Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi untuk mengatasi masalah banjir. Deep tunnel merupakan sistem terowongan dan reservoir air bawah tanah yang terintegrasi untuk mengatasi masalah banjir, kelangkaan air baku dan penanganan limbah cair perkotaan. Makalah ini juga membahas negara-negara yang sudah memiliki deep tunnel seperti Chicago, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia. Faktor penyebab deep tunnel belum dibangun di Indonesia adal
Makalah ini membahas sistem drainase di Kota Banda Aceh. Pembahasan mencakup definisi drainase, jenis-jenisnya seperti drainase permukaan dan bawah permukaan, serta pentingnya drainase bagi kota. Dijelaskan pula kondisi sistem drainase yang ada, seperti pengaturan lahan, drainase acak, paralel, dan mole. Masalah utama drainase kota adalah luasnya genangan yang meningkat akibat lemahnya pengelolaan
1) Analisis debit puncak DAS Air Bengkulu untuk mengendalikan banjir dengan menggunakan program HEC-HMS. 2) Didapatkan debit puncak Sungai Rindu Hati 50,4 m3/s, Susup Sub-DAS 11,5 m3/s, dan Bengkulu Hilir Sub-DAS 85,6 m3/s. 3) Debit rata-rata kondisi eksisting Bengkulu Hilir 29,3 m3/s.
Makalah ini membahas tentang Deep Thunnel sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta. Deep Thunnel adalah terowongan multifungsi yang dapat menampung air hujan untuk mencegah banjir serta mengurangi kemacetan. Makalah ini menjelaskan pengertian Deep Thunnel, contoh penerapannya di berbagai negara, dan rencana pembangunan Deep Thunnel di Jakarta yang diharapkan dapat mengurangi dampak
Makalah ini membahas tentang deep tunnel, yaitu terowongan multifungsi yang mampu menampung air hujan dan mengurangi kemacetan. Deep tunnel telah diterapkan di berbagai kota seperti Boston, Chicago, Hong Kong, dan Tokyo. Makalah ini juga membahas perencanaan pembangunan deep tunnel di Jakarta untuk mengatasi banjir dengan panjang 19 km dan kapasitas 18 meter kubik, meskipun ada beberapa tantangan pelaksanaannya.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Deep tunnel adalah terowongan yang dibangun dalam tanah untuk menampung air hujan dan limbah, serta dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan. Makalah ini menjelaskan pengertian dan fungsi deep tunnel, contoh implementasinya di beberapa negara, serta manfaat pembangunan deep tunnel di Jakarta dalam men
Makalah ini membahas sistem drainase di Kota Banda Aceh. Pembahasan mencakup definisi drainase, jenis-jenisnya seperti drainase permukaan dan bawah permukaan, serta pentingnya drainase bagi kota. Dijelaskan pula kondisi sistem drainase yang ada, seperti pengaturan lahan, drainase acak, paralel, dan mole. Masalah utama drainase kota adalah luasnya genangan yang meningkat akibat lemahnya pengelolaan
1) Analisis debit puncak DAS Air Bengkulu untuk mengendalikan banjir dengan menggunakan program HEC-HMS. 2) Didapatkan debit puncak Sungai Rindu Hati 50,4 m3/s, Susup Sub-DAS 11,5 m3/s, dan Bengkulu Hilir Sub-DAS 85,6 m3/s. 3) Debit rata-rata kondisi eksisting Bengkulu Hilir 29,3 m3/s.
