2. Perencanaan (Planning)
Merupakan fungsi pertama dari manajemen.
Perencanaan adalah proses pemilihan tujuan
organisasi, penentuan kebijakan dan program
yang diperlukan untuk mencapai sasaran
tertentu dalam rangka mencapai tujuan, dan
penetapan metode yang dibutuhkan untuk
menjamin agar kebijakan dan program
strategis itu dapat dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi yang
berkembang. (Storn dan Winkle, 1993)
3. Perencanaan mengandung makna
kegiatan awal dalam sebuah
pekerjaan dalam bentuk
memikirkan hal-hal yang terkait
dengan pekerjaan itu agar
mendapat hasil yang optimal.
4. Aspek-aspek Perencanaan
Hasil yang ingin dicapai
Orang yang akan melakukan (SDM)
Waktu dengan skala prioritas
Dana (kapital) yang diperlukan
Sarana/prasarana dan fasilitas
5. Kiat Perencanaan yang Baik
Berdasarkan keyakinan bahwa yang akan
dilakukan dalam perencanaan tersebut adalah
baik;
Memiliki banyak manfaat;
Tidak merusak lingkungan;
Berdasarkan ilmu pengetahuan yang dapat
dipertanggung jawabkan;
Dilengkapi dengan studi banding;
Tahapan-tahapan prosesnya harus jelas;
Tujuan (goal)-nya dapat dicapai.
6. 5 W + 1 H
What : apa yang harus dilakukan
When : kapan harus dilakukan
Where : dimana dilakukan
Who : siapa yang melakukan
Why : mengapa dilakukan
How : bagaimana melakukan
7. Tahap-tahap Perencanaan
1. Menetapkan tujuan
2. Merumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan
4. Mengembangkan rencana untuk mencapai
tujuan.
8. Manfaat Perencanaan
Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan ligkungan ;
Membantu penyesuaian pada masalah-masalah utama
organisasi ;
Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran operasi
organisasi ;
Membantu menempatkan tanggung jawab yang lebih tepat ;
Sebagai dasar memberikan perintah dalam operasional kegiatan
organisasi ;
Memudahkan dalam melakukan koordinasi pekerjaan
organisasi;
Memudahkan dalam melakukan koordinasi pekerjaan
organisasi;
9. Kelemahan Perencanaan
Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkin saja berlebihan pada kontribusi yang
nyata;
Perencanaan cenderung menunda kegiatan;
Perencanaan terasa membatasi manajemen
dalam berinisiatif dan berinovasi;
Kadang-kadang hasil yang paling baik bukan
berasal dari perencanaan, tetapi dari
penyelesaian yang situasional;
10. Pengorganisasian
(Organization)
Merupakan cara manajemen merancang
struktur formal untuk menggunakan yang
paling efektif sumber-sumber daya, seperti
keuangan, sarana/prasarana, fasilitas, bahan
baku, dan karyawam (SDM) yang bekerja di
organisasi tersebut.
Merupakan penataan hubungan-hubungan
antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-
tugas dari para karyawan.
11. Indikator Pengorganisasian yang
Baik
Adanya pembagian kerja;
Adanya departementasi;
Ada bagan organisasi yang formal;
Adanya rantai komando dan kesatuan
perintah;
Adanya hierarki manajemen;
Adanya saluran komunikasi;
Adanya penggunaan komite.
12. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mencerminkan
pengalokasian tugas, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing orang yang
ada dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi biasanya disusun sesuai
keperluan/tergantung pada besar kecinya
kapasitas organisasi.
Struktur organisasi : ramping dan gemuk.
13. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Rancangan Organisasi
Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya;
Teknologi yang digunakan;
SDM (karyawan) yang terlibat dalam kegiatan
organisasi;
Ukuran (besar-kecilnya) organisasi;
15. Bagan Organisasi
Merupakan penggambaran dari struktur
organisasi yang memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau
posisi-posisi yang menunjukkan hubungan
diantaranya.
