SlideShare a Scribd company logo
Daftar PERBEDAAN KETENTUAN Permen BUMN
No. PER-5 Tahun 2022 dengan No.PER-2 Tahun 2023
Tentang “Penerapan MANAJEMEN RISIKO BUMN”
Ketentuan
tentang
Permen BUMN
No.PER-5 Tahun
2022
Perbedaannya
dengan
PER-2 Tahun
2023
Permen BUMN
No.PER-2 Tahun
2023
Kategori BUMN dan
Anak Perusahaan
BUMN
Pasal 7
Hanya 3 ayat
Pasal 50
Terdapat tambahan
1 ayat, yaitu di ayat
(4)
Pasal 50 ayat (4)
Direksi BUMN
menetapkan kategori
Anak Perusahaan BUMN
berdasarkan ayat (2) dan
ayat (3).
Model Tata Kelola
Risiko Tiga Lini
Pasal 8 ayat (3)
Selain menerapkan
model tata kelola
Risiko tiga lini, BUMN
Konglomerasi wajib
menerapkan Tata
Kelola Terintegrasi
dalam melaksanakan
Manajemen Risiko.
Pasal 8 ayat (4) Tata
Kelola Terintegrasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3) dilaksanakan oleh
Dekom atau Dewas
dan Direksi BUMN
Konglomerasi.
Pasal 51 ayat (3)
merangkum 2 ayat
(yang semula ayat 3
dan 4) menjadi 1
(yaitu ayat 3).
Terdapat tambahan
penjelasan
kewajiban BUMN
konglomerasi
dalam menerapkan
Tata Kelola
Terintegrasi terkait
pelaksanaan
Manajemen Risiko
Pasal 51 ayat (3)
Selain menerapkan ....,
BUMN
konglomerasi wajib
menerapkan Tata Kelola
Terintegrasi
dalam ....., paling sedikit
meliputi:
a. Direksi BUMN Induk
....
b. penetapan direktur
yang ...
c. direktur yang
melaksanakan ...
d. Dekom/Dewas
menjalankan ...
Klasifikasi Risiko
BUMN &
Anak Perusahaan
BUMN
Pasal 10 ayat (1)
Menteri menetapkan
klasifikasi Risiko
BUMN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
6 huruf b berdasarkan
tingkat Intensitas
Risiko, dengan
mempertimbangkan
ukuran dan
kompleksitas BUMN.
Pasal 53
Terjadi perubahan
penetapan
klasifikasi Risiko
BUMN, yang
semula oleh
Menteri menjadi
oleh Dekom/
Dewas atas usulan
Direksi.
Pasal 53 ayat (1)
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas menetapkan
klasifikasi Risiko BUMN
sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal 49 huruf b
berdasarkan tingkat
Intensitas Risiko
dengan
mempertimbangkan
dimensi ukuran dan
kompleksitas BUMN atas
usulan Direksi.
Pasal 10 ayat (3)
Ukuran BUMN dan
Anak Perusahaan
diklasifikasikan
menjadi besar dan
tidak besar
berdasarkan total
modal,
atau total aset jika
total modal negatif.
Pasal 53
Dipecah menjadi 3
ayat (yaitu; ayat 3,
4 dan 5) dan
ditambahkan
parameter dimensi
ukuran BUMN dan
dimensi ukuran
Anak Perusahaan
BUMN..
Pasal 53
(3) Ukuran BUMN dan
Anak Perusahaan
BUMN diklasifikasikan
besar dan tidak besar
berdasarkan total aset
atau total modal.
(4) Dimensi ukuran BUMN
ditentukan
berdasarkan
parameter:
a. ukuran besar jika
....
b. ...
(5) Dimensi ukuran Anak
Perusahaan BUMN
ditentukan ...
parameter : .....
Klasifikasi Risiko
BUMN &
Anak Perusahaan
BUMN
Pasal 10 ayat (4)
Kompleksitas BUMN
dan Anak
Perusahaan
diklasifikasikan
menjadi tinggi dan
tidak tinggi
berdasarkan
parameter: ....
Pasal 10 ayat (5)
Klasifikasi Risiko BUMN
dan Anak Perusahaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2),
dituangkan dalam
bentuk kuadran.
Pasal 53
Terdapat
penjelasan pada
ayat (6) huruf a, b,
dan d.
Terdapat tambahan
ayat, yaitu ayat (7)
dan (8).
Ayat (5) berubah
menjadi ayat (9),
dengan kalimat
yang sama.
Pasal 53
(6) Kompleksitas BUMN
dan Anak Perusahaan
BUMN diklasifikasikan
tinggi apabila
memenuhi salah satu
parameter:
a. peran dalam
menjalankan
kewajiban pelayanan
umum (public service
obligation) antara lain:
1, 2, dan 3 ....
b. Hubungan
kelembagaan strategis
dengan kementerian
teknis, baik secara
langsung maupun tidak
langsung dalam:
1....
2 ....
d. Kompleksitas struktur
korporasi yang
ditandai dengan: 1...
2... 3... 4 .....
e. Interkoneksi dengan
BUMN dan/atau Anak
Perusahaan BUMN
lain, yang ditandai
dengan:
1....
2 ....
(7) Kompleksitas BUMN
dan Anak Perusahaan
BUMN diklasifikasikan
tidak tinggi apabila
tidak memenuhi
ketentuan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (6).
(8) Perubahan terhadap
nilai total aset
dan/atau total modal
sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) huruf a
ditetapkan oleh
Deputi.
Organ Pengelola
Risiko di BUMN
& Anak Perusahaan
BUMN
Pasal 13 ayat (2)
Kewajiban memiliki
organ pengelola Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan
ketentuan:
a. ...
b. ... dst
Pasal 56
Terdapat tambahan
kalimat “Anak
perusahaan BUMN”
pada setiap
penjelasannya.
Pasal 56 ayat (2)
Kewajiban memiliki organ
pengelola Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan
ketentuan:
a. BUMN dan Anak
Perusahaan BUMN
dengan klasifikasi
sistemik A dan
berkategori BUMN
konglomerasi/Anak
Perusahaan BUMN
konglomerasi wajib
memiliki seluruh organ
pengelola Risiko
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55;
b. ... dst
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
DEKOM/DEWAS
selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 14 ayat (2)
Dalam pelaksanaan
fungsi Manajemen
Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat (
1) huruf a, Dekom
atau Dewas memiliki
wewenang, tugas dan
tanggung
jawab:
d. melaksanakan
pengawasan
terhadap
Pasal 57
Pengurangan anak
ayat dari 4 menjadi
3.
Mengganti kata
“Pemilik Modal”
dengan “Menteri”.
Pasal 57 ayat (2)
Dalam pelaksanaan fungsi
Manajemen Risiko
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a,
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas memiliki
wewenang, tugas,
dan tanggung jawab:
c. Melaksanakan
pengawasan dan
pemberian nasihat
terhadap pelaksanaan
pelaksanaan fungsi
Manaj emen Risiko
lainnya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan, anggaran
dasar dan/ atau
keputusan
RUPS/Pemilik
Modal.
fungsi Manajemen
Risiko sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri.
Pasal 14 ayat (4)
Dalam pelaksanaan
fungsi Tata Kelola
Terintegrasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf c, Dekom atau
