Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Ahmad Ibrahim
Materi ini merupakan materi kuliah kedua dalam perkuliahan Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin. Di dalamnya dibahas apa yang disebut dengan Paradigma dalam Ilmu (dalam perspektif Thomas Kuhn), Positivisme dan Perkembangannya, Kritik atas Positivisme (dari Karl Raimund Popper yang juga disebut pendekatan Pascapositivisme), dan Peta Paradigma Riset dalam Ilmu.
Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 05: Paradigma, Positivisme, dan Pa...Ahmad Ibrahim
Materi ini merupakan materi kuliah kedua dalam perkuliahan Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin. Di dalamnya dibahas apa yang disebut dengan Paradigma dalam Ilmu (dalam perspektif Thomas Kuhn), Positivisme dan Perkembangannya, Kritik atas Positivisme (dari Karl Raimund Popper yang juga disebut pendekatan Pascapositivisme), dan Peta Paradigma Riset dalam Ilmu.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Thomas S.Kuhn
• Thomas S Khun Lahir di Cicinati Ohio 18 Juli 1922
• Khun mendapat gelar B.S didalam ilmu fisika dari Harvard University tahun
1943
• Tahun 1946 gelar MS
• Tahun 1949 baru menjadi pengajar setelah mendapat Ph.D dari Harvard
• Setelah meninggalkan Harvard dia masuk Berkeley University didalam
departemen pilosopi dan science dan menjadi profesor sejarah ilmu pada tahun
1961
• Di Berkeley, ia menulis dan menerbitkan (1962) karyanya paling dikenal dan
paling berpengaruh: The Structure of Scientific Revolutions .
• Pada tahun 1964, ia bergabung Princeton University sebagai Profesor Taylor M.
Pyne Filsafat dan Sejarah Ilmu Pengetahuan
• Pada tahun 1979, ia bergabung dengan Massachusetts Institute of
Technology (MIT) sebagai Laurance Rockefeller S. Profesor Filsafat, sampai
1991.
• Kuhn meninggal pada tahun 1996.
4. Landasan Pemikiran
Penolakan terhadap POSITIVISME
Pandangan Kuhn tentang ilmu dan
perkembangannya pada dasarnya
merupakan respon terhadap pandangan
neo positivisme dan Popper. Menurut
Thomas Kuhn Positivisme memandang
perkembangan ilmu pengetahuan bersifat
kumulatif. Dalam hal ini, ilmu
pengetahuan mengalami perkembangan
terus sebagai akumulasi yang terjadi
sebagai akibat riset para ilmuan
sepanjang sejarah dan
perkembangannya.
Thomas S.Kuhn
5. Landasan Pemikiran
Penolakan terhadap POSITIVISME
Kuhn muncul sebagai kritik atas
dua aliran filsafat di atas.
Menurutnya, baik Auguste Comte
dan Popper terlalu sibuk dengan
hal-hal yang menurutnya termasuk
dalam tradisi penyelesaian teka-teki
(puzzle-solving tradition) dan
melupakan aspek penting dalam
ilmu pengetahuan, yaitu Paradigma
Thomas S.Kuhn
6. Sains
Paradigma Thomas S.Kuhn
Kuhn memaknai istilah paradigma untuk menggambarkan
sistem keyakinan yang mendasari upaya pemecahan teka-teki
yang bekerja di dalam ilmu. Menurut Kuhn, paradigma ilmu
adalah suatu kerangka teoritis, atau suatu cara memandang
dan memahami alam yang telah digunakan oleh sekelompok
ilmuan sebagai pandangan dunianya.
7. Paradigma ilmu berfungsi sebagai lensa yang melaluinya
ilmuwan dapat mengamati dan memahami masalah-
masalah ilmiah dalam bidang masing-masing dan jawaban-
jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah tersebut.
Sains
Paradigma Thomas S.Kuhn
8. Proses Revolusi
NORMAL SCIENCE
Tahap pre-paradigmatik
ditandai oleh
ketidakpastian,
persaingan antar teori,
dan kurangnya
konsensus tentang
pendekatan ilmiah yang
tepat. Pada tahap ini,
para ilmuwan cenderung
mencari pola atau
kerangka kerja yang
dapat mengorganisir
dan menjelaskan
fenomena yang mereka
amati.
Pre paradigmatic
Stage
Paradigma Sains
Paradigmatic
Shift
(Scientific
Revolution)
9. Proses Revolusi
NORMAL SCIENCE
Paradigmatik war terjadi
ketika paradigma yang
mapan tidak lagi mampu
menjelaskan atau
menyelesaikan anomali-
anomali yang muncul,
sehingga mendorong
munculnya paradigma
alternatif yang
menawarkan kerangka
kerja konseptual yang
berbeda.
