Dokumen tersebut membahas tentang implementasi kebijakan intensif pajak PPh 21 DTP selama pandemi Covid-19. Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban wajib pajak dengan menanggung pajak penghasilan pasal 21 yang seharusnya dibayarkan oleh pemberi kerja. Dokumen ini juga menjelaskan contoh perhitungan pajak bagi pegawai tetap dengan gaji mingguan serta besaran penghasilan yang diter
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...LilisNofitaSari
Dokumen tersebut membahas tentang insentif PPh Pasal 21 yang diberikan pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk pegawai dengan penghasilan kurang dari Rp20 juta per bulan. Diberikan contoh perhitungan insentif PPh Pasal 21 untuk dua pegawai dengan berbagai kriteria. Juga dijelaskan prosedur pemberian insentif tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan insentif pajak penghasilan selama pandemi Covid-19, termasuk kriteria dan periode pemberian insentif berupa penanggungan pajak penghasilan pasal 21 oleh pemerintah bagi pegawai tertentu hingga September 2020. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek perpajakan terkait seperti subjek, objek pajak penghasilan serta pengurang-pengurang dalam perhitungan p
Makalah ini membahas tentang pajak penghasilan pasal 21 di Indonesia. PPh pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji, upah, dan imbalan lainnya yang diterima oleh individu. Pemotong pajak penghasilan pasal 21 meliputi perusahaan, pemerintah, lembaga pensiun, dan organisasi yang membayar imbalan kepada individu. Penghasilan yang dikenakan pajak meliputi gaji, pensiun, honorarium, dan
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarelaomni sukses
Program Pengungkapan Sukarela (PPS) memberikan kesempatan bagi Wajib Pajak untuk mengungkapkan harta yang belum dilaporkan dalam periode 1 Januari 1985-31 Desember 2020 dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan sanksi yang diberlakukan apabila harta tersebut ditemukan melalui pemeriksaan pajak.
Ringkasan:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, subjek, pemotong, objek, dan cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21.
2. PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji, upah, honorarium, dan penghasilan serupa oleh pemberi kerja.
3. Subjek PPh Pasal 21 adalah pegawai tetap, tidak tetap, penerima pensiun dan honorarium. Pemotong pajak ad
Program Pengungkapan Sukarela memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk mengungkapkan kewajiban perpajakannya secara sukarela melalui pembayaran Pajak Penghasilan final berdasarkan pengungkapan harta yang belum dilaporkan. Program ini diselenggarakan selama 6 bulan untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak.
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_newnatal kristiono
PPh Pasal 21/26 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari penghasilan pegawai dan penerima honorarium seperti gaji, bonus, tunjangan. Tarif pajaknya 5%-30% tergantung besaran penghasilan kena pajak setelah dikurangi penghasilan tidak kena pajak. Pemotongan dan penyetoran pajak dilakukan setiap bulan oleh pemberi kerja.
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...LilisNofitaSari
Dokumen tersebut membahas tentang insentif PPh Pasal 21 yang diberikan pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk pegawai dengan penghasilan kurang dari Rp20 juta per bulan. Diberikan contoh perhitungan insentif PPh Pasal 21 untuk dua pegawai dengan berbagai kriteria. Juga dijelaskan prosedur pemberian insentif tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan insentif pajak penghasilan selama pandemi Covid-19, termasuk kriteria dan periode pemberian insentif berupa penanggungan pajak penghasilan pasal 21 oleh pemerintah bagi pegawai tertentu hingga September 2020. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek perpajakan terkait seperti subjek, objek pajak penghasilan serta pengurang-pengurang dalam perhitungan p
Makalah ini membahas tentang pajak penghasilan pasal 21 di Indonesia. PPh pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji, upah, dan imbalan lainnya yang diterima oleh individu. Pemotong pajak penghasilan pasal 21 meliputi perusahaan, pemerintah, lembaga pensiun, dan organisasi yang membayar imbalan kepada individu. Penghasilan yang dikenakan pajak meliputi gaji, pensiun, honorarium, dan
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarelaomni sukses
Program Pengungkapan Sukarela (PPS) memberikan kesempatan bagi Wajib Pajak untuk mengungkapkan harta yang belum dilaporkan dalam periode 1 Januari 1985-31 Desember 2020 dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan sanksi yang diberlakukan apabila harta tersebut ditemukan melalui pemeriksaan pajak.
Ringkasan:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, subjek, pemotong, objek, dan cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21.
2. PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji, upah, honorarium, dan penghasilan serupa oleh pemberi kerja.