Dewas memiliki
wewenang, tugas dan
tanggung
jawab:
a. mengawasi
penerapan Tata
Kelola Terintegrasi
pada Anak
Perusahaan agar
selaras dengan
kebijakan
Manajemen Risiko
BUMN Induk;
Pasal 57
Terdapat
penambahan huruf
pada anak ayat
(semula dari a sd e
menjadi a sd f),
yaitu ditambahkan
wewenang, tugas,
dan tanggung
jawab pada huruf a.
Pasal 57 ayat (4)
Dalam pelaksanaan Fungsi
Tata Kelola Terintegrasi,
Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas memiliki
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab:
a. Melakukan evaluasi dan
persetujuan kebijakan
Tata Kelola Terintegrasi;
b... dst
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
DIREKSI
selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 15
(2) Dalam pelaksanaan
fungsi Manajemen
Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf a, Direksi
memiliki wewenang,
tugas dan tanggung
jawab:
g. melaksanakan fungsi
Manajemen Risiko
lainnya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-
undangan, anggaran
Pasal 58
Mengganti kata
“Pemilik Modal”
dengan “Menteri”
pada huruf g.
Pasal 58 ayat (2)
Dalam pelaksanaan Fungsi
Manajemen Risiko, Direksi
memiliki wewenang,
tugas, dan tanggung
jawab:
g. Melaksanakan fungsi
Manajemen Risiko
lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri.
dasar dan/ a tau
keputusan RUPS /
Pemilik Modal.
Pasal 15
(3) Dalam pelaksanaan
fungsi Audit Intern
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf b, Direktur
Utama memiliki
wewenang, tugas dan
tanggung jawab:
e. melaksanakan fungsi
Audit Intern lainnya
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan, anggaran
dasar dan/ atau
keputusan
RUPS/Pemilik
Modal.
Pasal 58
Menambah huruf e
dan
mengganti kata
“Pemilik Modal”
dengan “Menteri”
pada huruf f.
Pasal 58 ayat (3)
Dalam pelaksanaan Fungsi
Audit Intern, Direksi
memiliki wewenang,
tugas, dan tanggung
jawab:
e.Memastikan Anak
Perusahaan BUMN
memiliki SPI; dan
f. Melaksanakan fungsi
Audit Intern lainnya
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri.
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
DIREKSI
selaku Organ
Pengelola Risiko ...
Pasal 15
(4) Dalam pelaksanaan
fu ngsi Tata Kelola
Terintegrasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
huruf c, Direksi
memiliki wewenang,
tugas dan tanggung
jawab:
d. melaksanakan fungsi
Audit Intern lainnya
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan, anggaran
dasar dan/ atau
keputusan
RUPS/Pemilik
Modal.
Pasal 58
Mengganti kata
“Pemilik Modal”
dengan “Menteri”
pada huruf d.
Pasal 58 ayat (4)
Dalam pelaksanaan Fungsi
Tata Kelola Terintegrasi,
Direksi memiliki
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab:
d. Melaksanakan fungsi
Tata Kelola Terintegrasi
lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri.
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
Komite Audit
selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 16
Komite Audit sebagai
organ pengelola Risiko
di bawah Dekom
atau Dewas
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
12 huruf c
memiliki fu ngsi Audit
Intern dengan
wewenang, tugas dan
tanggung jawab:
a. ...
b. ... dst
Pasal 59
Menambahkan
huruf n & o.
Pasal 59
Komite Audit sebagai
organ pengelola Risiko di
bawah Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas memiliki Fungsi
Audit Intern dengan
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab:
a. ...
b. ... dst
n. Melaksanakan
pemantauan dan
evaluasi terhadap
pelaksanaan fungsi
Audit Intern lainnya
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri; dan
o. Menjalankan
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab lain
yang terkait dengan
fungsinya.
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
KOMITE PEMANTAU
RISIKO selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 17
(1) Komite Pemantau
Risiko sebagai organ
pengelola Risiko
di bawah Dekom atau
Dewas sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 12 huruf d
memiliki fungsi
Manajemen
Risiko dengan
wewenang, tugas dan
tanggung jawab: a & b
...
(2) Dalam pelaksanaan
fungsi Tata Kelola
Terintegrasi,
Komite Pemantau
Risiko memiliki
wewenang, tugas dan
tanggung jawab: a...
b... dst
Pasal 60
Ayat (1) & (2)
digabungkan
menjadi satu dan
menambahkan
huruf c & d
Pasal 60
Komite Pemantau Risiko
sebagai organ pengelola
Risiko di bawah Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas memiliki Fungsi
Manajemen Risiko dengan
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab:
a. ... b. ...
c. Melakukan pemantauan
dan penelaahan
terhadap laporan
Manajemen Risiko dan
laporan lainnya terkait
penerapan Manajemen
Risiko baik BUMN Induk
maupun Anak
Perusahaan BUMN;
d. Melakukan
pemantauan dan
evaluasi atas kesesuaian
penerapan kebijakan
dan strategi Manajemen
Risiko BUMN Induk dan
Anak Perusahaan
BUMN;
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
KOMITE TATA KELOLA
TERINTEGRASI selaku
Organ Pengelola
Risiko
Pasal 18
Komite Tata Kelola
Terintegrasi
.... memiliki fungsi Tata
Kelola Terintegrasi
dengan wewenang,
tugas dan tanggung
jawab:
a... sd c ...
Pasal 61
Terdapat
penambahan huruf-
huruf dari anak
ayat, semula hanya
a sd c menjadi a sd
g.
Terjadi perubahan
isi huruf-huruf dari
anak ayat.
Pasal 61
Komite Tata Kelola
Terintegrasi sebagai organ
pengelola Risiko di bawah
Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas memiliki Fungsi
Tata Kelola Terintegrasi
dengan wewenang, tugas,
dan tanggung jawab:
a. Melakukan evaluasi
kebijakan Tata Kelola
Terintegrasi;
b. ... dst
Tugas, Kewenangan &
Tanggungjawab
DIREKTUR Bidang
Pengelola Risiko
selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 19
Direktur yang
membidangi
pengelolaan Risiko
sebagai organ
pengelola Risiko
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
