Dokumen ini membahas dua penyakit pada unggas dan ternak ruminansia yaitu Infectious Laryngotracheitis pada unggas dan Tuberkulosis pada sapi. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri, menyerang sistem pernapasan, memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk, serta dapat menyebabkan kerugian besar pada peternakan.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari ringan hingga fatal. Beberapa virus penyebab penyakit yang dijelaskan adalah virus influenza, virus campak, virus hepatitis, virus polio, virus HIV penyebab AIDS, virus Ebola, virus herpes, virus rabies, virus SARS, dan virus flu babi.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, virus menyebabkan penyakit seperti influenza, campak, cacar, hepatitis, AIDS, ebola, dan lainnya. Penyakit ditularkan melalui kontak langsung, udara, air, dan serangga. Pencegahannya meliputi vaksinasi, menjaga kebersihan, dan memasak makanan.
Virus dapat berperan baik atau buruk terhadap hewan, tumbuhan, dan manusia. Peran baiknya meliputi membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin. Sedangkan peran buruknya berupa menyebabkan penyakit pada manusia seperti cacar air, hepatitis, dan poliomielitis, serta penyakit pada hewan dan tumbuhan. Pencegahan dan pengobatan infeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit denggi, termasuk gejala, jenis, penyebab, cara penularan, dan tempat pembiakan nyamuk penular penyakit tersebut. Penyakit ini disebabkan virus yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes dan memiliki dua jenis, yaitu klasikal dan berdarah.
Dokumen ini membahas dua penyakit pada unggas dan ternak ruminansia yaitu Infectious Laryngotracheitis pada unggas dan Tuberkulosis pada sapi. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri, menyerang sistem pernapasan, memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk, serta dapat menyebabkan kerugian besar pada peternakan.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari ringan hingga fatal. Beberapa virus penyebab penyakit yang dijelaskan adalah virus influenza, virus campak, virus hepatitis, virus polio, virus HIV penyebab AIDS, virus Ebola, virus herpes, virus rabies, virus SARS, dan virus flu babi.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, virus menyebabkan penyakit seperti influenza, campak, cacar, hepatitis, AIDS, ebola, dan lainnya. Penyakit ditularkan melalui kontak langsung, udara, air, dan serangga. Pencegahannya meliputi vaksinasi, menjaga kebersihan, dan memasak makanan.
Virus dapat berperan baik atau buruk terhadap hewan, tumbuhan, dan manusia. Peran baiknya meliputi membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin. Sedangkan peran buruknya berupa menyebabkan penyakit pada manusia seperti cacar air, hepatitis, dan poliomielitis, serta penyakit pada hewan dan tumbuhan. Pencegahan dan pengobatan infeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit denggi, termasuk gejala, jenis, penyebab, cara penularan, dan tempat pembiakan nyamuk penular penyakit tersebut. Penyakit ini disebabkan virus yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes dan memiliki dua jenis, yaitu klasikal dan berdarah.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Dokumen tersebut membahas tentang vektor penyakit cacing, khususnya filariasis limfatik yang disebabkan oleh nyamuk genus Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia dan filariasis non-limfatik yang disebabkan oleh lalat genus Simulium dan Chrysops. Dokumen juga menjelaskan siklus hidup nyamuk dan lalat serta perilaku dan epidemiologi masing-masing vektor.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Apa itu penyakit difteri, apa saja gejalanya, serta akibat apa saja yang ditimbulkan dari penyakit ini. mari Kita simak ulasan singkat mengenai penyakit difteri ini, supaya kita lebih paham dan waspada terhadap wabah difteri yang sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing filaria. Dibahas tentang definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, jenis, vektor, pengobatan dan prognosis penyakit ini. Vektor penular penyakit ini adalah beberapa jenis nyamuk. Pengobatan yang umum digunakan adalah diethylcarbamazine.
Penyakit hewan diakibatkan oleh berbagai agen penyebab seperti virus, bakteri, parasit, prion, dan klamidia. Untuk menanggulangi penyakit hewan, perlu dilakukan biosekuriti, program vaksinasi, serta surveilans dan monitoring yang meliputi laporan kesehatan ternak, investigasi lapangan, isolasi agen penyebab, dan evaluasi program kesehatan hewan.