Paradigmatic war
Paradigma Sains
Paradigmatic
Shift
(Scientific
Revolution)
10. Proses Revolusi
NORMAL SCIENCE
Paradigma Sains
Paradigmatic
Shift
(Scientific
Revolution)
Pandangan Kuhn
tentang evolusi ilmu
pengetahuan dan
perubahan paradigmatik
dalam perkembangan
ilmiah. Kuhn
memperkenalkan
konsep "paradigma"
untuk menjelaskan
kerangka kerja
konseptual yang
mengatur praktik ilmiah
pada suatu periode
tertentu.
Paradigmatic
14. • Menurut Kuhn cara kerja paradigma dan terjadinya revolusi
ilmiah dapat digambarkan ke dalam tahap-tahap sebagai
berikut:
Normal science (sains yang normal)
• Sains yang normal berarti riset yang dengan teguh berdasar atas satu atau lebih
pencapaian ilmiah yang lalu, pencapaian yang oleh masyarakat ilmiah tertentu
pada suatu ketika dinyatakan sebagai pemberi pondasi bagi praktek selanjutnya.
• Menurut Kuhn riset ilmiah pada periode normal science terjadi dalam tiga kondisi.
Pertama, ilmuwan melakukan riset ilmiah terhadap sekelompok fakta yang telah
diprediksi oleh paradigm tunggal yang berlaku pada periode tersebut. Kedua,
sekelompok fakta tersebut dapat dibandingkan secara langsung dengan realita
melalui prediksi yang telah ditentukan berdasar teori/konsep/hukum yang ada
pada paradigma tunggal tersebut. Ketiga, riset ilmiah yang terjadi pada periode
normal science berkaitan dengan pengartikulasian paradigma tunggal yang
berlaku.
1
15. Anomali dan krisis
• Anomali adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya ketidakcocokan
antara kenyataan (fenomena) dengan paradigma yang dipakai. Menumpuknya
anomali menimbulkan krisis kepercayaan dari para ilmuan terhadap paradigma.
• Bila suatu komunitas ilmiah mulai mempersoalkan kesempurnaan
paradigmanya, maka semenjak itu memasuki keadaan krisis.
• Krisis adalah suatu mekanisme koreksi diri yang memastikan bahwa kekauan
pada fase sains normal tidak akan berkelanjutan.
2
16. 3 Revolusi sains
• Jika anomali yang kecil-kecil terakumulasi dan menjadi terasa begitu akut sehingga
pada saatnya ditemukan pemecahan yang lebih memuaskan oleh para ilmuwan.
Artinya suatu komunitas ilmiah kemudian dapat menyelesaikan keadaan krisisnya
dengan menyusun diri di suatu paradigma baru, maka terjadilah apa yang disebut
oleh Kuhn dengan revolusi sains (revolutionaryscience).
• Sesudah suatu komunitas ilmiah mengalami revolusi, maka kemajuan penyelesaian
teka-teki yang dicapai pada fase sains normal haruslah dinilai dari keadaan baru
sebab gambarnya sudah berubah. Bila suatu komunitas ilmiah menyusun diri
kembali di sekeliling suatu paradigma baru, maka ia memilih nilai-nilai, norma-
norma, asumsi-asumsi, bahasa-bahasa, dan cara-cara mengamati dan memahami
alam ilmiahnya dengan cara baru. Inilah proses pergeseran paradigma terjadi, yakni
suatu proses dari keadaan normal scienceke wilayah revolusionary science.
17. Kritik terhadap Pemikiran Thomas Thomas
S. Kuhn
Pemikiran Thomas Kuhn diatas memang
dapat mendobrak pemikiran lama yang
terkesan kurang melihat sejarah dari ilmu
sendiri namun tidak adanya standar atau
netralitas paradigma menjadikan setiap
taksiran atau sesuatu, metode serta instrumen
ilmiah (baik konseptual maupun teknis) valid
hanya jika dilihat dari sudut pandang
paradigm tertentu yang membingkainya.
Dengan sendirinya tidak ada tesis yang bisa
dibandingkan (there is no
incommensurability).
18. Kritikan terhadap Thomas Kuhn datang dari
Imre Lakatos, menurutnya teori Kuhn tentang
Scientific Revolution merupakan paradigma
yang menakjubkan, sayangnya, teori Kuhn
miskin metodologi normatif. Kuhnhanya
cenderung pada peristiwa yang terjadi namun
kurang memperhatikan sebab dan dampak
dari terjadinya peristiwa.
Kritik terhadap Pemikiran Thomas
Thomas S. Kuhn