12
huruf f memiliki
wewenang, tugas dan
tanggung jawab:
a. ... b. ...
c. melaksanakan
penyusunan dan
penetapan rencana
kerja, rencana
pengembangan dan
sumber daya
manusia di bidang
pengelolaan Risiko
yang menjadi
tanggung jawabnya
untuk kepentingan
BUMN dalam
mencapai maksud
dan tujuan
Perusahaan;
Pasal 62
Terdapat
perubahan susunan
pada huruf-huruf
anak ayat.
Menambahkan isi
pada huruf h dan
menambahkan
huruf i.
Pasal 62
Direktur yang membidangi
Pengelolaan Risiko sebagai
organ pengelola Risiko
memiliki wewenang,
tugas, dan tanggung
jawab:
a. ... b. ...
c. Melaksanakan
koordinasi dan
memberikan arahan
pelaksanaan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang
Baik;
d ... dst
h. Membentuk unit kerja
Manajemen Risiko yang
bertanggung jawab
langsung kepada
Direktur yang
membidangi
pengelolaan Risiko, yang
memiliki wewenang dan
tanggung jawab
meliputi: 1. ..sd...7.
i. Melaksanakan
pengurusan BUMN di
bidang pengelolaan
Risiko sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan,
anggaran dasar,
dan/atau keputusan
RUPS/Menteri.
Tugas, Kewenangan &
Tanggungjawab
DIREKTUR Bidang
Pengelola Keuangan
selaku Organ
Pengelola Risiko
Pasal 20
Direktur yang
membidangi
pengelolaan keuangan
sebagai
organ pengelola Risiko
memiliki wewenang,
tugas dan tanggung
jawab:
a. ... sd d.....
Pasal 63
Terdapat tambahan
huruf e.
Pasal 63
Direktur yang
membidangi Pengelolaan
Keuangan sebagai organ
pengelola Risiko memiliki
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab:
a. ... sd d...
e. Menjalankan
wewenang, tugas, dan
tanggung jawab lain
yang terkait dengan
fungsinya.
Fungsi, Tugas,
Kewenangan &
Tanggungjawab
Satuan Pengawasan
Internal (SPI) selaku
Organ Pengelola
Risiko
Pasal 21
SPI sebagai organ
pengelola Risiko
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 1 2 huruf h
memiliki fungsi Audit
Intern dengan
wewenang, tugas dan
tanggung jawab:
a... sd d....
e. mengikuti rapat
yang bersifat
strategis;
r. memastikan bagi SPI
BUMN Induk:
1. menentukan
strategi
pelaksanaan
Audit Intern
Anak
Perusahaan; dan
2. merumuskan
prinsip Audit
Intern yang
mencakup
metodologi audit
dan langkah
pelaksanaan
pengendalian
mutu;
Pasal 64
Mengganti isi huruf
e dengan
menghilangkan
kalimat “mengikuti
rapat yang bersifat
strategis”.
Menambahkan isi
yang semula di
huruf r (hanya 2
angka) menjadi
huruf t (dengan 3
angka).
Pasal 64
SPI sebagai organ
pengelola Risiko memiliki
Fungsi Audit Intern
dengan wewenang, tugas,
dan tanggung jawab:
a... sd d....
e. Memberikan konsultasi
dan keyakinan terkait
hal yang bersifat
strategis, baik pada saat
perencanaan maupun
pada saat pelaksanaan
kegiatan operasional;
t. sebagai SPI BUMN
Induk:
1. Menentukan strategi
pelaksanaan Audit
Intern Anak
Perusahaan BUMN;
2. Merumuskan prinsip
Audit Intern yang
mencakup metodologi
audit dan langkah
pelaksanaan
pengendalian mutu;
dan
3. Memantau
pelaksanaan Audit
Intern pada masing-
masing Anak
Perusahaan BUMN.
Taksonomi Risiko
BUMN & Anak
Perusahaan BUMN
yang Terintegrasi
Pasal 22
(1) BUMN wajib
memiliki
Taksonomi Risiko
BUMN dan Anak
Perusahaan sesuai
dengan kebutuhan
pengawalan target
kinerja BUMN dan
Anak Perusahaan.
(2) BUMN wajib
memetakan
Taksonomi Risiko
BUMN dan Anak
Perusahaan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) kepada
Taksonomi Risiko
Kementerian
BUMN untuk
proses agregasi
Risiko BUMN di
Kernen terian
BUMN dan untuk
proses integrasi
Risiko Anak
Perusahaan di
BUMN.
(3) Taksonomi Risiko
Kementerian
BUMN, terdiri dari:
... dst.
Pasal 66
Terdapat
penambahan
kalimat “yang
terintegrasi” pada
ayat (1).
Terjadi perubahan
dari “Taksonami
Risiko Kementerian
BUMN” menjadi
“Taksonami Risiko
Portofolio BUMN”
pada ayat (3).
Terdapat tambahan
angka (yang semula
tidak ada) pada
huruf a (4 angka), b
(9 angka) dan c (21
angka) pada ayat
(3).
Terdapat tambahan
ayat (4 dan 5).
Pasal 66
(4) Perubahan terhadap
kelompok tema,
kategori, dan peristiwa
Risiko dimaksud pada
ayat (3) huruf a sampai
dengan huruf c
ditetapkan oleh
Deputi.
(5) Petunjuk teknis
mengenai proses
agregasi pada
Taksonomi Risiko
Portofolio BUMN
dimaksud pada ayat
(2) dan matriks untuk
mengukur tingkat
Risiko dari aktivitas
bisnis atau indikator
Risiko utama (key risk
indicators)
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3) huruf d ditetapkan
oleh Deputi.
Kecukupan Muatan
Kebijakan Manajemen
Risiko
Pasal 23
(1) Kebijakan
Manajemen Risiko
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (2)
huruf b paling
sedikit memuat:
a. penetapan Risiko
sesuai dengan
Taksonomi
Risiko;
b. penetapan
strategi Risiko T
erintegrasi dari
Anak Perusahaan
ke BUMN Induk;
Pasal 67
Terjadi perubahan
isi huruf a dan b
pada ayat (1).
Pasal 67
(1) Kebijakan Manajemen
Risiko dimaksud dalam
Pasal 47 ayat (2) huruf
b paling sedikit
memuat:
a. Penetapan Strategi
Risiko Terintegrasi
dari Anak
Perusahaan BUMN
ke BUMN Induk;
b. Penetapan selera
Risiko (risk
appetite), toleransi
Risiko (risk
tolerance), dan
batasan Risiko (risk
limit) yang
memperhatikan
kapasitas Risiko
(risk capacity);
c. ...dst
Kecukupan Muatan
Standar Prosedur
Manajemen Risiko
Pasal 23
(3) Standar prosedur
Manajemen Risiko
dan penetapan
limit Risiko
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) paling
sedikit
memuat:
a....sd c...
d. hal lain yang
ditetapkan oleh
Menteri.
Pasal 67
Menghilangkan
huruf d pada ayat
(3).
Pasal 67
(3) Standar prosedur
Manajemen Risiko dan
penetapan strategi
Risiko dimaksud pada
ayat (2) paling sedikit
memuat:
a... sd c...
Kecukupan Proses
Identifikasi,
Pengukuran,
Perlakuan,
Pencatatan,
Pemantauan, Evaluasi,
dan Pelaporan serta
Sistem Informasi
Manajemen Risiko
Pasal 24
(4) Dalam rangka
melaksanakan
pengendalian
Risiko, BUMN
paling sedikit:
a. menyusun
metode ...
b. ... dan c...
