Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton yang mencakup hukum inersia, hukum percepatan, dan hukum aksi-reaksi. Dijelaskan definisi, rumus, dan contoh penerapan ketiga hukum tersebut. Juga dibahas mengenai gravitasi universal dan medan gravitasi.
Benda tegar adalah suatu benda yang bentuknya tidak berubah saat diberi gaya dari luar. Benda dianggap sebagai suatu titik materi yang ukurannya bisa diabaikan. Hal itu berlaku jika benda dimasukkan dalam sistem partikel. Itulah mengapa, semua gaya yang bekerja pada benda tersebut hanya dianggap bekerja pada titik materi yang menyebabkan terjadinya gerak translasi (∑F = 0)
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi di mana momentum suatu benda bernilai nol. Artinya, jika awalnya suatu benda diam, benda tersebut akan cenderung untuk diam.
Jika ditinjau dari sistem partikel, syarat keseimbangan yang berlaku pada benda hanya syarat keseimbangan translasi. Hal itu berbeda dengan syarat keseimbangan benda tegar.
Benda tegar adalah suatu benda yang bentuknya tidak berubah saat diberi gaya dari luar. Benda dianggap sebagai suatu titik materi yang ukurannya bisa diabaikan. Hal itu berlaku jika benda dimasukkan dalam sistem partikel. Itulah mengapa, semua gaya yang bekerja pada benda tersebut hanya dianggap bekerja pada titik materi yang menyebabkan terjadinya gerak translasi (∑F = 0)
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi di mana momentum suatu benda bernilai nol. Artinya, jika awalnya suatu benda diam, benda tersebut akan cenderung untuk diam.
Jika ditinjau dari sistem partikel, syarat keseimbangan yang berlaku pada benda hanya syarat keseimbangan translasi. Hal itu berbeda dengan syarat keseimbangan benda tegar.
2. HUKUM NEWTON
Hukum I
Newton
Gaya
Hukum
III
Newton
Hukum II
Newton
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
3. PETA KONSEP HUKUM NEWTON
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
4. HUKUM NEWTON 1
Hukum Newton I berbunyi :
Jika resultan gaya yang bekerja pada
benda sama dengan nol (TIDAK ADA)
maka benda yang mula-mula diam akan
tetap diam dan benda yang mula-mula
bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan disebut inersia
benda atau juga disebut kelembaman.”
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
5. HUKUM NEWTON 1
Setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan
kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada
benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat
massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan
kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
Benda Diam
Secara matematis dirumuskan: ΣF = 0
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
6. CONTOH HUKUM NEWTON 1
Perhatikan
gambar berikut
!!!
Pengendara kedaraan / benda akan terdorong
kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm
mendadak atau menabrak
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
7. CONTOH HUKUM NEWTON 1
Gelas yang berada di atas kertas di meja akan
tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
8. RUMUS
HUKUM 1 NEWTON HUKUM KELEMBAMAN (INERSIA)
Untuk benda diam dan GLB :
Keterangan:
F = Gaya (N)
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
9. Contoh soal
sebuah benda dalam keadaan diam, kemudian diberi gaya (f1x)
sebesar 25 N, gaya (f2x) sebesar 55 N, gaya (f3x) sebesar 35 N, gaya (
f4x) sebesar 45 N. Berapakah jumlah gaya yang bekerja pada benda
tersebut ?
Diketahui :
(f1x) =25 N
(f2x) = 55 N
(f3x) =35 N ( berlawanan arah)
( f4x) = 55 N ( berlawanan arah)
ditanya = ƩF = ....?
F1x
f2x
f3x
f4x
Jawab :
ƩF = 0
F1x + f2x + (-f3x) + (-f4x) = 0
25 N + 55N + (-35)N + (-45)N = 0
80 N + (-80)N = 0
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
10. Hukum Newton II
Hukum NEWTON II berbunyi:
Percepatan dari suatu benda
akan sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya)
yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding
terbalik dengan massanya.
