SlideShare a Scribd company logo
Sahabat Terbaikku
Sinar matahari pagi menelusup celah tirai kamarku, hembusan angin yang sejuk
menambah keenggananku untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, aku teringat
pada satu kewajibanku yaitu pergi ke sekolah karena libur semester satu telah
usai. Yang artinya aku akan bertemu teman-teman, dengan segera aku merapikan
tempat tidurku, dan pergi ke kamar mandi penuh semangat.
“Kalau mandi cepat ya nak, ayahmu berangkat lebih awal hari ini” kata ibu yang
sedang sibuk dengan masakannya.
Aku menganggukkan kepala “Oke, Bu”
Sekolah masih cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa kelas lain, dan yang pasti
tukang kebun sekolahku. Tidak ada seorang siswa pun yang tampak di kelas 7e.
Artinya, aku adalah orang pertama yang datang. Hal ini membuatku terasa jenuh
karena seorang diri di dalam kelas. Sambil menunggu teman-temanku datang, aku
menyelesaikan membaca novel yang ayah beli kemarin. Ceritanya menarik dan
alur maju yang digunakannya membuat pembaca tidak bingung.
Satu persatu siswa dan siswi mulai berdatangan. Suasana kelasku yang tadinya
sepi berubah menjadi sangat ramai. Suara canda-tawa, sapa kangen begitu jelas.
Mereka saling melepas rindu karena dua pekan tidak bertemu.
Seusai apel pagi siswa-siswi memasuki ruang kelas masing-masing untuk
mendapat pelajaran awal semester dua. Karena guru pengajar belum masuk,
teman-temanku kembali ramai dengan perbincangan yang begitu excited!!
“Anak-anak saya minta perhatiannya sebentar.” bu Aini tiba-tiba datang dengan
anak perempuan bermata coklat bulat, rambutnya terurai lurus sebahu. Dan yang
pasti aku belum pernah melihat dia di sekolah ini.
“Kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari SMP Surabaya. Silahkan
perkenalkan namamu mbak!” perintah bu Aini.
“Iya bu, terimakasih. Perkenalkan nama saya Salsa Ayu Bella. Atau Ella. Saya
pindahan dari SMP Surabaya.” begitu Ella memperkenalkan dirinya dengan penuh
semangat.
“Kamu duduk di sebelah Suci, nanti saya tambah satu bangku lagi.” kata bu Aini.
Ella berjalan mendekatiku.
“Hai…” sapaku ramah.
“Hai juga.” jawabnya begitu lembut.
Aku mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. “Namaku Suci.”
Ella membalas jabatan tanganku. “Aku Ella. Aku duduk disebelahmu boleh?”
“Silahkan!”
Awalnya kami begitu canggung. Namun, dengan obrolan yang begitu
menyenangkan dan sifatnya yang ramah membuat kami lebih cepat akrab.
Bel sekolah telah berbunyi menandakan pelajaran telah usai. Semua murid
berhamburan keluar kelas. Ella menarik lenganku dengan berlari-lari kecil
tergopoh-gopoh.
“Ayo Suci, cepat!”
Aku tak menjawab karena sangat panik. Kami menerobos ratusan murid-murid di
sini.
Sesampainya di gerbang sekolah, Ella mulai mencari mobil yang menjemput
kami. Dia menyipitkan mata, mencari sedan civicnya dari ujung ke ujung dan
akhirnya…
“Nah… itu dia mobil ayahku.” seru Ella.
Aku duduk di sebelah Ella. Sepertinya dia sudah banyak cerita tentang aku ke
orang tuanya. Hal ini terbukti ketika ayah Ella menyapaku dengan begitu akrab,
padahal kami belum pernah bertemu. Ia begitu ramah dan supel, membuat aku
merasa nyaman untuk berbincang-bincang tanpa rasa canggung.
Ternyata ibu sudah menyambut kedatangan kami. Banyak makanan ringan di
ruang tamu. Ibu mempersilahkan masuk, dan mengajak Ella untuk berbincang-
bincang.
“La, ayo ke kamarku.”
Tanpa berkata apa-apa Ella bangkit dari sofa, dan berjalan mengikutiku. Dia
kegirangan saat melihat beberapa koleksi komikku. Dengan cekatan dia memilih
komik. Dia mulai membaca komik yang dipilhnya.
Tidak terasa 5 bulan kami selalu bersama. Banyak kejadian yang kami lalui. Suka
maupun duka. Kami selalu menuangkan apa yang telah terjadi, dari masalah