(5) Direksi wajib
melakukan
identifikasi,
pengukuran, dan
pengendalian
Risiko dengan
menggunakan
metode yang
dipilih oleh Direksi.
(6) Pemilihan metode
identifikasi,
pengukuran, dan
pengendalian
Risiko dimaksud
pada ayat (5),
dilakukan dengan
mempertimbang-
kan karakteristik
masing-masing
BUMN.
Pasal 68
Mengganti kalimat
“pengendalian
Risiko” pada ayat
(4), (5) dan (6)
menjadi “perlakuan
Risiko”.
Menambahkan
huruf d pada ayat
(7).
Pasal 68
(4) Dalam rangka
melaksanakan
perlakuan Risiko,
BUMN paling sedikit:
a. Menyusun metode
perlakuan Risiko
atas Risiko yang
dapat
membahayakan
kelangsungan
usaha BUMN;
b. Memperlakukan
Risiko ....
(7) Sistem informasi
Manajemen Risiko
dimaksud pada ayat
(1), memuat informasi
paling sedikit
mengenai:
a...sd c...
d. Realisasi
pelaksanaan
Manajemen Risiko
dibandingkan dengan
target yang
ditetapkan.
(7) Sistem informasi
Manajemen Risiko
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1), memuat
informasi paling
sedikit mengenai:
a. ... sd c...
Cakupan
Sistem Pengendalian
Intern
Pasal 25
(3) Sistem
Pengendalian Intern
dalam penerapan
Manajemen Risiko
paling sedikit
mencakup:
a. ...
b. penetapan
wewenang dan
tanggung jawab
untuk
pemantauan
kepatuhan
kebijakan dan
prosedur
Manajemen
Risiko, serta
penetapan limit
Risiko;
Pasal 69
Ayat (1) dan (2)
PER-5_2022
dirangkum menjadi
1, yaitu di ayat (2)
pada PER-2_2023.
Merubah kalimat
“penetapan limit
Risiko” pada huruf
b ayat (2) menjadi
“penetapan strategi
Risiko” pada huruf
b ayat (3).
Pasal 69
(2) Sistem Pengendalian
Intern dalam
penerapan
Manajemen Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit
mencakup:
a. ....
b. Penetapan
wewenang dan
tanggung jawab
untuk pemantauan
kepatuhan
kebijakan dan
prosedur
Manajemen Risiko
serta penetapan
strategi Risiko;
Penyusunan
Perencanaan
Manajemen Risiko
Pasal 27
Direksi wajib
menyusun
perencanaan
Manajemen Risiko
yang menjadi satu
kesatuan dengan
Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan
(RKAP) yang
dituangkan dalam bab
tersendiri, paling
sedikit memuat:
a. profil Risiko;
b. ... dan c...
d. rencana
pelaksanaan
mitigasi Risiko dan
anggaran biaya.
Pasal 71
Menambah huruf a.
Mengganti isi huruf
d.
Menambahkan
huruf e.
Pasal 71
Direksi wajib menyusun
perencanaan Manajemen
Risiko yang menjadi satu
kesatuan dengan RKAP
yang dituangkan dalam
bab tersendiri, paling
sedikit memuat:
a. strategi Risiko;
b. ... dan c...
d. Target perhitungan
Risiko inheren dan
Risiko residual yang
disusun dalam format
triwulanan dan tahunan;
e. Rencana pelaksanaan
perlakuan Risiko dan
anggaran biaya.
Pemantauan dan
Evaluasi
Penerapan
Manajemen Risiko
di Tingkat Portofolio
BUMN
Pasal 28
(1) Menteri
berwenang
melakukan
monitoring dan
evaluasi
penerapan
Manajemen Risiko
di BUMN.
(2) Wewenang
Menteri dalam
melakukan
monitoring dan
evaluasi
penerapan
Manajemen Risiko
dilaksanakan oleh
Deputi
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 72
Ayat (1) dan (2)
PER-5_2022
dirangkum menjadi
1, yaitu di ayat (1)
pada PER-2_2023.
Kewenangan
“Menteri” diubah
menjadi
kewenangan
“Deputi”.
Pasal 72
(1) Pemantauan dan
evaluasi penerapan
Manajemen Risiko di
tingkat Portofolio
BUMN dilaksanakan
oleh Deputi
berdasarkan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pelaporan
Manajemen Risiko di
BUMN
Pasal 30
(3) Laporan penerapan
Manajemen Risiko
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(2) huruf a terdiri
dari:
a. laporan
pemantauan
Risiko, paling
sedikit memuat:
1. profil Risiko;
2. ... sd 6. ...
Pasal 73
Menambahkan
“strategi Risiko”
pada ayat (3) huruf
a angka 1.
Pasal 73
(3) Laporan penerapan
Manajemen Risiko
terdiri dari:
a. Laporan
pemantauan Risiko,
paling sedikit
memuat:
1. strategi Risiko;
2. profil Risiko;
3. ... sd 7. ...
Pasal 30
(8) Laporan berkala
triwulanan dan
laporan tahunan
kinerja BUMN
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(7) ditandatangani
oleh seluruh Direksi
dan seluruh Dekom
atau Dewas.
Pasal 73
Menghilangkan
ketentuan pada
ayat (8), yaitu
tentang
“penandatanganan”
oleh seluruh Direksi
dan seluruh Dekom
atau Dewas pada
Laporan berkala
triwulanan dan
laporan tahunan
kinerja BUMN.
Pelaporan
Manajemen Risiko di
BUMN ...
Pasal 30
(9) Deputi dapat
meminta Dekom
atau Dewas dan/
atau Direksi dan/
atau Kepala SPI
memaparkan hasil
pelaksanaan
Manajemen Risiko
secara berkala
setiap triwulanan.
Pasal 73
Memuat kalimat
“organ pengelola
Risiko BUMN” pada
ayat (9).
Menambahkan ayat
(10).
Pasal 73
(9) Deputi dapat
meminta organ
pengelola Risiko
BUMN memaparkan
hasil pelaksanaan
Manajemen Risiko
secara berkala setiap
triwulan.
(10) Petunjuk teknis
mengenai pelaporan
Manajemen Risiko
dimaksud pada ayat
(3), ayat (4), dan ayat
(5) ditetapkan oleh
Deputi.
Sanksi bagi BUMN
yang Tidak
Melaksanakan
Pasal 31 Dicantumkan
menjadi Pasal 75
pada PER-02 Tahun
2023.
Pasal 75
Penilaian Indeks
Kematangan Risiko
(Risk Maturity Index)
di BUMN
Pasal 32
Ketentuan mengenai:
a. tingkat kematangan
Risiko BUMN
dimaksud dalam
Pasal 5;
b. ... sd g ...
ditetapkan oleh
Menteri.
Pasal 74
Merubah isi dari
Pasal 32 PER-
5_2022 tentang
penilaian indeks
kematangan Risiko
(risk maturity index)
menjadi 4 ayat
(disertai dengan isi
penjelasan masing-
masing ayat).
Pasal 74
(1) BUMN wajib
melakukan penilaian
indeks kematangan
Risiko (risk maturity
index) melalui:
a. Penilaian
independen yang
dilakukan paling
sedikit sekali dalam
3 (tiga) tahun
dengan tahun
pertama
pemberlakuan
dilakukan oleh
penilai independen;
dan/atau
b. ....
(2) ...
(3) ...
(4) Petunjuk teknis
penilaian indeks
kematangan Risiko
(risk maturity index)
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat
(3) ditetapkan oleh
Deputi.
Dikompilasi oleh : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (HP. 0812 2353 284/WA. 0877 5871 1905)

