SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
CADANGAN MIGAS
DI INDONESIA
10 Blok dengan Cadangan Migas Terbesar di Indonesia dan Rasio
Penggantian Cadangan Migas Diprediksi Menyusut di Akhir Tahun
BY
Iswara Wijayanto, ST MT
Indonesia
Adalah adalah Negara kepulauan dengan 17.508 pulau yang saling berjajar yang
dibentang bentangan 3,9 juta km² luas lautan. Luas perairan di seluruh Nusantara
sebesar 7,9 juta km² temasuk Zona Ekonomi Eksklusif.
Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin (2002) mengemukakan bahwa Nusantara memiliki
keanekaragaman yang sangat besar. Disamping mempunyai variasi iklim dan terjadi El
Nino serta La Nina, Indonesia mempunyai struktur pinggiran yang berpotensi
mengandung sumber-sumber daya alam seperti mineral, air, uap alam, minyak dan gas
alam
Data Produksi migas dari cekungan
DATA CADANGAN
Dalam delapan tahun terakhir,
cadangan minyak dan gas nasional terus menyusut. Kondisi ini diperparah dengan
minimnya eksplorasi sebagai dampak efisiensi yang diambil perusahaan migas menyusul
anjloknya harga minyak dunia. Di penghujung 2016, cadangan terbukti minyak
Indonesia hanya 3,6 miliar barel, atau 0,2 persen dari total cadangan dunia. Adapun
cadangan terbukti gas sebesar 103 triliun kaki kubik (tcf), atau 1,6 persen dari total
cadangan dunia.
DATA CADANGAN
DATA CADANGAN
Tak heran bila produksi minyak Indonesia pada 2016 rata-rata hanya 831 ribu
bopd atau menempati peringkat 22 negara penghasil minyak dunia. Sedangkan untuk
gas, produksi Indonesia mencapai 8,2 miliar kaki kubik per hari (bscfd), dan masih
termasuk 10 besar penghasil gas dunia. Di sektor minyak, seperempat hasil produksi
tersebut disumbang Blok Cepu, dengan produksi 208,8 ribu barel per hari (bph).
Saat ini, perkiraan cadangan migas terbukti yang terbesar di Indonesia ada di
Masela. Cadangan gas ditemukan pada tahun 2000 di lapangan Abadi pada
kedalaman laut 457 meter dan 4.230 meter. Awalnya jumlah cadangan yang
ditemukan di perairan Maluku Selatan ini hanya 6,9 tcf. Namun pada 2014 ada
temuan baru sehingga total cadangan menjadi 10,7 tcf.
Cadangan terbesar lain adalah Berau yang ditemukan pada 1998, Rokan,
Muturi, dan Ganal. Gabungan blok Berau, Muturi, dan Wiriagar dikenal dengan
proyek Tangguh. Jumlah cadangan terbukti dan terduga dari tiga blok tersebut
diperkirakan mencapai 18,3 tcf.
DATA CADANGAN
Penelusuran dari Katadata dari berbagai sumber yang dirilis, penemuan
cadangan migas terbesar di Indonesia terjadi pada periode tahun 1970-an dan 1990-an.
Cadangan-cadangan tersebut adalah Mahakam, Rokan, dan Masela.
Monitoring lebih dari 4000 berita migas dari berbagai media untuk periode 2006-2017,
pemberitaan tentang temuan blok migas memang tidak banyak. Ditemukan hanya
kurang dari 100 judul berita dengan kata kunci temuan cadangan blok migas. Berikut ini
adalah beberapa highlight menurut periode waktu terbitnya pemberitaan.
Blok Mahakam, adalah lapangan yang sudah berusia setengah abad. Kontrak blok yang
dioperatori Total E&P ini berakhir pada Desember 2017. Awalnya, eksplorasi blok
pertama kali dilakukan pada 1969 oleh Japex Indonesia dan gagal. Setahun kemudian
Total bergabung dan pada 1972 menemukan cadangan di lapangan Bekapai. Perkiraan
cadangan terbukti dan mungkin (P2) dari blok ini adalah 1,68 miliar barel minyak dan
