Evaluasi CAPA inspeksi sarana produksi pangan PT. Indo Lautan Makmur menemukan beberapa temuan yang berkaitan dengan kebersihan, dokumentasi, dan sanitasi. Perusahaan melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan seperti membersihkan lantai secara berkala, membuat format dokumentasi, dan menambah fasilitas sanitasi. Semua tindakan perbaikan diselesaikan dalam waktu satu bulan.
EVALUASI CAPA INSPEKSI SARANA PRODUKSI PANGAN 5 APRIL.pdf
1. EVALUASI CAPA INSPEKSI SARANA PRODUKSI PANGAN
Nama Sarana Produksi Pangan : PT. INDO LAUTAN MAKMUR
Alamat : Jl. Raya Sawocangkring No. 02 Wonoayu Sidoarjo
Tujuan Pemeriksaan : Rutin
Tanggal Pemeriksaan : 5 April 2023
Tanggal selesai CAPA : 11 Juli 2023
NO TEMUAN KLASIFIKASI
TEMUAN
GAP TINDAKAN PERBAIKAN
DAN PENCEGAHAN
WAKTU PENYELESAIAN HASIL EVALUASI
5 Dinding ruang mixing
terdapat percikan
adonan
MINOR Terdapat sisa
produk
“Bintang”
dilantai yang
berproses
produk “Scallop”
lantai sudah
dibersihkan berkala
dari kontaminasi
silang antar produk
1 MINGGU LAMPIRAN NO 5
6 Lantai ruang mixing
kotor, terdapat percikan
adonan yang tidak
dibersihkan
MINOR - - - LAMPIRAN NO 6
10 Tidak ada program
pemeliharaan bangunan
Minor Tidak ada
dokumentasi
terhadap
pemeliharaan
bangunan
sudah dibuatkan
form
terkait pemeriksaan
bangunan secara
berkala. Form
terlampir
1 BULAN LAMPIRAN NO 10
10 Program pemeliharaan
bangunan belum
dilakukan secara
konsisten (area luar
Gudang)
Minor Tidak ada
dokumentasi
terhadap
pemeliharaan
bangunan
sudah dibuatkan
form
terkait pemeriksaan
bangunan secara
berkala.
Form terlampir
1 BULAN LAMPIRAN NO 10
26 Tidak terdapat program
pemeliharaan
Minor Tidak ada sudah dibuatkan
form
1 BULAN LAMPIRAN NO 26
2. Peralatan dokumentasi
terkait
pemeliharaan
peralatan
terkait pemeliharaan
peralatan. Form
terlampir
28 Program sanitasi tidak
dilakukan dengan
Konsisten
Mayor LAMPIRAN NO 28
29 Sarana
pembersihan/pencucian
peralatan
tidak terjamin
kebersihannya
Minor LAMPIRAN NO 29
30 Proses pembersihan
lantai berpotensi
mencemari keranjang
bersih yang
ditempatkan diarea
penerimaan sayuran
setelah dicuci
Mayor Proses
pembersihan
lantai di cuci
sayur
mencemari
keranjang bersih
proses pembersihan
lantai
di area sayur sudah
diberi
pallet agar
menghindari
pencemaran
terhadap
keranjang.
1 BULAN LAMPIRAN NO 30
31 Keranjang tempat sayur
yang telah dicuci
berpotensi tercemar
kotoran akibat
pembersihan lantai
Mayor Baskom tempat
bahan baku
kotor
baskom sudah dicuci
dan
dibersihkan dari
kotoran
1 BULAN LAMPIRAN NO 31
33 Tidak terdapat
spesifikasi bahan baku,
bahan
tambahan, bahan
penolong, bahan kemas
dan produk akhir.
Mayor Tidak ada
dokumentasi
terhadap bahan
baku dan produk
jadi
sudah dibuatkan
form
terkait bahan baku
dan
produk jadi. Form
terlampir
1 BULAN LAMPIRAN NO 33
34 tidak terdapat program
dan catatan
Mayor dokumentasi
terhadap
pengawasan
keamanan bahan
Sudah dibuatkan form
terkait bahan baku dan
produk jadi
1 BULAN LAMPIRAN NO
34,35
35 Tidak terdapat program
pengawasan
Mayor
3. keamanan dan mutu
produk akhir
baku dan produk
jadi
38 Tidak terdapat
dokumen deskripsi
proses
produksi yang
mengidentifikasi
sumber
kontaminasi dan
tahapan penting untuk
dilakukan pemantauan
Mayor Tidak ada
identifikasi titik
kritis tahapan
proses dan
identifikasi
sumber
kontaminasi
sudah dibuatkan
form
terkait identifikasi
titik
kritis. Form terlampir
1 BULAN LAMPIRAN NO 38
39 Tidak terdapat
prosedur pengendalian
proses
yang dilaksanakan
secara konsisten
Mayor 1 BULAN LAMPIRAN NO 39
43 Tidak terdapat program
pencegahan,
pengendalian dan
deteksi kontaminasi
silang
dan allergen
Mayor 1 BULAN LAMPIRAN NO 43
44 Terdapat penanganan
produk tidak sesuai
namun tidak dilakukan
pencatatan
Minor Tidak terdapat
dokumentasi
penanganan
produk tidak
sesuai
Sudah diberikan
dokumentasi
penanganan produk
tidak sesuai
1 BULAN LAMPIRAN NO 44
46 Pengendalian
serangga tidak
memadai,
terdapat lalat di :
- Ruang
pengolahan
Ruang timbang bahan
baku (jumlah lalat
Kritis Ditemukan lalat
di ruang
timbang bumbu
bahan baku
telah diberikan
tambahan insect
killer diruang bumbu
dan berikakan
tambahan strip
curtain agar
masuknya lalat tidak
ada. Monitoring
terhadap efektivitas
LAMPIRAN NO 46
4. banyak dan besar) penambahan fasilitas
tersebut.
50 Fasilitas toilet tidak
dilengkapi alat
pengering
Mayor LAMPIRAN NO 50
54 Tidak terdapat program
pelatihan karyawan
Mayor Tidak terdapat
dokumentasi
catatan
pelatihan
karyawan
Sudah terlaksana
terkait pelatihan
karyawan tetapi
tidak
ada dokumentasinya
LAMPIRAN NO 54
60 Sarana penyimpanan
tidak terjaga
kebersihannya
Minor LAMPIRAN NO 60
61 Penyimpanan tanpa
pallet di cold storage
BB1
Mayor Beberapa
produk
digudang tidak
menggunaka n
pallet
produk di dalam cold
storage sekarang
suda diberikan hand
pallet
LAMPIRAN NO 61
64 1. Tidak dilakukan
pemantauan suhu cold
storage.
2. Chiller dan freezer
blast tidak dilengkapi
thermometer untuk
pemantauan suhu
Mayor Tidak terdapat
catatan
pemantauan
cold storage dan
cold storage ada
yang tidak
terdapat
monitor
suhu
terdapat catatan
pemantauan cold
storage terkait suhu
penyimpanannya
LAMPIRAN NO 64
5. PETUNJUK HARIAN KERJA
1. Mengecek kebersihan lingkungan kerja sebelum produksi
dimulai
2. Mengecek kesiapan peralatan, mesin dan sarana kerja sebelum
produksi dimulai
3. Pengoprasian alat dan mesin kerja dilakukan dengan hati-hati
agar tidak menimbulkan ceceran atau sampah produksi di lantai
4. Pembersihan ceceran atau sampah produksi dilakukan secara
tepat agar tidak terjadi kontaminasi dengan produk
5. Pengecekan kebersihan lingkungan kerja, alat serta mesin
setelah proses produksi selesai
LAMPIRAN NO 5,6
23. 1
MEMBERSIHKAN DEBU
( DUSTING )
Tujuan :
Membersihkan debu, kotoran-kotoran kecil dari permukaan
furniture, dinding, list, asesori dan lainnya.
Peralatan yang dibutuhkan untuk dusting
(pengelapan) :
1. Satu buah lap (dry cloth)
2. Satu buah bottle sprayer
3. Cairan pembersih (cleaning agent)
- #1 : Ful Trole
- #5 : Neutral Cleaner
LAMPIRAN NO 28,29,30,31
24. 2
TATA CARA MEMBERSIHKAN DEBU
(DUSTING)
1. Siapkan periksa peralatan yang dibutuhkan
2. Masukkan larutan pembersih pada botol semprotan
sesuai dengan petunjuk penggunaannya
3. Lipat kain lap hingga seukuran telapak tangan
4. Semprotkan larutan pembersih pada lap yang telah
dilipat tersebut
5. Mulailah mengelap permukaan dengan cara Kiri Kanan
tumpang tindih dan arahnya dari Atas ke Bawah dan
atau dari Dalam ke Luar, secara teratur dan merata.
6. Lipat kembali cloth untuk mendapatkan permukaan kain
yang bersih untuk mengelap, apabila satu permukaan
kain lap sudah kotor
7. Apabila semua permukaan cloth telah kotor, ganti
dengan yang bersih.
8. Ulangi langkah 4 s/d langkah 6 sampai seluruh area
selesai
9. Yakinkan bahwa area yang dibersihkan bebas dari debu
dan kotoran
25. 3
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
1. Selalu gunakan lap yang bebas serat
2. Hati-hati ketika melakukan dusting di sekitar alat-alat
listrik
3. Gunakan larutan pembersih secukupnya dan hindarkan
terjadinya percikan
4. Bersihkan percikan pada lantai segera
5. Bila menemukan barang berharga di atas meja/di dalam
ruangan, informasikan langsung ke pemiliknya atau bila
tidak pemiliknya ada laporkan ke pengawas
6. Bila meja yang akan dilap terdapat kertas-kertas atau
barang – barang berserakan maka kertas / barang
tersebut harus diangkat dan tidak boleh dirapikan tanpa
izin dari pemilik kertas /barang tersebut
7. Biasakan menyemprot hanya pada kain lap untuk
efektifitas, tidak menimbulkan bercak, dan hasil yang
baik
8. Biasakan melipat kain lap untuk memaksimalkan
pengelapan
9. Jangan berdiri di atas meja, kursi untuk melakukan
dusting
26. 4
MENYAPU MENGGUNAKAN
LOBBY DUSTER
( SWEEPING )
Tujuan :
Untuk membersihkan debu dan kotoran dari permukaan
lantai.
Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Sweeping :
1. Lobby Duster 2. Dustpan 3. Sapu nilon
27. 5
TATA CARA MENYAPU MENGGUNAKAN
LOBBY DUSTER
1. Siapkan peralatan dari gudang
2. Periksa peralatan tersebut sebelum keluar gudang (terutama
kebersihan Lobby Duster)
3. Amati lantai yang akan dibersihkan
Apabila terdapat kotoran yang melekat, lakukan Spotting
(lih. SOP Spotting lantai keras)
4. Tata cara penggunaan lobby duster :
a. Dengan cara gerakan maju mendorong
Doronglah lobby duster dengan gerakan yang
berkesinambungan serta memutar balik pada akhir lantai,
kumpulkan sementara kotoran di satu sudut.
b. Dengan cara gerakan maju tumpang tindih
Tariklah lobby duster dari kiri ke kanan dengan gerakan maju
membentuk angka delapan dengan tumpang tindih ,
kumpulkan sementara kotoran di satu sudut
Dalam melakukan kedua gerakan di atas usahakan agar lobby
duster tidak terangkat dari permukaan lantai.
5. Bersihkan kotoran di bawah mebel yang berat menggunakan
sapu dan untuk mebel yang ringan geser atau pindahkan ke luar
ruang.
6. Angkat semua kotoran yang telah terkumpul di sudut dengan
menggunakan sapu dan dustpan dan buang ke tempat sampah.
7. Selesaikan seluruh area lantai hingga bersih serta kembalikan
mebel ke tempat semula.
29. 7
PENGEPELAN SEKALI PROSES
( SINGLE SOLUTION MOPPING )
Tujuan :
Menghilangkan kotoran atau noda tanah dari permukaan
lantai
Alat yang dibutuhkan untuk pengepelan :
Chemical :
Untuk semua jenis lantai tempat umum
:#5:Neutral Cleaner
Untuk lantai Rumah Sakit / Toilet
1. Satu buah Bucket 2. Satu buah Mop Set
30. 8
TATA CARA PENGEPELAN SEKALI
PROSES
(SINGLE SOLUTION MOPPING)
1. Ambil peralatan dari gudang
2. Periksa semua peralatan tersebut
(periksa dan yakinkan bahwa Wringer / alat pemeras kain
pel berfungsi dengan baik)
3. Gunakan alat pengaman standar bila perlu.
4. Masukkan air ke dalam bucket dan tambahkan chemical
sesuai petunjuk (isi bucket minimal 15 liter untuk bucket 25
liter).
5. Basahkan kain mop ke dalam bucket.
6. Peras kain mop
Yang harus diperhatikan dalam memeras mop:
▪ Kain mop harus diputar
▪ Mop head harus tidak kena peras untuk menghindari
benturan dengan plastic jaw yang akan merusak wringer
▪ Peras mop sekering mungkin
7. Mulailah mengepel (mopping) dari bagian pinggir kemudian
dari area terjauh menuju pintu keluar dengan gerakan
mundur serta tumpang tindih dengan metode angka delapan.
Yang Perlu Diperhatikan :
▪ Bucket harus selalu berada di belakang garis kerja dalam
posisi rapi
▪ Bilas kain pel bila telah kotor
▪ Buatlah larutan pembersih baru jika sudah kotor
8. Tinggalkan lantai dalam kondisi sudah kering.
32. 10
PEMOLESAN KERING
( DRY BUFFING )
MENGGUNAKAN HIGH SPEED FLOOR POLISHER (Burnisher)
Tujuan :
Menjaga lantai agar tetap mengkilap.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk Pemolesan Kering :
1. 1 Unit High Speed Floor Polisher (Burnisher) lengkap
dengan asesori:
- Pad Putih
2. 1 Unit Kabel Sambung (Extension Cable)
jika dibutuhkan
33. 11
TATA CARA DRY BUFFING
1. Ambil peralatan dari gudang
2. Periksa Burnisher pada steker dan kondisi kabel demi
keamanan.
3. Gunakan alat pengaman standar bila perlu.
4. Pasangkan Pad Putih dan kunci dengan pengunci pad
agar tak lepas dari permanen pad holdernya.
5. Tegakkan kembali Burnisher dan masukkan aliran
listriknya.
6. Posisikan tangkai Burnisher setinggi paha atas operator.
7. Pastikan kabel di atas pundak operator dan selalu
berada di belakang garis kerja agar tidak terlindas oleh
Burnisher.
8. Nyalakan mesin dan atur posisi penekanan pad dengan
memutar pengatur ketinggian roda hingga posisi jarum
indikator tekanan pad pada posisi warna hijau
9. Atur kecepatan putaran pad sesuai yang diinginkan
(pada type mesin tertentu).
10. Mulailah memoles (buffing) dari bagian terkiri ke depan
kemudian tarik mundur serong kanan ke belakang dan
dilanjutkan maju menumpang tindih bagian yang
dilewati saat mundur (lihat gambar), lakukan hal ini
hingga selesai seluruhnya.
11. Periksa dan yakinkan bahwa seluruh lantai benar-benar
bersih dan mengkilap.
12. Kumpulkan semua peralatan, bersihkan (termasuk
filter PAMS Burnisher), dan simpan kembali ke dalam
gudang.
35. 13
PEMOLESAN KERING
( DRY BUFFING )
MENGGUNAKAN LOW SPEED FLOOR POLISHER
Tujuan :
Menjaga lantai agar tetap mengkilap.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk Pemolesan Kering :
1. 1 Unit Floor Polisher lengkap dengan asesori:
- Pad Holder
- Pad Putih
2. 2 Unit Tanda Pengaman
(Warning Sign)
3. 1 Unit Kabel Sambung (Extention Cable)
jika dibutuhkan
36. 14
TATA CARA DRY BUFFING
1. Ambil peralatan dari gudang
2. Periksa Floor Polisher pada steker dan kondisi kabel
demi keamanan.
3. Letakkan Warning Sign pada tempat yang tepat.
4. Pasangkan Pad Holder dan Pad Putih.
5. Tegakkan kembali Floor Polisher dan masukkan aliran
listriknya.
6. Posisikan tangkai floor polisher setinggi paha atas
operator.
7. Pastikan kabel di atas pundak operator dan selalu berada
di belakang garis kerja agar tidak terlindas oleh floor
polisher.
8. Mulailah memoles (buffing) dari bagian pinggir terlebih
dahulu kemudian dari area terjauh menuju pintu keluar
dengan gerakan mundur serta tumpang tindih dengan
metode angka delapan, lakukan hal ini hingga selesai
seluruhnya.
9. Periksa dan yakinkan bahwa lantai benar-benar bersih
dan mengkilap.
10.Kumpulkan semua peralatan, bersihkan, dan simpan
kembali ke dalam gudang.
38. 16
S.O.P. STRIPPING VINYL
(MENGUPAS LAPISAN LAMA PADA
LANTAI VINYL)
A. Tujuan :
Membersihkan dan mengangkat lapisan lama dari
permukaan lantai vinyl
Keterangan : Sebelum dilakukan coating, lapisan lama yang
ada pada lantai harus dikupas terlebih dahulu ( stripping )
untuk mendapatkan hasil tingkat kilap yang maksimal.
Peralatan yang dibutuhkan untuk Stripping:
1. 2 buah Mop set 2. Dustpan
3. Sapu Nilon 4. Floor Squeegee 5. Lobby Duster
39. 17
Chemical :
# 9 : R 2 Stripper atau Stampede
Pelaksana :
2 Orang.
6. Tapas 7. Floor Polisher 8. Pad Merah
13. Wet and dry vacuum cleaner
10. Double Bucket
14. Sarung tangan karet
(Rubber hand gloves)
9. Lap (Cleaning Cloth)
40. 18
TATA CARA MELAKUKAN STRIPPING VINYL
1. Siapkan peralatan dari gudang.
2. Periksa semua peralatan sebelum digunakan terutama mesin-
mesin.
3. Gunakan alat pengaman standar bila perlu.
4. Cek lantai apakah ada kotoran yang susah dibersihkan, lakukan
spotting (lih. SOP Spotting).
5. Pindahkan furniture, sofa dan peralatan–peralatan lainnya agar
lebih leluasa dalam pengerjaannya.
6. Bersihkan lantai yang akan diangkat lapisan finishnya, dengan
cara disapu menggunakan lobby duster serta dipel hingga bersih
dan bebas dari debu agar hasil pengupasan menjadi maksimal.
7. Persiapkan larutan R2 Stripper atau Stampede sesuai petunjuk
(Stampede 1:8).
8. Lantai dibasahi dengan mop yang sudah direndam dalam
campuran chemical secara merata.
9. Tunggu kurang lebih lima menit agar chemical bereaksi.
10.Gunakan mesin poles secara perlahan-lahan dari sudut ke sudut
untuk mengangkat lapisan lama mulai dari sisi terjauh dengan
jalan mundur dan tumpang tindih.
11.Bersihkan bagian pinggir dan bagian lain yang tidak terjangkau
oleh mesin poles menggunakan tapas secara manual.
12.Dengan menggunakan wet & dry vacum cleaner hisap semua sisa-
sisa pengupasan lapisan ini.
13.Bilas menggunakan banyak air dengan mesin floor polisher dan
pad merah kemudian hisap dengan wet & dry vacuum cleaner-
lakukan minimal 2 kali.
14.Bilas dengan air bersih menggunakan mop yang berbeda, hingga
lantai benar – benar bersih dan kering, dan tidak ada sisa cairan
chemical yang tertinggal.
15.Tunggu lantai benar-benar kering dan lantai siap dicoating /
dilapis.
41. 19
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
1. Selalu gunakan sarung tangan karet ( Rubber hand
gloves )
2. Warning sign harus selalu digunakan
3. Jangan biarkan lantai diinjak tanpa dilakukan pelapisan.
4. Yakinkan bahwa lapisan lama betul – betul hilang agar
hasil pelapisan optimal.
5. Gunakan mop yang berbeda untuk pembilasan.
PERAWATAN PERALATAN
1. Bersihkan peralatan yang telah digunakan seperti floor
polisher, wet & dry vacuum cleaner, dll.