More Related Content

What's hot

Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Sujatmiko Wibowo
 
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Ali Fuad R
 
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi CahyonoMenyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Directorate of Information Security | Ditjen Aptika
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganAhmad Abdul Haq
 
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS AwarenessISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
Ali Fuad R
 
01 enterprise risk management pegantar - telkom
01 enterprise risk management   pegantar - telkom 01 enterprise risk management   pegantar - telkom
01 enterprise risk management pegantar - telkom
wisnu wardhana, i nyoman
 
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
Kanaidi ken
 
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalFormat penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalDeny Susanto
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuAhmad Abdul Haq
 
1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi
Mikhail Rasyid
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Ali Fuad R
 
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019   Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
Al Marson
 
Process "Pemetaan Risiko & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
Process "Pemetaan Risiko  & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)Process "Pemetaan Risiko  & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
Process "Pemetaan Risiko & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
Kanaidi ken
 
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
Kanaidi ken
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
Kanaidi ken
 
Risk Management Ppt
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management Ppt
Alfrianty Sauran
 
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
Abdiansyah Prahasto
 
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
Imam Prastio
 
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMateri-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
MTaufik23
 

What's hot (20)

Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001Pengantar Bribery Risk Assesment ISO  37001
Pengantar Bribery Risk Assesment ISO 37001
 
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi CahyonoMenyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
 
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS AwarenessISO 22301:2019 BCMS Awareness
ISO 22301:2019 BCMS Awareness
 
01 enterprise risk management pegantar - telkom
01 enterprise risk management   pegantar - telkom 01 enterprise risk management   pegantar - telkom
01 enterprise risk management pegantar - telkom
 
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
Model Tiga Lini (Three Lines Model) Tata Kelola RISIKO _Training "RISK MANAGE...
 
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalFormat penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
 
1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi1.02 komitmen terhadap kompetensi
1.02 komitmen terhadap kompetensi
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019   Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
Sistem Tata Kelola Keamanan Informasi SPBE menggunakan COBIT 2019
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
Process "Pemetaan Risiko & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
Process "Pemetaan Risiko  & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)Process "Pemetaan Risiko  & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
Process "Pemetaan Risiko & Risk Assessment" (Based-on ISO 31090-2018)
 
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
Link-Link MATERI Training "RISK MANAGEMENT" (Based-on ISO 31000-2018)
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
 
Risk Management Ppt
Risk Management PptRisk Management Ppt
Risk Management Ppt
 
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
IPPF dan standar IIA terbaru (2017) serta implikasinya terhadap aktivitas int...
 
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
ISO 45001- 2018 Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja - Persyaratan ...
 
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMateri-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
 

More from Kanaidi ken

Implementasi Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
Implementasi  Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045Implementasi  Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
Implementasi Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
Kanaidi ken
 
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
Kanaidi ken
 
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Kanaidi ken
 
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Kanaidi ken
 
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kanaidi ken
 
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Kanaidi ken
 
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Kanaidi ken
 
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Kanaidi ken
 
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Kanaidi ken
 
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Kanaidi ken
 
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Kanaidi ken
 
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
Kanaidi ken
 
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
Kanaidi ken
 
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Kanaidi ken
 

More from Kanaidi ken (20)

Implementasi Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
Implementasi  Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045Implementasi  Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
Implementasi Ide Pembangunan SDM_Indonesia Emas 2045
 
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
Kesiapan SDM Menghadapi REVOLUSI INDUSTRI 4.0 _WORKSHOP "Penerapan Regulasi P...
 
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
Perlindungan UPAH_ Upah Kerja Lembur & Tidak Masuk Kerja _Workshop "(Ketentua...
 
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
BENTUK dan CARA PEMBAYARAN UPAH _Workshop "(Ketentuan TERBARU) PENGUPAHAN & U...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT  WRITING  Skill".
PELAKSANAAN + Link2 Materi Training_ "Effective REPORT WRITING Skill".
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
Garis Besar STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perlindungan Kon...
 
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
Kondisi Terkini dan Isu Terbaru_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Perl...
 
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
Arah Kebijakan, Strategi dan Sektor Prioritas Perlindungan Konsumen _Workshop...
 
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Tujuan, Fungsi dan Pilar STRANAS Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
 
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
Matrik Indikator & Target masing2 Pilar_Perlindungan Konsumen _Workshop "STRA...
 
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen  _Workshop "STRANAS Pe...
Penyusunan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS Pe...
 
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan  Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Konsu...
 
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
Sumber Pendanaan Pelaksanaan STRANAS-Perlindungan Konsumen _Workshop "STRANAS...
 
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
(1) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Work...
 
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen  _Wor...
(2) Indikator dan Target Sektor Prioritas STRANAS-Perlindungan Konsumen _Wor...
 
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Role and Type of a Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Structure of Report_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Gaya Bahasa_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
Penggunaan EYD_ Training "Effective REPORT WRITING SKILL".
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Daftar PERBEDAAN KETENTUAN Permen BUMN (No.PER-5 Thn 2022 dgn No.PER-2 Thn 2023) tentang "Penerapan MANAJEMEN RISIKO BUMN".

