1. Kucing, capung, bebek, ulat kaki seribu, burung gereja, kupu-kupu, ayam, kalajengking, tikus, laba-laba, nyamuk, katak, semut hitam, bekicot, belalang, dan kepiting merupakan hewan-hewan yang memiliki ciri morfologi dan klasifikasi tertentu.
A. Morfologi Umum Blattidae
a. Antena filiform, panjang, bersegmen-segmen dan bisa bergerak.
b. Umumnya mulut bertipe mengunyah (Chewing/mandibulate mouthparts)
c. Mempunyai sepasang mata majemuk dan dua simple ocelli.
d. Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral dengan permukaan halus tidak berambut,tidak bersisik.
B. Morfologi Umum Blattidae
a. Kepala tertutup pronotum.
b. Sayap 2 pasang, yang luar tebal dengan venasi jelas dan bagian dalam membranous.
c. Berwarna coklat sampai cokat tua (agak hitam).
d. Mempunyai tiga pasang kaki untuk merayap(berlari).
Ø Telur Kecoa
• Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari sampai telur menetas.
• Telur diletakkan secara berkelompok.
• Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur yang disebut ootheca.
• Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
• Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi sampai menetas, tapi ada beberapa jenis kecoa yang menempelkan telurnya di ujung abdomen induk sampai menetas.
Ø Nimfa Kecoa
• Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
• Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih.
• Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa.
• Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
• Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa dapat dikenali dengan tidak adanya sayap, sayap akan tumbuh jika sudah dewasa.
C. Beberapa Spesies Blattidae yang penting:
1. Periplaneta americana
2. Blata orientalis
3. Blatella germanica
4. Supella supellectilium (Brown banded)
Ø Beberapa aspek perilaku kecoa :
1. Umumnya kecoa adalah binatang malam yang hidupnya sering berkoloni.
2. Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor untuk hidup.
3. Kecoa pada umumnya adalah pemakan segala(omnivora), tetapi kecoa menyukai makanan kotor seperti kotoran manusia dan dahak. Walaupun demikian dia suka makan makanan manusia.
4. Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama, pada bagian kepala dengan dua antena sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian kaki belakang sampai ke bagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai antena.
5. Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa hanya butuh waktu 15 - 20 milidetik.
6. Kecoa tua akan mengalami penurunan stamina hingga mudah ditangkap.
A. Morfologi Umum Blattidae
a. Antena filiform, panjang, bersegmen-segmen dan bisa bergerak.
b. Umumnya mulut bertipe mengunyah (Chewing/mandibulate mouthparts)
c. Mempunyai sepasang mata majemuk dan dua simple ocelli.
d. Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral dengan permukaan halus tidak berambut,tidak bersisik.
B. Morfologi Umum Blattidae
a. Kepala tertutup pronotum.
b. Sayap 2 pasang, yang luar tebal dengan venasi jelas dan bagian dalam membranous.
c. Berwarna coklat sampai cokat tua (agak hitam).
d. Mempunyai tiga pasang kaki untuk merayap(berlari).
Ø Telur Kecoa
• Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari sampai telur menetas.
• Telur diletakkan secara berkelompok.
• Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur yang disebut ootheca.
• Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
• Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi sampai menetas, tapi ada beberapa jenis kecoa yang menempelkan telurnya di ujung abdomen induk sampai menetas.
Ø Nimfa Kecoa
• Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
• Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih.
• Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai dia menjadi dewasa.
• Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
• Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa dapat dikenali dengan tidak adanya sayap, sayap akan tumbuh jika sudah dewasa.
C. Beberapa Spesies Blattidae yang penting:
1. Periplaneta americana
2. Blata orientalis
3. Blatella germanica
4. Supella supellectilium (Brown banded)
Ø Beberapa aspek perilaku kecoa :
1. Umumnya kecoa adalah binatang malam yang hidupnya sering berkoloni.
2. Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor untuk hidup.
3. Kecoa pada umumnya adalah pemakan segala(omnivora), tetapi kecoa menyukai makanan kotor seperti kotoran manusia dan dahak. Walaupun demikian dia suka makan makanan manusia.
4. Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama, pada bagian kepala dengan dua antena sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian kaki belakang sampai ke bagian perut dengan rambut-rambut halus yang berfungsi sebagai antena.
5. Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa hanya butuh waktu 15 - 20 milidetik.
6. Kecoa tua akan mengalami penurunan stamina hingga mudah ditangkap.
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
PPT tentang Aves
I've graduated highscool, and all these presentasions are now useless to me, so i thought im just gonna share these to help you, struggling students (like i used to be) to do your homework. Hope they're helpful and you use them for goods!
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1. KUCING
Nama ilmiah : Felis catus
Deskripsi:
Morfologi:
Tubuh ditutupi rambut
Berkaki empat
Memiliki kumis
Nutrisi : dengan memakan hewan lain (karnivora)
Reproduksi : Melahirkan
Klasifikasi
Animalia
Filum
Kelas
Ordo:
Famili
Subfamili
Genus
Spesies
Animalia
Chordata
Mammalia
Carnivore
Felidae
Felinae
Felis
Felis catus
2. CAPUNG
Nama ilmiah : Pantala flavescens
Deskripsi:
Morfologi:
Sebuah capung memiliki dua mata majemuk besar yang mengambil sebagian besar
kepalanya. Capung memiliki panjang, halus, sayap membran yang transparan dan
beberapa memiliki warna kuning muda dekat ujung. Tubuh mereka yang panjang dan
ramping dan mereka memiliki antena pendek.
Capung sangat berwarna-warni, misalnya hijau penjerumat capung memiliki kepala
hijau da perut tersegmentasi biru. Beberapa merah seperti Comet penjerumat dan
kuning seperti Emerald penjerumat.
Capung napas melalui spirakel yang lubang-lubang kecil yang terletak di perut
mereka. Mereka bisa mengalahkan setiap sepasang sayap bersama-sama atau secara
terpisah dan sayap belakang mereka bisa keluar dari fase dengan sayap depan. Sayap
mengalahkan mereka sekitar 50-90 denyut per detik. Capung telah rumit otot leher
yang memungkinkan mereka untuk memiringkan kepala mereka ke samping 180
derajat, kembali 70 derajat dan 40 derajat ke bawah.
2. Nutrisi : dengan memakan hewan lain (karnivora)
Reproduksi : Bermetamorfosis
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Subordo
Family
Genus
Spesies
Animalia
Arthropoda
Insect
Odonata
Anisoptera
Libellulidae
Pantala
P. flavescens
3. BEBEK
Nama ilmiah : Anas platyrhynchos
Deskripsi:
Morfologi:
• Tubuh ditutupi bulu
• Sepasang kaki
• Memiliki paruh berbentuk kecil, pendek, dan runcing di ujungnya
Nutrisi : Heerotrof (Herbivora: pemakan timbuhan))
Reproduksi : Seksual (Beranak)
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
Animalia
Chordata
Aves
Anseriformes
Anatidae
Anas
Anas platyrhynchos
4. ULAT KAKI SERIBU
Nama ilmiah : Narceus americanus
Deskripsi:
Morfologi:
Memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali segmen pertama di belakang kepala, dan
sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki). Kaki seribu adalah Ordo dari anggota
hewan tak bertulang belakang. Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah segmennya
sekitar 25-100, setiap segmennya hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen
mempunyai lima pasang kaki dan dua pasang spirakel. Pada kepala terdapat sepasang
antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal
3. Nutrisi : Heterotrof
Reproduksi : Seksual (Bertelur)
Klasifikasi
Kingdom
Phyllum:
Sub-Phyllum
Class
Ordo
Genus
Species
Animalia
Arthopoda
Invertebrate
Diplooda
Spiroboloda
Narceus
Narceus americanus
5. BURUNG GEREJA
Nama ilmiah : Passer montanus
Deskripsi:
Morfologi:
Memiliki ukuran tubuh relatif kecil, hanya berukuran 13-14 cm. Memiliki warna coklat
gelap pada bagian kepala, dan mulut. Pada bagian tenggorokan berwarna kecoklatan
hingga kehitaman. Pada bagian pipi, memiliki dua warna yaitu putih dan hitam.
Pada bagian bawah dadanya berwarna kuning tuda dan terdapat beberapa warna putih
abu-abu. Pada bagian atas termasuk sayap berwarna cokelat, dikelilingin oleh warna abu-
abu dan hitam seperti garis panjang. Pada bagian kaki, berwarna abu-abu dan ada
beberapa burung geraja berwarna kecoklatan. Hidup berkelompok dalam jumlah besar
baik, sewaktu mencari makan ataupun istirahat.
