SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Hatta Syamsuddin
Kajian IKADI Sragen 21 November 2010
Masjid Agung Kauman Kabupaten Sragen
1. Pengertian Ikhtilaf dan Hakikatnya
2. Ragam dan Contoh Ikhtilaf
3. Sebab-sebab Iftiroq Ikhtilaf Madzmum
(Perpecahan)
4. Sebab-sebab Ikhtilaf Mahmudz ( Ikhtilaf
Fiqh)
5. Adab dalam Berbeda Pendapat
 Ikhtilaf adalah lawan dari ittifaq /
kesepakatan. Dalam kamus Lisanul Arab :
Ikhtalafa al-amr in lam yattafiqa – sesuatu
disebut ikhtilaf ketika belum bisa
bersatu/bersepakat. Setiap yang tidak sama
bisa juga disebut dengan ikhtilaf (perbedaan).
 َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬
َ‫ين‬ِ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ي‬ َ
‫َل‬
(
118
)
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫م‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
 "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia umat yang satu, tetapi
mereka senantiasa berselisih pendapat.
Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh
Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah
menciptakan mereka. (QS Huud 118-119)
 Meskipun demikan, Sunnah Kauniyah yang
buruk, menurut Ijmak Ulama harus tetap
dihindari
 Permasalahan Sholat Ashar di Bani Quroidhah
: Nabi saw bersabda : ‘’Janganlah salah
seorang dari kalian melaksanakan Shalat
Ashar kecuali di (daerah) Bani Quraidhah’’
 Permasalahan Dua sahabat yang Bertayamum
untuk Sholat
 َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ٍ
‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬َ‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫خ‬
َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ
‫س‬ْ‫ي‬
‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬
ِ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬
ُ‫ض‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬‫َا‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫ف‬
َ‫ء‬‫و‬
ِ َّ
‫َّللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ُ‫ر‬َ‫خ‬‫اآل‬ ِ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬
-
‫هللا‬ ‫صلى‬
‫وسلم‬ ‫عليه‬
-
ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ف‬
ْ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬
«
ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُّ‫س‬‫ال‬ َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ص‬َ‫أ‬
َ‫ك‬ُ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ َ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ز‬
»
.
َ‫ت‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬
َ‫أ‬َّ‫ض‬َ‫و‬
َ‫د‬‫َا‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬
«
ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َّ‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ل‬
»
 Ikhtilaf disebut terpuji jika merupakan hasil
ijtihad yang berlandaskan niat mencari
kebenaran dan memenuhi syarat dan adabnya,
bahkan meskipun hasil ijtihad tersebut keliru.
 Dari Amr bin Ash Rasulullah SAW bersabda : " Jika
seorang hakim menghukumi (suatu urusan)
kemudian dia berijtihad dan benar maka baginya
dua pahala, dan jika ia menghukumi lalu
berijtihadi kemudian salah, maka baginya satu
pahala " (HR Bukhori dan Muslim)
 Pelaksanaan Ibadah Thowaf
 Larangan Menjual Kulit Qurban
 Pengeluaran Zakat Fitrah
 ikhtilaf ini muncul dari hasil ijtihad dengan
metodologi yang salah atau tidak sempurna,
bahkan terkadang lebih didominasi
kepentingan dan hawa nafsu semata
 dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda
: " dan sesungguhnya umatku akan terpecah
menjadi 72 golongan, semuanya di neraka
kecuali satu golongan saja yaitu al-jamaah " (
HR Ibnu Majah).
 Perbedaan yang dimunculkan oleh Syiah
terhadap Ahli Sunnah :
 Penilaian terhadap Sahabat,
 Surat dan Ayat dalam Al-Quran,
 Nikah Mut’ah dll
CONTOH 1
 Baca Basmalah Jahr (dikeraskan)
 Baca Basmalah Sir ( pelan )
 Baca Basmalah dengan bahasa Indonesia
CONTOH 2
 Umroh hukumnya Sunnah
 Umroh hukumnya Wajib
 Umroh sunnah tempatnya tidak harus di