2. Kumpulkan peralatan dan simpan di gudang
42. 20
PELAPISAN LANTAI VINYL
(COATING VINYL)
Tujuan :
Melindungi permukaan lantai vinyl serta membuat lantai
tetap mengkilap
Peralatan yang digunakan untuk Coating :
Chemical :
- Performax 17 / 20 -Multi Clean
1. Mop set yang bersih 2. 2 buah Warning sign
3. Single Bucket
43. 21
TATA CARA PELAPISAN LANTAI VINYL
( Coating Vinyl )
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Letakkan Warning Sign (Tanda pengaman) pada tempat yang
tepat dan mudah terlihat.
3. Masukkan Chemical Performax 17/20 ke dalam ember sesuai
kebutuhan.
4. Mop dicelupkan ke dalam air bersih, lalu diperas sampai kering
5. Celupkan mop ke dalam ember yang berisi Performax 17.
6. Lapis bagian pinggir terlebih dahulu dengan satu kali lapisan
7. Lakukan pelapisan pertama dari arah kiri ke kanan dengan
gerakan mundur serta tumpang tindih dan teratur.
8. Tunggu kurang lebih 15 menit sampai lapisan pertama di lantai
benar-benar kering.
9. Apabila lapisan pertama di lantai sudah kering maka lakukan
pelapisan kedua dari depan ke belakang menggunakan mop
dengan gerakan mundur dan tumpang tindih.
10.Tunggu kurang lebih lima belas menit sampai lapisan kedua di
lantai tersebut kering
11.Apabila lapisan kedua di lantai sudah kering maka lakukan
pelapisan ketiga dari kiri ke kanan seperti pelapisan pertama.
12.Tunggu kurang lebih lima belas menit sampai lapisan ketiga di
lantai tersebut kering
13.Apabila lantai sudah benar – benar kering, kembalikan furniture
dan peralatan lainnya ke tempat semula.
14.Cuci semua peralatan hingga bersih dan simpan kembali di
gudang.
44. 22
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
1. Lantai jangan diinjak sebelum lapisan coating benar-benar
kering.
2. Harus menempatkan warning sign 2 buah
3. Gunakan mop khusus hanya untuk coating saja
PERAWATAN PERALATAN
1. Cuci ember simpan dalam keadaan terbalik
2. Cuci mop set simpan untuk digunakan coating selanjutnya.
PROSES COATING
Lapisan 1 Lapisan 2 Lapisan 3
45. 23
PENCUCIAN LANTAI MARMER
(MARBLE STRIPPING)
Tujuan :
Membersihkan atau mengangkat kotoran pada permukaan
lantai.
Keterangan : Sebelum dilakukan kristalisasi, kotoran-
kotoran yang ada pada lantai harus dibersihkan terlebih
dahulu ( stripping ) untuk mendapatkan tingkat kilap yang
maksimal.
Peralatan yang dibutuhkan untuk Stripping :
1. 2 buah Mop Set
2. 2 buah Warning sign
3. 1 buah Floor Squeegee 4. 1 buah Lobby Duster
46. 24
Chemical :
# 9 : R 2 Stripper atau Stampede
Pelaksana :
2 Orang.
5. 1 buah Tapas
6. 1 Unit Floor Polisher
+ Pad Holder
7.
7. 1 buah Pad Coklat
8. 1 lembar Lap
(Cleaning cloth)
10. Wet & Dry Vacuum
Cleaner
9. Double Bucket
11. Sarung tangan karet
(Rubber hand gloves)
47. 25
TATA CARA MELAKUKAN STRIPPING
MARMER
1. Siapkan peralatan dari gudang.
2. Periksa semua peralatan sebelum digunakan terutama mesin-
mesin.
3. Cek lantai apakah ada kotoran yang susah dihilangkan seperti
permen karet dan lain-lain.
4. Pindahkan furniture, sofa dan peralatan – peralatan lainnya
agar lebih leluasa dalam pengerjaannya.
5. Bersihkan lantai yang akan distripping, dengan cara disapu
menggunakan lobby duster serta dipel hingga bersih dan bebas
dari debu agar hasil pembersihan menjadi maksimal.
6. Persiapkan larutan Stampede dengan dilusi 1:30.
7. Lantai dibasahi dengan mop yang sudah direndam dalam
campuran chemical secara merata.
8. Tunggu kurang lebih lima menit agar chemical bereaksi.
9. Gunakan mesin poles secara perlahan – lahan dari sudut ke
sudut untuk mengangkat semua kotoran mulai dari sisi
terjauh dengan jalan mundur dan tumpang tindih.
10. Bersihkan bagian pinggir dan bagian lain yang tidak
terjangkau oleh mesin poles menggunakan tapas secara
manual.
11. Dengan menggunakan wet & dry vacuum cleaner hisap semua
sisa-sisa pembersihan kotoran ini.
12. Bilas dengan banyak air dengan mesin floor polisher dan pad
coklat, hisap dengan wet & dry vacuum cleaner (lakukan
minimal dua kali).
13. Lalu dibilas dengan air bersih dengan mop yang berbeda,
hingga lantai benar-benar bersih, dan tidak ada sisa cairan
chemical yang tertinggal.
48. 26
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
1. Selalu gunakan sarung tangan karet ( Rubber hand
gloves )
2. Warning sign harus digunakan
3. Jangan biarkan lantai diinjak sebelum dilakukan
kristalisasi.
4. Yakinkan bahwa pembersihan kotoran benar – benar
bersih agar hasil kristalisasi dapat optimal.
5. Gunakan mop yang berbeda untuk pembilasan.
PERAWATAN PERALATAN
1. Bersihkan peralatan - peralatan yang telah digunakan
seperti mesin poles.
2. Bersihkan wet & dry vacuum cleaner.
3. Kumpulkan peralatan dan simpan di gudang
49. 27
PENGKILAPAN LANTAI MARMER
( KRISTALISASI )
Tujuan :
Agar lantai marmer kembali mengkilap
Alat-alat yang dibutuhkan :
Chemical : - Marble Powder
1. Warning Sign 2. Floor Polisher
3. Pad Merah 4. Floor Squeegee
50. 28
TATA CARA PENGKILAPAN LANTAI MARMER
(KRISTALISASI)
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Letakkan tanda pengaman / warning sign di tempat
yang tepat.
3. Campurkan marble powder dengan air sehingga
membentuk pasta (untuk 1 m2 perlu 10 grm).
Tuangkan pasta pada area yang ditentukan.
4. Poles area yang berpasta tersebut dengan mesin poles
yang menggunakan pad merah secara merata dari kiri
ke kanan hingga mengkilap kurang lebih 15 menit.
5. Tarik pasta yang tersisa dengan floor squeegee
kemudian hisap dengan mesin wet & dry vacuum
cleaner.
6. Bilas menggunakan banyak air dengan mesin floor polisher dan
pad merah, hisap dengan wet & dry vacuum cleaner (lakukan
minimal dua kali).
7. Lakukan pembilasan dengan cara pengepelan dengan
air bersih dan tunggu sampai kering
8. Apabila selesai lakukan pada area berikutnya seperti di
atas secara teratur.
9. Lakukan dry buffing dengan pad putih secara merata
dari kiri ke kanan merata sampai mengkilap.
10. Kumpulkan, bersihkan semua peralatan dan simpan di
gudang.
51. 29
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
1. Selalu gunakan sarung tangan karet ( Rubber hand
gloves )
2. Warning sign harus digunakan
3. Jangan biarkan lantai diinjak dalam proses pengkilapan
4. Yakinkan bahwa lantai marmer telah betul – betul bersih
agar hasil kristalisasi optimal.
5. Gunakan mop yang berbeda untuk pembilasan.
6. Lakukan kristalisasi secara bertahap dengan jangkauan
luasan pengerjaan kecil – kecil.
PERAWATAN PERALATAN
1. Bersihkan peralatan-peralatan yang telah digunakan
seperti Floor Squeegee
2. Bersihkan Floor Polisher, pad holder, dan cuci pad
hingga bersih dan tiriskan
3. Kumpulkan peralatan dan simpan di gudang
52. 30
MEMBERSIHKAN KACA
(GLASS CLEANING)
Tujuan :
Membersihkan kotoran dan noda di kaca agar tetap kilap
Peralatan yang dibutuhkan untuk Glass Cleaning :
Chemical : # 2 : Glass & Surface Cleaner
1. Ember 2. Window Washer 3. Window Squeegee
4. Telescopic pole
(Perpanjangan gagang)
5. Kanebo (kain yang
menyerap air)
6. Lap kering (dry cloth)
7. Beberapa lembar kain
penutup debu
9. Glass scraper (Kape kaca)
53. 31
TATA CARA PEMBERSIHAN KACA
(GLASS CLEANING)
1. Siapkan peralatan dari gudang
2. Periksa semua peralatan
Periksa untuk memastikan bahwa sirip karet (rubber blade)
pada “squeegee” lebih panjang daripada gagang “squeegee”
3. Gunakan tanda pengaman standar, bila perlu.
4. Siapkan larutan pembersih menurut petunjuk pembuatnya ,
dengan menambahkannya ke dalam air
5. Letakkan kain penutup debu di bawah kaca yang akan
dibersihkan
6. Bila ada noda, lakukan proses spotting (lih. SOP Spotting
Kaca)
7. Celupkan window washer ke dalam larutan pembersih peras
air yang berlebih
8. Basahi permukaan kaca secara merata dengan menggunakan
window washer, dimulai dari atas ke bawah
Hati-hati jangan sampai membasahi kusen!
