HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 3 Program Kesehatan Nasional.pptx
1. HUKUM DAN KEBIJAKAN
KESEHATAN NASIONAL
PERTEMUAN III
OLEH :
I PUTU HARRY SUANDANA PUTRA, SH., MH.
NIDN : 0831128026
PRODI HUKUM
FAKULTAS SOCIAL BISNIS TEKNOLOGI HUMANIORA
UNIVERSITAS BALI INTERNATIONAL
2023
3. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan
menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan holistik). Perencanaan merupakan inti kegiatan
manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan
tersebut memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara
berhasil guna dan berdaya guna Untuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan, telah disusun
system kesehatan nasional yang baru yang mampu menjawab dan merespon berbagai tantangan pembangunan
kesehatan masa kini maupun untuk masa mendatang.
Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik, yaitu sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah,
langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas
3. Menetapkan tujuan
4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik
5. Menyusun rencana operasional.
4. Pembahasan
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah- masalah kesehatan
yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan
masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-
angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan
masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk
mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di
masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu
tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang
dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal)
organisasi. (sumber Muninjaya,gde.2004.Manajemen Kesehatan : Jakarta)
5. Aspek Aspek Dalam Perencanaan
Hasil Perencanaan(Plan)
Penyusunan rencana
pelaksanaan program
kesehatan
Perangkat Pelaksanaan(Mechanic
of Planning)
Suatu organisasi ditugaskan
bertanggung jawab
Menyelenggarakan Pekerjaan
pelaksanaan
Proses Perencanaan(Proccss
Of Plaaning)
Langkah Langkah yang harus
dilakukan dalam perencanaan
6. Bagian dari sistem
administrasi
Dilaksanakan secara terus
menerus dan berkesinambungan Berorentasi pada masa
depan
Mampu menyelesaikan masalah
Mempunyai tujuan
Bersifat mampu kelola
CIRI-CIRI DALAM PERENCANAAN
7. Menetapkan
Prioritas
Masalah
Menetapkan prioritas masalah merupakan suatu
proses yang melibatkan sekelompok Orang
dengan mempergunakan metode tertentu dengan
tujuan mengurutkan masalah yang ada menurut
tingkat kepentingannya.Pemilihan prioritas dapat
dilakukan melalui 2 cara, yakni :
1. Teknik Skoring
2. Teknik Non Skoring
8. Menetapkan Prioritas Masalah
Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap
masalah tersebut dengan menggunakan ukuran
(parameter) antara lain :
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau
besarnya masalah.
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah
tersebut (severity).
3. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).
4. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need).
5. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasi (social benefit).
6. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasiblity).
7. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan
Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik dinilai melalui diskusi kelompok oleh
sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT
yakni :
a. Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi
tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati
bersama.
b. Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini
adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi
terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka
sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai
persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan
dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
9. Perencanaan Kesehatan adalah sebuah proses
untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan
yang berkembang di masyarakat, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok
dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aspek
aspek pokok yang di perhatikan dalam
perencanaan:
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
2. Perangkat pelaksanaan
3. Proses perencanaan
KESIMPULAN
11. Organising berasal dari kata to organize dimana kata ini
berasal pula dari kata organ. Sedangkan kata organ dalam
Webstre’e New Collagiale Dictionary berasal dari kata
organon, bahasa Greek.
Dengan demikian organizing merupakan proses
penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu menjadi suatu
kesatuan yang harmonis, sehingga dapat digunakan untuk
pelaksanaan kerja dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki.
12. Pengertian organisasi telah banyak di sampaikan oleh
para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan
yang signifikan dan sebagai bahan perbandingan akan
disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
Chester 1 . Barnard (1938) Mengemukakan bahwa
organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang
atau lebih).
Jamnes D. Mooney Organisasi adalah setiap bentuk
kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dimoc Organisasi adalah perpaduan secara sistematis
daripada bagian- bagian yang saling ketergantungan /
berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
13. Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965),
bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
2. Prinsip Skala Hirarkhi.
3. Prinsip Kesatuan Perintah.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
7. Prinsip Rentang Pengendalian.
8. Prinsip Fungsional.
9. Prinsip Pemisahan.
10. Prinsip Keseimbangan.
11. Prinsip Fleksibilitas
12. Prinsip Kepemimpinan.
14.
