemetaan materi bab 1 (nia)
 
Internet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiInternet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasi
 
Tugas tik baru
Tugas tik baruTugas tik baru
Tugas tik baru
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT WatchPengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
 
T ugas pemetaan roli
T ugas pemetaan roliT ugas pemetaan roli
T ugas pemetaan roli
 
Pemetaan materi anez
Pemetaan materi anezPemetaan materi anez
Pemetaan materi anez
 
Kkpi internet
Kkpi internetKkpi internet
Kkpi internet
 

Similar to Teknologi Netral Tanpa Arah

Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012ICT Watch
 
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Mahadiputra S
 
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi Dsember
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi DsemberIndonesia ICT Institute Newsletter - Edisi Dsember
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi DsemberHeru Sutadi
 
Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2WFanani
 
Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2WFanani
 
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi KedepannyaID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi KedepannyaIsmail Fahmi
 
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIAMAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIACharles Setiadi
 
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Indriyatno Banyumurti
 
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdf
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdfMuhammad Ali Fahroni-23220029.pdf
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdfDwiPratiwi50
 
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docxMustyekapramesti
 
Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0
 Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0 Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0
Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0Doreen Agatha
 
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-dunia
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-duniaInfrastruktur internet-di-indonesia-dan-dunia
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-duniaKarnolis Sunkara
 
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTIGF Indonesia
 
Majalah ict no.9 2013
Majalah ict no.9 2013Majalah ict no.9 2013
Majalah ict no.9 2013Jaka Hutapea
 
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Satriyo Dharmanto
 
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaPerkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaLutfiyand
 
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...viividia
 

Similar to Teknologi Netral Tanpa Arah (20)

Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012Profil Internet Indonesia 2012
Profil Internet Indonesia 2012
 
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
Profil Internet Indonesia 2012 [COPY]
 
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi Dsember
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi DsemberIndonesia ICT Institute Newsletter - Edisi Dsember
Indonesia ICT Institute Newsletter - Edisi Dsember
 
REGOS Kota Bogor
REGOS Kota BogorREGOS Kota Bogor
REGOS Kota Bogor
 
Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2
 
Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2Pw jurnal pti 2
Pw jurnal pti 2
 
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi KedepannyaID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
 
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIAMAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
MAKALAH TEK.INTERNET DAN NEW MEDIA
 
Makalah siskom 1
Makalah siskom 1Makalah siskom 1
Makalah siskom 1
 
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
 
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdf
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdfMuhammad Ali Fahroni-23220029.pdf
Muhammad Ali Fahroni-23220029.pdf
 
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx
2003102225_MUSTYEKA PRAMESTI ADIANA.docx
 
Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0
 Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0 Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0
Review Seminar 5G. Techno Fair 6.0
 
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-dunia
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-duniaInfrastruktur internet-di-indonesia-dan-dunia
Infrastruktur internet-di-indonesia-dan-dunia
 
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
 
Majalah ict no.9 2013
Majalah ict no.9 2013Majalah ict no.9 2013
Majalah ict no.9 2013
 
Makalah internet 13
Makalah internet 13Makalah internet 13
Makalah internet 13
 
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
Sustaining a Global Business Strategy IPB University General Lecture Satriyo ...
 
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaPerkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
 
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
(13) SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
 

More from Heru Sutadi

Keamanan Siber di Era Big Data
Keamanan Siber di Era Big DataKeamanan Siber di Era Big Data
Keamanan Siber di Era Big DataHeru Sutadi
 
Big Data and Artificial Intelligence in Indonesia
Big Data and Artificial Intelligence in IndonesiaBig Data and Artificial Intelligence in Indonesia
Big Data and Artificial Intelligence in IndonesiaHeru Sutadi
 
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalKeuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalHeru Sutadi
 
E-Commerce in Indonesia
E-Commerce in IndonesiaE-Commerce in Indonesia
E-Commerce in IndonesiaHeru Sutadi
 
Executing Digital Payment Strategy
Executing Digital Payment StrategyExecuting Digital Payment Strategy
Executing Digital Payment StrategyHeru Sutadi
 