pelajaran, hobby baru, tentang indahnya jatuh cinta dan sakitnya dihianati
walaupun hanya sekedar cinta monyet.
“La…” Panggilku lirih.Tapi Ella tidak menjawabnya
“La…” Panggilku sekali lagi dan dia masih tetap terdiam
Dengan setengah berteriak. “Ellaaaaa!”
Dia terkejut. “I…iya?”
“Akhir-akhir ini kamu terlihat murung dan sering melamun. Ada apa La?”
Tanyaku dengan nada penuh kecurigaan.
“Siapa bilang? I’m okay!” Jawabnya enteng.
“Kamu yakin, La?”
Ella hanya menganggukkan kepala cuek. Akhir-akhir ini sifatnya berubah, dia
terlihat selalu murung, cuek, cepat marah, dan sering melamun. Tidak seperti
biasanya yang selalu ceria, dan selalu terbuka. Mungkin ini hanya perasaanku
saja.
Sudah tiga hari ini dia absen dari sekolah tanpa keterangan. Ella selalu mengirim
surat keterangan jika dia tidak masuk. Dia juga selalu mengabariku tentang
keadaannya. Namun, kali ini tidak ada kabar sedikitpun darinya. Aku mulai
khawatir dengan keadaannya, aku memutuskan untuk pergi ke rumahnya sepulang
sekolah.
Dering bel sekolah mulai terdengar dan semua murid bersorak gembira. Aku
segera membereskan buku pelajaranku dan pergi meninggalkan sekolah. Orang
yang menjemputku atau ojekku telah menunggu di depan gerbang sekolah. Aku
meminta padanya untuk mengantarakanku ke rumah Ella. Dalam sepanjang
perjalanan aku mencoba untuk menghubungi Ella. Namun tak ada jawaban.
“Ellaaaa…” panggilku setengah berteriak. Aku mencoba memanggilnya beberapa
kali namun, masih sama seperti yang tadi tidak ada jawaban. Ketika aku mulai
putus asa, tiba-tiba terdengar seseorang sedang membuka pintu rumah. Dan aku
segera menoleh.
“Bi, Ellanya ada?” tanyaku sopan.
“Mbak Suci ya? Mbak Ella ada kok.” jawab pembantu Ella.
“Boleh saya bertemu dengannya?”
“Maaf, mbak Ellanya lagi sakit dan katanya gak mau di ganggu.”
“Sakit? Sakit apa Bi?” tanyaku khawatir.
“Bibi kurang tau, karena dua hari ini mbak Ella gak keluar dari kamarnya.”
“Maksudnya mengurung diri bi? Lalu bagaimana keadaannya sekarang bi?”
tanyaku mulai panik.
“Terakhir bibi ngantar makanannya, mbak Ella keadaannya mulai membaik.”
Sebenarnya aku ingin melihat keadaan Ella namun bibi selalu menghalanginya.
“Lalu tante sama om ke mana bi? Kok gak kirim surat ke sekolah atau kasih kabar
ke aku?”
“Mamanya mbak Ella sedang di Surabaya katanya ada urusan penting, seminggu
ini papa mbak Ella ditugaskan sementara di luar kota.”
Aku memutuskan untuk pulang. Namun ada sesuatu yang masih mengganjal. Ada
apa dengan dia sebenarnya? Apa dia sedang mendapat masalah besar? Mengapa
dia tidak bercerita kepadaku, sahabat yang selalu dia percaya sebagai tempat
curhat dan membagi rasa suka duka? Banyak pertanyaan yang menghantuiku.
Ini adalah hari keenam Ella tidak masuk tanpa keterangan. Kemarin lusa aku
mendatangi rumah Ella namun rumah itu terlihat sepi. Sepertinya sedang tidak ada
orang di rumah. Untuk kesekian kalinya, aku akan menemuinya esok.
Karena hari ini libur aku akan pergi ke rumah Ella di antar pak Mat tukang
ojekku. Aku membawa sesuatu untuk Ella. Semoga dia senang dengan apa yang
aku bawa.
Suasana rumah Ella sangat sepi. Mobil civicnya tidak terparkir di halaman
rumahnya. Mungkin mama Ella sedang keluar rumah atau belum pulang dari
Surabaya. Ketika akan memencet bel, pintu rumah Ella terbuka dan ternyata si
bibi yang membukanya.
Setelah berbasa-basi aku segera meminta ijin untuk bertemu dengan Ella. Namun
masih saja bibi tidak mengijinkanku. Aku mencoba untuk merayunya berkali-kali.
Beberapa saat kemudian aku mendengar suara gelas terjatuh, sumber suaranya
berasal dari kamar Ella. Segera aku berlari ke kamar Ella tanpa memperdulikan
larangan bibi.
Saat aku membuka pintu kamarnya. “Ellaaaaaaa…!!!”
