Disertasi ini mengevaluasi efektivitas pengelolaan tiga kawasan konservasi perairan di Sulawesi, yaitu Bunaken, Kapoposang, dan Wakatobi. Hasilnya menunjukkan tingkat efektivitas masih rendah karena pendanaan yang terbatas dan SDM pengelola yang kurang memadai. Optimasi pengelolaan dinamis dapat meningkatkan nilai ekonomi, biologi, pariwisata, dan perikanan.
Rumput laut merupakan suatu sumber utama kehidapan masyarakat sangat penting dikembangkan, sumber pendapatan masyarakat pesisir sebagian besar bergantung pada rumput laut. Praktek Kerja Lapang (PKL) Manajemen Akuakultur Laut ini dilaksanakan di perairan Desa Bungin Permai. PKL ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan (April- Juni 2017). PKL ini meliputi beberapa kegiatan seperti tahap persiapan alat dan bahan praktikum, mengikat bibit, proses penanaman, monitoring rumput laut, panen dan pasca panen. Monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari lumut dan epifit yaitu Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Pertumbuhan Laju Spesifik (LPS) yang diperoleh yaitu 3.29%/ hari. Parameter kualitas air seperti suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salintitas berkisar antara 31-33ppt di perairan Bungin Permai. Hasil panen rumput laut kemudian dijemur untuk dengan metode gantung. Harga pasar untuk rumput laut ini yaitu Rp. 9.000/kg.
Kata Kunci : Rumput laut Kappaphycus alvarezii, Hasil Kultur Jaringan, LPS.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva (Rhodophyta Soliericeae) Menggunakan Bibit Hasil Seleksi Klon yang telah Dikultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Komawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina S...robert peranginangin
Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Soliericeae) Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Monitoring Tahun ke-II)
Rumput laut merupakan suatu sumber utama kehidapan masyarakat sangat penting dikembangkan, sumber pendapatan masyarakat pesisir sebagian besar bergantung pada rumput laut. Praktek Kerja Lapang (PKL) Manajemen Akuakultur Laut ini dilaksanakan di perairan Desa Bungin Permai. PKL ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan (April- Juni 2017). PKL ini meliputi beberapa kegiatan seperti tahap persiapan alat dan bahan praktikum, mengikat bibit, proses penanaman, monitoring rumput laut, panen dan pasca panen. Monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari lumut dan epifit yaitu Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Pertumbuhan Laju Spesifik (LPS) yang diperoleh yaitu 3.29%/ hari. Parameter kualitas air seperti suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salintitas berkisar antara 31-33ppt di perairan Bungin Permai. Hasil panen rumput laut kemudian dijemur untuk dengan metode gantung. Harga pasar untuk rumput laut ini yaitu Rp. 9.000/kg.
Kata Kunci : Rumput laut Kappaphycus alvarezii, Hasil Kultur Jaringan, LPS.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva (Rhodophyta Soliericeae) Menggunakan Bibit Hasil Seleksi Klon yang telah Dikultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Komawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina S...robert peranginangin
Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Soliericeae) Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Monitoring Tahun ke-II)
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Longline Menggunaka...Jeslin Jes
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan pada kegiatan revitalisasi perikanan yang prospektif. Rumput laut K. alvarezii merupakan rumput laut yang mempunyai potensi penting untuk budidaya komersil. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit hasil kultur jaringan yang dibudidayakan dengan metode longline. Praktek kerja lapang (PKL). Manajemen Akuakultur Laut ini dilaksanakan di Desa Bungin Permai.. PKL ini dimulai dari tahap asistensi praktikum, tahap persiapan, mengikat bibit, proses penanaman, monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari tanaman pengganggu seperti epifit jenis Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) K. alvarezii yang diperoleh selama praktek yaitu 3.92%/hari. Parameter kualitas air yaitu suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salinitas berkisar antara 31-33 ppt, di perairan Bungin Permai. Harga pasar rumput laut K. alvarezii yaitu Rp. 9.000/kg.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva (Soliericeae, Gigartinales, Rhodophyta) Menggunakan Bibit Hasil Seleksi Klon yang telah di Kultur Jaringankan di Perairan Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
rekomendasi Lahan untuk semua tanama yang di tanam, beberapa karakteristik tanaman dapat dilihat disini, dokumen ini bukan dokumen pemilik namun dokumen hasil dari pencarian untuk tugas dan pembelajaran, dokumen ini adalah hasil upload dari pencarian di google
Budidaya Kappaphycus alvarezii menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan...Azlan Azlan
