presentasi mata pelajaran agama islam mengenai tata cara merawat jenazah mulai dari memandikan, hingga tahap2 selanjutnya..
by mahasiswa PPL.
semoga bermanfaat :)
presentasi mata pelajaran agama islam mengenai tata cara merawat jenazah mulai dari memandikan, hingga tahap2 selanjutnya..
by mahasiswa PPL.
semoga bermanfaat :)
Hukum Sholat Jenazah adalah “Fardhu Kifayah” artinya wajib bagi kita umat muslim untuk mensalati muslim lainnya yang telah meninggal, jika tidak dilaksanakan maka ini menjadi tanggung jawab seluruh umat muslim.
Hukum Sholat Jenazah adalah “Fardhu Kifayah” artinya wajib bagi kita umat muslim untuk mensalati muslim lainnya yang telah meninggal, jika tidak dilaksanakan maka ini menjadi tanggung jawab seluruh umat muslim.
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
Hukum Meng-Qadha` Puasa Bagi Wanita Hamil Dan MenyusuiAnas Wibowo
Ust. M. Shiddiq al-Jawi. Ngaji subuh 30 april 2020.
Tanya :
(1) Bagaimana qadla' puasa bagi wanita yang hamil dan menyusui berturut selama beberapa tahun? Misal selama 4 tahun berturut-turut?
(2) Bagaimana hukum wanita punya hutang puasa karena menyusui, 4 bulan sebelum datang Ramadhan ia sudah tidak lagi menyusui namun hutang puasa juga belum selesai ditunaikan.. apakah boleh mengerjakan qodho puasa yang lalu setelah Ramadhan berikutnya?
Puasa itu tidak hanya puasa ramadhan saja, ada berbagai macam puasa seperti puasa arafah, puasa senin - kamis, dan puasa lainnya. Semoga presentasi yang dibuat oleh kelompok saya ini dapat bermanfaat bagi kawan - kawan.
1. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 1 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RSFATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RSFATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RSFATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
ا ا و وى
ز ا ا ا
.
.
Pendahuluan
Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Dzat yang telah melimpahkan berbagai kenikmatan
kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad , keluarga, dan seluruh sahabatnya. Amiin.
Dalam tulisan berikut ini kami nukilkan FATWA-FATWA UNTUK ORANG SAKIT DAN
PEGAWAI RS dari kutaib karya AS SYEIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZZ –
rahimahullahu- yang di terjemahkan oleh Tim Penterjemah Islamic Centar sulae – Riyadh -.
KSA dan di cetak serta di edarkan oleh : Khlid Bin Walid Establishment For Publication &
Distribution.
BAGIAN PERTAMA
• 01 PERTANYAAN : sebagaiman diketahui bahwasanya seseorang yang baru selesai
di opreasi tetap berada dalam pengaruh obat bius hingga dia sadar, setelah itu dia
masih merasakan nyeri bebrapa saat apakah dia boleh mengerjakan sholat sebelum
masuk ruangan operasi padahal belum masuk waktu ? apakah dia tunda hingga sadar
penuh meskipun tertunda sehari atau lebih ?
2. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 2 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
JAWABAN : Petama-tama dokter wajib memprhatikan kondisi, jika memunkinkan operasi bisa
ditunda hingga telah msuk waktu sholat, seperti dhuhur misalnya , lalu pasien melakukan
sholat dhuhur di jama' dengan sholat asyar , begitu juga jika waktunya malam misalnya, dia
dapat melkaukan sholat magrib dan isyak dengan jama' sebelum pelaksanaan operasi, adapun
jika operasinya di wakthu dhuha, maka pasien ma'dhur ( mendapat keringanan pent.)
Jika dia telah sadar maka dia menganti sholat yang tertinggal selama tidak sadar, walau
telah berlalu sehari atau dua hari , prinsipnya adalah : kapan dia sadar dia menganti yang
tertinggal, dan tidak berdosa baginya –alhamdulillah - , hal tersebut hukumnya seperti orang
yang tidur maka ketika dia bangun dan sadar maka dia wahib mengerjakan sholat-sholat yang
tertinggal dengan menjaga urutannya, misalnya dhuhur dahulu baru asyar begitu seterusnya
hingga dia melakukan semuanya, berdasarkan hadist rasululah SAW :
,)(
Barang siapa yang tertidur dari sholatnya , atau lupa , maka hendaknya dia sholat jika ia ingat ,
tidak ada yang dapat mengantinya kecuali perbuatan tersebut ( mutafaq 'alaihi )
Orang yang pingsan karena sakit atau di bius hukumnya seperti orang tidur jika tidak
dalam waktu yang lama, namun jika dlaam waktu yang lama seperti melebihi 3 hari , maka
gugur kewajiban menggantinya, orang tersebut di hukumi seperti orang gila hingga
kesadaranya kembali, di baru wajib melaksanakan sholatnya jika akalnya telah sadar dan
waras berdasarkan hadist rasulullah SAW :
:,,
)(
Qolam ( hukum ) diangkat dari 3 orang : dariorang tidur hingga dia bangun , dari anak kecil
hingga dia baligh, dari orang gila hingga dia sadar ( mutafaq 'alaihi )
Rasulullah SAW tidka menyebutkan kewajiban qodha bagi anak kecil dan orang sakit,
yang ada dalilnya hanyalah kewajiban qadha bagi orang yang tertidur dan orang yang lupa . (
wallahu a'lam )
• 02 PERTANYAAN : saya tidak dapat berwudhu sendiri, dan tidak ada yang menolong
saya , apakah saya boleh bertayamum, sementara dinding, lantai atau alas rumah
sakit dibersihkan setiap harinya, bagaimana saya bertayammum dalam keadaan yang
demikain tersebut ?