3. Subjek PPh Pasal 21 adalah pegawai tetap, tidak tetap, penerima pensiun dan honorarium. Pemotong pajak ad
Program Pengungkapan Sukarela memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk mengungkapkan kewajiban perpajakannya secara sukarela melalui pembayaran Pajak Penghasilan final berdasarkan pengungkapan harta yang belum dilaporkan. Program ini diselenggarakan selama 6 bulan untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak.
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_newnatal kristiono
PPh Pasal 21/26 adalah pajak penghasilan yang dipotong dari penghasilan pegawai dan penerima honorarium seperti gaji, bonus, tunjangan. Tarif pajaknya 5%-30% tergantung besaran penghasilan kena pajak setelah dikurangi penghasilan tidak kena pajak. Pemotongan dan penyetoran pajak dilakukan setiap bulan oleh pemberi kerja.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 dan 26 yang terkait dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi. Pemotong PPh adalah pemberi kerja, sedangkan penerima penghasilan yang dikenakan PPh adalah pegawai, penerima pensiun, bukan pegawai, dan peserta kegiatan. Besarnya PPh ditentukan berdasarkan jenis dan cara pembayaran penghasilan dengan memper
1. Dokumen tersebut membahas tentang pajak, termasuk definisi, unsur-unsur, dan jenis-jenis pajak seperti Pajak Penghasilan Pasal 21. 2. Dibahas pula tentang subjek, objek, dan tarif pajak serta fungsi-fungsi pajak seperti fungsi anggaran, regulatif, stabilitas dan distribusi pendapatan. 3. Termasuk juga penjelasan mengenai NPWP dan pengurang penghasilan seperti biaya jabatan dan iuran
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Lutfi:
- PTKP setahun:
- Wajib pajak: Rp 24.300.000
- Wajib pajak kawin: Rp 2.025.000
- Tambahan 3 anak: Rp 6.075.000
- Total PTKP: Rp 32.400.000
- Penghasilan setahun: Rp 96.800.000
- Penghasilan kena pajak: Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.
PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)Catatan Ekstens
PMK-82/PMK.03/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK-9/PMK.03/2021 TENTANG INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
PMK-83/PMK.03/2021 PERUBAHAN ATAS PMK-239/PMK.03/2020 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PAJAK TERHADAP BARANG DAN JASA YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DAN PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN FASILITAS PPH BERDASARKAN PP NOMOR 29 TAHUN 2020 TENTANG FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19
Info terkait: https://ekstensifikasi423.blogspot.com/2021/07/pemerintah-resmi-perpanjang-insentif-pajak-hingga-akhir-tahun-2021.html
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi NirlabaF W
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi dan insentif perpajakan bagi organisasi nirlaba. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum perpajakan terkait subjek pajak badan dan organisasi nirlaba, penghasilan yang menjadi objek pajak, biaya sumbangan yang dapat dikurangkan, serta pengecualian sisa lebih bagi organisasi pendidikan dan penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan PPh Pasal 26. Ia menjelaskan definisi, subjek pajak, dasar pengenaan dan pemotongan pajak, serta cara menghitung PPh 21 untuk masing-masing pasal tersebut. Dokumen ini juga menyinggung penghasilan yang tidak kena pajak, tarif pajak, dan undang-undang terkait PPh.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan orang pribadi, termasuk subjek pajak, objek pajak, penghitungan pajak penghasilan, dan pengurang penghasilan bruto."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 serta perubahan Peraturan Menteri Keuangan terkini mengenai kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak. Perubahan peraturan ini menyebabkan kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan penyesuaian perhitungan serta pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...EkaAdiputra
Dokumen tersebut membahas analisis penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebelum dan sesudah perubahan tarif pajak tahun 2000 di Surabaya. Perubahan tarif pajak tahun 2000 diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak penghasilan, khususnya pajak penghasilan orang pribadi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis data sebelum dan sesudah tahun 2000
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Arif Efendi
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini mengatur kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19. Pemerintah diberi kewenangan untuk menambah belanja kesehatan dan jaring pengaman sosial, serta meningkatkan defisit anggaran hingga 3% PDB. Kebijakan ini juga menurunkan tarif pajak penghasilan badan dan menerapkan pajak atas perdagangan elektronik.
