Dokumen ini membahas tentang penggunaan garam meja sebagai pengganti garam dapur untuk menambah rasa pada masakan. Garam dapur sering hilangkan kandungan iodiumnya ketika dimasak karena suhu tinggi, sementara garam meja yang ditaburkan setelah masakan matang dapat mempertahankan kandungan iodiumnya. Penulis menyarankan penggunaan garam meja untuk mengurangi risiko penyakit seperti hipertensi dan serangan
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang merupakan zat tambahan pada makanan untuk meningkatkan cita rasa, daya tahan, dan penampilan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau sintetik. Dokumen juga membahas dampak negatif konsumsi zat aditif dan narkoba seperti gangguan kese
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif pada makanan. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk memperbaiki tampilan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, dan mengawetkan makanan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang dapat berasal dari sumber alami atau sintetik, dengan masing-masing memiliki
Dokumen ini membahas tentang zat aditif pada makanan dan minuman. Ia menjelaskan contoh produk yang mengandung zat aditif seperti MSG, pewarna, dan pengawet, serta dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan. Dokumen ini menyarankan untuk lebih bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang merupakan zat tambahan pada makanan untuk meningkatkan cita rasa, daya tahan, dan penampilan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau sintetik. Dokumen juga membahas dampak negatif konsumsi zat aditif dan narkoba seperti gangguan kese
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif pada makanan. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk memperbaiki tampilan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, dan mengawetkan makanan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang dapat berasal dari sumber alami atau sintetik, dengan masing-masing memiliki
Dokumen ini membahas tentang zat aditif pada makanan dan minuman. Ia menjelaskan contoh produk yang mengandung zat aditif seperti MSG, pewarna, dan pengawet, serta dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan. Dokumen ini menyarankan untuk lebih bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Zat kimia berbahaya pada jajanan sekolahLinda Rosita
1. Beberapa jajanan seperti bakso, sosis mie, dan es semangka kerap mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan Rhodamin B yang berbahazan bagi kesehatan.
2. Uji coba sederhana seperti memberikan bakso kepada kucing dapat mendeteksi penggunaan boraks pada makanan tersebut.
3. Pemerintah telah menetapkan standar keamanan pangan untuk mencegah paparan zat berbahaya p
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengawetan bahan pangan dengan bahan kimia, termasuk penambahan asam, gula, garam, benzoat, sorbat, sulfur dioksida, dan antioksidan. Bahan kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan mikroba atau memperlambat proses oksidasi untuk mempertahankan keawetan pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan aditif antikempal yang digunakan dalam makanan. Ia menjelaskan pengertian antikempal, aturan penggunaannya, karakteristiknya, dan contoh jenis antikempal seperti kalsium silikat dan magnesium karbonat. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahan aditif antikempal dalam makanan.
Bakso, sosis, pizza, dan burger dapat mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin, nitrit, dan garam dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker dan penyakit jantung. Pasta mengandung gluten yang dapat memicu sensitivitas pada beberapa orang yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Zat aditif digunakan dalam produksi dan pengemasan makanan untuk memperindah warna, mengawetkan, dan memperbaiki rasa makanan. Zat aditif terdiri dari bahan alami maupun buatan, seperti pewarna, penyedap, pemanis, dan pengawet. Meskipun zat aditif bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti gondok dan diabetes, penggunaannya yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Mineral merupakan komponen inorganik penting dalam tubuh manusia yang memegang peranan dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis mineral mikro seperti besi, seng, iodium, tembaga, mangan, krom, selenium dan molibden beserta sumber, fungsi dan dampak kelebihan dan kekurangannya.
Zat pengikat logam seperti polifosfat dan EDTA digunakan dalam pengolahan ikan kalengan untuk mencegah pembentukan kristal selama penyimpanan dan membentuk kompleks dengan logam tertentu untuk mencegah perubahan warna. Berbagai zat tambahan digunakan dalam pengolahan makanan untuk menstabilkan warna, tekstur, dan rasa serta mencegah pertumbuhan mikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan, alat-alat, dan cara pembuatan nata de aloe. Bahan utamanya adalah lidah buaya, gula, garam, susu, dan air kapur. Alat-alat yang digunakan antara lain pisau, ember, saringan, dan panci. Cara pembuatannya meliputi pemotongan lidah buaya, perebusan, pengadukan, dan penyaringan cairan hasil perebusan.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Zat kimia berbahaya pada jajanan sekolahLinda Rosita
1. Beberapa jajanan seperti bakso, sosis mie, dan es semangka kerap mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan Rhodamin B yang berbahazan bagi kesehatan.