Big Data Strategy
Big Data StrategyBig Data Strategy
Big Data StrategyHeru Sutadi
 
Latest Update Bigdata in indonesia
Latest Update Bigdata in indonesiaLatest Update Bigdata in indonesia
Latest Update Bigdata in indonesiaHeru Sutadi
 
Hasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHeru Sutadi
 
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition - in English
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition  - in EnglishIndonesia ICT Institute Newsletter November Edition  - in English
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition - in EnglishHeru Sutadi
 
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...Heru Sutadi
 
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English Version
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English VersionIndonesia ICT NewLetter October Edition - English Version
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English VersionHeru Sutadi
 
Indonesia LTE Forum
Indonesia LTE ForumIndonesia LTE Forum
Indonesia LTE ForumHeru Sutadi
 
Spectrum Management in Indonesia
Spectrum Management in IndonesiaSpectrum Management in Indonesia
Spectrum Management in IndonesiaHeru Sutadi
 
Cloud Computing in Indonesia
Cloud Computing in IndonesiaCloud Computing in Indonesia
Cloud Computing in IndonesiaHeru Sutadi
 
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran Digital
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran DigitalDigital Payment in Indonesia - Pembayaran Digital
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran DigitalHeru Sutadi
 
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi Informasi
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi InformasiWomen and ICT - Perempuan dan Teknologi Informasi
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi InformasiHeru Sutadi
 
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan Implikasinya
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan ImplikasinyaPerkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan Implikasinya
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan ImplikasinyaHeru Sutadi
 
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di Indonesia
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di IndonesiaPerkembangan ICT dan Pemanfaatannya di Indonesia
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di IndonesiaHeru Sutadi
 
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA Heru Sutadi
 

More from Heru Sutadi (19)

Keamanan Siber di Era Big Data
Keamanan Siber di Era Big DataKeamanan Siber di Era Big Data
Keamanan Siber di Era Big Data
 
Big Data and Artificial Intelligence in Indonesia
Big Data and Artificial Intelligence in IndonesiaBig Data and Artificial Intelligence in Indonesia
Big Data and Artificial Intelligence in Indonesia
 
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi DigitalKeuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
Keuangan Syariah Indonesia di Era Ekonomi Digital
 
E-Commerce in Indonesia
E-Commerce in IndonesiaE-Commerce in Indonesia
E-Commerce in Indonesia
 
Executing Digital Payment Strategy
Executing Digital Payment StrategyExecuting Digital Payment Strategy
Executing Digital Payment Strategy
 
Big Data Strategy
Big Data StrategyBig Data Strategy
Big Data Strategy
 
Latest Update Bigdata in indonesia
Latest Update Bigdata in indonesiaLatest Update Bigdata in indonesia
Latest Update Bigdata in indonesia
 
Hasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di IndonesiaHasil kajian Big Data di Indonesia
Hasil kajian Big Data di Indonesia
 
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition - in English
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition  - in EnglishIndonesia ICT Institute Newsletter November Edition  - in English
Indonesia ICT Institute Newsletter November Edition - in English
 
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...
Eksistensi Kebudayaan di Tengah Perkembangan Media dan Teknologi Informasi In...
 
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English Version
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English VersionIndonesia ICT NewLetter October Edition - English Version
Indonesia ICT NewLetter October Edition - English Version
 
Indonesia LTE Forum
Indonesia LTE ForumIndonesia LTE Forum
Indonesia LTE Forum
 
Spectrum Management in Indonesia
Spectrum Management in IndonesiaSpectrum Management in Indonesia
Spectrum Management in Indonesia
 
Cloud Computing in Indonesia
Cloud Computing in IndonesiaCloud Computing in Indonesia
Cloud Computing in Indonesia
 
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran Digital
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran DigitalDigital Payment in Indonesia - Pembayaran Digital
Digital Payment in Indonesia - Pembayaran Digital
 
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi Informasi
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi InformasiWomen and ICT - Perempuan dan Teknologi Informasi
Women and ICT - Perempuan dan Teknologi Informasi
 
