Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fungsi-fungsi hati. Hati merupakan organ terpenting yang memiliki lebih dari 500 fungsi seperti menyaring darah, menyimpan energi dan vitamin, sebagai pabrik kimia tubuh, pembersih racun, dan penghasil empedu.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas. Pernapasan terjadi melalui inspirasi dan ekspirasi yang dikendalikan oleh otot pernapasan. Oksigen akan berdifusi ke dalam darah dan diangkut ke sel-sel tubuh, sementara karbon dioksida akan berdifusi ke dalam darah dan dibuang melalui ekspirasi. Gangguan sistem pernapasan termasuk peradangan, asf
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas. Pernapasan terjadi melalui inspirasi dan ekspirasi yang dikendalikan oleh otot pernapasan. Oksigen akan berdifusi ke dalam darah dan diangkut ke sel-sel tubuh, sementara karbon dioksida akan berdifusi ke dalam darah dan dibuang melalui ekspirasi. Gangguan sistem pernapasan termasuk peradangan, asf
Laporan praktikum ini meneliti kandungan glukosa, protein, dan pH pada urine manusia. Praktikum dilakukan untuk mengetahui kadar ketiga zat tersebut dalam urine. Sampel urine dari delapan orang diuji menggunakan kertas indikator urinalis, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel indikator untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan pH masing-masing sampel. Kebanyakan sampel menunjukkan kadar normal untuk
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Ginjal berfungsi mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh, mengatur konsentrasi osmolaritas dan asam basa, serta mengekskresikan limbah metabolisme. Ginjal terdiri atas kulit ginjal yang berisi banyak nefron dan sumsum ginjal yang berisi piramid untuk mengumpulkan hasil ekskresi sebelum dikeluarkan lewat ureter ke kantung kemih. Proses pembentukan urine meliputi filtrasai di glomerulus, reabsorpsi zat
Makanan bergizi dan higienis penting untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, yang berfungsi sebagai sumber energi, pembangun tubuh, dan perlindungan tubuh. Zat gizi tersebut diperlukan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk mendukung berbagai proses metabolisme dan pertumbuhan.
Hati adalah kelenjar terbesar dan kompleks yang berfungsi untuk metabolisme zat, produksi enzim, dan detoksifikasi. Hati dapat mengalami kelainan seperti hepatitis, kanker, batu empedu, sirosis, dan perlemakan yang dapat mengganggu fungsinya.
Sistem respirasi manusia dan hewan coba mencit dipelajari melalui praktikum anatomi dan fisiologi. Organ-organ sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru dan mekanisme pertukaran gas dijelaskan. Hewan coba mencit dipersiapkan dan dibedah untuk mempelajari anatomi sistem pernapasan.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Jantung adalah organ penting yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Terdiri dari empat ruang yaitu atrium dan ventrikel di bagian kanan dan kiri, serta tiga lapisan dinding. Darah dialirkan melalui peredaran darah ganda, yakni peredaran sistemik dan pulmonal, untuk pertukaran gas di paru-paru sebelum kembali ke seluruh tubuh.
Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi manusia khususnya organ ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah, mereabsorpsi zat berguna, dan menambahkan limbah untuk dikeluarkan dalam bentuk urine. Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu korteks, medula, dan pelvis yang masing-masing memiliki peran penting dalam proses pembentukan urine.
Jaringan otot memiliki 3 jenis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos berfungsi untuk gerakan tak sadar seperti sistem pencernaan dan sirkulasi darah, otot lurik untuk gerakan secara sadar, sedangkan otot jantung untuk memompa darah.
1. Dokumen membahas tentang sistem ekskresi dan fungsi hati sebagai organ ekskresi.
2. Hati memiliki peran penting dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dan merombak sel darah merah.
3. Penyakit-penyakit hati yang dijelaskan antara lain hepatitis, penyakit kuning, dan sirosis hati.
Laporan praktikum ini meneliti kandungan glukosa, protein, dan pH pada urine manusia. Praktikum dilakukan untuk mengetahui kadar ketiga zat tersebut dalam urine. Sampel urine dari delapan orang diuji menggunakan kertas indikator urinalis, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel indikator untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan pH masing-masing sampel. Kebanyakan sampel menunjukkan kadar normal untuk
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Ginjal berfungsi mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh, mengatur konsentrasi osmolaritas dan asam basa, serta mengekskresikan limbah metabolisme. Ginjal terdiri atas kulit ginjal yang berisi banyak nefron dan sumsum ginjal yang berisi piramid untuk mengumpulkan hasil ekskresi sebelum dikeluarkan lewat ureter ke kantung kemih. Proses pembentukan urine meliputi filtrasai di glomerulus, reabsorpsi zat
Makanan bergizi dan higienis penting untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, yang berfungsi sebagai sumber energi, pembangun tubuh, dan perlindungan tubuh. Zat gizi tersebut diperlukan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk mendukung berbagai proses metabolisme dan pertumbuhan.
