Dokumen tersebut membahas mengenai hama dan penyakit utama tanaman cengkeh serta cara
pengendaliannya. Jenis-jenis hama yang dijelaskan meliputi penggerek, kutu daun, rayap, dan tupai,
sedangkan penyakit-penyakitnya adalah busuk akar, penyakit daun, die back, mati bujang, dan
ganggang. Upaya pengendalian mencakup tindakan mekanis, kimiawi, dan perbaikan agronomi.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong terdiri dari sklerenkim dan kolenkim. Sklerenkim terdiri dari sklereid dan serat.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman melalui cangkok. Teknik cangkok adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif dengan cara meluka cabang pohon induk dan membungkusnya dengan media tanam untuk merangsang tumbuhnya akar. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah dan perhatian dalam melakukan teknik cangkok.
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama DaslintanHario Sadewo
Dokumen tersebut membahas tentang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang mencakup hama tanaman, patogen, dan gulma. Secara khusus, dibahas tentang beberapa jenis serangga hama tanaman seperti wereng, kutu daun, penggerek, dan lalat buah beserta gejala dan cara pengendaliannya."
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi tumbuhan terhadap hama dan penyakit. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengubah metabolisme, orientasi pertumbuhan, morfologi, dan mensintesis senyawa organik untuk melawan serangan organisme pengganggu tanaman. Adaptasi ini dapat mengurangi kerugian akibat penurunan kuantitas dan kualitas produksi serta biaya pengendalian hama dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik alga merah (Rhodophyta) yang sebagian besar hidup di laut, meliputi ciri-ciri sel, reproduksi seksual dan aseksual, serta beberapa contoh genus dan spesies yang penting secara komersial seperti Eucheuma spinosum dan Gellidium coulteri.
Angiospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang dilindungi oleh bagian yang berasal dari daun buah, yang membentuk bakal buah. Angiospermae juga memiliki bunga sejati yang terdiri atas perhiasan bunga, benang sari, dan putik. Setelah penyerbukan, terjadi pembuahan di mana bakal biji menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong terdiri dari sklerenkim dan kolenkim. Sklerenkim terdiri dari sklereid dan serat.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman melalui cangkok. Teknik cangkok adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif dengan cara meluka cabang pohon induk dan membungkusnya dengan media tanam untuk merangsang tumbuhnya akar. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah dan perhatian dalam melakukan teknik cangkok.
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama DaslintanHario Sadewo
Dokumen tersebut membahas tentang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang mencakup hama tanaman, patogen, dan gulma. Secara khusus, dibahas tentang beberapa jenis serangga hama tanaman seperti wereng, kutu daun, penggerek, dan lalat buah beserta gejala dan cara pengendaliannya."
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi tumbuhan terhadap hama dan penyakit. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan mengubah metabolisme, orientasi pertumbuhan, morfologi, dan mensintesis senyawa organik untuk melawan serangan organisme pengganggu tanaman. Adaptasi ini dapat mengurangi kerugian akibat penurunan kuantitas dan kualitas produksi serta biaya pengendalian hama dan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik alga merah (Rhodophyta) yang sebagian besar hidup di laut, meliputi ciri-ciri sel, reproduksi seksual dan aseksual, serta beberapa contoh genus dan spesies yang penting secara komersial seperti Eucheuma spinosum dan Gellidium coulteri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama pada beberapa tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, teh, dan lada beserta penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Dokumen ini membahas tentang nematoda pelubang akar (Radopholus similis) yang merupakan hama penting pada tanaman kopi. Radopholus similis adalah parasit migratori yang menyerang akar tanaman dan menyebabkan luka nekrotik, menurunkan produktivitas dan kualitas tanaman inangnya seperti kopi, lada, pisang, dan tanaman pertanian lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian buah dan biji. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis buah seperti buah semu, buah sejati, dan pembagian buah berdasarkan jumlah dan bentuknya. Juga dibahas mengenai bagian-bagian biji seperti kulit biji, tali pusar, dan inti biji.
Dokumen tersebut membahas tentang dua ordo dalam kelas Dicotyledoneae yaitu Ordo Centrospermae (Caryophilales) dan Ordo Ranales (Ranunculales/Polycarpiceae). Ordo Centrospermae mencakup familia Amaranthaceae dan Nyctaginaceae, sedangkan Ordo Ranales mencakup familia Nymphaceae, Magnoliaceae, dan Annonaceae.
