SlideShare a Scribd company logo
Formularium obat
Rumah Sakit Islam Nyai
Ageng Pinatih
Tim formularium
Tim penyusun formularium
DEFINISI
 Merupakan suatu dokumen yang secara terus menerus direvisi, memuat
sediaan obat dan informasi penting lainnya yang merefleksikan keputusan
klinik mutakhir dari staf medik Rumah Sakit.
 Daftar Obat : daftar produk yang telah disetujui digunakan di RS. Daftar obat
sederhana tanpa informasi tentang tiap produk obat, hanya terdiri atas nama
generik, kekuatan dan bentuk.
FORMULARIUM
 Memuat ringkasa informasi obat yang mudah dipahami oleh profesional
kesehatan di RS.
 Informasi mencakup nama generik, indikasi penggunaan, kekuatan, bentuk
sediaan, posologi, toksikologi, jatwal pemberian, kontraindikasi, efek
samping, dosis regimen.
SISTEM FORMULARIUM
 Metode yang digunakan staf medik di suatu RS.
 Melalui KFT mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai zat aktif obat
dan bentuk sediaan terbaik untuk perawatan pasien.
 Penyediaan jenis dan jumlah obat sesuai kebutuhan pasien.
 Kebutuhan staf terakomodasi dan perencanaan pengadaan mengacu pada
formularium.
FORMAT FORMULARIUM
1. Sampul luar dengan judul formularium obat, nama RS, tahun berlaku dan nomor
edisi.
2. Daftar Isi.
3. Sambutan.
4. Kata pengantar.
5. SK, KFT, SK Pemberlakuan Formularium.
6. Petunjuk penggunaan formularium.
7. Informasi tentang kebijakan dan prosedur RS tentang obat.
8. Monografi obat.
9. Informasi khusus.
10. Lampiran ( formulir, index kelas terapi obat, index nama obat).
 Gunakan warna kertas berbeda untuk tiap bagian/seksi formularium.
 Menggunakan index pinggir.
 Membuat formularium se ukuran saku baju pabrik.
 Mencetak tebal atau menggunakan bentuk huruf yang berbeda untuk nama generik.
 Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS.
 Merupakan Badan edukasi bagi profesional kesehatan tentang terapi obat yang
rasional.
 Memberikan rasio manmaaf-biaya yang tertinggi, bukan hanya mencari obat
termurah.
MANFAAT FORMULARIUM
 Memudahkan profesional kesehatan dalam
memilih obat yang akan digunakan untuk
perawatan pasien.
 Memuat sejumlah pilihan terapi obat yang
jenisnya dibatasi, sehingga dapat mengetahui dan
mengingat obat yang digunakan secara rutin.
 IFRS dapat melakukan pengelolaan obat secara
efektif dan efisien. RS mampu membeli obat
dalam kuantitas dari jenis obat yang lebih efektif.
MANFAAT FORMULARIUM
 Obat yang tertera dalam Formularium herus sesuai dengan pola penyakit yang
ada di RS.
 Pembuatan Formularium berdasarkan pengkajian pola penyakit, populasi
pasien, gejala dan penyebabnya.
 Menggunakan tahapan pembuatan.
PEDOMAN TERAPI
 Tahap pertama :
 Pengkajian pola penyakit dan populasi pasien 4 tahun berturut turut.
 Data morbiditas.
 Kelompok peyakit, jumlah, presentasi tiap ahun.
 Pengelompokan berdasarkan ICD-10 ( International Statistical
Classification of Disease and Related Health Problem)
 Tahap kedua :
 Penetapan peringkat penyakit terbanyak.
 Tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah rata2x serta presentase
pasien.
TAHAPAN
 Tahap ketiga :
 Penetapan penyakit, gejala, penyebab dan golongan farmakologi obat.
 Tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah serta presentase pasien dalam tiap
sub kelompok penyakit.
 Tahap keempat :
 Tabel berisi sub kelompok penyakit dan golongan farmakalogi obat dan pendukung
yang diperlukan untuk tiap penyakit.
TAHAPAN
 Tahap kelima :
 Pemberian nama obat dalam tiap golongan farmakologi.
 Tabel yang mengandung golongan farmakologi, sub golongan farmakologi, nama