Sir Isaac Newton
Dia adalah seorang
ahli matematika,
fisika, astronomi dan
kimia yang
berkebangsaan
Inggris , seorang
Ilmuwan kelahiran
tahun 1642
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
11. CONTOH HUKUM NEWTON II
Pada gambar tampak 2 orang sedang mendorong meja. Resultan
gaya yang bekerja pada meja merupakan penjumlahan dari gaya
yang diberikan oleh masing-masing orang. Resultan gaya yang
dialami meja lebih besar daripada gaya yang diberikan oleh masing-masing
orang, sehingga meja lebih mudah digeser. Jika meja
tersebut hanya didorong oleh salah satu orang dengan gaya yang
lebih kecil daripada resultan gaya kedua orang tersebut maka meja
akan lebih sulit digeser.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
12. CONTOH HUKUM NEWTON II
KESIMPULAN
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda
dengan massa m berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar
resultan gaya. Makin besar gaya, makin besar percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda
berbanding terbalik dengan massa benda m. Makin besar massa, makin
kecil percepatan.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
13. RUMUS
semakin besar gaya yang bekerja pada benda, benda akan
bergerak semakin cepat.
m Wah, ternyata
Keterangan:
F = Gaya (N)
a : percepatan benda (m/s2)
m : massa benda (kg)
mendorong
meja bersama-sama
akan
lebih mudah Benar. Kerena
gaya yang kita
berikan pada
meja dijumlahkan
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
14. CONTOH SOAL
Sebuah mobil yang massanya 1000 kg bergerak dari
keadaan diam dengan percepatan konstan, sehingga
selama 5 s kelajuannya menjadi 15 m/s. Berapa besar
gaya yang mempercepat mobil tersebut?
Solusi untuk soal seperti ini adalah ....
Kita harus menentukan dulu percepatannya dan barulah
menentukan besarnya gaya resultan.....
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
15. PENYELESAIAN
Masih ingatkah anda rumus ini...
Vt =V0 + a.t
ini adalah rumus persamaan kecepatan GLBB
Diketahui :
Menentukan percepatan
M : 1000 kg
V0 : 0
Jawab :
Vt : 15 m/s
Vt : V0 + a.t
t : 5s
a : vt – v0
t
a : 15 m/s – 0
5s
= 3 m/s2
Menentukan besarnya gaya
resultan dengan hukum
newton 2
ƩF = m.a
ƩF = 1000 kg X 3 m/s2
ƩF = 3000 N
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
16. HUKUM NEWTON III
Hukum ini berbunyi :
“Jika benda pertama memberikan
gaya pada benda kedua maka benda
kedua juga akan memberikan gaya
yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan”
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
17. Sifat pasangan gaya aksi-reaksi
adalah sebagai berikut:
(1)sama besar
(2)arahnya berlawanan,
(3)bekerja pada benda yang berlainan
(satu bekerja pada benda A, yang lain
bekerja pada benda B.
(4)mereka terletak dalam satu garis lurus .
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
18. CONTOH HUKUM NEWTON III
ROKET mendorong gas ke bawah, sedangkan
gas mendorong roket meluncur ke atas
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
19. CONTOH HUKUM NEWTON III
•Ketika berjalan
•Ketika seseorang mendayung
perahu
•Ketika memukul bola kasti
•Ketika mendorong troli
•Ketika peluru ditembakkan
kedepan, maka senapan akan
terdorong ke belakang
•Dll
F1
F2
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
20. RUMUS
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan
dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi
) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ).
Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak
pernah ada gaya yang muncul sendirian.