Aku melihat dia akan memakan beberapa obat-obatan berdosis tinggi setelah gelas
yang akan diraihnya terjatuh. “Apa yang sedang kamu lakukan?”
“Ada apa kamu kemari? Siapa yang menyuruhmu kemari? Aku tidak
membutuhkanmu!” kata Ella dengan nada meninggi.
Ada apa aku kemari? Siapa yang menyuruku? Dia tidak membutuhkanku? Apa
maksudnya? Aku ini sahabatnya. Orang kedua yang selalu berada disampingnya,
saat suka maupun duka.
“Tidak ada yang menyuruhku kemari, aku kemari karena khawatir akan
keadaanmu Ella!” seruku menahan isak tangis.
Benar dugaanku Ella sedang mempunyai masalah yang sangat besar hingga
membuat dirinya seperti ini. Lihatlah, matanya amat sembab dan berkantung
besar, rambutnya berantakan tidak terawat, wajahnya pucat seperti orang yang
tidak mempunyai harapan hidup.
“Ada apa denganmu Ella? Apa yang sedang terjadi?” tanyaku lembut agar emosi
kami tidak pecah.
“I… Ibu” dengan terpenggal Ella mencoba untuk mengatakan sesuatu.
“Dan Ayahku akan bercerai!”
Aku tersentak dan sangat terkejut. Isak tangis yang kami tahan tak terbendungkan
lagi. Aku memeluk erat Ella agar dia merasa tenang dan nyaman. Aku melepaskan
pelukan untuk Ella setelah ku rasa Ella sudah mulai tenang. Dia duduk di atas
tempat tidurnya lemas.
“Ella…” aku mencoba membuka pembicaraan dengan nada lembut agar tangisnya
tidak terpecah lagi.
“Iya?” jawabnya lirih
“Aku ingin kamu jujur dan bercerita tentang semua ini apa yang sebenarnya
terjadi?”
Ella tidak menjawab, dia mencoba mengingat semua apa yang sebenarnya telah
terjadi. Beberapa detik kemudian. “Akhir-akhir ini orang tuaku sering
bertengkar.”
“Memang dulu saat di Surabaya orang tuaku pernah bertengkar kecil namun tidak
seperti malam minggu kemarin. Mungkin malam itu adalah puncak dari segalanya
hingga berujung dengan kata perceraian” lanjut Ella yang hampir menitihkan air
mata.
Aku segera menyeka air mataku yang mulai jatuh. “Lalu, orang tuamu sekarang
dim ana La?”
“Ibu lagi ke Surabaya ambil berkas-berkas untuk perceraian. Ayah keluar kota
selama seminggu katanya ada tugas kerja. Aku sudah lelah dengan semua ini. Aku
harus selalu mendengar pertengkaran mereka. Dan akhirnya aku memutuskan
untuk mengakhiri hidupku saja.”
“La, maaf aku tidak selalu berada disampingmu selama 24 jam. Mungkin aku
adalah sahabat yang paling jahat di dunia ini sampai aku tidak tau dengan masalah
yang kamu hadapi saat ini. Dan bukan dengan cara bunuh diri kamu
menyelesaikan masalah itu. Malah kamu akan menambah masalah, La. Sekarang
kamu berusaha agar orang tuamu rujuk kembali dan setelah kamu melakukan
usaha itu segera serahkan masalah ini kepada Tuhan. Yakinlah Dia akan
menunjukkan jalan keluar yang terbaik.” kataku mencoba menenangkannya.
“Bukan kamu yang salah, Ci. Ini salahku. Kamu sudah berusaha menjadi sahabat
yang terbaik. Aku sadar apa yang tadi aku lakukan memang salah besar. Tuhan
sangat membenci hal itu. Aku akan melakukan semua nasihat dan saran darimu
Suci.” kata Ella dengan senyum yang mulai kembali mengembang.
Aku sangat senang mendapat kabar dari Ella, karena orang tuanya tidak jadi
bercerai. Mereka kembali rukun. Dan malam ini Ella mengundangku untuk makan
malam bersama di rumahnya.
Kami semua sangat menikmati candle light dinner ini. Tante Anis, Ibu Ella yang
memasak semuanya, masakannya sangat enak suasana ruang makan Ella di sulap
menjadi lebih romantic dan harmonis. Mereka tampak bahagia dengan
keadaannya sekarang.
“Suci, terimakasih kamu sudah menjadi sahabat terbaikku, tempat keluh kesahku,
tempat aku berbagi rasa suka dan duka. Maaf aku banyak merepotkanmu. Dan aku
akan selalu berusaha menjadi sahabat terbaikmu” kata Ella dengan senyum
bahagia menghias wajahnya dan kami saling berpelukan.