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologiirmalawai
Laporan lengkap ini berisi ringkasan 3 kalimat tentang percobaan-percobaan yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar oleh mahasiswa bernama Irma Lawai, yang meliputi pengenalan alat-alat laboratorium beserta fungsinya, media pertumbuhan mikroorganisme, sterilisasi dan isolasi, faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, morfologi mikroorganisme, uji antimikroba dan ant
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya semangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, persiapan lahan, teknik penanaman, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang Gymnospermae dan Gnetum gnemon. Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka yang reproduksinya menggunakan konus atau strobilus, dan penyerbukannya selalu terjadi secara anemogami. Gnetum gnemon adalah contoh Gymnospermae yang reproduksinya menggunakan strobilus jantan dan betina, dengan siklus hidup yang meliputi pembentukan gamet, polinasi, fertilisasi, dan embriogenesis.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Penyakit Phytophthora Palmivora merupakan penyakit yang paling banyak menyerang tanaman durian karena dapat menyerang hampir semua bagian tanaman. Penyakit ini sulit dikendalikan karena berbagai inang dan kondisi lingkungan yang kondusif. Pengendaliannya dilakukan secara terpadu dengan varietas tahan penyakit, sanitasi, pengendalian hayati dan kimia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama pada beberapa tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, teh, dan lada beserta penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Dokumen ini membahas tentang nematoda pelubang akar (Radopholus similis) yang merupakan hama penting pada tanaman kopi. Radopholus similis adalah parasit migratori yang menyerang akar tanaman dan menyebabkan luka nekrotik, menurunkan produktivitas dan kualitas tanaman inangnya seperti kopi, lada, pisang, dan tanaman pertanian lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian buah dan biji. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis buah seperti buah semu, buah sejati, dan pembagian buah berdasarkan jumlah dan bentuknya. Juga dibahas mengenai bagian-bagian biji seperti kulit biji, tali pusar, dan inti biji.
Dokumen tersebut membahas tentang dua ordo dalam kelas Dicotyledoneae yaitu Ordo Centrospermae (Caryophilales) dan Ordo Ranales (Ranunculales/Polycarpiceae). Ordo Centrospermae mencakup familia Amaranthaceae dan Nyctaginaceae, sedangkan Ordo Ranales mencakup familia Nymphaceae, Magnoliaceae, dan Annonaceae.
Laporan lengkap Mikrobiologi dan Parasitologiirmalawai
Laporan lengkap ini berisi ringkasan 3 kalimat tentang percobaan-percobaan yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar oleh mahasiswa bernama Irma Lawai, yang meliputi pengenalan alat-alat laboratorium beserta fungsinya, media pertumbuhan mikroorganisme, sterilisasi dan isolasi, faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, morfologi mikroorganisme, uji antimikroba dan ant
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya semangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, persiapan lahan, teknik penanaman, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang Gymnospermae dan Gnetum gnemon. Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka yang reproduksinya menggunakan konus atau strobilus, dan penyerbukannya selalu terjadi secara anemogami. Gnetum gnemon adalah contoh Gymnospermae yang reproduksinya menggunakan strobilus jantan dan betina, dengan siklus hidup yang meliputi pembentukan gamet, polinasi, fertilisasi, dan embriogenesis.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Penyakit Phytophthora Palmivora merupakan penyakit yang paling banyak menyerang tanaman durian karena dapat menyerang hampir semua bagian tanaman. Penyakit ini sulit dikendalikan karena berbagai inang dan kondisi lingkungan yang kondusif. Pengendaliannya dilakukan secara terpadu dengan varietas tahan penyakit, sanitasi, pengendalian hayati dan kimia.
