eselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
eselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
Materi dasar-dasr keselamatan kerja; Difinisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Difnisi Bahaya, Sumber bahaya.
Materi ini disampaikan pada peserta didik Program Studi Teknik Pembuatan Benang AK-Tekstil Solo
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif.
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
More Related Content
Similar to Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
Materi dasar-dasr keselamatan kerja; Difinisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Difnisi Bahaya, Sumber bahaya.
Materi ini disampaikan pada peserta didik Program Studi Teknik Pembuatan Benang AK-Tekstil Solo
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif.
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
1. Monitoring Indoor Air Quality
To Prevent Sick Building Syndrome (SBS)
22 November 2022
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: Roy Nababan, SKM, MKKK
(Safety, Health, Environmental Department Head, PT MRT Jakarta)
2. Outline:
I. Overview PT MRT Jakarta (Perseroda)
II. Aspek Hukum K3 Perkantoran
III. Overview Sick Building Syndrome (SBS)
IV. Indoor Air Quality
5. 5
11/19/22
Phase 1
Phase 2A
Phase 2B
Phase 3
Phase 4
PHASE CORIDOR LENGTH STATUS
Elevated Station
Underground Station
Interconnection Elevated Station
Interconnection Underground Station
Operation (2019 – now)
Contractor Tender (2021 – 2027)
Feasibility Study (2019 – 2020)
BED Process from Ministry of
Transportation RI (2021- 2022)
Pre- Feasibility Study (2019 – 2020)
NORTH JAKARTA
WEST JAKARTA
EASTJAKARTA
SOUTH JAKARTA
CENTRAL JAKARTA
MRT Jakarta
Network
5
7. SAFETY AND ON TIME PERFORMANCE TAHUN 2021
7
Total passenger of MRT Jakarta
24.621.467
*24th March – 31st December 2019
SAFETY
Zero Accident
Ketepatan Waktu Tempuh kereta
per lintas
99.96%
Ketepatan Waktu Kedatangan
Kereta di Stasiun
99.95%
Ketepatan Waktu Berhenti di
Stasiun
99.98%
7
8. Core Values MRT Jakarta – I CAN
8
ICAN berfungsi sebagai tolak ukur yang memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan inisiatif dan tindakannya
sesuai dengan visi dan misi
13. Permenkes No. 48 Tahun 2016 ttg Standar K3 Perkantoran
Penetapan Kebijakan
K3 Perkantoran
Perencanaan K3
Perkantoran
Pelaksanaan
Rencana K3
Perkantoran
Pemantauan dan
Evaluasi K3
Perkantoran
Peninjauan dan
Peningkatan Kinerja
SMK3 Perkantoran
Implementasi SMK3 Perkantoran
Standar
K3
Perkantoran
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran
Ergonomi Perkantoran
Ruang Lingkup
14. Standar
Kesehatan Kerja
• Peningkatan Kesehatan kerja di perkantoran
• Pencegahan penyakit di perkantoran
• Penanganan penyakit di perkantoran
• Pemulihan kesehatan bagi karyawan di perkantoran
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
• Standar dan persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran
• Standar lingkungan kerja perkantoran
17. Sick Building Syndrome (SBS)
Keluhan Kesehatan
yang timbul saat
beraktivitas dalam
suatu gedung,
biasanya keluhan
dapat hilang saat
meninggalkan gedung
tersebut.
Sakit kepala
Batuk kering
Mual
Sulit konsentrasi
Kulit kering
Sulit konsentrasi
Iritasi mata,
hidung
Sulit konsentrasi
Iritasi mata,
hidung
Iritasi sistem pernafasan
Lelah
Sensitif pada
aroma
Lelah
Gatal
Gejala
21. Definition
• The air quality within and around buildings and structures.
• IAQ is known to affect the health, comfort and well-being of building
occupants.
• IAQ can be affected by gases (including carbon monoxide, radon, volatile
organic compounds), particulates, microbial contaminants (mold, bacteria),
or any mass or energy stressor that can induce adverse health conditions.
• Source control, filtration and the use of ventilation to dilute contaminants
are the primary methods for improving indoor air quality in most buildings.
Residential units can further improve indoor air quality by routine cleaning
of carpets and area rugs.
24. Program Monitoring IAQ
Analisa risiko (health risk assessment)
a. Identifikasi potensi sumber masalah IAQ yang buruk di dalam bangunan atau tempat
kerja (sumber pajanan?)