Budidaya Kappaphycus alvarezii menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya pesisir yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan merupakan komoditas ekspor di sektor budidaya perikanan Indonesia. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit yang berasal dari hasil kultur jaringan. Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu April-Juni 2017 di perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kegiatan PKL dimulai dari persiapan alat dan bahan praktek, penanaman dan pemeliharaan rumput laut, monitoring, pemanenan, pasca panen hingga pemasaran. Epifit yang ditemukan ada dua jenis yaitu Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Hasil yang diperoleh dalam PKL ini ialah laju pertumbuhan spesifik (LPS) rumput laut yang dipelihara yaitu 4,6%/hari dengan rasio berat kering : berat basah adalah 1 : 6. Parameter kualitas air yang didapatkan pada perairan Bungin Permai yaitu suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salinitas berkisar 31-33 ppt. Harga pasar untuk rumput laut ini yaitu Rp 9.000/kg.
Kata Kunci : Rumput laut Kappaphycus alvarezii, Bibit Hasil Kultur Jaringan, LPS 4,6%/hari.
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/9048
Abstrak: Di beberapa tempat telah dilakukan rehabilitasi terhadap kawasan mangrove yang telah rusak namun pada kenyataannya tidak semua kegiatan rehabilitasi mangrove berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi parameter lingkungan perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli sesuai untuk kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dan menentukan strategi rehabilitasi yang tepat untuk diterapkan di perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni-Juli 2009 bertempat di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dari hasil pengukuran beberapa parameter fisika-kimia di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari yang diperoleh sesuai untuk dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dengan memperhatikan waktu penanaman yang tepat yaitu ketika musim berbuah mangrove dan musim teduh dan menggunakan teknik penanaman secara langsung menggunakan propagul dan penanaman menggunakan anakan (bibit dalam polybag).
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Longline Menggunakan...BdpWinarti
Budidaya rumput laut telah berkembang pada setiap kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara. Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan komoditas unggulan di sektor perikanan. Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan (April-Juni 2017) di perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan alat dan bahan praktek, penanaman dan pemeliharaan rumput laut, pemanenan, panen, pasca panen hingga pemasaran. Metode yang digunakan dalam PKL ini metode longline, menggunakan bibit hasil mikropropagasi dan bibit yang digunakan seberat 10 g dengan jarak tanam 10 cm. Kegiatan monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari epifit jenis Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. LPS yaitu 5.04%/hari dan rasio berat kering : berat basah adalah 1 : 10. Parameter kualitas air yang diperoleh yaitu suhu berkisar 28-310C dan Salinitas berkisar 31-33 ppt. Pengeringan rumput laut dengan menggunakan metode gantung serta harga pasar rumput laut K. alvarezii mencapai Rp. 9.000/kg.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty Ex Silva (Rhodophyta, Solieriaceae) Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Sulawesi Tenggara (Monitoring Tahun Ketiga)
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Longline Menggunaka...Jeslin Jes
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan pada kegiatan revitalisasi perikanan yang prospektif. Rumput laut K. alvarezii merupakan rumput laut yang mempunyai potensi penting untuk budidaya komersil. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit hasil kultur jaringan yang dibudidayakan dengan metode longline. Praktek kerja lapang (PKL). Manajemen Akuakultur Laut ini dilaksanakan di Desa Bungin Permai.. PKL ini dimulai dari tahap asistensi praktikum, tahap persiapan, mengikat bibit, proses penanaman, monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari tanaman pengganggu seperti epifit jenis Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) K. alvarezii yang diperoleh selama praktek yaitu 3.92%/hari. Parameter kualitas air yaitu suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salinitas berkisar antara 31-33 ppt, di perairan Bungin Permai. Harga pasar rumput laut K. alvarezii yaitu Rp. 9.000/kg.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva (Soliericeae, Gigartinales, Rhodophyta) Menggunakan Bibit Hasil Seleksi Klon yang telah di Kultur Jaringankan di Perairan Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
rekomendasi Lahan untuk semua tanama yang di tanam, beberapa karakteristik tanaman dapat dilihat disini, dokumen ini bukan dokumen pemilik namun dokumen hasil dari pencarian untuk tugas dan pembelajaran, dokumen ini adalah hasil upload dari pencarian di google
Budidaya Kappaphycus alvarezii menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan...Azlan Azlan