21,2 triliun kaki kubik gas.
DATA CADANGAN
Di periode 1974-1996 secara berturut-turut ditemukan lapangan-lapangan lain
yang juga menghasilkan minyak dan gas di Blok Mahakam. Ada delapan lapangan
utama penghasil migas yang menjadi penopang produksi Mahakam, yakni Bekapai,
Handil, Tambora, Tunu, Peciko, Sisi, Nubi, dan South Mahakam. Mahakam pun
tercatat sebagai ladang penghasil gas terbesar nasional.
DATA CADANGAN
Di periode 1974-1996 secara berturut-turut ditemukan lapangan-lapangan lain
yang juga menghasilkan minyak dan gas di Blok Mahakam. Ada delapan lapangan
utama penghasil migas yang menjadi penopang produksi Mahakam, yakni Bekapai,
Handil, Tambora, Tunu, Peciko, Sisi, Nubi, dan South Mahakam. Mahakam pun
tercatat sebagai ladang penghasil gas terbesar nasional.
Temuan selanjutnya adalah Muturi, Berau dan Wiriagar. Karena lokasi saling
berdekatan, tiga blok ini dijadikan satu menjadi proyek strategis nasional yang dikenal
dengan proyek Tangguh.
DATA CADANGAN
Gabungan ketiganya untuk cadangan P2 diperkirakan mencapai 18,3 tcf.
Mengingat besarnya skala proyek, meski sudah ditemukan sejak 1998, gas dari Tangguh
baru bisa diproduksi dan dikapalkan pada 2009.
Blok lain yang termasuk dalam kategori besar adalah Masela. Inpex, yang menjadi
operator blok tersebut cadangan gas di lapangan Abadi pada tahun 2000. Cadangan
yang ditemukan juga sangat besar. Namun, hingga kini Blok Masela belum dapat
berproduksi karena masih dalam persiapan pengembangan.
Pencarian Cadangan saat ini
DATA CADANGAN
Kendala Penemuan Sumberdaya Migas
Sejak Blok Cepu ditemukan 15 tahun lalu, Indonesia tidak lagi menemukan cadangan
baru dalam angka yang fantastis. Laporan Wood Mackenzie pada 2013 menyebutkan
bahwa penemuan sumber daya fosil di Indonesia bahkan termasuk yang terkecil di Asia
Tenggara.
Indonesia juga kehilangan potensi eksplorasi mencari cadangan karena minat investor
untuk mengikuti lelang blok migas setiap tahun terus menurun. Bila pada 2014 ada 11
blok yang laku dari 21 blok yang dilelang, tahun lalu ( 2016 ) bahkan tak ada satu pun
pemenang untuk delapan blok konvensional yang ditawarkan.
Untuk menggarap blok migas, memang diperlukan perhitungan yang matang. Apalagi,
blok yang ditawarkan belum tentu memiliki cadangan yang dapat dikomersialisasi.
“Pengeboran sumur juga bisa diulangi seperti halnya yang terjadi di Blok
Kasuri untuk sertifikasi cadangan. Lebih buruk lagi, kontraktor migas harus
kelihangan investasi milaran dolar karena mengebor sumur kering. ”
Kendala Penemuan Sumberdaya Migas
Periode 2010-2015, ada lebih dari US$ 7 miliar investasi migas hilang begitu saja karena
gagal menemukan cadangan
Pada 2015, misalnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan sejak periode 2010-2015, ada lebih dari US$ 7 miliar
atau sekitar Rp 96 triliun investasi migas hilang begitu saja karena gagal menemukan
cadangan. Oleh sebab itu, para geolog mengusulkan agar data subsurface bisa dibuka
karena biasanya terkait satu sama lain.
Pengecekan diperlukan karena kadang ada beberapa struktur yang memiliki kondisi
bagus, namun ada yang kurang optimal. Biasanya, dalam menentukan potensi blok
migas, para ahli mempertimbangan kondisi surface dan sub surface lapangan. Hasil