More Related Content

What's hot

Aku terpaksa-menikahinya
Aku terpaksa-menikahinyaAku terpaksa-menikahinya
Aku terpaksa-menikahinya
Pangeran Multilevel
 
Cerita
CeritaCerita
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
Mohammad Al-hamzawiyyah
 
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma BerlakuNaskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
Anggy Wahyu Dwi Surya
 
The story of ours
The story of oursThe story of ours
The story of oursNH Media
 
Cerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan PergiCerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan Pergi
Agung Prasetyo
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
Warnet Raha
 
Cerpen
CerpenCerpen
Kenangan
KenanganKenangan
Kenangan
rianita_02
 
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarkuMatahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
vanijuniwati
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
ttanitaaprilia
 

What's hot (18)

Aku terpaksa-menikahinya
Aku terpaksa-menikahinyaAku terpaksa-menikahinya
Aku terpaksa-menikahinya
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Cerita
CeritaCerita
Cerita
 
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
cerita tentang aku (Penghianatan cinta dan persahabatan)
 
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma BerlakuNaskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
 
Karma
KarmaKarma
Karma
 
The story of ours
The story of oursThe story of ours
The story of ours
 
Cerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan PergiCerpen Jangan Pergi
Cerpen Jangan Pergi
 
Drama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesiaDrama bahasa indonesia
Drama bahasa indonesia
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Science of love
Science of loveScience of love
Science of love
 
Kenangan
KenanganKenangan
Kenangan
 
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarkuMatahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
Matahari terbit diufuk timur sinarnya memancar di jendela kamarku
 
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsikAnalisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
Analisis drama berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Naskah drama 4 orang persahabatan
Naskah drama 4 orang persahabatanNaskah drama 4 orang persahabatan
Naskah drama 4 orang persahabatan
 

Viewers also liked

Anteproyecto en arreglo11 mary
Anteproyecto en arreglo11 maryAnteproyecto en arreglo11 mary
Anteproyecto en arreglo11 maryVICTORMASABANDA
 
Cinema Educação Sustentabilidade
Cinema Educação SustentabilidadeCinema Educação Sustentabilidade
Cinema Educação SustentabilidadeFabiana Moura
 
Diploma de Informatica - UniPiaget
Diploma de Informatica - UniPiagetDiploma de Informatica - UniPiaget
Diploma de Informatica - UniPiagetPapsi Júlia Mutondo
 
ConstellationTheatreMediaReport
ConstellationTheatreMediaReportConstellationTheatreMediaReport
ConstellationTheatreMediaReportNicolas Leininger
 
Zanonidi quien soy-quehago
Zanonidi quien soy-quehagoZanonidi quien soy-quehago
Zanonidi quien soy-quehago
Alvaro Zanoni
 
Adgectives in English and Arbic
Adgectives in English and ArbicAdgectives in English and Arbic
Adgectives in English and Arbic
ReemaKhalil
 
Soccer resume-template-and-cover-letter
Soccer resume-template-and-cover-letterSoccer resume-template-and-cover-letter
Soccer resume-template-and-cover-letter
Yusuf Abdullah
 
Complete Arabic Grammar 2nd Ed
Complete Arabic Grammar 2nd EdComplete Arabic Grammar 2nd Ed
Complete Arabic Grammar 2nd EdJack L. Kules, PhD
 

Viewers also liked (16)