2. Uji coba sederhana seperti memberikan bakso kepada kucing dapat mendeteksi penggunaan boraks pada makanan tersebut.
3. Pemerintah telah menetapkan standar keamanan pangan untuk mencegah paparan zat berbahaya p
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengawetan bahan pangan dengan bahan kimia, termasuk penambahan asam, gula, garam, benzoat, sorbat, sulfur dioksida, dan antioksidan. Bahan kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan mikroba atau memperlambat proses oksidasi untuk mempertahankan keawetan pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan aditif antikempal yang digunakan dalam makanan. Ia menjelaskan pengertian antikempal, aturan penggunaannya, karakteristiknya, dan contoh jenis antikempal seperti kalsium silikat dan magnesium karbonat. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahan aditif antikempal dalam makanan.
Bakso, sosis, pizza, dan burger dapat mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin, nitrit, dan garam dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker dan penyakit jantung. Pasta mengandung gluten yang dapat memicu sensitivitas pada beberapa orang yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Zat aditif digunakan dalam produksi dan pengemasan makanan untuk memperindah warna, mengawetkan, dan memperbaiki rasa makanan. Zat aditif terdiri dari bahan alami maupun buatan, seperti pewarna, penyedap, pemanis, dan pengawet. Meskipun zat aditif bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti gondok dan diabetes, penggunaannya yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Mineral merupakan komponen inorganik penting dalam tubuh manusia yang memegang peranan dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis mineral mikro seperti besi, seng, iodium, tembaga, mangan, krom, selenium dan molibden beserta sumber, fungsi dan dampak kelebihan dan kekurangannya.
Zat pengikat logam seperti polifosfat dan EDTA digunakan dalam pengolahan ikan kalengan untuk mencegah pembentukan kristal selama penyimpanan dan membentuk kompleks dengan logam tertentu untuk mencegah perubahan warna. Berbagai zat tambahan digunakan dalam pengolahan makanan untuk menstabilkan warna, tekstur, dan rasa serta mencegah pertumbuhan mikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan, alat-alat, dan cara pembuatan nata de aloe. Bahan utamanya adalah lidah buaya, gula, garam, susu, dan air kapur. Alat-alat yang digunakan antara lain pisau, ember, saringan, dan panci. Cara pembuatannya meliputi pemotongan lidah buaya, perebusan, pengadukan, dan penyaringan cairan hasil perebusan.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan mutu dan kestabilan selama proses produksi. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pengawet, dan penyedap yang berfungsi untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan. Penggunaan zat aditif dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap kesehatan jika tidak sesuai dengan aturan.
1. Page 1 of 7
“PERLAKUAN PENGGUNAAN “GARAM DAPUR” MENJADI
“GARAM MEJA” SEBAGAI TAMBAHAN RASA PADA MASAKAN
YANG MENCEGAH BERBAGAI PENYAKIT MEMATIKAN
DALAM PEMBULUH DARAH”
Karya ini disusun untuk mengikuti lomba Esai
“Pembangunan Berkelanjutan (SDG)”
Penulis :
DEPANGGA
2. Page 2 of 7
PENDAHULUAN
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation)
dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam
dalam sistem periodik unsur yaitu disebut dengan Natrium Clorida. Natrium Clorida,
juga dikenal dengan garam dapur atau halit yang merupakan senyawa kimia dengan
rumus molekul NaCl dalam nama IUPAC. Senyawa ini adalah garam yang paling
mempengaruhi Salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, Natrium Clorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan
pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam dapur memiliki
komposisi rata – rata yaitu; NaCl minimal 94.9%, air (H2O) maksimal 5%, Iodium
sebanyak 30-80 mg/kg sebagai KIO3, Fe2O3 maksimal 100 mg/kg, Ca dan Mg maksimal
1% dihitung sebagai Ca, SO4 maksimal 2 %, dan bagian yang tidak larut dalam air
maksimal 0.5% (menurut SNI tahun 2013)
Lalu ciri – ciri garam dapur yaitu dibuat melalui proses sederhana dari penguapan
atau evaporasi air laut, sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan
tekstur yang lebih kasar dan mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit. Selain
daripada garam dapur yang menjadi sumber pelengkap dari kebutuhan pangan, terdapat
pula garam meja yang merupakan garam yang fungsinya sama dengan garam dapur
namun penggunaannya yang berbeda, yaitu sebagai pelengkap masakan sebagai taburan
sesuai selera masakan yang diinginkan.