9. Hapuskan larutan dari permukaan menggunakan “window
squeegee” , dengan gerakan yang berkesinambungan dimulai
dari atas ke bawah
10. Gunakan telescopic pole (perpanjangan gagang) untuk tempat
yang tinggi
11. Jika kusen bagian atas basah, keringkan menggunakan
perpanjangan gagang dan lap kering
12. Bersihkan tetesan di lantai dengan menggunakan lap
13. Bila perlu, pel lantai setelah kaca dibersihkan
14. Ulangi langkah 7 s/d langkah 13 sampai selesai.
55. 33
PEMBERSIHAN TOILET
Tujuan :
Agar Toilet bersih, bebas dari kuman (higienis), kering,
serta tidak berbau
Peralatan yang dibutuhkan untuk pembersihan saniter:
1. Sikat WC
(toilet bowl brush)
2. Tiga lembar kain
yang menyerap air
dalam beberapa
warna
3. Sapu Nilon
4. Dustpan
5. Plastik sampah 60 x 90 cm
6. Ember
7. Satu lembar kain penyerap air /’kanebo’
(Window Washer dan Window Squeegee jika
diperlukan)
56. 34
Chemical :
- #1 : Ful Trole
- #6 : A.P.C
- #5 : Neutral Cleaner
- #11 : Odor Control
- #2 : Glass & Surface Cleaner
8. Sarung tangan karet
(hand gloves)
9. Dua buah
semprotan botol
(botol sprayer)
10. Dua buah spons
(sponge)
11. Sikat lantai 12.Sikat kecil 13.Warning Sign
14. Satu set peralatan
pengepelan sekali proses
57. 35
TATA CARA PEMBERSIHAN SANITER
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Periksa semua peralatan
3. Letakkan tanda pengaman di luar pintu toilet
4. Periksa persediaan kertas tissue di setiap tissue holder,
tambahkan bila perlu
5. Kumpulkan sampah dari keranjang sampah dan lantai
6. Siapkan larutan pembersih dalam ember dan
semprotan botol sesuai dengan petunjuk pembuatnya
PEMBERSIHAN WASHTAFEL (VANITY AREA)
7. Basahi bagian dalam washtafel, sikat dengan
menggunakan spons lalu bilas
8. Semprotkan larutan pembersih ke dalam bagian
washtafel lalu diamkan beberapa saat
9. Gunakan semprotan botol untuk membersihkan cermin
dengan larutan pembersih, keringkan dengan kain
tanpa serat
10. Bersihkan meja dengan kain yang berwarna warni,
beserta kran, dispenser sabun sampai ke sisi-sisi meja
bagian bawah, kemudian keringkan
11. Periksa apakah dispenser sabun masih bekerja dengan
baik
12. Sikat bagian dalam washtafel dengan spons serta
bersihkan saringan drainase dengan sikat gigi
13. Bilas sampai merata , kemudian keringkan
58. 36
PEMBERSIHAN URINAL/URINOIR
14. Flush urinal
Bila memungkinkan, matikan mekanisme siram
otomatis
15. Sikat bagian dalam dengan menggunakan sikat wc,
kemudian flush kembali
16. Semprotkan larutan pembersih pada bagian dalam
urinal, kemudian diamkan
17. Menggunakan kain berwarna – warni celup kain dalam
larutan pembersih, peras dan bersihkan bagian luar
dari urinoir, pipa dan tombol penyiram (flusher) atau
panel penyiram otomatis
18. Jika perlu cuci dengan air bersih
19. Gosok bagian dalam urinoir dari atas ke bawah hingga
ke tutup saringan drainase
20. Flush / siram dan cuci sikat dengan air yang mengalir
21. Beri larutan odor control seperlunya
22. Ulangi langkah 14 s/d 21 sampai semua urinoir selesai
dibersihkan
23. Cuci kain biarkan mengering dan simpan dalam
kantung plastik
59. 37
PEMBERSIHAN KLOSET
24. Flush kloset
25. Sikat bagian dalam kloset dengan sikat wc, kemudian
flush kembali
26. Semprotkan larutan pembersih ke bagian dalam kloset
dengan rata termasuk di bawah bibir kloset, kemudian
biarkan beberapa saat
27. Celup kain yang berwarna-warni ke dalam larutan
pembersih, peras dan bersihkanlah bagian luar kloset,
tempat tissue (tissue holder), tangki air (water tank)
termasuk bagian dalam, tombol penyiram (flusher),
tutup dudukan toilet (toilet cover seat), dudukan toilet
(toilet seat), engsel hingga bagian bawah kloset
28. Jika perlu, cuci dengan air
29. Sikat kembali bagian dalam kloset dengan sikat wc
30. Berikan perhatian khusus pada noda bekas air dan
pada bagian bawah bibir kloset
31. Flush/siram toilet dan pada waktu bersamaan cuci sikat
dengan air yang mengalir
32. Beri larutan odor control seperlunya
33. Ulangi langkah 24 s/d langkah 32 sampai semua kloset
selesai dibersihkan
60. 38
DINDING DAN LANTAI
34. Celup kain dalam larutan pembersih, peras dan
bersihkan dinding searah jarum jam juga dengan
membersihkan outlet – outlet yang ada seperti hand
dryer, switch on / off dll.
35. Periksa apakah outlet – outletnya masih bekerja dengan
baik
36. Siapkan larutan pembersih dalam ember pel sesuai
dengan petunjuk pembuatnya
37. Basahkan area pengepelan kira – kira 90 cm di depan
urinoir, cuci (sikat dengan sikat lantai, bilas), dan ulangi
pengepelan, lalu cuci pel dengan seksama
38. Basahkan area pengepelan di dalam kamar kloset, cuci
(sikat dengan sikat lantai, bilas) dan ulangi pengepelan,
setelah selesai cuci pel dengan seksama
39. Pel seluruh area toilet, dimulai dari titik terjauh dari
pintu
40. Sebelum meninggalkan toilet yakinkan bahwa toilet
sudah benar-benar bersih, kering, tidak bau dan suplies
(kertas tissue, handsoap dll) sudah tersedia
41. Kumpulkan peralatan dan kembalikan ke gudang
42. Bersihkan peralatan sebelum disimpan
61. 39
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
• Selalu menggunakan sarung tangan karet sebagai pelindung
• Gunakan kain yang berwarna – warni sebagai kode waktu
mengerjakan tugas tertentu
• Pisahkan kain untuk membersihkan kloset / urinoir dengan kain
untuk membersihkan bagian lainnya
• Jangan membuat lecet perabot dengan alat yang merusak, karena
goresan dapat menjadi tempat bakteria yang merugikan
• Jangan pel semua area toilet pada saat yang bersamaan, pel area
di depan urinoir dan kloset secara terpisah dengan area lainnya
• Selalu jaga agar semua perabot dalam keadaan kering
PERAWATAN PERALATAN
• Cuci semua peralatan setelah digunakan
• Cuci semua kain dan biarkan mengering sebelum disimpan
• Cuci semua sikat dengan seksama
• Cuci ember, keringkan dan simpan terbalik
• Cuci pel, untuk perawatan toilet, gantilah air sesering mungkin
ATURAN PEMBERSIHAN TOILET
• Selalu bersihkan dari atas ke bawah
• Selalu memakai peralatan yang sama dalam kelompok kerja
• Selalu kerjakan mulai dari tugas basah ke tugas kering
62. 40
PEMBERSIHAN DINDING
WALL CLEANING
Tujuan :
Membersihkan kotoran dan noda pada dinding
Peralatan yang dibutuhkan untuk pembersihan dinding :
Chemical :
- #1 : Ful Trole
- #6 : A.P.C
- #5 : Neutral Cleaner
1. Tangga
(acces ladder)
2. Dua buah
warning sign
3. Satu lembar kain
penyerap air
4. Beberapa lembar
kain penutup
debu
5. Bantalan sabut
(abrasive pad)
6. Dua buah ember
(bucket)
7. Busa ( Sponge)
8. Sau Rol “masking
tape ”yang tidak
meninggalkan noda
9. Satu pasang
sarung tangan karet
10. Satu lembar
kain putih atau
kertas tissue
putih
63. 41
TATA CARA PEMBERSIHAN DINDING
1. Siapkan peralatan
2. Periksa semua peralatan
3. Letakkan tanda pengaman pada tempat yang tepat
4. Tutup outlet listrik pada dinding, saklar dan alat – alat listrik
yang menempel pada dinding dengan “masking tape”
5. Dalam ember pertama, siapkan larutan pembersih sesuai
dengan petunjuk pembuatnya
6. Isilah ember kedua dengan air bersih
7. Letakkan kain penutup debu di bawah bagian dinding yang
akan dibersihkan
8. Jika dinding dicat atau menggunakan wall paper, periksa
apakah material mudah luntur pada sudut yang tidak terlihat
menggunakan kain putih atau kertas tissue putih dengan zat
pembersih murni (cleaning agent)
9. Basahkan dinding dengan air bersih menggunakan tapas
(sponge)
10. Bersihkan dinding menggunakan tapas yang lain yang
dicelupkan ke dalam larutan pembersih, dengan pola yang
tumpang tindih
11. Jika ada noda yang sulit dihilangkan, gunakan bantalan sabut
(abrasive pad) bila diperlukan
12. Bilas dinding dengan air bersih, dimulai dari atas ke bawah,
tinggalkan dinding sekering mungkin setelah selesai
13. Pel atau bersihkan lantai sebelum bergerak ke bagian
berikutnya
14. Ulangi langkah 9 s/d 13 sampai seluruh area selesai
15. Lepaskan “masking tape” setelah pekerjaan selesai
16. Kumpulkan peralatan, bersihkan dan simpan kembali ke
gudang peralatan
64. 42
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
• Selalu gunakan sarung tangan sebagai pelindung
• Periksa apakah pelapis dinding mudah luntur sebelum
pekerjaan dimulai
• Jika menggunakan tangga (access ladder), pastikan
bahwa tangga dalam keadaan terbuka dan terkunci
kaitnya demi keamanan sebelum dipakai
• Tutup outlet listrik pada dinding saklar dan alat – alat
listrik lainnya yang ada pada dinding menggunakan
“masking tape”
PERAWATAN PERALATAN
• Bersihkan ember, keringkan dan simpan terbalik
• Bersihkan peralatan sebelum disimpan
• Bersihkan alat pencapaian (access equipment) dengan lap
basah, periksa kondisinya sebelum disimpan
65. 43
PEMBERSIHAN PLAFON
(PLAFOND CLEANING)
Tujuan :
Menghilangkan debu, kotoran, sarang laba-laba yang ada
pada plafon.