Productos
ProductosProductos
Productos
 
RESUME
RESUMERESUME
RESUME
 
Anteproyecto en arreglo11 mary
Anteproyecto en arreglo11 maryAnteproyecto en arreglo11 mary
Anteproyecto en arreglo11 mary
 
Cinema Educação Sustentabilidade
Cinema Educação SustentabilidadeCinema Educação Sustentabilidade
Cinema Educação Sustentabilidade
 
Diploma de Informatica - UniPiaget
Diploma de Informatica - UniPiagetDiploma de Informatica - UniPiaget
Diploma de Informatica - UniPiaget
 
ConstellationTheatreMediaReport
ConstellationTheatreMediaReportConstellationTheatreMediaReport
ConstellationTheatreMediaReport
 
Zanonidi quien soy-quehago
Zanonidi quien soy-quehagoZanonidi quien soy-quehago
Zanonidi quien soy-quehago
 
Mork_Portfolio
Mork_PortfolioMork_Portfolio
Mork_Portfolio
 
Herramintas de internet
Herramintas de internetHerramintas de internet
Herramintas de internet
 
Exponential - CI Guide
Exponential - CI GuideExponential - CI Guide
Exponential - CI Guide
 
Adgectives in English and Arbic
Adgectives in English and ArbicAdgectives in English and Arbic
Adgectives in English and Arbic
 
Aerodinamica 12
Aerodinamica 12Aerodinamica 12
Aerodinamica 12
 
Soccer resume-template-and-cover-letter
Soccer resume-template-and-cover-letterSoccer resume-template-and-cover-letter
Soccer resume-template-and-cover-letter
 
Dirección..[1]
Dirección..[1]Dirección..[1]
Dirección..[1]
 
Lillian Blackwood resume
Lillian Blackwood resumeLillian Blackwood resume
Lillian Blackwood resume
 
Complete Arabic Grammar 2nd Ed
Complete Arabic Grammar 2nd EdComplete Arabic Grammar 2nd Ed
Complete Arabic Grammar 2nd Ed
 

Similar to Cerita versi ku

Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuKelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Agnes Ervinda Ginting
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our tale
ismintan
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
Reza Mahendra
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibujefkenzie
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuHeni Handayani
 
Cerpen kasih salina
Cerpen  kasih salinaCerpen  kasih salina
Cerpen kasih salina
Mary Lementan
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
Vilkar Net
 
Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_adaAmir Haruna
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
HendryPutrihijau
 
Sekolah ku
Sekolah kuSekolah ku
Sekolah ku
Teguh Pamungkas
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupkuHeni Handayani
 
Syal merah
Syal merahSyal merah
Syal merah
acbhar junior
 
The Unforgetable
The UnforgetableThe Unforgetable
The Unforgetable
Lasma Frida
 

Similar to Cerita versi ku (20)

Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatikuKelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
Kelembutan hatinya menghangatkan dinginnya hatiku
 
Cerpen -our tale
Cerpen -our taleCerpen -our tale
Cerpen -our tale
 
Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibu
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
Cerpen kasih salina
Cerpen  kasih salinaCerpen  kasih salina
Cerpen kasih salina
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Untukmu_aku_ada
  Untukmu_aku_ada  Untukmu_aku_ada
Untukmu_aku_ada
 
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasicerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
cerpen rekomendasi analisis penuh unsur yang bisa di eksplorasi
 
Sekolah ku
Sekolah kuSekolah ku
Sekolah ku
 
NOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.pptNOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.ppt
 
Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
#Tiga
#Tiga#Tiga
#Tiga
 
Orang pertama
Orang pertamaOrang pertama
Orang pertama
 
Ika r (po)
Ika r (po)Ika r (po)
Ika r (po)
 
Syal merah
Syal merahSyal merah
Syal merah
 
The Unforgetable
The UnforgetableThe Unforgetable
The Unforgetable
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Cerita versi ku

