Ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika II, PGSD Undiksha Tahun 2015. Ppt ini lengkap dengan animation dan tampilan yg sederhana serta menarik. Semoga ppt ini bermanfaat untuk anda. terimakasih
mini skripsi (alat peraga, applets, ppt)upika rizkie
mini skripsi ini berisi tentang cara penggunaan dan penjelasan tentang
1. alat peraga yang bernama LeMath untuk mencari FPB dan KPK
2. applets rotating houses
3. ppt mengenai FPB dan KPK
created by : kelompok 8
a. Rosari Indah Safitri
b. Upika Rizkie
c. Yurika Mariani
Ppt ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika II, PGSD Undiksha Tahun 2015. Ppt ini lengkap dengan animation dan tampilan yg sederhana serta menarik. Semoga ppt ini bermanfaat untuk anda. terimakasih
mini skripsi (alat peraga, applets, ppt)upika rizkie
mini skripsi ini berisi tentang cara penggunaan dan penjelasan tentang
1. alat peraga yang bernama LeMath untuk mencari FPB dan KPK
2. applets rotating houses
3. ppt mengenai FPB dan KPK
created by : kelompok 8
a. Rosari Indah Safitri
b. Upika Rizkie
c. Yurika Mariani
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
3. A. FAKTOR BILANGAN
1. Faktor suatu bilangan adalah pembagi dari suatu
bilangan, yaitu bilangan – bilangan yang membagi habis
bilangan tersebut.
Contoh :
tentukan faktor dari bilangan 8 dan 9 !
Jawab :
Faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, 8
Faktor dari 9 adalah 1, 3, 9
8 1 2 4 8
8 4 2 1
9 1 3 9
9 3 1
4. 2. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari
dua bilangan adalah faktor-faktor dari
dua bilangan tersebut yang bernilai
sama. Untuk menentukan FPB dari dua
bilangan, terlebih dahulu dicari faktor
dari masing-masing bilangan. Kemudian
dicari faktor persekutuannya. Setelah itu
dipilih bilangan yang terbesar.
5. Misalnya :
Tentukan FPB dari 12 dan 16 !
Jawab :
Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12
Fator dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, 16
Faktor dari 12 dan 16 adalah 1, 2, 4
Jadi, FPB dari 12dan 16 adalah 4
6. 1. Kelipatan suatu bilangan adalah hasil
perkalian bilangan itu dengan bilangan asli.
Contoh :
tentukan kelipatan dari bilangan 5 !
Jawab :
5 x 1 = 5
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
dan seterusnya
Jadi, kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, dan
seterusnya.
7. (KPK) dari dua bilangan
2. Kelipatan Persekutuan Terkecil
adalah
kelipatan-kelipatan dari dua bilangan
tersebut yang bernilai sama. Untuk
menentukan KPK dari dua bilangan,
terlebih dahulu dicari kelipatan dari
bilangan tersebut,
kelipatan
masing-masing
kemudian
persekutuannya.
dicari
Setelah itu dipilih
bilangan yang terkecil.
8. Misalnya :
Berapakah KPK dari 6 dan 8 ?
Jawab :
Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18,
24, 30, 36, 42, 48, 54, ...
Kelipatan 8 adalah 8, 16, 24,
32,40, 48, 56, ...
Jadi, KPK dari 6 dan 8 adalah
24
9. C. Bilangan prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2
faktor, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh :
Perhatikanlah faktor dari bebrapa bilangan berikut ini !
2 = 1 x 2
3 = 1 x 3
5 = 1 x 5
Jadi, 2 adalah bilangan prima.
Jadi, 3 adalah bilangan prima.
Jadi, 5 adalah bilangan prima.
Bilangan 1 bukan bilangan prima sebab bilangan 1 hanya
memiliki satu faktor, yaitu bilangan 1 itu sendiri.
10. Faktorisasi prima adalah perkalian faktor –faktor prima suatu
bilangan.
Misalnya :
tentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan !
36
18
9
36 = 2 X 2 X 3 X 3 = 2² X 3²
2
2
3 3
11. Menentukan FPB dengan faktorisasi
Tentukan FPB dari 12 dan 18 !
12 18
6 9
12 = 2² x 3
18 = 2 x 3²
Jadi, FPB dari 12 dan 18 adalah 2 x 3 = 6
2
2 3
2
3 3
12. Menentukan KPK dengan Faktorisasi
Tentukan KPK dari 24 dan 42 !
24 42
12 21
6
Jadi, KPK dari 24 dan 42 adalah 2³ x 3 x 7 = 168
2
2
2
3 7
24 = 2² x 3
42 = 2 x 3 x 7
2 3
13. MENYELESAIKAN MASALAH KPK DAN FPB
1. Menyelesaikan Masalah Berkaitan dengan KPK
Misal :
Rina dan Noni sama – sama ikut les matematika. Rina masuk
setiap 4 hari sekali, sedangkan Noni masuk setiap 6 hari
sekali. Jika hari ini mereka masuk masuk les bersama – sama,
berapa hari lagi mereka masuk les bersama – sama dalam
waktu terdekat ?
Jawab :
Jadi, mereka akan kembali masuk les bersama-sama dalam
12 hari lagi.
Rina 4 hari lagi 8 hari lagi 12 hari lagi 16 hari lagi . . . . . .
Noni 6 hari lagi 12 hari lagi 18 hari lagi 24 hari lagi . . . . . .
14. 2. Menyelesaikan Masalah Berkaitan dengan FPB
Misal :
Dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya, Eka membagikan 75
bukutulis dan 50 pensilkepada anak-anak yatim piatu. Setiap buku tulis
dan pensil akan dibagikan kepada anak-anak dengan jumlah yang sama
banyak. Berapa anak yatim yang bisa mendapatkan buku tulis dan pensil ?
Jawab :
ada 75 buku tulis, maka dapat dibagikan kepada :
1 anak, 3 anak, 5 anak, 15 anak, 15 anak, 25 anak, atau 75 anak
ada 50 pensil, maka dapat dibagikan kepada :
1 anak, 2 anak, 5 anak, 10 anak, 25 anak, atau 50 anak
Jadi, buku tulis dan pensil tersebut dapat dibagikan kepada 1 anak, 5
anak, atau 25 anak. Maka, setiap anak mendapatkan buku tulis dan pensil
dengan bagian yang sama, paling banyak 25 anak.
kesimpulnnya : FPB dari 75 dan 50 adalah 25
15. Soal
1. Kelipatan bilangan 3 adalah. . .
a. 0, 3, 6, 9, 12, ...
b. 1, 3, 6, 9, 12, ...
c. 3, 6, 9, 12, ...
d. 3, 6, 8, 12, ...
2. Faktor dari 18 adalah. . .
a. 1, 2, 3, 6, 9, 18
b. 1, 2, 3, 6, 18
c. 2, 3, 6, 9
d. 2, 3
3. Faktor persekutuan dari 20 dan 24. . .
a. 1, 2, 3, 4, 5, 6
b. 1, 2, 4
c. 2, 4
d. 2
c. 15
d. 30
4. KPK dari 3 dan 5 adalah. . .
a. 3
b. 5
5. FPB dari24 dan 36 adalah. . .
a. 6
b. 12
c. 24
d. 36