Dokumen tersebut membahas tentang pengertian diksi atau pilihan kata yang tepat, benar, dan lazim sesuai konteks, serta syarat-syarat pemilihan kata seperti memahami konotasi dan denotasi, membedakan kata bersinonim dan mirip ejaannya, serta makna kata abstrak. Juga membahas tentang idiom sebagai kata yang membentuk kesatuan makna, serta contoh kesalahan dalam pemilihan kata.

1. LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.
PENGERTIAN DIKSI
Diksi atau pilihan kata adalah hasil dari suatu usaha
dalam menentukan kata-kata mana yang akan dipilih
dan digunakan dalam berbahasa, baik secara lisan
maupun tulisan.
Memilih kata tidak hanya sekedar memilih kata yang
tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok,
yakni sesuai dengan kontek penggunaan kata
tersebut.

2. Menurut Alwi, dkk (1992) pemilihan kata
hendaknya memenuhi persyaratan :
a. Tepat artinya pilihan kata yang mempunyai
makna yang dapat mengungkapkan atau sesuai
dengan maksud yang hendak disampaikan.
b. Benar artinya pilihan kata yang diucapkan
atau dituliskan berdasarkan kaidah pengucapan
dan penulisan
SYARAT PEMILIHAN KATA ATAU DIKSI

3. c. Lazim artinya pilihan kata yang biasa digunakan
untuk mengungkapkan maksud-maksud tertentu.

4. Menurut Keraf (1994) syarat pemilihan kata :
1. mebedakan antara konotasi dan denotasi
Bunga sepatu tumbuh indah
dipekaranganku.
Jika bunga bank sangat rendah, biasanya
masyarakat akan merasa ringan untuk
mengambil kredit bank.
2. membedakan kata yang hampir bersinonim
Siapa pengubah UU yang meberatkan
rakyat?
Pembebasan bea impor adalah peubah
peraturan yang memberatkan pengusaha
selama ini.

5. 3. membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam
ejaannya
- intensif – insentif
- preposisi - proposisi
4. Memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak
- keadilan, keluhuran, kebahagiaan
- kebajikan, kebijakan, kebijaksanaan
5. Memakai kata penghubung yang berpasangan dengan
tepat
antara ... Dengan antara... Dan
tidak... Melainkan tidak... Tetapi
baik... ataupun baik... Maupun
bukan... Tetapi bukan... Melainkan
6. Membedakan kata-kata umum dan khusus

6. Idiom adalah bahasa yang dipadatkan. Hal ini
berarti setiap kata yang membentuk sebuah
idiom berarti didalamnya sudah ada satu
kesatuan bentuk dan makna. Misalnya, adu
domba, gulung tikar, muka tembok.
Ungkapan idiomatik artinya pasangan kata
yang selalu muncul bersamaan dengan frasa.
Misalnya : berawal dari..., berdasarkan
pada..., bergantung pada..., berjumpa
dengan..., berkenaan dengan...
IDIOM

7. Berbagai kesalahan dalam berbahasa
• Acara selanjunya, marilah kita dengarkan
sambutan yang mana akan disampaikan oleh...
• Marilah senantiasa menjaga kebersihan
daripada lingkungan kita.
• Daging korban dibagikan kepada masyarakat
miskin.
• Sore ini jadwal anak-anak mengkaji di masjid.

8. • Pencuri itu lulus dari kepungan warga.
• Berdasarkan pakta di lapangan, kamulah yang
harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
• Persediaan kertas polio sudah menipis.