SlideShare a Scribd company logo
Ade Saputra Nasution
Kesetimpangan
Gender dalam KB
Keluarga Berencana
 Definisi
Program keluarga Berencana (KB): program yang ditujukan kepada pasangan
suami-istri yang ingin menentukan jumlah dan jarak anak mereka dengan
metode kontrasepsi
 Latar Belakang
Angka kelahiran tinggi> ledakan penduduk Mortalitas ibu dan bayi tinggi
Risiko Kematian Ibu melahirkan di Indonesia mencapai 1 dari 65, bandingkan dengan
Thailand yang telah mencapai rasio 1 : 1.100
 Tujuan
Menurunkan angka kelahiran, mortalitas ibu dan bayi.
Kebutuhan akan pelayanan KB yang tak
terpenuhi
Fakta berbicara bahwa kebutuhan akan
program KB, termasuk di Indonesia, cukup
tinggi. Namun sayangnya, jumlah
kebutuhan perempuan akan pelayanan KB
yang belum terpenuhi juga tinggi.
Perempuan dengan Unmet
Need adalah Perempuan usia
reproduktif yang memilih untuk
mencegah atau menunda
memiliki anak, tetapi tidak
menggunakan metode
kontrasepsi apapun dengan
berbagai alasan
Unmet Need
Penyebab Unmet Need dalam KB
Rendahnya kualitas
pelayanan KB (tidak
adekuatnya informasi
dan hubungan antara
klien dan petugas)
Isu teknologi
(terbatasnya atau
tidak cocoknya
klien terhadap
metode yang ada)
Isu sosial yang lebih luas
(kurangnya pengetahuan
individu, tidak imbangnya
posisi tawar antara suami-
istri dan adanya hambatan
sosiokultural, agama, dan
gender
Relasi Gender dalam Unmet Need
Suami ingin
memiliki anak
lagi
01 02
Suami menolak
keluarga
berencana
03
Komunikasi
tentang KB
yang buruk
dengan suami
04
Posisi tawar
istri yang
rendah dalam
hubungan
dengan suami
Isu Gender Dalam KB
Issue gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan
kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya
kesenjangan antara kondisi yang dicita citakan dengan
kondisi sebenarnya
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Ketidakmampuan perempuan dalam mengambil
keputusan (mis;kapan & dimana melahirkan?)
b. Sikap dan perilaku keluarga yg cenderung
mengutamakan laki-laki (mis;dlm pembagian
makanan).
c. Perempuan tetap dituntut bekerja
2. KB
 Kesertaan ber KB (Sasarannya
perempuan)
 Perempuan tdk mempunyai
kekuatan dalam menentukan
kontrasepsi
Program Kesetaraan Gender dalam KB
Promosi & konseling
untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran,
sikap dan perilaku
pria/suami dan
perempuan/istri serta
remaja
Pengembangan
pelayanan di tempat
kerja, untuk
meningkatkan akses pria
terhadap informasi &
pelayanan KB dan kespro
Pengembangan
pelayanan KB dan kespro
berwawasan gender,
sehingga pria/suami
mempunyai akses yg sama
dengan perempuan/istri
dalam memperoleh
pelayanan
Pengembangan jaringan
informasi & komunikasi
bagi pria/suami di
masyarakat dalam bentuk
kelompok semina
Program Kesetaraan Gender dalam KB
Keterlibatan Laki-Laki dalam KB
Keterlibatan Laki-laki
adalah Kunci
Memiliki anak bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi
juga peran yang harus dimainkan oleh laki-laki. Karena laki-laki
adalah partner, ayah, suami, kakak, pengambil keputusan,
anggota masyarakat, dan pemimpin spiritual dalam melindungi
kesehatan perempuan4
Ada peran laki-laki
di setiap kehamilan
Perempuan tidak hamil sendirian, selalu ada
laki-laki di setiap kehamilan perempuan.
Oleh karena itu, laki-laki seharusnya juga
bertanggung jawab dalam upaya
menjarangkan kehamilan. Sangat tidak
berkemanusiaan membiarkan perempuan
menghadapi kesakitan dan kematian akibat
kehamilan dan persalinan tanpa upaya untuk
melindunginya.
Penghalang Utama Laki-laki
terlibat dalam KB
 Terbatasnya komitmen politik untuk melibatkan laki-laki
dalam KB
 Rendahnya pengertian tentang kesehatan seksual dan
reproduksi laki-laki
disebabkan oleh
 Studi kependudukan yang lebih difokuskan pada perempuan,
terutama persoalan fertilitas dan reproduksinya.
akibatnya
 Sangat sedikit pelayanan kesehatan reproduksi dan program-
program yang langsung menyentuh kebutuhan khusus dan
berperspektif laki-laki
Penghalang Utama Laki-laki terlibat
dalam KB
Selain itu, pengetahuan laki-laki tentang
KB yang rendah dan anggapan bahwa KB
adalah urusan perempuan juga menjadi
penghambat keterlibatan laki-laki.
Dengan demikian, sangat diperlukan
penguatan keterlibatan laki-laki dalam KB.
Karena hal itu akan berbanding lurus
dengan kepedulian laki-laki terhadap hak-
hak kesehatan reproduksi perempuan
Gender dalam KB.pptx

