SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
BAB V
                       DUNIA NYATA DAN SIG
5.1 DUNIA NYATA
Dalam banyak hal, SIG menyajikan pandangan atau persepsi terhadap dunia nyata (real
world). Untuk menghasilkan persepsi ini dilibatkan proses-proses yang jarang sekali bersifat
langsung dan mudah difahami seketika, karena dunia nyata (realitas) bersifat tidak teratur
(irregular), kompleks, dan secara bertahap mengalami perubahan yang tidak mudah
diprediksi. Dengan demikian, persepsi dari dunia nyata akan sangat bergantung pada si
pengamat (subjektif). Sebagai contoh, seorang surveyor boleh saja memandang suatu jalan
(raya) sebagai dua garis batas (sisi) yang akan disurvey, sementara seorang pekerja jalan raya
menganggapnya sebagai permukaan aspal yang akan dipertebal, dan seorang pengendara
menganggapnya sebagai jalur atau route dimana kendaraanya harus lewat.

Lebih jauh lagi, dunia nyata dapat dideskripsikan dengan menggunakan fenomena-fenomena
yang berbeda dan tidak terbatas, mulai dari partikel-partikel atomik hingga berdimensi lautan
dan benua sekalipun. Kompleksitas dan keluasan dunia nyata, dikombinasikan dengan
keseluruhan spektrum interpretasinya, mengimplementasikan bahwa perancangan sistem-
sistem SIG bisa bervariasi sesuai dengan pilihan, kesukaan, dan kemampuan pada
penciptanya. Faktor manusia dapat menimbulkan elemen-elemen yang menjadi pembatasnya,
sebagaimana data yang telah dikompilasi dengan baik untuk suatu aplikasi tertentu bisa jadi
tak bermanfaat untuk aplikasi yang lainnya.



   Realitas Fisik                  Model Dunia Nyata                     Model Data

  Fenomena aktual:               Entity terdiri:                     Objek:
     1. Properties               1. Tipe                             1) Tipe
     2. Connections              2. Atribut                          2) Atribut
                                 3. Relasi                           3) Relasi
                                                                     4) Geometri
                                                                     5) Kualitas


                                      Peta/ Reports                       Basis Data

                                     Simbol, garis,                     Objek:
                                     titik, teks,                       1. Tipe
                                     anotasi, dll                       2. Atribut
                                                                        3. Relasi
                                                                        4. Geometri
                                                                        5. Kualitas

                        Gb. 5.1. Realitas fisik dan model dunia nyata
Dunia nyata hanya dapat dideskripsikan di dalam pengertian model-model yang membatasi
konsep-konsep dan prosedur yang diperlukan untuk mentranslasikan pengamatan-pengamatan
ke dalam data yang dimengerti dan dibutuhkan di dalam SIG. Proses-proses yang terlibat di
dalam menginterpretasikan realitas dengan menggunakan model dunia nyata dan model data
tersebut disebut sebagai pemodelan data. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan di dalam
masalah ini dapat digambarkan sbb:

Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG, harus digunakan model dunia nyata yang telah
disederhanakan. Fenomena-fenomena yang serupa dan mirip dapat diklasifikasikan dan
dideskripsikan dalam bentuk model dunia nyata. Model dunia nyata ini kemudian
dikonversikan ke dalam bentuk model data dengan menggunakan elemen-elemen geometri
dan kualitas. Kemudian, model data ini juga ditransfer ke dalam bentuk basisdata yang dapat
yang dapat menangani data-data digital yang dapat dipresentasikan ke dalam bentuk peta-peta
dan laporan – baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.


5.2. MODEL DUNIA NYATA
Persepsi, rancangan, atau susunan model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang
akan menentukan semua data yang diperlukan. Persepsi ini mencakup pembawa informasi
yang paling dasar, yaitu entity. Suatu entity terdiri : klasifikasi tipe, atribut, dan relasi
(relationship).

Definisi Entity – adalah:
   • Suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek-objek lainnya berdasarkan atributnya.
   • Orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasinya direkam
   • Individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang
       lain.
   • Fenomena dunia nyata yang tidak dapat dibagi lagi menjadi fenomena yang sama atau
       sejenis.


5.2.1. Tipe

Konsep tipe entity mengasumsikan bahwa fenomena-fenomena dunia nyata dapat
diklasifikasikan. Fenomena yang mirip dikelompokan dalam satu entity. Selama proses
pengidentifikasian ini setiap entity harus didefinisikan secara unik untuk menghindari
ambiguitas. Dengan demikian, suatu rumah harus didefinisikan dan dapat dibedakan
sedemikian rupa pada suatu lokasi hingga berbeda den gan rumah-rumah yang berlokasi di
sebelahnya, atau berbeda dengan bangunan sekolah yang tepat berada di sebrangnya. Sebagai
contoh, suatu rumah (yang beralamat di Jl. X, No. 13) diberi nomor pengenal (ID) 13, rumah
yang tepat berada disebelahnya diberi nomor pengenal 15, sementara bangunan sekolah yang
berada tepat di sebrangnya diberi nomor pengenal 14.

Banyak tipe entity yang masih dapat diklasifisikasikan lebih lanjut hingga menjadi tipe yang
lebih kecil lagi. Sebagai contoh, tipe entity jalan masih dapat dipisahkan menjadi jalan raya,
jalan bebas hambatan (tol), jalan nasional, jalan kota, jalan KA, dll.




5. Model Dunia Nyata                        „SIG“                                    Hal. 2 / 12
Gb. 5.2. Proses pemodelan: transformasi dunia nyata ke dalam produk SIG

5.2.2. Atribut

Setiap tipe entity dapat memiliki lebih dari satu atribut yang mendeskripsikan sifat-sifat dasar
fenomena yang bersangkutan. Contoh, entities yang termasuk ke dalam klasifikasi bangunan
bisa memiliki atribut material (pasir, beton, semen, kayu, dll) yang menjadi komponen
bangunan. Setiap entity boleh memiliki sejumlah atribut. Contoh suatu danau dapat
dideskripsikan dengan menggunakan nama, kedalaman, kualitas air, populasi ikan, dll.

Tipe-tipe entity juga dapat mendeskripsikan data kualitatif dan atribut-atribut data kuantutatif.
Pada dasarnya, data kuantitatif dapat diurutkan ke dalam 4 tingkatan akurasi. Yang paling

5. Model Dunia Nyata                         „SIG“                                    Hal. 3 / 12
akurat adalah data proposional (rasio) misalnya besaran panjang dan nilai luas yang diukur
berdasarkan titik pusat system koodinat tertentu (origin) atau berdasarkan titik awal besaran
yang bersangkutan.