JAWABAN : jika orang yang sakit tidak mendapatkan orang yang me-wudhu-kannya dan
diapu tidka dapat berwudhu sendiri, maka dia boleh bertayammum berdasarkan firman Allah
SWT :
3. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 3 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah
yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ( al maidah : 06 )
orang yang tidak kuasa mendapatkan air dan tidak bisa tayammum , dapat dispensai (
kerinangan) maka boleh sholat pada waktunya tanpa wudhu dan tayammum berdasarkan
firman Allah SWT :
Maka bertakwalah kamu kepada Allah sesui kemampuanmu ( al thaghobun : 16 )
Juga bedasarkan hadist nabi SAW :
)(
Jika aku perintahkan kalian dengans uatu perkata maka laksanakanlah semmapu kalian (
mutafaq 'alaihi )
Sebagian shahabat dalam suatu perjalanan ada yang sholat tanpa wudhu dan tayammum
kejadian tersebut ketika kalung aisyah hilang lalu sebagian shahabat mencarinya kesana
kemari namun mereka tidak menemukannya, kemudian mereka melakukan sholat tanpa
wudhu, dan saat itu tayammum belum disyaria'takannya , justru karena kejadian tersebut
menyebabkan disyariatkannya tayammum .
Demiakianlah kewajibannya orang yang sakit jika dirinya mampu mengunakan air
kemudian tidak ada orang yang me-wudhu-kannya maka dia wajib melakukan tayamum jika
terdapat debu yang bersih,, baik dibawah ranjang, dibejana atau wadah tertentu , hal tersebut
sudah diangap mengantikan wudhu, hendaklah dia tidak meremehkan masalah ini,.
Bagi orang yang sakit sebelum dia melakukan wudhu ata tayammum , dia wajib
membersihkan dirinya dari najis karena buang air besar atau kecil , dengan iar atau dengan
batu, tidak harus dengan air bahkan dia dapat bersuci dengan tissue yang suci atau
semacamnya, sepeti batu, bata , kayu, hingga kotoronnya hilang, yang wajib jangan kurang
dari tiga kali usapan, jika dengan tiga kali tersebut tidak bersih usapannya harus ditambah
hingga bersih, berdasarkan hadist rasulullah SAW :
)(
Siapa yang bersuci dengan batu hendaknya dia menganjilkannya.( HR bukari-muslim
)
Begitu juga terdapat riwayat dari rasulullah SAW bahwa belaiu melarang bersuci kurang dari
tiga batu , beliau juga melarang bersuci dengann tulang dan kotoran seraya berkata :
)(
Keduanya tidak mensucikan ( HR daruquthni )
• 03. PERTANYAAN : bagaimana jika salah satu kedua tangan saya terdapat gips atau
pada keduanya atau pada keduanya terdapat luka yang berbahaya jika mengunakan
air , bagaimana betayamummnya ? apakah batasan muka pada tayamum
sebagaimana batasan muka pada wudhu ?
4. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 4 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
JAWABAN : ya , batasan muka dalam tayamum seperti wudhu disa mengusap wajahnya
dengan debu dari atas kening hingga bawah dagu dari telingga ke telingga, kemudian dia usap
kedua tangannya baik luar maupun dalam dari pergelangan tangan hingga ujung-ujung jari –
jari , jika pada tangannya terdapat gips atau luka maka cukup baginya mengusapny dengan
debu di atas gips tersebut dan diatas keduanya jika pada keduanya terdapat luka.
Jika salah satunya sehat, sedang tangan yang satunya terdapat luka atau gips atau
perban maka yang sehat dibasuh dengan air sedang tangan yang luka atau gips atau perban
atau semacamnya maka cukup di usap dengan air, jika berbahaya mengunakan air atau tidka
ada air boleh baginya bertayammu.
• 04. PERTANYAAN : apakah boleh , pasein laki-laki di rawat oleh perawat wanita ,
apalagi jika ternyata ada perawat laki-laki ?
JAWABAN : setiap rumah sakit wajib menyediakan perawat laki laki dan perwat perempuan,
begitu juga dokter laki-laki untuk pasien laki-laki dan dokter perempaun, untuk pasien
perempaun , keciuali pad akebutuhan yang sangat mendesak, misalnya jika penyakit tertentu
dan penyakit tersebut tidak ada yang mengetahui keciali dokter laki-laki maka dia boleh
mengobati pasien wanita, begitu juga sebaliknya, jika sebuah penyakit tidka ada yang
mengetahui kecuali seorang dokter wanita maka dia boleh mengobati pasien laki-laki , tapi
diluar itu semua yang wajib adalah dokter laki-laki merawat pasien laki-laki dan dokter wanita
merawat pasien wanita , demikain juga halnya dengan perawat berlaku sama, sebagai upaya
menutup rapat-rapat celah fitnah dan agar tidak terjadi khalwat ( berduan tanpa muhrim ) yang
diharamkan .
• 05. PERTANYAAN : orang yang sakit komplikasi, pad tubuhnya di pasang kantong
kencing bagaimana cara dia berwudhu dan sholat ?
