3. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) merupakan
rancangan percobaan yang desainnya berbentuk
bujur sangkar dan perlakuannya menggunakan
simbol-simbol huruf latin kapital, misal (A, B, C, D,
dst).
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) digunakan
apabila percobaan membutuhkan penanganan
yang lebih kompleks, artinya kondisi
keheterogenan unit-unit percobaan tidak bisa lagi
dikendalikan hanya dengan pengelompokan satu
sisi keragaman saja, karena RBSL mampu
mengendalikan komponen keragaman unit-unit
percobaan dari dua arah (arah baris dan arah
kolom).
4. • Harus sama jumlah perlakuan dan jumlah ulangan, hal ini
menyebabkan penggunaan RBSL tidak efektif bila perlakuan
dalam jumlah besar.
• Jumlah perlakuan yang terlalu kecil menyebabkan galat
percobaan menjadi besar. Secara umum jumlah perlakuan pada
RBSL antara 4 s.d. 8 perlakuan.
• Perlakuan hanya sekali pada baris dan pada setiap lajur
(kolom).
5. Kasus: suatu penelitian melibatkan 4 perlakuan (A, B, C, D)
dimana penempatan perlakuan diacak berdasarkan posisi baris
dan kolom.
• Oleh karena Jumlah perlakuan = jumlah baris = jumlah
kolom, maka banyak unit percobaan adalah 4 x 4 = 16.
• Penempatan perlakuan harus memperhatikan aturan: setiap
perlakuan hanya muncul sekali pada arah baris dan sekali
pada arah kolom.
Bagaimana Pengacakannya ??
6. 3. Acaklah penempatan kolom
1. Tempatkan perlakuan pada
arah diagonal acak
2. Acaklah penempatan baris
7.
8. Model linier aditif secara umum untuk
percobaan Rancangan Bujur Sangkar
Latin (RBSL) adalah :
dimana: i = j = k = 1, 2, …, r
Yijk = Pengamatanpadaperlakuanke-
k, baris ke-i dan lajurke-j.
m = Rataanumum
tk = Pengaruhperlakuanke-k
αi = Pengaruh baris ke-i
βj = Pengaruhlajur ke-j
eijk = Pengaruhacak (error)
padaperlakuanke-k, bariske-
idanlajurke-j.
13. Pengujian hipotesis ditetapkan dengan mengacu pada :
• Hipotesis pengaruh perlakuan :
Jika FHitung (perlakuan) <= FTabel α:(r-1);(r-1)(r-2), maka
H0 diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya jika FHitung >
FTabel α:(r-1);(r-1)(r-2), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
• Hipotesispengaruhbaris :
Jika FHitung (baris) <= FTabelα:(r-1);(r-1)(r-2), maka H0
diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya jika FHitung >
FTabel α:(r-1);(r-1)(r-2), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
• Hipotesispengaruh lajur :
Jika FHitung (lajur) <= FTabel α:(r-1);(r-1)(r-2), maka H0
diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya jika FHitung >
FTabel α:(r-1);(r-1)(r-2), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
14. Seorang peneliti ingin mengetahui
keefektifan mesin fillet otomatis
A,B,C,D terhadap produksi fillet tuna.
Produksi dipengaruhi oleh adanya
operator dan hari kerja yang
berbeda. Peneliti memutuskan
membuat desain dengan empat
operator sebagai kolom dan empat
hari kerja sebagai baris. Ujilah
dengan taraf nyata 5%, apakah
mesin fillet, operator, dan hari kerja
yang berbeda berpengaruh terhadap
produksi fillet tuna.