Artikel Implementasi Kebijakan PPh 21 Selama Pandemi Covid-19 fareliaariska
Dokumen tersebut membahas implementasi kebijakan pajak penghasilan pasal 21 selama pandemi Covid-19 di provinsi Surabaya. Pemerintah memberikan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan bagi karyawan dengan penghasilan di bawah Rp200 juta per tahun agar daya beli tetap terjaga. Kebijakan ini berlaku untuk sektor-sektor tertentu dan hanya berlaku selama enam bulan.
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 dan 26 yang terkait dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi. Pemotong PPh adalah pemberi kerja, sedangkan penerima penghasilan yang dikenakan PPh adalah pegawai, penerima pensiun, bukan pegawai, dan peserta kegiatan. Besarnya PPh ditentukan berdasarkan jenis dan cara pembayaran penghasilan dengan memper
1. Dokumen tersebut membahas tentang pajak, termasuk definisi, unsur-unsur, dan jenis-jenis pajak seperti Pajak Penghasilan Pasal 21. 2. Dibahas pula tentang subjek, objek, dan tarif pajak serta fungsi-fungsi pajak seperti fungsi anggaran, regulatif, stabilitas dan distribusi pendapatan. 3. Termasuk juga penjelasan mengenai NPWP dan pengurang penghasilan seperti biaya jabatan dan iuran
Berikut perhitungan pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Lutfi:
- PTKP setahun:
- Wajib pajak: Rp 24.300.000
- Wajib pajak kawin: Rp 2.025.000
- Tambahan 3 anak: Rp 6.075.000
- Total PTKP: Rp 32.400.000
- Penghasilan setahun: Rp 96.800.000
- Penghasilan kena pajak: Rp 96.800.000 - Rp 32.400.000 = Rp 64.
PMK-82 dan PMK-83 tahun 2021 (Perpanjangan Insentif Pajak 2021)Catatan Ekstens
PMK-82/PMK.03/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK-9/PMK.03/2021 TENTANG INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB PAJAK TERDAMPAK PANDEMI COVID-19
PMK-83/PMK.03/2021 PERUBAHAN ATAS PMK-239/PMK.03/2020 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PAJAK TERHADAP BARANG DAN JASA YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DAN PERPANJANGAN PEMBERLAKUAN FASILITAS PPH BERDASARKAN PP NOMOR 29 TAHUN 2020 TENTANG FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19
Info terkait: https://ekstensifikasi423.blogspot.com/2021/07/pemerintah-resmi-perpanjang-insentif-pajak-hingga-akhir-tahun-2021.html
Implikasi dan Insentif Perpajakan Atas Organisasi NirlabaF W
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi dan insentif perpajakan bagi organisasi nirlaba. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum perpajakan terkait subjek pajak badan dan organisasi nirlaba, penghasilan yang menjadi objek pajak, biaya sumbangan yang dapat dikurangkan, serta pengecualian sisa lebih bagi organisasi pendidikan dan penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan PPh Pasal 26. Ia menjelaskan definisi, subjek pajak, dasar pengenaan dan pemotongan pajak, serta cara menghitung PPh 21 untuk masing-masing pasal tersebut. Dokumen ini juga menyinggung penghasilan yang tidak kena pajak, tarif pajak, dan undang-undang terkait PPh.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan orang pribadi, termasuk subjek pajak, objek pajak, penghitungan pajak penghasilan, dan pengurang penghasilan bruto."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 serta perubahan Peraturan Menteri Keuangan terkini mengenai kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak. Perubahan peraturan ini menyebabkan kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan penyesuaian perhitungan serta pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...EkaAdiputra
Dokumen tersebut membahas analisis penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebelum dan sesudah perubahan tarif pajak tahun 2000 di Surabaya. Perubahan tarif pajak tahun 2000 diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak penghasilan, khususnya pajak penghasilan orang pribadi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis data sebelum dan sesudah tahun 2000
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Arif Efendi
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini mengatur kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19. Pemerintah diberi kewenangan untuk menambah belanja kesehatan dan jaring pengaman sosial, serta meningkatkan defisit anggaran hingga 3% PDB. Kebijakan ini juga menurunkan tarif pajak penghasilan badan dan menerapkan pajak atas perdagangan elektronik.
Artikel Implementasi Kebijakan PPh 21 Selama Pandemi Covid-19 fareliaariska
Dokumen tersebut membahas implementasi kebijakan pajak penghasilan pasal 21 selama pandemi Covid-19 di provinsi Surabaya. Pemerintah memberikan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan bagi karyawan dengan penghasilan di bawah Rp200 juta per tahun agar daya beli tetap terjaga. Kebijakan ini berlaku untuk sektor-sektor tertentu dan hanya berlaku selama enam bulan.