15.
16. Struktur organisasi ini merupakan kombinasi dari dua
atau lebih struktur organisasi, seperti struktur organisasi
fungsional dan struktur organisasi proyek. Dua tipe
organisasi ini dapat membantu organisasi atau
perusahaan dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi,
kesiapan dan juga cepat dalam adaptasi pasar. Terlebih
lagi, struktur ini dapat merespon pelanggan maupun
pasar dengan cepat dalam memproduksi produk baru.
17.
18. •Kelebihan struktur organisasi ini adalah
pembagian pengerjaan proyek secara lebih
spesifik dan detail dalam masalah teknis,
sehingga tidak akan mengganggu struktur
organisasi secara keseluruhan.
• Kelemahan struktur organisasi adalah terlalu
banyaknya bagian-bagian dalam struktur ini,
sehingga manajer proyek mengalami kesulitan
dalam memandu jalannya proyek.
19.
20.
21. Menciptakan
kemampuan
memecahkan
persoalan organisasi
secara lebih terbuka
Menciptakan
keharmonisan
hubungan kejra
antara pimpinan
dengan staf
anggota
organisasi
Menciptakan
keterbukaan
dalam
berkomunikasi
Merupakan
semangat kerja
para anggota
organisasi dan
kemampuan
mengendalikan
diri
22. Kekuatan Eksternal
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi
Perkembangan IPTEK
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang
membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber
diluar organisasi untuk masa depan organisasi
Kekuatan Internal
Struktur
Sistem dan Prosedur
perlengkapan dan fasilitas
proses dan sasaran
23. STAFFING
ORGANISASI
Penyusunan staf dalam organisasi merupakan salah
satu tugas yang paling rumit dan penting dalam
memanajemen sumber daya manusia yang baik.
Penyusunan staf dari luar maupun dari dalam harus
diawali dengan rekrutmen yang efektif.
Pengisian jabatan dalam struktur organisasi dengan
cara mengindentifikasi kebutuhan tenaga kerja,
mendaftar kebutuhan tenaga kerjayang ada,
merekrut, memilih, menempatkan, promosi, menilai,
memberi imbalan dan melatih orang yang diperlukan
Suatu tahapan dari fungsi organizing Staffing.
26. •Mendiskusikan rencana-
rencana yang sedang
dipikirkan dengan berbagai
hak dan memperoleh
kesepakatan mereka atau
memperoleh alasan mengapa
rencana tersebut ditolak.
4
•Mempersiapkan instruksi-
instruksi tertulis dan
dokumon-dokumen lainnya
yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang merupakan
realisasi dari rencana yang
telah ditetapkan.
5 •Mengamati kegiatan-kegiatan operasional
dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk
rnengadakan apakah instruksi-instruksi
telah dijalankan dengan baik dan apakah
instruksi tersebut menghambat atau
mempelancar proses pencapaian tujuan.
6
27.
28. PENDAHULUAN
Fungsi fundamental ketiga dari fungsi
manajerial adalah menggerakkan orang
untuk melaksanakan aktifitas organisasi
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menggerakan jelas membutuhkan adanya
kematangan pribadi dan pemahaman
terhadap karakter manusia yang memiliki
kecenderungan berbeda dan dinamis,
sehingga membutuhkan adanya
sinkronisasi fungsi leadership
Planning Organizing
Implementing
/ Actuating
29. Seorang administrator atau manajer perlu menguasai :
1. Pengetahuan dan ketrampilan motivasi
2. Pengetahuan dan ketrampilan komunikasi
3. Pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan
4. Pengetahuan dan ketrampilan pengarahan
5. Pengetahuan dan ketrampilan pengawasan
6. Pengetahuan dan ketrampilan supervisi
30.
31. MOTIVASI
Motivasi sebagai “proses psikologikal yang yang
menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan
terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang
diarahkan kearah tujuan tertentu” (Mitchell, 1982:81)
Motivasi adalah “hasil proses-proses yang bersifat
internal atau eksternal bagi seorang individu yang
menimbulkan sikap entusias dan persistensi untuk
mengikuti arah tindakan tindakan tertentu” (Gray,
1984:69)
32. Motivasi akan berhasil sempurna apabila :
Tujuan organisasi yang telah ditetapkan
adalah juga menjadi tujuan perorangan dan
atau kelompok orang yang akan melaksanakan
kegiatan.
Perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan
adalah sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki seseorang dan atau kelompok orang.
33. TABEL 1. PRINSIP DASAR
MOTIVASI
TUJUAN YG DIMILIKI
Sesuai dgn tujuan
pribadi
Tidak sesuai dgn
tujuan pribadi
Aktivitas yang
diharapkan untuk
dilakukan
Sesuai dgn kemampuan
Motivasi mudah dan
tujuan dapat dicapai
Motivasi sulit, tujuan
masih mungkin
dicapai
Tidak sesuai
kemampuan
Motivasi mudah,
tujuan masih
mungkin dicapai
Motivasi sulit, tujuan
sulit dicapai
34. Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk
menjelaskan motifasi sebab :
Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya
yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang
berbeda pula.
Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai
prilaku yang tidak sama.
Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku
yang sama.
Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit
dijelaskan
Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan
dari berbagai motif.
35. MOTIF YANG ADA PADA
MANUSIA SEBAGAI FAKTOR
PENDORONG DARI PERILAKU
MANUSIA ANTARA LAIN :
Motif kekuasaan
Motif berprestasi
Motif untuk bergabung
Motif keamanan
Motif status
36. Merupakan kebutuhan manusia
untuk memanipulasi manusia lain
melalui keunggulan-keunggulan
yang dimilikinya.
Merupakan keinginan atau kehendak untuk
menyelesaikan suatu tugas secara sempurna,
atau sukses didalam situasi persaingan
(Chelland).
Menurut Chelland, setiap orang mempunyai
37. KARAKTERISTIK SESEORANG
YANG MEMPUNYAI KADAR N
ACH YANG TINGGI (HIGH
ACHIEVER) ADALAH :
1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko
secara moderat
2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung
memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik
mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan,
cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria
performansi yang spesifik.
3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan
yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.
4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah
dipilih secara tuntas dengan usaha maksimum sesuai dengan
kemampuannya.
38. Menurut Schachter motif untuk
bergabung dapat diartikan sebagai
kebutuhan untuk berada bersama orang
lain.
Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter
dari studinya yang mempelajari
hubungan antara rasa takut dengan
kebutuhan berafiliansi.
39. Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri
dari hambatan atau gangguan yang akan
mengancam keberadaannya.
Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah
satu cara untuk menjaga agar para karyawan
merasa aman di hari tuanya kelak, adalah
dengan memberikan jaminan hari tua,
pesangon, asuransi, dan sebagainya.
40. MOTIF STATUS
Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai
atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah
kelompok, organisasi atau masyarakat.
Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan
adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
41. SUMBER STATUS....
Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota
keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga
tersebut mempunyai status yang tinggi di lingkungannya.
kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan
antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.
Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya.
Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai
gelar, dsb.
Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam
lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang.
Kekuasaan dan kekuatan (Autority and Power). Dalam suatu organisasi,
individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan
memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu-
individu yang ada di bawahnya.
42. TEORI MOTIVASI DAPAT
DIRUMUSKAN KEMBALI MENJADI
3 KELOMPOK, YAITU :
Teori Kepuasan ( Content Theory )
Teori Proses ( Process Theory )
Teori Pengukuhan ( Reinforcement Theory )
43. TEORI KEPUASAN ( CONTENT
THEORY )
Hal yang memotivasi semangat bekerja seseorang
adalah :
Untuk memenuhi kebutuhan dan
Untuk memenuhi kepuasan material maupun
nonmaterial yang diperolehnya dari hasil
pekerjaannya.
Misalnya mahasiswa A ingin lulus dengan IPK
3,8. Dia akan terdorong untuk lebih giat
belajar dibandingkan dengan mahasiswa B
yang ingin lulus dengan IP 2,8.
44. Yang termasuk dapal teori kepuasan (content theory)
diantaranya adalah :
1. Teori Motivasi klasik oleh F.W. Taylor.
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory (A Theory of Human
Motivation) oleh A.H. Maslow.