perhitungannya, kemudian akan memperlihatkan ‘tingkat’ keekonomian dari suatu
blok.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) memprediksi rasio penggantian cadangan migas (Reserve
Replacement Ratio/RRR) akan menyusut di akhir tahun. Penyebabnya
adalah tidak adanya temuan baru, di sisi lain cadangan yang ada saat ini
harus terus diproduksi.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher
mengatakan RRR hingga akhir tahun ini hanya 74%. Padahal Semester I-
2018 bisa mencapai 148%. “Kami kan harus lanjutin produksi sampai ahir
tahun, Akan tergerus terus,” kata dia kepada Katadata.com
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan
RRR hingga akhir tahun ini hanya 74%. Padahal Semester I-2018 bisa mencapai 148%.
“Kami kan harus lanjutin produksi sampai ahir tahun, Akan tergerus terus,” kata dia
kepada Katadata.com
Prediksi tidak tercapainya RRR hingga akhir tahun ini juga disebutkan oleh
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi beberapa waktu lalu. “karena sumur
berproduksi terus menerus Meski pertengahan tahun capaiannya tinggi
tapi di akhir tahun akan menurun”
Sebelumnya tahun 2017 SKK Migas mengklaim bahwa SKK Migas Klaim Rasio
Penggantian Cadangan Migas Indonesia Meningkat. Namun prediksi ini sangat meleset
terhitung dari data saat ini.
Adapun dari 26 PoD itu, PoD I Asap Kido Merah di Blok Kasuri menjadi yang
paling besar memiliki cadangan migas, yakni sebesar 270,74 MMBOE.
Selain itu terbesar lainnya adalah PoD I Merakes yang cadangannya
mencapai 145,36 MMBOE. Perinciannya sebagai berikut:
1. PoD Sikladi dengan cadangan sebesar 0,61 MMBOE,
2. PoD Pematang Phase 2 dengan cadangan 2,64 MMBOE,
3. PoD Ampuh dengan total cadangan 2.06 MMBOE.
4. PoD West Pangkah dengan total cadangan 3,80 MMBOE.
5. Optimasi DSF Area 1-10 dengan total cadangan 5,74 MMBOE.
6. PoD Benggala dengan total cadangan 1,01 MMBOE
7. PoD Komplek Gandaria dengan total cadangan 0,27 MMBOE
8. POD Meliwis dengan total cadangan 4,01 MMBOE
9. PoD Panen dengan total cadangan 10,41 MMBOE
10. PoD Hitam dengan total cadangan 0,93 MMBOE
11. PoD Petapahan Phase 4 dengan total cadangan 2,38 MMBOE
12. PoD Sedingin dengan total cadangan 0,48 MMBOE
13. PoD Semberah dengan total cadangan 9,39 MMBOE
14. PoP Haur Gede dengan total cadangan 2,85 MMBOE
15. PoD Kujung Gas dengan total cadangan 15,63 MMBOE
16. Optimalisasi Ujung Pangkah (5 sumur) dengan total cadangan 2,87 MMBOE
17. PoD I NW Kenanga dengan total cadangan 7,77 MMBOE
18. PoD I Karamba dengan total cadangan 6,61 MMBOE
19. PoD I Merakes dengan total cadangan 145,36 MMBOE
20. PoD Asap,Kido dan Merah dengan total cadangan 270,74 MMBOE
21. PoD Papa dengan total cadangan 9,66 MMBOE
22. Optimalisasi PoD Kaji Semoga dengan total cadangan 1,43 MMBOE
23. Optimasi PoD Jati Asri dengan total cadangan 15,88 MMBOE
24. PoD Uniform East dengan total cadangan 14,81 MMBOE
25. PoP NEB Basement-1 dengan total cadangan 0,95 MMBOE
26. PoD I Sinamar dengan total cadangan 42,00 MMBOE
Konsumsi vs produksi tahun 1965 - 2015
Konsumsi vs produksi perkiraan sampai tahun 2020
Sumber Pembuatan
• https://www.skkmigas.go.id/
• https://databoks.katadata.co.id/ - Nazmi Haddyat Tamara Data Analyst Katadata
• ANALISIS INDUSTRI MINYAK DAN GAS DI INDONESIA: Masukan bagi Pengelola
BUMN Biro Riset LM FEUI