Dokumen ini membahas kebijakan pajak yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk meringankan dampak ekonomi wabah COVID-19, termasuk penangguhan pajak penghasilan dan pengurangan tarif pajak penghasilan badan. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat membantu memulihkan perekonomian dan meminimalisir dampak buruk pandemi bagi wajib pajak.
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakNurulUkhuwaNadia
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir saya pada semester genap di mata kuliah Perpajakan dan saya dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Kebijakan perpajakan Indonesia memberikan insentif kepada wajib pajak yang terkena dampak COVID-19, seperti menurunkan tarif pajak penghasilan badan dan membebaskan pajak untuk bisnis terkait COVID-19. Tujuannya adalah menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan selama pandemi. Pemerintah juga memberikan insentif kepada Usaha Mikro Kecil Menengah untuk bertahan di tengah pandemi.
Citra Muthi'atul Wasma_Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Pegawai Tidak Tetap d...CitraMuthiatulWasma
Dokumen ini membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap pegawai tidak tetap dan contoh perhitungan pajak penghasilan pasal 21 bagi pegawai tidak tetap. Pandemi menyebabkan banyak pegawai di-PHK dan stimulus fiskal diberikan pemerintah seperti pembebasan pajak. Dokumen ini juga menjelaskan definisi pegawai tidak tetap dan tarif serta dasar pengenaan pajak penghasilan pasal 21 bagi pegawai tidak tetap berdas
Dokumen tersebut membahas dampak kebijakan fiskal pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19, termasuk penurunan pendapatan negara, insentif pajak, dan peningkatan belanja untuk kesehatan, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi. Dokumen juga membandingkan peraturan tentang laporan keuangan pemerintah sebelum dan sesudah tahun 2010.
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...ThieChen
Strategi perpajakan selama pandemi COVID-19 memberikan insentif pajak kepada perusahaan terdampak seperti penurunan tarif pajak penghasilan badan, pembebasan pajak penghasilan impor, dan pengembalian pajak pertambahan nilai lebih bayar. Insentif-insentif ini diperluas cakupannya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas PerpajakanSonyaSabrina
Pajak merupakan pungutan wajib dari rakyat untuk suatu negara. Setiap nilai uang yang dibayarkan rakyat akan masuk ke dalam pendapatan negara dari sektor pajak. Penggunaan
uang pajak digunakan untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat. Uang penerimaan pajak nantinya akan digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan yang bersifat pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai pembangunan di pusat dan daerah, seperti pembangunan fasilitas umum, pembiayaan anggaran kesehatan dan pendidikan, serta kegiatan produktif lainnya. Pemungutan pajak dapat dikategorikan wajib karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang. Tanpa adanya pajak sebagian besar kegiatan negara akan sulit dilaksanakan karena pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan uang pajak. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya untuk taat dalam membayar pajak. Artikel ini akan membahas mengenai dampak pandemi COVID-19 yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak. Wabah COVID-19 yang menyebar menyebabkan hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia membawa perubahan yang berdampak buruk seperti turunnya penerimaan pajak.
Pertemuan membahas konsep dan fungsi pajak serta peraturan perpajakan terkait PPh dan PPN. Juga dibahas mengenai peran pajak dalam APBN dan insentif pajak untuk penanganan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pemotongan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap di instansi pemerintah. Secara garis besar dijelaskan tentang penghitungan PPh 21 berdasarkan gaji dan tunjangan pegawai, serta pengurangannya berupa biaya jabatan dan iuran pensiun. Contoh perhitungan PPh 21 untuk pegawai tetap dan yang menerima tunjangan 13/rapel juga dijelaskan."
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Pemerintah memperpanjang batas akhir pelaporan SPT PPh WPOP hingga 21 April 2017 untuk mendukung keberhasilan program tax amnesty yang berakhir pada 31 Maret 2017, sementara pemerintah juga terus memperketat aturan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.