  • 1. Sahabat Terbaikku Sinar matahari pagi menelusup celah tirai kamarku, hembusan angin yang sejuk menambah keenggananku untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, aku teringat pada satu kewajibanku yaitu pergi ke sekolah karena libur semester satu telah usai. Yang artinya aku akan bertemu teman-teman, dengan segera aku merapikan tempat tidurku, dan pergi ke kamar mandi penuh semangat. “Kalau mandi cepat ya nak, ayahmu berangkat lebih awal hari ini” kata ibu yang sedang sibuk dengan masakannya. Aku menganggukkan kepala “Oke, Bu” Sekolah masih cukup sepi. Hanya ada beberapa siswa kelas lain, dan yang pasti tukang kebun sekolahku. Tidak ada seorang siswa pun yang tampak di kelas 7e. Artinya, aku adalah orang pertama yang datang. Hal ini membuatku terasa jenuh karena seorang diri di dalam kelas. Sambil menunggu teman-temanku datang, aku menyelesaikan membaca novel yang ayah beli kemarin. Ceritanya menarik dan alur maju yang digunakannya membuat pembaca tidak bingung. Satu persatu siswa dan siswi mulai berdatangan. Suasana kelasku yang tadinya sepi berubah menjadi sangat ramai. Suara canda-tawa, sapa kangen begitu jelas. Mereka saling melepas rindu karena dua pekan tidak bertemu. Seusai apel pagi siswa-siswi memasuki ruang kelas masing-masing untuk mendapat pelajaran awal semester dua. Karena guru pengajar belum masuk, teman-temanku kembali ramai dengan perbincangan yang begitu excited!! “Anak-anak saya minta perhatiannya sebentar.” bu Aini tiba-tiba datang dengan anak perempuan bermata coklat bulat, rambutnya terurai lurus sebahu. Dan yang pasti aku belum pernah melihat dia di sekolah ini. “Kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari SMP Surabaya. Silahkan perkenalkan namamu mbak!” perintah bu Aini. “Iya bu, terimakasih. Perkenalkan nama saya Salsa Ayu Bella. Atau Ella. Saya pindahan dari SMP Surabaya.” begitu Ella memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat. “Kamu duduk di sebelah Suci, nanti saya tambah satu bangku lagi.” kata bu Aini. Ella berjalan mendekatiku. “Hai…” sapaku ramah. “Hai juga.” jawabnya begitu lembut. Aku mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. “Namaku Suci.” Ella membalas jabatan tanganku. “Aku Ella. Aku duduk disebelahmu boleh?”
  • 2. “Silahkan!” Awalnya kami begitu canggung. Namun, dengan obrolan yang begitu menyenangkan dan sifatnya yang ramah membuat kami lebih cepat akrab. Bel sekolah telah berbunyi menandakan pelajaran telah usai. Semua murid berhamburan keluar kelas. Ella menarik lenganku dengan berlari-lari kecil tergopoh-gopoh. “Ayo Suci, cepat!” Aku tak menjawab karena sangat panik. Kami menerobos ratusan murid-murid di sini. Sesampainya di gerbang sekolah, Ella mulai mencari mobil yang menjemput kami. Dia menyipitkan mata, mencari sedan civicnya dari ujung ke ujung dan akhirnya… “Nah… itu dia mobil ayahku.” seru Ella. Aku duduk di sebelah Ella. Sepertinya dia sudah banyak cerita tentang aku ke orang tuanya. Hal ini terbukti ketika ayah Ella menyapaku dengan begitu akrab, padahal kami belum pernah bertemu. Ia begitu ramah dan supel, membuat aku merasa nyaman untuk berbincang-bincang tanpa rasa canggung. Ternyata ibu sudah menyambut kedatangan kami. Banyak makanan ringan di ruang tamu. Ibu mempersilahkan masuk, dan mengajak Ella untuk berbincang- bincang. “La, ayo ke kamarku.” Tanpa berkata apa-apa Ella bangkit dari sofa, dan berjalan mengikutiku. Dia kegirangan saat melihat beberapa koleksi komikku. Dengan cekatan dia memilih komik. Dia mulai membaca komik yang dipilhnya. Tidak terasa 5 bulan kami selalu bersama. Banyak kejadian yang kami lalui. Suka maupun duka. Kami selalu menuangkan apa yang telah terjadi, dari masalah pelajaran, hobby baru, tentang indahnya jatuh cinta dan sakitnya dihianati walaupun hanya sekedar cinta monyet. “La…” Panggilku lirih.Tapi Ella tidak menjawabnya “La…” Panggilku sekali lagi dan dia masih tetap terdiam Dengan setengah berteriak. “Ellaaaaa!” Dia terkejut. “I…iya?” “Akhir-akhir ini kamu terlihat murung dan sering melamun. Ada apa La?” Tanyaku dengan nada penuh kecurigaan.