JAWABAN : dia boleh sholat dalam keadaan seperti itu kondisinya seperti orang terkena
salisulbaul ( beser ) atau wanita yang muthahadoh ( keluar darah kotor selain haidh pent
pasien boleh sholat dalam keadaan seperti itu jika telah masuk waktunya dan dia boleh
bertayamum jika tidak dapat mengunakan air jika dia dapat mengunakan air maka dia harus
berwudhu berdasrkan firman allah ta'ala :
):16(
Maka bertakwalah kamu kepada Allah sesui kemampaunmu ( QS at thaghobun 64: 16 )
setelah itu jika adayang keluar lagi , tidak apa-apa dengan syarat wudhu tersebut dia
lakukan setelah masuk waktu, setelah itu dia sholat jika tetap ada yang keluar dari
kemaluannya, tidak mengapa selama dalam waktu tersebut sebab dia berada dalam kondisi
yang darurat.
demikain pula halnya dengan orang beser dia boleh sholat setelah masuk waktu, meskipun
kencingnya keluar dari kemaluannya, demikain juga wanita istihadhah yang mengalami
pendarahan dalam waktu lama, dia dapat sholat pada waktunya dalam kondisi seperti tu selagi
dengan syarat berwudhu jika telah masuk waktunya, berdasrkan hadist rasulullah SAW kepada
wanita mustahdhah :
)(
berwudhulah pada setiap waktu sholat ( HR bukhari )
5. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 5 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
jadi orang yang terkena beser , wanita mustahadhah dan pasien yang di sebutkan diatas dapat
melakukan sholat fardhu atau sunnah, membaca al qur'an, thawah di ka'bah setelah dia
berwudhu dalam waktu sholat tersebut dan waktunya masih ada, jika waktunya telah keluar
maka ia tidak melakukannya sebelum dia berwudhu lagi untuk waktu yang telah masuk
berikutnya.
• 06 PERTANYAAN : orang yang pakaiannya terdapat bercak darah apakah dia sholat
dengan pakaian nya tersebut atau dia tunggu hingga ada baju yang bersih.
JAWABAN: dia boleh sholat dalam keadaan yang seperti itu, jangan dia tingalkan sholatnya
hingga keluar waktunya, hal itu jika tidak munkin baginya mencuci darah tersebut atau
menganti baju tersebut dengan baju yang suci sebelum keluar waktu dengan dalil firman allah
QS at tahgabun : 16 diatas
):16(
Maka bertakwalah kamu kepada Allah sesui kemampaunmu ( QS at thaghobun 64: 16 )
pada dasarnya setiap muslim diwajibkan mencuci pakaian yang terkena darah atau menganti
bajunya yang terkena najis dengan baju yang lain yang suci jika dia mamp untuk itu, jika tidak
maka dia dapat sholat sebagaimana adanya, dan tidak harus diulang kembali berdasarkan
ayat tersebut diatas , juga berdasarkan hadist rasulullah SAW :
)(
" apa yang aku larang dari kalian maka jauhilah dan apa yang aku perintahkan kepada kalian
lakukanlah semampu kalian ( mutafaqun alaihi )
• 07 PERTANYAAN : sebagian pegawai wanita di rumah sakit bersuara sangat keras
hingga terdengar jika mereka berbicara sesama pegawai wanita ataupun pria , bahkan
sebagian mereka ada yang berjabat tanggan laki-laki baik dokter atau yang lainnya
apa hukumnya hal tersebut ? dan apakah kita harus diam saja ?
JAWABAN : para dokter hendaknya mmperhatikan kondisi pasiennya, jangan lah mereka
mengeraskan suaranya, hendaknya pembicaraan diatara mereka dilakukan di tempat khusus.
adapun berjabat tangan, tidak boleh seorang pria berjabat tangan dengan wanita kecuali sang
wanita tersebut adalah muhrimnya, sedangkan jika dokter atau perawat wanita tersebut bukan
mahramnya maka tidak boleh dia berjabat tangan Rasulullah SAW bersabda :
)(
"sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita ( HR imam lima kecuali abu dawud )
aisyah RA berkata :
,
)(
" demi Allah , tangan rasulullah SAW sama sekali tidak pernah menyentuh tangan wanita (
yang bukan muhrim pent.) beliau dahulu mengambil bai'ah mereka ( kaum wanita ) hanya
dengan ucapan . ( HR bukhari )
wanita tidak boleh menjabat tangan laki-laki yang bukan mahramnya, mereka tidak boleh
menjabat tangan dokter, pasien atau direkturnya yang bukan mahram, tapi cukup berbicara
kepada mereka dengan cara yang baik, atau memberikan salam tanpa berjabat tangan dan
6. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 6 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
membuka aurat, hendaknya dia menutup kepalanya, tubuhnya, mukanya walau dengan niqob,
karena wanita adalah aurat dan firnah.
allah ta'ala berfirman:
):53(
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka ( QS : Al ahzab
33:53 )
dan juga firmannya :
)ر ا:31(
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka
( QS an nuur 24 : 31)
Kepala dan wajah adalah hiasan yang paling menarik demikain juga yang terdapat di kedua
tangannya, kedua kakinya, baik berupa perhiasan atau ukiran ( hena ) semuanya adalah fitnah
berdaseakan kedua ayat tersebut diatas, maksudnya adalah bahwa wanita segala
keseluruhannya adalah aurat maka wajib di tutupi dan dijauhkan dari sebab-sebab fitnah, dan
diantara sebab firnah tersebut adalah berjabat tangan.
• 08.PERTANYAAN : Sebagian pegawai wanita rumah sakit, baik dokter,perawat, atau
pegawai kebersihan, mengunakan pakaian sempit dan terbuka, baik pada tanganya
maupun betisnnya apa hukum syariat pada hal tersebut,?