Dokumen tersebut merangkum berbagai penyakit yang dapat menyerang tanaman kelapa, mulai dari bibit, tanaman muda hingga tanaman yang menghasilkan. Beberapa penyakit utama yang disebutkan antara lain penyakit bercak daun, busuk janur pada bibit, busuk tunas dan sarang laba-laba pada tanaman muda, serta busuk pucuk, layu Natuna, dan bercak daun pada tanaman menghasilkan. Dokumen tersebut juga
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman karet, di antaranya penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus, penyakit kering alur sadap yang merupakan gangguan fisiologis, dan penyakit gugur daun Corynospora dan Colletotrichum yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit beserta cara pengendaliannya. Jenis-jenis hama yang dijelaskan antara lain tungau merah, ulat api, nematoda, kumbang oryctes rhinoceros, dan penggerek tandan buah. Sedangkan jenis penyakitnya meliputi akar blast disease, garis kuning pada daun, batang dry basal rot, dan busuk tandan. Diberikan pula penjelasan tentang alat pen
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penyakit tanaman dan hama yang sering menyerang tanaman. Jenis penyakit tanaman yang disebutkan antara lain penyakit rebah kecambah, busuk akar, layu pembuluh, embun bulu, dan embun tepung. Sedangkan hama yang sering menyerang tanaman anggur diantaranya Phylloxera Vitifolia pada daun dan akar, Kumbang Apogonia destructor, wereng daun, kutu putih, ulat daun, dan
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
Laporan praktikum pengelolaan tanaman industri mengenai pengelolaan tanaman singkong. Laporan ini menjelaskan hama, penyakit dan gulma yang menyerang tanaman singkong beserta gejalanya. Laporan juga menjelaskan upaya pengendalian yang dilakukan seperti penyemprotan insektisida, fungisida, dan herbisida. Rekomendasi pengendalian hama, penyakit dan gulma meliputi penanaman varietas tahan, menjaga kebersihan lahan
Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman alpukat, diantaranya ulat kupu-kupu gajah, tungau merah, ulat kipat, kutu daun, kumbang bubuk cabang dan belalang daun. Hama-hama ini dapat dikenali dari gejala kerusakan pada daun, buah, dan ranting tanaman. Sedangkan penyakitnya meliputi busuk buah, antraknosa, dan busuk akar yang disebabkan jamur
Dokumen tersebut membahas tiga penyakit penting pada tanaman lada, yaitu busuk pangkal batang yang disebabkan jamur Phytophthora palmivora, penyakit keriting daun atau leaf curl virus yang disebabkan serangga thrips, dan penyakit kuning yang disebabkan nematoda Rotylenchus similis. Ketiga penyakit tersebut dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi petani lada.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit pada tanaman pepaya dan jeruk nipis beserta gejala, penyebab, dan cara pengendaliannya. Penyakit-penyakit tersebut antara lain antraknosa, bercak daun, busuk akar, busuk bakteri, bercak cincin pada pepaya, serta cendawan jelaga, embun tepung, kanker, dan CVPD pada jeruk nipis.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama tanaman bawang merah serta pengendaliannya. Hama penting yang dijelaskan adalah ulat bawang, ulat grayak, trips, dan lalat penggorok daun. Penyakit penting yang diuraikan meliputi penyakit bercak ungu, antraknose, embun bulu, layu fusarium, dan leumpeuh. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang gejala dan siklus hidup hama serta gejala
Similar to hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
1. Nama-Nama Kelompok 3 :
1) Yulianus _E 28120136
2) Ahmad mujaidil _ E 28120138
3) Rian rifandi _E 28120140
4) Wina shafaria _E 28120133
5) Tika ramadani _E 28120134
6) Mutmainah _E 28120137
7). Mauliana radiah putri _E 28120083
8). Isra_E 28120135
9) Fika_E 28120097
10) Miftahul janah _E 28120126
11) Fani rahmadianti _E 28120113
12) Eviliana sumardiono _E 28120084
Hama Dan Penyakit Utama
Tanaman Cengkeh Beserta
Pengendalianya
2. Pendahuluan
Cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi sehingga memiliki prospek yang baik untuk
dibudidayakan. Akan tetapi dalam melakukan budidaya tanaman cengkeh
sering kali terdapat kendala terkait dengan hama dan penyakit. Hadirnya
hama dan penyakit pada tanaman cengkeh dapat mengurangi nilai
produksi, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan hasil. Oleh karena itu
petani harus mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit utama pada
tanaman cengkeh.
3. Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh
terhadap produksi tanaman cengkeh, sehingga upaya
pengendaliannya sangat diperlukan agar kehilangan
hasil dapat ditekan pada tingkat yang relatif kecil.
4. Berikut beberapa penyakit dan hama
yang sering mengganggu tanaman
cengkeh beserta anjuran cara
pengendaliannya…. !
5. Pada umumnya hama yang menyerang tanaman cengkeh
adalah penggerek, perusak pucuk dan perusak daun.
Serangan hama-hama tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman terganggu, produksi menurun
bahkan kematian tanaman. Penurunan produksi cengkeh
akibat serangan hama dapat mencapai 10-25%.
Hama
6. Jenis-Jenis Hama dan Pengendaliannya
Penggerek :
Hama yang paling merusak dan sering dijumpai menyerang tanaman cengkeh adalah
penggerek. Terdapat tiga kelompok hama penggerek pada tanaman cengkeh, yaitu penggerek
batang, penggerek cabang, dan penggerek ranting.