More Related Content

Similar to Gender dalam KB.pptx

Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Tadzkia Dara Ayunda
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
Terminal Purba
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Ppt tugas sik
Ppt tugas sikPpt tugas sik
Ppt tugas sik
erlinarga
 
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptxMATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
ASATrainingCenter
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Dian631634
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Linda Meliati
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
Dian631634
 
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdfTri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
shinta dwinur
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
Norma Gadaffi Duallo
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
martaagustinasirait
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
Nova Ci Necis
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
IishNurlela1
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
Stiunus Esap
 
Masalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balitaMasalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balita
pjj_kemenkes
 
KESENJANGAN KIA
KESENJANGAN KIAKESENJANGAN KIA
KESENJANGAN KIA
Diandr
 
PPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.pptPPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.ppt
AnikSuryanti2
 
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilanAndrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
Andrew Hidayat
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
University of Lampung
 
5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhoodAgus Candra
 

Similar to Gender dalam KB.pptx (20)

Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 
Ppt tugas sik
Ppt tugas sikPpt tugas sik
Ppt tugas sik
 
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptxMATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdfTri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
Tri_Hastuti_-_Aisyiyah.pdf
 
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
BAYI TABUNG (NORMA DUALLO)
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdfBAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
BAB 3 KIA dan KB-WPS Office.pdf
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
Masalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balitaMasalah kesehatn bayi dan balita
Masalah kesehatn bayi dan balita
 
KESENJANGAN KIA
KESENJANGAN KIAKESENJANGAN KIA
KESENJANGAN KIA
 
PPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.pptPPT kehamilan usia dini.ppt
PPT kehamilan usia dini.ppt
 
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilanAndrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
Andrew hidayat cahaya terang menuju proses kehamilan
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
 