Data interval seperti usia, dan besarnya pendapatan merupakan kelompok data yang
akurasinya kurang. Data ordinal juga memiliki akurasi yang kecil lagi karena
merepresentasikan datanya dalam terminologi urutan: ”terbaik”, ”baik”, ”cukup”, ”buruk” dan
”sangat buruk”. Sedangkan tipe data yang memiliki tingkat akurasi yang paling rendah adalah
data nominal, yakni tipe data yang dideskripsikan ke dalam skala nominal, dimana setiap
objek diklasifikasikan ke dalam bbrp kelompok.


                                     DATA GEOGRAFI
                                                               DATA ATRIBUT
          DATA GEOMETRIK
                                                                Data Kualitatif
                  Geometri
                                                                Data Kuantitatif
          titik              garis
                                                           Rasio           Interval
                   poligon
                                                                   Ordinal



                                       Gb. 5.3 Data Geografi

5.2.3 Relasi

Hampir setiap entity memiliki relasi-relasi dengan entity lainnya. Pada umumnya relasi ini
meliputi.
   (a). Dimiliki/termasuk/berhubungan (belongs): contoh pipa nomor AX12 merupakan salah
        satu elemen jaringan pipa air minum di wilayah kecamatan “Sukasari”
   (b). Berpotongan (intersect): contoh Jl. Setia budi berpotongan dengan Jl. Sukajadi
   (c). Saling terkait (connect): contoh, segmen nomor 1 dan 2 saling berhubungan satu sama
        lain dalam membentuk dan menggambarkan sungai “Ciwaruga” secara utuh.
   (d). Terdiri dari (comprises): contoh wlayah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten, dan
        wilayah kabupaten terdiri dari bbrp wilayah kecamatan.
   (e). Berdekatan (proximity): misalnya hotel “Merdeka” terletak di persil milik “Pak
        Umar”, sedangkan pabrik gula “PT. Nikmat” terletak di kecamatan “Sukamulya”
   (f). Bersebelahan (adjacent): misalnya, tanah milik “Pa Ali” bersebelahan dengan persil
        tanah milik “Ibu Yati”, dan terletak persis (bersebelahan) di pinggir jalan
        “Akarwangi”.

Relasi-relasi di atas, secara intuisi nampak jelas bila dilihat pada peta biasa (analog), namun
sayangnya, komputer tidak memiliki intuisi. Karenanya pemrosesan relasi-relasi diatas oleh
computer memerlukan informasi-informasi dan intruksi-intruksi deskriptif lebih lanjut
mengenai cara kompilasinya.



5. Model Dunia Nyata                        „SIG“                                     Hal. 4 / 12
Dalam kondisi tertentu, ada beberapa relasi entity yang tidak mudah dinyatakan atau
digunakan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah kompleksitas. Sebagai contoh
adalah pada kasus jaringan (pipa, listrik, komunikasi, dll) dimana status katup (switches)—
terbuka atau tertutup (on/off)—menentukan elemen lain yang dianggap memiliki entity
logika.


5.3. MODEL ENTITY-RELATIONSHIP (ER)

Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan dgn menggunakan
sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi sebuah diagram relasi antar entity. Seperti
halnya model dunia nyata, komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entities.
Kedua komponen ini dideskripsikan dengan menggunakan atribut atau properties.

5.3.1. Entity

Merupakan individu yang mewakili suatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan
dengan yang lainnya. Contoh rumah, jalan raya, dll. Seorang karyawan sebuah perusahaan,
guru, mobil yang sedang melintas di depan kita, jalan raya, dan rumah, merupakan contoh
entity. Sekumpulan entity yang sama atau sejenis yang terdapat di dalam lingkup yang sama
akan membentuk sekumpulan entity.

5.3.2. Atribut

Setiap entity pasti memiliki atribut yang akan mendeskripsikan sifat-sifat dari entity ybs.
Penentuan atau pemilihan atribut yang relevan bagi suatu entity merupakan hal penting dalam
pembentukan model data. Penentuan atribut bagi suatu entity umumnya didasarkan pada
fakta-fakta yang ada.

5.3.3. Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu entity dengan entity lain
yang berbeda. Contoh, entity „mahasiswa“ dengan NIM „15186010“ dengan nama „ADI“
memiliki relasi dengan entity matakuliah dengan kode „GD401“ dan mata kuliah „Sistem
Informasi Geografi“. Relasi di antara kedua entity ini mengandung pengertian bahwa
mahasiswa tsb sedang mengambil mata kuliah di atas di suatu perguruan tinggi.

Jika relasinya banyak, maka kumpulan semua relasi yang ada diantara entity yang terdapat
pada entity set yang berbeda akan membentuk relationship set (kumpulan relasi).

5.3.4. Tingkat Relasi

Tingkat relasi menunjukkan adanya batas jumlah maksimum entity yang dapat berelasi
dengen entity yang terdapat pada entity set yang lain (berbeda). Misalnya, entities pada entity
set mahasiswa dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau bahkan tidak satupun dari
entities pada set matakuliah. Demikian pula sebaliknya, entities yang termasuk pada entity set
matakuliah dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau tidak sama sekali dengan entities
set mahasiswa.

Dari sejumlah kemungkina reasi antar entity ini, tingkat relasi merujuk pada jumlah
maksimum relasi yang mungkin terjadi diantara entity set-entity set yang bersangkutan. Dari

5. Model Dunia Nyata                        „SIG“                                   Hal. 5 / 12
contoh diatas dapat diketahui bahwa jumlah relasi maksimum dari entity set mahasiswa ke
entities set matakuliah adalah lebih dari satu (banyak/many). Karena itu, tingkat relasi kedua
entities di atas adalah banyak ke banyak (many to many).

Beberapa kemungkinan tingkat relasi yang terdapat pada entity set:

1. Satu ke Satu (one to one)
Dengan relasi ini, maka setiap entity pada entity set A berhubungan satu entity pada entity set
B. Demikian pla sebaliknya.

                            Entity Set A                    Entity Set B

                               Entity 1                        Entity 1

                               Entity 2                        Entity 2

                               Entity 3                        Entity 3

                               Entity 4                        Entity 4


                                  Gb. 5.4 Tingkat relasi satu ke satu

2. Satu ke banyak (one to many)
Setiap entity pada entity set A dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) pada set
entity set B. Tetapi tidak sebaliknya
                           Entity Set A                   Entity Set B

                             Entity 1                        Entity 1

                             Entity 2                        Entity 2

                             Entity 3                        Entity 3

                             Entity 4                        Entity 4


                                Gb. 5.5 Tingkat relasi satu ke banyak

3. Banyak ke satu (many to one)
Setiap entity pada entity set A hanya dapat berhubungan dengan satu (paling banyak) entity
dari set entity set B. Sementara setiap entity pada entity set B boleh berhubungan dengan
banyak entity pada entity set A.
                              Entity Set A                    Entity Set B

                                 Entity 1                        Entity 1

                                 Entity 2                        Entity 2

                                 Entity 3                        Entity 3

                                 Entity 4                        Entity 4


                                Gb. 5.6 Tingkat relasi banyak ke satu

5. Model Dunia Nyata                         „SIG“                                  Hal. 6 / 12
4. Banyak ke banyak (many to many)
setiap entity pada entity set A boleh berhubungan dngan banyak entity dari entity set B.
Demikian pula sebaliknya.


