Proses adopsi dan difusi inovasi pertanian merupakan hal penting untuk memahami penerimaan petani terhadap teknologi baru agar dapat dirancang strategi komunikasi yang efektif. Adopsi meliputi tahapan kesadaran, minat, evaluasi, uji coba, dan adopsi secara penuh, sementara difusi merupakan proses penyebaran inovasi melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dalam suatu sistem sosial.
KOMUNIKASI PENDIDIKAN MANUSIA DAN KOMUNIKASI .pdfdivadiva28
Komunikasi merupakan bentuk dari suatu penyampaian informasi atau pesan dari satu orang ke orang lain yang mana pesan tersebut tersampaikan dengan jelas dan dapat dipahami dengan baik. Hubungan komunikasi yang baik dan efektif memungkinkan manusia untuk menjalin pemahaman yang kuat dengan lebih baik.
KOMUNIKASI PENDIDIKAN MANUSIA DAN KOMUNIKASI .pdfdivadiva28
Komunikasi merupakan bentuk dari suatu penyampaian informasi atau pesan dari satu orang ke orang lain yang mana pesan tersebut tersampaikan dengan jelas dan dapat dipahami dengan baik. Hubungan komunikasi yang baik dan efektif memungkinkan manusia untuk menjalin pemahaman yang kuat dengan lebih baik.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. I. Hakekat dan Definisi Komunikasi
Kebutuhan manusia--motif ekonomi dan sosial
Manusia makhluk sosial (homo socious)
Interaksi manusia-sharing-pengungkapan pikiran
dan perasaan-dengan percakapan
Komunikasi-proses pernyataan antar manusia
Penyataan-pesan/messages (verbal dan non-verbal)
Pemberi pesan:komunikator; penerima:komunikan
Komunikasi: proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan
Komponen pesan: (1)content and (2) symbol
Komunikasi efektif-kesamaan makna pesan antara
komunikator dan komunikan (pengalaman dan interest
menentukan)
3. Konseptualisasi Komunikasi
Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi sebagai proses linier, pesan mengalir
dari pengirim dan berakhir pada penerima
(source oriented communication)
Harold Laswell: “Who says What In Which
Channel To Whom With What Effect?”
Sumber Penerima
Pesan
Saluran
4. Komunikasi sebagai interkasi
Komunikasi sebagai suatu proses sebab-akibat, atau
aksi-reaksi yang arahnya bergantian
Ada interkasi antara komunikator dan komunikan
dengan adanya (umpan balik/feed-back)--
menentukan efektivitas komunikasi
Sumber Penerima
saluran
Umpan balik
Pesan
5. Komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi dipandang sebagai proses pembentukan
makna oleh dua orang atau lebih
Komunikasi bersifat dinamis, terjadi penafsiran perilaku
antara pihak yang terlibat komunikasi dengan bahasa
verbal dan non verbal.
Misalnya ketika seseorang sedang mendengarkan pesan,
pada saat yang sama dapat mengirimkan pesan secara
verbal/non-verbal (menyela, mendehem, mengangguk,
mengangkat bahu, dll)
Sumber dan
Penerima 1
Sumber dan
Penerima 2
Decoding-encoding
Saluran
Decoding-encoding
6. Konteks-Konteks Komunikasi
Komunikasi akan berlangsung dalam konteks
tertentu. Konteks-”semua faktor di luar orang-
orang yang berkomunikasi”.
4 aspek dalam konteks komunikasi: (1) fisik, (2)
psikologis, (3) sosial dan (4) waktu.
Indikator umum dalam klasifikasi konteks
komunikasi--”jumlah peserta yang terlibat”
Klasifikasi kontkes kom: (1) komunikasi intra pribadi,
komunikasi antar pribadi, (3) komunikasi kelompok,
(4) komunikasi publik, (5) komunikasi organisasi dan
(6) konteks kom. lainya.