Mekkah
 Ini adalah sebab paling banyak dari ikhtilaf
yang tercela, dimana sejarah islam banyak
mencatat perbedaan-perbedaan yang berasal
dari pembangkangan, dan pembelaan
kepentingannya. Seperti : Khowarij, Syiah
Rofidhoh dan seterusnya.
 Contoh : Celaan syiah kepada dua sahabat
mulia abu Bakar dan Umar
 Adalah merasa takjub dengan pendapatnya
sendiri, merasa sombong dan meremehkan
pendapat orang lain. Maka ia tetap pada
pendapatnya sendiri meskipun jelas keliru,
tanpa mau mendengarkan pendapat dan
pertimbangan dari pihak lain.
 Yaitu melihat kepada yang lain dengan cara
pandang negatif, menuduh pemahaman
orang lain cacat, amal-amal orang lain salah,
tujuan-tujuan orang lain adalah buruk. Maka
mereka ini senantiasa menuduh dan
menjelek-jelekkan orang lain, baik dengan
perkataan dan juga dengan perbuatan.
 Yang senantiasa menjadi sebab sifat ini
adalah dorongan hawa nafsu semata. Maka ia
berbeda pendapat hanya karena
menginginkan popularitas, pengakuan dan
penghargaan dari yang lainnya. Begitu pula
mereka berbeda pendapat karena memang
menyukai perdebatan panjang, pada hal-hal
yang semestinya tidak prioritas.
 Ini ada sejak jaman dulu hingga kini. Bahkan
hingga mengorbankan nyawa atau darah
sekalipun. Ibnu Taimiyah mengatakan : "
Barang siapa yang bertaashob kepada salah
satu dari para imam madzhab tanpa yang
lainnya, maka ia bagaikan bertaashob pada
salah seorang sahabat tanpa yang lainnya".
Contoh dalam masalah ini seperti Syiah
dengan fanatisme terhadap para imamnya.
 Para musuh-musuh Islam dari Yahudi dan
Nasrani sangat mengetahui persis bahwa
kekuatan umat Islam adalah pada persatuannya.
Maka langkah pertama yang ia ambil dalam
rangka menguasai negri muslim adalah dengan
memecah belah kaum muslimin di daerah
tersebut. Maka merekapun mempelajari hal-hal
dalam ajaran Islam yang bisa djadikan sebab
perpecahan, kemudian menambah-nambahi,
menghias, memperbesar dan memperuncing
perbedaan yang semestinya sederhana dan wajar.
 Contoh : Perbedaan antara Abu Bakar,
Rasulullah SW dan Umar dalam masalah
tebusan perang badar
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬
َ‫ُون‬‫د‬‫ي‬ ِ
‫ر‬ُ‫ت‬ ِ
‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ ِ‫خ‬ْ‫ث‬ُ‫ي‬
َ
‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬
ِ
‫َز‬‫ع‬ ُ َّ
‫َّللا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ
‫اآل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ
‫ر‬ُ‫ي‬ ُ َّ
‫َّللا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬
ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ٌ‫يز‬
(
‫األنفال‬
67
)
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai
tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan
musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki
harta benda duniawi sedangkan Allah
menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).
 Contoh 2 : Perbedaan antara Ibnu Umar dan
Ibnu Abbas dalam masalah menyentuh Hajar
Aswad
 Ibnu Abbas suka berdesak-desakan, tapi Ibnu
Abbas justru memakruhkannya
 Ibnu Umar mengatakan : “Ia menjawab, "Hati
saya tertuju padanya dan saya senang jika
hati saya bersama dengan mereka-mereka
yang berbondong-bondong mendekati Hajar
Aswad
 Ibnu Taimiyah mengatakan : "sebab ini adalah
yang paling banyak menjadikan perbedaan
diantara para salaf, karena menguasai
seluruh hadits Nabi SAW itu tidak akan dapat
dilakukan oleh seorangpun dari umat ini "
 Contoh 1: Masalah warisan bagi nenek yang
tidak diketahui oleh Abu Bakar
 Contoh 2 : Masalah adab bertamu yang tidak
diketahui oleh Umar bin Khotob
 Perbedaan dalam menilai kuat tidaknya suatu
hadits. Maka yang menganggap kuat akan
beramal dengannya, sementara yang
menganggap lemah akan beramal dengan
hadits lain yang berbeda maknanya.
 Contoh : Permasalahan Hukum Sholat tasbih
 Bisa karena Lafadz asing : munabadzah,
muhaqolah, urbun.
 Bisa karena lafadz mempunyai banyak makna
Contoh lafadz “ Quru’

َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ْن‬‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ
‫ال‬
 Bisa karena diartikan makna hakiki dan makna
majazy : contoh lafadz ‘Rukyah” dalam
penetepan Ramadhan dan Hari Raya, atau “Lams”
dalam masalah batalnya wudhu atau tidak
 Dan banyak ragam dari jenis ini.
 Dalam kajan Ushul Fiqh, kita mengenal bahwa
setiap imam mempunyai prioritas yang
berbeda-beda dalam menentukan urutan dalil
syar’inya. Setelah mereka bersepakat urutan
pertama dan kedua adalah Al-Quran dan
Sunnah, maka urutan berikutnya terdapat
banyak perbedaan. Bahkan ada sebuah dalil
bagi madzhab tertentu yang mungkin tidak
dianggap oleh ulama madzhab lainnya.
 PERTAMA : Menyadari bahwa perbedaan
dalam hal furu' adalah sesuatu yang pasti
ada. Sehingga penyatuan pendapat adalah
sesuatu yang cenderung tidak mungkin, dan
jika dipaksakan justru akan mengarah pada
perpecahan. Yang lebih diperlukan adalah
kesadaran akan perbedaan tersebut.
 KEDUA :Mengikuti manhaj yang moderat /
pertengahan dan menghindari sikap
berlebih-lebihan dalam agama, karena
sesungguhnya “ urusan yang terbaik adalah
yang pertengahan” (kata2 hikmah)
 KETIGA : Hendaknya kita fokus pada hal-hal
yang muhkamat atau jelas penafsirannya,
dan menghindari perdebatan seputar hal
yang mutasyabihat (masih rancu).
ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ٌ‫غ‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ف‬
‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ب‬‫َا‬‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬
 KEEMPAT :Tidak mengingkari secara mutlak
atau final terhadap masalah-masalah
ijtihadiyah yang masih khilafiyah. Hal ini
sesuai kaidah :