Peralatan yang dibutuhkan untuk pembersihan plafon :
1. Rack Ball dengan
perpanjangan gagang
2. Satu buah sabuk
pengaman (Safety Belt)
3. Satu buah sikat tangan
4. Beberapa buah
ember
5. Beberapa buah kain yang
menyerap air
6. Satu buah helm pelindung
7. Satu pasang kaca mata
pelindung 8. Dua buah tanda
pengaman (warning sign)
9. Beberapa lembar penutup debu
10. Satu set steger (scaffolding) lengkap dengan tanda
pengaman atau tangga (acces ladder)
66. 44
Chemical :
- #1 : Ful Trole
- #6 : A.P.C
- #5 : Neutral Cleaner
TATA CARA PEMBERSIHAN PLAFON
(PLAFOND CLEANING)
1. Siapkan peralatan
2. Periksa semua peralatan
Periksa alat pencapaian (access equipment) demi
keselamatan
3. Letakkan tanda pengaman pada tempat yang tepat
4. Letakkan penutup debu di bawah area kerja
5. Rakit alat pencapaian (access equipment)
6. Jika menggunakan tangga (access ladder) pastikan
bahwa tangga dalam keadaan terbuka sebelum dipakai
demi keselamatan
Jika menggunakan steger / scaffolding, periksa ulang
untuk memastikan keamanan, pasang sabuk pengaman
sebelum pekerjaan dimulai
7. Bersihkan dengan teratur menggunakan alat yang
sesuai
8. Jika menggunakan larutan pembersih, usahakan jangan
sampai menetes terlalu banyak
9. Lepas alat pencapaian (access equipment) setelah
selesai, jangan meninggalkan alat pencapaian tanpa
dijaga setelah pekerjaan selesai
10. Kumpulkan peralatan dan kembalikan ke gudang
peralatan
11. Bersihkan peralatan sebelum disimpan
67. 45
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
• Hindari penggunaan alat pencapaian, jika pekerjaan
dapat dilakukan tanpa menggunakannya
• Periksa alat pencapaian (access equipment) sebelum
dipakai
• Gunakan sabuk pengaman dengan pekerjaan yang penuh
dengan ketinggian
PERAWATAN PERALATAN
• Cucilah ember, keringkan dan simpan posisi terbalik
• Bersihkan peralatan sebelum disimpan
• Bersihkan alat pencapaian dengan lap basah, periksa
kondisinya sebelum disimpan
68. 46
VAKUM LANTAI KARPET
( Carpet Floor Vacuum )
Tujuan :
Mengangkat debu dan kotoran kecil pada karpet
Peralatan yang dibutuhkan untuk vakum karpet :
1. Dry Vacuum Cleaner
2. Extention Cable (Jika dibutuhkan)
69. 47
TATA CARA VACUUMING LANTAI KARPET
1. Siapkan peralatan dari gudang
2. Periksa semua peralatan sebelum digunakan termasuk
sambungan listrik, kabel, dan kantong debu (dust bag)
vacuum cleaner
3. Singkirkan benda – benda besar dan yang tajam dari
permukaan karpet sebelum penyedotan dimulai
4. Sesuaikan penggunaan Head Nozzle khusus untuk
permukaan lantai karpet
5. Pastikan seluruh permukaan lantai karpet dalam
keadaan kering – tidak mengandung air
6. Lakukan pembersihan dengan penyedotan secara
sistematis, dimulai dari sudut terjauh dari pintu keluar
7. Perhatian khusus ditujukan pada bagian sudut, tepi, dan
area yang sering dilalui orang ( Heavy traffic )
8. Bersihkan area yang tidak bisa dijangkau oleh head
nozzle dengan bantuan asesori vacuum cleaner yang lain,
misalnya dengan crevice nozzle
9. Setelah semua terselesaikan, kumpulkan semua peralatan
dan bersihkan bagian dalam (kantong debu) dan bagian
luarnya, kemudian simpan di tempat yang sudah
ditentukan
71. 49
SPOTTING & SHAMPOOING LANTAI KARPET
=============================================================
Tujuan :
Menghilangkan noda, bercak, dan kotoran yang melekat
pada karpet
Peralatan yang dibutuhkan :
Chemical :
1. #14 : Carpet Spotter & Pre Spray
2. #13 : Extraction Cleaner
1. Carpet Extractor 2. Carpet Spotter (Gotcha!)
3. Carpet Blower
4. Extention Cable
(Jika dibutuhkan)
5. Warning sign
6. Bucket (ember)
72. 50
TATA CARA SPOTTING & SHAMPOOING
LANTAI KARPET
1. Siapkan peralatan dari gudang
2. Periksa semua peralatan sebelum digunakan termasuk
sambungan listrik, kabel, dan Kelayakan mesin-mesin
tersebut
3. Pindahkan furniture atau benda lain yang bisa
dipindahkan dari atas permukaan lantai karpet agar
memudahkan pekerjaan
4. Pasang warning sign pada tempat yang tepat dan pastikan
tidak ada orang lalu lalang pada area yang akan
dikerjakan
5. Siapkan larutan pembersih ; Carpet Spotter & Pre Spray
dan Extraction Cleaner ke dalam bucket sesuai aturan
Proses Spotting :
6. Tuangkan larutan Carpet Spotter & Pre Spray ke dalam
tangki kimia mesin Carpet Spotter
7. Masukkan aliran listrik ke mesin carpet spotter dan
jalankan mesin pada posisi ‘spray dan vacuum’
8. Dengan menggunakan ‘Gun’ mesin, semprotkan cairan
pembersih ke sekeliling noda yang akan dibersihkan baru
kemudian menyusul penyemprotan pada nodanya dan
dilanjutkan dengan menggosokkan nozzle berbarengan
dengan menghisap cairan sisa pencucian tersebut
9. Lakukan hal yang sama pada sudut – sudut dan sisi lantai
yang tidak terjangkau oleh mesin Carpet Extractor.
Catatan : Proses Spotting ini dilakukan sebelum proses
shampooing karpet
73. 51
Proses Shampooing :
10. Tuangkan larutan Carpet Extraction ke dalam tangki
mesin Carpet Extractor
11. Masukkan aliran listrik ke mesin Carpet Extractor
12. Jalankan mesin secara merata dimulai dari sudut
terjauh dari pintu keluar dengan cara menarik
mundur mesin tersebut
13. Lakukan proses tersebut (no.12) dengan pola tumpang
tindih dan hindari penyemprotan cairan pembersih
secara berlebihan (basah sekali)
14. Setelah semua proses shampooing selesai, lakukan
pengeringan dengan menggunakan Carpet Blower yang
diletakkan pada sudut karpet
15. Yakinkan bahwa lantai karpet benar – benar kering
hingga tidak menimbulkan bau
74. 52
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
▪ Hindarkan penggunaan Kabel Rol jika kabel mesin masih
menjangkau area kerja
▪ Periksa peralatan listrik terutama sambungan listrik
(steker) dan kabel
▪ Jangan sambungkan listrik sebelum mesin dalam kondisi
siap pakai
▪ Pastikan kabel mesin – mesin selalu berada di belakang
mesin
▪ Jangan biarkan kabel mesin – mesin dalam keadaan
menegang
▪ Jangan menambah cairan pembersih pada tangkinya
tanpa membuang terlebih dahulu sisa cairan di tangki
cairan kotornya
▪ Jika ruang yang dishampoo merupakan ruang ber Air
Condition aktifkan AC tersebut, tetapi jika tidak ber AC
– buka semua jendela untuk mempercepat pengeringan
PERAWATAN PERALATAN
▪ Bersihkan bagian sikat Carpet Extractor dari kotoran-
kotoran yang terjerat
▪ Bersihkan mesin – mesin bagian dalam (kosongkan dan
bersihkan tangki-tangki) maupun luarnya dengan
menggunakan lap lembab dan keringkan sebelum
menyimpannya kembali.
75. 53
PEMOLESAN KERING
( DRY BUFFING )
MENGGUNAKAN HIGH SPEED FLOOR POLISHER (Burnisher)
Tujuan :
Menjaga lantai agar tetap mengkilap.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk Pemolesan Kering :
2. 1 Unit High Speed Floor Polisher (Burnisher) lengkap
dengan asesori:
- Pad Putih
2. 2 Unit Tanda Pengaman
(Warning Sign)
3. 1 Unit Kabel Sambung (Extension Cable)
jika dibutuhkan
76. 54
TATA CARA DRY BUFFING
13. Ambil peralatan dari gudang
14. Periksa Burnisher pada steker dan kondisi kabel demi
keamanan.
15. Letakkan Warning Sign pada tempat yang tepat.
16. Pasangkan Pad Putih dan kuci dengan pengunci pad
agar tak lepas dari permanen pad holdernya.
17. Tegakkan kembali Burnisher dan masukkan aliran
listriknya.
18. Posisikan tangkai Burnisher setinggi paha atas operator.
19. Pastikan kabel di atas pundak operator dan selalu
berada di belakang garis kerja agar tidak terlindas oleh
Burnisher.
20. Nyalakan mesin dan atur posisi penekanan pad dengan
memutar pengatur ketinggian roda hingga posisi jarum
indikator tekanan pad pada posisi warna hijau
21. Atur kecepatan putaran pad sesuai yang diinginkan
(pada type mesin tertentu).
22. Mulailah memoles (buffing) dari bagian terkiri ke depan
kemudian tarik mundur serong kanan ke belakang dan
dilanjutkan maju menumpang tindih bagian yang
dilewati saat mundur (lihat gambar), lakukan hal ini
hingga selesai seluruhnya.
23. Periksa dan yakinkan bahwa lantai benar-benar bersih
dan mengkilap.
24. Kumpulkan semua peralatan, bersihkan (termasuk
filter PAMS Burnisher), dan simpan kembali ke dalam
gudang.
77. 55
PETUNJUK KESELAMATAN KERJA
▪ Jangan mengalirkan listrik ke High Speed Floor Polisher
(Burnisher) sebelum mesin dalam kondisi siap pakai.
▪ Dalam penyetelan penekanan pad jangan terlalu lama karena
akan merusak obyek jenis coating
▪ Selalu memeriksa kabel jangan sampai terkelupas isolatornya.
▪ Jika mesin tidak dalam keadaan digunakan perhatikan :
- Lepas pad
- Matikan aliran listrik menuju mesin dan gulung kabel
pada tangkai
- Letakkan mesin di tempat yang aman
- Tangkai mesin harus dalam keadaan tegak lurus
▪ Dalam keadaan digunakan kabel harus berada di belakang mesin
PERAWATAN PERALATAN
▪ Bersihkan mesin seusai digunakan
▪ Cuci pad dan tiriskan hingga kering
M
Me
et
to
od
de
e D
Dr
ry
y B
Bu
uf
ff
fi
in
ng
g.