  • 1. Daftar PERBEDAAN KETENTUAN Permen BUMN No. PER-5 Tahun 2022 dengan No.PER-2 Tahun 2023 Tentang “Penerapan MANAJEMEN RISIKO BUMN” Ketentuan tentang Permen BUMN No.PER-5 Tahun 2022 Perbedaannya dengan PER-2 Tahun 2023 Permen BUMN No.PER-2 Tahun 2023 Kategori BUMN dan Anak Perusahaan BUMN Pasal 7 Hanya 3 ayat Pasal 50 Terdapat tambahan 1 ayat, yaitu di ayat (4) Pasal 50 ayat (4) Direksi BUMN menetapkan kategori Anak Perusahaan BUMN berdasarkan ayat (2) dan ayat (3). Model Tata Kelola Risiko Tiga Lini Pasal 8 ayat (3) Selain menerapkan model tata kelola Risiko tiga lini, BUMN Konglomerasi wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi dalam melaksanakan Manajemen Risiko. Pasal 8 ayat (4) Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh Dekom atau Dewas dan Direksi BUMN Konglomerasi. Pasal 51 ayat (3) merangkum 2 ayat (yang semula ayat 3 dan 4) menjadi 1 (yaitu ayat 3). Terdapat tambahan penjelasan kewajiban BUMN konglomerasi dalam menerapkan Tata Kelola Terintegrasi terkait pelaksanaan Manajemen Risiko Pasal 51 ayat (3) Selain menerapkan ...., BUMN konglomerasi wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi dalam ....., paling sedikit meliputi: a. Direksi BUMN Induk .... b. penetapan direktur yang ... c. direktur yang melaksanakan ... d. Dekom/Dewas menjalankan ... Klasifikasi Risiko BUMN & Anak Perusahaan BUMN Pasal 10 ayat (1) Menteri menetapkan klasifikasi Risiko BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b berdasarkan tingkat Intensitas Risiko, dengan mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas BUMN. Pasal 53 Terjadi perubahan penetapan klasifikasi Risiko BUMN, yang semula oleh Menteri menjadi oleh Dekom/ Dewas atas usulan Direksi. Pasal 53 ayat (1) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menetapkan klasifikasi Risiko BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b berdasarkan tingkat Intensitas Risiko dengan mempertimbangkan dimensi ukuran dan kompleksitas BUMN atas usulan Direksi.
  • 2. Pasal 10 ayat (3) Ukuran BUMN dan Anak Perusahaan diklasifikasikan menjadi besar dan tidak besar berdasarkan total modal, atau total aset jika total modal negatif. Pasal 53 Dipecah menjadi 3 ayat (yaitu; ayat 3, 4 dan 5) dan ditambahkan parameter dimensi ukuran BUMN dan dimensi ukuran Anak Perusahaan BUMN.. Pasal 53 (3) Ukuran BUMN dan Anak Perusahaan BUMN diklasifikasikan besar dan tidak besar berdasarkan total aset atau total modal. (4) Dimensi ukuran BUMN ditentukan berdasarkan parameter: a. ukuran besar jika .... b. ... (5) Dimensi ukuran Anak Perusahaan BUMN ditentukan ... parameter : ..... Klasifikasi Risiko BUMN & Anak Perusahaan BUMN Pasal 10 ayat (4) Kompleksitas BUMN dan Anak Perusahaan diklasifikasikan menjadi tinggi dan tidak tinggi berdasarkan parameter: .... Pasal 10 ayat (5) Klasifikasi Risiko BUMN dan Anak Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dituangkan dalam bentuk kuadran. Pasal 53 Terdapat penjelasan pada ayat (6) huruf a, b, dan d. Terdapat tambahan ayat, yaitu ayat (7) dan (8). Ayat (5) berubah menjadi ayat (9), dengan kalimat yang sama. Pasal 53 (6) Kompleksitas BUMN dan Anak Perusahaan BUMN diklasifikasikan tinggi apabila memenuhi salah satu parameter: a. peran dalam menjalankan kewajiban pelayanan umum (public service obligation) antara lain: 1, 2, dan 3 .... b. Hubungan kelembagaan strategis dengan kementerian teknis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam: 1.... 2 .... d. Kompleksitas struktur korporasi yang ditandai dengan: 1... 2... 3... 4 ..... e. Interkoneksi dengan BUMN dan/atau Anak Perusahaan BUMN lain, yang ditandai dengan: 1.... 2 ....
  • 3. (7) Kompleksitas BUMN dan Anak Perusahaan BUMN diklasifikasikan tidak tinggi apabila tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6). (8) Perubahan terhadap nilai total aset dan/atau total modal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a ditetapkan oleh Deputi. Organ Pengelola Risiko di BUMN & Anak Perusahaan BUMN Pasal 13 ayat (2) Kewajiban memiliki organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. ... b. ... dst Pasal 56 Terdapat tambahan kalimat “Anak perusahaan BUMN” pada setiap penjelasannya. Pasal 56 ayat (2) Kewajiban memiliki organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. BUMN dan Anak Perusahaan BUMN dengan klasifikasi sistemik A dan berkategori BUMN konglomerasi/Anak Perusahaan BUMN konglomerasi wajib memiliki seluruh organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55; b. ... dst Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab DEKOM/DEWAS selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 14 ayat (2) Dalam pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf a, Dekom atau Dewas memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: d. melaksanakan pengawasan terhadap Pasal 57 Pengurangan anak ayat dari 4 menjadi 3. Mengganti kata “Pemilik Modal” dengan “Menteri”. Pasal 57 ayat (2) Dalam pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: c. Melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pelaksanaan
  • 4. pelaksanaan fungsi Manaj emen Risiko lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, anggaran dasar dan/ atau keputusan RUPS/Pemilik Modal. fungsi Manajemen Risiko sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri. Pasal 14 ayat (4) Dalam pelaksanaan fungsi Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, Dekom atau Dewas memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: a. mengawasi penerapan Tata Kelola Terintegrasi pada Anak Perusahaan agar selaras dengan kebijakan Manajemen Risiko BUMN Induk; Pasal 57 Terdapat penambahan huruf pada anak ayat (semula dari a sd e menjadi a sd f), yaitu ditambahkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada huruf a. Pasal 57 ayat (4) Dalam pelaksanaan Fungsi Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. Melakukan evaluasi dan persetujuan kebijakan Tata Kelola Terintegrasi; b... dst Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab DIREKSI selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 15 (2) Dalam pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Direksi memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: g. melaksanakan fungsi Manajemen Risiko lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, anggaran Pasal 58 Mengganti kata “Pemilik Modal” dengan “Menteri” pada huruf g. Pasal 58 ayat (2) Dalam pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko, Direksi memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: g. Melaksanakan fungsi Manajemen Risiko lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri.
  • 5. dasar dan/ a tau keputusan RUPS / Pemilik Modal. Pasal 15 (3) Dalam pelaksanaan fungsi Audit Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Direktur Utama memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: e. melaksanakan fungsi Audit Intern lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, anggaran dasar dan/ atau keputusan RUPS/Pemilik Modal. Pasal 58 Menambah huruf e dan mengganti kata “Pemilik Modal” dengan “Menteri” pada huruf f. Pasal 58 ayat (3) Dalam pelaksanaan Fungsi Audit Intern, Direksi memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: e.Memastikan Anak Perusahaan BUMN memiliki SPI; dan f. Melaksanakan fungsi Audit Intern lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri. Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab DIREKSI selaku Organ Pengelola Risiko ... Pasal 15 (4) Dalam pelaksanaan fu ngsi Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, Direksi memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: d. melaksanakan fungsi Audit Intern lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, anggaran dasar dan/ atau keputusan RUPS/Pemilik Modal. Pasal 58 Mengganti kata “Pemilik Modal” dengan “Menteri” pada huruf d. Pasal 58 ayat (4) Dalam pelaksanaan Fungsi Tata Kelola Terintegrasi, Direksi memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: d. Melaksanakan fungsi Tata Kelola Terintegrasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri.