Hati adalah kelenjar terbesar dan kompleks yang berfungsi untuk metabolisme zat, produksi enzim, dan detoksifikasi. Hati dapat mengalami kelainan seperti hepatitis, kanker, batu empedu, sirosis, dan perlemakan yang dapat mengganggu fungsinya.
Sistem respirasi manusia dan hewan coba mencit dipelajari melalui praktikum anatomi dan fisiologi. Organ-organ sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru dan mekanisme pertukaran gas dijelaskan. Hewan coba mencit dipersiapkan dan dibedah untuk mempelajari anatomi sistem pernapasan.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Jantung adalah organ penting yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Terdiri dari empat ruang yaitu atrium dan ventrikel di bagian kanan dan kiri, serta tiga lapisan dinding. Darah dialirkan melalui peredaran darah ganda, yakni peredaran sistemik dan pulmonal, untuk pertukaran gas di paru-paru sebelum kembali ke seluruh tubuh.
Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi manusia khususnya organ ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah, mereabsorpsi zat berguna, dan menambahkan limbah untuk dikeluarkan dalam bentuk urine. Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu korteks, medula, dan pelvis yang masing-masing memiliki peran penting dalam proses pembentukan urine.
Jaringan otot memiliki 3 jenis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos berfungsi untuk gerakan tak sadar seperti sistem pencernaan dan sirkulasi darah, otot lurik untuk gerakan secara sadar, sedangkan otot jantung untuk memompa darah.
1. Dokumen membahas tentang sistem ekskresi dan fungsi hati sebagai organ ekskresi.
2. Hati memiliki peran penting dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dan merombak sel darah merah.
3. Penyakit-penyakit hati yang dijelaskan antara lain hepatitis, penyakit kuning, dan sirosis hati.
Biologi Sistem Ekskresi + Hemodialisis.pptxIlham Ma'arif
Dokumen tersebut membahas tentang organ-organ ekskresi tubuh seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Disebutkan fungsi dan struktur masing-masing organ, termasuk proses kerjanya. Juga dibahas gangguan yang dapat terjadi pada sistem ekskresi seperti bisul, batu ginjal, penyakit kuning, dan gagal ginjal.
Sistem ekskresi manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, kulit, dan hati. Ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi utama yang menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh melalui urin. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air, sementara kulit dan hati mengeluarkan zat sisa dalam jumlah kecil. Sistem ekskresi bervariasi pada hewan lain seperti ikan, amfibi,
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urin dengan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung garam dan urea. Paru-paru dan hati mengeluarkan karbondioksida dan empedu. Penyakit sistem ekskresi meliputi diabetes, batu ginjal, dan hepatitis. Hewan jug
Hati berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan empedu dan membantu perombakan sel darah. Hati juga terlibat dalam proses metabolisme dan mencegah racun dalam tubuh.
Hati merupakan organ penting yang melakukan banyak fungsi seperti membentuk sel darah merah baru, menetralisir racun, dan memproduksi empedu. Beberapa penyakit hati termasuk hepatitis yang disebabkan virus, dan sirosis hati yang disebabkan oleh alkohol berlebihan dan infeksi kronis.
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"towikusuma
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti organel, vakuola, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrionik seperti
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Dokumen tersebut merangkum sistem ekskresi pada manusia, yang meliputi organ-organ seperti kulit, ginjal, hati, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagian-bagian, fungsi, dan gangguan yang mungkin terjadi pada masing-masing organ ekskresi tersebut.
Organ-organ pengeluaran zat sisa dalam tubuh manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan urine, hati mengeluarkan empedu, paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, sedangkan kulit mengeluarkan keringat dan garam-garaman. Setiap organ memiliki struktur dan proses yang memungkinkan pengeluaran zat sisa secara efisien.