JAWABAN : para dokter wanita dan para perawat atau pegawai wajib bartakwa kepada allah
ta'ala dengan memakai pakaian beradab yang tidak menampakkan lekuk tubuh atau auratnya
hendaknya pakaian tersebut bersifat sedang tidak terlalu lebar dan tidak terlalu sempit
menutup secara syar'ii dan mencegah fitnah, berdasarkan dua ayat yang disebutkan dalam
jawaban no : 07 juga berdasarkan rasulullah SAW,
)(
wanita itu adalah aurat ( HR tirmidhi )
juga berdasarkan hadist Rasulullah SAW :
:,
,
,)(
"dua golongan dari penghuni neraka yang aku ( Sendiri ) belum pernah melihat mereka :
seseorang yang di tangannya terdapat cambuk seperti ekor sapi, dengan cambuk itu dia
memukil manusia, dan para wanita yang berpakaian ( tetapi ) telanjang, bergoyang-goyang
dan berlengak-lengok, kepala mereka ( ada sesuatu ) seperti punuk unta yang bergoyang-
goyang, mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak mendapati baunya surga, dan
sesunguhnya bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian ( HR muslim dari abu hurairah
)
ini merupakan ancaman yang berat.yang dimaksud dengan mereka yang memiliki cambuk di
tangannya,adalah mereka yang mendapatkan tugas untuk mengurusi manusia,namun mereka
memukul manusia tanpa hak,seperti polisi,tentara atau lainnya.
adapun wanita yang berpakaian namun telanjang adalah mereka yang mengenakan pakaian
yang tidak menutupi dirinya,baik karena terlalu pendek atau terlalu tipis.mereka dikatakan saja
7. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 7 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
berpakaian,namun pada hakikatnya telanjang,seperti merka yang membuka
kepalanya,dadanya,betisnya atau yang lainnya .semua itu termasuk dalam jenis
telanjang.hendaklah mereka bertakwa kepada allah dalam masalah ini,dan menghindari
perbuatan buruk tersebut.hendaknya seorang wanita selalu tertutup dan jauh dari sebab-sebab
fitnah bagi laki-laki.itu semua disyariatkan bagi semua wanita.
semuanya harus bertakwa kepada allah.sebagaimana takwa tersebut juga hendaknya
diwujudkan dengan berpakaian yang beradab dan menutup serta jauh dari sumber-sumber
fitnah.
• 09 PERTANYAAN : pada sebagaian kamar pasien terdapat TV sebagain
menghendakinya dan sebagaian lain menolaknya karena dapat mengganggu satu
sama lain, apa yang harus kami lalukan dalam kondisi demikian ?
JAWABAN :dalam kondisi demikian,jika seorang pasien berada di dalam kamar bersama
pasien lain yang tidak menginginkan adanya TV, maka seharausnya tidak diletakkan TV
disana, untuk mencegah terjadinya pertikaian dan menyatukan hati.
adapaun jika kedua-duanya menghendaki adanya TV maka tidak mengapa meletakkan TV
dikamar tersebut, dengan catatan hendaknya acara yang disajikan sesuatu yang bermanfaat
bagi mereka, seperti bacaan Al Qur'an dengan suara rendah atau acara-acara keagamaan
atau acara lainya yang bermanfaat, tidak boleh dipertontonkan acara yang merusak seperti
musik dan nyanyaian atau semacamnya, jika mereka tinggalkan secara keseluruhan, hal itu
lebih baik dan lebih ihtiyath ( hati-hati ) mereka lebih mengetahui apa yang lebih maslahat bagi
mereka.
adapaun memaksa mereka dengan sesuatu yang merusak mereka dan menganggu mereka,
bahkan dapat menganggu tidur dan istirahat mereka, atau munkin sebagaian mereka orang
yang kurang toleran sehingga menganggu yang lainya, maka semua itu tidak boleh.
masalah ini seharusnya selalu berada dibawah pengawasan orang yang baik dalam agama
dan bertakwa kepada Allah dalam urusan mereka sehingga dia tidak mengaktifkannya kecuali
jika memberi maslahat bagi mereka dan berdasarkan kerelaan mereka, jika mereka tidak ridha,
hendaknya dimatikan.
• 10. PERTANYAAN : apa hukumnya perayaan perpisahan yang bercampur baur
antara pria dan wanita ? apa hukumnya terapi penyembuhan dengan musik ?
JAWABAN: acara tersebut tidak boleh ikhtilat, yang wajib dilakukan adalah mengadakan acara
antara sesama laki-laki atau sesama perempuan, adapaun acara yang bercampur-baur antara
laki-laki dan perempuan adalah kemungkaran dan termasuk perkara jahiliyyah kita berlindung
kepada Allah dari perbuatan tersebut.
adapaun penyembuhan dengan musik , tidak ada dasarnya bahkan hal tersebut termasuk
perbuatan orang-orang bodoh, musik bukan alat penyembuh, justru dia adalah penyakit,
karena dia termasuk alat yang melenakan, penyebab sakit hati dan penyimpangan moral,
penyembuhan yang bermanfaat dan menenangkan jiwa adalah dengan memperdengarkan al
Qur'an bagi pasien atau nasehat-nasehat dan hadist yang bermanfaat, adapun penyembuhan
dengan musik dan alat-alat penghibur lainya, hal tersebut justru akan membuat mereka lalai
dan terbiasa dengan kebatilan dan menambah penyakit dari penyakit yang telah mereka
rasakan , serta membuat kesempatan mereka mendengarkan Al Qur'an dan hadist menajdi
sedikit, laa haulaa walaa quwwata illaa billah.
• 11. PERTANYAAN : apakah jika dokter memberi fatwa kepada pasein dengan fatwa
apa saja, pasien boleh menerimanya atau apakah harus merujuk kepada para ulama?
8. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 8 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
JAWABAN : pasien harus merujuk kepada ulama' atas perkara agama yang disampaikan oleh
dokter, karena para dokter memiliki spesialisi tersendiri, demikaian juga dengan ilmu syar'ii
juga memiliki spesialisnya ( yaitu para ulama') hendaknya seorang pasien tidak mengamalkan
sebuah fatwa sebelum dia merujuk para ulama', walau via tilpon atau mengutus seseorang
untuk bertanya kepadanya, dokter atau lainya , tidak boleh berfatwa kecuali berdasarkan ilmu,
misalnya : " saya sudah bertanya ulama' fulan dan fulan, lalu dia berkata begini dan begitu"
setiap dokter hendaknya bertanya kepada para ulama' atau hakim di negrinya terhadap
problem yang dihadapi sebelum memberi fatwa kepada pasien.
kewajiban dokter adalah bertanya kepada para ulama' buka memberi fatwa tanpa ilmu, karena
dia bukan spesialis ilmu syar'ii , yang wajib baginya mengusahakan dari sisi medis dan berhati-
hati serta memberi nasehat.