More Related Content

Similar to Cadangan Migas di Indonesia untuk masa depan indonesia emas

DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxFitriHariyanti4
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overviewKgsRidwan
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...Shinta Yanirma
 
Pemanfaatan Barang Tambang
Pemanfaatan Barang TambangPemanfaatan Barang Tambang
Pemanfaatan Barang TambangMira Pribadi
 
Peran Geofisika sebagai Pengamat Energi
Peran Geofisika sebagai Pengamat EnergiPeran Geofisika sebagai Pengamat Energi
Peran Geofisika sebagai Pengamat EnergiArfaq Romadlon
 
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesia
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesiaPresentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesia
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesiaMuh Akbar Triana
 
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Yunita Werdiningrum
 
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fetrisubagyo1
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambanganribath27
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiapdatarawa
 
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptx
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptxEnergi alternatif_20231017_102026_0000.pptx
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptxsyatruliman41
 

Similar to Cadangan Migas di Indonesia untuk masa depan indonesia emas (17)

DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
Investasi di Blok Masela
Investasi di Blok Masela Investasi di Blok Masela
Investasi di Blok Masela
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Pemanfaatan Barang Tambang
Pemanfaatan Barang TambangPemanfaatan Barang Tambang
Pemanfaatan Barang Tambang
 
Peran Geofisika sebagai Pengamat Energi
Peran Geofisika sebagai Pengamat EnergiPeran Geofisika sebagai Pengamat Energi
Peran Geofisika sebagai Pengamat Energi
 
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesia
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesiaPresentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesia
Presentasi fis en akbar - sejarah panas bumi indonesia
 
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
Majalah Energise Edisi 2-2015-draft.12-13
 
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas AssociationTata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
Tata Kelola Hilir Gas Bumi-Indonesian Natural Gas Association
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
 
Urgensi pengendalian produksi batubara baru
Urgensi pengendalian produksi batubara baruUrgensi pengendalian produksi batubara baru
Urgensi pengendalian produksi batubara baru
 
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptx
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptxEnergi alternatif_20231017_102026_0000.pptx
Energi alternatif_20231017_102026_0000.pptx
 
Iptek pada pertambangan
Iptek pada pertambanganIptek pada pertambangan
Iptek pada pertambangan
 