7. Konteks Komunikasi Berdasar Peserta
1. Komunikasi intra pribadi (intrapersonal comm):
komunikasi dengan diri sendiri-proses memahami,
berfikir, bersikap, dll
2. Komunikasi antar pribadi (interpersonal comm):
komunikasi tatap muka (peserta relatif sedikit)
3. Komunikasi kelompok: komunikasi diantara orang
yang punya tujuan sama tergabung dlm. kelompok
4. Komunikasi publik: komunikasi pembicara dengan
khalayak yang besar
5. Komunikasi organisasi: kom secara formal dan
informal dlm. organisasi-meeting, diskusi, dll
6. Komunikasi massa: kom dengn menggunakan media
massa (khalayak besar, background beragam, cepat,
serentak, dll)
8. Tugas Individual
Secara individual mahasiswa ditugaskan
untuk mengakses artikel tentang
“Developing Effective Communications” yang
ditulis oleh Dick Lee (Univ. of Missouri-
Columbia) pada website sbb:
http://muextension.missouri.edu/explore/
comm/cm0109.html
Tugas: buatlah resume singkat dlm. Bahasa
Indonesia serta komentar (misalnya
kelebihan, kelemahan, dll)-- 2-3 halaman.
9. Attention please!!!!....
If you have time and opportunity, please check online course on
“Introduction to Agricultural Communications”
Mentioned course is offered by Texas A and M University, USA
You can visit website address as follow:
http://www.aged/tamu.edu/agjour/105/index.h
tml
Have a nice study, be confident and
10. II. PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN UNSUR-
UNSUR KOMUNIKASI
Proses komunikasi dan makna pesan
Sumber
Komunikator
Pesan
Saluran
Penerima pesan
Umpan balik
Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam
proses komunikasi
11. Proses Komunikasi dan Makna Pesan
Pihak yang terlibat dalam komunikasi----
”saling memanfaatkan atau berbagi
informasi”
Informasi--setiap hal yang membantu kita
menyusun atau menukar pandangan kita
tentang kehidupan
Informasi yang dirancang untuk tujuan
tententu--”pesan” (memiliki makna
tertentu)
Model dasar komunikasi yang standar-
sumber,komunikator,pesan,saluran,
penerima,efek, umpan balik
12. Sumber: dasar yang digunakan dalam
penyampaian pesan
Komunikator:orang/lembaga yang
menyampaikan pesan
Hal penting yang perlu diperhatikan oleh
komunikator: (1) penampilan, (2) penguasaan
masalah, (3) penguasaan bahasa
Kualitas dan kesesuaian ketiga hal tersebut
menentukan efektifitas komunikasi
13. Pesan--keseluruhan dari apa yang
disampaikan komunikator
Pesan secara umum dikelompokan dalam : ()
informatif, (2) persuasif, (3) koersif.
Syarat pesan supaya mengena: umum, jelas,
bahasa jelas, positif, seimbang, sesuai dengan
keinginan komunikan/audience
Hambatan dalam penyampaian pesan: (1)
bahasa, dan (2) teknis/noise
Oughton dan Bay (2002)-the message should
be true and honest
Pesan juga harus mempertimbangkan interest
dan relevance dari komunikan
14. Saluran/channel:media yang digunakan untuk
membawa/menyampaikan pesan
Rogers (1973) membagi media: antar pribadi, media
massa
Karakteristik Sal. Antar Pribadi Media massa
Arus pesan Dua arah Satu arah
Konteks kom. Tatap muka Melalui media
U.balik+selektift. Tinggi Rendah
Jang. Aud besar Lambat Cepat
Efek Perub sikap Penam. Pengeth.
15. Penerima pesan: pihak yang menerima pesan-
personal, kelompok, massa
Syarat yang perlu dimiliki komunikan:
keterampilan menangkap dan meneruskan
pesan, pengetahuan tt, sikap yg positif
Efek: hasil akhir komunikasi---perubahan sikap
dan tingkah laku komunikan; jika berubah
sesuai yg direncanakan---komunikasi
efektif/berhasil
Umpan balik: respon dari khalayak setelah
menerima pesan--input penting bagi
komunikator
16. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam
proses komunikasi--hambatan kom.