• 12. PERTANYAAN : Saya perawat laki-laki yang bekerja merawat pasien laki-laki.
bersama saya ada perawat wanita yang bekerja pada divisi yang sama setelah jam
kerja resmi , hal tersebut berlangsung hingga terbit fajar, kadang-kadang kami hanya
berduaan saja kami takut terjadi fitnah diantara kami berdua dan kami tidak bisa
merubah kondisi itu. apakah saya harus tinggalkan pekerjaan tersebut karena takut
kepada allah SWT, sedang saya tidak memiliki pekerjaan lain? mohon pengarahan.
JAWABAN : Tidak boleh bagi penanggung jawab di rumah sakit untuk menjadikan para
perawat laki-laki dan wanita bertugas di tempat yang sama semalaman tanpa adanya
pengawasan dan penjagaan. itu merupakan kekeliruan dan kemungkaran, itu juga artinya
merupakan seruan untuk berbuat zina, karena seorang laki-laki jika berduaan dengan lawan
jenis di tempat yang sama maka besar kemungkinan syetan akan mendorongnya untuk
berbaut zina atau perantara-perantaranya, karena itu terdapat riwayat shahih dari rasulullah
SAW beliau bersabda
)(
artinya" janganlah seseorang laki-laki menyendiri dengan wanita, karena syetan menjadi pihak
yang ketiganya ( HR ahmad )
karena itu pekerjaan seperti itu tidak boleh terus berlangsung dan harus di tinggalkannya ( jika
tidak bisa merubahnya pent.) karena didalamnya terdapat kemaksiyatan yang dapat
mengantarkannya kepada apa yang Allah haramkan jika dia tinggalkan pekerjaan tersebut
karena Allah, isnya Allah akan diganti dengan yang lebih baik dari itu, sebagaimana firman
Allah SWT :
)2(
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke
luar.:3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya ( QS at tholaq
: 2-3 ) .
demikian pula halnya dengan perawat wanita, hendaknya dia lebih berhati-hati, jika dia tidak
bisa merubah kondisi tersebut hendaknya dia mengundurkan diri dari pekerjaan itu, karena
setiap orang bertanggung jawab atas apa yang Allah SWT wajibkan baginya.
• 13 . PERTANYAAN : Saya seorang dokter dikamar periksa. bersama saya ada
seorang perawat dalam satu kamar, sambil menunggu pasien, biasanya terjadi
9. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 9 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
pembicaraan diantara kami dalam berbagai urusan, apa hukum syari'at dalam
masalah ini ?
JAWABAN : hukum dalam masalah ini sama seperti hukum sebelumnya, tidak boleh bagi
seseorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan muhrim, baik antara dokter
wanita dan perawat laki-laki , atau antara dokter laki-laki dengan perawat wanita, apakah
dikamar periksa atau di tempat lainnya, berdasarkan pembahasan sebelumnya, dan karena hal
tersebut dapat mengakibatkan fitnah kecuali orang-ornag yang di rahmati allah SWT,
hendaknya pemeriksaan dilakukan oleh orang laki-laki kepada orang laki-laki, dan oleh wanita
kepada wanita saja.
• 14. PERTANYAAN: Saya sering ketingalan sholat, kemudian saya jama' dengan
sholat berikutnya, hal tersebut karena banyaknya pekerjaan dalam merawat pasien,
saya sering pula ketinggalan sholat jum'at karena harus merawat pasein, apakah
pekerjaan seperti itu di bolehkan?
JAWABAN: Anda wajib mengerjakan sholat pada waktunya, tidak boleh menundanya hingga
keluar waktu, sedang sholat jum'at jika anda sebagai penjaga atau semacamnya yang tidak
dapat menghadiri sholat jum'at maka kewajiban tersebut gugur bagi anda dan anda harus
melakukan sholat dhuhur seperti orang sakit dan yang semacamnya , adapun sholat-sholat
wajib yang lain anda wajib sholat pada waktunya dan tidak boleh anda jama' diantara dua
sholat.
• 15. PERTANYAAN : Sebagian pegawai rumah sakit mengunakan kosmetik
kecantikan, boleh jadi hal tersebut karena mereka tidak saat bekerja ?
JAWABAN : jika mereka dilihat oleh laki-laki maka hal tersebut tidak boleh, sedangkan jika
diantara wanita saja maka boleh, wanita harus menutup wajahnya dari orang laki-laki dengan
cadar atau semacamnya, berdasarkan firman Allah ta'alaa:
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka ( QS al ahzab :
53 ) .
.........
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka…. ( QS an
nuur : 31 )
Yang dimaksud perhiasan itu adalah : muka, kepala, tangan, kaki, dan dada, semuanya
merupakan perhaisan.
10. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 10 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
BAGIAN KEDUA
• 16 PERTANYAAN : Apa pendapat syeikh yang mulia tentang dokter gigi wanita yang
memeriksa pasien laki-laki, apakah yang tersebut dibolehkan ? padahal dalam bidang
yang sama didaerah tersebut terdapat dokter laki-laki ?