Makalah ini membahas tentang Deep Thunnel sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta. Deep Thunnel adalah terowongan multifungsi yang dapat menampung air hujan untuk mencegah banjir serta mengurangi kemacetan. Makalah ini menjelaskan pengertian Deep Thunnel, contoh penerapannya di berbagai negara, dan rencana pembangunan Deep Thunnel di Jakarta yang diharapkan dapat mengurangi dampak
Makalah ini membahas tentang deep tunnel, yaitu terowongan multifungsi yang mampu menampung air hujan dan mengurangi kemacetan. Deep tunnel telah diterapkan di berbagai kota seperti Boston, Chicago, Hong Kong, dan Tokyo. Makalah ini juga membahas perencanaan pembangunan deep tunnel di Jakarta untuk mengatasi banjir dengan panjang 19 km dan kapasitas 18 meter kubik, meskipun ada beberapa tantangan pelaksanaannya.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Deep tunnel adalah terowongan yang dibangun dalam tanah untuk menampung air hujan dan limbah, serta dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan. Makalah ini menjelaskan pengertian dan fungsi deep tunnel, contoh implementasinya di beberapa negara, serta manfaat pembangunan deep tunnel di Jakarta dalam men
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang meliputi pengumpulan data, analisis kondisi sistem drainase saat ini, pembuatan peta genangan, analisis kebutuhan drainase, dan penyusunan prioritas pengembangan berdasarkan skala kepentingan daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut membahas desain dan penerapan sistem pompaan untuk drainase daerah rendah, (2) menjelaskan jenis-jenis pompa yang umum digunakan beserta karakteristiknya, dan (3) memberikan contoh desain stasiun pompa dan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih pompa.
Makalah ini membahas pengendalian banjir di Malaysia dengan membangun terowongan bawah tanah besar (SMART) sepanjang 9,7 km untuk mengalirkan air banjir dari Sungai Kelang dan mengurangi risiko banjir di Kuala Lumpur. Terowongan ini dapat menampung tiga juta meter kubik air dan dilengkapi dengan jalan tol di dalamnya untuk meningkatkan pendapatan dan biaya pemeliharaan. SMART berfungsi mengurangi banjir
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan ulang sistem drainase di Perumahan Bukit Cengkeh II Kota Depok untuk menangani masalah banjir.
2. Dilakukan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dengan menggunakan metode distribusi Log Pearson III.
3. Dilakukan analisis hidraulika menggunakan program HEC-RAS untuk menentukan dimensi saluran drainase primer dan sek
Metode Perkiraan Banjir Das membahas berbagai metode untuk memperkirakan banjir, termasuk Metode Rasional yang sering digunakan untuk DAS perkotaan kecil. Dokumen ini juga membahas pemilihan metode yang tepat berdasarkan ukuran DAS serta pengaruh urbanisasi terhadap karakteristik das."
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan yang meliputi fungsi, komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti intensitas hujan, daerah tangkapan, dan pertumbuhan kota."
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan dapat difungsikan secara optimal. Dokumen tersebut juga membahas jenis, sistem jaringan, dan fungsi drainase perkotaan secara umum yang meliputi mengeringkan bagian kota dari genangan, mengalirkan air permukaan ke badan air terdekat, dan melindung
Bendung Karet Kalijajar dibangun untuk mencegah intrusi air laut, menyediakan air tawar untuk masyarakat setempat, dan air irigasi untuk sawah seluas 500 ha. Bendung karet dipilih karena lebih murah, mudah dibangun dan dioperasikan, serta tahan gempa. Bendung ini telah meningkatkan produksi beras dan menyediakan air bersih bagi 300 rumah tangga.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi. Deep tunnel merupakan terowongan yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi banjir di wilayah metropolitan. Deep tunnel memiliki manfaat untuk mengendalikan banjir, mengatasi kemacetan, sebagai saluran air limbah dan utilitas, namun memiliki kelemahan biaya pembangunan yang sangat mahal beserta biaya operasi dan pemeliharaannya. Makalah ini juga membahas perencanaan p
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang meliputi pengumpulan data, analisis kondisi sistem drainase saat ini, pembuatan peta genangan, analisis kebutuhan drainase, dan penyusunan prioritas pengembangan berdasarkan skala kepentingan daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut membahas desain dan penerapan sistem pompaan untuk drainase daerah rendah, (2) menjelaskan jenis-jenis pompa yang umum digunakan beserta karakteristiknya, dan (3) memberikan contoh desain stasiun pompa dan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih pompa.
Makalah ini membahas pengendalian banjir di Malaysia dengan membangun terowongan bawah tanah besar (SMART) sepanjang 9,7 km untuk mengalirkan air banjir dari Sungai Kelang dan mengurangi risiko banjir di Kuala Lumpur. Terowongan ini dapat menampung tiga juta meter kubik air dan dilengkapi dengan jalan tol di dalamnya untuk meningkatkan pendapatan dan biaya pemeliharaan. SMART berfungsi mengurangi banjir
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan ulang sistem drainase di Perumahan Bukit Cengkeh II Kota Depok untuk menangani masalah banjir.