Kebisingan
Keadaan psikologis komunikan
Pengetahuan kurang
Kesalahan penilaian oleh komunikator
Bahasa
Isi pesan berlebihan, satu arah
Faktor teknis--jarak, interest, prasangka
Penyajian yang verbalistis, dll
17. III. Model dan Strategi Komunikasi
Model-model Komunikasi
(Komunikasi satu tahap, dua tahap
dan tiga tahap)
Strategi komunikasi (interpersonal
dan media massa)
Teknologi baru untuk Transfer
Informasi Pertanian
18. Model-model Komunikasi (1)
Model penyampaian pesan dari komuniktor sampai
ke komunikan dapat melalui beberapa tahap
tergantung pada tingkat pengetahuan, pendidikan,
sosial budaya dan latar belakang komunikan lainnya
Model komunikasi : (1) satu tahap, (2) dua tahap dan
(3) banyak tahap
Komunikasi satu tahap (one way flow): komunikator
mengirim pesan secara langsung kepada komunikan
Komunikator
A
B
C
19. Model-model Komunikasi (2)
Komunikasi dua tahap (two ways flow):
komunikator mengirim pesan kepada komunikan
melalui orang tertentu (misalnya kontak tani di
pedesaan)
Komunikasi banyak tahap:menggunakan
beberapa cara melalui banyak tahap.
Komunikator
A
B
C
Kontak tani
Komunikator
Kontak tani
Pedagang
Media
A
C
B
20. Strategi Komunikasi (1)
Communication strategy saat ini mendapatkan
perhatian besar dalam rangka penggiatan
pembangunan nasional di banyak negara
Stategi: cara, taktik untuk mencapai tujuan atau
“perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan” (tidak hanya peta jalan tapi juga taktik
operasionalnnya)
Fungsi strategi Komunikasi (Mulyana,2003:300): (1)
menyebarluaskan pesan komunikasi secara
sistematik untuk memperoleh hasil optimal, (2)
menjembatani cultural gap penggunaan media
massa supaya tidak merusak nilai budaya
21. Strategi Komunikasi (2)
Secara sederhana Strategi komunikasi dapat
dirumuskan dengan mengkaji secara mendalam
tentang “Teori Lasswell”
Who?
Says what?
In which channel?
To whom?
With what effect?
Jika kita sudah tahu sifat komunikasi, tahu efek yang
akan dicapai maka dapat dipilih “cara mana yang
akan dipilih” (terkait dengan media).
22. Strategi Komunikasi (3)
Pemilihan cara mana yang akan dipilih
untuk berkomunikasi dapat dilakukan
dengan memilih dua pilihan yaitu:
(1) Face to face communication
(2) Mediated communication
Komunikasi tatap muka untuk perubahan
tingkah laku (behavioral changes)
Komunikasi dengan media untuk
komunikasi informatif (information)
23. Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (1)
Teknologi komunikasi modern menawarkan beberapa
kelebihan untuk mengatasi hambatan transfer
informasi. Beberapa hambatan antara lain staf terlatih
yang kurang memadai, hambatan anggaran,
audience yang banyak dan tersebar, dll.
Hal tersebut menyebabkan tek. Komunikasi modern
menjadi sebuah kebutuhan untuk memperluas dan
mencapai audience
Beberapa tek. kom masa yg telah muncul: surat kabar,
radio, tv, video, komputer, satelit, dll-membantu
fungsi penyuluh pertanian dalam mengumpulkan,
mengorganisasi dan mengkomunikasikan informasi
yang bermanfaat bagi petani dengan efisien dan
murah
24. Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (2)
Aplikasi teknologi komunikasi dalam bidang pertanian
memberikan hasil yang cukup baik
Radio dan tv lebih tetap untuk mencapai banyak
orang dengan cepat dengan ide yang cukup
sesderhana
Media cetak efektif utamanya bagi penduduk yang
bisa baca tulis, dengan dukungn grafis dan bahan
terdokumentasi, pembaca lebih leluasa.