                             Entity Set A                      Entity Set B

                                Entity 1                            Entity 1

                                Entity 2                            Entity 2

                                Entity 3                            Entity 3

                                Entity 4                            Entity 4



                             Gb. 5.7 Tingkat relasi banyak ke banyak

5.3.5 Diagram Entity Relationship (ER)

Model entity-relationship (ER) yang berisi komponen entity set dan relationship set yang
masing-masing dilengkapi dengan atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari sebagian
dunia nyata, dapat digambarkan lebih baik dan sistematis dengan menggunakan diagram ER.
Adapun symbol dan notasi yang digunakan dalam ER adalah sbb:
   (a). Persegi panjang yang merepresentasikan entity set
   (b). Ellips yang menyatakan atribut entity set
   (c). Belah ketupat (diamond) yang menggambarkan relationship set
   (d). Garis yang menghubungkan antara entity set dengan atributnya dan antara entity set
        dengan relationship setnya.

(a) Diagram ER untuk relasi Satu ke Satu

Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set pengemudi dengan entity set
mobil. Relationship-nya dinamai ”mengendarai”. Dengan relasi ini, setiap pengemudi akan
mengendarai satu mobil (kendaraan), dan setiap mobil akan dikendarain oleh seorang
pengemudi.


                         Nama                                                  Jenis


                                                                1

            No         Pengemudi                 Mengendarai                   Mobil          No

                                           1

                         Alamat                                                Nopol


                       Gb. 5.8 Contoh diagam ER dengan relasi satu ke satu

5. Model Dunia Nyata                           „SIG“                                   Hal. 7 / 12
(b) Diagram ER untuk relasi Satu ke Banyak

Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set dosen dengan entity set
matakuliah. Relationship-nya dinamai ”Mengajar”. Dengan relasi ini, setiap dosen dapat
mengajar lebih dari satu matakuliah. Tetapi, setiap matakuliah hanya dapat diajarkan oleh
seorang dosen saja.


                   Nama                                          Kode


                                                       N

     No           Dosen                 Mengajar              Matakulia        Nama
                                                                 h
                                 1

                   Alamat                                         SKS


                       Gb. 5.9 Contoh diagam ER dengan relasi satu ke banyak


(c) Diagram ER untuk relasi Banyak ke Satu

Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set mahasiswa dengan entity set
dosen. Relationship-nya dinamai ”Diajar”. Dengan relasi ini, setiap mahasiswa (banyak)
diasumsikan hanya dapat diajari oleh seorang dosen saja, sementara seorang dosen dapat
mengajar lebih dari satu (banyak) mahasiswa.


                   Nama                                         Alamat


                                                       1

     NIM        mahasiswa                  diajar               Dosen          Nama

                                 N

                   Alamat                                         NIP


                    Gb. 5.10 Contoh diagam ER dengan relasi banyak ke satu


(d) Diagram ER untuk relasi Banyak ke Banyak

Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set mahasiswa dengan entity set
matakuliah. Relationship-nya dinamai ”Mengambil” (mempelajari). Dengan relasi ini, setiap

5. Model Dunia Nyata                      „SIG“                                Hal. 8 / 12
mahasiswa (banyak) dapat mengambil lebih dari satu (banyak) matakuliah. Begitu pula
sebaliknya, setiap matakuliah dapat diambail oleh lebih dari satu (banyak) mahasiswa.


                        Nama                                            Kode


                                                             M

         NIM         mahasiswa                Mengambil              Matakuliah         Nama

                                      N

                        Alamat                                        Bobot SKS


                    Gb. 5.11 Contoh diagam ER dengan relasi banyak ke banyak


5.4. MODEL DATA

Model dunia nyata memudahkan manusia dalam studi aplikasi yang dipilih dengan mereduksi
sejumlah kompleksitas yang sebenarnya hadir. Jika model data ini akan digunakan, model ini
harus diimplementasikan di dalam basis data. Model data merupakan kumpulan perangkat
konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan data, hubungan antar (relasi) data,
semantic (makna) data, dan batasan mengenai data ybs.

Pembawa informasi di dalam model data adalah objek yang berhubungan dengan entities di
dalam dunia nyata. Suatu objek memiliki properties seperti: tipe, atribut, relasi, geometri, dan
kulitas.

Model dunia nyata dan entities tidak dapat direalisasikan secara langsung di dalam basis data,
sebagian karena alasan suatu entity bisa saja terdiri dari bbrp objek. Sebagai contoh, entity
jalan “Sukarno-Hatta” yang cukup panjang dan memotong jalan-jalan lainnya dapat
direpresentasikan sebagai kompilasi dari semua segmen alan yang membentuk jalan tsb. Setap
segmen jalan di atas membawa informasi objek.

Objek, didalam suatu model data SIG, pada dasarnya dapat dideskripsikan dengan
menggunakan propertiesnya (tipa/identitas atau nomor pengenal, elemen geometri, atribut,
relasi, dan kualitasnya). Identitas (biasanya dinyatakan dgn bil bulat) merupakan nomor
pengenal yang unik (ID). Internal ID dibuat secara otomatis oeh perangkat SIG.

Model data dapat dirancang untuk mencakup:
  (a). Objek fisik: seperti jalan, pemukiman, saluran air, dll
  (b). Objek yang terklasifikasikan: seperti tipe vegetasi, zone iklim, dll
  (c). Peristiwa (event): seperti kecelakaan, kebocoran air, tumpahan minyak, longsor, dll
  (d). Objek yang berubah secara kontinyu: seperti batas-batas suhu, ketinggian, dan
       kedalaman
  (e). Objek buatan: seperti kontur ketinggian dan densitas populasi



5. Model Dunia Nyata                        „SIG“                                    Hal. 9 / 12
5.4.1. Representasi Grafis Suatu Objek

Informasi grafis suatu objek dapat dimasukan dalam bentuk: titik, garis, polygon.