. Maka dari itu Secara matematis, Hukum III Newton
dinyatakan sebagai berikut :
FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi
Fa
Fb
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
21. CONTOH SOAL HUKUM NEWTON III
Jika sebuah benda bermassa 50 kg lalu
diberi percepatan sebesar 15m/s2.
kemudian benda tersebut bertumbukan
dengan benda B yang bermassa 40 Kg dan
percepatannya 18.75 m/s2. berapakah gaya
yang ditimbulkan oleh benda B tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ma = 50 Kg Aa = 15 m/s2
Mb = 40 Kg Ab = 18,75 m/s2
Ditanya : F ........?
5O kg 40 kg
A B
Jawab :
F = -F
Fa = -Fb
Ma . aa = - ( ma . ab)
50 Kg . 15 m/s2 = -( 40 Kg . 18.75 m/s2 )
750 N = -750 N
Jadi gaya newton yang ditimbulkan oleh
benda B adalah -750 N. Karena berlawanan
arah
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
22. GRAVITASI UNIVERSAL
Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan
gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya dua buah benda
yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan
mengalami gaya tarik menarik satu sama lain.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
23. M M
.
1 2 r
2
F G
G = tetapan gravitasi= 6,67.10-11 Nm²/kg²
R = jarak antara pusat benda
M,m = massa kedua benda
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
24. Bulan bergerak dalam orbit/manzilahnya dengan gaya
gravitasi sebagai pengikatnya.
Besarnya gaya
gravitasi
Mm
2 r
F G
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
25. KUAT MEDAN GRAVITASI (g) adalah gaya gravitasi per satuan massa.
M
2 r
g G
Kuat medan gravitasi selalu diukur dari pusat massa benda
ke suatu titik yang ditinjau.
ENERGI POTENSIAL GRAVITASI (Ep) dinyatakan sebagai :
POTENSIAL GRAVITASI (V) dinyatakan sebagai :
E
V p
-Kuat medan gravitasi g (N/kg) merupakan besaran vektor.
-Energi potensial gravitasi Ep (joule) dan potensial gravitasi (V)
merupakan besaran skalar.
Mm
R
E G p
Gm
R
m
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
26. Contoh 1 :
Sebuah satelit mengorbit pada ketinggian h dari permukaan bumi yang berjari-jari R dengan kecepatan v.
Bila percepatan gravitasi di bumi g, make tentukan besar percepatan gravitasi pada ketinggian h !
Percepatan gravitasi pada permukaan bumi : g = G M/R²
Pada ketinggian h dari permukaan bumi : g' = G M / (R+h)² = g R² / (R+h)²
Contoh 2 :
Sebuah bola dengan massa 40 kg ditarik oleh bola kedua dengan massa 80 kg.Jika pusat-pusatnya
berjarak 30 cm dan gaya yang bekerja sama dengan berat benda bermassa 0,25 mgram, hitung tetapan
gravitasi G !
G = F. R²
m1 m2
= 900. 9,8. 10-10
4. 3200
= ¼ × 10-6 (30 × 10-2)² × 9,8
40. 80
= 6,98.10-11 Nm²/kg² (SI)
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
27. Contoh 3 :
Dengan kecepatan berapakah sebuah satelit yang berada pada ketinggian 2 R dari
permukaan bumi harus mengorbit, supaya dapat mengimbangi gaya tarik bumi ?
2
2
GM
(3 )
mv
.
R
g
mg
r
GM
3 (3 )
GM
3
GM
R
v
v
R
v
R
R
3
2
2
2
…… (1)
…… (2)
Dari persamaan (1) dan (2),
didapatkan persamaan:
Jawab :
Pada ketinggian 2 R dari permukaan
bumi berarti r = 2R + R
= 3R.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
28. What we know is a drop, what we don't know is an ocean.
Sir Isaac
Newton
(1642-1772)
Apa yang kita tau hanyalah setetes air. Yang kita tidak tau adalah
lautan.
MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
29. MAHASISWA TEKNIK SIPIL MERCU BUANA KAMPUS D BEKASI
See you!!!!
Thank’s for attention………
Terimakasih