Budidaya Kappaphycus alvarezii menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan dengan Metode Longline di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya pesisir yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan merupakan komoditas ekspor di sektor budidaya perikanan Indonesia. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit yang berasal dari hasil kultur jaringan. Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu April-Juni 2017 di perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kegiatan PKL dimulai dari persiapan alat dan bahan praktek, penanaman dan pemeliharaan rumput laut, monitoring, pemanenan, pasca panen hingga pemasaran. Epifit yang ditemukan ada dua jenis yaitu Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Hasil yang diperoleh dalam PKL ini ialah laju pertumbuhan spesifik (LPS) rumput laut yang dipelihara yaitu 4,6%/hari dengan rasio berat kering : berat basah adalah 1 : 6. Parameter kualitas air yang didapatkan pada perairan Bungin Permai yaitu suhu berkisar 28-31ºC sedangkan salinitas berkisar 31-33 ppt. Harga pasar untuk rumput laut ini yaitu Rp 9.000/kg.
Kata Kunci : Rumput laut Kappaphycus alvarezii, Bibit Hasil Kultur Jaringan, LPS 4,6%/hari.
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/9048
Abstrak: Di beberapa tempat telah dilakukan rehabilitasi terhadap kawasan mangrove yang telah rusak namun pada kenyataannya tidak semua kegiatan rehabilitasi mangrove berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi parameter lingkungan perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli sesuai untuk kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dan menentukan strategi rehabilitasi yang tepat untuk diterapkan di perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni-Juli 2009 bertempat di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dari hasil pengukuran beberapa parameter fisika-kimia di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari yang diperoleh sesuai untuk dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dengan memperhatikan waktu penanaman yang tepat yaitu ketika musim berbuah mangrove dan musim teduh dan menggunakan teknik penanaman secara langsung menggunakan propagul dan penanaman menggunakan anakan (bibit dalam polybag).
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Longline Menggunakan...BdpWinarti
Budidaya rumput laut telah berkembang pada setiap kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara. Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan komoditas unggulan di sektor perikanan. Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan (April-Juni 2017) di perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan alat dan bahan praktek, penanaman dan pemeliharaan rumput laut, pemanenan, panen, pasca panen hingga pemasaran. Metode yang digunakan dalam PKL ini metode longline, menggunakan bibit hasil mikropropagasi dan bibit yang digunakan seberat 10 g dengan jarak tanam 10 cm. Kegiatan monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari epifit jenis Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. LPS yaitu 5.04%/hari dan rasio berat kering : berat basah adalah 1 : 10. Parameter kualitas air yang diperoleh yaitu suhu berkisar 28-310C dan Salinitas berkisar 31-33 ppt. Pengeringan rumput laut dengan menggunakan metode gantung serta harga pasar rumput laut K. alvarezii mencapai Rp. 9.000/kg.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty Ex Silva (Rhodophyta, Solieriaceae) Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jaringan di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Sulawesi Tenggara (Monitoring Tahun Ketiga)
1. EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN
KONSERVASI PERAIRAN DI SULAWESI
MANAGEMENT EFFECTIVENESS OF MARINE
PROTECTION AREA IN SULAWESI ISLAND
DISERTASI
AHMAD DAHLAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
2. EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
PERAIRAN DI SULAWESI
MANAGEMENT EFFECTIVENESS OF MARINE
PROTECTION AREA IN SULAWESI ISLAND
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Doktor
Program Studi
Ilmu Pertanian
Disusun dan diajukan oleh
AHMAD DAHLAN
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
3. DISERTASI
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
PERAIRAN DI SULAWESI
MANAGEMENT EFFECTIVENESS OF MARINE
PROTECTION AREA IN SULAWESI ISLAND
Disusun dan diajukan oleh
AHMAD DAHLAN
Nomor Pokok : P0100311003
Menyetujui
Komisi Penasehat,
Prof. Dr.Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc
Promotor
Prof.Dr.Ir.Andi Niartiningsih, MP Prof.Dr. Amran Saru,ST., M.S
Kopromotor Kopromotor
Ketua Program Studi Dekan SekolahPascasarjana
Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin
Prof.Dr.Ir Darmawan Salman,M.S Prof.Dr. Muhammad Ali,SE, M.S
4. PRAKATA
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan seluruh rangkaian penulisan disertasi ini, sangat disadari
bahwa tanpa pertolongan Allah SWT, kami tidak akan mampu berbuat
untuk menyelesaikan proses penelitian sampai penyelesaian disertasi ini.