Eleketronik media (radio, tv, komputer, stalite0 dapat
dikategorikan sebagai teknologi kom baru.
Radio murah dan flexible; televisi merupakan solusi
yang mengagumkan dengan image yang bergerak
namun masih relatif mahal; satelite memudahkan
transfer siaran tv;
25. Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (3)
Komputer sudah merupakan teknologi komunikasi
bagi petani di negara-negara maju, dapat digunakan
untuk transfer informasi pertanian melalui sistem LAN
(USA, Eropa, Australia, dll)
Audio-video yang mobile; dapat digunakan saat
diskusi kelompok, direproduksi dan didistribusikan oleh
penyuluh
Kaset audio-video; dapat digunakan sebagai media
untuk hiburan namun dapat juga digunkaan untuk
merekam informasi pertanian
Mobil dan unit film, dapat berpindah dg mudah dan
fleksibel, menarik bagi penduduk desa. Dapat
digunakan untuk mendidik petani di pedesaan.
Problem yang kadang muncul adalah tidak adanya
listrik.
26. IV. PROSES ADOPSI DAN DIFUSI
INOVASI PERTANIAN
1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP ADOPSI
2. KATEGORI DAN CIRI-CIRI PENGADOPSI
3. ELEMEN DAN FAKTOR YANG
MEMPERNGARUHI KECEPATAN ADOPSI
INOVASI
4. PROSES DIFUSI INOVASI PERTANIAN
5. PENELITIAN ADOPSI INOVASI PERTANIAN
27. 1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP
ADOPSI
Meskipun berbagai teknologi dan inovasi bidang
pertanian telah banyak dihasilkan (secara teknis
dan ekonomis layak) namun tidak serta merta
diterima dan diterapkan oleh target
sasarannya/petani
Perlu kajian dan pendalaman tentang proses
adopsi dan difusi inovasi pertanian untuk
merancang strategi yang efektif agar target
sasaran dapat menerapkan inovasi baru yang
memiliki prospek lebih baik
28. Rogers and Shomaker--”inovasi” : ide-ide baru,
praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang
dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh
individu atau masyarakat tani sasaran
Lionberger- “hal yang baru”-sesuatu yang
dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya
pembaharuan dalam masyarakat
Mosher---”adoption” of an innovation is the
process by which a particular farmer is exposed to,
considers, and finally rejects or practices a particular
innovation.
Rogers-traditionally, “the process of adoption”, in
connection with agricultural extension, usually
comprises five successive or stages, awareness,
interest, evaluation, first trial, and either repeated
use or rejection
30. Tahapan-tahapan Adopsi
Awareness/kesdaran: sasaran mulai sadar tentang
inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk
mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan
dengan inovasi yang ditawarkan
Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk
ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui
informasinya secara lebih lengkap
Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala
kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya
Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan
penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba
yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri
31. 2. Kategori dan Ciri-Ciri Pengadopsi
Dalam proses adopsi suatu inovasi,
kecepatannnya akan sangat bervariasi (sangat
cepat, lambat, bahkan menolak)
Pengkategorian golongan adopter berdasar
status sosial, status ekonomi, perilaku
komunikasi, pendidikan dan umur
Kategori/group pengadopsi berdasarkan
kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1)
perintis/innovators, (2) pengetrap dini/early
adopters, (3) pengetrap awal/the early majority,
(4) pengetrap akhir/the late majority dan (5)
penolak/kaum kolot/laggars.
32. Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama
dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat
mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu
tinggi/curiousity, cenderung individualis
Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif dlm
pembangunan desa, umur relatif muda, pendidikan cukup
tingi, status sosial agak tinggi, disegani oleh anggota
masyarakat
Pengetrap awal/the early majority: golongan yang mudah
terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini
keunggulannya
Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat
menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang
semangat dalam usahataninya
Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif
terhadap perubahan, kurang rasional
34. Grafik Distribusi Jumlah Pengadopsi
2.5
13.5
34.0 34.0
16.0
-
10.0
20.0
30.0
40.0
Waktu Penerimaan
Persentase
Pengadopsi
Series1 2.5 13.5 34.0 34.0 16.0
Perintis Pengetrap dini
Pengetrap
aw al
Pengetrap
akhir
Penolak
35. Pendekatan Terhadap Pengadopsi
Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu
memperhatikan kelompok/golongan yang
paling utama untuk didekati/diperhatikan
Golongan yang potensial adalah golongan
kedua (early adopter) dan ketiga (the early
majority)
Kedua golongan tsb. aktif dan memiliki
interaksi yang luas dgn masyarakat desa,
berpengaruh serta memahami situsi desa, tidak
terlalu menonjol status sosial ekonominya--
dpt dimanfaatkan untuk mempengaruhi
golongan keempat dan kelima
36. Inovasi, Adopsi dan Difusi
INNOVATION is an idea, practice or object that is
perceived as new by an individual or other unit of
adoption
ADOPTION is a decision to make full use of an
innovation as the best course of action available
DIFFUSION is the process by which an innovation is
communicated through certain channels over time
among the members of a social system
(GK Ray, 1998:145)
37. 3. Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Adopsi
1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas,
kompleksitas, triabilitas, observabilitas)
2. Jenis keputusan inovasi (kolektif, optional,
otoritas)
3. Saluran komunikasi (media massa,
interpersonal)
4. Sifat-sifat sistim sosial (modern/tradisional,
pola komunikasi)
5. Pelayanan penyuluhan
38. Variabel atau faktor lain yang
mempengaruhi adopsi suatu inovasi
Kondisi fisik usahatani
Lokasi dan lingkungan usahatani
Ketersediaan sarana produksi
Fasilitas pendukung lainnya (jalan, pasar, sarana
transportasi, listrik, dll)
Hama penyakit
Curah hujan
Tipe tanah, fasilitas irigasi
39. Peran Utama Penyuluhan Pertanian
dalam Proses Adopsi suatu Innovasi
Membantu petani menjadi sadar tentang
adanya suatu innovasi
Membicarakan dengan petani sehingga petani
menjadi tertarik
Membantu petani melakukan penilaian
Memberikan dorongan dan membantu
melakukan percobaaan di lahan petani
40. 4. Proses Difusi Inovasi Pertanian
Proses difusi inovasi pertanian: proses
dimana inovasi pertanian menyebar
diantara petani-petani sampai pada jumlah
yang besar (Valera, 1987)
Waktu merupakan faktor penting dalam
proses difusi; (1) pengambilan keputusan
dari awareness sampai
penerimaan/penolakan, (2) menentukan
tingkat adopsi (jumlah pengadopsi)
Pada tahap awal petani umumnya masih
banyak yang ragu, setelah melihat
keberhasilan petani lain baru mau mencoba
41. 5. Penelitian Adopsi Inovasi Pertanian
Penelitian adopsi inovasi sangat diperlukan di
bidang pertanian dalam rangka mengevaluasi
“manfaat dan efektifitas” inovasi (teknologi,
cara, ide yang baru) yang dihasilkan melalui
berbagai penelitian, pengembangan dan kajian
pertanian
Penelitian dapat dilakukan dengan pemodelan
antara adopsi (Y) dengan faktor yang
mempengaruhinya (X1, X2, X3,…dst)
Hasil peneltian adopsi dapat digunakan untuk
“merancang strategi” penyebarluasan inovasi
baru yang lainnya sehingga akhirnya diterapkan
oleh client/target sasaran.