  • 6. Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab Komite Audit selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 16 Komite Audit sebagai organ pengelola Risiko di bawah Dekom atau Dewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c memiliki fu ngsi Audit Intern dengan wewenang, tugas dan tanggung jawab: a. ... b. ... dst Pasal 59 Menambahkan huruf n & o. Pasal 59 Komite Audit sebagai organ pengelola Risiko di bawah Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Fungsi Audit Intern dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. ... b. ... dst n. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi Audit Intern lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri; dan o. Menjalankan wewenang, tugas, dan tanggung jawab lain yang terkait dengan fungsinya. Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab KOMITE PEMANTAU RISIKO selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 17 (1) Komite Pemantau Risiko sebagai organ pengelola Risiko di bawah Dekom atau Dewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf d memiliki fungsi Manajemen Risiko dengan wewenang, tugas dan tanggung jawab: a & b ... (2) Dalam pelaksanaan fungsi Tata Kelola Terintegrasi, Komite Pemantau Risiko memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: a... b... dst Pasal 60 Ayat (1) & (2) digabungkan menjadi satu dan menambahkan huruf c & d Pasal 60 Komite Pemantau Risiko sebagai organ pengelola Risiko di bawah Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Fungsi Manajemen Risiko dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. ... b. ... c. Melakukan pemantauan dan penelaahan terhadap laporan Manajemen Risiko dan laporan lainnya terkait penerapan Manajemen Risiko baik BUMN Induk maupun Anak Perusahaan BUMN; d. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kesesuaian penerapan kebijakan dan strategi Manajemen
  • 7. Risiko BUMN Induk dan Anak Perusahaan BUMN; Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 18 Komite Tata Kelola Terintegrasi .... memiliki fungsi Tata Kelola Terintegrasi dengan wewenang, tugas dan tanggung jawab: a... sd c ... Pasal 61 Terdapat penambahan huruf- huruf dari anak ayat, semula hanya a sd c menjadi a sd g. Terjadi perubahan isi huruf-huruf dari anak ayat. Pasal 61 Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai organ pengelola Risiko di bawah Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas memiliki Fungsi Tata Kelola Terintegrasi dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. Melakukan evaluasi kebijakan Tata Kelola Terintegrasi; b. ... dst Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab DIREKTUR Bidang Pengelola Risiko selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 19 Direktur yang membidangi pengelolaan Risiko sebagai organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf f memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: a. ... b. ... c. melaksanakan penyusunan dan penetapan rencana kerja, rencana pengembangan dan sumber daya manusia di bidang pengelolaan Risiko yang menjadi tanggung jawabnya untuk kepentingan BUMN dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan; Pasal 62 Terdapat perubahan susunan pada huruf-huruf anak ayat. Menambahkan isi pada huruf h dan menambahkan huruf i. Pasal 62 Direktur yang membidangi Pengelolaan Risiko sebagai organ pengelola Risiko memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. ... b. ... c. Melaksanakan koordinasi dan memberikan arahan pelaksanaan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik; d ... dst h. Membentuk unit kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membidangi pengelolaan Risiko, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab meliputi: 1. ..sd...7. i. Melaksanakan pengurusan BUMN di bidang pengelolaan Risiko sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS/Menteri.
  • 8. Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab DIREKTUR Bidang Pengelola Keuangan selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 20 Direktur yang membidangi pengelolaan keuangan sebagai organ pengelola Risiko memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab: a. ... sd d..... Pasal 63 Terdapat tambahan huruf e. Pasal 63 Direktur yang membidangi Pengelolaan Keuangan sebagai organ pengelola Risiko memiliki wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a. ... sd d... e. Menjalankan wewenang, tugas, dan tanggung jawab lain yang terkait dengan fungsinya. Fungsi, Tugas, Kewenangan & Tanggungjawab Satuan Pengawasan Internal (SPI) selaku Organ Pengelola Risiko Pasal 21 SPI sebagai organ pengelola Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 2 huruf h memiliki fungsi Audit Intern dengan wewenang, tugas dan tanggung jawab: a... sd d.... e. mengikuti rapat yang bersifat strategis; r. memastikan bagi SPI BUMN Induk: 1. menentukan strategi pelaksanaan Audit Intern Anak Perusahaan; dan 2. merumuskan prinsip Audit Intern yang mencakup metodologi audit dan langkah pelaksanaan pengendalian mutu; Pasal 64 Mengganti isi huruf e dengan menghilangkan kalimat “mengikuti rapat yang bersifat strategis”. Menambahkan isi yang semula di huruf r (hanya 2 angka) menjadi huruf t (dengan 3 angka). Pasal 64 SPI sebagai organ pengelola Risiko memiliki Fungsi Audit Intern dengan wewenang, tugas, dan tanggung jawab: a... sd d.... e. Memberikan konsultasi dan keyakinan terkait hal yang bersifat strategis, baik pada saat perencanaan maupun pada saat pelaksanaan kegiatan operasional; t. sebagai SPI BUMN Induk: 1. Menentukan strategi pelaksanaan Audit Intern Anak Perusahaan BUMN; 2. Merumuskan prinsip Audit Intern yang mencakup metodologi audit dan langkah pelaksanaan pengendalian mutu; dan 3. Memantau pelaksanaan Audit Intern pada masing- masing Anak Perusahaan BUMN.