obat dan bahan pendukung yang diperlukan untuk tiap penyakit.
Tahap pengkajian ini dilakukan bila RS belum ada Standart Pengobatan.
TAHAPAN
 EVALUASI PENGGUNAAN :
 Pengkajian dari data Pustaka :
 Mengumpulkan naskah ilmiah berkaitan dengan aspek keamanan, efektivitas dan
biaya.
 Menggunakan jurnal : British Medical Journal, New England Journal of Medicine,
Cochrane Review.
 Melakukan telaah ilmiah.
 Pengkajian dengan mengambil data sendiri :
 Proses terus menerus sah secara organisasi, terstruktur, ditujukan untuk memastikan
obat digunakan secara tepat, aman dan bermanfaat.
SISTEM FORMULARIUM
 PENILAIAN
◦ Obat baru yang diusulkan dilengkapi dengan informasi
kelas terapi, indikasi terapi, bentuk sediaan dan
kekuatan, bioavailabilitas, farmakokinetik, kisaran
dosis, efek samping, efek toksik, perhatian khusus,
kelebihan dibanding obat lama, uji klinik, kajian
epidemiologi, perbandingan harga, rekomendasi tingkat
I EBM (evidence base medicine).
◦ Tingkatan bukti ilmiah tertinggi untuk indikasi dan
keamanannya, ketersediaan di pasaran, harga dan biaya
termurah.
SISTEM FORMULARIUM
 PEMILIHAN OBAT;
 Faktor institusional (kelembagaan) : sesuai pola penyakit, polpulasi pasien dan
kebijakan RS.
 Faktor obat : efektivitas, keamanan, profil farmakokinetik dan
farmakodinamik, ketersediaan obat, fasilitas penyimpanan, pembuatan,
kualitas produk, reaksi obat merugikan dan kemudahan penggunaan, ada ijin
edar dari DepKes.
 Faktor biaya : biaya sediaan, biaya penyiapan, biaya pemberian dan
monitoring.
SISTEM FORMULARIUM
 PENGGUNAAN OBAT NON FORMULARIUM.
◦ Kasus tertentu yang jarang terjadi, misal kelainan
hormon pada anak, penyakit kulit langka.
◦ Perkembangan terapi yang memerlukan obat baru
yang belum terakomodir.
◦ Obat yang sangat mahal dan penggunaannya
dikendalikan secara ketat, misal sitostatika baru,
antibiotika yang dicadangkan ( reserved antibiotics).
◦ Prosedur dengan formulir yang diusulkan oleh dokter,
disetujui kepala SMF, penilaian usulan oleh KFT baru
setelah disetujui disampaikan ke IFRS untuk
diadakan.
SISTEM FORMULARIUM
 PROSES
 Rekapitulasi usulan obat dari masing2 SMF.
 Mengelompokkan berdasar klas terapi.
 Membahas usulan dalam rapat KFT.
 Rancangan disebarkan ke SMF sbg umpan balik.
 Membahas hasil umpan balik.
 Menetapkan daftar obat yang masuk formularium.
 Tidak boleh jenis yang sama obat bila.
 Menyusun kebijakan dan pedoman implementasi.
 Edukasi formularium pada staf, monitoring KFT yang dibantu IFRS.
PENYUSUNAN FORMULARIUM
 KEBIJAKAN DAN PROSEDUR:
◦ Masa berlakunya, tatalaksana dalam penulisan resep,
prosedur pelayanan, kebijakan obat generik.
◦ Prosedur pengusulan obat yang ditambahkan,
dihapuskan.
◦ SK tentang KFT.
◦ Kebijakan dan prosedur substitusi generik dan
terapetik, penghentian permintaan otomatis,
permintaan obat lisan, obat yang dibawa pasien ke
RS, konsumsi sendiri oleh pasien, penggunaan obat
sampel, permintaan obat Cito, standar waktu, MESO.
◦ Kebijakan penulisan resep Rawat Jalan.
ISI FORMULARIUM
DAFTAR OBAT
KLS TRP
& KAT
FDA
NO
URUT
OBAT
NAMA GENERIK BENTUK
SEDIAAN &
KEKUATAN
DOSIS &
KETERANGAN
1 2 3 4 5
1.1
C 1
Analgetika
narkotika
Fentanil 0,05 mg/ml,
TTS 25
mcg/jam. 50
mcg/jam, inj,
patch
 Tabel ekivalensi dosis dari obat yang
sama golongan farmakologinya.
 Cara perhitungan untuk dosis anak.
 Daftar racun yang dapat didialisis.
 Cara perhitungan penyesuaian dosis.
 Interaksi obat.
 Daftar obat dengan index terapi
sempit.
INFORMASI KHUSUS
 Sesuai kebijakan Rumah Sakit.
 Distribusi :