Disertasi ini mengemukakan Efektivitas Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan di Sulawesi dapat diselesaikan dengan berbagai
dinamika mulai persiapan penelitian, konsultasi berulang dengan tim
promotor dan proses penulisan disertasi ini. Penelitian ini diilhami dari
salah satu permasalahan yang dihadapi pada pengelolaan sumberdaya
perairan. Berbagai pengalaman mengiringi perjalanan penelitian
sekaligus memberikan khasanah bagi pengembangan ilmu dan riset
kedepan, semuanya itu tidak terlepas dari bimbingan dan arahan
berbagai pihak.
Atas semua itu, maka penulis memberikan apresiasi yang luar
biasa dan menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Jamaludin Jompa, M.Sc selaku promotor, Ibu
Prof. Dr. Ir. Andi Niartiningsih, MP dan Bapak Prof. Dr. Amran Saru,
ST, M.Si selaku ko-promotor yang senantiasa memotivasi,
memberikan arahan, dan membuka wawasan dengan ide-ide
eksploratif mulai proses perencanaan penelitian hingga dapat melalui
tahapan-tahapan dari proses penyelesaian Disertasi ini.
5. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA, Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsu
Alam Ali. M.S, Bapak Prof. Dr. Ir. Chair Rani, M.Si dan Bapak Prof.
Dr. Ir. Yusran Nur Indar. M.Phill selaku penguji Internal yang telah
banyak memberikan saran, masukan dan arahan mulai dari seminar
proposal sampai penyempurnaan Disertasi ini.
3. Bapak Gubernur Sulawesi Selatan dan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memberikan izin
melanjutkan pendidikan Doktoral pada Bidang Ilmu Pertanian sub
program Ilmu Perikanan.
4. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Merauke yang telah memberikan
izin dan kesempatan dalam penyelesaian Studi.
5. Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Program
Coremap-CTI atas bantuan Beasiswa Penulisan Disertasi.
6. Rekan-rekan Hakim dan Hakim Ad Hoc Perikanan serta staf Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan atas dorongan
dan semangat dalam menyelesaikan pendidikan, penelitian dan
Disertasi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pertanian angkatan
2011, 2012 dan 2014 yang telah memberikan motivasi dan dukungan
hingga studi ini bisa rampung. Semoga usaha dan jerih payah yang
diberikan bernilai ibadah.
Ungkapan terima kasih yang paling dalam dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada kedua orangtua saya, Mamaku Hj. Dahlia Amin
dan Bapakku H. Mansyur Lande, S.Pd, , mertua serta saudara-saudara
6. atas segala doa dan spirit yang tak kenal waktu. Demikian pula kepada
istri tercinta Hj. Muridah, SE dan ananda tercinta Adi, Luqman dan Fachri
yang penuh pengertian selama penulis mengikuti pendidikan, penelitian
dan penulisan Disertasi ini. Kepada semuanya semoga Allah SWT
membalas semua bantuan, dorongan dan pengorbanannya.