‫مثله‬ ‫باجتهاد‬ ‫ينقض‬ ‫ال‬ ‫االجتهاد‬
“ijtihad tidak bisa dibatalkan dengan ijtihad
yang lain”.
 KELIMA : Pentingnya membaca dan menelaah
perbedaan di antara ulama, sebab dan dalil-
dalinya. Hal ini untuk menguatkan toleransi dan
menghindari sikap reaktif dalam menanggapi
perbedaan.
 KEENAM : Menyibukkan diri dengan agenda umat
yang lebih besar dan prioritas. Berdebat
Membahas dan menanggapi masalah khilafiyah
tidak akan pernah selesai, yang ada justru
melemahnya kesatuan umat.
 “Aku akan menjamin sebuah rumah di surga bagi
orang yang meninggalkan perdebatan meskipun
dia berada dalam pihak yang benar.“
(Hadis Hasan Riwayat Abu Dawud)
 KETUJUH :Saling bekerja sama dan membantu
dalam hal-hal yang disepakati, serta saling
bertoleransi dan memahami dalam hal-hal yang
masih berbeda dan belum bisa disepakati
 KEDELAPAN :Tidak gegabah dan mudah dalam
mengkafirkan orang.

ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أل‬ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ئ‬ ِ
‫ر‬ْ‫ام‬ ‫ا‬َ‫م‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬
:
َ‫ب‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ،ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ،‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬‫ا‬
َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ر‬
.
ِ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ
‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬
ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬
:
َ‫خ‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫ر‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
ُ‫ه‬‫ا‬
…
 “Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya :
wahai kafir, maka (dosa) pengkafiran ini akan
kembali kepada salah satu dari keduanya, jika dia
benar dalam berkata (maka tidak mengapa), tapi
jika tidak maka ucapan itu akan kembali
kepadanya”. (HR.Bukhori dan Muslim)
َ‫ش‬ْ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ع‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ت‬ َ
‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ح‬‫ي‬ ِ
‫ر‬ َ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬
َّ‫ن‬
َ‫ين‬ ِ
‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ َّ
‫َّللا‬
 Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar (QS Al-Anfal 46)
Hatta Syamsuddin
081329078646
sirohcenter@gmail.com
www.indonesiaoptimis.com

More Related Content

Similar to fiqh ikhtilaf.pptx

Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Aliem Masykur
 
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rinaHamdan Rifa'i
 
Hukum solat tasbih
Hukum solat tasbihHukum solat tasbih
Hukum solat tasbihAnisK9
 
Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaardisyam
 
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISMajalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISBuku Islam
 
Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling BertentanganJika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling BertentanganSuedi Ahmad
 
Memacak pelepah tamar di atas kubur
Memacak pelepah tamar di atas kuburMemacak pelepah tamar di atas kubur
Memacak pelepah tamar di atas kuburR&R Darulkautsar
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaAndi Siswanto
 
power point pai toleransi rev selesai.pptx
power point pai toleransi rev selesai.pptxpower point pai toleransi rev selesai.pptx
power point pai toleransi rev selesai.pptxSarwonoSarwono15
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasHasbullahAlwi1
 
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaKlasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaAbdul Fauzan
 

Similar to fiqh ikhtilaf.pptx (20)

Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
 
71867
7186771867
71867
 
Kita semua ahli surga
Kita semua ahli surgaKita semua ahli surga
Kita semua ahli surga
 
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina
[Aliran ushul fiqh] pembahasan rina
 
Hukum solat tasbih
Hukum solat tasbihHukum solat tasbih
Hukum solat tasbih
 
Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agama
 
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISISMajalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
Majalah Kiblat Edisi Dzulhijjah Mendadak ISIS
 
Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling BertentanganJika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
 
Memacak pelepah tamar di atas kubur
Memacak pelepah tamar di atas kuburMemacak pelepah tamar di atas kubur
Memacak pelepah tamar di atas kubur
 
Jsk by rm
Jsk by rmJsk by rm
Jsk by rm
 
Adab perbezaan pendapat
Adab perbezaan pendapatAdab perbezaan pendapat
Adab perbezaan pendapat
 
Mafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah inaMafahim yajibantusahah ina
Mafahim yajibantusahah ina
 
Makalah taqlid
Makalah taqlidMakalah taqlid
Makalah taqlid
 
makalah studi hadis
makalah studi hadismakalah studi hadis
makalah studi hadis
 
Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'
 
Geneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyahGeneologi khilafiyah
Geneologi khilafiyah
 
power point pai toleransi rev selesai.pptx
power point pai toleransi rev selesai.pptxpower point pai toleransi rev selesai.pptx
power point pai toleransi rev selesai.pptx
 
kekuatan hukum hadist
kekuatan hukum hadistkekuatan hukum hadist
kekuatan hukum hadist
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyas
 