(a) Titik

Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Tidak memiliki
dimensi tetapi dapat diidentifikasikan di atas eta dan dapat ditampilkan pada layer monitor
dengan menggunakan symbol-simbol. Contoh representasi bjek titik untuk data posisi sumur
bor:


                                                      2
                                              3                                  5
                                                                     4
                                                      1
                                                                             6

                  Gb. 5.12 Contoh representasi objek titik untuk data posisi sumur bor

Atribut sumur bor:

            ID      Lon.(deg)       Lat. (deg)                Depth (m)              Date drilled   Owner
            3       107.128         -6.574                    175                    15/01/90       Dickson
            1       107.637         -6.353                    164                    22/11/85       Renold
            dst

(b) Garis

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan
untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Contoh representasi objek garis untuk
data lokasi jalan :



                                      2                          7
                                                  5
                                                                         6
                                                          1
                                          3       5              4

                   Gb. 5.13 Contoh representasi objek garis untuk data lokasi jalan

Atribut jalannya adalah :

                             ID     Nama                                             KodePos
                             2      Jl. Jakarta                                      990102
                             3      Jl. Cinangkan                                    992722

                             dst




5. Model Dunia Nyata                                  „SIG“                                           Hal. 10 / 12
(c) Poligon

Polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi, seperti danau, batas
propinsi, batas kota, batas persil tanah, dll. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga
garis yang saling terhubung diantara ketiga titik. Didalam basis data, semua bentuk area dua
dimensi direpresentasikan oleh bentuk poligon.



                                    4               1
                                                               3
                                   5                2


                 Gb. 5.14 Contoh representasi objek polygon untuk data landuse

Atribut contoh poligon « Land-use ».


                         ID     Nama                           Luas (Ha)
                         3      Sawah                          100
                         2      Kebun                          120

                         dst

(d) Objek tiga dimensi

Setiap fenomena fisik memiliki lokasi di dalam ruang. Akibatnya, model data yang lengkap
harus mencakup dimensi yang ketiga (ruang 3 dimensi). Hal ini berlaku untuk permukaan
tanah, menara, sumur, bangunan, batas-batas, dll.




              Gb. 5.15 Contoh representasi objek permukaan 3D untuk permukaan bumi

Kelemahan representasi grafis: dengan asumsi dunia nyata sebagai entity (objek-objek)
geometri (garis, titik, dl) menunjukkan bahwa objek tersebut dipandang sebagai representasi
model data diskrit.
   (a). Model data diskrit tidak selalu sesuai untuk merepresentasikan realitas.

5. Model Dunia Nyata                        „SIG“                                 Hal. 11 / 12
(b). Beberapa kesulitan juga banyak ditemui pada penggambaran fenomena yang memiliki
        batas-batas fisik yang tidak jelas, misalnya jenis tanah, densitas populasi penduduk,
        dll.

5.4.2. Atribut Objek

Atribut objek adalah sama dan serupa dengan atribut entity milik model dunia nyata. Atribut
ini mendeskripsikan feature objek hingga dapat dianggap sebagai informasi milik komputer
mengenai objek. Secara praktis atribut ini disimpan dalam tabel basis data. Objek sebagai
baris atau record, dan atribut sebagai kolom atau field.

5.4.3. Relasi Objek

Relasi objek (yang diperlukan oleh komputer sebagai pengganti intuisi manusia) adalah juga
serupa dengan relasi yang terdapat pada entity milik model dunia nyata. Pada objek, relasi
(agar dikenali oleh komputer) dapat dibuat atau dibentuk berdasarkan koordinat, stuktur, dan
atribut objek ybs.

5.4.3 Kualitas Objek

Nilai sebenarnya dari deskripsi sebuah realitas masih akan bergantung pada kualitas data-data
yang dikandungnya. Misalnya, data grafis dengan akurasi 0.1 meter jauh lebih akurat dalam
mendeskripsikan suatu objek geometri pada data grafis dengan akurasi 100 meter. Kualitas
data yang harus dipertimbangkan pada tingkat awal pemodelan data adalah:
    (a). Ketelitian spasial
    (b). Update data terakhir
    (c). Tingkat detil data
    (d). Luas cakupan geografis
    (e). Konsistensi logika yang terdapat diantara objek geometri dengan atribut-atributnya
    (f). Jenis representasi: diskrit atau kontinyu
    (g). Relevansi—contoh, jika data asli sangat sulit didapat maka dapat diganti dengan data
         pengganti yang relevan.

5.4. DARI BASIS DATA KE SIG

Jika model datanya sudah ditentukan, tidak sulit untuk merealisasikannya ke dalam bentuk
basis data—walaupun bukan tanpa hambatan. Sebab, suatu basis data yang dibangun tidak
selalu dapat mengakomodasi semua model data yang ada. Masalahnya adalah bagaimana
memilih salah satu basis data yang sesuai dengan kebutuhannya dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut.
    (a) pengendalian dan akuisis data
    (b) struktur data
    (c) penyimpanan data
    (d) perubahan dan updating data
    (e) manajemen data dan ekspor-impor data
    (f) pemrosesan data
    (g) pemanggilan dan presentasid ata
    (h) analisis data




5. Model Dunia Nyata                       „SIG“                                 Hal. 12 / 12

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiIsti Qomah
 
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...Irsan Widyawan
 
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.410. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4OpenStreetMap Indonesia
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
materi limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitmateri limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitchusnaqumillaila
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukContoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukSiska Amelia
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 

What's hot (20)

Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasi
 
02 Pengantar SIG
02 Pengantar SIG02 Pengantar SIG
02 Pengantar SIG
 
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN ...
Presentasi seminar Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN ...
 
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.410. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
 
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Membuat Layout Peta
Membuat Layout PetaMembuat Layout Peta
Membuat Layout Peta
 
materi limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limitmateri limit kuliah mahasiswa limit
materi limit kuliah mahasiswa limit
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukContoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
 
Peta
PetaPeta
Peta
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 

Viewers also liked

Uas strategi pemb kls v b & c
Uas strategi pemb kls v b & cUas strategi pemb kls v b & c
Uas strategi pemb kls v b & cdiana fachrurazi
 
Asuhan Bayi Baru Lahir
Asuhan Bayi Baru LahirAsuhan Bayi Baru Lahir
Asuhan Bayi Baru LahirIMAT RUHIMAT
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuanbungpoetra
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)diana fachrurazi
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumiachel
 
laporan observasi ekonomi koperasi
laporan observasi ekonomi koperasi laporan observasi ekonomi koperasi
laporan observasi ekonomi koperasi diana fachrurazi
 

Viewers also liked (7)

Uas strategi pemb kls v b & c
Uas strategi pemb kls v b & cUas strategi pemb kls v b & c
Uas strategi pemb kls v b & c
 
Asuhan Bayi Baru Lahir
Asuhan Bayi Baru LahirAsuhan Bayi Baru Lahir
Asuhan Bayi Baru Lahir
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuan
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumi
 
laporan observasi ekonomi koperasi
laporan observasi ekonomi koperasi laporan observasi ekonomi koperasi
laporan observasi ekonomi koperasi
 