JAWABAN : Kami telah sering berusaha bersama para penanggung jawab ruamh sakit aga
dokter laki-laki diperuntukkan bagi pasien laki-laki dan dokter wanita untuk pasien wanita, baik
dalam pengobatan gigi atau yang lainya, itulah yang benar, karena wanita adalah aurat dan
dapat menjadi fitnah kecuali mereka yang allah ta'alaa kasihi, kecuali dalam kondisi yang
sangat darurat yaitu jika terdapat penyakit pada seorang laki-laki dan tidak ada dokter laki-
lakinya maka hal tersebut tidak mengapa , Allah ta'alaa berfirman :
padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya ( QS al an'am : 119 )
jika tikad darurat maka dokter laki-laki untuk pasien laki-laki dan dokter wanita untuk pasien
wanita. dan hendaknya tempat mereka msing-masing dipisah, bahkan rumah sakit mestinya
dijadikan terpisah, ada yang khusus untuk laki-laki dan ada yang khusus untuk wanita, agar
semuanya terhindar dari fitnah dan ikhtilat ( campur baur) yang berbahaya, itulah sebenarnya
kewajiban semua pihak.
• 17. PERTANYAAN : saya seorang dokter yang mendapat tugas keluar SAUDI
ARABIA ( luar negri ) untuk meneruskan study , akan tetapi istri saya tidka setuju,
karena negri yang di tuju adalah negri kafir , bagaimana nanti dia dapat menjaga
hijabnya ? apakah membuka muka di haramkan, apalagi hal itu merupakan perkara
pokok unuk masuk dalam sebuah Negara ?
JAWABAN : wanita wajib menutup tubuhnya, karena manampakkan wajah atau bagaian lain
dari tubuhnya merupaka fitnah sebagiamana firman Allah SWT :
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka ( QS al ahzab :
53 ) .
Allah ta'ala menjelaskan bahwa hijab lebih suci bagi hati dan tidka berhijab dapat
mendatangkan bahaya bagi semua pihak.
Allah ta'ala berfirman:
)59(
" Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Qs ahzab 33:59)"
11. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 11 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
Jilbab adalah apa yang di letakkan seorang wanita di atas kepalanya dan badanya , hingga
menutup wajahnya dan tubuhnya sebagai tambahan dari pakain biasa.
Allah berfirman :
.........
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka…. ( QS an
nuur : 31 )
wanita wajib menutup muka dan anggota tubuh lainnya dari pandangan laki-laki asing, yaitu
yang bukan mahramnya, berdasarkan umumnya ayat- ayat yang disebutkan diatas dan karean
wanita dapat menjdi fitnah dan karena muka merupakan hiasan wanita yang paling utama,
akan tetapi tidak mengapa mengunakan cadar yang matanya tampak.
Jika seorang wanita harus menutup dirinya dari laki-laki beriman, maka terhadap orang kafir
lebih utama lagi, meskipun mereka mengecam hal tersebut bisa jadi mereka mengecam
kemudian mereka sadar setelah di jelaskan kepada mereka bahwa inilah yang terdapat dalam
syari'at islam .
• 18. PERTANYAAN : apa hukumnya mengangkat rahim untuk mencegah kehamilan
karena sebab-sebab medis baik sekarang atau yang akan datang, sebagaimana yang
di predeksi secara ilmiyah dari sisi ilmu kedokteran ?
JAWABAN : jika ada tuntutan mendesak, maka hal tersebut di bolehkan , jika tidak, maka
wajib di biarkan ( tidak boleh diangkat ) Karen syaria'at islam menganjurkan adanya keturunan
dan menyerukan mencari sebab-sebab adanya keturunan untuk memperbanyak umat, tetapi
kalau darurat di bolehkan, bagitu juga dengan mengunakan pil anti hamil secara sementara
jika disana ada maslahat.
• 19 PERTANYAAN : jika pemeriksaan kehamilan telah dilakukan , ternyata di ketahui
bahwa janin mengalami cacat pada bulan-bulan kehamilan tersebut, apakah boleh
dilakukan pengunguran sebelum sempurna mas kehamilanya ?
JAWABAN : hal tersebut tidka boleh , kehamilan wajib dibiarkan berlangsung, boleh jadi allah
merubahnya, dokter dapat saja memperkirakan banyak hal namun bisa jadi allah membatalkan
semua perkiraan dokter tersebut dan anak dapat lahir dengan selamat dan sehat , allah ta'ala
menguji hambanya dengan kebahagiaan dan kesedihan .
Tidak boleh melakukan penguguran kandungan hanya karean dokter memperkirakan
bahwa terdapat cacat pada calon bayi , walaupun terjadi cacat tetap pujilah allah, orang tua
harus mendidiknya dengan sabar, dan keduanya mendapat pahala yang besar, mereka
sebaiknya memasukkan anaknya pda lembaga perawatan yang disediakan untuk anak-anak
cacat , tidak perlu malu dalam hal ini, bisa saja terjadi perubahan , dimana pd abulan kelima
atau keenam kondisinya menjadi pulih dan allah sembuhkan dia sehingga cacatnya hilang.
12. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 12 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
• 20 PERTANYAAN : apakah orang banci diperlakukan sebagai wanita jika perkaranya
belum jelas benar ? apakah baginya berlaku hukum seperti terhadap semua wanita
misalnya tentang masa iddah atau yang lainya ?
JAWABAN : banci itu ada perinciannya , sebelum usia baligh keadaan mereka msih samar,
sebab mereka memiliki dua alat kelamin laki-laki dan perempuan , akan tetapi setelah masa
baligh akan tampak kecondongannya apakah laki-laki atau wanita.
Jika tampak padanya tanda-tanda wanita , misalnya semakin besar buah dadanya , keluar
haidnya, kencing dari alat kelamin wanita, atau tampak sisi lainya yang membedakannya
dengan laki-laki , maka orang tersebut di hukumi sebagai wanita , lalu di hilangkan alat kelamin
laki-lakinya dengan cara medis yang aman.