Start
Finish
113. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM CCP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 10
Disetujui oleh : QA
3. Diagram CCP
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
Bakso Ikan (Bakso Aneka, Bakso Sayur, Bakso Bandeng, Bakso Bentuk Stik, Bakso Ikan Isi Ayam,
Bakso Ikan Isi Keju)
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PEREBUSAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
114. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
Bakso Cumi
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PEREBUSAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
115. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN SAYUR
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
Ikan Olahan Scallop
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PEREBUSAN
METAL DETECTING
PENGEPAKAN
PEMUATAN
PEMOTONGAN
LAMPIRAN NO 38
116. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
Ikan Olahan Bentuk Tahu, ikan
olahan (tempura)
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PENGGORENGAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
117. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN SAYUR
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
Ikan Olahan Bentuk Kornet
PENDINGINAN
PENCETAKAN DAN
PEREBUSAN
PENGEMASAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
METAL DETECTING
PENGEPAKAN
PEMUATAN
PEMOTONGAN
PEMBAKARAN
LAMPIRAN NO 38
118. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
Kue Ikan Odeng, Soki,
Soki Stik
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PENGGORENGAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
119. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
Naget Ikan, Naget Ikan
Bentu Stik
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PENGGORENGAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
120. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
Otak-otak
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
PENCETAKAN DAN
PEREBUSAN
METAL DETECTING
PERSIAPAN SAYUR
PENGEPAKAN
PEMUATAN
LAMPIRAN NO 38
121. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 3
Edisi/Revisi : 1/0
DIAGRAM ALUR PROSES
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 10
Disetujui oleh : QA
CCP 1
Ket : Selama Proses Produksi berlangsung tidak menggunakan sodium hypochlorite
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
Kue Ikan ( Sayur Gulung, Ayam Gulung, Cumi Gulung, Ikan Gulung, Udang Gulung)
PERSIAPAN BAHAN BAKU
PERSIAPAN BUMBU
MIXING ADONAN
PENCETAKAN
PERSIAPAN SAYUR
PENGEMASAN
PENERIMAAN
BAHAN
PENGEMAS
(PLASTIK, MC)
PENYIMPANAN
BAHAN
PENGEMAS
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENYIMPANAN
METAL DETECTING
PENGEPAKAN
PEMUATAN
PENGUKUSAN
LAMPIRAN NO 38
122. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.1
Edisi/Revisi : 1/0
ANALISA BAHAYA DAN IDENTIFIKASI CCP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 11
Disetujui oleh : QA
4.1 Analisa Bahaya dan Identifikasi CCP
No Tahapan
Potensi Bahaya
Penyebab
Bahaya
Dapat Dikontrol
Oleh
Analisa Resiko
Tindakan
Pencegahan
P1 P2 P3 P4 CCP
Jenis F/B/
K
GMP SSOP Keparahan Peluang Signifikan
1.
Persiapan bahan
baku
Pertumbuhan
bakteri E.Colli,
Salmonella
B
- Kenaikan
suhu saat
pengangkutan
- M L No
- Penanganan
yang cepat dan
tepat dengan
Penerapan
Rantai dingin
Y N Y Y
Not
CCP
kontaminasi
bakteri E.Coli,
Salmonella
B
- kontaminasi
peralatan dan
karyawan
- L L No
Penanganan
dilakukan
dengan cepat
dan saniter
Y N Y Y
Not
CCP
2
Persiapan bahan
baku dan bumbu
Pertumbuhan
bakteri E.Colli,
Salmonella
B
- Kontaminasi
Peralatan
- M L No
Penimbangan
dilakukan
dengan cepat
dan tepat
Y N Y Y
Not
CCP
3 Persiapan Sayur
kontaminasi
bakteri E.Coli,
Salmonella
B
- kontaminasi
peralatan dan
karyawan
- L L No
Penanganan
dilakukan
dengan cepat
dan saniter
Y N Y Y
Not
CCP
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
123. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.1
Edisi/Revisi : 1/0
ANALISA BAHAYA DAN IDENTIFIKASI CCP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 12
Disetujui oleh : QA
No Tahapan
Potensi Bahaya
Penyebab
Bahaya
Dapat Dikontrol
Oleh
Analisa Resiko
Tindakan
Pencegahan
P1 P2 P3 P4 CCP
Jenis F/B/
K
GMP SSOP Keparahan Peluang Signifikan
4 Mixing Adonan
kontaminasi
bakteri E.Coli,
Salmonella
B
kontaminasi
peralatan dan
karyawan
-
L L No
Penanganan
dilakukan
dengan cepat
dan saniter
Y N Y Y
Not
CCP
5
Pencetakan dan
Perebusan,Peng
ukusan,
Penggorengan,
Pembakaran
kontaminasi
bakteri E.Coli,
Salmonella B
Kontaminasi
peralatan dan
Karyawan
- L L No
Pencetakan dan
Perebusan
dilakukan
dengan tepat dan
saniter
Y N N -
Not
CCP
6 Pendinginan
Kontaminasi
Bakteri
E.Coli,
Salmonella
B Kontaminasi air
-
L L No
Proses
pendinginan
dilakukan
dengan
menggunakan
air bersih
Y N N -
Not
CCP
7 Pemotongan
kontaminasi
bakteri E.Coli,
Salmonella
B
kontaminasi
peralatan dan
karyawan
-
L L No
Penanganan
dilakukan
dengan cepat
dan saniter
Y N Y Y
Not
CCP
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
124. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.1
Edisi/Revisi : 1/0
ANALISA BAHAYA DAN IDENTIFIKASI CCP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 13
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No Tahapan
Potensi Bahaya Penyebab
Bahaya
Dapat
Dikontrol Oleh
Analisa Resiko Tindakan
Pencegahan
P1 P2 P3 P4
CC
P
Jenis F/B/K GMP SSOP Keparahan Peluang Signifikan
8 Pembekuan
Pertumbuhan
Bakteri E.Colli,
Salmonella
B Pembekuan
Lambat
- M L No
Penanganan yang
tepat dengan sesuai
standar suhu
pembekuan
Y N Y Y
Not
CC
P
9 Pengemasan
Kontaminasi
bakteri
E.Coli,
Salmonella
B
Kontaminasi
Bahan Pengemas
dan Peralatan
- L L No
Penanganan
dilakukan dengan
cepat dan saniter
Y N N -
Not
CC
P
10.
Pengecekan
Serpihan logam
Benda Asing
(serpihan
logam)
F
Penanganan
kurang baik saat
produksi
- - H M Yes
Jika terdapat
serpihan logam
dilakukan
penelusuran ,
pemisahan dan
penanganan produk
Y Y - -
CC
P
LAMPIRAN NO 38
125. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.1
Edisi/Revisi : 1/0
ANALISA BAHAYA DAN IDENTIFIKASI CCP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 13
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No Tahapan
Potensi Bahaya Penyebab
Bahaya
Dapat
Dikontrol Oleh
Analisa Resiko Tindakan
Pencegahan
P1 P2 P3 P4
CC
P
Jenis F/B/K GMP SSOP Keparahan Peluang Signifikan
11.
Penyimpanan Pertumbuhan
Bakteri
B Fluktuasi Suhu - M L No
Pengecekan Suhu
Penyimpanan
Y N Y Y
Not
CC
P
12 Pengepakan
Kontaminasi
bakteri
E.Coli,
Salmonella
B
Kontaminasi
Bahan Pengemas
dan Peralatan
- L L No
Penanganan
dilakukan dengan
cepat dan saniter
Y N N -
Not
CC
P
13.
Pemuatan Pertumbuhan
Bakteri
B
Kenaikan suhu
saat pemuatan
- M L No
Pengecekan Suhu
dan pemuatan
dilakukan dengan
cepat
Y N Y Y
Not
CC
P
LAMPIRAN NO 38
126. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.2
Edisi/Revisi : 1/0
BATAS KRITIS
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 14
Disetujui oleh : QA
4.2 Monitoring CCP
CCP
Penyebab
bahaya
Batas Kritis untuk
Masing-masing
Tindakan Pencegahan
Prosedur Pemantauan
Tindakan Koreksi Verifikasi Rekaman
Apa Bagaimana Dimana Kapan Siapa
1. PENGECEKAN
SERPIHAN LOGAM
Fisik :
serpihan
logam
Fe : 2,5
Sus : 3
Sensitifitas
mesin metal
detector
Dengan
melewatkan
testpiece pada
mesin metal
Ruang
packing
Sebelum dan
saat digunakan
(setiap 1 jam
sekali)
QC
Pengecekan ulang
sensitifitas metal
detector dengan
indikator
sensitivitas
Record oleh QC
Form GMP
Tidak ada toleransi Produk
Dengan
melewatkan
produk pada
metal detector
Ruang
packing
Saat packing
Operator
produksi
Produk dipisahkan
untuk dicari
metalnya, jika
sudah ditemukan
produk akan di
reproses
Record oleh QC
Form GMP
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
127. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi :1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 15
Disetujui oleh : QA
4.3 Good Manufacturing Practices
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action
Dokumentasi
Rekaman
1. Persiapan Bahan
Baku
Surimi yang sudah dikeluarkan dari mesin cold
storage di potong kecil-kecil.
Pengecekan bahan baku
surimi secara visual dan
dengan menggunakan
thermometer
Apabila ada bahan baku surimi
yang tidak sesuai standar suhu
nya, akan di masukan kembali ke
ruang pendingin.