43. PENDAHULUAN :
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan-pesan dari
seseorang (sumber) kepada orang lain (penerima).
Di negara yang sedang berkembang sering terjadi ketimpangan
informasi dalam sistem komunikasi yang diakibatkan oleh
adanya pemusatan mass media modern di kota-kota besar
sedangkan masyarakat di pedesaan masih tetap mengandalkan
komunikasi antar pribadi yang bersifat tatap muka sebagai
sistem komunikasi mereka. Selain itu terbatasnya jangkauan
mass media di daerah pedesaan menyebabkan pesan-pesan
pembangunan tidak sampai di tengah-tengah masyarakat desa.
Akibat dari adanya perbedaan sistem komunikasi ini adalah
timbulnya perbedaan persepsi tentang pembangunan.
Salah satu tujuan komunikasi pembangunan di Indonesia
adalah mengubah keikutsertaan masyarakat dalam proses
pembangunan.
44. Prof. Bryant Kearl mengungkapkan tiga
strategi pembangunan pertanian :
Difusion Model
Package Program Model
The Induced Innovation Model
45. Difusion Model
Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian
(yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota
sistem sosial yang memberikan tekanan pada mass
media yang berupa pesan – pesan ( dari luar ke dalam
masyarakat )
Penelitian mengenai proses difusi bertujuan menjelaskan
tahap-tahap untuk mencapai keberhasilan melaksanakan
inovasi pertanian.
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
~ Tahap kesadaran
~ Tahap penumbuhan minat
~ Tahap penilaian
~ Tahap percobaan
~ Tahap adopsi
Model difusi sangat menekankan proses komunikasi
46. Empat aspek penting dari sistem
komunikasi massa yang dapat
diandalkan
Mass media yang tersedia
Kemampuan menyerap pesan-pesan mass media
Isi pesan-pesan mass media
Cara penyampaian pesan-pesan mass media
47. Package Program Model
Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang
dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial
berupa paket – paket program pertanian dengan melibatkan
instansi-instansi yang bersangkutan
Pendekatan ini merupakan alat komunikasi untuk menarik
perhatian para birokrat, usahawan, pemuka pendapat,
ilmuwan, dan fihak-fihak yang dibutuhkan kerjasamanya.
48. The Induced Innovation Model
Model penyebarluasan inovasi pembangunan
pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan)
kepada anggota sistem sosial berupa
modernisasi sistem pemasaran (mekanisme
pasar) dengan menciptakan hubungan
informasional yang diperlukan untuk
penggunaan yang efektif dari faktor dan
pemasaran produksi
Model ini memberi perhatian yang besar kepada
pasar, serta menghendaki adanya perbaikan
dalam kaitan komunikasi pasar.
49. 1. Tujuan Komunikasi :
Package Program
Model
Meyakinkan bahwa
semua input yang
diperlukan tersedia
pada waktu yang tepat
dan tempat yang tepat
The Induced
Innovation Model
Meyakinkan bahwa
pengetahuan tentang
pasar, akan
menghasilkan
tanggapan tanggapan
teknologi dan
kelembagaan yang
tepat
Difusion Model
Mendorong para
petani untuk
memikirkan
kemungkinan
pembaharuan
Menyampaikan data
yang benar yang
dibutuhkan dalam
proses adopsi
50. Package Program
Model
Dengan menyusun
dan menentukan
faktor - faktor yang
menguntungkan
petani, hal ini akan
meningkatkan
penghasilan petani
dan daerah dimana
model ini dapat
diterapkan
2. Keuntungan
The Induced
Innovation Model
Memberikan tanggapan
yang sesuai dengan
sistem yang
menumbuhkan arus
inovasi yang mantap
dan diperlukan untuk
pembangunan lembaga
sebagai syarat
keberhasilan
pembangunan
Difusion Model