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan KualitasnyaKlasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
Klasifikasi Hadist Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitasnya
 

fiqh ikhtilaf.pptx

  • 1. Hatta Syamsuddin Kajian IKADI Sragen 21 November 2010 Masjid Agung Kauman Kabupaten Sragen
  • 2. 1. Pengertian Ikhtilaf dan Hakikatnya 2. Ragam dan Contoh Ikhtilaf 3. Sebab-sebab Iftiroq Ikhtilaf Madzmum (Perpecahan) 4. Sebab-sebab Ikhtilaf Mahmudz ( Ikhtilaf Fiqh) 5. Adab dalam Berbeda Pendapat
  • 3.  Ikhtilaf adalah lawan dari ittifaq / kesepakatan. Dalam kamus Lisanul Arab : Ikhtalafa al-amr in lam yattafiqa – sesuatu disebut ikhtilaf ketika belum bisa bersatu/bersepakat. Setiap yang tidak sama bisa juga disebut dengan ikhtilaf (perbedaan).
  • 4.  َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ين‬ِ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬ ( 118 ) َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫م‬ ِ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬  "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. (QS Huud 118-119)  Meskipun demikan, Sunnah Kauniyah yang buruk, menurut Ijmak Ulama harus tetap dihindari
  • 5.  Permasalahan Sholat Ashar di Bani Quroidhah : Nabi saw bersabda : ‘’Janganlah salah seorang dari kalian melaksanakan Shalat Ashar kecuali di (daerah) Bani Quraidhah’’  Permasalahan Dua sahabat yang Bertayamum untuk Sholat  َ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ٍ ‫ر‬َ‫ف‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬َ‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫خ‬ َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫م‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ٌ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ ‫س‬ْ‫ي‬ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ ِ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬ ُ‫ض‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬‫َا‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ء‬‫و‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ُ‫ر‬َ‫خ‬‫اآل‬ ِ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ - ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ - ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ ْ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ « ْ‫ج‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُّ‫س‬‫ال‬ َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ُ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ َ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫أ‬َ‫ز‬ » . َ‫ت‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ َ‫أ‬َّ‫ض‬َ‫و‬ َ‫د‬‫َا‬‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ « ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َّ‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ »
  • 6.
  • 7.  Ikhtilaf disebut terpuji jika merupakan hasil ijtihad yang berlandaskan niat mencari kebenaran dan memenuhi syarat dan adabnya, bahkan meskipun hasil ijtihad tersebut keliru.  Dari Amr bin Ash Rasulullah SAW bersabda : " Jika seorang hakim menghukumi (suatu urusan) kemudian dia berijtihad dan benar maka baginya dua pahala, dan jika ia menghukumi lalu berijtihadi kemudian salah, maka baginya satu pahala " (HR Bukhori dan Muslim)
  • 8.  Pelaksanaan Ibadah Thowaf  Larangan Menjual Kulit Qurban  Pengeluaran Zakat Fitrah
  • 9.  ikhtilaf ini muncul dari hasil ijtihad dengan metodologi yang salah atau tidak sempurna, bahkan terkadang lebih didominasi kepentingan dan hawa nafsu semata  dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda : " dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi 72 golongan, semuanya di neraka kecuali satu golongan saja yaitu al-jamaah " ( HR Ibnu Majah).
  • 10.  Perbedaan yang dimunculkan oleh Syiah terhadap Ahli Sunnah :  Penilaian terhadap Sahabat,  Surat dan Ayat dalam Al-Quran,  Nikah Mut’ah dll