Garam meja, merupakan hasil tambang dari dalam tanah dan diproses secara rumit
untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses penambangan tersebut.
Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan
zat adiktif untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar
komposisinya menyerupai garam air laut/ garam dapur.
Garam dapur dan garam meja memiliki kadar sodium dan kadar klorida yang sama
serta nilai gizi yang sama. Namun perbedaannya terletak pada rasa, tekstur dan proses
pembuatannya, bukan pada campuran zat kimianya. Oleh karena itu, dari kedua jenis
3. Page 3 of 7
garam tersebut, penulis akan merubah penggunaan garam dapur dengan proses yang
berbeda yaitu garam yang ditabur diatas masakan yang telah matang dengan tujuan
mengurangi gejala penyakit berbahaya seperti hipertensi dan serangan jantung.
4. Page 4 of 7
ISI
Konsumsi garam memang tidak boleh berlebihan, tetapi jangan sampai kekurangan
konsumsi. Garam merupakan sumber iodium atau yodium. Jika kekurangan iodium,
maka tubuh akan kekurangan hormon tiroid. Pada orang dewasa, kekurangan hormon
tiroid tersebut bisa menyebabkan gondok dan pada bayi bisa menyebabkan
keterbelakangan mental atau hipotiroid kongenital. Sebab, hormon tiroid dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh.
Namun, kebutuhan iodium seringkali tidak terdapat didalam tubuh padahal sudah
mengonsumsi garam. Apalagi dalam setiap masakan biasanya selalu ditambah dengan
garam untuk menambah cita rasa. Mengapa demikian ?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin dan Metabolik Diabetes,
Achmad Rudijanto mengungkapkan, kandungan iodium pada garam ternyata bisa hilang
ketika dimasak. “ketika dimasak dengan suhu panas, garamnya terurai dan iodiumnya
hilang” ujar Rudi yang merupakan ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
(Perkeni).
Menurut Rudi, garam beriodium sebaiknya tidak dicampur saat proses memasak,
tetapi ditambahkan saat mulai makan. Namun, tak perlu terlalu banyak, karena jika
berlebihan justru bisa menyebabkan tubuh kelebihan hormon tiroid.
Konsumsi garam berlebihan juga bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah
tinggi yang memicu penyakit stroke hingga jantung. Kebutuhan iodium pun sebenarnya
sangat sedikit, yaitu 150 mikrogram atau sekitar 0.00015 gram per hari untuk orang
dewasa. Iodium juga sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah kelahiran anak
yang memiliki hipotiroid kongenital.
Untuk ibu hamil dan menyusui, kebutuhan iodium perhari adalah 200 mikrogram
atau sekitar 0.0002 gram. Selain garam, iodium juga bias didapatkan dari makanan laut,
seperti ikan.
Berdasarkan gagasan permasalahan mengenai pentingnya dalam pengonsumsian
garam, maka penulis akan membuat sebuah pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDG) yang merupakan kebutuhan pribadi oleh penulis
yang ingin merubah pola hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan kepada para
pembaca esai yang telah dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui tata cara
5. Page 5 of 7
dalam mengolah dan mengonsumsi garam yang baik dan benar. Dalam hal ini, penulis
menggunakan 2 buah pilar yang akan menjadi tujuan untuk merealisasikan ide penulis
dalam merubah pola hidup masyarakat, yaitu :
1. Kehidupan sehat dan sejahtera
2. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Garam adalah bumbu pelengkap dalam masakan yang pada umumnya dicampur
langsung kedalam masakan yang dipanaskan dengan suhu sekitar 100° C atau dengan
titik didih air. Jika kita mengamati perubahan yang terjadi pada saat garam yang
dipanaskan dengan titik didih air dengan garam yang hanya sebagai pelengkap taburan
diatas makanan yang panas, maka akan berbeda. Garam yang dipanaskan dengan titik
didih air maka akan cepat terurai dengan masakan dan menghilangkan iodium yang
terkandung didalam garam tersebut, itu disebabkan karena adanya proses memasak
yang lama sehingga garam menjadi toksin (racun). Sehingga yang sering terjadi, mereka
menggunakan dan memakai garam yang memang beriodium, tetapi ternyata yang
dimakan hanya garamnya saja, tetapi hilang iodiumnya.