Teks ini membahas hubungan antara kadar bilirubin serum dengan bilirubinuria. Penelitian ini menganalisis 75 pasien dengan hasil positif bilirubinuria dan menemukan korelasi positif antara bilirubin serum dengan bilirubinuria. Namun, ditemukan pula hasil bilirubinuria positif palsu yang disebabkan oleh konsumsi obat tertentu.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal berperan mengekskresikan zat sisa melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk mencerna lemak dan membentuk urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea, asam urat, garam, CO2, dan keringat. Prosesnya meliputi filtrasai, reabsorpsi, dan sekresi. Gangguan sistem ekskresi dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti nefritis, batu ginjal, diabetes, dan hepatitis.
1. Organ utama sistem ekskresi manusia adalah hati, ginjal, paru-paru dan kulit.
2. Hati mengekskresikan urea hasil metabolisme protein, ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah cair berupa urine, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, serta kulit mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia dan hewan. Pada manusia, organ utama sistem ekskresi adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, sedangkan ginjal mengeluarkan sisa metabolisme seperti urea dan racun. Pada ikan, sistem ekskresi bergantung pada lingkungan hidupnya. Ikan laut mengeluarkan urin yang pekat dan sed
Sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem respirasi pada manusiagabrielpanjaitan
Project ini membahas tentang nutrisi makanan, sistem pencernaan manusia, sistem transportasi pada manusia, sistem respirasi pada manusia. project ini dilengkapi tulisan berwarna yang menarik dan gambar yang mendukung project tersebut
Hidung berfungsi sebagai organ penciuman dan jalur masuk udara pernapasan. Terdiri dari batang hidung, rongga hidung, dan sel-sel penciuman. Sel penciuman menangkap molekul bau dan mengirimkan sinyal ke otak. Gangguan pada hidung antara lain alergi, polip, infeksi, dan sumbatan yang mengganggu penciuman.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi kulit serta gangguan yang dapat terjadi pada kulit seperti jerawat, aksem, purivitus kutanea, kadas, dan vitiligo. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, masing-masing memiliki struktur dan fungsi tertentu seperti perlindungan, indra sentuh, dan pengaturan suhu tubuh. Beberapa gangguan kulit disebabkan oleh infeksi jamur, irit
Fungsi stasioner merupakan fungsi yang memiliki nilai maksimum atau minimum pada suatu titik. Dokumen menjelaskan tentang konsep nilai dan titik stasioner pada suatu fungsi, serta cara menentukannya dengan menggunakan turunan pertama dan kedua. Diuraikan pula contoh soal tentang penentuan jenis, nilai, dan koordinat titik stasioner pada beberapa fungsi.
Dokumen ini membahas tentang bagian-bagian mata dan fungsinya, otot-otot pada mata, serta cara kerja mata. Mata terdiri dari beberapa bagian utama seperti kornea, iris, lensa, dan retina, yang berfungsi untuk menerima cahaya, mengatur jumlah cahaya, membentuk bayangan, dan mengirimkan sinyal ke otak. Ada enam otot yang dapat menggerakkan bola mata. Cara kerja mata melibatkan proses fok
2. • Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar)
merupakan kelenjar terbesar di dalam
tubuh dan organ terbesar kedua di dalam
tubuh (setelah kulit) yang terletak dalam
rongga perut sebelah kanan, tepatnya di
bawah diafragma. beratnya berkisar 1,25-
1,5 kg dan ukurannya cukup besar, kira-
kira sebesar bola rugby dengan panjang
sekitar 28 cm. Walaupun berat hati hanya
2-3% dari berat tubuh , namun hati terlibat
dalam 25-30% pemakaian oksigen.
3.
4. • Pada bagian luar hati terdapat suatu selaput
pembungkus tipis yang dinamakan selaput hati (Capsula
Hepatica). Jaringan hati ini tersusun dari sel-sel hati yang
disebut hepatosit.
• Lobus kanan dan lobus kiri: sebagai pusat pemrosesan
utama bagi hati. Disinilah hati menjalankan fungsi-
fungsinya seperti menyaring darah dan menghasilkan
empedu. Lobus hati terbentuk dari sel parenkim dan sel
non-parenkim. Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus.
Lobulus merupakan unsur terkecil yang menyusun hati.
