SlideShare a Scribd company logo
1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) 
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar 
antara 20 mμ - 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk 
mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang 
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X. 
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau 
DNA) 
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya 
sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, 
kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan 
"kepala" oval dan "ekor" silindris. 
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, 
dan serabut ekor.
a) Kepala 
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. 
b) Kapsid 
Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang 
disebut kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai 
polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein - 
protein monomer identik, yang masing - masing terdiri dari rantai polipeptida. 
c) Isi tubuh 
isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau 
RNA), contohnya sebagai berikut: 
1) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus 
polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza. 
2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para 
mixovirus. 
3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus 
cacar. 
d) Ekor 
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus 
terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut. 
pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada 
dua macam 
a) Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus). 
b) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus 
influenza dan virus herpes.
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan 
penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari 
familia Orthomyxoviridae (virus influenza) dan bentuknya 
seperti bola, yang menyerang unggas dan mamalia. Ada 
3 bentuk virus, virus A, B, dan C. Tipe A dan B adalah virus 
yang menyerang manusia. Sementara virus tipe C jarang 
menyerang manusia.. Virus influenza ditularkan lewat 
udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat 
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang 
hanya pada sistem pernapasan.Gejala influenza adalah 
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan 
nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya 
akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Virus influenza A 
Genus ini memiliki satu spesies, virus 
influenza A. Unggas akuatik liar 
merupakan inang alamiah untuk 
sejumlah besar varietas influenza A. 
Virus influenza tipe A memiliki beberapa 
subtipe yang ditandai adanya 
Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N).
 Pengertian Penjelasan Definisi Virus 
influenza B - Genus ini memiliki satu 
spesies, yaitu virus influenza B. influenza B 
hampir secara eksklusif hanya 
menyerang manusiadan lebih jarang 
dibandingkan dengan influenza A.
 Pengertian Penjelasan Definisi Vi rus 
influenza C - Genus ini memiliki satu 
spesies, virus influenza C, yang 
menginfeksi manusia, anjing, dan babi, 
kadangkala menimbulkan penyakit 
yang berat dan epidemi lokal. Namun, 
influenza C lebih jarang terjadi 
dibandingkan dengan jenis lain dan 
biasanya hanya menimbulkan penyakit 
ringan pada anak-anak
 Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah 
kasus-kasus influenza yang disebabkan 
oleh virus Orthomyxoviridae yang 
endemik pada populasi babi. Galur virus 
flu babi yang telah diisolasi sampai saat 
ini telah digolongkan sebagai 
Influenzavirus C
Virus influenza dapat menular antar manusia dalam tiga cara: 
(1) melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, 
(2) melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi (disebut 
fomites, seperti mainan, pegangan pintu) 
(3) jika menghirup virus (serat aerosol). Kontribusi setiap cara 
penularan keseluruhan influenza tidak diketahui. Penularan 
melalui pernapasan tergantung pada produksi aerosol yang 
mengandung partikel virus. Berbicara, menyanyi, dan pernapasan 
normal semua produk aerosol, sedangkan batuk dan bersin 
menyebabkan pengeluaran virus yang lebih kuat. Saat batuk 
dapat menghasilkan beberapa ratus tetesan, bersin yang baik 
dapat menghasilkan sampai 20000. Partikel aerosol yang 
dihasilkan oleh kegiatan ini dengan ukuran yang berbeda. 
Tetesan terbesar jatuh ke tanah dalam beberapa meter dan akan 
mengirimkan infeksi hanya untuk orang-orang di sekitarnya
Flu

More Related Content

What's hot

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Ppt virologi
Ppt virologiPpt virologi
Ppt virologi
Ratnauli Sianturi
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!ciluph
 
@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virusFiveti Pratiwi
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)
riski albughari
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteririski albughari
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
19941004
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
Regina Rere
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Difteri
DifteriDifteri
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
Kadek Vera Aryani
 
Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7
tristyanto
 
Virus
VirusVirus
Rizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi PresentasiRizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi
 
Askep elephantiasis
Askep elephantiasisAskep elephantiasis
Askep elephantiasis
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Presntasi filaria
Presntasi filariaPresntasi filaria
Presntasi filariaSun Siregar
 

What's hot (20)

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Ppt virologi
Ppt virologiPpt virologi
Ppt virologi
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!
 