  • 11. CONTOH 1  Baca Basmalah Jahr (dikeraskan)  Baca Basmalah Sir ( pelan )  Baca Basmalah dengan bahasa Indonesia CONTOH 2  Umroh hukumnya Sunnah  Umroh hukumnya Wajib  Umroh sunnah tempatnya tidak harus di Mekkah
  • 12.
  • 13.  Ini adalah sebab paling banyak dari ikhtilaf yang tercela, dimana sejarah islam banyak mencatat perbedaan-perbedaan yang berasal dari pembangkangan, dan pembelaan kepentingannya. Seperti : Khowarij, Syiah Rofidhoh dan seterusnya.  Contoh : Celaan syiah kepada dua sahabat mulia abu Bakar dan Umar
  • 14.  Adalah merasa takjub dengan pendapatnya sendiri, merasa sombong dan meremehkan pendapat orang lain. Maka ia tetap pada pendapatnya sendiri meskipun jelas keliru, tanpa mau mendengarkan pendapat dan pertimbangan dari pihak lain.
  • 15.  Yaitu melihat kepada yang lain dengan cara pandang negatif, menuduh pemahaman orang lain cacat, amal-amal orang lain salah, tujuan-tujuan orang lain adalah buruk. Maka mereka ini senantiasa menuduh dan menjelek-jelekkan orang lain, baik dengan perkataan dan juga dengan perbuatan.
  • 16.  Yang senantiasa menjadi sebab sifat ini adalah dorongan hawa nafsu semata. Maka ia berbeda pendapat hanya karena menginginkan popularitas, pengakuan dan penghargaan dari yang lainnya. Begitu pula mereka berbeda pendapat karena memang menyukai perdebatan panjang, pada hal-hal yang semestinya tidak prioritas.
  • 17.  Ini ada sejak jaman dulu hingga kini. Bahkan hingga mengorbankan nyawa atau darah sekalipun. Ibnu Taimiyah mengatakan : " Barang siapa yang bertaashob kepada salah satu dari para imam madzhab tanpa yang lainnya, maka ia bagaikan bertaashob pada salah seorang sahabat tanpa yang lainnya". Contoh dalam masalah ini seperti Syiah dengan fanatisme terhadap para imamnya.
  • 18.  Para musuh-musuh Islam dari Yahudi dan Nasrani sangat mengetahui persis bahwa kekuatan umat Islam adalah pada persatuannya. Maka langkah pertama yang ia ambil dalam rangka menguasai negri muslim adalah dengan memecah belah kaum muslimin di daerah tersebut. Maka merekapun mempelajari hal-hal dalam ajaran Islam yang bisa djadikan sebab perpecahan, kemudian menambah-nambahi, menghias, memperbesar dan memperuncing perbedaan yang semestinya sederhana dan wajar.
  • 19.
  • 20.  Contoh : Perbedaan antara Abu Bakar, Rasulullah SW dan Umar dalam masalah tebusan perang badar ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ُون‬‫د‬‫ي‬ ِ ‫ر‬ُ‫ت‬ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ ِ‫خ‬ْ‫ث‬ُ‫ي‬ َ ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ِ ‫َز‬‫ع‬ ُ َّ ‫َّللا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ ‫اآل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ ‫ر‬ُ‫ي‬ ُ َّ ‫َّللا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ٌ‫يز‬ ( ‫األنفال‬ 67 ) Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).
  • 21.  Contoh 2 : Perbedaan antara Ibnu Umar dan Ibnu Abbas dalam masalah menyentuh Hajar Aswad  Ibnu Abbas suka berdesak-desakan, tapi Ibnu Abbas justru memakruhkannya  Ibnu Umar mengatakan : “Ia menjawab, "Hati saya tertuju padanya dan saya senang jika hati saya bersama dengan mereka-mereka yang berbondong-bondong mendekati Hajar Aswad
  • 22.  Ibnu Taimiyah mengatakan : "sebab ini adalah yang paling banyak menjadikan perbedaan diantara para salaf, karena menguasai seluruh hadits Nabi SAW itu tidak akan dapat dilakukan oleh seorangpun dari umat ini "  Contoh 1: Masalah warisan bagi nenek yang tidak diketahui oleh Abu Bakar  Contoh 2 : Masalah adab bertamu yang tidak diketahui oleh Umar bin Khotob
  • 23.  Perbedaan dalam menilai kuat tidaknya suatu hadits. Maka yang menganggap kuat akan beramal dengannya, sementara yang menganggap lemah akan beramal dengan hadits lain yang berbeda maknanya.  Contoh : Permasalahan Hukum Sholat tasbih