Virus adalah makhluk hidup aseluler yang hanya terdiri dari kapsid dan asam nukleat. Virus hidup sebagai parasit di dalam sel inang dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup. Virus dapat merugikan atau menguntungkan inangnya dengan menyebabkan penyakit atau digunakan dalam rekayasa genetika.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat, struktur, replikasi, dan peranan virus. Secara umum virus memiliki sifat antara benda mati dan hidup, tidak memiliki sel, dan menggunakan DNA atau RNA. Virus dapat bermanfaat dengan digunakannya untuk vaksinasi, namun juga dapat merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Penyakit kaki gajah (filariasis) disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota gerak seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikrofilaria di darah dan pengobatan bertujuan membasmi parasit dengan obat antihelmintik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, diagnosa, dan siklus penularannya.
2. Penyakit filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya dapat berupa pembengkakan anggota tubuh.
3. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi ke
Virus merupakan organisme peralihan antara benda mati dan makhluk hidup yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat dan tidak memiliki sel. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang dan memiliki berbagai bentuk serta ukuran. Reproduksi virus melibatkan proses infeksi, replikasi asam nukleat, dan pembebasan virus baru. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbu
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Dokumen tersebut membahas tentang vektor penyakit cacing, khususnya filariasis limfatik yang disebabkan oleh nyamuk genus Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia dan filariasis non-limfatik yang disebabkan oleh lalat genus Simulium dan Chrysops. Dokumen juga menjelaskan siklus hidup nyamuk dan lalat serta perilaku dan epidemiologi masing-masing vektor.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Apa itu penyakit difteri, apa saja gejalanya, serta akibat apa saja yang ditimbulkan dari penyakit ini. mari Kita simak ulasan singkat mengenai penyakit difteri ini, supaya kita lebih paham dan waspada terhadap wabah difteri yang sedang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang filariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing filaria. Dibahas tentang definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, jenis, vektor, pengobatan dan prognosis penyakit ini. Vektor penular penyakit ini adalah beberapa jenis nyamuk. Pengobatan yang umum digunakan adalah diethylcarbamazine.
Penyakit hewan diakibatkan oleh berbagai agen penyebab seperti virus, bakteri, parasit, prion, dan klamidia. Untuk menanggulangi penyakit hewan, perlu dilakukan biosekuriti, program vaksinasi, serta surveilans dan monitoring yang meliputi laporan kesehatan ternak, investigasi lapangan, isolasi agen penyebab, dan evaluasi program kesehatan hewan.
Virus adalah makhluk hidup aseluler yang hanya terdiri dari kapsid dan asam nukleat. Virus hidup sebagai parasit di dalam sel inang dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup. Virus dapat merugikan atau menguntungkan inangnya dengan menyebabkan penyakit atau digunakan dalam rekayasa genetika.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat, struktur, replikasi, dan peranan virus. Secara umum virus memiliki sifat antara benda mati dan hidup, tidak memiliki sel, dan menggunakan DNA atau RNA. Virus dapat bermanfaat dengan digunakannya untuk vaksinasi, namun juga dapat merugikan dengan menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Penyakit kaki gajah (filariasis) disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota gerak seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan mikrofilaria di darah dan pengobatan bertujuan membasmi parasit dengan obat antihelmintik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, diagnosa, dan siklus penularannya.
2. Penyakit filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya dapat berupa pembengkakan anggota tubuh.
3. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi ke
Virus merupakan organisme peralihan antara benda mati dan makhluk hidup yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat dan tidak memiliki sel. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang dan memiliki berbagai bentuk serta ukuran. Reproduksi virus melibatkan proses infeksi, replikasi asam nukleat, dan pembebasan virus baru. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbu
Virus merupakan partikel nonseluler yang terdiri atas materi genetik dan protein. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan seperti cacar, influenza, dan polio. Terdapat berbagai jenis virus yang diklasifikasikan berdasarkan inangnya seperti virus bakteri, virus tumbuhan, dan virus hewan, serta berdasarkan materi genetiknya seperti virus DNA dan virus RNA.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut. Virus mengandung asam nukleat dan bahan pelindung protein, lipid, atau glikoprotein, dan menginfeksi sel-sel eukariota atau prokariota. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus memiliki berbagai peran penting dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun menguntungkan. Secara singkat, virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan, namun juga dimanfaatkan dalam rekayasa genetika, produksi interferon, dan pembuatan vaksin.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring masih dapat menimbulkan penyakit mosaic pada tanaman tembakau, menyimpulkan penyakit tersebut disebabkan virus dan bukan bakteri.