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan Implikasinya
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan ImplikasinyaPerkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan Implikasinya
Perkembangan Jejaring Sosial (Social Networks) di Indonesia dan Implikasinya
 
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di Indonesia
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di IndonesiaPerkembangan ICT dan Pemanfaatannya di Indonesia
Perkembangan ICT dan Pemanfaatannya di Indonesia
 
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA
RETHINKING ICT REGULATION TO FOSTER EMERGING TELECOMS BUSINESS IN INDONESIA
 

Teknologi Netral Tanpa Arah

  • 1. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 Indonesia ICT Institute Research . Empowerment . Discussion Teknologi Netral Tanpa Arah? Market Review Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan teknologi netral di Mengulas bagaimana pasar cloud 900 MHz. Namun arah kebijakan ini masih dipertanyakan computing di Indonesia setelah dua karena tidak menyinggung refarming 1800 MHz. tahun pengenalan. Halaman 3 Halaman 4 Wow! Internet Indonesia Dari Kami Masuk Daftar Terlelet Kami kembali hadir menemui komunitas ICT Indonesia, setelah kehadiran perdana newsletter Indonesia ICT Institute di bulan Akamai, yang mempunyai intelligent platform global mengeluarkan lalu. Kami juga mengucapkan terima kasih laporannya dikuartal ke-2 2012 mengenai kecepatan koneksi, atas masukan, kritik maupun penyebarluasan ketersediaan, konektivitas maupun serangan trafik dalam laporan informasi newsletter ini. bertopik “State of the Internet Report”. Disebutkan ada sekitar 242 negara Pada edisi kedua November ini, kami mengulas terkoneksi dengan Akamai Intelligent Platform, yang menggunakan beberapa isu teraktual perkembangan ICT di platform tersebar. Dengan begitu, report ini tidak khusus membahas tanah air, mulai dari laporan Akamai bahwa mengenai Indonesia. kecepatan internet Indonesia rendah, dibukanya teknologi netral di pita 900 MHz, Adapun metode yang digunakan Akamai adalah dengan memantau serta market review pasar cloud computing berdasar 25 ribu IP yang melakukan permintaan konten ke Akamai. di Indonesia. Berdasar laporannya, kecepatan koneksi internet yang paling cepat selama kuartal kedua 2012 ini adalah Korea Selatan dengan 14,2 Seperti sudah disampaikan, sangat tidak Mbps, disusul Jepang dengan 10,7 Mbps dan Hong Kong di tempat dianjurkan mencetak e-newsletter ini agar ketiga dengan 8,9 Mbps. menghemat kertas dan tinta. Dan bagi pembaca yang ingin memberikan masukan, kritikan atau Indonesia sendiri kecepatan rata-rata internet nya adalah 0,8 Mbps pertanyaan silakan email ke editor@idicti.com. atau 800 kbps. Posisi Indonesia di bawah Singapura (5,1 Mbps), Selamat membaca. Thailand (3,1 Mbps), Malaysia (2,2 Mbps), Vietnam (1,6 Mbps) serta Filipina (1,2 Mbps). Secara global, Indonesia di peringkat 127. Heru Sutadi Bersambung halaman 2 Direktur Eksekutif Pengguna domain .id hingga akhir 2011 mencapai 59.059. Menurut catatan Direktorat Aplikasi Telematika, Kementerian Kominfo, pengguna terbanyak domain .id adalah komersial (co.id) 29.059 disusul pribadi/komunitas (web.id) dan sekolah (sch.id) dengan masing-masing 15.664 dan 5.602. Terendah adalah militer (mil.id) dengan 155 situs.