Form GMP
2. Persiapan Bumbu Bumbu ditimbang sesuai dengan takaran komposisi
yang sudah ditetapkan oleh PT. Indo Lautan Makmur
Kesesuaian berat bumbu
tergantung dari keakuratan
timbangan, jadi timbangan
harus dicek setiap diawal
akan melakukan
penimbangan
Apabila bumbu yang sudah
ditimbang tidak sesuai takaran
akan ditarik dan di timbang
ulang
Form GMP
3 Persiapan Sayur Sayur diterima kemudian dilakukan pencucian
dengan air mengalir
Pengecekan Sayur secara
visual
Apabila ditemukan sayur yang
tidak layak pakai langsung di
ambil untuk dikembalikan ke
suplier agar ditukar dengan yang
baik
Form GMP
LAMPIRAN NO 38
128. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi :1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 16
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
4. Mixing Adonan Surimi dan bumbu yang sudah disediakan sesuai
takaran dimasukkan kedalam mesin adonan
-Pengecekan surimi dan
bumbu sebelum
pencampuran adonan
-Pencampuran bahan baku
dan surimi harus sesuai
prosedur
Apabila adonan bumbu tidak
sesuai standar atau dirasa ada
kekurangan dalam adonan akan
diganti dengan adonan yang
baru. Dan dilakukan pengecekan
kembali bumbunya.
Form GMP
5. Pencetakan dan
perebusan,
pengukusan,
penggorengan,
pembakaran
Adonan yang sudah tercampur, dimasukkan kemesin
pencetak yang dibawahnya ada mesin perebusan atau
penggorengan atau ke pengukusan
Untuk produk yang direbus , Perebusan dilakukan
selama ± 20 menit dengan suhu 950
C – 100 0
C
Pengukusan dilakukan selama 15-20 menit dengan
suhu 700
C-800
C
Untuk produk yang digoreng, Penggorengan
dilakukan ± 2-4 menit dengan suhu 1400
C – 160 0
C
Pembakaran dengan cara melewatkan produk pada
silinder stainless yang sudah dipanaskan
-Pengecekan meliputi
kebersihan mesin pencetak
dan hasil dari cetakan
- pengecekan suhu air
perebusan ,pengecekan suhu
minyak goreng, pengecekan
suhu temperatur pengukusan
dan pengecekan panas
silinder stainless dengan cara
percobaan melewatkan
produk
Apabila kondisi mesin kurang
bersih, maka segera lakukan
pembersihan
Apabila suhu air pada perebusan
maka dilakukan kenaikan suhu
Form GMP
LAMPIRAN NO 38
129. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 17
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
6 Pendinginan Adonan yang sudah direbus kemudian dimasukkan
ke air dingin, pendinginan ini hanya berfungsi
sebagai pendinginan awal sebelum dimasukan ke
mesin pembekuan
-Pengecekan suhu selama
pendinginan
Apabila suhu pada saat
pendinganan kurang dingin maka
ditambah dengan es batu lagi
Form GMP
6. Pembekuan Produk yang sudah didinginkan kemudian dibekukan
dimesin IQF 20 menit dengan suhu -80ºC
-Memonitoring suhu selama
proses pembekuan
berlangsung
Apabila produk kurang beku
maka dilakukan pembekuan
ulang
Form GMP
Hal. 35
LAMPIRAN NO 38
130. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 18
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
7. Pengemasan Produk yang sudah beku dilakukan pengemasan
dengan menggunakan plastik polyethilen dengan
berat 250 gram atau sesuai pesanan
pembeli.selanjutnya dimasukan kedalam master
carton dengan berat 5 kg atau sesuai pesanan
-Pengecekan terhadap hasil
pengemasan meliputi
kelayakan pengemas dan
kelayakan produk yang akan
dikemas dan setelah dikemas
Apabila terdapat kerusakan
bahan pengemas akan di re
packing, untuk produk yang
rusak akan di sortir dan
disendirikan selajutnya didaur
ulang
Form GMP
Hal. 36
8. Pengecekan serpihan
logam
Pengecekan sensitifitas mesin metal detector
sebelum dan setiap 1 jam selama proses. Dengan
cara melewatkan tester (Fe 1,8 mm SUS 3,5 mm)
Melewatkan setiap produk jadi pada mesin metal
detector.
Produk yang tidak terdeteksi logam langsung dapat
diproses lebih lanjut (packaging)
Sedangkan produk yang terdeteksi logam dilakukan
identifikasi untuk kemudian dipisahkan dan
dilakukan pencarian metal fragment dan reproses.
-Monitoring sensitifitas mesin
metal detector di area metal
detecting dilakukan setiap 1
jam sekali selama proses oleh
Supervisor dan Quality
Control dengan cara
melewatkan tester (metal
fragment tester)
Apabila mesin tidak control
maka diberi penanda khusus
produk yang belum melelui
tahap metal detecting dan
disimpan secara terpisah dari
produk lain.
Melakukan perbaikan hingga
mesin dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
Apabila produk terdeteksi segera
dipisahkan dan dilakukan
pencarian metal fragment dan
reproses
Form GMP
Hal. 37
LAMPIRAN NO 38
131. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 19
Disetujui oleh : QA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
9. Penyimpanan Produk dikemas akan disimpan kedalam cold
storage dengan suhu -20 o
C
-Memonitoring suhu selama
proses penyimpanan
berlangsung
Apabila suhu
diketahui kurang dari
standar segera
melapor ke bagian
mekanik pendingin
Form GMP
Hal. 37
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
132. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.4
Edisi/Revisi : 1/0
SSOP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 20
Disetujui oleh : QA
4.4 Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP)
1. Keamanan Air
No. Kunci SSOP SSOP
1. Persyaratan legal Permen KP No.10 Tahun 2021
2. Persyaratan Wajib -Air / es yang digunakan untuk pencucian dan pendinginan ikan harus memenuhi
persyaratan air minum, bersih.
-Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan
pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan internal.
3. Prosedur - Air yang digunakan yaitu air artesis yang disedot menggunakan pompa dan ditampung
pada tandon dan diolah dengan system RO, kemudian dialirkan menuju ruang proses
menggunakan pipa pipa.
- Kebersihan tandon air dijaga dengan cara melakukan pengurasan setiap 1 bulan sekali
4. Monitoring Siapa Dimana Kapan Apa Bagaimana
- Teknisi
- QC
- Di luar dan
dalam ruang
proses
-Setiap proses - Kualitas
air
- Peralatan
- Uji lab. 3
bulan sekali di
LAB. eksternal
- Cek visual
air dan
perawatan
peralatan.
5. Tindakan koreksi - Jika kualitas air tidak memenuhi standar maka akan dilakukan perbaikan pada system
filtrasi pengolahan air produksinya
- Jika peralatan rusak maka dilakukan perbaikan/penggantian mesin.
6. Dokumen - Hasil uji air dan es di Lab Eksternal
- Form monitoring air
7. Penanggung jawab Quality Control, Mekanik
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
133. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.4
Edisi/Revisi : 1/0
SSOP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 21
Disetujui oleh : QA
2. Keamanan Es
No. Kunci SSOP SSOP
1. Persyaratan legal Permen KP No.10 Tahun 2021
2. Persyaratan Wajib - Menggunakan es yang telah memenuhi standar keamanan pangan
- Peralatan dan tempat yang akan digunakan harus bersih.
-Air / es yang digunakan untuk pencucian dan pendinginan ikan harus memenuhi
persyaratan air minum, bersih.
3. Prosedur - Es dibuat sendiri menggunakan air bersih yang telah dilakukan pengujian 3 bulan
sekali di Lab Eksternal
- Sebelum Masuk ke ruang es wajib menggunakan sepatu yang telah disediakan dan
dicelupkan ke bak yang berisi klorin 200 ppm
- Peralatan Pengambilan Es Terbuat dari Bahan yang tidak mudah berkarat, kuat, tidak
berlubang
4. Monitoring Siapa Dimana Kapan Apa Bagaimana
QC -Tempat
pembuatan es
dan
penggilingan
es.
-Di ruang
proses
- Setiap
proses
-Kualitas es
-Cara
pembua-
tan dan
penggu-
naan es
-Sarana dan
peralatan
- Uji lab. 3 bulan
sekali di LAB.
eksternal -Cek
visual es
dan
peralatan
5. Tindakan koreksi - Jika es kualitasnya tidak memenuhi standar maka pengiriman es ditolak dan mencari
pabrik es lain yang sesuai standar.
- Dilakukan perbaikan peralatan yang rusak/penggantian peralatan.
6. Dokumen - Hasil uji air dan es di lab. Eksternal .
7. Penanggung jawab Quality Control
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
134. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.4
Edisi/Revisi : 1/0
SSOP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 22
Disetujui oleh : QA
3. Permukaan yang Kontak dengan Produk (Peralatan, Mesin Produksi)
No. Kunci SSOP SSOP
1. Persyaratan legal Permen KP No.10 Tahun 2021
2. Persyaratan Wajib - Peralatan dan perlengkapan yang berhubungan dengan produk harus terbuat dari bahan
tahan karat, tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.
- Plastik untuk mengemas produk harus bersih dan steril.
- Wadah yang digunakan harus mampu melindungi dan terdapat lubang pembuangan air
lelehan.
- Wadah limbah harus tidak bocor dan mudah dibersihkan.
- Bangunan, sarana dan peralatan harus dirawat secara saniter.
3. Prosedur * Pembersihan Peralatan
- Peralatan ( pisau, Pallet, pan , Baskom, keranjang, Timbangan, Meja) terbuat dari
Bahan yang tidak mudah berkarat dan mudah dibersihkan .
- Peralatan dan perlengkapan yang rusak disimpan di tempat khusus pada ruang terpisah
(gudang kering) untuk menghindari penyalahgunaan barang yang rusak.
- Wadah untuk produk menggunakan keranjang, sehingga air yang menempel diproduk
dapat langsung terbuang.
- Wadah untuk limbah tidak berlubang dan mudah dibersihkan.
- Sebelum peralatan digunakan harus dalam kondisi bersih
- Sesudah peralatan digunakan harus dibersihkan
* Perawatan Mesin
- Semua Mesin ( giling Daging, Adonan, Cetakan, Perebusan, Penggorengan, seal dll)
dilakukan Pengecekan baik kebersihan dan layak fungsinya sebelum proses, saat
proses (Berkala Secara Visual) dan setelah proses.
- Apabila terjadi kendala tentang fungsi mesin segera melaporkan ke bagian mekanik
- Untuk Perbaikan, Perawatan dan Pengecekan Mesin secara lebih detail akan dilakukan
oleh pihak mekanik secara berkala atau pada saat mesin mengalami kerusakan.