Akhirnya, semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan bernilai ibadah
disisi Allah SWT.
Makassar, Nopember 2017
Hormat Kami,
Ahmad Dahlan
7. ABSTRAK
AHMAD DAHLAN. Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
di Sulawesi. (dibimbing oleh Jamaluddin Jompa, Andi Niartiningsih, dan
Amran Saru).
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat efektivitas
pengelolaan kawasan konservasi perairan, menganalisis faktor-faktor
pendukung dan penghambat dalam pengeloaan kawasan konservasi
perairan dan menganalisis strategi pengelolaan kawasan konservasi
perairan yang efektif.
Metode yang digunakan adalah metode studi kasus (observational
case studies) dengan pendekatan kuantitatif yang memadukan input data
kualitatif dan kuantitatif sekaligus Penelitian dilaksanakan di tiga lokasi
kawasan konservasi perairan di Sulawesi terdiri atas Taman Nasional
Bunaken Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, Taman Wisata Perairan
Kapoposang kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan dan Taman
Nasional Wakatobi kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara,
selama Februari 2015 sampai dengan Januari 2017. Data dianalisis
menggunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan pengembangan kawasan konservasi
perairan dihadapkan pada tantangan dan hambatan yang besar. Strategi
pengembangan wilayah konservasi perairan di ketiga lokasi penelitian
memiliki tantangan besar karena berkaitan dengan regulasi ataupun
peraturan pemerintah baik yang bersifat nasional maupan pada tingkat
lokal. Peraturan tersebut membuat wilayah konservasi perairan
mendapatkan efek yang bersifat positif dan negatif dalam penerapannya.
Tingkat efektivitas di ketiga kawasan konservasi masih berada pada
penilaian rendah, disebabkan karena faktor pendanaan sebagai faktor
utama yang belum optimal serta tidak memadainya kualitas sumberdaya
manusia sebagai pelaku pengelola di ketiga kawasan tersebut. Optimasi
dinamik pengelolaan kawasan konservasi perairan menunjukkan bahwa
skenario yang diciptakan dapat memberikan nilai tambah baik dari segi
ekonomi, biofisik, pariwisata, maupun perikanan tangkap, sehingga hal ini
dapat menjadi acuan dalam penyusunan strategi dan pengambilan
keputusan pengelolaan kawasan konservasi perairan kedepannya.
Kata Kunci: Bunaken, Pengelolaan, Kapoposang, konservasi, Wakatobi,
Sulawesi
8. ABSTRACT
AHMAD DAHLAN. Management Effectiveness of Marine Conservation
Area in Sulawesi Island (Supervised by Jamaluddin Jompa, Andi
Niartiningsih, dan Amran Saru)
This study aims to (1) evaluate the effectiveness of the
management of Marine Conservation Area, (2) analyze the supporting and
inhibiting factors in the management of marine conservation area; and (3)
analyze effective strategies in the management of Marine Conservation
Area.
The research was conducted in three location of Marine
Conservation area in Sulawesi including Bunaken National Park in
Manado City, North Sulawesi Province; Kapoposang Water Park of
Pangkep Regency of South Sulawesi Province and Wakatobi National
Park of Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi Province from February
2015 until January 2017. The method used in this study was the
observational case studies method with the quantitative approach that
combines the input of qualitative and quantitative data (mix method). The
data were analyzed using SWOT analysis.
The results show that three are big challenges and obstacles in
the development of Marine Conservation Area. The strategies used in the
development of Marine Conservation Area in the three research sites have
big challenges related to both national local regulation of the government.
Implementation of the regulation have caused positive and negative
effects on Marine conservation area. The level of effectiveness in the three
area is still low due to limited funding as the main factor. Another factor is
the inadequate quality of human resources as the actors of management
in the three areas. The dynamic optimization of marine conservation area
management shows that the created scenarios can provide added value in
terms of economy, biophysical aspect, tourism, and capture fisheries, This
can be a reference in strategy development and decision-making in the
management of Marine conservation area in the future.
Keywords: Bunaken, Management, Kapoposang, conservation,
Wakatobi, Sulawesi