Virus memiliki ukuran kecil, hanya terdiri dari asam nukleat dan protein, dan hanya dapat bereproduksi dengan menginfeksi sel inang. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan, namun juga dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan penghasilan vaksin.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang sejarah penemuan virus, ciri-ciri dan struktur virus, serta cara replikasi virus di dalam sel inang melalui siklus litik atau lisogenik. Juga dibahas dampak virus yang dapat merugikan seperti menyebabkan penyakit influenza, campak, polio, hepatitis, AIDS pada manusia, serta penyakit pada tanaman dan hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang virus, mulai dari pengertian, sejarah penemuan, ciri-ciri, struktur, reproduksi, dan peranan virus bagi kehidupan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa virus adalah makhluk hidup aselular yang menginfeksi sel inang untuk bereproduksi, dan dapat berperan baik atau buruk terhadap kehidupan."
Virus adalah makhluk submikroskopis yang hanya dapat bereproduksi dengan menginfeksi sel inang. Virus memiliki berbagai bentuk dan ukuran kecil, serta hanya terdiri atas asam nukleat dan kapsid protein. Reproduksi virus dapat melalui siklus litik atau lisogenik di dalam sel inang. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan, namun juga dimanfaatkan dalam rekayasa
Virus memiliki berbagai peranan bagi kehidupan. Beberapa virus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti influenza, cacar, campak, hepatitis, polio, herpes, rabies, AIDS, Ebola, dan dengue. Namun, ada juga virus yang berguna bagi kehidupan seperti virus yang membantu proses fermentasi pada makanan.
2. 1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar
antara 20 mμ - 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk
mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau
DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya
sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris,
kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan
"kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh,
dan serabut ekor.
3.
4. a) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang
disebut kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai
polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein -
protein monomer identik, yang masing - masing terdiri dari rantai polipeptida.
c) Isi tubuh
isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau
RNA), contohnya sebagai berikut:
1) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus
polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para
mixovirus.
3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus
cacar.
d) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus
terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada
dua macam
a) Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
b) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus
influenza dan virus herpes.
5. Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari
familia Orthomyxoviridae (virus influenza) dan bentuknya
seperti bola, yang menyerang unggas dan mamalia. Ada
3 bentuk virus, virus A, B, dan C. Tipe A dan B adalah virus
yang menyerang manusia. Sementara virus tipe C jarang
menyerang manusia.. Virus influenza ditularkan lewat
udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang
hanya pada sistem pernapasan.Gejala influenza adalah
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan
nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya
akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
6. Virus influenza A
Genus ini memiliki satu spesies, virus
influenza A. Unggas akuatik liar
merupakan inang alamiah untuk
sejumlah besar varietas influenza A.
Virus influenza tipe A memiliki beberapa
subtipe yang ditandai adanya
Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N).
7. Pengertian Penjelasan Definisi Virus
influenza B - Genus ini memiliki satu
spesies, yaitu virus influenza B. influenza B
hampir secara eksklusif hanya
menyerang manusiadan lebih jarang
dibandingkan dengan influenza A.
8. Pengertian Penjelasan Definisi Vi rus
influenza C - Genus ini memiliki satu
spesies, virus influenza C, yang
menginfeksi manusia, anjing, dan babi,
kadangkala menimbulkan penyakit
yang berat dan epidemi lokal. Namun,
influenza C lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan jenis lain dan
biasanya hanya menimbulkan penyakit
ringan pada anak-anak
9. Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah
kasus-kasus influenza yang disebabkan
oleh virus Orthomyxoviridae yang
endemik pada populasi babi. Galur virus
flu babi yang telah diisolasi sampai saat
ini telah digolongkan sebagai
Influenzavirus C
10. Virus influenza dapat menular antar manusia dalam tiga cara:
(1) melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi,
(2) melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi (disebut
fomites, seperti mainan, pegangan pintu)
(3) jika menghirup virus (serat aerosol). Kontribusi setiap cara
penularan keseluruhan influenza tidak diketahui. Penularan
melalui pernapasan tergantung pada produksi aerosol yang
mengandung partikel virus. Berbicara, menyanyi, dan pernapasan
normal semua produk aerosol, sedangkan batuk dan bersin
menyebabkan pengeluaran virus yang lebih kuat. Saat batuk
dapat menghasilkan beberapa ratus tetesan, bersin yang baik
dapat menghasilkan sampai 20000. Partikel aerosol yang
dihasilkan oleh kegiatan ini dengan ukuran yang berbeda.
Tetesan terbesar jatuh ke tanah dalam beberapa meter dan akan
mengirimkan infeksi hanya untuk orang-orang di sekitarnya