2. Dilakukan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dengan menggunakan metode distribusi Log Pearson III.
3. Dilakukan analisis hidraulika menggunakan program HEC-RAS untuk menentukan dimensi saluran drainase primer dan sek
Metode Perkiraan Banjir Das membahas berbagai metode untuk memperkirakan banjir, termasuk Metode Rasional yang sering digunakan untuk DAS perkotaan kecil. Dokumen ini juga membahas pemilihan metode yang tepat berdasarkan ukuran DAS serta pengaruh urbanisasi terhadap karakteristik das."
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan yang meliputi fungsi, komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti intensitas hujan, daerah tangkapan, dan pertumbuhan kota."
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan dapat difungsikan secara optimal. Dokumen tersebut juga membahas jenis, sistem jaringan, dan fungsi drainase perkotaan secara umum yang meliputi mengeringkan bagian kota dari genangan, mengalirkan air permukaan ke badan air terdekat, dan melindung
Bendung Karet Kalijajar dibangun untuk mencegah intrusi air laut, menyediakan air tawar untuk masyarakat setempat, dan air irigasi untuk sawah seluas 500 ha. Bendung karet dipilih karena lebih murah, mudah dibangun dan dioperasikan, serta tahan gempa. Bendung ini telah meningkatkan produksi beras dan menyediakan air bersih bagi 300 rumah tangga.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi. Deep tunnel merupakan terowongan yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi banjir di wilayah metropolitan. Deep tunnel memiliki manfaat untuk mengendalikan banjir, mengatasi kemacetan, sebagai saluran air limbah dan utilitas, namun memiliki kelemahan biaya pembangunan yang sangat mahal beserta biaya operasi dan pemeliharaannya. Makalah ini juga membahas perencanaan p
Deep tunnel adalah terowongan multifungsi yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi banjir di wilayah metropolitan. Deep tunnel memiliki manfaat untuk mengendalikan banjir, mengatasi kemacetan, dan mengelola air limbah dan air bersih, meskipun biaya pembangunan dan pemeliharaannya sangat mahal. Beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat telah membangun deep tunnel untuk menangani berbagai masalah terkait air dan transportasi.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel atau terowongan multifungsi yang tidak hanya bertujuan untuk menampung air hujan tetapi juga untuk mengatasi limbah dan kemacetan lalu lintas. Deep tunnel telah diterapkan di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Milwaukee, dan Chicago. Makalah ini juga membahas konsep konstruksi deep tunnel jika diterapkan di Jakarta untuk mengatasi permasalahan banjir dan kemacetan.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas tentang deep tunnel sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta. Deep tunnel adalah terowongan yang dibangun jauh di bawah permukaan tanah yang dapat menampung air hujan untuk mencegah banjir serta digunakan sebagai jalur transportasi. Beberapa negara seperti Chicago, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia telah berhasil menerapkan konstruksi deep tunnel ini.
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
Drainase adalah Tindakan Teknis Mengurangi Kelebihan Air (Akibat Air Hujan, Rembesan, Maupun Kelebihan Air Irigasi Dari Suatu Kawasan/Lahan) Agar Fungsi Kawasan Tidak Terganggu
Dalam Bidang Pertanian, Drainase Bertujuan Untuk
- Meningkatkan Produksi Pertanian
- Mendapatkan Hasil Yang Berkelanjutan
- Membantu Mencapai Keuntungan Yang Maksimal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Deep Thunnel atau terowongan multifungsi merupakan ide untuk mengatasi masalah banjir dan kemacetan di Jakarta dengan membangun terowongan raksasa di bawah tanah yang dapat menampung air hujan, mengurai lalu lintas, mengelola limbah, menyuplai air bersih, dan menampung saluran utilitas. Beberapa kota seperti Chicago, Singapura, dan Hongkong telah membangun deep tunnel serupa.
Makalah ini membahas tentang deep tunnel yang dapat digunakan untuk pengendalian banjir dan pengelolaan limbah dengan teknologi ramah lingkungan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Singapura telah berhasil menggunakan deep tunnel. Konsep deep tunnel di Jakarta akan memanfaatkan lima fungsi yaitu pengendalian banjir, pengelolaan limbah, transportasi, pasokan air bersih, dan saluran utilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Ia menjelaskan pentingnya sistem drainase yang baik untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan dengan membebaskan kota dari genangan air. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai permasalahan drainase perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase dan sampah."