3. Herzberg’s Two Factor Theory oleh Frederick Herzberg.
4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory oleh
Mc.Clelland.
5. Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory oleh
Alderfer.
6. Teori Motivasi Human Relations
7. Teori Motivasi Claude S. George
45. TEORI PROSES ( PROCESS THEORY )
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan
:
bagaimana menguatkan,
mengarahkan,
memelihara,
menghentikan
perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan
keinginan manajer.
Teori ini juga merupakan proses sebab dan akibat bagaimana
seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya.
Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses
kegiatan yang dilakukan seseorang. Bisa dikatakan bahwa
hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemarin.
46. TEORI PROSES INI,
DIKENAL ATAS :
Teori Harapan ( Expectancy Theory )
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom
yang menyatakan bahwa kekuatan yang
memotivasi seseorang untuk bekerja giat
dalam mengerjakan pekerjaannya
tergantung dari hubungan timbal balik
antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan
dari hasil pekerjaan itu.
47. Teori Keadilan (Equaty Theory)
Keadilan merupakan daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan
harus bertindak adil terhadap setiap bawahannya.
Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku
bawahan harus dilakukan secara objektif.
48. TEORI PENGUKUHAN
(REINFORCEMENT
THEORY)
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan
akibat dari perilaku dengan pemberian konpensasi.
Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung
dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat
ketergantungan tersebut bertautan dengan
hubungan antara perilaku dan kejadian yang
mengikuti perilaku tersebut.
49.
50. PENGERTIAN KOMUNIKASI
ORGANISASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis”
atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti
sama.
Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai
kesamaan makna, “commonness”.
melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi,
gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita
seringkali mempunyai makna yang berbeda terhadap
lambang yang sama.
51. Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human
Communication menguraikan ada tiga model
dalam komunikasi:
1. model komunikasi linier (one-way
communication).
2. model komunikasi interaksional.
3. model komunikasi transaksional.
52. 1. MODEL KOMUNIKASI LINIER
(ONE-WAY COMMUNICATION)
Dalam model ini komunikator memberikan
suatu stimuli dan komunikan melakukan
respon yang diharapkan tanpa mengadakan
seleksi dan interpretasi.
Komunikasinya bersifat monolog.
53. 2. MODEL KOMUNIKASI
INTERAKSIONAL
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada
tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik.
Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan
ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran
ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
54. 3. MODEL KOMUNIKASI
TRANSAKSIONAL
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami
dalam konteks hubungan (relationship) antara dua
orang atau lebih.
Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku
adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak
dapat dikomunikasikan.
55. KOMUNIKASI
ORGANISASI
Jadi komunikasi organisasi yaitu komunikasi antar
manusia (human communication) yang terjadi
dalam kontek organisasi.
Atau menurut Goldhaber komunikasi organisasi
diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu
jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain (the flow of messages
within a network of interdependent relationships).
56. ARUS KOMUNIKASI
arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.
Masing-masing arus komunikasi tersebut
mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
57. RONALD ADLER DAN
GEORGE RODMAN :
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang
berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job
instruction)
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas
perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan
yang berlaku (procedures and practices)
d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih
baik.
58. 2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika
bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun tugas yang
sudah dilaksanakan
b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan
pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri
maupun pekerjaannya.
59. 3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi
ini berlangsung di antara para karyawan ataupun
bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a. Memperbaiki koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya pemecahan konflik
e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
60. PROSES KOMUNIKASI
Perspektif kognitif menurut Colin Cherry :
penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai
kesamaan makna atau berbagi informasi (fakta, opini,
gagasan ) tentang satu objek atau kejadian.
Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat,
receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang
dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah
terjadi.
Perspektif perilaku menurut BF. Skinner :
Komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana
sender berusaha mendapatkan satu efek yang
dikehendakinya pada receiver hubungan stimulus respons
antara sender dan receiver.
61. PROSES KOMUNIKASI DALAM SUATU
ORGANISASI
Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi
suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang lebih
praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan
untuk mempengaruhi penerima (receiver).
Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan
(sender) dari setiap pesan yang disampaikannya.