  • 9. Taksonomi Risiko BUMN & Anak Perusahaan BUMN yang Terintegrasi Pasal 22 (1) BUMN wajib memiliki Taksonomi Risiko BUMN dan Anak Perusahaan sesuai dengan kebutuhan pengawalan target kinerja BUMN dan Anak Perusahaan. (2) BUMN wajib memetakan Taksonomi Risiko BUMN dan Anak Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Taksonomi Risiko Kementerian BUMN untuk proses agregasi Risiko BUMN di Kernen terian BUMN dan untuk proses integrasi Risiko Anak Perusahaan di BUMN. (3) Taksonomi Risiko Kementerian BUMN, terdiri dari: ... dst. Pasal 66 Terdapat penambahan kalimat “yang terintegrasi” pada ayat (1). Terjadi perubahan dari “Taksonami Risiko Kementerian BUMN” menjadi “Taksonami Risiko Portofolio BUMN” pada ayat (3). Terdapat tambahan angka (yang semula tidak ada) pada huruf a (4 angka), b (9 angka) dan c (21 angka) pada ayat (3). Terdapat tambahan ayat (4 dan 5). Pasal 66 (4) Perubahan terhadap kelompok tema, kategori, dan peristiwa Risiko dimaksud pada ayat (3) huruf a sampai dengan huruf c ditetapkan oleh Deputi. (5) Petunjuk teknis mengenai proses agregasi pada Taksonomi Risiko Portofolio BUMN dimaksud pada ayat (2) dan matriks untuk mengukur tingkat Risiko dari aktivitas bisnis atau indikator Risiko utama (key risk indicators) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d ditetapkan oleh Deputi. Kecukupan Muatan Kebijakan Manajemen Risiko Pasal 23 (1) Kebijakan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b paling sedikit memuat: a. penetapan Risiko sesuai dengan Taksonomi Risiko; b. penetapan strategi Risiko T erintegrasi dari Anak Perusahaan ke BUMN Induk; Pasal 67 Terjadi perubahan isi huruf a dan b pada ayat (1). Pasal 67 (1) Kebijakan Manajemen Risiko dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b paling sedikit memuat: a. Penetapan Strategi Risiko Terintegrasi dari Anak Perusahaan BUMN ke BUMN Induk; b. Penetapan selera Risiko (risk appetite), toleransi Risiko (risk tolerance), dan batasan Risiko (risk
  • 10. limit) yang memperhatikan kapasitas Risiko (risk capacity); c. ...dst Kecukupan Muatan Standar Prosedur Manajemen Risiko Pasal 23 (3) Standar prosedur Manajemen Risiko dan penetapan limit Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat: a....sd c... d. hal lain yang ditetapkan oleh Menteri. Pasal 67 Menghilangkan huruf d pada ayat (3). Pasal 67 (3) Standar prosedur Manajemen Risiko dan penetapan strategi Risiko dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat: a... sd c... Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Perlakuan, Pencatatan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Pasal 24 (4) Dalam rangka melaksanakan pengendalian Risiko, BUMN paling sedikit: a. menyusun metode ... b. ... dan c... (5) Direksi wajib melakukan identifikasi, pengukuran, dan pengendalian Risiko dengan menggunakan metode yang dipilih oleh Direksi. (6) Pemilihan metode identifikasi, pengukuran, dan pengendalian Risiko dimaksud pada ayat (5), dilakukan dengan mempertimbang- kan karakteristik masing-masing BUMN. Pasal 68 Mengganti kalimat “pengendalian Risiko” pada ayat (4), (5) dan (6) menjadi “perlakuan Risiko”. Menambahkan huruf d pada ayat (7). Pasal 68 (4) Dalam rangka melaksanakan perlakuan Risiko, BUMN paling sedikit: a. Menyusun metode perlakuan Risiko atas Risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BUMN; b. Memperlakukan Risiko .... (7) Sistem informasi Manajemen Risiko dimaksud pada ayat (1), memuat informasi paling sedikit mengenai: a...sd c... d. Realisasi pelaksanaan Manajemen Risiko dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
  • 11. (7) Sistem informasi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat informasi paling sedikit mengenai: a. ... sd c... Cakupan Sistem Pengendalian Intern Pasal 25 (3) Sistem Pengendalian Intern dalam penerapan Manajemen Risiko paling sedikit mencakup: a. ... b. penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kepatuhan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko, serta penetapan limit Risiko; Pasal 69 Ayat (1) dan (2) PER-5_2022 dirangkum menjadi 1, yaitu di ayat (2) pada PER-2_2023. Merubah kalimat “penetapan limit Risiko” pada huruf b ayat (2) menjadi “penetapan strategi Risiko” pada huruf b ayat (3). Pasal 69 (2) Sistem Pengendalian Intern dalam penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit mencakup: a. .... b. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kepatuhan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan strategi Risiko; Penyusunan Perencanaan Manajemen Risiko Pasal 27 Direksi wajib menyusun perencanaan Manajemen Risiko yang menjadi satu kesatuan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang dituangkan dalam bab tersendiri, paling sedikit memuat: a. profil Risiko; b. ... dan c... d. rencana pelaksanaan mitigasi Risiko dan anggaran biaya. Pasal 71 Menambah huruf a. Mengganti isi huruf d. Menambahkan huruf e. Pasal 71 Direksi wajib menyusun perencanaan Manajemen Risiko yang menjadi satu kesatuan dengan RKAP yang dituangkan dalam bab tersendiri, paling sedikit memuat: a. strategi Risiko; b. ... dan c... d. Target perhitungan Risiko inheren dan Risiko residual yang disusun dalam format triwulanan dan tahunan; e. Rencana pelaksanaan perlakuan Risiko dan anggaran biaya.
  • 12. Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko di Tingkat Portofolio BUMN Pasal 28 (1) Menteri berwenang melakukan monitoring dan evaluasi penerapan Manajemen Risiko di BUMN. (2) Wewenang Menteri dalam melakukan monitoring dan evaluasi penerapan Manajemen Risiko dilaksanakan oleh Deputi berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 72 Ayat (1) dan (2) PER-5_2022 dirangkum menjadi 1, yaitu di ayat (1) pada PER-2_2023. Kewenangan “Menteri” diubah menjadi kewenangan “Deputi”. Pasal 72 (1) Pemantauan dan evaluasi penerapan Manajemen Risiko di tingkat Portofolio BUMN dilaksanakan oleh Deputi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaporan Manajemen Risiko di BUMN Pasal 30 (3) Laporan penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri dari: a. laporan pemantauan Risiko, paling sedikit memuat: 1. profil Risiko; 2. ... sd 6. ... Pasal 73 Menambahkan “strategi Risiko” pada ayat (3) huruf a angka 1. Pasal 73 (3) Laporan penerapan Manajemen Risiko terdiri dari: a. Laporan pemantauan Risiko, paling sedikit memuat: 1. strategi Risiko; 2. profil Risiko; 3. ... sd 7. ... Pasal 30 (8) Laporan berkala triwulanan dan laporan tahunan kinerja BUMN sebagaimana dimaksud pada ayat (7) ditandatangani oleh seluruh Direksi dan seluruh Dekom atau Dewas. Pasal 73 Menghilangkan ketentuan pada ayat (8), yaitu tentang “penandatanganan” oleh seluruh Direksi dan seluruh Dekom atau Dewas pada Laporan berkala triwulanan dan laporan tahunan kinerja BUMN.
  • 13. Pelaporan Manajemen Risiko di BUMN ... Pasal 30 (9) Deputi dapat meminta Dekom atau Dewas dan/ atau Direksi dan/ atau Kepala SPI memaparkan hasil pelaksanaan Manajemen Risiko secara berkala setiap triwulanan. Pasal 73 Memuat kalimat “organ pengelola Risiko BUMN” pada ayat (9). Menambahkan ayat (10). Pasal 73 (9) Deputi dapat meminta organ pengelola Risiko BUMN memaparkan hasil pelaksanaan Manajemen Risiko secara berkala setiap triwulan. (10) Petunjuk teknis mengenai pelaporan Manajemen Risiko dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) ditetapkan oleh Deputi. Sanksi bagi BUMN yang Tidak Melaksanakan Pasal 31 Dicantumkan menjadi Pasal 75 pada PER-02 Tahun 2023. Pasal 75 Penilaian Indeks Kematangan Risiko (Risk Maturity Index) di BUMN Pasal 32 Ketentuan mengenai: a. tingkat kematangan Risiko BUMN dimaksud dalam Pasal 5; b. ... sd g ... ditetapkan oleh Menteri. Pasal 74 Merubah isi dari Pasal 32 PER- 5_2022 tentang penilaian indeks kematangan Risiko (risk maturity index) menjadi 4 ayat (disertai dengan isi penjelasan masing- masing ayat). Pasal 74 (1) BUMN wajib melakukan penilaian indeks kematangan Risiko (risk maturity index) melalui: a. Penilaian independen yang dilakukan paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) tahun dengan tahun pertama pemberlakuan dilakukan oleh penilai independen; dan/atau b. .... (2) ... (3) ... (4) Petunjuk teknis penilaian indeks kematangan Risiko (risk maturity index) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan oleh Deputi. Dikompilasi oleh : Kanaidi, SE., M.Si., cSAP (HP. 0812 2353 284/WA. 0877 5871 1905)