  • 3. “Siapa bilang? I’m okay!” Jawabnya enteng. “Kamu yakin, La?” Ella hanya menganggukkan kepala cuek. Akhir-akhir ini sifatnya berubah, dia terlihat selalu murung, cuek, cepat marah, dan sering melamun. Tidak seperti biasanya yang selalu ceria, dan selalu terbuka. Mungkin ini hanya perasaanku saja. Sudah tiga hari ini dia absen dari sekolah tanpa keterangan. Ella selalu mengirim surat keterangan jika dia tidak masuk. Dia juga selalu mengabariku tentang keadaannya. Namun, kali ini tidak ada kabar sedikitpun darinya. Aku mulai khawatir dengan keadaannya, aku memutuskan untuk pergi ke rumahnya sepulang sekolah. Dering bel sekolah mulai terdengar dan semua murid bersorak gembira. Aku segera membereskan buku pelajaranku dan pergi meninggalkan sekolah. Orang yang menjemputku atau ojekku telah menunggu di depan gerbang sekolah. Aku meminta padanya untuk mengantarakanku ke rumah Ella. Dalam sepanjang perjalanan aku mencoba untuk menghubungi Ella. Namun tak ada jawaban. “Ellaaaa…” panggilku setengah berteriak. Aku mencoba memanggilnya beberapa kali namun, masih sama seperti yang tadi tidak ada jawaban. Ketika aku mulai putus asa, tiba-tiba terdengar seseorang sedang membuka pintu rumah. Dan aku segera menoleh. “Bi, Ellanya ada?” tanyaku sopan. “Mbak Suci ya? Mbak Ella ada kok.” jawab pembantu Ella. “Boleh saya bertemu dengannya?” “Maaf, mbak Ellanya lagi sakit dan katanya gak mau di ganggu.” “Sakit? Sakit apa Bi?” tanyaku khawatir. “Bibi kurang tau, karena dua hari ini mbak Ella gak keluar dari kamarnya.” “Maksudnya mengurung diri bi? Lalu bagaimana keadaannya sekarang bi?” tanyaku mulai panik. “Terakhir bibi ngantar makanannya, mbak Ella keadaannya mulai membaik.” Sebenarnya aku ingin melihat keadaan Ella namun bibi selalu menghalanginya. “Lalu tante sama om ke mana bi? Kok gak kirim surat ke sekolah atau kasih kabar ke aku?” “Mamanya mbak Ella sedang di Surabaya katanya ada urusan penting, seminggu ini papa mbak Ella ditugaskan sementara di luar kota.” Aku memutuskan untuk pulang. Namun ada sesuatu yang masih mengganjal. Ada
  • 4. apa dengan dia sebenarnya? Apa dia sedang mendapat masalah besar? Mengapa dia tidak bercerita kepadaku, sahabat yang selalu dia percaya sebagai tempat curhat dan membagi rasa suka duka? Banyak pertanyaan yang menghantuiku. Ini adalah hari keenam Ella tidak masuk tanpa keterangan. Kemarin lusa aku mendatangi rumah Ella namun rumah itu terlihat sepi. Sepertinya sedang tidak ada orang di rumah. Untuk kesekian kalinya, aku akan menemuinya esok. Karena hari ini libur aku akan pergi ke rumah Ella di antar pak Mat tukang ojekku. Aku membawa sesuatu untuk Ella. Semoga dia senang dengan apa yang aku bawa. Suasana rumah Ella sangat sepi. Mobil civicnya tidak terparkir di halaman rumahnya. Mungkin mama Ella sedang keluar rumah atau belum pulang dari Surabaya. Ketika akan memencet bel, pintu rumah Ella terbuka dan ternyata si bibi yang membukanya. Setelah berbasa-basi aku segera meminta ijin untuk bertemu dengan Ella. Namun masih saja bibi tidak mengijinkanku. Aku mencoba untuk merayunya berkali-kali. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara gelas terjatuh, sumber suaranya berasal dari kamar Ella. Segera aku berlari ke kamar Ella tanpa memperdulikan larangan bibi. Saat aku membuka pintu kamarnya. “Ellaaaaaaa…!!!” Aku melihat dia akan memakan beberapa obat-obatan berdosis tinggi setelah gelas yang akan diraihnya terjatuh. “Apa yang sedang kamu lakukan?” “Ada apa kamu kemari? Siapa yang menyuruhmu kemari? Aku tidak membutuhkanmu!” kata Ella dengan nada meninggi. Ada apa aku kemari? Siapa yang menyuruku? Dia tidak membutuhkanku? Apa maksudnya? Aku ini sahabatnya. Orang kedua yang selalu berada disampingnya, saat suka maupun duka. “Tidak ada yang menyuruhku kemari, aku kemari karena khawatir akan keadaanmu Ella!” seruku menahan isak tangis. Benar dugaanku Ella sedang mempunyai masalah yang sangat besar hingga membuat dirinya seperti ini. Lihatlah, matanya amat sembab dan berkantung besar, rambutnya berantakan tidak terawat, wajahnya pucat seperti orang yang tidak mempunyai harapan hidup. “Ada apa denganmu Ella? Apa yang sedang terjadi?” tanyaku lembut agar emosi kami tidak pecah. “I… Ibu” dengan terpenggal Ella mencoba untuk mengatakan sesuatu. “Dan Ayahku akan bercerai!”
  • 5. Aku tersentak dan sangat terkejut. Isak tangis yang kami tahan tak terbendungkan lagi. Aku memeluk erat Ella agar dia merasa tenang dan nyaman. Aku melepaskan pelukan untuk Ella setelah ku rasa Ella sudah mulai tenang. Dia duduk di atas tempat tidurnya lemas. “Ella…” aku mencoba membuka pembicaraan dengan nada lembut agar tangisnya tidak terpecah lagi. “Iya?” jawabnya lirih “Aku ingin kamu jujur dan bercerita tentang semua ini apa yang sebenarnya terjadi?” Ella tidak menjawab, dia mencoba mengingat semua apa yang sebenarnya telah terjadi. Beberapa detik kemudian. “Akhir-akhir ini orang tuaku sering bertengkar.” “Memang dulu saat di Surabaya orang tuaku pernah bertengkar kecil namun tidak seperti malam minggu kemarin. Mungkin malam itu adalah puncak dari segalanya hingga berujung dengan kata perceraian” lanjut Ella yang hampir menitihkan air mata. Aku segera menyeka air mataku yang mulai jatuh. “Lalu, orang tuamu sekarang dim ana La?” “Ibu lagi ke Surabaya ambil berkas-berkas untuk perceraian. Ayah keluar kota selama seminggu katanya ada tugas kerja. Aku sudah lelah dengan semua ini. Aku harus selalu mendengar pertengkaran mereka. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku saja.” “La, maaf aku tidak selalu berada disampingmu selama 24 jam. Mungkin aku adalah sahabat yang paling jahat di dunia ini sampai aku tidak tau dengan masalah yang kamu hadapi saat ini. Dan bukan dengan cara bunuh diri kamu menyelesaikan masalah itu. Malah kamu akan menambah masalah, La. Sekarang kamu berusaha agar orang tuamu rujuk kembali dan setelah kamu melakukan usaha itu segera serahkan masalah ini kepada Tuhan. Yakinlah Dia akan menunjukkan jalan keluar yang terbaik.” kataku mencoba menenangkannya. “Bukan kamu yang salah, Ci. Ini salahku. Kamu sudah berusaha menjadi sahabat yang terbaik. Aku sadar apa yang tadi aku lakukan memang salah besar. Tuhan sangat membenci hal itu. Aku akan melakukan semua nasihat dan saran darimu Suci.” kata Ella dengan senyum yang mulai kembali mengembang. Aku sangat senang mendapat kabar dari Ella, karena orang tuanya tidak jadi bercerai. Mereka kembali rukun. Dan malam ini Ella mengundangku untuk makan
  • 6. malam bersama di rumahnya. Kami semua sangat menikmati candle light dinner ini. Tante Anis, Ibu Ella yang memasak semuanya, masakannya sangat enak suasana ruang makan Ella di sulap menjadi lebih romantic dan harmonis. Mereka tampak bahagia dengan keadaannya sekarang. “Suci, terimakasih kamu sudah menjadi sahabat terbaikku, tempat keluh kesahku, tempat aku berbagi rasa suka dan duka. Maaf aku banyak merepotkanmu. Dan aku akan selalu berusaha menjadi sahabat terbaikmu” kata Ella dengan senyum bahagia menghias wajahnya dan kami saling berpelukan.