- Pajanan fisik: suhu, pencahayaan, kebisingan, vibrasi, radiasi elektromagnetik
- Pajanan biologis: mikroorganisme
- Pajanan kimiawi: bahan kimia
- Pajanan ergonomic: Posisi bekerja, biomekanik
- Psikososial: Stressor
b. Pengukuran IAQ berkala
c. Identifikasi karakteristik/profil risiko pekerjaan
d. Evaluasi sistem pengendalian yang ada
e. Evaluasi laporan keluhan pekerja (catat dan analisa lebih lanjut; hubungan keluhan
dgn potensi sumber pajanan; keluhan saat bekerja dan berkurang saat pulang;
hubungan gejala dgn pekerjaan; lama terkena pajanan dan timbulnya gejala, dll)
25. Contoh Identifikasi Sumber Polutan
Lokasi Polutan Sumber Polutan Jenis Polutan
Luar Bangunan Lalu Lintas/Jalan Raya Partikel, CO, SO2, NOX
Industri Sekitar Partikel, CO, SO2, NOX
Dalam Bangunan Alat Tulis Kantor Formaldehid (VOCs)
Pembersih Formaldehid (VOCs)
Bahan Lembab (Berjamur) Jamur
Konstruksi Bangunan Terkait penetrasi dan dilusi dari luar ke
dalam bangunan
Mesin fotocopy Formaldehid (VOCs)
Sistem HVAC Ventilasi Mempengaruhi distribusi dan dilusi
polutan dalam ruangan
Pemanas Mempengaruhi suhu ruangan
Pelembab Sumber mikroba
Karyawan/Pekerja Asap rokok, virus, bakteri, CO2,
alcohol, gas organik, parkitel yang
melekat pada pakaian, dll
26. Sistem Ventilasi, Suhu & Kelembaban Udara
• WHO: Ventilation rate <20 CFM à risiko besar gejala SBS
• SHRAE: Ventilation rate disarankan 5 CFM per orang untuk lingkungan kantor dan hingga
15 CFM untuk area merokok maupun area warehouse atau pabrik.
• Suhu 20-260C; Kelembaban 40-60%
• Kelembaban terlalu rendah (<20%): Berpotensi menyebabkan kekeringan selaput lendir
membran
• Kelembaban terlalu tinggi (>60%) dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme
dan pelepasan folmaldehid dari material bangunan
• Kenali tanda-tanda kelembaban?
• Pentingnya penggunaan AC
27. Pencahayaan
• Alami à Sinar matahari
• Buatan à Lampu
• Pengaturan pencahayaan diperlukan
untuk pengendalian perkembangbiakan
mikroorganisme dalam ruangan
• UV pada sinar matahari dapat
membunuh kuman, menghambat
pertumbuhan mikroorganisme
28. Rekomendasi
• Pastikan optimalisasi system ventilasi bangunan pada setiap ruangan dan pekerja
• Pemeliharaan rutin HVAC, membersihkan/mengganti filter udara secara berkala
• Bersihkan secara berkala karpet, tirai, gorden, maupun peralatan lain yang jarang disentuh
• Jika ada renovasi, pastikan terdapat system exhaust fan yang memadai
• Tempatkan alat kantor yang berpotensi pencemaran di ruangan khusus (terpisah)
• OSHA: Solusi paling efektif untuk isu IAQ adalah dengan memastikan kecukupan udara bersih baik secara alami maupun dengan bantuan ventilasi mekanis
• Upayakan jendela dan pintu yang dapat terbuka
• Larangan merokok dalam ruangan adalah sebuah KEHARUSAN
• Konsumsi makanan kaya vitamin dan mineral, cukup minum, jika perlu dibantu dengan konsumsi suplemen
• Olahraga rutin baik di luar jam kerja, termasuk stretching berkala saat bekerja di kantor
• Lakukan edukasi & komunikasi di tempat kerja
Permenkes 48/2016:
• Ruang kerja dan sistem ventilasinya tidak berhubungan langsung dengan dapur (pantry) ataupun area parkir
• Lakukan filtrasi/penyaringan udara yang efektif
• Pemeliharaan unit pendingin udara dan sistem ventilasi lain, termasuk pembersihan secara regular
• Pencegahan adanya halangan/obstruksi pada ventilasi
• Menempatkan peralatan yang menggunakan bahan pelarut (solvent) pada area yang dilengkapi dengan local exhaust ventilation (LEV)
30. Sertifikat SMK3 & SMKP
30
SMK3: 2019 & 2021
Pada 2019, dilakukan audit Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pertama dengan hasil pencapaian
“Memuaskan” kategori tingkat lanjutan dan
mendapatkan Bendera Emas.
Pada tanggal 20-23 Desember 2021 telah
dilakukan re-sertifikasi SMK3, dengan hasil
pencapaian penerapan SMK3 yang diraih
adalah 89,76% , tingkat penerapan
“memuaskan” dalam kategori tingkat lanjutan.