Cadangan Migas di Indonesia untuk masa depan indonesia emas

  • 1. CADANGAN MIGAS DI INDONESIA 10 Blok dengan Cadangan Migas Terbesar di Indonesia dan Rasio Penggantian Cadangan Migas Diprediksi Menyusut di Akhir Tahun
  • 3. Indonesia Adalah adalah Negara kepulauan dengan 17.508 pulau yang saling berjajar yang dibentang bentangan 3,9 juta km² luas lautan. Luas perairan di seluruh Nusantara sebesar 7,9 juta km² temasuk Zona Ekonomi Eksklusif. Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin (2002) mengemukakan bahwa Nusantara memiliki keanekaragaman yang sangat besar. Disamping mempunyai variasi iklim dan terjadi El Nino serta La Nina, Indonesia mempunyai struktur pinggiran yang berpotensi mengandung sumber-sumber daya alam seperti mineral, air, uap alam, minyak dan gas alam
  • 4. Data Produksi migas dari cekungan
  • 5. DATA CADANGAN Dalam delapan tahun terakhir, cadangan minyak dan gas nasional terus menyusut. Kondisi ini diperparah dengan minimnya eksplorasi sebagai dampak efisiensi yang diambil perusahaan migas menyusul anjloknya harga minyak dunia. Di penghujung 2016, cadangan terbukti minyak Indonesia hanya 3,6 miliar barel, atau 0,2 persen dari total cadangan dunia. Adapun cadangan terbukti gas sebesar 103 triliun kaki kubik (tcf), atau 1,6 persen dari total cadangan dunia.
  • 7. DATA CADANGAN Tak heran bila produksi minyak Indonesia pada 2016 rata-rata hanya 831 ribu bopd atau menempati peringkat 22 negara penghasil minyak dunia. Sedangkan untuk gas, produksi Indonesia mencapai 8,2 miliar kaki kubik per hari (bscfd), dan masih termasuk 10 besar penghasil gas dunia. Di sektor minyak, seperempat hasil produksi tersebut disumbang Blok Cepu, dengan produksi 208,8 ribu barel per hari (bph). Saat ini, perkiraan cadangan migas terbukti yang terbesar di Indonesia ada di Masela. Cadangan gas ditemukan pada tahun 2000 di lapangan Abadi pada kedalaman laut 457 meter dan 4.230 meter. Awalnya jumlah cadangan yang ditemukan di perairan Maluku Selatan ini hanya 6,9 tcf. Namun pada 2014 ada temuan baru sehingga total cadangan menjadi 10,7 tcf. Cadangan terbesar lain adalah Berau yang ditemukan pada 1998, Rokan, Muturi, dan Ganal. Gabungan blok Berau, Muturi, dan Wiriagar dikenal dengan proyek Tangguh. Jumlah cadangan terbukti dan terduga dari tiga blok tersebut diperkirakan mencapai 18,3 tcf.
  • 8. DATA CADANGAN Penelusuran dari Katadata dari berbagai sumber yang dirilis, penemuan cadangan migas terbesar di Indonesia terjadi pada periode tahun 1970-an dan 1990-an. Cadangan-cadangan tersebut adalah Mahakam, Rokan, dan Masela. Monitoring lebih dari 4000 berita migas dari berbagai media untuk periode 2006-2017, pemberitaan tentang temuan blok migas memang tidak banyak. Ditemukan hanya kurang dari 100 judul berita dengan kata kunci temuan cadangan blok migas. Berikut ini adalah beberapa highlight menurut periode waktu terbitnya pemberitaan. Blok Mahakam, adalah lapangan yang sudah berusia setengah abad. Kontrak blok yang dioperatori Total E&P ini berakhir pada Desember 2017. Awalnya, eksplorasi blok pertama kali dilakukan pada 1969 oleh Japex Indonesia dan gagal. Setahun kemudian Total bergabung dan pada 1972 menemukan cadangan di lapangan Bekapai. Perkiraan cadangan terbukti dan mungkin (P2) dari blok ini adalah 1,68 miliar barel minyak dan 21,2 triliun kaki kubik gas.
  • 9. DATA CADANGAN Di periode 1974-1996 secara berturut-turut ditemukan lapangan-lapangan lain yang juga menghasilkan minyak dan gas di Blok Mahakam. Ada delapan lapangan utama penghasil migas yang menjadi penopang produksi Mahakam, yakni Bekapai, Handil, Tambora, Tunu, Peciko, Sisi, Nubi, dan South Mahakam. Mahakam pun tercatat sebagai ladang penghasil gas terbesar nasional.
  • 10. DATA CADANGAN Di periode 1974-1996 secara berturut-turut ditemukan lapangan-lapangan lain yang juga menghasilkan minyak dan gas di Blok Mahakam. Ada delapan lapangan utama penghasil migas yang menjadi penopang produksi Mahakam, yakni Bekapai, Handil, Tambora, Tunu, Peciko, Sisi, Nubi, dan South Mahakam. Mahakam pun tercatat sebagai ladang penghasil gas terbesar nasional. Temuan selanjutnya adalah Muturi, Berau dan Wiriagar. Karena lokasi saling berdekatan, tiga blok ini dijadikan satu menjadi proyek strategis nasional yang dikenal dengan proyek Tangguh.
  • 11. DATA CADANGAN Gabungan ketiganya untuk cadangan P2 diperkirakan mencapai 18,3 tcf. Mengingat besarnya skala proyek, meski sudah ditemukan sejak 1998, gas dari Tangguh baru bisa diproduksi dan dikapalkan pada 2009. Blok lain yang termasuk dalam kategori besar adalah Masela. Inpex, yang menjadi operator blok tersebut cadangan gas di lapangan Abadi pada tahun 2000. Cadangan yang ditemukan juga sangat besar. Namun, hingga kini Blok Masela belum dapat berproduksi karena masih dalam persiapan pengembangan.