Nutrisi : Heerotrof (omnivora)
Reproduksi : Seksual (Bertelur)
Klasifikasi
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
Animalia
Chordata
Aves
Passeriformes
Passeridae
Passer
Passer montanus
6. KUPU-KUPU
Nama ilmiah : Ypthima pandocus
Deskripsi:
Morfologi:
4. Kupu-kupu berukuran sedang dengan warna sayap atas dominan kelabu dengan goresan
-goresan kuning, terdapat satu pola mata di sisi kiri dan satu di kanan sayap atas, sedang
pada sayap bawah bagian sisi atas terdapat empat pola mata, dua di kiri dan dua di kanan.
Nutrisi : Heerotrof (Memakan nektar atau madu)
Reproduksi : Seksual (Bermetamorfosis sempurna)
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phyllum: Arthropoda
Sub-Phyllum: invertebrate
Class: Insecta
Ordo: Lepidotera
Family: Nymphalidae
Genus: Ypthima
Species: Ypthima pandocos
Animalia
Arthopoda
Invertebrate
Insecta
Lepidoptera
nymphalidae
Ypthima
Ypthima pandocus
7. AYAM
Nama ilmiah : Gallus gallus
Deskripsi:
Morfologi:
Ayam kampung ini memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil
dibandingkan dengan ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan dan
produksi telurnya sekitar 135 butir/tahunnya.
Ayam kampung pada jantan memiliki jengger berwarna merah, bergerigi dan berdiri
tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil dan juga tebal serta memiliki warna
merah cerah.
pada bagian kulit ayam tersebut memiliki warna kuning pucat, memiliki kaki panjang
dan juga kuat.
Nutrisi : Heerotrof (omnivora)
Reproduksi : Seksual (Bertelur)
Klasifikasi
Kingdom
Phyllum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Chordata
Aves
Galliformes
Phasianidae
Gallus
Gallus gallus
8. KALAJENGKING
Nama ilmiah : Androctonus crassicauda
5. Deskripsi:
Morfologi:
Memiliki sengat yang menggantung di bagian ekor yang disebut metasoma, berkaki
enam, berbuku-buku. Semua jenis kalajengking memiliki bisa berupa neurotoksin (racun
saraf). Ada juga yang memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Memiliki sepasang capit di
bagian depan. Tubuhnya sedikit memanjang. Kalajengking betina memiliki ukuran
tubuh yang lebih besar dan berat dibanding Kalajengking jantan. Memiliki 8 buah kaki.
Panjang tubuhnya rata-rata 7 – 20 cm. Memiliki bulu sensor di bagian capitnya.
Nutrisi : Heerotrof (Hewan Karnivora, memakan serangga apapun yang berukuran
kecil )
Reproduksi : Seksual (Bertelur dan beranak)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub-Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Arthropoda
Invertebrata
Arachnida
Scorpiones
Scorpionidae
Androctonus
Androctonus crassicauda
9. TIKUS
Nama ilmiah : Rattus rattus
Deskripsi:
Morfologi:
Mata : besar dan prominent (bagus), buta warna mengandalkan cahaya, bayangan dan
gerakan
Telinga : Besar dan mengikuti pergerakan mata
Kekuatan gigitan : kurang dari 1/8 inchi. Mengerat kayu,aluminium, tembaga dan timah
Badan : ramping (17-20cm/6.5-8 inchi), berat (170-340 gram).
Bulu : warna hitam sampai abu-abu kecoklatan di bagian atas dan bagian bawah
bervariasi dari abu-abu sampai putih.
Ekor: tidak berbulu dan lebih panjang dari badannya (7.5-10 inchi/19-25 cm).
Nutrisi : Heerotrof (omnivora)
Reproduksi : Seksual (Beranak)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Animalia
Chordata
Mammalia
Rodentia
Muridae
6. Genus
Species
Rattus
R. rattus
10. LABA-LABA
Nama ilmiah :
Deskripsi:
Morfologi:
ciri khas laba-laba adalah kaki yang berjumlah delapan dan kemampuan untuk membuat
jaring yang dijadikan sebagai sarangnya mulut berbentuk alat pengisap indera peraba
pada kakinya sangat sensitive memiliki bias hanya memiliki dua segmen tubuh, yaitu
prosoma(kepala dan dada) dan abdomen (perut).