Similar to Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. TUGAS
ILMU UKUR TANAH II
“DEEP TUNNEL”
Disusun oleh
Frienly Arbian Umbu Daungu
18.1003.222.01.0812
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2020
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya juga mengucapkan limpah terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan tugas
makalah tentang Deep Tunnes, sehingga saya juga bisa menambah wawasan tentang materi ilmu
tanah ini.
Saya berharap kiranya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan serta
informasi kepada para pembaca terkait Deep Tunnes.
Terlepas dari itu semua saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan sehingga
pada pengerjaan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saya mohon maaf jika
terdapat kesalahan dalam pengerjaan makalah ini dan saya mohon untuk dimaklumi.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Semarang,10 April 2020
Penulis
Frienly Arbian Umbu Daungu
3. DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................................................1
Kata Pengantar ..................................................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................................4
Rumusan Masalah ...............................................................................................................4
Tujuan Penulisan .................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Deep Tunnel .....................................................................................................5
Pemodelan banjir ................................................................................................................5
Pemodelan banjir ................................................................................................................6
Negara yang memiliki Deep Tunnel ..................................................................................7
Negara yang memiliki Deep Tunnel ..................................................................................7
Faktor-faktor penyebab Deep Tunnel belum dibuat di Indonesia ......................................8
Kelebihan dan Kekurangan Deep Tunnel ...........................................................................9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran ........................................................................................................10
Daftar Pustaka .....................................................................................................................11
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banjir merupakan bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia. Banjir yang
terjadi di sungai terjadi ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan
sungai dan mengakibatkan kerusakan rumah dan bangunan lain yang dibangun di atas
dataran tinggi. Berdasarkan permasalahan banjir yang terdapat di Indonesia sebagian besar
terjadi akibat meluapnya sungai-sungai besar yang berada dan melalui daerah perkotaan.
Terowongan multifungsi bersifat multiguna, antara lain pada musim kemarau atau pada
saat kering dimanfaatkan untuk jalan bebas hambatan dan memiliki tujuan untuk
mengurangi banjir di wilayah metropolitan serta mengurangi efek berbahaya dari
pembilasan limbah mentah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud deep tunnel?
2. Apa saja pemodelan banjir ?
3. Berapa Negara yang sudah memiliki deep tunnel ?
4. Mengapa deep tunnel belum dibangun di Indonesia ?
5. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan deep tunnel?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari deep tunnel
2. Untuk mengetahui model-model banjir
3. Untuk mengetahui negara yang sudah memiliki deep tunnel
4. Untuk mengetahui faktor penyebab deep tunnel belum dibangun di Indonesia
5. 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan deep tunnel
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian DeepTunnel
Deep Tunnel atau terowongan multifungsi merupakan suatu sistem teknologi
terowongan dan reservoir air bawah tanah yang terintegrasi untuk mengatasi masalah
banjir, kelangkaan air baku dan penanganan limbah cair perkotaan. Serta merupakan
manajemen dan konservasi air tanah yang dipadukan dengan upaya penanganan
kemacetan. Konsep terowongan air (tunnel) itu sendiri dapat digunakan dalam
beberapa tujuan atau fungsi dalam mengatasi banjir. Salah satunya suatu tunnel
direncanakan dan di design untuk menyediakan penyimpanan sementara untuk aliran
banjir dan sawage system yang tidak mampu dialirkan secara bersamaan dalam suatu
badan air guna mengurangi debit puncak banjir di hilir. Selain itu tunnel memiliki
kapasitas yang besar yang dapat disediakan untuk pembuangan parsila aliran dari
sungai pada kondisi yang memungkinkan.
2. Pemodelan Banjir
Hidrograf aliran banjir
Respon suatu daerah Aliran sungai (DAS) terhadap hujan adalah limpasan
permukaan (runnof). Hujan merupakan faktor utama yang menyebabkan banjir.