 Unit pelayanan rawat jalan, inap, & darurat.
 Instalasi Farmasi dan seluruh satelit fsrmasi.
 Pimpinan Rumah Sakit.
 Pusat Pelayanan Informasi Obat.
 Bagian/ SMF/ UPF/ Departemen.
 Anggota Staf Medik dan Apoteker.
 Perpustakaan.
 Bagian Pengadaan. Dll yang dianggap perlu.
MASA BERLAKU & DISTRIBUSI
 Kepatuhan Penulisan Resep sesuai Formularium.
◦ Jumlah obat sesuai formularium x 100%
Jumlah total sesuai formularium
 Kepatuhan Pengadaan sesuai Formularium.
◦ Jumlah produk diadakan sesuai formularium x 100%
Jumlah total produk obat sesuai formularium
 Dibuat standart kepatuhan yang di tetapkan RS.
 Hasil disampaikan secara periodik.
EVALUASI KEPATUHAN
 Sistem formularium tidak berjalan dengan baik.
 Tidak ada surat keputusan pimpinan RS.
 Tidak ada sosialisasi formularium oleh KFT
kepada staf medik.
 Tidak adanya supervisi secara reguler.
 KFT tidak berfungsi dengan baik.
 Formularium tidak pernah direvisi.
 Apoteker IFRS tidak berperan sebagai mana
mestinya.
 Tidak adanya mekanisme penghargaan dan
hukuman
 Adanya konflik kepentingan dalam pengadaan.
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
 Proses pemutakhiran akan berjalan bila sistem formularium sudah
dilaksanakan dengan baik.
 Pengkajian Penggunaan obat : pengkajian dari efek terapi dari beberapa kelas
terapi obat tiap tahun.
 Penambahan dan Penghapusan Obat dari Formularium.
PEMUTAKHIRAN FORMULARIUM
 Obat berpotensi tinggi menimbulkan efek samping yang serius (ESO belum
banyak dilaporkan).
 Obat yang diduga banyak digunakan secara tidak rasional (antibiotika).
 Obat mahal seperti sitostatika.
 Obat yang dievaluasi bisa dimasukkan, dikeluarkan atau dipertahankan dalam
formularium.
PRIORITAS OBAT DI KAJI
 Penetapan obat atau kelas terapi obat.
 Pengumpulan data : retrospektif, konkuren,
prospektif.
 Demografi pasien, karakteristik pasien, sejarah
pengobatan.
 Indikasi penggunaan obat.
 Sejarah penggunaan obat.
 Obat obat yang digunakan sekarang.
 Adanya efek samping obat, interaksi obat.
 Data laboratorium ( biokimia, darah, mikrobiologis)
TAHAP PENGKAJIAN
 Permohonan harus diajukan secara resmi melalui SMF kepada KFT.
 Permohonan yang diajukan memuat informasi :
 Mekanisme farmakologi obat dan indikasi yang diajukan.
 Alasan mengapa obat yang diajukan lebih baik dari yang sudah ada.
 Bukti ilmiah dari pustaka yang mendukung perlunya obat dimasukkan.
PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN
OBAT
 Obat tidak beredar lagi dipasaran.
 Obat tidak ada yang menggunakan lagi.
 Sudah ada obat baru yang lebih cost effective.
 Obat setelah dievaluasi memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan manfaatnya.
KRITERIA PENGHAPUSAN
 Apoteker selaku sekretaris KFT.
 Berperan aktif dalam kegiatan menunjang Formularium.
 Merekapitulasi usulan obat.
 Mengkaji informasi dari pustaka ilmiah.
 Menyajikan data ketersediaan dan harga obat.
 Melakukan evaluasi usulan obat.
PERAN APOTEKER
 Menyiapkan informasi yang akan dimuat dalam
formularium.
 Berpartisipasi aktif dalam rapat pembahasan
penyusunan formularium.
 Berpartisipasi aktif dalam sosialisasi formularium.
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
implementasi secara berkesinambungan.
 Mengkajian penggunaan obat.
PERAN APOTEKER
 SANBE
 Tenggang waktu : 3 bulan
 Diskon : 25%
 Interbat
 Tenggang waktu : 1bulan
 Diskon : 20%
 Pyridam
 Tenggang waktu : 1 bulan
 Diskon :20%
 OTTO
 Tenggang waktu : 1 bulan
 Diskon :20%
 Landson
 Tenggang waktu : 1 bulan
 Diskon :20%
Perusahaan obat yang MOU dengan RSI NAP
Terima kasih