Profil usaha
Profil usahaProfil usaha
Profil usaha
 

Similar to Gis Bab5

Bab ii isolehfix 1
Bab ii isolehfix 1Bab ii isolehfix 1
Bab ii isolehfix 1Ody Widodo
 
Analisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorAnalisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorIrma Wahyuni
 
makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan abdul gonde
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Michael Finery
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiDerina Ellya R
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Devi Apriansyah
 
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling LepasPenerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling LepasMateri Kuliah Online
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfAishSkincare
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSangPenaklukChanel
 
basis data selesai.doc
basis data selesai.docbasis data selesai.doc
basis data selesai.docYairusHondro
 
Tugas ii sig isp2 akhir
Tugas ii sig   isp2 akhirTugas ii sig   isp2 akhir
Tugas ii sig isp2 akhirSepli Umbase
 
Modul teori basis data ch. 1
Modul teori basis data ch. 1Modul teori basis data ch. 1
Modul teori basis data ch. 1Ratzman III
 
Isi materi kuliah bina sarana informatika
Isi materi kuliah bina sarana informatikaIsi materi kuliah bina sarana informatika
Isi materi kuliah bina sarana informatikaArmadaYogi1
 
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigTroy Ariesta
 

Similar to Gis Bab5 (20)

2 sig konsep_dunia_nyata_sig
2 sig konsep_dunia_nyata_sig2 sig konsep_dunia_nyata_sig
2 sig konsep_dunia_nyata_sig
 
Bab ii isolehfix 1
Bab ii isolehfix 1Bab ii isolehfix 1
Bab ii isolehfix 1
 
Zpm306 entitas dan relasi
Zpm306 entitas dan relasiZpm306 entitas dan relasi
Zpm306 entitas dan relasi
 
Gis Bab3
Gis Bab3Gis Bab3
Gis Bab3
 
Analisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektorAnalisa spasial -_vektor
Analisa spasial -_vektor
 
makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan
 
Bab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnewBab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnew
 
Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1Sistem Informasi Geografis 1
Sistem Informasi Geografis 1
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
 
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling LepasPenerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
 
basis data selesai.doc
basis data selesai.docbasis data selesai.doc
basis data selesai.doc
 
Tugas ii sig isp2 akhir
Tugas ii sig   isp2 akhirTugas ii sig   isp2 akhir
Tugas ii sig isp2 akhir
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
 
Modul teori basis data ch. 1
Modul teori basis data ch. 1Modul teori basis data ch. 1
Modul teori basis data ch. 1
 
Isi materi kuliah bina sarana informatika
Isi materi kuliah bina sarana informatikaIsi materi kuliah bina sarana informatika
Isi materi kuliah bina sarana informatika
 
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
 
Entity Relatonship Diagram
Entity Relatonship DiagramEntity Relatonship Diagram
Entity Relatonship Diagram
 

More from IMAT RUHIMAT

More from IMAT RUHIMAT (15)

20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
 
2. A B S T R A K
2. A B S T R A K2. A B S T R A K
2. A B S T R A K
 
B U K U M A P S E R V E R
B U K U  M A P S E R V E RB U K U  M A P S E R V E R
B U K U M A P S E R V E R
 
L I N U X
L I N U XL I N U X
L I N U X
 
Gis Bab2
Gis Bab2Gis Bab2
Gis Bab2
 
Gis Bab9
Gis Bab9Gis Bab9
Gis Bab9
 
Gis Bab8
Gis Bab8Gis Bab8
Gis Bab8
 
Gis Bab7
Gis Bab7Gis Bab7
Gis Bab7
 
Gis Bab6
Gis Bab6Gis Bab6
Gis Bab6
 
Gis Bab4
Gis Bab4Gis Bab4
Gis Bab4
 
Gis Bab1
Gis Bab1Gis Bab1
Gis Bab1
 
Modul Map Info
Modul Map InfoModul Map Info
Modul Map Info
 
Modul Map Basic Indo
Modul Map Basic IndoModul Map Basic Indo
Modul Map Basic Indo
 
25743698 Pengenalan Mapserver
25743698 Pengenalan Mapserver25743698 Pengenalan Mapserver
25743698 Pengenalan Mapserver
 
25060467 Power Designer6 Tutorial
25060467  Power  Designer6  Tutorial25060467  Power  Designer6  Tutorial
25060467 Power Designer6 Tutorial
 