Karakteristik hujan yang menyebabkan banjir adalah intensitas hujan yang tinggi
dan durasi hujan yang lama. Ketika suatu DAS merespon hujan menjadi limpasan
langsung maka karakteristik debit tersebut sangat bergantung pada konstanta dan
variabel DAS. Salah satu konstanta yang mempengaruhinya adalah koefisien guna
lahan.
6. Gambar tersebut menjelaskan bahwa jika hidrograf aliran yang terjadipada suatu
DAS melebihi dari bankfull discharge, maka volume selisih antaranya merupakan
volume limpasan yang terjadi. Volume limpasan tersebut merupakan kontribusi
banjir pada suatu DAS.
Pemodelan Hidrolika dengan HER-CAS
Suatu pemodelan hidraulik akan menganalisis hitungan hidraulik yang pada
dasarnya adala mencari kedalaman dan kecepatan aliran di sepanjang alur yang
merupakan hasil dari debit yang di input sebagai syarat batas. Software HER-CAS
merupakan program aplikasi untuk memodelkan hidraulik aliran di sungai. HER-
CAS merupakan singkatan dari Hydrologic Engineering CenterRiver Analysis
System, yang dibuat oleh satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR),
di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HER-CAS merupakan model
satu dimensi aliran permanen maupun tak permanen. Pada pemodelan HER-CAS
terdapat beberapa komponen dalam pemodelan 1 dimensi atau 2 dimensi yaitu
menentukan profil muka air pada aliran permanen (steady flow), simulasi pada
aliran unsteady flow.
Aliran tidak permanen (unsteady flow)
Pada aliran tidak permanen merupakan proses fisik pada aliran di suatu saluran
dengan mengadopsi konsep kekekalan massa dan kekekalan momentum. Proses
fisik ini dapat digambarkan dengan persamaan matematis, yang dikenal sebagai
7. persamaan St. Venant. Persamaan tersebut terdiri dari persamaan kontinuitas
(prinsip konservasi massa) dan persamaan momentum (prinsip konservasi
momentum).
Pada pemodelan 1 dimensi kawasan genangan air di luar alur utama dapat
dimodelkan sebagai kawasan tampungan yang airnya dapat saling berpindah ke dan
dari alur utama, Skema aliran pada cross section ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar di atas menjelaskan tentang skema aliran yang terjadi di palung sungai
yang menggambarkan kondisi muka air normal dan muka air saat banjir yang
memenuhi daerah bantaran banjir kanan dan kiri sungai. Gambar tersebut
merupakan ilustrasi dari pemodelan hidraulika yang dilakukan di HER-CAS.
Skema aliran tersebut merupakan pemodelan 1D dimana kondisi aliran hanya
memiliki satu arah aliran, sehingga pada saat pemodelan di HER-CAS aliran hanya
memenuhi wilayah cross section sungai yang digambarkan di pemodelan.
3. Negara-negara yang memiliki DeepTunnel
- The Tunnel and Reservoir Plan (TARP)
Banyak masalah yang terjadi pada kota Chicago seperti topografi yang
rendah,iklim yang basah, dan sebagian besar kota dibangun di atas rawa. Ini
membuat danau Michigan tidak efektif dalam menampung air hujan, yang
sebetulnya danau ini merupakan sumber pengolahan air baku.
Untuk mengatasi itu semua, pemerintah Chicago menjalankan proyek rekayasa
sipil terbesar yaitu TARP atau dikenal The Deep Tunnel Chicago. Dengan ini,
air hujan dan limbah yang semula mengalir ke Danau Michigan dialihkan ke
waduk sementara. Hasilnya Chicago terhindar dari banjir akibat luapan Sungai
8. Chicago. Luapan air itu mengalir ke terowongan bawah tanah yang saat itu
masih dalam tahap pembangunan.
- Deep Tunnel Severage System (DTSS) Singapura
DTSS merupakan solusi paling efisien dan hemat biaya untuk memenuhi
kebutuhan jangka panjang sosial yang diambil oleh pemerintah Singapura.
Proyek tahap 1 DTSS meliputi pembangunan terowongan dari Kranji ke
Changi. Reklamasi air terpusat di Changi. Lalu dibangun pipa laut untuk
pembuangan air dan pipa untuk link.