  • 2. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 Wow! Internet Indonesia.. (Sambungan dari halaman 1) Walaupun secara kecepatan rata-rata internet Indonesia dinilai rendah, namun puncak rata-rata kecepatan internet bisa mencapai hingga 8,4 Mbps, dan Indonesia berada di peringkat ke-104. Meski, tetap di bawah negeri jiran Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina maupun Vietnam. Laporan Akamai, sejalan dengan laporan Komisi Broadband Dunia bahwa broadband kita masih tertinggal. Dan menariknya, karena mayoritas pengguna data di Indonesia adalah mobile broadband, dalam Webinar Bahas Adopsi pandangan Indonesia ICT Institute, semua pihak harus fokus LTE bagaimana mobile broadband dapat dikembangkan secara maksimal, dengan tetap memperhatikan pengembangan fixed broadband. 13 Oktober lalu, digelar webinar membahas adopsi LTE di Indonesia Karena mobile broadband, maka urusan alokasi frekuensi harus bersama dengan Indonesian diperhatikan betul. Layanan 3G saat ini yang sudah padat, tidak Telecommunication Proffesionals kunjung ada penyelesaian dan kepastian kapan seleksi tambahan blok (ITP), sebuah komunitas para digelar. Padahal, Desember 2011 lalu, penataan dijanjikan April tahun profesional telekomunikasi yang ini selesai. Jika seleksi blok 3G belum selesai, maka urusan adopsi bekerja di beberapa negara. Pembahasan sangat produktif dan LTE akan menggunakan frekuensi yang mana, juga akan tertunda. konstruktif, sebab selain memaparkan Dan karena terkait jalur internasional, pembukaan seleksi sambungan kondisi rencana adopsi LTE di sini, juga saling berbagi pengalaman internasional juga harus dipercepat. Pembukaan ini bukan cuma bicara negara lain dalam adopsi LTE. Yang kode akses, tapi diharapkan dapat memberikan jalur alternatif keluar utama perlu jadi perhatian adalah negeri yang saat ini masih didominasi ke Singapura. Dengan memecah ekosistem dimana selain regulasi, bottle neck, maka sumbatan trafik akan terbuka dan internet kita akan standardisasi juga edukasi dan makin lancar karena jalur ke Tier-2 atau Tier-1 yang dipakai berbeda. sosialisasi ke pengguna. Selintas Perkembangan (dalam Juta) ICT Indonesia Pengguna internet Indonesia, dipertengahan 2012 ini menurut catatan Indonesia ICT Institute telah melebihi angka psikologis 100 juta pengguna. Pertumbuhan dan jumlah angka yang fantastis tentunya. Namun begitu, jika menilik Alexa.com, per akhir Oktober ini Facebook menempati peringkat atas situs yang paling sering dikunjungi pengguna internet Indonesia baru kemudian Google. Di 10 besar, masuk situs lokal Salah satu dampak penggunaan telepon seluler dengan Kaskus (7) dan Detik.com (10). Yang menarik, posisi hadirnya ponsel kian cerdas (smartphone) adalah Kaskus masih di atas pengakses Twitter. Pengakses penggunaan data. Dengan pengguna seluler yang melebihi Twitter saat ini, 29,4 juta akun dan Indonesia populasi penduduk 237,5 juta, ledakan pengguna internet menempati peringkat ke-5 di dunia. Dari Wakil bergerak hanya soal waktu. Dan kini, Indonesia sedang menikmati ledakan pengguna internet tersebut. Presiden, para Menteri, selebriti, politisi sampai orang (Sumber: Laporan Q2 Operator Seluler, data diolah) biasa dapat dibaca kicauannya di Twitter. 2
  • 3. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 MHz Mau Dibawa ke Mana Teknologi Netral Kita? Pemerintah telah mengeluarkan keputusan yang membolehkan PT Indosat menggunakan frekuensi yang dialokasikannya di 900 MHz untuk dapat digunakan selain teknologi GSM yang dipakainya selama ini. Kebijakan yang dikenal dengan istilah teknologi netral ini hampir sama dengan yang dikeluarkan pemerintah untuk frekuensi 2,3 GHz. Namun, karena belum ada kebijakan umum mengenai refarming, muncul pertanyaan, mau dibawa kebijakan teknologi netral kita? Tabel Alokasi Frekuensi di Indoensia Adopsi teknologi netral bukanlah sesuatu yang salah. UMTS atau 3G serta 1800 dapat dipakai untuk LTE. dua