Dengan
meningkatkan
peragaan dalam
proses komunikasi
maka cara – cara
bertani
disempurnakan
51. 3. Arah Utama Arus Informasi
Package Program
Model
Komunikasi dalam
dan antar instansi
The Induced
Innovation Model
Arus informasi dua
arah tentang produk
dan faktor pasar untuk
memudahkan
tanggapan – tanggapan
yang cepat diseluruh
sistem
Difusion Model
Terutama berasal dari
mereka yang bertugas
menyampaikan pesan
– pesan
pembangunan,
kepada mereka yang
diharapkan
menerimanya
52. 4. Peranan Umpan Balik
Package Program
Model
Menilai kembali
pelaksanaan program
sebagai dasar untuk
mengubah isinya
The Induced
Innovation Model
Melaporkan gejala
pasar kepada mereka
yang menyediakan
sumber – sumber
ilmiah untuk
mengadakan riset
dalam pertanian serta
mereka yang dapat
berprakarsa
membangun lembaga
Difusion Model
Menguji kesesuaian
pesan – pesan
sebagai bahan
komunikasi
selanjutnya
53. 5. Tuntutan Komunikasi
Package Program
Model
Saluran – saluran
untuk hubungan antar
instansi. Komunikasi
vertikal dari lapangan
pada tingkat-tingkat
dimana keputusan –
keputusan instansi
diambil.
The Induced
Innovation Model
Modernisasi sistem
pemasaran dengan
menciptakan hubungan
informasional yang
diperlukan untuk
penggunaan yang
efektif dari faktor dan
pemasaran produksi
Difusion Model
Mass media, para
penyuluh lokal dan
bahan – bahan
informasi untuk
membantu mereka
54. Management Information System (MIS) for
Agricultural Extension (1)
Informasi merupakan “critical resources” dalam
kegiatan dan manajemen suatu organisasi
(termasuk penyuluhan pertanian)
Information system: mengacu pada computer-
based system yang dirancang untuk mendukung
operasi, menajemen dan fungsi keputusan dalam
organisasi (Babu dan Singh, 2003)
MIS: mengumpulkan, mengirimkan, memproses,
dan menyimpan atas data suatu sumberdaya
organsiasi, program dan pencapaian
kinerja/prestasi.
55. Management Information System (MIS) for
Agricultural Extension (2)
Informasi merupakan data yang memiliki makna dan
berguna serta dapat dikomunikasikan kepada
penerima/pengguna untuk membuat suatu
keputusan
Komputer dapat meproses informasi dengan lebih
mudah, cepat serta akurat
Manajer penyuluhan pertanian pada berbagai level
memerlukan informasi yang relevan dalam rangka
membuat keputusan yang efektif.
Jika tidak ada informasi yang akurat, tindakan yang
diambil hanya berdasar intuisi dan pengalaman
sebelumnya (banyak dilakukan dalam kasus
penyuluhan pertanian di Indoensia).
56. Management Information System (MIS) for
Agricultural Extension (3)
MIS adalah informasi yang diperlukan oleh manager
sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang:
jumlah personel tenaga penyuluh berdasar kategori,
training yang diperlukan, rencana pengembangan
karir, job discription, anggaran, data kegiatan, kondisi
client, fasilitas yang ada, dll (MIS penyuluhan
pertanian di Indonesia masih sangat
terbatas!!!!!!sangat susah diakses!!)
MIS dapat digunkan untuk: (1) merencanakan alokasi
sumberdaya, (2) memilih alternatif kegiatan, dan (3)
mengontrol kegiatan harian
57. Management Information System (MIS) for
Agricultural Extension (4)
Networking dan sistem telekomunikasi
diperlukan dalam pengembangan MIS
Jarak geografis antara sesama penyuluh serta
penyuluh dan client-nya dapat diatasi dengan
adanya networking dan pengiriman data
secara elektronik
MIS dalam batasan tertentu mestinya juga
dapat diakses oleh user untuk mengetahui
aktifitas dan performance dari organisasi
penyuluhan