Adapun jika yang tampak adalah tanda-tanda kelelaki-lakian seperti tumbuh jenggot dan
kumis , kencing dari alat kelamin laki-laki atau lainya yang di ketahui dalam dunai kedokteran ,
maka orang tersebut di hukumi sebagai laki-laki sebelum itu didiamkan dahulu hingga jelas
perkaranya apakah dia laki-laki atau perempuan, yaitu setelah masa baligh sebagaimana
dikatakan oleh para ulama .
• 21 PERTANYAAN : apakah hukumnya menghilangkan bagian lebih yang terdapat
pada tubuh , seperti jari-jari atau yang lainya, , apakah seatalj bagain tubuh yang
dipotong tersebut di buang ke tempat sampah atau di kumpulkan kemudian menyuruh
seseorang untuk menguburkannya di pekeburan kaum muslimin ?
JAWABAN: Perkaranya luwes, tubuh yang di potong itu tidak di hukumi seperti manusia ,
karena itu tidak mengapa di buang begitu saja atau di kubur sebagai penghormatan , tidak
wajib dimandikan atau dikuburkan, kecuali jika dia berupa janin yang telah sempurna berusia
empat bulan, adapun jika berbentuk segumpal daging yang belum di tiup ruhnya atau sepotong
jari atau semacamnya maka perkaranya luwes.
• 22. PERTANYAAN : kadang-kadang datang kepada saya seorang pasien pemabok
atau pecandu narkotika yang dengan sebab itu mereka melakukan tindakan kriminal
seperti zina atau homosex , apakah hal ini harus saya laporkan kepada pihak yang
berwajib atau tidak ?
JAWABAN : anda harus memberikan nasehat , nasehati mereka dan ajak mereka bertaubat
dan tutupi aib mereka , jangan diadukan dan di bongkar rahasianya, bantulah mereka untuk
taat kepada Allah dan rasulNya , sampaikan kepada mereka bahwa allah ta'ala maha
penrimam taubat bagi hamba-hambanNya yang bertaubat, peringatkan mereka agar tidak
kembali lagi pada perbuatan maksiyat berdasarkan firman Allah ta'alaa :
. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf,
mencegah dari yang mungkar 9 Qs at taubah 9:71)
)1()2(
)3(
” 1.Demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian 3. kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya
menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. ( QS al 'ashr 103:1-3)
13. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 13 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
:.
:].[
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ?
beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin
dan rakyatnya. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
rasulullah juga bersabda :
).......(
barang siapa menutupi aib saudara muslim Allah akan menutupi aibnya di dunai dan akherat (
HR imam muslim )
• 23 PERTANYAAN : seseorang yang terkena penyakit AIDS divonis oleh dokter
umurnya tinggal sedikit lagi, apa hukum taubatnya pada saat itu ?
JAWABAN: dia harus segera bertaubat walaupun sesaat menjelang kematianya, karena pintu
taubat terbuka selama akalnya masih berfungsi di harus bertaubat dan menghindari maksiat,
walaupun mereka berkata bahwa umur anda tinggal sedikit semuanya ada di tangan allah ,
bisa jadi perkiraan mereka keliru , sehingga orang tersebut tetap hidup lebih lama lagi, apapun
kemunkinannya maka taubat tetap harus dilakukan dengan jujur agar allah terima taubatnya
sebagaiman firman Allah ta'alaa :
)31(
Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.(QS an nuur 24:31 )
)82(
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh,
kemudian tetap di jalan yang benar ( QS thahaa20:82 ) .
dan rasulullah SAW bersabda :
" sesungguhnya allah menerima taubat seorang hambanya selama nyawanya belum sampai di
tenggorokan.
• 24 PERTANYAAN : sebagian pegawai ada yang keluar dari tempat kerjanya karena
ada maslahat pribadi di luar tugasnya, lalu dia minta idzin kepada direkturnya dengan
alasan di buat-buat , baik dipercaya ataupun tidak, jika direkturnya mengetahui bahwa
alasannya tersebut tidak benar dosakah dia bila mengizinkannya ?
14. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 14 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
JAWABAN: kepala bagian atau direktur atau siapa saja yang mengantikan posisinya tidak
boleh mengizinkannya jika dia mengetahui bahwa alasan orang tersebut tidak benar, tetapi
hendaknya dia hati-hati.
jika memang ada kebutuhan mendesak sehingga seseorang harus idzin dan tidak menganggu
pekerjaan maka boleh di beri idzin, adapun idzin yang dia ketahui bahwa itu adalah dusta atau
dia diperkirakan besar kemunkinan aadalah dusta hendaknya kepala tersebut tidak
mengidzinkannya , karena kalau di idzinkan berarti dia khianat terhadap amanah dan tidak
memberikan nasihat kepada orang yang berada di bawah amanatnya.
rasulullah bersabda :
",""
)"(
" Sesungguhnya kalian semuannya adalah pemimpin, dan semuanya bertangguh jawab
atas apa yang dipimpin " sampai pada ucapannya " dan seorang pembantu (pekerja) adalah
pemimpin & penanggung jawab atas harta tuannya (kafilnya), dan akan dipertanyakan
tangung jawabnya nanti / hari kiamat. ( HR Bukhari dan Muslim )
dan hal tersebut merupakan amanah Allah ta'ala berfirman :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya ( QS an nisa' 4:58 ) .
dan allah ta'alaa berfirman tentang sifat-sifat orang yang beriman :
)8(
. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya ( QS al
mukminun 23:8) .
)27(
" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui. ( QS al anfaal 8:27 )
.
• 25 PERTANYAAN : sebagain pasien dari kalangan muslimin ada yang meninggal
tidak menghadap kiblat karena posisi tempat tidurnnya di rumah sakit tidak
menghadap kiblat ?
JAWABAN : sunnahnya memang – jika memungkinkan – orang sakit di hadapkan kearah
kiblat ketika sakarat, jika tidak memunkinkan juga tidak apa-apa .
