2. z
PENGERTIAN
Conducting (Kondakting) adalah proses
memim- pin dan mengarahkan suatu
penyajian musik pada waktu dan tempat
tertentu dengan sebaik-baiknya
3. z
Dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin
sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat.
Salah satu syarat menjadi seorang dirigen adalah
memiliki kepekaan mendengar yang baik, dalam arti
mampu mendengar dengan baik selisih antara dua
nada. Disamping pendengaran yang baik, seorang
dirigen harus berwibawa, mampu mempengaruhi
orang lain, komunikatif, dan ekspresif.
4. z
Yang harus diperhatikan dalam conducting
1. Kemampuan Seorang konduktor
ia harus mengetahui bagaimana bekerja sama dengan orang lain dalam
sebuah kelompok dan ia harus mampu menyampaikan maksudnya kepada
kelompok yang sedang ia pimpin melalui gerakan-gerakannya.
2. Posisi Tubuh dan Posisi Kaki
Sikap tubuh yang baik pada saat memimpin paduan suara sebaiknya dalam
posisi tegak. Posisi kaki kiri sedikit maju ke depan agar tetap seimbang
3. Persiapan Posisi Tangan dalam Mendireksi
Konduktor harus membuat gerakan tangannya dalam sikap siap seperti yang
nampak pada gambar berikut
5. z
Posisi lengan dibuka dan diangkat 45° dan
telapak tangan membentuk seperti mangkuk
mengarah ke bagian dalam dan menghadap
ke bawah.
Posisi lengan dibuka dan diangkat 45° dengan
posisi jari telunjuk dan ibu jari yang hampir
tertutup.
6. z
Pola Gerak Aba-Aba Persiapan (Atack)
Untuk memulai suatu bunyi terkadang agak sulit
jika aba-aba yang diberikan ragu-ragu. Oleh
sebab itu seorang konduktor harus memberikan
aba-aba persiapan (atack)
dengan menggunakan gerakan tangan, mimik
wajah, dan gerak tubuh yang sederhana agar
anggota paduan suara dapat menyanyikan awal
lagu tepat
7. z
Pola Gerak Aba-Aba Penutup Lagu
Untuk mengakhiri sebuah lagu juga memerlukan
aba-aba yang tepat dan dapat dimengerti oleh
anggota paduan suara. Seorang konduktor harus
membuat aba-aba menyelesaikan bunyi dengan
gerakan tangan membentuk “ikal”, mengarah keatas
kemudian masuk ke arah bagian dalam dan diakhiri
ke arah bagian luar.
8. z
Pola Gerak Aba-Aba Birama Dua
2/1, 2/2, 2/4, 2/8
Pola gerak aba-aba birama dua dapat
juga digunakan pada lagu berbirama
2/2 dan 2/4.
Pada pola aba-aba birama dua, aksen
terdapat pada hitungan pertama saja,
atau di hitungan pertama dan ke-2.
Pola Dasar Dalam Praktik
9. z
Pola Gerak Aba-Aba Birama Tiga
3/2, 3/4, 3/8, 6/8, 9/8
Pola gerak aba-aba birama tiga dapat
digunakan pada lagu berbirama 3/4
dan 6/8. Pada pola gerak aba-aba
birama tiga, aksen kuat terletak pada
hitungan pertama saja.
Pola Dasar Dalam Praktik
11. z
Pola Gerak Aba-Aba Birama Empat
4/2, 4/4, 4/8, 12/8
Pola gerak birama empat biasanya
digunakan pada lagu berbirama 4/4.
Aksen kuat pada pola gerak aba-aba
birama empat terjadi pada hitungan
pertama saja, atau pada hitungan
pertama dan ke-3.
Pola Dasar Dalam Praktik