More Related Content

Similar to Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx

Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
nisha althaf
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
BabangPattimura
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
rullyfebri
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
Sri Suratini
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
Chafa Nick
 
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan Sediaan Farmasi.pptx
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan  Sediaan Farmasi.pptxPertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan  Sediaan Farmasi.pptx
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan Sediaan Farmasi.pptx
alwismart2017
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
AriestaPerwitasari
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
MFerdyYahyaRamadhan
 
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo
ipung purwanto
 
ppt farmasi klinik fika.pptx
ppt farmasi klinik fika.pptxppt farmasi klinik fika.pptx
ppt farmasi klinik fika.pptx
LisaSofitriana
 
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxPPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
hanik mariana
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
nisha althaf
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
ssusercd3bde
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
Nurul Vanny
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Gilang Rizki
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptx
romawaode
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
Sapan Nada
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
hanik mariana
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
DidikLukman
 

Similar to Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx (20)

Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan Sediaan Farmasi.pptx
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan  Sediaan Farmasi.pptxPertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan  Sediaan Farmasi.pptx
Pertemuan 8 Perencanaan & Pengadaan Sediaan Farmasi.pptx
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo1.6. laporan bimbingan mpo
1.6. laporan bimbingan mpo
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
ppt farmasi klinik fika.pptx
ppt farmasi klinik fika.pptxppt farmasi klinik fika.pptx
ppt farmasi klinik fika.pptx
 
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptxPPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
PPT Pemantauan Terapi Obat oleh Apoteker.pptx
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
9. Pemantauan Terapi Obat-PTO1.pptx
 
Tabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
PPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptx
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 

Recently uploaded

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 

Recently uploaded (20)