Skripsi ini membahas pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Jakarta Selatan. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mewajibkan kepemilikan NPWP dan meningkatkan pemeriksaan serta penagihan pajak untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan penerimaan negara.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL INTENSIF PAJAK PPh 21 DTP PEGAWAI
TETAP GAJI MINGGUAN SELAMA PANDEMI COVID 19
Fifi Fiandari
Mahasiswa Universitas PGRI AdiBuana Surabaya
Email: fififiandari@gmail.com
Peran pajak dalam instrumen fiskal sangat berpengaruh terhadap perekonomian dalam
negeri, pasalnya kebijakan fiskal sebagai instrumen pajak digunakan sebagai tujuan untuk
memberikan stimulus dalam kegiatan ekonomi dan investasi suatu negara. Dengan adanya
dampak pandemi covid-19, pemerintah berinisiatif memberikan kebijakan berupa intensif
pajak yang dapat meringankan beban Wajib Pajak (WP) dan WP Orang Pribadi (OP), intensif
pajak yang diberikan berupa pembebasan pajak, pengurangan tarif pajak, pengurangan beban
pajak dan relaksasi pelayanan perpajakan, termasuk perpanjangan batas jatuh tempo,
keterlambatan penyampaian surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilan PPh OP
1770 yang dapat mempermudah kelengkapan dan dokumen yang diajukan dalam SPT PPh
badan 1771. Dalam hal ini pelayanan perpajakan tidak dibatasi, serta wajib pajak tetap dapat
membayar pajak yaitu dengan melaporkan pajak secara online, mulai dari pembuatan ID
Billing, pengisian formulir hingga pengarsipan dokumen pajak.
Implementasi Kebijakan fiskal sebagai intensif PPh 21 DTP Selama Pandemi Covid 19
Menurunnya perekonomian negara menuntut pemerintah untuk berperan aktif dalam
memperbaiki perekonomian melalui penerbitan kebijakan fiskal. Masalah dan tantangan yang
sering dihadapi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan fiskal adalah ketidakpastian.
Ketidakpastian yang dimaksud adalah tidak mengetahui kapan kebijakan tersebut dapat
memperbaiki situasi ekonomi yang sedang menurun. Risiko yang muncul karena
ketidakpastian tersebut adalah kegagalan untuk mencapai stabilitas ekonomi yang diharapkan.
Oleh karena itu, pemerintah harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan fiskal.
Untuk mencegah resesi ekonomi yang lebih parah, sejak awal pandemi pemerintah
telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang terangkum dalam program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN), salah satunya adalah insentif pajak. Pemerintah telah mengeluarkan enam
intensif pajak untuk membantu Wajib Pajak (WP) yang terdampak covid-19, antara lain
insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP), insentif PPh Final
PP 23 DTP, insentif PPh Pasal 22 Impor, insentif Pengurangan angsuran PPh Pasal 25, insentif
pengembalian PPN, dan insentif PPh Final Jasa Konstruksi sebagaimana diatur dalam
2. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 23/PMK.03/2020 sebagaimana diubah dengan
PMK-9/PMK.03/2021.
Dikeluarkannya peraturan tersebut bertujuan agar selama pandemi berlangsung beban
pajak yang harus dibayar dapat meringankan masyarakat. Selama pandemi Covid-19, banyak
perekonomian masyarakat yang tidak stabil, sehingga pemerintah memberikan fasilitas untuk
meringankan pajak penghasilan yang harus dibayar untuk negara. Salah satunya yaitu intensif
pajak PPh 21 (DTP), untuk mendapatkan intensif pajak tersebut tentunya ada syarat yang
berlaku dalam pemanfaatan PPh 21 DTP. Pemberi kerja harus melakukan pemberitahuan ke
(Kantor Pelayanan Pajak) melalui website www.pajak.go.id.
Adapun persyaratan dalam proses pengajuan intensif PPh 21 DTP, setelah masuk ke
sistem yaitu:
1. Bidang usaha yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh 2018 termasuk dalam daftar
1062 klasifikasi lapangan usaha yang telah ditentukan.
2. Telah ditetapkan sebagai perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE).
3. Telah mendapatkan izin penyelenggara Kawasan Berikat, atau izin pengusaha dalam
Kawasan Berikat (PDKB).
Persyaratan lainnya, pemberi kerja wajib menyampaikan laporan realisasi pemanfaatan
PPh 21 DTP setiap bulan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa
pajak. Tidak semua karyawan berhak mendapatkan intensif pajak PPh 21 DPT. Perlu diketahui
bahwa hanya karyawan yang memiliki NPWP dan total penghasilan tetap setahunnya tidak
melebihi Rp200 juta.
Untuk mengimplementasikan kebijakan intensif pajak PPh 21 DTP selama pandemi
Covid-19, maka masyarakat perlu disosialisasi mengenai kebijakan intensif tersebut. Karena
masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang fasilitas yang diberikan sehingga
diperlukan adanya penerapan dari pemerintah merealisasi tujuan pemerintah bagi masyarakat.