Gis Bab5

  • 1. BAB V DUNIA NYATA DAN SIG 5.1 DUNIA NYATA Dalam banyak hal, SIG menyajikan pandangan atau persepsi terhadap dunia nyata (real world). Untuk menghasilkan persepsi ini dilibatkan proses-proses yang jarang sekali bersifat langsung dan mudah difahami seketika, karena dunia nyata (realitas) bersifat tidak teratur (irregular), kompleks, dan secara bertahap mengalami perubahan yang tidak mudah diprediksi. Dengan demikian, persepsi dari dunia nyata akan sangat bergantung pada si pengamat (subjektif). Sebagai contoh, seorang surveyor boleh saja memandang suatu jalan (raya) sebagai dua garis batas (sisi) yang akan disurvey, sementara seorang pekerja jalan raya menganggapnya sebagai permukaan aspal yang akan dipertebal, dan seorang pengendara menganggapnya sebagai jalur atau route dimana kendaraanya harus lewat. Lebih jauh lagi, dunia nyata dapat dideskripsikan dengan menggunakan fenomena-fenomena yang berbeda dan tidak terbatas, mulai dari partikel-partikel atomik hingga berdimensi lautan dan benua sekalipun. Kompleksitas dan keluasan dunia nyata, dikombinasikan dengan keseluruhan spektrum interpretasinya, mengimplementasikan bahwa perancangan sistem- sistem SIG bisa bervariasi sesuai dengan pilihan, kesukaan, dan kemampuan pada penciptanya. Faktor manusia dapat menimbulkan elemen-elemen yang menjadi pembatasnya, sebagaimana data yang telah dikompilasi dengan baik untuk suatu aplikasi tertentu bisa jadi tak bermanfaat untuk aplikasi yang lainnya. Realitas Fisik Model Dunia Nyata Model Data Fenomena aktual: Entity terdiri: Objek: 1. Properties 1. Tipe 1) Tipe 2. Connections 2. Atribut 2) Atribut 3. Relasi 3) Relasi 4) Geometri 5) Kualitas Peta/ Reports Basis Data Simbol, garis, Objek: titik, teks, 1. Tipe anotasi, dll 2. Atribut 3. Relasi 4. Geometri 5. Kualitas Gb. 5.1. Realitas fisik dan model dunia nyata
  • 2. Dunia nyata hanya dapat dideskripsikan di dalam pengertian model-model yang membatasi konsep-konsep dan prosedur yang diperlukan untuk mentranslasikan pengamatan-pengamatan ke dalam data yang dimengerti dan dibutuhkan di dalam SIG. Proses-proses yang terlibat di dalam menginterpretasikan realitas dengan menggunakan model dunia nyata dan model data tersebut disebut sebagai pemodelan data. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan di dalam masalah ini dapat digambarkan sbb: Untuk membawa dunia nyata ke dalam SIG, harus digunakan model dunia nyata yang telah disederhanakan. Fenomena-fenomena yang serupa dan mirip dapat diklasifikasikan dan dideskripsikan dalam bentuk model dunia nyata. Model dunia nyata ini kemudian dikonversikan ke dalam bentuk model data dengan menggunakan elemen-elemen geometri dan kualitas. Kemudian, model data ini juga ditransfer ke dalam bentuk basisdata yang dapat yang dapat menangani data-data digital yang dapat dipresentasikan ke dalam bentuk peta-peta dan laporan – baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. 5.2. MODEL DUNIA NYATA Persepsi, rancangan, atau susunan model dunia nyata yang dikembangkan oleh perancang akan menentukan semua data yang diperlukan. Persepsi ini mencakup pembawa informasi yang paling dasar, yaitu entity. Suatu entity terdiri : klasifikasi tipe, atribut, dan relasi (relationship). Definisi Entity – adalah: • Suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek-objek lainnya berdasarkan atributnya. • Orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasinya direkam • Individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. • Fenomena dunia nyata yang tidak dapat dibagi lagi menjadi fenomena yang sama atau sejenis. 5.2.1. Tipe Konsep tipe entity mengasumsikan bahwa fenomena-fenomena dunia nyata dapat diklasifikasikan. Fenomena yang mirip dikelompokan dalam satu entity. Selama proses pengidentifikasian ini setiap entity harus didefinisikan secara unik untuk menghindari ambiguitas. Dengan demikian, suatu rumah harus didefinisikan dan dapat dibedakan sedemikian rupa pada suatu lokasi hingga berbeda den gan rumah-rumah yang berlokasi di sebelahnya, atau berbeda dengan bangunan sekolah yang tepat berada di sebrangnya. Sebagai contoh, suatu rumah (yang beralamat di Jl. X, No. 13) diberi nomor pengenal (ID) 13, rumah yang tepat berada disebelahnya diberi nomor pengenal 15, sementara bangunan sekolah yang berada tepat di sebrangnya diberi nomor pengenal 14. Banyak tipe entity yang masih dapat diklasifisikasikan lebih lanjut hingga menjadi tipe yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh, tipe entity jalan masih dapat dipisahkan menjadi jalan raya, jalan bebas hambatan (tol), jalan nasional, jalan kota, jalan KA, dll. 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 2 / 12
  • 3. Gb. 5.2. Proses pemodelan: transformasi dunia nyata ke dalam produk SIG 5.2.2. Atribut Setiap tipe entity dapat memiliki lebih dari satu atribut yang mendeskripsikan sifat-sifat dasar fenomena yang bersangkutan. Contoh, entities yang termasuk ke dalam klasifikasi bangunan bisa memiliki atribut material (pasir, beton, semen, kayu, dll) yang menjadi komponen bangunan. Setiap entity boleh memiliki sejumlah atribut. Contoh suatu danau dapat dideskripsikan dengan menggunakan nama, kedalaman, kualitas air, populasi ikan, dll. Tipe-tipe entity juga dapat mendeskripsikan data kualitatif dan atribut-atribut data kuantutatif. Pada dasarnya, data kuantitatif dapat diurutkan ke dalam 4 tingkatan akurasi. Yang paling 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 3 / 12
  • 4. akurat adalah data proposional (rasio) misalnya besaran panjang dan nilai luas yang diukur berdasarkan titik pusat system koodinat tertentu (origin) atau berdasarkan titik awal besaran yang bersangkutan. Data interval seperti usia, dan besarnya pendapatan merupakan kelompok data yang akurasinya kurang. Data ordinal juga memiliki akurasi yang kecil lagi karena merepresentasikan datanya dalam terminologi urutan: ”terbaik”, ”baik”, ”cukup”, ”buruk” dan ”sangat buruk”. Sedangkan tipe data yang memiliki tingkat akurasi yang paling rendah adalah data nominal, yakni tipe data yang dideskripsikan ke dalam skala nominal, dimana setiap objek diklasifikasikan ke dalam bbrp kelompok. DATA GEOGRAFI DATA ATRIBUT DATA GEOMETRIK Data Kualitatif Geometri Data Kuantitatif titik garis Rasio Interval poligon Ordinal Gb. 5.3 Data Geografi 5.2.3 Relasi Hampir setiap entity memiliki relasi-relasi dengan entity lainnya. Pada umumnya relasi ini meliputi. (a). Dimiliki/termasuk/berhubungan (belongs): contoh pipa nomor AX12 merupakan salah satu elemen jaringan pipa air minum di wilayah kecamatan “Sukasari” (b). Berpotongan (intersect): contoh Jl. Setia budi berpotongan dengan Jl. Sukajadi (c). Saling terkait (connect): contoh, segmen nomor 1 dan 2 saling berhubungan satu sama lain dalam membentuk dan menggambarkan sungai “Ciwaruga” secara utuh. (d). Terdiri dari (comprises): contoh wlayah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten, dan wilayah kabupaten terdiri dari bbrp wilayah kecamatan. (e). Berdekatan (proximity): misalnya hotel “Merdeka” terletak di persil milik “Pak Umar”, sedangkan pabrik gula “PT. Nikmat” terletak di kecamatan “Sukamulya” (f). Bersebelahan (adjacent): misalnya, tanah milik “Pa Ali” bersebelahan dengan persil tanah milik “Ibu Yati”, dan terletak persis (bersebelahan) di pinggir jalan “Akarwangi”. Relasi-relasi di atas, secara intuisi nampak jelas bila dilihat pada peta biasa (analog), namun sayangnya, komputer tidak memiliki intuisi. Karenanya pemrosesan relasi-relasi diatas oleh computer memerlukan informasi-informasi dan intruksi-intruksi deskriptif lebih lanjut mengenai cara kompilasinya. 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 4 / 12