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 

Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx

  • 1. Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih Tim formularium
  • 3. DEFINISI  Merupakan suatu dokumen yang secara terus menerus direvisi, memuat sediaan obat dan informasi penting lainnya yang merefleksikan keputusan klinik mutakhir dari staf medik Rumah Sakit.  Daftar Obat : daftar produk yang telah disetujui digunakan di RS. Daftar obat sederhana tanpa informasi tentang tiap produk obat, hanya terdiri atas nama generik, kekuatan dan bentuk.
  • 4. FORMULARIUM  Memuat ringkasa informasi obat yang mudah dipahami oleh profesional kesehatan di RS.  Informasi mencakup nama generik, indikasi penggunaan, kekuatan, bentuk sediaan, posologi, toksikologi, jatwal pemberian, kontraindikasi, efek samping, dosis regimen.
  • 5. SISTEM FORMULARIUM  Metode yang digunakan staf medik di suatu RS.  Melalui KFT mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai zat aktif obat dan bentuk sediaan terbaik untuk perawatan pasien.  Penyediaan jenis dan jumlah obat sesuai kebutuhan pasien.  Kebutuhan staf terakomodasi dan perencanaan pengadaan mengacu pada formularium.
  • 6. FORMAT FORMULARIUM 1. Sampul luar dengan judul formularium obat, nama RS, tahun berlaku dan nomor edisi. 2. Daftar Isi. 3. Sambutan. 4. Kata pengantar. 5. SK, KFT, SK Pemberlakuan Formularium. 6. Petunjuk penggunaan formularium. 7. Informasi tentang kebijakan dan prosedur RS tentang obat. 8. Monografi obat. 9. Informasi khusus. 10. Lampiran ( formulir, index kelas terapi obat, index nama obat).  Gunakan warna kertas berbeda untuk tiap bagian/seksi formularium.  Menggunakan index pinggir.  Membuat formularium se ukuran saku baju pabrik.  Mencetak tebal atau menggunakan bentuk huruf yang berbeda untuk nama generik.
  • 7.  Meningkatkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di RS.  Merupakan Badan edukasi bagi profesional kesehatan tentang terapi obat yang rasional.  Memberikan rasio manmaaf-biaya yang tertinggi, bukan hanya mencari obat termurah. MANFAAT FORMULARIUM
  • 8.  Memudahkan profesional kesehatan dalam memilih obat yang akan digunakan untuk perawatan pasien.  Memuat sejumlah pilihan terapi obat yang jenisnya dibatasi, sehingga dapat mengetahui dan mengingat obat yang digunakan secara rutin.  IFRS dapat melakukan pengelolaan obat secara efektif dan efisien. RS mampu membeli obat dalam kuantitas dari jenis obat yang lebih efektif. MANFAAT FORMULARIUM
  • 9.  Obat yang tertera dalam Formularium herus sesuai dengan pola penyakit yang ada di RS.  Pembuatan Formularium berdasarkan pengkajian pola penyakit, populasi pasien, gejala dan penyebabnya.  Menggunakan tahapan pembuatan. PEDOMAN TERAPI
  • 10.  Tahap pertama :  Pengkajian pola penyakit dan populasi pasien 4 tahun berturut turut.  Data morbiditas.  Kelompok peyakit, jumlah, presentasi tiap ahun.  Pengelompokan berdasarkan ICD-10 ( International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem)  Tahap kedua :  Penetapan peringkat penyakit terbanyak.  Tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah rata2x serta presentase pasien. TAHAPAN
  • 11.  Tahap ketiga :  Penetapan penyakit, gejala, penyebab dan golongan farmakologi obat.  Tabel berisi sub kelompok penyakit dan jumlah serta presentase pasien dalam tiap sub kelompok penyakit.  Tahap keempat :  Tabel berisi sub kelompok penyakit dan golongan farmakalogi obat dan pendukung yang diperlukan untuk tiap penyakit. TAHAPAN