Air dibuang ke laut melalui pipa pembuangan laut dalam atau disalurkan ke
pabrik NEWater Changi. Selanjutnya, air ini akan dimurnikan melalui
teknologi DTSS. Jadi, DTSS adalah komponen penting dari strategi
pengelolaan air Singapura karena memungkinkan setiap tetes air untuk
dikumpulkan,diolah dan selanjutnya dimurnikan ke NEWater.
- HK Deep Tunnel Sewerage
Ini juga dibangun oleh pemerintah Hong kong dengan membangun terowongan
untuk fasilitas pengolahan limbah bawa tanah. Jaringan terowongan yang
mendalam dibangun di sisi utara dan barat Hong kong Island.
- Milwaukee’s Deep Tunel System
Amerika serikat bagian Milwaukee juga membangun sistem terowongan bawah
tanah . Proyek ini dinilai sebagai solusi terbaik untuk masalah arus air. Selain
juga menyimpan kelebihan air limbah sampai kemudian diproses diinstalasi
pengolahan air. Terowongan air tersebut sebenarnya konsep desain sederhana
mampu menampung lebih dari 24,9 juta meter kubik air limbah.
- Terowong Jalan Raya dan Pengurusan Air Banjir Malaysia
Dikenal dengan Terowong Jalan Raya dan Pengurusan Air Banjir (Stormwater
Management and Road Tunnel/SMART) dibangun oleh Malaysia sebuah
gorong-gorong raksasa. SMART merupakan pembangunan terpadu, yakni
9. sistem jalan dan perparitan. Proyek yang terletak di Kuala Lumpur ini
merupakan terowongan pengalihan air terpanjang di Asia Tenggara dan kedua
terpanjang di Asia. Tujuannya adalah menyelesaikan masalah banjir dan
mengurangi kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan sungai besi dan bridge loke
yew di Pudu saat jam padat.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak di bangun DeepTunnel di Indonesia,
yaitu :
- Membutuhkan anggaran besar
- Keterbatasan lahan
- Kondisi geologi tanah ( tanah keras,tanah lembek, dan kompos).
- Teknologi
- Peristiwa alam (Gempa)
5. Kelebihan dan Kekurangan Deep Tunnel/Terowongan multifungsi
Kelebihan
- Terowongan Multifungsi selain dapat menanggulangi banjir juga bisa
meningkatkam pendapatan masyarakat. Dapat berfungsi mengolah air baku dan
limbah. Ketika limbah menjadi pupuk, pupuk tesebut dapat dijual. Contohnya
di Chicago, dimana kawasan tersebut hanya berpenghuni 750 ribu namun
mampu menghasilkan jutaan pupuk dari terowongan multifungsi saja.
Kekurangan
- Dari sistem pengelolaan, aspek masyarakatnya, dan aspek kontur tipikal.
Contohnya Jakarta yang tidak bisa dibangun di bawah tanah karena tidak
mempunyai masterplan tanah sehingga bisa dibayangkan kalau program ini
tetap dijalankan maka akan terjadi tumpang tindih. Sebab ada juga proyek MRT
yang membutuhkan pembangunan di bawah tanah.
- Pekerjaan manusia tidak bisa mengalahkan situs alam salah satunya aliran air.
Bahwa dimana aliran air sama saja, air akan terhambat jika sampah atau limbah
menumpuk.
10. BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Dalam mempelajari ilmu ini, ada banyak informasi baru yang di dapat dan harus dipelajari
sehingga kontruksi bisa dibangun dengan baik dan benar untuk mampu menghadapi segala
permasalahan yang ada dan mencari solusi untuk itu. Untuk pembangunan Deep tunnes
diharapkan segera memperoleh solusi yang baik agar bisa menyelesaikan permasalahan
yang ada di Indonesia.
b) Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga informasi yang didapat untuk materi Deep
Tunnes belum terlalu lengkap. Adapun kritik dan saran dari teman-teman bisa menambah
informasi tentang Deep Tunnes dan kiranya bermanfaat untuk menambah wawasan
bersama .
11. Daftar Pustaka
Indrawan, I.,Siregar, R.I.,2018. Pemodelan Penerapan Terowongan Air (Tunnel) dalam
Mengatasi Banjir Akibat Luapan Sungai Deli. Jurnal Teknik Sipil, 25(2) ,
114-116.