Beberapa spesies hama penggerek batang yang sering menyerang tanaman cengkeh yaitu
Nothopeus hemipterus Oliv., N. fasciatipennis Watt, dan Hexamitodera semivelutina Hell. N.
hemipterus dan N. fasciatipennis hampir sama bentuk, perilaku maupun cara hidupnya. Yang
menggerek batang cengkeh adalah stadium larva yang mampu bertahan hidup di lubang
gerekan selama 130 – 350 hari.
7. Gejala Serangan :
Gejala yang tampak pada pohon adalah adanya lubang-lubang berukuran 3-5 mm
yang ditutupi serbuk kayu hasil gerekan. Dari dalam lubang gerekan tersebut keluar cairan
kental bercampur kotoran hama. Jumlah lubang gerekan dapat mencapai 20-70 buah pohon.
Tanaman yang terserang hama penggerek batang akan merana pertumbuhannya karena
terganggunya aliran zat makanan yang dibutuhkan tanaman.
Serangan yang berat dapat mengakibatkan kematian. Gejala serangan hama ini sangat
mirip dengan Nothopeus spp., yaitu adanya lubang-lubang pada permukaan batang dan
keluarnya cairan kental. Jumlah lubang dalam satu pohon berkisar 20-100 buah. Pada
umumnya penggerek ini menyerang tanaman yang telah berumur lebih dari 6 tahun. Makin tua
umur tanaman, tingkat serangan makin tinggi. Akibat serangan hama ini, daun-daun muda
yang semula berwarna hijau berubah warna menjadi kekuningan rontok selanjutnya pucuk-
pucuk daun mati. Serangan berat dapat mengakibatkan kematian tanaman.
8. Cara Pengendalian :
Cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur penggerek yang
menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan dengan pasak kayu.
Cara kimiawi dapat dilakukan dengan memasukkan insektisida/ racun pernapasan ke dalam
lubang gerekan kemudian ditutup dengan pasak kayu. lnsektisida yang dapat digunakan
Dapat pula menaburkan insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya Furadan 3
G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali.
9. Jenis-Jenis Hama dan Pengendaliannya
Kutu Daun
Kutu-kutu daun yang terlihat pada tangkai daun tanaman yang masih muda tampak memutih. Hama ini
berbahaya bagi pertumbuhan tanaman karena dapat menghisap cairan tanaman pada daun-daun yang
ditempatinya, kadang-kadang dapat juga muncul gejala pada daun bagian bawah berwarna hitam
Jelaga Serangan :
Serangan ini dapat melayukan daun muda serta tangkai yang diserangnya karena menghambat proses
asimilasi daun. Munculnya kutu-kutu daun tersebut sering juga diikuti dengan munculnya semut, karena
cairan yang dihisap oleh kutu daun mengeluarkan cairan yang manis.
Cara Pengendalian:
Pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan dengan medol 0,5% atau endrin 1%.
10. Jenis-Jenis Hama dan Pengendaliannya
Rayap
Rayap, juga sering mengganggu tanaman cengkeh dengan menyerang akar-akar tanaman,
biasanya akan menyerang bibit yang baru saja dipindahkan ke lahan, untuk mengatasi
pengganggu ini dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida .
Tupai
Tupai, di beberapa daerah juga dapat menjadi hama bagi tanaman cengkeh. Tupai memakan
kulit dan batang tanaman. Cara memberantasnya adalah dengan melakukan pemburuan
menggunakan senapan angin, atau dapat juga diberantas dengan memasang perangkap yang
telah diracuni
11. Penyakit
Berikut beberapa penyakit yang sering mengganggu tanaman cengkeh beserta pengendaliannya:
Penyakit busuk akar
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan seperti Pythium, Rhizoctonia, Phytopthora, ini biasanya
menyerang pada masa kritis pertama tanaman cengkeh. Gejala yang nampak adalah daun
menguning, layu dan kemudian mengering, dan jika tanaman dicabut akan nampak akarnya yang
membusuk. Anjuran mengatasi penyakit ini adalah: secara teknis, tanaman dicabut kemudian
dibakar agar tidak menyebar ke tanaman lain, sedangkan secara kimia, setelah tanaman yang
terserang dicabut dan dibakar, tanaman di sekitar tanaman sakit tersebut disemprot dengan
menggunakan Koperoxychloride 0,5% atau setiap 5 gr dilarutkan dengan 1 liter air.