SMKP: Juli 2022
Penghargaan atas sertifikasi SMKP (berbasis
Permenhub No. 69 Tahun 2018) yang dilaksanakan
tahun 2021 dengan predikat “MEMUASKAN”
31. Sertifikat ISO Terintegrasi
31
ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu
ISO 14001:2015
Sistem Manajemen
Lingkungan
ISO 45001:2018
Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti
Penyuapan
32. Penghargaan Zero Accident
32
Perseroan meraih penghargaan
kecelakaan nihil atas 24.638.418
jam kerja tanpa kecelakaan
terhitung sejak tanggal 1 Mei 2016
sampai dengan 31 Desember 2018.
Perseroan meraih penghargaan
kecelakaan nihil atas 30.388.211
jam kerja tanpa kecelakaan
terhitung sejak tanggal 1 Mei 2016
sampai dengan 31 Desember 2019.
Perseroan meraih
penghargaan kecelakaan nihil
atas 35.509.111 jam kerja
tanpa kecelakaan terhitung
sejak tanggal 1 Mei 2016
sampai dengan 31 Desember
2020.
2018 2019 2020 2021
Perseroan meraih
penghargaan kecelakaan nihil
atas 42.907.712 jam kerja
tanpa kecelakaan terhitung
sejak tanggal 1 Mei 2016
sampai dengan 31 Desember
2021.
33. Pencegahan & Pengendalian (P2) COVID-19
33
Mei 2021 dan Oktober 2021
MRT Jakarta melakukan evaluasi penerapan protokol
COVID-19 terhadap 15 site, yaitu kantor utama, 13
stasiun dan area depo dari pihak eksternal (Surveyor
Indonesia – Burau Veritas) dengan hasil verifikasi
memuaskan dan berhak mendapat safeguard label
20 Juni 2022
Penghargaan P2 COVID-19 dari Dinakertrans
& Energi
3 November 2021
Penghargaan dari Menteri
Kesehatan kepada
institusi yang
bekerjasama membangun
sistem kesehatan
34. Sertifikat WSO:
Indonesia Safety Culture Awards
34
PT MRT Jakarta (Perseroda)
menerima penghargaan
Penghargaan Bintang Empat –
WISCA 2021 & 2022
2021 2022
Kementerian Kesehatan
Award
November 2021
Penghargaan Mitra Bakti Husada K3
Perkantoran dan Protokol Kesehatan COVID-19
35. Informasi yang terdapat dalam presentasi ini dimaksudkan semata-mata untuk penggunaan pribadi atau entitas kepada siapa ditujukan dan lain-lainnya yang berwenang untuk menerimanya. Presentasi ini mungkin
berisi informasi rahasia atau informasi pribadi. Jika Anda bukan penerima yang dituju, dengan ini ditegaskan bahwa setiap pengungkapan, penyalinan, pendistribusian atau pengambilan tindakan apapun berdasarkan
isi presentasi ini sangat dilarang dan memiliki kemungkinan pelanggaran hukum. Jika Anda menerima presentasi ini karena kekeliruan, harap segera hubungi kami dengan membalas email ini atau hubungi kami di
alamat yang disebutkan di atas.
The information contained in this presentation is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged
information. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this presentation is strictly prohibited and may be
unlawful. If you have received this presentation in error, please notify us immediately by responding to this email or contact us at the address mentioned above.
PT MRT JAKARTA
Wisma Nusantara Lt. 21, Jl. MH. Thamrin 59, Jakarta 10350 - Indonesia
P (62) 21 – 3103629 |(62) 21 – 3906454 | F (62) 21 – 3155846
Terima Kasih
Thank You
Informasi yang terdapat dalam presentasi ini dimaksudkan semata-mata untuk penggunaan pribadi atau entitas kepada siapa ditujukan dan lain-lainnya yang berwenang untuk menerimanya. Presentasi ini mungkin
berisi informasi rahasia atau informasi pribadi. Jika Anda bukan penerima yang dituju, dengan ini ditegaskan bahwa setiap pengungkapan, penyalinan, pendistribusian atau pengambilan tindakan apapun berdasarkan
isi presentasi ini sangat dilarang dan memiliki kemungkinan pelanggaran hukum. Jika Anda menerima presentasi ini karena kekeliruan, harap segera hubungi kami dengan membalas email ini atau hubungi kami di
alamat yang disebutkan di atas.
The information contained in this presentation is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged
information. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this presentation is strictly prohibited and may be
unlawful. If you have received this presentation in error, please notify us immediately by responding to this email or contact us at the address mentioned above.
PT MRT JAKARTA
Wisma Nusantara Lt. 21, Jl. MH. Thamrin 59, Jakarta 10350 - Indonesia
P (62) 21 – 3103629 |(62) 21 – 3906454 | F (62) 21 – 3155846
Terima Kasih
Thank You