bulan, walaupun pengertian mengenai hal perlu dipertegas kembali. Sebab, seperti UU Informasi dan Idealnya, sebelum dikeluarkan kebijakan perlu ada Transaksi Elektronik (ITE) No. 11/2008, uji coba apa dampak teknologi netral jika dalam satu memandang teknologi netral sebagai sebuah konsep rentang frekuensi menggunakan teknologi yang kebebasan memilih teknologi untuk pemanfaatan berbeda. Saat akan lelang 3G di 2006 lalu, Indosat teknologi informasi dan komunikasi dari sisi Starone dan Telkom Flexi saja harus dipindah ke 850 pengguna bukan penyedia. MHz karena metode hybrid teknologi dikhawatirkan mengganggu frekuensi tetangganya. Konsep teknologi netral menjadi kecenderungan kebijakan di banyak negara. Hal itu karena, khusus Dan kebanyakan negara, melakukan refarming terkait dengan penggunaan spektrum frekuensi, secara bersamaan antara 900 MHz dengan 1800 sebagai sumber daya terbatas, maka spektrum yang Mhz, dengan beberapa metode. Salah satunya ada harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Dan adalah mengembalikan semua frekuensi yang yang menariknya, teknologi-teknologi baru, selain dipegang operator ke negara, baru kemudian membutuhkan pita frekuensi yang lebar, juga tidak dilakukan penataan baru. Konsep ini menyangkut ditentukan menempati satu rentang yang lebar, juga biaya spektrum yang baru serta besaran alokasi tidak ditentukan menempati satu rentang frekuensi frekuensi yang baru. Metode lainnya adalah hanya tertentu. Seperti Broadband Wireless Access, dimana berupa penyesuaian harga spektrum, ataupun WiMax bisa ditempatkan di 2,3 GHz, 2,5 GHz, 3,3 pengalokasian besaran lebar pita spektrum baru. GHz ataupun 3,5 GHz. Disesuaikan dengan region Sayangnya, Indonesia tidak mengadopsi metode- mananya, serta kebijakan masing-masing negara metode seperti itu. Pengubahan berdasar permintaan menentukan dimana WiMax akan dialokasikan. satu operator, dalam pandangan Indonesia ICT Perkembangan terkininya adalah frekuensi eksisting Institute, tidak menunjukkan tata kelola manajemen yang sudah dipakai lama seperti 700 MHz, 900 MHz spektrum yang baik dan terkesan tanpa arah karena maupun 1800 MHz dapat dioptimalkan untuk harusnya dibuat dulu kebijakan umum mengenai menggunakan teknologi terkini. Pengalihan refarming. Apalagi, kondisi saat ini, alokasi jumlah penggunaan teknologi yang dikenal dengan spektrum frekuensi untuk operator tidak sama serta refarming ini banyak dilakukan di frekuensi 900 Mhz ada juga yang tidak berdampingan. Dari tabel dan 1800 Mhz. 900 MHz dapat dibawa untuk terlihat, Indosat dapat alokasi frekuensi terbanyak. 3
  • 4. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 Perizinan NAP Dibuka Lagi Kembali setelah dimoratorium sejak 21 April 2010. Pemerintah kembali membuka Perizinan penyelenggaraan Network Access Point (NAP), Penghentian saat itu dikarenakan total penyediaan bandwith internasional secara nasional telah melebihi kebutuhan bandwidth akses internet secara nasional (oversupply). Namun karena dalam perkembangannya kebutuhan bandwidth internet Indonesia secara nasional, perizinan untuk NAP dibuka kembali. Pembukaan kembali pelayanan perizinan Jasa NAP tersebut dilakukan secara terbatas dengan persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut: 1. Telah memiliki izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup dengan komitmen pembangunan hingga keluar wilayah Republik Potensi Indonesia. 