12. Jenis-Jenis Penyakit dan Pengendaliannya
Penyakit Daun
Cendawan Glorosporium piperantum dan Cylindrocladium auinqeseptatum merupakan
penyebab penyakit ini. Penyakit daun muncul pada saat persemaian dan awal tanam,
disebabkan oleh karena pelindung tanaman terlalu rapat sehingga kondisi tanaman menjadi
lembab. Gejala akibat serangan cendawan Glorosporium piperantum yaitu pada daun-daun
tua nampak bercak-bercak berwarna kuning kecoklatan, cendawan ini dapat meluas dengan
perantara angin. Sedangkan gejala akibat serangan Cylindrocladium yaitu pada daun terlihat
bercak-bercak berwarna merah coklat sedangkan di bagian tengah daun berwarna putih,
serangannya sangat cepat dengan merusak pucuk dan tangkai. Anjuran dalam mengatasi
penyakit ini adalah dengan melakukan penjarangan pelindung persemaian, dan karena
penyakit ini dapat terbawa angin kencang maka sebaiknya lakukan penyemprotan dengan
menggunakan Koperoxychloride 0,5%.
13. Jenis-Jenis Penyakit dan Pengendaliannya
Die back atau mati ranting
Penyebab penyakit ini adalah membusuknya sebagian perakaran tanaman sehingga
mengganggu pengambilan zat hara dari dalam tanah. Biasanya penyakit ini terjadi pada tanaman
umur 5 tahun ke atas yang telah menghasilkan bunga, terutama pohon yang tumbuh dekat dengan
permukaan air. Gejala yang dimunculkan adalah daun pada beberapa cabang berubah warna dari
kekuning-kuningan menjadi menguning dan pada akhirnya akan rontok, diikuti dengan matinya
cabang tersebut. Tanaman tetap hidup tetapi sebagian dahannya mati. Cara mengatasi penyakit ini
yaitu karena penyebab penyakit ini adalah faktor fisiologis (keadaan lingkungan), maka sebaiknya
tanah di sekitar tajuk tanaman segera digemburkan, di luar tajuk tanaman dibuatkan lubang angin,
lakukan pemberian pupuk dengan benar serta lakukan perbaikan drainase di sekitar tanaman.
14. Jenis-Jenis Penyakit dan Pengendaliannya
Penyakit Mati Bujang
Penyebab utama penyakit ini adalah kondisi tanah yang kurang sesuai untuk pertumbuhan cengkeh, fraksi tanah
terlalu banyak liat atau dapat juga dikarenakan tanah di lapisan bawah terdapat lapisan padas, selain itu, drainase
yang kurang baik sehingga daya serap tanah terhadap air berkurang. Pada musim hujan, tanahnya terlalu lekat
sedangkan pada musim kemarau tanah dapat retak-retak. Biasanya kondisi ini muncul setelah masa panen,
dimana tanah di sekitar batang tanaman akan menjadi padat dan becek pada saat melakukan panen. Akibat yang
ditimbulkan adalah akar tanaman akan mati karena kekurangan oksigen dan pada saat becek akar akan menderita
keracunan sehingga penyerapan zat hara dapat dikatakan terhenti.
Gejala penyakit ini dicirikan dengan daun-daun di bagian pucuk layu berwarna hijau suram kemudian berubah
menjadi kuning dan akhirnya akan rontok dan tanaman pun segera mati. Untuk mencegah penyakit ini,
dianjurkan untuk memilih tanah yang cocok untuk tanaman cengkeh,lakukan pengolahan tanah pengolahan tanah
yang baik serta perlakuan persemaian dan cara penanaman yang tepat.
15. Jenis-Jenis Penyakit dan Pengendaliannya
Penyakit ganggang
Penyakit ini disebabkan oleh ganggang Cephaleuros mucoda, serangannya tertuju pada bagian daun,
sejak daun-daun muda di persemaian sampai pada waktu tanaman tersebut berumur muda setelah
ditanam pada lahan. Gejala yang terlihat adalah pada daun terdapat bercak-bercak kecil berwarna
merah, sedangkan di bagian tengah daun terdapat bintik-bintik putih kekuningan. Serangan yang hebat
dapat menggugurkan daun sehingga ranting tampak seakan-akan mati. Keadaan ini muncul karena
kurangnya peneduh atau dapat juga karena kekurangan zat makanan.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan memberikan perlindungan atau peneduh yang baik,
serta melakukan penyemprotan dengan Koperoxychloride 0,5%. Jika peneduh kurang baik, biasanya
pada musim kemarau tanaman akan sangat menderita karena tidak tahan terhadap teriknya sinar
matahari, karena itu selain peneduh yang baik lakukan penyiraman dengan baik sesuai dengan
kebutuhan tanaman.