  • 14. Kendala Penemuan Sumberdaya Migas Sejak Blok Cepu ditemukan 15 tahun lalu, Indonesia tidak lagi menemukan cadangan baru dalam angka yang fantastis. Laporan Wood Mackenzie pada 2013 menyebutkan bahwa penemuan sumber daya fosil di Indonesia bahkan termasuk yang terkecil di Asia Tenggara. Indonesia juga kehilangan potensi eksplorasi mencari cadangan karena minat investor untuk mengikuti lelang blok migas setiap tahun terus menurun. Bila pada 2014 ada 11 blok yang laku dari 21 blok yang dilelang, tahun lalu ( 2016 ) bahkan tak ada satu pun pemenang untuk delapan blok konvensional yang ditawarkan. Untuk menggarap blok migas, memang diperlukan perhitungan yang matang. Apalagi, blok yang ditawarkan belum tentu memiliki cadangan yang dapat dikomersialisasi. “Pengeboran sumur juga bisa diulangi seperti halnya yang terjadi di Blok Kasuri untuk sertifikasi cadangan. Lebih buruk lagi, kontraktor migas harus kelihangan investasi milaran dolar karena mengebor sumur kering. ”
  • 15. Kendala Penemuan Sumberdaya Migas Periode 2010-2015, ada lebih dari US$ 7 miliar investasi migas hilang begitu saja karena gagal menemukan cadangan Pada 2015, misalnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan sejak periode 2010-2015, ada lebih dari US$ 7 miliar atau sekitar Rp 96 triliun investasi migas hilang begitu saja karena gagal menemukan cadangan. Oleh sebab itu, para geolog mengusulkan agar data subsurface bisa dibuka karena biasanya terkait satu sama lain. Pengecekan diperlukan karena kadang ada beberapa struktur yang memiliki kondisi bagus, namun ada yang kurang optimal. Biasanya, dalam menentukan potensi blok migas, para ahli mempertimbangan kondisi surface dan sub surface lapangan. Hasil perhitungannya, kemudian akan memperlihatkan ‘tingkat’ keekonomian dari suatu blok.
  • 16. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi rasio penggantian cadangan migas (Reserve Replacement Ratio/RRR) akan menyusut di akhir tahun. Penyebabnya adalah tidak adanya temuan baru, di sisi lain cadangan yang ada saat ini harus terus diproduksi.
  • 17. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan RRR hingga akhir tahun ini hanya 74%. Padahal Semester I- 2018 bisa mencapai 148%. “Kami kan harus lanjutin produksi sampai ahir tahun, Akan tergerus terus,” kata dia kepada Katadata.com Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan RRR hingga akhir tahun ini hanya 74%. Padahal Semester I-2018 bisa mencapai 148%. “Kami kan harus lanjutin produksi sampai ahir tahun, Akan tergerus terus,” kata dia kepada Katadata.com
  • 18. Prediksi tidak tercapainya RRR hingga akhir tahun ini juga disebutkan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi beberapa waktu lalu. “karena sumur berproduksi terus menerus Meski pertengahan tahun capaiannya tinggi tapi di akhir tahun akan menurun” Sebelumnya tahun 2017 SKK Migas mengklaim bahwa SKK Migas Klaim Rasio Penggantian Cadangan Migas Indonesia Meningkat. Namun prediksi ini sangat meleset terhitung dari data saat ini.
  • 19. Adapun dari 26 PoD itu, PoD I Asap Kido Merah di Blok Kasuri menjadi yang paling besar memiliki cadangan migas, yakni sebesar 270,74 MMBOE. Selain itu terbesar lainnya adalah PoD I Merakes yang cadangannya mencapai 145,36 MMBOE. Perinciannya sebagai berikut: 1. PoD Sikladi dengan cadangan sebesar 0,61 MMBOE, 2. PoD Pematang Phase 2 dengan cadangan 2,64 MMBOE, 3. PoD Ampuh dengan total cadangan 2.06 MMBOE. 4. PoD West Pangkah dengan total cadangan 3,80 MMBOE. 5. Optimasi DSF Area 1-10 dengan total cadangan 5,74 MMBOE. 6. PoD Benggala dengan total cadangan 1,01 MMBOE
  • 20. 7. PoD Komplek Gandaria dengan total cadangan 0,27 MMBOE 8. POD Meliwis dengan total cadangan 4,01 MMBOE 9. PoD Panen dengan total cadangan 10,41 MMBOE 10. PoD Hitam dengan total cadangan 0,93 MMBOE 11. PoD Petapahan Phase 4 dengan total cadangan 2,38 MMBOE 12. PoD Sedingin dengan total cadangan 0,48 MMBOE 13. PoD Semberah dengan total cadangan 9,39 MMBOE 14. PoP Haur Gede dengan total cadangan 2,85 MMBOE 15. PoD Kujung Gas dengan total cadangan 15,63 MMBOE 16. Optimalisasi Ujung Pangkah (5 sumur) dengan total cadangan 2,87 MMBOE 17. PoD I NW Kenanga dengan total cadangan 7,77 MMBOE 18. PoD I Karamba dengan total cadangan 6,61 MMBOE 19. PoD I Merakes dengan total cadangan 145,36 MMBOE 20. PoD Asap,Kido dan Merah dengan total cadangan 270,74 MMBOE 21. PoD Papa dengan total cadangan 9,66 MMBOE 22. Optimalisasi PoD Kaji Semoga dengan total cadangan 1,43 MMBOE 23. Optimasi PoD Jati Asri dengan total cadangan 15,88 MMBOE 24. PoD Uniform East dengan total cadangan 14,81 MMBOE 25. PoP NEB Basement-1 dengan total cadangan 0,95 MMBOE 26. PoD I Sinamar dengan total cadangan 42,00 MMBOE
  • 21.
  • 22. Konsumsi vs produksi tahun 1965 - 2015
  • 23. Konsumsi vs produksi perkiraan sampai tahun 2020
  • 24. Sumber Pembuatan • https://www.skkmigas.go.id/ • https://databoks.katadata.co.id/ - Nazmi Haddyat Tamara Data Analyst Katadata • ANALISIS INDUSTRI MINYAK DAN GAS DI INDONESIA: Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LM FEUI