16. Bagan Organisasi
Menggambarkan :
Pembagian kerja
Rantai perintah (manajer terhadap bawahan)
Type pekerjaaan yang dilaksanakan
Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
Tingkatan manajemen
20. Mengelola SDM
Merekrut karyawan
Membagi tugas
Mendelegasikan wewenang
Membangun produktivitas
21. Menggerakkan Organisasi
(Actuating)
Management is not only a science, but it is
also an art.
Sebaik dan selengkap apapun fasilitas,
sarana/prasarana, tersedianya sumber daya
organisasi (man, money, material, machine,
market and method) apabila pemimpin
organisasi tidak dapat menggerakkan orang-
orang yang dipimpinnya, maka semua itu tidak
akan banyak artinya.
22. Aspek dalam Actuating
Perilaku Perilaku Organisasional
Kepemimpinan
Motivasi
Komunikasi
Kerjasama
23. Konflik Kerja
Merupakan ketidaksesuaian antara dua orang
atau lebih anggota-anggota atau kelompok-
kelompok organisasi yang timbul karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumberdaya-sumberdaya yang
terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan/atau
karena kenyataan bahwa mereka mempunyai
perbedaan status , tujuan, nilai atau persepsi.
24. Konflik
Bersumber dari :
1. Perbedaan latar belakang penghidupan
2. Perbedaan latar belakang pendidikan
3. Perbedaan budaya (kebiasaan)
4. Perbedaan kompensasi (kesejahteraan)
5. Sikap pemimpin yang kurang manusiawi
25. Jenis Konflik
Konflik dari dalam diri individu
Konflik antar individu
Konflik antara individu dengan kelompok
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama
Konflik antar organisasi
26. Sebab-sebab Timbulnya Konflik
Saling ketergantungan tugas
Perbedaan tujuan dan prioritas antara satu
unit kerja dengan unit kerja yang lain
Faktor birokratik
Kriteria penilaian prestasi yang berbeda
Sumber daya yang langka
27. Mengantisipasi Konflik
Menanamkan rasa persatuan, kesatuan dan
kekeluargaan diantara pemimpin & bawahan,
bawahan & bawahan
Klarifikasi informasi yang masuk
Secara rutin membangun hubungan
silaturrahim
28. Pengawasan (Controlling)
Dalam pandangan Islam controlling
dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus,
mengoreksi yang salah dan membenarkan
yang hak.
Pengawasan merupakan proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan
manajemen tercapai.
29. Pengawasan Manajemen
Merupakan suatu usaha sistemik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan –penyimpangan
serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukam untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan dipergunakan
dengan cara yang paling efektif dan efesien
dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
30. Hubungan Pengawasan dengan
Fungsi Manajemen Lainnya
Planning Organizing Staffing Actuating
Controlling
Sumber : T. Hani Handoko (2000,360)
32. Tahapan Proses Pengawasan
1. Penetapan standar berupa : standar fisik,
standar moneter, standar waktu
2. Penentuan pengukuran kinerja
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan organisasi
pengamatan, pelaporan, inspeksi,
pengujian (tes) dan pengambilan sampel
4. Membandingkan hasil pelaksanaan dengan
standar pengukuran dan menganalisis
penyimpangan (bila ada)
5. Pengambilan tindak lanjut (koreksi)
33. Karakteristik Pengawasan
Akurat
Tepat waktu
Obyektif dan menyeluruh
Terpusat pada titik-titik pengawasan strategis
Realistis secara ekonomis
Realistis secara organisasi
Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
Fleksibilitas
Bersifat petunjuk operasional
Diterima oleh organisasi
34. Metode Pengawasan
Teknik kuantitatif
Metode ini cenderung menggunakan data
kuantitatif (bentuk angka) untuk mengukur dan
memeriksa kuantitas dan kualitas keluaran
(output)
Berupa : anggaran, audit, analisis BEP, analisis
ratio.
35. Metode Pengawasan
Teknik non kuantitatif
Meliputi metode-metode pengawasan yang
digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen.
Berupa :
Pengamatan
Inspeksi teratur dan langsung
Laporan lisan dan tertulis
Evaluasi pelaksanaan pekerjaan
Diskusi anatara manajer dan karyawan
36. Tugas Manajer Terhadap Fungsi-
fungsi Manajemen
P O A C
Top
Manager
Middle
Manager
Lower
Manager