  • 12.  Tahap kelima :  Pemberian nama obat dalam tiap golongan farmakologi.  Tabel yang mengandung golongan farmakologi, sub golongan farmakologi, nama obat dan bahan pendukung yang diperlukan untuk tiap penyakit. Tahap pengkajian ini dilakukan bila RS belum ada Standart Pengobatan. TAHAPAN
  • 13.  EVALUASI PENGGUNAAN :  Pengkajian dari data Pustaka :  Mengumpulkan naskah ilmiah berkaitan dengan aspek keamanan, efektivitas dan biaya.  Menggunakan jurnal : British Medical Journal, New England Journal of Medicine, Cochrane Review.  Melakukan telaah ilmiah.  Pengkajian dengan mengambil data sendiri :  Proses terus menerus sah secara organisasi, terstruktur, ditujukan untuk memastikan obat digunakan secara tepat, aman dan bermanfaat. SISTEM FORMULARIUM
  • 14.  PENILAIAN ◦ Obat baru yang diusulkan dilengkapi dengan informasi kelas terapi, indikasi terapi, bentuk sediaan dan kekuatan, bioavailabilitas, farmakokinetik, kisaran dosis, efek samping, efek toksik, perhatian khusus, kelebihan dibanding obat lama, uji klinik, kajian epidemiologi, perbandingan harga, rekomendasi tingkat I EBM (evidence base medicine). ◦ Tingkatan bukti ilmiah tertinggi untuk indikasi dan keamanannya, ketersediaan di pasaran, harga dan biaya termurah. SISTEM FORMULARIUM
  • 15.  PEMILIHAN OBAT;  Faktor institusional (kelembagaan) : sesuai pola penyakit, polpulasi pasien dan kebijakan RS.  Faktor obat : efektivitas, keamanan, profil farmakokinetik dan farmakodinamik, ketersediaan obat, fasilitas penyimpanan, pembuatan, kualitas produk, reaksi obat merugikan dan kemudahan penggunaan, ada ijin edar dari DepKes.  Faktor biaya : biaya sediaan, biaya penyiapan, biaya pemberian dan monitoring. SISTEM FORMULARIUM
  • 16.  PENGGUNAAN OBAT NON FORMULARIUM. ◦ Kasus tertentu yang jarang terjadi, misal kelainan hormon pada anak, penyakit kulit langka. ◦ Perkembangan terapi yang memerlukan obat baru yang belum terakomodir. ◦ Obat yang sangat mahal dan penggunaannya dikendalikan secara ketat, misal sitostatika baru, antibiotika yang dicadangkan ( reserved antibiotics). ◦ Prosedur dengan formulir yang diusulkan oleh dokter, disetujui kepala SMF, penilaian usulan oleh KFT baru setelah disetujui disampaikan ke IFRS untuk diadakan. SISTEM FORMULARIUM
  • 17.  PROSES  Rekapitulasi usulan obat dari masing2 SMF.  Mengelompokkan berdasar klas terapi.  Membahas usulan dalam rapat KFT.  Rancangan disebarkan ke SMF sbg umpan balik.  Membahas hasil umpan balik.  Menetapkan daftar obat yang masuk formularium.  Tidak boleh jenis yang sama obat bila.  Menyusun kebijakan dan pedoman implementasi.  Edukasi formularium pada staf, monitoring KFT yang dibantu IFRS. PENYUSUNAN FORMULARIUM
  • 18.  KEBIJAKAN DAN PROSEDUR: ◦ Masa berlakunya, tatalaksana dalam penulisan resep, prosedur pelayanan, kebijakan obat generik. ◦ Prosedur pengusulan obat yang ditambahkan, dihapuskan. ◦ SK tentang KFT. ◦ Kebijakan dan prosedur substitusi generik dan terapetik, penghentian permintaan otomatis, permintaan obat lisan, obat yang dibawa pasien ke RS, konsumsi sendiri oleh pasien, penggunaan obat sampel, permintaan obat Cito, standar waktu, MESO. ◦ Kebijakan penulisan resep Rawat Jalan. ISI FORMULARIUM
  • 19. DAFTAR OBAT KLS TRP & KAT FDA NO URUT OBAT NAMA GENERIK BENTUK SEDIAAN & KEKUATAN DOSIS & KETERANGAN 1 2 3 4 5 1.1 C 1 Analgetika narkotika Fentanil 0,05 mg/ml, TTS 25 mcg/jam. 50 mcg/jam, inj, patch
  • 20.  Tabel ekivalensi dosis dari obat yang sama golongan farmakologinya.  Cara perhitungan untuk dosis anak.  Daftar racun yang dapat didialisis.  Cara perhitungan penyesuaian dosis.  Interaksi obat.  Daftar obat dengan index terapi sempit. INFORMASI KHUSUS