4. Monitoring Siapa Dimana Kapan Apa Bagaimana
QC - Di ruang
proses
- Setiap
hari
sebelum
dan
sesudah
proses
produksi
-Kondisi mesin,
perlengkapan
dan peralatan
yang digunakan
- Cek visual
Peralatan, mesin
sebelum, selama
dan selesai
proses
5. Tindakan koreksi - Jika terdapat alat yang rusak dilakukan perbaikan/penggantian.
- Jika terdapat alat dan bahan yang kotor langsung menyuruh operator
untuk membersihkan.
6. Dokumen Form Pengecekan Peralatan dan mesin
7. Penanggung jawab Quality Control
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
135. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.4
Edisi/Revisi : 1/0
SSOP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 23
Disetujui oleh : QA
4. Kontaminasi
No. Kunci SSOP SSOP
1. Persyaratan legal Permen KP No.10 Tahun 2021
2. Persyaratan Wajib - Bangunan dan peralatan harus terpisah antara yang bersih dan yang kotor.
- Kontruksi bangunan dirancang sesuai persyaratan sanitasi.
- Karyawan dilarang mengenakan dan membawa pulang pakaian proses keluar pabrik.
3. Prosedur - Antara ruang penerimaan, penampungan bahan baku,adonan, produksi, dan packing
terpisah.
- Lantai dan dinding terbuat dari keramik yang mudah dibersihkan dan lantai dibuat
miring agar air tidak menggenang.
- Lampu untuk ruang proses tertutup.
4. Monitoring Siapa Dimana Kapan Apa Bagaimana
QC - Di ruang
Proses
dan
lingkungan
pabrik
-Setiap
proses
-Kondisi bangunan,
perlengkapan dan
peralatan yang
digunakan.
-Pakaian proses
yang
dikenakan
-Cek visual
5. Tindakan koreksi - Jika terdapat kerusakan pada kontruksi bangunan dilakukan
perbaikan/penggantian.
- Jika terdapat pakaian yang kotor digunakan karyawan maka dikenakan sangsi terhadap
yang bersangkutan.
6. Dokumen Form kontaminasi
7. Penanggung jawab Quality Control
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
136. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.4
Edisi/Revisi : 1/0
SSOP
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 24
Disetujui oleh : QA
5. Kontaminasi Silang
No. Kunci SSOP SSOP
1. Persyaratan legal Permen KP No.10 Tahun 2021
2. Persyaratan Wajib - Perlengkapan dan peralatan harus ditata sehingga terlihat jelas antara tahap proses dan
menjamin tidak terjadi kontaminasi silang.
- Antara ruang basah dan kering harus terpisah.
- Karyawan harus mencuci tangan dan kaki setiap masuk ruang proses.
- Karyawan dilarang makan, minum dan meludah diruang produksi .
3. Prosedur - Terdapat fasilitas untuk cuci kaki dan cuci tangan sebelum masuk ruang proses
- Untuk pencegahan terdapat peringatan yang ditempel tentang petunjuk cuci tangan,
larangan makan, minum dan meludah diruang produksi.
- pelabelan nama pada setiap penyimpanan bahan Tambahan pangan digudang bahan
baku atau bahan tambahan pangan.
- untuk penempatan bahan tambahan pangan yang bersifat alergen dan non alergen
harus terpisah atau diberi jarak.
- pemberian tanda pada bahan alergen bahan baku alergen (merah) dan non alergen
(biru)
4. Monitoring Siapa Dimana Kapan Apa Bagaimana
QC -Di ruang proses
dan lingkungan
pabrik
-Setiap
proses
-Letak peralatan
dan BTP untuk
produk dan by
produk
-Bak cuci kaki
dan tangan
-Cek penempatan
alat dan bahan
secara visual
5. Tindakan koreksi Pemberian sanksi berupa peringatan terhadap yang melanggar tata tertib.
6. Dokumen Form kontaminasi
7. Penanggung jawab Quality Control.
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 38
137. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi :1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 15
Disetujui oleh : QA
4.3 Good Manufacturing Practices
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action
Dokumentasi
Rekaman
1. Persiapan Bahan
Baku
Surimi yang sudah dikeluarkan dari mesin cold
storage di potong kecil-kecil.
Pengecekan bahan baku
surimi secara visual dan
dengan menggunakan
thermometer
Apabila ada bahan baku surimi
yang tidak sesuai standar suhu
nya, akan di masukan kembali ke
ruang pendingin.
Form GMP
2. Persiapan Bumbu Bumbu ditimbang sesuai dengan takaran komposisi
yang sudah ditetapkan oleh PT. Indo Lautan Makmur
Kesesuaian berat bumbu
tergantung dari keakuratan
timbangan, jadi timbangan
harus dicek setiap diawal
akan melakukan
penimbangan
Apabila bumbu yang sudah
ditimbang tidak sesuai takaran
akan ditarik dan di timbang
ulang
Form GMP
3 Persiapan Sayur Sayur diterima kemudian dilakukan pencucian
dengan air mengalir
Pengecekan Sayur secara
visual
Apabila ditemukan sayur yang
tidak layak pakai langsung di
ambil untuk dikembalikan ke
suplier agar ditukar dengan yang
baik
Form GMP
LAMPIRAN NO 39
138. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi :1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 16
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
4. Mixing Adonan Surimi dan bumbu yang sudah disediakan sesuai
takaran dimasukkan kedalam mesin adonan
-Pengecekan surimi dan
bumbu sebelum
pencampuran adonan
-Pencampuran bahan baku
dan surimi harus sesuai
prosedur
Apabila adonan bumbu tidak
sesuai standar atau dirasa ada
kekurangan dalam adonan akan
diganti dengan adonan yang
baru. Dan dilakukan pengecekan
kembali bumbunya.
Form GMP
5. Pencetakan dan
perebusan,
pengukusan,
penggorengan,
pembakaran
Adonan yang sudah tercampur, dimasukkan kemesin
pencetak yang dibawahnya ada mesin perebusan atau
penggorengan atau ke pengukusan
Untuk produk yang direbus , Perebusan dilakukan
selama ± 20 menit dengan suhu 950
C – 100 0
C
Pengukusan dilakukan selama 15-20 menit dengan
suhu 700
C-800
C
Untuk produk yang digoreng, Penggorengan
dilakukan ± 2-4 menit dengan suhu 1400
C – 160 0
C
Pembakaran dengan cara melewatkan produk pada
silinder stainless yang sudah dipanaskan
-Pengecekan meliputi
kebersihan mesin pencetak
dan hasil dari cetakan
- pengecekan suhu air
perebusan ,pengecekan suhu
minyak goreng, pengecekan
suhu temperatur pengukusan
dan pengecekan panas
silinder stainless dengan cara
percobaan melewatkan
produk
Apabila kondisi mesin kurang
bersih, maka segera lakukan
pembersihan
Apabila suhu air pada perebusan
maka dilakukan kenaikan suhu
Form GMP
LAMPIRAN NO 39
139. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 17
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
6 Pendinginan Adonan yang sudah direbus kemudian dimasukkan
ke air dingin, pendinginan ini hanya berfungsi
sebagai pendinginan awal sebelum dimasukan ke
mesin pembekuan
-Pengecekan suhu selama
pendinginan
Apabila suhu pada saat
pendinganan kurang dingin maka
ditambah dengan es batu lagi
Form GMP
6. Pembekuan Produk yang sudah didinginkan kemudian dibekukan
dimesin IQF 20 menit dengan suhu -80ºC
-Memonitoring suhu selama
proses pembekuan
berlangsung
Apabila produk kurang beku
maka dilakukan pembekuan
ulang
Form GMP
Hal. 35
LAMPIRAN NO 39
140. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 18
Disetujui oleh : QA
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
7. Pengemasan Produk yang sudah beku dilakukan pengemasan
dengan menggunakan plastik polyethilen dengan
berat 250 gram atau sesuai pesanan
pembeli.selanjutnya dimasukan kedalam master
carton dengan berat 5 kg atau sesuai pesanan
-Pengecekan terhadap hasil
pengemasan meliputi
kelayakan pengemas dan
kelayakan produk yang akan
dikemas dan setelah dikemas
Apabila terdapat kerusakan
bahan pengemas akan di re
packing, untuk produk yang
rusak akan di sortir dan
disendirikan selajutnya didaur
ulang
Form GMP
Hal. 36
8. Pengecekan serpihan
logam
Pengecekan sensitifitas mesin metal detector
sebelum dan setiap 1 jam selama proses. Dengan
cara melewatkan tester (Fe 1,8 mm SUS 3,5 mm)
Melewatkan setiap produk jadi pada mesin metal
detector.
Produk yang tidak terdeteksi logam langsung dapat
diproses lebih lanjut (packaging)
Sedangkan produk yang terdeteksi logam dilakukan
identifikasi untuk kemudian dipisahkan dan
dilakukan pencarian metal fragment dan reproses.
-Monitoring sensitifitas mesin
metal detector di area metal
detecting dilakukan setiap 1
jam sekali selama proses oleh
Supervisor dan Quality
Control dengan cara
melewatkan tester (metal
fragment tester)
Apabila mesin tidak control
maka diberi penanda khusus
produk yang belum melelui
tahap metal detecting dan
disimpan secara terpisah dari
produk lain.
Melakukan perbaikan hingga
mesin dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
Apabila produk terdeteksi segera
dipisahkan dan dilakukan
pencarian metal fragment dan
reproses
Form GMP
Hal. 37
LAMPIRAN NO 39
141. PT. INDO LAUTAN MAKMUR
PANDUAN MUTU
No. Bagian : 4.3
Edisi/Revisi : 1/0
GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Berlaku Sejak : 1-10-2017
Halaman : 19
Disetujui oleh : QA
No. Tahap Proses Prosedur Monitoring Corrective Action Dokumentasi Rekaman
9. Penyimpanan Produk dikemas akan disimpan kedalam cold
storage dengan suhu -20 o
C
-Memonitoring suhu selama
proses penyimpanan
berlangsung
Apabila suhu
diketahui kurang dari
standar segera
melapor ke bagian
mekanik pendingin
Form GMP
Hal. 37
Disahkan Oleh : Manager Dibuat Oleh : Tim HACCP
Tanggal :
Tanda tangan :
Tanggal :
Tanda tangan :
CAKRA
LAMPIRAN NO 39