  • 5. Dalam kondisi tertentu, ada beberapa relasi entity yang tidak mudah dinyatakan atau digunakan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah kompleksitas. Sebagai contoh adalah pada kasus jaringan (pipa, listrik, komunikasi, dll) dimana status katup (switches)— terbuka atau tertutup (on/off)—menentukan elemen lain yang dianggap memiliki entity logika. 5.3. MODEL ENTITY-RELATIONSHIP (ER) Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan dgn menggunakan sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi sebuah diagram relasi antar entity. Seperti halnya model dunia nyata, komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entities. Kedua komponen ini dideskripsikan dengan menggunakan atribut atau properties. 5.3.1. Entity Merupakan individu yang mewakili suatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dengan yang lainnya. Contoh rumah, jalan raya, dll. Seorang karyawan sebuah perusahaan, guru, mobil yang sedang melintas di depan kita, jalan raya, dan rumah, merupakan contoh entity. Sekumpulan entity yang sama atau sejenis yang terdapat di dalam lingkup yang sama akan membentuk sekumpulan entity. 5.3.2. Atribut Setiap entity pasti memiliki atribut yang akan mendeskripsikan sifat-sifat dari entity ybs. Penentuan atau pemilihan atribut yang relevan bagi suatu entity merupakan hal penting dalam pembentukan model data. Penentuan atribut bagi suatu entity umumnya didasarkan pada fakta-fakta yang ada. 5.3.3. Relasi Relasi menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu entity dengan entity lain yang berbeda. Contoh, entity „mahasiswa“ dengan NIM „15186010“ dengan nama „ADI“ memiliki relasi dengan entity matakuliah dengan kode „GD401“ dan mata kuliah „Sistem Informasi Geografi“. Relasi di antara kedua entity ini mengandung pengertian bahwa mahasiswa tsb sedang mengambil mata kuliah di atas di suatu perguruan tinggi. Jika relasinya banyak, maka kumpulan semua relasi yang ada diantara entity yang terdapat pada entity set yang berbeda akan membentuk relationship set (kumpulan relasi). 5.3.4. Tingkat Relasi Tingkat relasi menunjukkan adanya batas jumlah maksimum entity yang dapat berelasi dengen entity yang terdapat pada entity set yang lain (berbeda). Misalnya, entities pada entity set mahasiswa dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau bahkan tidak satupun dari entities pada set matakuliah. Demikian pula sebaliknya, entities yang termasuk pada entity set matakuliah dapat berelasi dengan satu, lebih dari satu, atau tidak sama sekali dengan entities set mahasiswa. Dari sejumlah kemungkina reasi antar entity ini, tingkat relasi merujuk pada jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi diantara entity set-entity set yang bersangkutan. Dari 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 5 / 12
  • 6. contoh diatas dapat diketahui bahwa jumlah relasi maksimum dari entity set mahasiswa ke entities set matakuliah adalah lebih dari satu (banyak/many). Karena itu, tingkat relasi kedua entities di atas adalah banyak ke banyak (many to many). Beberapa kemungkinan tingkat relasi yang terdapat pada entity set: 1. Satu ke Satu (one to one) Dengan relasi ini, maka setiap entity pada entity set A berhubungan satu entity pada entity set B. Demikian pla sebaliknya. Entity Set A Entity Set B Entity 1 Entity 1 Entity 2 Entity 2 Entity 3 Entity 3 Entity 4 Entity 4 Gb. 5.4 Tingkat relasi satu ke satu 2. Satu ke banyak (one to many) Setiap entity pada entity set A dapat berhubungan dengan lebih dari satu (banyak) pada set entity set B. Tetapi tidak sebaliknya Entity Set A Entity Set B Entity 1 Entity 1 Entity 2 Entity 2 Entity 3 Entity 3 Entity 4 Entity 4 Gb. 5.5 Tingkat relasi satu ke banyak 3. Banyak ke satu (many to one) Setiap entity pada entity set A hanya dapat berhubungan dengan satu (paling banyak) entity dari set entity set B. Sementara setiap entity pada entity set B boleh berhubungan dengan banyak entity pada entity set A. Entity Set A Entity Set B Entity 1 Entity 1 Entity 2 Entity 2 Entity 3 Entity 3 Entity 4 Entity 4 Gb. 5.6 Tingkat relasi banyak ke satu 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 6 / 12
  • 7. 4. Banyak ke banyak (many to many) setiap entity pada entity set A boleh berhubungan dngan banyak entity dari entity set B. Demikian pula sebaliknya. Entity Set A Entity Set B Entity 1 Entity 1 Entity 2 Entity 2 Entity 3 Entity 3 Entity 4 Entity 4 Gb. 5.7 Tingkat relasi banyak ke banyak 5.3.5 Diagram Entity Relationship (ER) Model entity-relationship (ER) yang berisi komponen entity set dan relationship set yang masing-masing dilengkapi dengan atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari sebagian dunia nyata, dapat digambarkan lebih baik dan sistematis dengan menggunakan diagram ER. Adapun symbol dan notasi yang digunakan dalam ER adalah sbb: (a). Persegi panjang yang merepresentasikan entity set (b). Ellips yang menyatakan atribut entity set (c). Belah ketupat (diamond) yang menggambarkan relationship set (d). Garis yang menghubungkan antara entity set dengan atributnya dan antara entity set dengan relationship setnya. (a) Diagram ER untuk relasi Satu ke Satu Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set pengemudi dengan entity set mobil. Relationship-nya dinamai ”mengendarai”. Dengan relasi ini, setiap pengemudi akan mengendarai satu mobil (kendaraan), dan setiap mobil akan dikendarain oleh seorang pengemudi. Nama Jenis 1 No Pengemudi Mengendarai Mobil No 1 Alamat Nopol Gb. 5.8 Contoh diagam ER dengan relasi satu ke satu 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 7 / 12
  • 8. (b) Diagram ER untuk relasi Satu ke Banyak Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set dosen dengan entity set matakuliah. Relationship-nya dinamai ”Mengajar”. Dengan relasi ini, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu matakuliah. Tetapi, setiap matakuliah hanya dapat diajarkan oleh seorang dosen saja. Nama Kode N No Dosen Mengajar Matakulia Nama h 1 Alamat SKS Gb. 5.9 Contoh diagam ER dengan relasi satu ke banyak (c) Diagram ER untuk relasi Banyak ke Satu Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set mahasiswa dengan entity set dosen. Relationship-nya dinamai ”Diajar”. Dengan relasi ini, setiap mahasiswa (banyak) diasumsikan hanya dapat diajari oleh seorang dosen saja, sementara seorang dosen dapat mengajar lebih dari satu (banyak) mahasiswa. Nama Alamat 1 NIM mahasiswa diajar Dosen Nama N Alamat NIP Gb. 5.10 Contoh diagam ER dengan relasi banyak ke satu (d) Diagram ER untuk relasi Banyak ke Banyak Diagram ER ini memperlihatkan adanya relasi antara entity set mahasiswa dengan entity set matakuliah. Relationship-nya dinamai ”Mengambil” (mempelajari). Dengan relasi ini, setiap 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 8 / 12