62. PROSES KOMUNIKASI ANTAR
MANUSIA
•Penciptaan satu
gagasan
Ideation
•sumber
menerjemahkan
informasi atau gagasan
dalam wujud kata-
kaya, tanda-tanda atau
lambang-lambang
Encoding •Berbicara
•Menulis
•Menggambar
•Dll
Penyampaian
pesan
•Penerima pesan
memberikan
penafsiran interpretasi
terhadap pesan yang
disampaikan
kepadanya.
Decoding
Umpan balik
63. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
Encoder – Decoder
Persepsi
Situasi saat itu
Perhatiannya
Adat istiadat
Tradisi
Norma-norma
lingkungan
Keadaan fisik
Pesan
Bahasa
Rumit / tidaknya
Kejelasan
Menarik / tidak
Sesuai dengan
norma
Media (saluran komunikasi)
Menarik / tidak
Gangguan lingkungan
Cukup / tidak
Umpan balik
Persepsi
65. A. TEORI PERUBAHAN SIKAP
(TEORI 3 PROSES DARI
KELMAN)
Compliance : Mengubah sikap untuk mendapatkan reaksi
diri yang menyenangkan atau untuk menghindari hal-hal
yang tidak menyenangkan.
Identification : Menganut sikap yang dimiliki orang lain
yang ia kagumi, segani atau yang disenangi.
Internalization : Menerima sikap yang baru karena
perubahan sikap itu masih selaras dengan sikap dan nilai-
nilai yang telah ia miliki sebelumnya.
66. CONTOH : PERILAKU DOKTER
MENULIS RESEP (ADAPTASI
DARI KELMAN)
1. Karena terpaksa (compliance)
Imbalan : materi / non materi
Pengakuan dari kelompoknya
Terhindar dari kelompoknya
Terpeliharanya hubungan baik
2. Ingin meniru / ingin dipersamakan (identification)
3. Menyadari manfaatnya (internalization)
67. B. PROSES ADOPSI TINGKAH LAKU
(ADOPTION PROCESS DARI BIEL &
BOHLEN)
Awareness : Sadar
Interest : Tertarik
Evaluation : Menilai
Trial : Mencoba
Adoption : Menganut
68. FUNGSI KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information-processing system).
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti .
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi.
Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi
yang disampaikan, memberikan instruksi atau perintah.
b. berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan
kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak
boleh untuk dilaksanakan.
69. SIKAP BAWAHAN UNTUK MENJALANKAN
PERINTAH BANYAK BERGANTUNG PADA:
1. keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah
2. kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi
3. kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai
seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi
4. tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
70. 3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah.
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan
kekuasaan dan kewenangannya.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
71. 4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi : 1) formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan
laporan kemajuan oraganisasi; juga 2) informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi……
72. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Definisi :
Merupakan suatu proses mempengaruhi aktivitas
seseorang atau sekelompok untuk diarahkan
kepada pencapaian tujuan di dalam suatu situasi
tertentu “
“Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri
Handayani”
(Ki Hadjar dewantoro)
“Pemimpin sebagai pemuka harus dapat memberikan contoh
teladan, ditengah kelompok harus dapat menumbuhkan keinginan
untuk mau berusaha (memotivir) dan dibelakang mampu memberi
73. GAYA KEPEMIMPINAN (LEADERHIP STYLE) R.R. BLAKE
& JS. MOUTON
9
8
7
6
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Low High
Concern For Production
Low
High
Concern
For
People
1.1. The Deserter
1.9. The Missionary
9.1. The Autocrat
9.5. The Compromiser
9.9. The Executive
74. PERBEDAAN
Leadership Manajemen
Subyektif Obyektif
Tidak dapat diajarkan tapi dapat
dipelajari
Dapat diajarkan di sekolah : MBA,
MM dll
Sukar diukur (derajat
kepemimpinan)
Keberhasilan / Kegagalan dapat
diukur
Berdasarkan naluri (Instingtual) Lebih teknis
Berakar pada kekuasaan (power)
untuk mempengaruhi orang
Bertumpu pada kepemimpinan
yang efektif
Banyak tergantung dari watak
dan kepribadian pemimpin
Dikembangkan dari pengalaman
hidup