Nutrisi : Heerotrof (Carnivora)
Reproduksi : Seksual (OVIVAR)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub-Phylum
Class
Ordo
Family
Animalia
Arthropoda
Arachnida
Araneae
mesotelae, mygalomorphae,
araneomorphae
11. NYAMUK
Nama ilmiah : Culex fatigans
Deskripsi:
Morfologi:
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang
panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga
reptilia dan amfibi) untuk mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang
tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu mengisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina,
dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk mengisap darah.
Nutrisi : Heerotrof (Darah)
Reproduksi : Seksual (Ovivar)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Animalia
Arthropoda
Insecta
Diftera
7. Genus
Species
Culex
Culex fatigans
12. KATAk
Nama ilmiah : Fejervary cancrivora
Deskripsi:
Morfologi:
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan
ekor. Bagian dalam ditutupi dengan kulit basah halus dan lunak. Kepala mempunyai
mulut Tang lebar untuk mengambil makanan 2 lubang hidung/nares eksterna yang kecil
dekat ujung hidung yang berfungsi untuk pernafasan. 2 mata yang besar spherik
Nutrisi : Heerotrof (pemakan serangga kecil)
Reproduksi : Seksual (Ovivar)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub-Phylum
Class
Ordo
Genus
Species
Animalia
Chordata
Amphibia
Anura
Ranidae
Fejervarya
F. cancrivora
13. SEMUT HITAM
Nama ilmiah : Dolichoderus thoracicus Smith
Deskripsi:
Morfologi:
Kepala semut terdapat banyak organ sensor, diantaranya antena, antenal scrobe, mata,
clypeus, frontal carina, mandibula dan palp formula. Mesosoma (Altrunk) merupaka
bagian dari tubuh serangga yang terletak antara kepala dan abdomen. Abdomen pada
semut tediri dari tujuh buah segmen (A1-A7), yaitu propadeum (PPD,A1), petiole
(PT,A2), gastral, keempat dan ketujuah sama segemen gastrel (GA), pigydium (PY), dan
Hypopygidium(HY).
Nutrisi : Heerotrof (Omnivora)
Reproduksi : Seksual (Ovivar)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Order
Family
Animalia
Arthropoda
Hexapoda
Hymenopter
Formicidae
8. Genus
Species
Dolichoderus
Dolichoderus thoracicus Smith
14. BEKICOT
Nama ilmiah : Achatina. fulica
Deskripsi:
Morfologi:
Memiliki tubuh lunak (Moluska) dan tidak memiliki tulang belakang Tubuhnya
dilindungi oleh cangkang dari bahan kapue yang kuat dan didalamnya mengandung
lapisan mutiara Cangkang bekicot terpilin spiral dengan jumlah putaran tujuh, bentuk
cangkang fusiform, tidak memiliki tutup cangkang dan warna cangkang coklat dengan
pola-pola garis gelap di permukaannya. Alat indra bekicot meliputi mata, tentakel,
ospharaduia dan statocyt Berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuh.
Nutrisi : Heerotrof (pemakan daun)
Reproduksi : Seksual (Ovivar)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Mollusca
Gastropoda
Sigmurethra
Achatinidae
Achatina
Achatina. fulica
15. BELALANG
Nama ilmiah : Valanga nigricornis
Deskripsi:
Morfologi:
Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena, Alat
pendengar pada belalang disebut dengan tympanum dan terletak pada abdomen dekat
sayap..
Nutrisi : Heerotrof (pemakan daun)
Reproduksi : Seksual (Ovivar) dan Generatif
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub-Phylum
Class
Ordo
Family
Animalia
Arthropoda
Mandibulata
Insecta
Orthoptera
Acrididae
9. Genus
Species
Valanga
Valanga nigricornis
16. KEPITING
Nama ilmiah : Scylla serrata
Deskripsi:
Morfologi:
Bagian Tubuh kepiting terlindungi oleh cangkang dimana secara terstur cangkang
tersebut sangat keras dan tersusun dari kitin serta kepiting mempertahankan diri dari
serangan predator dengan sepasang capit dan nama lain untuk kepiting adalah ketam.
kepiting ditutupi оlеh maxilliped уаng rata, dan bagian dераn dаrі carapace tіdаk
membentuk ѕеbuаh rostrum уаng panjang .