Struktur lobulus berbentuk persegi enam, dengan
panjang kurang lebih 1 mm. Lobus kanan terdiri dari
lobus kaudatus dan lobus quardatus
• Kandung empedu: kantong otot kecil yang berfungsi
untuk menyimpan cairan empedu (cairan pencernaan
berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati).
5. • Ligamen falsiforme: berperan untuk membatasi gerakan
hepar ke lateralm, ia juga merupakan pembatas antara
lobus kiri dan kanan hati serta berperan dalam
menempelkan hati ke bagian tubuh anterior.
• Pembuluh Empedu (Ductus Biliaris): merupakan saluran
yang membawa empedu dari hati ke kantong empedu,
saluran ini memiliki struktur bercabang dikenal sebagai
pohon bilier.
• 30% darah di hati yang diangkut arteri hepatika
merupakan darah kaya oksigen. Sedangkan 70%
sisanya diangkut oleh vena portal hepatika mengangkut
sari-sari makananan dari usus halus.
6. • Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena
portal hepatika membentuk sinosoid dimana spesialisasi
sel terjadi sehingga membentuk sel kupffer. Sel Kupfer
adalah jenis makrofag yang berada dalam hati dan
berfungsi memakan bakteri atau benda asing yang
masuk ke dalam hati.
7. • Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang
membentuk sel kupffer. Sel kupffer ini mempunyai sifat
fagositosis. Apabila dalam proses pencernaan di usus
halus terdapat organisme asing atau zat-zat berbahaya
maka sel-sel ini akan menghancurkan organisme asing
atau zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis.
Dari proses penghancuran ini akan menghasilkan
pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian dialirkan ke
kanalikuli dan diekskresikan sebagai empedu. Hal inilah
yang membuat hati berfungsi sebagai
alat ekskresi. Apabila saluran empedu tersumbat,
empedu masuk ke peredaran darah. Oleh karena itu,
orang yang mengalaminya diindikasikan menderita
penyakit kuning.
8. Hati merupakan salah satu organ tubuh terpenting, memiliki lebih dari
500 fungsi. Beberapa fungsi hati yang terpenting yaitu:
• Melawan infeksi
• Tempat menyimpan energi
• Sebagai pabrik kimia tubuh
• Membentuk urea dan amonia
• Menetralisir racun
• Menyaring darah
• Sebagai alat ekskresi
• Memproses makanan yang telah diserap dari usus
• Memproduksi getah empedu
• Menyimpan zat besi, vitamin dan zat-zat lain yang penting
• Mengontrol tingkat/kadar lemak, glukosa/gula dan asam amino dalam
darah
• Detoksifikasi atau membuang zat-zat racun dalam tubuh
• Merombak sel-sel darah merah yang sudah tua
• Produksi kolesterol
9. • Tempat untuk Menyimpan Energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen.
Glikogen dibentuk dari suatu jenis zat gula yang
disebut glukosa. Ketika kadar gula dalam darah tinggi,
hati mengkombinasi molekulmolekul glukosa yang
tersusun dalam rantai panjang menjadi glikogen
melalui proses glikogenesis. Ketika kadar glukosa
dalam darah lebih rendah dari kebutuhan tubuh, hati
mengubah glikogen menjadi glukosa.
• Menyimpan Vitamin-Vitamin
Hati mengambil vitamin dari aliran darah yang diangkut
oleh pembuluh portal hepatik. Hati kemudian
mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A,
D, E, dan K. Vitamin ini dapat disimpan hingga dua
sampai empat tahun.
10. • Sebagai Pabrik Kimia Tubuh
Beberapa protein penting yang ditemukan di dalam darah
dihasilkan oleh hati. Salah satu jenis protein tersebut yaitu
albumin. Albumin berfungsi membantu ketersediaan kalsium
dan unsur-unsur penting lain dalam aliran darah. Albumin juga
membantu pergerakan air dari aliran darah ke jaringan tubuh.
Selain albumin, hati juga memproduksi globin. Globin turut
membentuk hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen
dalam sel darah merah.
Jenis protein lain yang ditemukan dalam hati yaitu globulin.