@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus
 
Tugas ppt biologi
Tugas ppt biologiTugas ppt biologi
Tugas ppt biologi
 
Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)Vektor penyakit cacing (filariasis)
Vektor penyakit cacing (filariasis)
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Filariasis limfatik
Filariasis limfatikFilariasis limfatik
Filariasis limfatik
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7Penyakit viral bag.7
Penyakit viral bag.7
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Rizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi PresentasiRizal M Suhardi Presentasi
Rizal M Suhardi Presentasi
 
Askep elephantiasis
Askep elephantiasisAskep elephantiasis
Askep elephantiasis
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Presntasi filaria
Presntasi filariaPresntasi filaria
Presntasi filaria
 

Similar to Flu

Lks sri
Lks sriLks sri
Virus
VirusVirus
Makalah protista
Makalah protistaMakalah protista
Makalah protista
Alyaraisa Alpasha
 
Ppt Virus.pptx
Ppt Virus.pptxPpt Virus.pptx
Ppt Virus.pptx
Anis Puadah
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
AriNoona
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
Ricatitinurkhasanah
 
Biologi8
Biologi8Biologi8
Biologi8
joshuapht
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
Efa farmasi
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
Efa farmasi
 
Virus
VirusVirus
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
claudya bellinda
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
RezkyMuhRezky
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
Endrat Raharjo
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
AhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
Ayyu Sari
 
Bab 2 virus
Bab 2 virus Bab 2 virus
Bab 2 virus
lukmanvliverpuldlian
 
Virus
VirusVirus
Virus
UNSRI
 
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptxIris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
akivamartino
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
tristyanto
 

Similar to Flu (20)

Lks sri
Lks sriLks sri
Lks sri
 
Lks sri
Lks sriLks sri
Lks sri
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Makalah protista
Makalah protistaMakalah protista
Makalah protista
 
Ppt Virus.pptx
Ppt Virus.pptxPpt Virus.pptx
Ppt Virus.pptx
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
 
Biologi8
Biologi8Biologi8
Biologi8
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Bab 2 virus
Bab 2 virus Bab 2 virus
Bab 2 virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptxIris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
Iris Zahra VirusVirusVirusVirusVirus.pptx
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 

Recently uploaded

Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 

Recently uploaded (13)

Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 

Flu

  • 1.
  • 2. 1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) 2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mμ - 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X. 3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) 4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris. 5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  • 3.
  • 4. a) Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. b) Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang disebut kapsomer, misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein - protein monomer identik, yang masing - masing terdiri dari rantai polipeptida. c) Isi tubuh isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya sebagai berikut: 1) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza. 2) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus. 3) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar. d) Ekor Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut. pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam a) Nukleokapsid yang telanjang, misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus). b) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes.
  • 5. Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza) dan bentuknya seperti bola, yang menyerang unggas dan mamalia. Ada 3 bentuk virus, virus A, B, dan C. Tipe A dan B adalah virus yang menyerang manusia. Sementara virus tipe C jarang menyerang manusia.. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan.Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
  • 6. Virus influenza A Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Virus influenza tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N).
  • 7.  Pengertian Penjelasan Definisi Virus influenza B - Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusiadan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A.
  • 8.  Pengertian Penjelasan Definisi Vi rus influenza C - Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak
  • 9.  Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C
  • 10. Virus influenza dapat menular antar manusia dalam tiga cara: (1) melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, (2) melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi (disebut fomites, seperti mainan, pegangan pintu) (3) jika menghirup virus (serat aerosol). Kontribusi setiap cara penularan keseluruhan influenza tidak diketahui. Penularan melalui pernapasan tergantung pada produksi aerosol yang mengandung partikel virus. Berbicara, menyanyi, dan pernapasan normal semua produk aerosol, sedangkan batuk dan bersin menyebabkan pengeluaran virus yang lebih kuat. Saat batuk dapat menghasilkan beberapa ratus tetesan, bersin yang baik dapat menghasilkan sampai 20000. Partikel aerosol yang dihasilkan oleh kegiatan ini dengan ukuran yang berbeda. Tetesan terbesar jatuh ke tanah dalam beberapa meter dan akan mengirimkan infeksi hanya untuk orang-orang di sekitarnya