2. Bersedia memiliki komitmen untuk menyediakan bandwidth Cloud Computing internasional minimal sebesar 1 x 10 Gbps pada masa izin prinsip dan minimal sebesar 5 x 1 0 Gbps pada 5 (lima) tahun pertama E-Commerce Komputasi awan, cloud computing, di 2012 ini memasuki tahun kedua masa izin penyelenggaraan. pengenalannya di Indonesia. Sebagai 3. Bersedia memiliki komitmen untuk membangun titik produk baru, memang cloud computing penyelenggaraan layanan ( Point of Presence/PoP ) di 2 kota besar tidak bisa begitu saja diterima masyarakat. / ibu kota propinsi yang berbeda pada masa izin prinsip dan Dari beberapa penelitian yang dilakukan minimal di 10 kota besar / ibu kota propinsi berbeda pada 5 (lima) di Indonesia, ada tiga hal utama yang tahun pertama masa izin penyelenggaraan . menjadi perhatian ketika individu maupun 4. Bersedia untuk menyelenggarakan pengaturan trafik dan ruting bagi korporasi memutuskan berpindah ke cloud computing, yaitu keamanan (security), penyelenggara ISP serta saling terhubung dengan penyelenggara privasi dan integrasi antara sistem yang NAP lainnya melalui interkoneksi. baru dengan sistem yang lama. 5. Bersedia memiliki komitmen perjanjian kerjasama jangka panjang minimal selama 5 (lima) tahun keterhubungan ( transit ) dengan 2 Saat ini pemain-pemain lokal, dan juga (dua) penyelenggara internet Tier-1 luar negeri di dua benua yang luar negeri, mulai memasuki bisnis cloud berbeda. computing di Indonesia. Operator besar seperti Telkom, Indosat dan XL Axiata secara resmi menyatakan masuk ke bisnis Penerapan persyaratan dan kualfikasi tersebut menurut pemerintah ini. Pemain luar semisal EMC maupun bertujuan untuk menjaga kesinambungan (continuity) penyediaan Equinix juga mensasar pasar Indonesia. bandwidth internasional seiring dengan meningkatnya kebutuhan Seberapa potensial pasar Indonesia? nasional. Sebagai informasi, sampai dengan September 2012, data Sangat potensial. Saat ini, UKM yang bisa resmi di Kementerian Kominfo menunjukkan, bahwa jumlah disasar menggunakan cloud computing perusahaan pemegang izin penyelenggaraan NAP adalah sebanyak 49 berjumlah 520 ribu, BUMN sekitar 117, penyelenggara. sekolah 4900, perguruan tinggi sekitar 3 ribuan, ada lebih dari 1000 rumah sakit, Berdasar analisis Indonesia ICT Institute, sebelum pembukaan perlu belum lagi operator telekomunikasi, baik adanya clustering, mana NAP yang menggunakan satelit dan mana berbasis teknologi GSM/UMTS, CDMA berbasis kabel serat optik. Karena banyak yang menggunakan satelit, maupun WiMax. pembukaan lebih diarahkan ke penyelenggara yang membangun serat Indonesia ICT Institute melihat bahwa optik internasional. Ini bisa dilakukan satu paket, seperti dengan pasar menjadi kian terbuka untuk penyelenggaraan SLI, siapa yang mau bangun internasonal, diberikan dimasuki karena kompetisi belum ketat sweetener ijin NAP dan SLI. Penyelenggara NAP yang 49 bisa jadi dan regulasi yang mengatur masih belum percuma dan sudah banyak jika tidak ada penambahan infrastruktur ke jelas. Tambah lagi, big data akan jadi luar negeri yang masih minim dan mayoritas melalui Singapura saja. tantangan dan harapan bisnis cloud ke depan. 4
  • 5. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 RUU Revisi UU Penyiaran N0.32/2002 Siap untuk Dibahas Meski hampir sepuluh tahun sebagai Undang- adalah adanya keberagaman isi dan keberagaman Undang (UU), UU No. 32/2002 tentang pemilik, tidak seperti yang ada sekarang, menjadi Penyiaran sejatinya baru berjalan efektif sekitar konglomerasi media. Secara tersamar, ada tujuh tahun. UU yang tidak ditandatangani beberapa stasiun yang dimiliki pemilik yang Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri, sama. saat ini sudah siap dibahas revisinya di DPR. Menyikapi kemajuan teknologi dan tantangan zaman yang berbeda, UU Penyiaran nantinya tentulah harus menjawab semua