Globulin yaitu sekelompok protein yang di dalamnya terdapat
antibodi. Globulin berperan dalam sistem kekebalan tubuh
yang bekerja sama dengan antibodi melawan mikroorganisme
yang menyerang tubuh. Selain itu, globulin juga merupakan
komponen kunci dari membran sel yang mengangkut lemak
dalam aliran darah ke dalam jaringan tubuh. Zat kimia lain
yang dihasilkan oleh hati yaitu fibrinogen dan protrombin. Zat
kimia ini membantu menyembuhkan luka dan membantu
darah membentuk zat pembeku dan kolesterol.
11. • Pembersih atau Detoksifikasi
Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti obat
dan alkohol dari aliran darah dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun dan
menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Hati
melakukannya dengan cara menyerap zat-zat berbahaya
tersebut lalu menetralkannya menggunakan cairan
empedu.
• Penghasil enzim arginase.
Enzim arginase merupakan enzim yang berperan dalam
proses penguraian asam amino. Asam amino yang
diuraikan yakni asam amino arginin menjadi ornitin dan
urea. Ornitin akan mengikat amonia dan karbondioksida
yang bersifat racun. Selanjutnya ornitin akan dinetralkan
dalam hati. Adapun urea akan diserap ginjal untuk
12. • Sistem ekskresi
Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati berperan
dalam sistem ekskresi. Fungsi hati dalam sistem ekskresi
yaitu mengekskresikan cairan empedu secara terus-
menerus. Setiap harinya, hati mampu mengekskresikan
cairan empedu 800–1.000 ml. Cairan empedu
mengandung air, asam empedu, garam empedu,
kolesterol, fosfolipid (lesitin), zat warna empedu (pigmen
bilirubin, dan biliverdin), serta beberapa ion. Bilirubin dan
biliverdin ini merupakan zat warna bagi empedu dan
mengandung warna hijaubiru. Zat warna tersebut di
dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin.
Urobilin kemudian diekresikan dari dalam tubuh dan
memberi warna kekuningan pada feses dan urine.
13. • Memproduksi Cairan Empedu
Cairan empedu berperan mencerna dan mengelmusikan
lemak dalam usus, mengaktifkan lipase, mengubah zat
yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam
air, serta membentuk urea dan amonia. Cairan empedu
berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang
telah tua yang kemudian disimpan di dalam kantong
empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit.
Hemoglobin ini akan diuraikan menjadi hemin, zat besi,
dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam
hati kemudian dikirim ke sumsum tulang merah. Zat-zat
tersebut digunakan dalam pembentukan antibodi atau
hemoglobin baru. Sementara itu, hemin akan dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin.
14. • Merombak sel-sel darah merah yang sudah tua.
Eritrosit yang telah berumur 120 hari akan
dihancurkan dalam hati oleh sel-sel histiosit.
Hemoglobin dalam eritrosit tersebut dipecah
menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan
globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel
darah merah yang baru. Sedangkan, heme
dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang
berwarna hijau kebiruan. Bilirubin mengalami
oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang
memberi warna kekuningan pada feses dan
urine. Sedangkan biliverdin sebagai pembentuk
zat warna empedu yang kemudian disalurkan ke
kantong empedu.
15. • Hemokromatotis
Penyakit yang mengganggu metabolisme zat besi, sehingga
tubuh akan kelebihan cadangan zat besi terutama di dalam hati,
yang dapat disebabkan penyakit thalasemia, sideroblastic
anemia, dan alkohol kronis
• Hepatitis
Radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada
beberapa macam yaitu virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis
B lebih berbahaya daipada hepatitis A
• Penyakit kuning
Disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang
mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam
usus dua belas jari, sehingga masuk kedalam darah dan warna
darah menjadi kuning
16. • Penyakit wilson
Penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga berlebihan
dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyakit hati dan
kerusakan pada sistem saraf
• Sirosis hati
Merupakan penyakit puncak dari penyakit hati yang kronis
dan menyebabkan guratan pada hati, sehingga hati
menjadi tidak berfungsi.
• Kanker hati
Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepaticullar
carcinoma (HCC), yaitu efek komplikasi kahir dari penyakit
hepatitis yang telah berkembang menjadi sirosis kronis.
17. • Steatohepatitis (perlemakan hati)
Terjadinya penimbunan lemak didalam
sel-sel hati yang jumlahnya melebihi
5% dari berat hati itu sendiri.
• Kolestasis & Jaundice
Disebabkan jika hati gagal
memproduksi dan atau mengeluarkan
cairan empedu