5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 

Recently uploaded (20)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 

Gender dalam KB.pptx

  • 2. Keluarga Berencana  Definisi Program keluarga Berencana (KB): program yang ditujukan kepada pasangan suami-istri yang ingin menentukan jumlah dan jarak anak mereka dengan metode kontrasepsi  Latar Belakang Angka kelahiran tinggi> ledakan penduduk Mortalitas ibu dan bayi tinggi Risiko Kematian Ibu melahirkan di Indonesia mencapai 1 dari 65, bandingkan dengan Thailand yang telah mencapai rasio 1 : 1.100  Tujuan Menurunkan angka kelahiran, mortalitas ibu dan bayi.
  • 3. Kebutuhan akan pelayanan KB yang tak terpenuhi Fakta berbicara bahwa kebutuhan akan program KB, termasuk di Indonesia, cukup tinggi. Namun sayangnya, jumlah kebutuhan perempuan akan pelayanan KB yang belum terpenuhi juga tinggi.
  • 4. Perempuan dengan Unmet Need adalah Perempuan usia reproduktif yang memilih untuk mencegah atau menunda memiliki anak, tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun dengan berbagai alasan Unmet Need
  • 5. Penyebab Unmet Need dalam KB Rendahnya kualitas pelayanan KB (tidak adekuatnya informasi dan hubungan antara klien dan petugas) Isu teknologi (terbatasnya atau tidak cocoknya klien terhadap metode yang ada) Isu sosial yang lebih luas (kurangnya pengetahuan individu, tidak imbangnya posisi tawar antara suami- istri dan adanya hambatan sosiokultural, agama, dan gender
  • 6. Relasi Gender dalam Unmet Need Suami ingin memiliki anak lagi 01 02 Suami menolak keluarga berencana 03 Komunikasi tentang KB yang buruk dengan suami 04 Posisi tawar istri yang rendah dalam hubungan dengan suami
  • 7.
  • 8. Isu Gender Dalam KB Issue gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya kesenjangan antara kondisi yang dicita citakan dengan kondisi sebenarnya 1. Kesehatan Ibu dan Anak a. Ketidakmampuan perempuan dalam mengambil keputusan (mis;kapan & dimana melahirkan?) b. Sikap dan perilaku keluarga yg cenderung mengutamakan laki-laki (mis;dlm pembagian makanan). c. Perempuan tetap dituntut bekerja
  • 9. 2. KB  Kesertaan ber KB (Sasarannya perempuan)  Perempuan tdk mempunyai kekuatan dalam menentukan kontrasepsi
  • 10. Program Kesetaraan Gender dalam KB Promosi & konseling untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku pria/suami dan perempuan/istri serta remaja Pengembangan pelayanan di tempat kerja, untuk meningkatkan akses pria terhadap informasi & pelayanan KB dan kespro Pengembangan pelayanan KB dan kespro berwawasan gender, sehingga pria/suami mempunyai akses yg sama dengan perempuan/istri dalam memperoleh pelayanan Pengembangan jaringan informasi & komunikasi bagi pria/suami di masyarakat dalam bentuk kelompok semina Program Kesetaraan Gender dalam KB
  • 12. Keterlibatan Laki-laki adalah Kunci Memiliki anak bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi juga peran yang harus dimainkan oleh laki-laki. Karena laki-laki adalah partner, ayah, suami, kakak, pengambil keputusan, anggota masyarakat, dan pemimpin spiritual dalam melindungi kesehatan perempuan4
  • 13. Ada peran laki-laki di setiap kehamilan Perempuan tidak hamil sendirian, selalu ada laki-laki di setiap kehamilan perempuan. Oleh karena itu, laki-laki seharusnya juga bertanggung jawab dalam upaya menjarangkan kehamilan. Sangat tidak berkemanusiaan membiarkan perempuan menghadapi kesakitan dan kematian akibat kehamilan dan persalinan tanpa upaya untuk melindunginya.
  • 14. Penghalang Utama Laki-laki terlibat dalam KB  Terbatasnya komitmen politik untuk melibatkan laki-laki dalam KB  Rendahnya pengertian tentang kesehatan seksual dan reproduksi laki-laki disebabkan oleh  Studi kependudukan yang lebih difokuskan pada perempuan, terutama persoalan fertilitas dan reproduksinya. akibatnya  Sangat sedikit pelayanan kesehatan reproduksi dan program- program yang langsung menyentuh kebutuhan khusus dan berperspektif laki-laki
  • 15. Penghalang Utama Laki-laki terlibat dalam KB Selain itu, pengetahuan laki-laki tentang KB yang rendah dan anggapan bahwa KB adalah urusan perempuan juga menjadi penghambat keterlibatan laki-laki. Dengan demikian, sangat diperlukan penguatan keterlibatan laki-laki dalam KB. Karena hal itu akan berbanding lurus dengan kepedulian laki-laki terhadap hak- hak kesehatan reproduksi perempuan

Editor's Notes

  1. 1. Table of contents 2. Introduction 3. Identifying information 4. Patient medical history 5. Review of systems 6. Physical examination 7. Big picture 8. Findings 9. Discussion 10. Discussion summary 11. Comparison 12. Diagnosis 13. Treatment 14. Patient monitoring 15. Contraindications and indications 16. Post-prevention 17. Case timeline 18. Conclusions 19. References 20. Our team