• 26 PERTANYAAN : Apa hukumnya orang yang mengambil obat dari apotik yang dia
pimpin kemudian dia kirim ke pasien di rumah sakit lainya atau di bawa ke rumah
dengan dalih bahwa pasien tersebut adalah seorang muslim dan obat tersebut bukan
untuk di jual?
15. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 15 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
JAWABAN : masalah ini tergantung pperaturan dan ketentuannya , jika apotik tersebut millik
rumah sakit tertentu yang obat-obatnya hanya diperuntukkan bagi pasien atua pengunjung
rumah sakit tersebut maka obat ter sebut tidak boleh di bawa kerumah sakit lainya.
Karena setiap rumah sakit memiliki apotik sendiri-sendiri, tidak boleh yang satu di pidahkan ke
yang lainya, Karen ini peraturan Negara, adapun jika ada aturan dari departemen kesehatan
yang membolehkan mrengirimkan obatnya kerumah sakit lainnya maka dibolehkan, jika tidak
ada aturan seperti itu maka jangan di langgar .
• 27 PERTANYAAN : apa hukumnya orang yang mendengarkan adzan namun dia tidak
pergi kemasjid, tetapi sholat di rumahnya saja atau di kamar kerjanya saja pada setiap
waktu sholat ?
JAWABAN : hal ini tidak di perbolehkan, wajib baginya memenuhi pangilan adzan
berdasarkan hadist rasulullah SAW :
)
(
" setiap yang men dengar seruan ( adzan ) kemudian dia tidak datang maka tidak ada sholat
kecuali dia punya udhur ( HR ibnu majah daruqutni, ibu hiban, dan hakim dengan sanad yang
shaheh )
Ibnu abas ditanya : " apa yang termsuk udhur disini ? " belaiu menjawab : takut ( suasana
perang dan semisalnya pent.) dan sakit .
Diriwayatkan seorang laki-laki buta datang kepada rsaulullah SAW lalu dia berkata : ya
rasulallah tidak ada yangmenuntut saya kemasjid, apakah saya dapat keringanan untuk shalat
di rumah ? " maka Rasulullah SAW bersabda : " apakah kamu mendengar pangilan shalat (
adzan ) ? " dia menjawab : "ya " beliau bersabda: " kalau begitu penuhilah ( pangilan itu
dengan barangkat sholat kemasjid ) ( HR imam muslim ).
Jika orang buta yang tidak ada penuntunya saja tidak ada memiliki keringanan, maka
orang yang tidka buta lebih dari itu. Setiap muslim wajib segera sholat pada waktunya secara
berjama'ah, jika ruamhnay jauh dan tidak terdengar adzan maka boleh baginya shalat di
rumahnya. Namun jika dia berupaya mengatasi segala rintangan dan bersabar kemudian
berusaha shalat berjama'ah maka baginya kebaikan dan keutamaan.
• 28 PERTANYAAN : sebagian pegawai di dinas kesehatan, terpaksa ada yang bekerja
dala m kondisi berduaan dengan wanita yang bukan mahram, khususnya di akhir
malam dan di ruang khusus dokter , ketiak kami mensehati mereka untuk mencari
solusi mengatasi masalah tersebut, mereka hanya melemparkan kesalahan kepada
pimpinan, mohon adanay pengarahan dan bimbingan dalam masalah ini ?
JAWABAN : masalah ini wajib diatur oleh orang yang di percaya agamanya, jika memang
membutuhkan keberadaan wanita , maka hendaknya lebih dari satu biar tidka terjadi
khalwat, dan berada di tempat yang terpisah dari tempat laki-laki, tidka boleh berduaan
laki-laki dan perempuan yang bukan mahram baik di akhir malam ataupun di awal malam,
baik antara dokter ataupun antara perawat , berdasarkan hadist rasulullah SAW :
)(
" Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan sseorang wanita ( bukan muhrim ) karena
syaithan akan menjadi pihak ketiganya ( HR ahmad )
16. FATAWA UNTUK ORANG SAKIT DAN PEGAWAI RS
- 16 -
Copyleft : 2007 - 1428 @ Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety - mail : bizecha06@hotmail.com
• 29 PERTANYAAN : apa hukumnya memberikan sesuatu yang berharga sebagai
hadiah kepada kepala bagian ?
JAWABAN : hal tersebut salah dan menyebabkan seriang terjadinya penyelewengan , kepala
bagian tidak boleh menerima hadiah boleh jadi itu adalah sogokan dan arena untuk menjilat
atau berkhianat , kecuali kalau pemberian itu diambil lau diserahkan kepada rumah sakit,
bukan utuk dirinya pribadi dan dia beritahu orang yang membrinay itu dengan berkata : "
pemberian ini akan di gunakan untuk kepentingan rumah sakit , tidak untuk saya ambil" .
Yang lebih hati-hati pemberian itu tidak di ambil baik untuk dirinya ataupun untuk rumah
sakit , karena hal tersebut dapat mengodanya untuk mengambilnya untuk diri pribadi, juga
akan menimbulkan prasangka buruk Karena sebab pemberian tersebut urusan si pemberi akan
lebih baik di banding lainya , karena itu seseorang yang di utus untuk memungut zakat ,
setelah selesai menunaikan tugasnya dia serahkan hasil tugasnya seraya berkata : " ini untuk
kalian , dan ini aku beri hadiah " rasulullah SAW mengingkari hal tersebut seraya berkata :
,
)(
"Ad apa dengan seseorag di antara kalian yag diserahkan kepadanya perkara diantara
perkara-perkara Allah , kemudian dia berkata : " ini untuk kalian dan ini untuk saya "
hendaknya dia duduk di rumahnya bapaknya atau di rumah ibunya , kemudian di tunggu akan
diberikan hadiah kepadanya ? ( HR imam muslim ) .
ا او و م ا و ة ا و ت
أ