  • 24.  Bisa karena Lafadz asing : munabadzah, muhaqolah, urbun.  Bisa karena lafadz mempunyai banyak makna Contoh lafadz “ Quru’  َ‫ث‬ َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ْن‬‫ص‬َّ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ُ‫ات‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ٍ‫وء‬ُ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ة‬َ‫ث‬ َ ‫ال‬  Bisa karena diartikan makna hakiki dan makna majazy : contoh lafadz ‘Rukyah” dalam penetepan Ramadhan dan Hari Raya, atau “Lams” dalam masalah batalnya wudhu atau tidak  Dan banyak ragam dari jenis ini.
  • 25.  Dalam kajan Ushul Fiqh, kita mengenal bahwa setiap imam mempunyai prioritas yang berbeda-beda dalam menentukan urutan dalil syar’inya. Setelah mereka bersepakat urutan pertama dan kedua adalah Al-Quran dan Sunnah, maka urutan berikutnya terdapat banyak perbedaan. Bahkan ada sebuah dalil bagi madzhab tertentu yang mungkin tidak dianggap oleh ulama madzhab lainnya.
  • 26.
  • 27.  PERTAMA : Menyadari bahwa perbedaan dalam hal furu' adalah sesuatu yang pasti ada. Sehingga penyatuan pendapat adalah sesuatu yang cenderung tidak mungkin, dan jika dipaksakan justru akan mengarah pada perpecahan. Yang lebih diperlukan adalah kesadaran akan perbedaan tersebut.  KEDUA :Mengikuti manhaj yang moderat / pertengahan dan menghindari sikap berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya “ urusan yang terbaik adalah yang pertengahan” (kata2 hikmah)
  • 28.  KETIGA : Hendaknya kita fokus pada hal-hal yang muhkamat atau jelas penafsirannya, dan menghindari perdebatan seputar hal yang mutasyabihat (masih rancu). ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ٌ‫غ‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬َ‫ب‬‫َا‬‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬  KEEMPAT :Tidak mengingkari secara mutlak atau final terhadap masalah-masalah ijtihadiyah yang masih khilafiyah. Hal ini sesuai kaidah :  ‫مثله‬ ‫باجتهاد‬ ‫ينقض‬ ‫ال‬ ‫االجتهاد‬ “ijtihad tidak bisa dibatalkan dengan ijtihad yang lain”.
  • 29.  KELIMA : Pentingnya membaca dan menelaah perbedaan di antara ulama, sebab dan dalil- dalinya. Hal ini untuk menguatkan toleransi dan menghindari sikap reaktif dalam menanggapi perbedaan.  KEENAM : Menyibukkan diri dengan agenda umat yang lebih besar dan prioritas. Berdebat Membahas dan menanggapi masalah khilafiyah tidak akan pernah selesai, yang ada justru melemahnya kesatuan umat.  “Aku akan menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia berada dalam pihak yang benar.“ (Hadis Hasan Riwayat Abu Dawud)
  • 30.  KETUJUH :Saling bekerja sama dan membantu dalam hal-hal yang disepakati, serta saling bertoleransi dan memahami dalam hal-hal yang masih berbeda dan belum bisa disepakati  KEDELAPAN :Tidak gegabah dan mudah dalam mengkafirkan orang.  ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أل‬ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫ئ‬ ِ ‫ر‬ْ‫ام‬ ‫ا‬َ‫م‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ : َ‫ب‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ،ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ،‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬‫ا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ر‬ . ِ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ : َ‫خ‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫ر‬َّ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬‫ا‬ …  “Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya : wahai kafir, maka (dosa) pengkafiran ini akan kembali kepada salah satu dari keduanya, jika dia benar dalam berkata (maka tidak mengapa), tapi jika tidak maka ucapan itu akan kembali kepadanya”. (HR.Bukhori dan Muslim)
  • 31. َ‫ش‬ْ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ع‬َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ت‬ َ ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ح‬‫ي‬ ِ ‫ر‬ َ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ َّ‫ن‬ َ‫ين‬ ِ ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ َ َّ ‫َّللا‬  Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al-Anfal 46)