  • 21.  Sesuai kebijakan Rumah Sakit.  Distribusi :  Unit pelayanan rawat jalan, inap, & darurat.  Instalasi Farmasi dan seluruh satelit fsrmasi.  Pimpinan Rumah Sakit.  Pusat Pelayanan Informasi Obat.  Bagian/ SMF/ UPF/ Departemen.  Anggota Staf Medik dan Apoteker.  Perpustakaan.  Bagian Pengadaan. Dll yang dianggap perlu. MASA BERLAKU & DISTRIBUSI
  • 22.  Kepatuhan Penulisan Resep sesuai Formularium. ◦ Jumlah obat sesuai formularium x 100% Jumlah total sesuai formularium  Kepatuhan Pengadaan sesuai Formularium. ◦ Jumlah produk diadakan sesuai formularium x 100% Jumlah total produk obat sesuai formularium  Dibuat standart kepatuhan yang di tetapkan RS.  Hasil disampaikan secara periodik. EVALUASI KEPATUHAN
  • 23.  Sistem formularium tidak berjalan dengan baik.  Tidak ada surat keputusan pimpinan RS.  Tidak ada sosialisasi formularium oleh KFT kepada staf medik.  Tidak adanya supervisi secara reguler.  KFT tidak berfungsi dengan baik.  Formularium tidak pernah direvisi.  Apoteker IFRS tidak berperan sebagai mana mestinya.  Tidak adanya mekanisme penghargaan dan hukuman  Adanya konflik kepentingan dalam pengadaan. PENYEBAB KETIDAKPATUHAN
  • 24.  Proses pemutakhiran akan berjalan bila sistem formularium sudah dilaksanakan dengan baik.  Pengkajian Penggunaan obat : pengkajian dari efek terapi dari beberapa kelas terapi obat tiap tahun.  Penambahan dan Penghapusan Obat dari Formularium. PEMUTAKHIRAN FORMULARIUM
  • 25.  Obat berpotensi tinggi menimbulkan efek samping yang serius (ESO belum banyak dilaporkan).  Obat yang diduga banyak digunakan secara tidak rasional (antibiotika).  Obat mahal seperti sitostatika.  Obat yang dievaluasi bisa dimasukkan, dikeluarkan atau dipertahankan dalam formularium. PRIORITAS OBAT DI KAJI
  • 26.  Penetapan obat atau kelas terapi obat.  Pengumpulan data : retrospektif, konkuren, prospektif.  Demografi pasien, karakteristik pasien, sejarah pengobatan.  Indikasi penggunaan obat.  Sejarah penggunaan obat.  Obat obat yang digunakan sekarang.  Adanya efek samping obat, interaksi obat.  Data laboratorium ( biokimia, darah, mikrobiologis) TAHAP PENGKAJIAN
  • 27.  Permohonan harus diajukan secara resmi melalui SMF kepada KFT.  Permohonan yang diajukan memuat informasi :  Mekanisme farmakologi obat dan indikasi yang diajukan.  Alasan mengapa obat yang diajukan lebih baik dari yang sudah ada.  Bukti ilmiah dari pustaka yang mendukung perlunya obat dimasukkan. PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN OBAT
  • 28.  Obat tidak beredar lagi dipasaran.  Obat tidak ada yang menggunakan lagi.  Sudah ada obat baru yang lebih cost effective.  Obat setelah dievaluasi memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan manfaatnya. KRITERIA PENGHAPUSAN
  • 29.  Apoteker selaku sekretaris KFT.  Berperan aktif dalam kegiatan menunjang Formularium.  Merekapitulasi usulan obat.  Mengkaji informasi dari pustaka ilmiah.  Menyajikan data ketersediaan dan harga obat.  Melakukan evaluasi usulan obat. PERAN APOTEKER
  • 30.  Menyiapkan informasi yang akan dimuat dalam formularium.  Berpartisipasi aktif dalam rapat pembahasan penyusunan formularium.  Berpartisipasi aktif dalam sosialisasi formularium.  Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi secara berkesinambungan.  Mengkajian penggunaan obat. PERAN APOTEKER
  • 31.  SANBE  Tenggang waktu : 3 bulan  Diskon : 25%  Interbat  Tenggang waktu : 1bulan  Diskon : 20%  Pyridam  Tenggang waktu : 1 bulan  Diskon :20%  OTTO  Tenggang waktu : 1 bulan  Diskon :20%  Landson  Tenggang waktu : 1 bulan  Diskon :20% Perusahaan obat yang MOU dengan RSI NAP