Rippley dan Franklin mengemukakan bahwa kriteria untuk mengukur keberhasilan
implementasi kebijakan didasarkan pada tiga perspektif, yaitu (Tahir, 2014):
1) Tingkat kepatuhan birokrasi terhadap birokrasi yang ditetapkan undang-undang.
Berdasarkan fakta di lapangan, kepatuhan birokrasi terhadap birokrasi di atasnya sangat
diperlukan untuk dapat menjalankan kebijakan dengan baik dan benar. Diharapkan
implementor dapat tanggap terhadap apa yang harus dilakukan dan melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan.
3. 2) Adanya rutinitas yang lancar dan tidak ada masalah. Kebijakan akan berjalan lancar
dan seharusnya, jika dilakukan dengan rutinitas yang lancar dan tidak ada masalah
mengenai pemberian intensif PPh 21 yang ditanggung pemerintah.
3) Implementasi dan dampak (manfaat) yang diharapkan dari semua program yang ada
terarah. Implementasi dan dampak (manfaat) dari semua program yang terarah dapat
menciptakan sebuah keberlanjutan penerapan yang sesuai dengan tujuan.
contoh Pegawai tetap gaji mingguan yang menerima intensif PPh 21 ditanggung
pemerintah (DTP)
Lalunna merupakan pegawai tetap PT Santosa yang digaji mingguan sebesar Rp
1.600.000. Lalunna belum menikah, PT Santosa mengikuti program BPJS dengan
premi Jaminan Kecelakaan Kerja (sebesar 1%) dan Jaminan Kematian (sebesar 0,3%)
dibayarkan oleh pemberi kerja. Selain itu, perusahaan juga membayar iuran Jaminan Hari
Tua sebesar 3,7% dari gaji. Lalunna sendiri membayar iuran pensiun Rp. 25.000, dan Jaminan
Hari Tua sebesar 2% dari gaji. Berapa besar PPh 21 dalam minggu pertama? (penghasilan
Lalunna disetahunkan Rp 76.800.000 (Rp 1.600.000 × 4 × 12). Karena penghasilan bruto
dibawah Rp 200.000.000 maka lalunna mendapatkan intensif PPh Pasal 21 DTP)
Penghasilan Sebulan (4 x Rp1.600.000) Rp 6.400.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 64.000
Premi Jaminan Kematian Rp 19.200
Penghasilan Bruto Rp 6.483.200
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan (5% x Rp 6.483.200) Rp 324.160
2. luran Pensiun Rp 25.000
3. luran Jaminan Hari Tua Rp 128.000 +
Total Pengurang Rp 477.160 -
Penghasilan Neto Sebulan Rp 6.006.040
Penghasilan Neto Setahun (12 x Rp 6.006.040) Rp 72.072.480
PTKP Setahun (TK/0)
1. WP Sendiri Rp 54.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 18.072.480
4. PPh 21 Terutang Seminggu
PPh 21 Setahun (5% x Rp 18.072.480) Rp 903.624
PPh 21 Sebulan (Rp 903.624 ˸ 12) Rp 75.302
PPh 21 Minggu pertama (Rp 75.302 ˸ 4) Rp 18.825,5
Besarnya penghasilan yang diterima Laluna pada minggu pertama setelah mendapatkan
intensif PPh 21 DTP:
Gaji Rp 1.600.000
Dikurangi :
Iuran pensiun (Rp 25.000 : 4) Rp 6.250
PPh Pasal 21 Rp 18.825,5 –
Penghasilan setelah dipotong pajak Rp 1.574.924,5
Ditambah :
PPh Pasal 21 DTP Rp 18.825,5 +
Jumlah yang diterima Rp 1.593.750
Referensi:
Erica, Denny, dkk. 2020. Prosedur Perhitungan Insentif PPh 21 Pada Saat Pandemi Covid-19
Di Indonesia. Vol 18(2). September 2020. Hal 139-146.
Https://sniconsulting.co.id/. Peran Pajak Bagi Perekonomian di Masa Pandemik Covid-19.
Diakses 2 Juli 2021. Pukul 11.04 WIB.
https://mucglobal.com/. Pph 21 Ditanggung Pemerintah Kemudahan dan Kendalanya Bagi
Pemberi Kerja. Diakses 2 Juli 2021. Pukul 19.34 WIB.
https://www.pajakku.com/. Intensif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah Dampak Pandemi
Covid-19 serta Simulasi Perhitungan. Diakses 4 Juli 2021. Pukul 18.49 WIB.