itu. Seperti Perkembangan teknologi ke arah digital dan berbasis digitalisasi penyiaran dimana UU No. 32/2002 internet protocol (IP) serta terjadinya konvergensi hanya bicara soal penyiaran analog. Begitu juga antara telekomunikasi, penyiaran dan internet, dengan kemajuan hadirnya IPTV, internet TV, membuat UU Penyiaran saat ini tidak bisa lagi maupun internet radio dimana tidak perlu dipertahankan. Karena itu, sebagaimana dikutip dari korporasi besar tapi sudah pada tingkat individu Kontan Online (24/10/2012), DPR sudah siap dapat menyiarkan program siaran. membahas RUU Revisi UU Penyiaran. Komisi I DPR yang membawahi salah satunya adalah sektor Soal kepemilikan, sesuai semangat keberagaman penyiaran, RUU dalam 14 Bab dan 99 Pasal. pemiliki, perlu aturan jelas apakah kepemilikan Indonesia ICT Institute menilai bahwa pembahasan silang dilarang atau dibolehkan. Termasuk tingkat RUU akan menarik, mengingat penyiaran tidak hanya dimana silang kepemilikan itu tidak boleh. Yang dilihat sebagai industri saja, namun juga terkait terjadi, kepemilikan silang tidak secara langsung, penguasaan media, pemanfaatan sebagai corong politik tapi pada dua atau tiga tingkat di atasnya. Yang partai, serta kepentingan publik untuk dapat dilindungi juga perlu kejelasan, apakah dibolehkan pemilik dari tayangan yang tidak berkualitas, tidak mendidik terafiliasi dengan partai politik tertentu. Sebab, dan tidak sesuai dengan budaya bangsa. Penyiaran, dikhawatirkan, agenda publik kalah dengan seperti televisi, telah menjadi tamu yang terus-menerus agenda pemilik atau agenda partai. hadir di ruang keluarga, meski tidak diundang. Yang juga penting dikedepankan adalah UU yang ada sekarang seolah-olah hanya menjadi bagaimana dengan Komisi Penyiaran Indonesia hiasan karena standar program siaran tidak diikuti (KPI) yang saat ini tidak memiliki hubungan sanksi yang membuat jera bahkan terkesan gampang dengan KPID. Dan dibanyak negara, sebut saja dipermainkan. Contoh paling nyata adalah tayangan seperti Singapura, Malaysia, Australia, regulator yang dipandu Tukul Arwana, yang tadinya “Empat di sana menjadi satu, antara sektor yang mengatur Mata”, setelah ditegur kemudian hanya diganti “Bukan penyiaran, telekomunikasi maupun internet, jadi Empat Mata”, “Silet” yang juga pernah ditegur Komisi Multimedia. Apakah di sini akan kemudian muncul kembali, artis Olga yang juga diberi dipertahankan regulator yang terpisah? teguran, tetap tampil seperti sebelumnya hingga saat Pembahasan tentu bukan wilayah vacuum, akan ini. ada perebutan kekuasaan atas kepentingan: Bukan cuma itu. Stasiun penyiaran berjaringan juga pemerintah, pengusaha maupun publik. Kita lihat tidak jalan. Padahal, keinginan dari UU No. 32/2002 saja siapa yang akan dimenangkan. 5
  • 6. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 Akhirnya PP Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transkasi Elektronik Terbit Siap untuk Dibahas Setelah ditunggu lama, melalui www.setkab.go.id diketahui bahwa akhirnya Peraturan Pemerintah mengenai Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Eletronik sebagai penjabaran dari Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 12 Oktober. Lalu, apa yang diatur dalam PP tersebut? Berikut ulasannya. Dalam PP setebal 41 halaman yang berisikan 90 pasal ini Aturan yang juga memberikan perlindungan mengatur antara lain: a. Penyelenggaraan Sistem kepada pengguna adalah Penyelenggara Sistem Elektronik; b. Penyelenggaraan Transkasi Elektronik; c. Elektronik wajib menyampaikan informasi kepada Tanda Tangan Elektronik; d. Penyelenggaraan Sertfikasi Pengguna paling sedikit mengenai: a. Identitas Elektronik; e. Lembaga Sertifikasi Kendalan; dan f. Penyelenggara Sistem Elektronik; b. Obyek yang Pengelolaan Nama Domain. ditransaksikan; c. Kelaikan atau keamanan Sistem Elektronik; d. Tata cara penggunaan perangkat; e. Penyelenggaraan Sistem Elektronik dilaksanakan oleh Syarat kontrak; f. Prosedur mencapai kesepakatan; Penyelenggara Sistem Elektronik, yang dapat dilakukan dan g. Jaminan privasi dan/atau perlindungan untuk pelayanan publik dan non pelayanan publik. Data Pribadi Khusus untuk penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib melakukan pendaftaran , yang Dan yang ditunggu-tunggu adalah aturan soal harus dilakukan sebelum Sistem Eketronik mulai kewajiban menempatkan pusat data di Indonesia. digunakan publik. Sementara untuk non pelayanan publik Menurut PP ini, Penyelenggara Sistem Elektronik hanya diberi ketentuan dapat melakukan pendaftaran. untuk pelayanan publik wajib menempatkan Pusat Data dan Pusat Pemulihan Bencana di wilayah Disebutkan dalam PP itu, Penyelenggara Sistem Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, Elektronik harus memiliki tenaga ahli yang kompeten di perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara bidang Sistem Elektronik atau Teknologi Informasi. terhadap data warga negaranya. Khusus untuk Penyelenggara Sistem Elektronik yang bersifat strategis harus menggunakan tenaga ahli Terhadap aturan ini, dalam implementasinya, berkewarganegaraan Indonesia. menurut Indonesia ICT Institute perlu penjabaran lebih jauh melalui Peraturan Menteri, mana yang Selain itu, Penyelenggara Sistem Elektronik wajib: a. dikategorikan layanan publik. Sebab dalam Menjaga rahasia, keutuhan, dan ketersediaan Data prakteknya ada tiga jenis layanan publik, yaitu Pribadi yang dikelolanya; b. Menjamin bahwa perolehan, berbayar, tidak berbayar tapi ada transaksi penggunaan, dan pemanfaatan Data Pribadi berdasarkan berbayar seperti online shop, serta tidak berbayar. persetujuan pemilik Data Pribadi; dan c. Menjamin Dan tentu saja, perlu ada konsultasi publik penggunaan atau pengungkapan data dilakukan dengan semua pemangku kepentingan. Sebab berdasarkan persetujuan dari pemilik Data Pribadi pekerjaan yang tidak mudah adalah menentukan tersebut. Aturan ini memperkuat mengenai pentingnya mana yang harus menempatkan pusat data di jaminan terhadap data pengguna. Informasi yang dalam Indonesia, mana yang tidak. Bukan cuma pemain beberapa waktu ini jadi pertanyaan karena seolah-olah asing, tapi juga bagi pemain lokal yang selama ini data pengguna berpindah dari satu pihak ke pihak lain, menempatkan pusat data di luar negeri seperti dari satu jasa ke jasa lain. tyang terjadi di layanan publik perbankan. 6
  • 7. Edisi No. 2 Tahun I November 2012 Sekilas Update Hingga akhir Oktober, menyusul putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terhadap Telkomsel, pemerintah belum membuka proses seleksi penambahan blok 2,1 GHz atau 3G. *** Sejak keluarnya Surat Edaran BRTI No. 177/2011 tertanggal 14 Oktober 2011, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan baru mengenai pengaturan layanan konten premium sebagai revisi Peraturan Menteri No. 1/2009. Namun begitu, kini para operator kembali mencoba menghidupkan kembali layanan terutama ring back tone (RBT). *** HUBUNGI KAMI: Sebanyak 30 Kabupaten dan Kota yang dinilai berhasil dalam aplikasi ICT memperoleh penghargaan ICT Pura dari Jika Pembaca memiliki pertanyaan , kritik maupun saran, silakan hubungi Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penyerahan kami melalui email di penghargaan dilakukan di Medan, pertengahan Oktober. editor@idicti.com