  • 9. mahasiswa (banyak) dapat mengambil lebih dari satu (banyak) matakuliah. Begitu pula sebaliknya, setiap matakuliah dapat diambail oleh lebih dari satu (banyak) mahasiswa. Nama Kode M NIM mahasiswa Mengambil Matakuliah Nama N Alamat Bobot SKS Gb. 5.11 Contoh diagam ER dengan relasi banyak ke banyak 5.4. MODEL DATA Model dunia nyata memudahkan manusia dalam studi aplikasi yang dipilih dengan mereduksi sejumlah kompleksitas yang sebenarnya hadir. Jika model data ini akan digunakan, model ini harus diimplementasikan di dalam basis data. Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan data, hubungan antar (relasi) data, semantic (makna) data, dan batasan mengenai data ybs. Pembawa informasi di dalam model data adalah objek yang berhubungan dengan entities di dalam dunia nyata. Suatu objek memiliki properties seperti: tipe, atribut, relasi, geometri, dan kulitas. Model dunia nyata dan entities tidak dapat direalisasikan secara langsung di dalam basis data, sebagian karena alasan suatu entity bisa saja terdiri dari bbrp objek. Sebagai contoh, entity jalan “Sukarno-Hatta” yang cukup panjang dan memotong jalan-jalan lainnya dapat direpresentasikan sebagai kompilasi dari semua segmen alan yang membentuk jalan tsb. Setap segmen jalan di atas membawa informasi objek. Objek, didalam suatu model data SIG, pada dasarnya dapat dideskripsikan dengan menggunakan propertiesnya (tipa/identitas atau nomor pengenal, elemen geometri, atribut, relasi, dan kualitasnya). Identitas (biasanya dinyatakan dgn bil bulat) merupakan nomor pengenal yang unik (ID). Internal ID dibuat secara otomatis oeh perangkat SIG. Model data dapat dirancang untuk mencakup: (a). Objek fisik: seperti jalan, pemukiman, saluran air, dll (b). Objek yang terklasifikasikan: seperti tipe vegetasi, zone iklim, dll (c). Peristiwa (event): seperti kecelakaan, kebocoran air, tumpahan minyak, longsor, dll (d). Objek yang berubah secara kontinyu: seperti batas-batas suhu, ketinggian, dan kedalaman (e). Objek buatan: seperti kontur ketinggian dan densitas populasi 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 9 / 12
  • 10. 5.4.1. Representasi Grafis Suatu Objek Informasi grafis suatu objek dapat dimasukan dalam bentuk: titik, garis, polygon. (a) Titik Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan di atas eta dan dapat ditampilkan pada layer monitor dengan menggunakan symbol-simbol. Contoh representasi bjek titik untuk data posisi sumur bor: 2 3 5 4 1 6 Gb. 5.12 Contoh representasi objek titik untuk data posisi sumur bor Atribut sumur bor: ID Lon.(deg) Lat. (deg) Depth (m) Date drilled Owner 3 107.128 -6.574 175 15/01/90 Dickson 1 107.637 -6.353 164 22/11/85 Renold dst (b) Garis Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Contoh representasi objek garis untuk data lokasi jalan : 2 7 5 6 1 3 5 4 Gb. 5.13 Contoh representasi objek garis untuk data lokasi jalan Atribut jalannya adalah : ID Nama KodePos 2 Jl. Jakarta 990102 3 Jl. Cinangkan 992722 dst 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 10 / 12
  • 11. (c) Poligon Polygon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi, seperti danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah, dll. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara ketiga titik. Didalam basis data, semua bentuk area dua dimensi direpresentasikan oleh bentuk poligon. 4 1 3 5 2 Gb. 5.14 Contoh representasi objek polygon untuk data landuse Atribut contoh poligon « Land-use ». ID Nama Luas (Ha) 3 Sawah 100 2 Kebun 120 dst (d) Objek tiga dimensi Setiap fenomena fisik memiliki lokasi di dalam ruang. Akibatnya, model data yang lengkap harus mencakup dimensi yang ketiga (ruang 3 dimensi). Hal ini berlaku untuk permukaan tanah, menara, sumur, bangunan, batas-batas, dll. Gb. 5.15 Contoh representasi objek permukaan 3D untuk permukaan bumi Kelemahan representasi grafis: dengan asumsi dunia nyata sebagai entity (objek-objek) geometri (garis, titik, dl) menunjukkan bahwa objek tersebut dipandang sebagai representasi model data diskrit. (a). Model data diskrit tidak selalu sesuai untuk merepresentasikan realitas. 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 11 / 12
  • 12. (b). Beberapa kesulitan juga banyak ditemui pada penggambaran fenomena yang memiliki batas-batas fisik yang tidak jelas, misalnya jenis tanah, densitas populasi penduduk, dll. 5.4.2. Atribut Objek Atribut objek adalah sama dan serupa dengan atribut entity milik model dunia nyata. Atribut ini mendeskripsikan feature objek hingga dapat dianggap sebagai informasi milik komputer mengenai objek. Secara praktis atribut ini disimpan dalam tabel basis data. Objek sebagai baris atau record, dan atribut sebagai kolom atau field. 5.4.3. Relasi Objek Relasi objek (yang diperlukan oleh komputer sebagai pengganti intuisi manusia) adalah juga serupa dengan relasi yang terdapat pada entity milik model dunia nyata. Pada objek, relasi (agar dikenali oleh komputer) dapat dibuat atau dibentuk berdasarkan koordinat, stuktur, dan atribut objek ybs. 5.4.3 Kualitas Objek Nilai sebenarnya dari deskripsi sebuah realitas masih akan bergantung pada kualitas data-data yang dikandungnya. Misalnya, data grafis dengan akurasi 0.1 meter jauh lebih akurat dalam mendeskripsikan suatu objek geometri pada data grafis dengan akurasi 100 meter. Kualitas data yang harus dipertimbangkan pada tingkat awal pemodelan data adalah: (a). Ketelitian spasial (b). Update data terakhir (c). Tingkat detil data (d). Luas cakupan geografis (e). Konsistensi logika yang terdapat diantara objek geometri dengan atribut-atributnya (f). Jenis representasi: diskrit atau kontinyu (g). Relevansi—contoh, jika data asli sangat sulit didapat maka dapat diganti dengan data pengganti yang relevan. 5.4. DARI BASIS DATA KE SIG Jika model datanya sudah ditentukan, tidak sulit untuk merealisasikannya ke dalam bentuk basis data—walaupun bukan tanpa hambatan. Sebab, suatu basis data yang dibangun tidak selalu dapat mengakomodasi semua model data yang ada. Masalahnya adalah bagaimana memilih salah satu basis data yang sesuai dengan kebutuhannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut. (a) pengendalian dan akuisis data (b) struktur data (c) penyimpanan data (d) perubahan dan updating data (e) manajemen data dan ekspor-impor data (f) pemrosesan data (g) pemanggilan dan presentasid ata (h) analisis data 5. Model Dunia Nyata „SIG“ Hal. 12 / 12