Mengapa hal demikian dapat terjadi ? Satu hal yang harus diketahui, sesuai sifat
alamiahnya, garam adalah bersifat Higroskopis. Artinya, ia merupakan suatu benda
yang mempunyai sifat yang mudah menyerap uap air, sehingga menyebabkan garam
mudah lembab. Selain itu, sesuai sifat fisikanya pula, garam mempunyai titik
penguapan yang rendah, sehingga garam akan mudah menguap. Dan artinya pula
kandungan iodium dalam garam juga akan mudah menguap.
Berikut ini merupakan beberapa kesalahan dalam menggunakan garam beriodium,
yaitu :
1. Membeli garam yodium dalam kemasan besar
Membeli garam yodium dalam kemasan besar disamping lebih praktis juga
akan lebih murah. Semakin besar kemasannya akan semakin besar peluang
iodium akan menguap. Penggunaan yang benar adalah membeli garam iodium
dalam kemasan kecil. Tujuannya adalah agar jangka waktu pemakaiannya tidak
terlalu lama, sehingga iodium yang dikandungnya tidak seluruhnya menguap
habis sebelum dipakai.
6. Page 6 of 7
2. Menempatkan garam yodium dalam wadah terbuka
Garam iodium yang ditempatkan dalam wadah terbuka akan mudah
menguap karena adanya udara bebas. Perlakuan yang benar adalah tempatkan
garam beriodium ini dalam wadah yang benar-benar tertutup. Baru dibuka ketika
akan menggunakannya. Tujuannya jelas, agar kandungan iodiumnya tidak
menguap.
3. Menaburkan garam ketika proses masak memasak makanan
Perlakuan tersebut merupakan perlakuan yang benar-benar lazim terjadi.
Namun ternyata hal tersebut salah besar. Dengan menaburkan garam beriodium
ketika atau selama proses memasak makanan, kandungan iodiumnya akan
langsung menguap. Perlakuan yang benar adalah gunakan dan tuangkan saja
garam meja ketika menginginkan rasa asin sehingga iodium tidak ikut termasak.
Dengan demikian iodium dapat langsung masuk ke dalam tubuh tanpa
mengalami perubahan.
4. Garam dimasak dalam masakan yang bergolak di atas api
Hal tersebut sama seperti kesalahan pada point nomor 3, cara ini sangat lazim
sekali dilakukan. Dengan cara ini kandungan iodiumnya akan langsung
melayang ke udara bersama uap air.
Berdasarkan kesalahan diatas, dengan mengetahui beberapa kesalahan yang sering
dilakukan secara lazim, maka mulai sekarang sebaiknya menggunakan cara yang benar
dalam memperlakukan dan menggunakan garam yang beriodium. Jangan sampai kita
sebagai masyarakat yang cerdas mengkonsumsi garamnya tetapi ternyata tidak
mendapatkan manfaat iodiumnya. Yang perlu diketahui, iodium ini ternyata tidak hanya
didapatkan dari garam beriodium saja. Akan tetapi beberapa makanan yang sering
dikonsumsi sehari juga mengandung iodium di dalamnya. Yodium ini juga bisa
didapatkan dari berbagai jenis sayuran, seperti : tomat, kentang, wortel, dan juga
berbagai pangan yang berasal dari laut seperti ikan, kepiting, udang , kerang dan
sebagainya.
7. Page 7 of 7
KESIMPULAN
Dalam penggunaan dan perlakuan garam beriodium yang baik dan benar, maka kita
akan mencegah beberapa penyakit berbahaya didalam pembuluh darah seperti
hipertensi, serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah, stroke, gangguan
kardiovaskuler, dan penyakit berbahaya lainnya akibat perlakuan garam yang tidak
tepat.
Dengan hal tersebut, masyarakat akan menjadi sehat dan sejahtera dengan tata cara
konsumsi yang baik dan benar dan menggunakan produksi yang bertanggung jawab.
Hal ini tentu akan menciptakan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh
pemerintah dengan menuntaskan pilar kehidupan sehat dan sejahtera serta Konsumsi
dan produksi yang bertanggung jawab.