Nutrisi : Heerotrof (karnivora)
Reproduksi : Seksual (Ovivar bertelur)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub-Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Arthropoda (kaki beruas-ruas)
Crustacea (berkulit keras)
Malacostraca (belum diketahui)
Decapoda (mempunyai 10 kaki/5 pasang)
Portunidae (belum diketahui)
Scylla
Scylla serrata
17. TUPAI
Nama ilmiah : Tupaia javanica
Deskripsi:
Morfologi:
Memiliki ekor panjang berumbai dan hampir sama panjang dengan badannya. Ekor
berfungsi sebagai alat keseimbangan dan kemudi, sehingga memudahkan tupai
melompat dari satu pohon ke pohon lain.Dapat melompat dari ujung dahan ke dahan
lain sejauh 4 meter. Pada saat melompat kai depan dan belakang direnggangkan dan
melayang serta ekor dipipihkan. Dapat jatuh bebas dari ketinggian 9 meter dan
mendarat mulus diatas keempat kakinya. Memiliki mata yang jeli untuk
memperkirakan jarak yang tepat.
Nutrisi : Heerotrof (omnivora)
Reproduksi : Seksual (beranak)
Klasifikasi
Kingdom Animalia
10. Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Chordata
Mamalia
Scabdantia
Tupaiidae
Tupaia
Tupaia javanica
18. KANCIL
Nama ilmiah : Tragulus javanicus
Deskripsi:
Morfologi:
Mempunyai ukuran tubuh yang kecil seukuran dengan kelinci. Panjang tubuhnya
sekitar 20-25 cm. Tubuh bagian atas Kancil atau Pelanduk berwarna coklat
kemerahan, sedangkan tengkuk bagian tengah biasanya lebih gelap daripada bagian
tubuh lainnya. Bagian bawah berwarna putih dengan batas sedikit kecoklatan di
tengah, tanda khusus di kerogkongan dan dada bagian atas berwarna coklat tua. Raut
muka Kancil atau Pelanduk (Tragulus javanicus) berwarna putih, terlihat seperti
sebuah garis dari dagu sampai dada. Kancil jantan tidak mempunyai tanduk tetapi
mempunyai gigi taring yang yang memanjang keluar dari mulutnya.
Nutrisi : Heerotrof (herbivora)
Reproduksi : Seksual (beranak)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Chordata
Mammalia
Artiodactyla
Tragulidae
Tragulus
Tragulus javanicus
19. CICAK
Nama ilmiah : Tragulus javanicus
Deskripsi:
Morfologi:
Cicak memiliki telapak kaki dengan sistem perekat. cicak dapat menempelkan kakinya
di dinding dan berjalan tanpa terpeleset. kemampuan memutuskan ekornya. Hal ini
dilakukan cicak untuk melindungi diri dari musuhnya cicak memiliki lidah yang panjang
dan lengket. Bentuk lidah ini digunakan untuk menangkap mangsa berupa serangga yang
terbang.
Nutrisi : Heerotrof (Karnivora)
11. Reproduksi : Seksual (betelur)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Familia : Gekkonidae
Genus : Cosymbotus
Spesies : platyurus
20. JANGKRIK
Nama ilmiah : Tragulus javanicus
Deskripsi:
Morfologi:
Berdasarkan beberapa pengamat jangkrik memiliki panjang berkisar 2-3 cm, warna
tubuh bervariasi, tetapi pada umumnya memiliki warna cokelat, kehitaman dan hitam.
Untuk ras/bangsa yang memiliki sayap dan tubuh yang berwarna kuning kemerahan,
hitam legam memiliki ukuran mencapai 5 cm bahkan lebih, untuk jenis ini biasanya
digunakan untuk pakan burung, ikan dan digunakan untuk aduan suara yang sangat
nyaring
Nutrisi : Heerotrof (Herbivora)
Reproduksi : Seksual (ovovar)
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
Animalia
Arthropoda
Insecta
Ortoptera
Gryllidae
Gyllids
Gryllus mitratus