Green and White Doodle Thesis Defense Presentation_20240325_110111_0000_compressed.pdf
1. Asas & Studio
Asas & Studio
Perancangan
Perancangan
Arsitektur 4
Arsitektur 4
Dosen pengampuh:
Muhammad Ajwad Muzdar, S.T.,M.T.
2. Nama Anggota kelompok 6
Andini Alifia Ishar
(601001220
Nabila Anwar
(60100122034)
Zahra Salsabila
(60100122040)
3. Definisi bangunan tinggi
Bangunan tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan dengan
struktur yang tinggi. Penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk
menambahkan fungsi dari bangunan tersebut. Contohnya bangunan
apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.
4. Kriteria
1. Kriteria Aksebikitas
-mepertimbangkan jaringan jalan yang sudah ada
-mendukung efesiensi mobilisasi dan memperkecil kompleksitas
masalah lalu lintas
2. Kriteria Sosial Budaya dan Ekonomi
-ketersedian lahan sesuai dengan karakteristik fungsi dari bangunan
3. Kriteria Lingkungan
potensi potensi yang disediakan oleh alam seperti view
4. Kriteria Fisik
-kemiringan lahan
-karakteristik tanah
Kriteria Pertimbangan site
Aspek utama kriteria site
5. Alternative site
Jl. Metro Tj. Bunga No.995, Mattoangin, Kec. Mariso, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan 90224
Luas Tapak : 80.725 m²
Jl. Andi Tonro , Pa'baeng-Baeng, Kec. Tamalate, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan 90221
Luas Tapak : 42.600 m²
Jl.Daeng Tata Raya, Parangtambung, Kec.Tamate,
Makassar
Luas Tapak : 65.463 m²
6. Fungsi tambahan
(Mall/pusat perbelanjaan)
Pusat perbelanjaan atau mall adalah kompleks komersial yang menyediakan
berbagai macam toko, restoran, dan layanan lainnya di bawah satu atap.
Mereka biasanya memiliki berbagai fasilitas seperti bioskop, food court, dan
area bermain untuk anak-anak. Malls juga sering menjadi tempat untuk
acara-acara komunitas dan promosi produk. Mereka menjadi pusat aktivitas
sosial dan belanja bagi masyarakat.
Alasan memilih mall atau pusat perbelanjaan sebagai fungsi tambahan dari bangunan, yaitu:
Kemudahan akses
keberagaman pilihan
Sinergi bisnis
Nilai properti
Pengalaman pengguna yang lengkap
faktor- faktor diatas membuat penempatan mall ditengah tengah area perumahan dan bisnis menjadi pilihan
yang populer dan menguntungkan bagi pengembang properti dan penghuni
7. Pendekatan Arsitektur
(Arsitektur Ekologi)
Ekologi Arsitektur merupakan sebuah konsep yang memadukan ilmu lingkungan dan ilmu arsitektur.
Ekologi Arsitektur memiliki orientasi utama pada model pembangunan yang memperhatikan
keseimbangan lingkungan alam dan lingkungan buatan yang harmonis antara lingkungan, manusia
dan bangunan.
Pendekatan ekologi dalam arsitektur mengutamakan keberlanjutan dan harmoni dengan lingkungan
alam. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang interaksi antara bangunan, manusia, dan
lingkungan sekitarnya. Prinsip-prinsip seperti efisiensi energi, pemanfaatan sumber daya alam yang
berkelanjutan, penggunaan material ramah lingkungan, dan desain yang memperhatikan siklus hidup
bangunan menjadi fokus utama dalam pendekatan ini.
Pendekatan ekologi dalam merancang bangunan tinggi memiliki beberapa alasan yang
kuat. Pertama, membantu mengurangi dampak lingkungan dengan memanfaatkan sumber
daya secara efisien, seperti energi, air, dan material. Kedua, pendekatan ini mempromosikan
keberlanjutan dengan mempertimbangkan siklus hidup bangunan dan efek jangka
panjangnya terhadap lingkungan. Ketiga, pendekatan ekologi dapat meningkatkan kualitas
hidup penghuni dengan menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
8. Pendekatan Arsitektur
(Arsitektur ekologi)
Efisiensi Energi
Desain bangunan yang memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi konsumsi energi fosil.
2.Pemanfaatan sumber daya
Pendekatan ekologi mempromosikan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dengan memprioritaskan bahan-
bahan yang dapat didaur ulang atau berasal dari sumber yang terbarukan.
3.Desain berkelanjutan
Desain bangunan harus memperhitungkan siklus hidupnya secara menyeluruh, mulai dari pemilihan lokasi, orientasi
bangunan, hingga pemilihan material dan teknologi konstruksi.
4.Kesesuaian dengan lingkungan
Desain harus mengambil keseimbangan dengan konteks alamiahnya, mempertimbangkan iklim, topografi, vegetasi, dan
ekologi lokal. Ini dapat dicapai dengan memanfaatkan bentuk bangunan yang mengoptimalkan sirkulasi udara dan
pencahayaan alami, serta dengan mengintegrasikan lansekap lokal dan mengurangi dampak pembangunan terhadap
ekosistem sekitarnya.
5. Partisipasi komunitas
Pendekatan ekologi juga memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan komunitas lokal. Ini termasuk mendengarkan keinginan
dan kebutuhan penghuni potensial, serta membangun hubungan yang berkelanjutan dengan masyarakat lokal untuk
memastikan bahwa desain bangunan memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Aspek utama arsitektur ekologi
9. Studi kasus
Eco-architecture merupakan sebuah konsep berkelanjutan yang
pada intinya mengedepankan aspek alam dan lingkungan
dalam sebuah desain arsitektur. Selain itu, eko-arsitektur juga
menitikberatkan pada pemanfaatan energi alam sebagai
sumber energi alternatif pengganti energi fosil. Dalam penelitian
ini Marina Bay Sands Hotel menjadi objek penelitian hotel yang
menggunakan konsep eco-arsitektur dalam perancangannya.
Ada pula pembahasan mengenai sistem operasional energi
bangunan yang didalamnya terdapat sistem pasif, sistem
hybrid, sistem aktif dan sistem produktif sebagai tingkatan
dalam penggunaan energi bangunan dengan tujuan untuk
menyediakan energi yang efisien pada bangunan.
Hotel Marina Bay Sands
10. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penerapan eko-arsitektur
berdasarkan prinsipnya memberikan dampak yang
signifikan terhadap kondisi lingkungan di sekitar
tapak. Hal ini dikarenakan asas tersebut merupakan
asas yang memperhatikan keadaan lingkungan pada
masa konstruksi dan setelah bangunan tersebut aktif,
sehingga menjadikan bangunan tersebut sebagai
bangunan yang berkelanjutan.
Hotel Marina Bay Sands