KATA SAMBUTAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan Karunia-NYA, sehingga dapat tersusun Buku Pedoman Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem.
Buku Pedoman ini disusun sebagai bahan permohonan izin kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya digunakan untuk pedoman bagi para Peserta, Narasumber dan Panitia penyelenggara agar pelaksanaan studi lapangan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan sekaligus dapat memberi informasi tentang program pelaksanaan, sehingga maksud dan tujuannya dapat tercapai.
Kami menyadari bahwa Buku Panduan ini belum sempurna. Segala saran dan masukan dari pihak terkait sangat kami harapkan. Semoga Buku Panduan ini menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta hasil yang dapat dicapai dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan Guru Sosiologi SMA se - Jawa Tengah.
Semarang, 02 Februari 2024
Ketua MGMP Provinsi Jawa Tengah
Luluk Wulandari, S.Pd., M.Pd
Buku Panduan Studi Lasem - MGMP Sosiologi Jawa Tengah
1.
2. IDENTIAS Buku
Judul : Buku Pedoman Studi Lapangan Lasem
Penyusun : Luluk Wulandari dkk
Jumlah Hal. : 78 halaman
Kertas : HVS Putih 80 grm
Semarang, 2024
3. TIM PENYUSUN
Luluk Wulandari, S. Pd., M. Pd,
Fendy Dwi Hardiyanto, M. Pd,
Ibrahim Yazdi, S. Pd., M. Si,
Endah Septiani, M. Pd,
Malik Ridwan Fauzi, M. Pd, dan
Widi Hidayati, S. Sos
Cettra Shandilya LA, S. Pd,
Rita Indrawati, S. Sos., M. Si
Suhadi, S. Pd., M. Pd,
4.
5. KATA SAMBUTAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-NYA, sehingga dapat tersusun Buku Pedoman Optimalisasi
Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem.
Buku Pedoman ini disusun sebagai bahan permohonan izin kepada
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya digunakan untuk pedoman bagi para Peserta, Narasumber
dan Panitia penyelenggara agar pelaksanaan studi lapangan ini dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan sekaligus dapat memberi informasi
tentang program pelaksanaan, sehingga maksud dan tujuannya dapat
tercapai.
Kami menyadari bahwa Buku Panduan ini belum sempurna. Segala saran
dan masukan dari pihak terkait sangat kami harapkan. Semoga Buku
Panduan ini menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik serta hasil yang dapat dicapai dapat bermanfaat
bagi perkembangan dan kemajuan Guru Sosiologi SMA se - Jawa Tengah.
Semarang, 02 Februari 2024
Ketua MGMP Provinsi Jawa Tengah
Luluk Wulandari, S.Pd., M.Pd
6.
7. DAFTAR ISI
COVER
IDENTITAS BUKU
TIM PENYUSUN
KATA SAMBUTAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Kegiatan
C. Nama Kegiatan
D. Tujuan Kegiatan
E. Hasil yang Diharapkan
F. Metode dan Media
G. Sasaran Peserta
H. Waktu dan Tempat
I. Penyaji/ Narasumber
J. Sertifikasi
K. Anggaran
L. Jadwal Kegiatan
M. Panitia Kegiatan
BAB II. PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN LASEM
A. Pembekalan Studi Lapangan Lasem
B. Gambaran Lokasi Studi Lapangan Lasem
1. Museum Nyah Lasem
2. Rumah Oei Lasem
3. Batik Loyang Lasem
4. Ponpes Al Hidayat Lasem
5. Situs Galangan Kapal Dasun
6. Situs Umpak Bea Cukai Pelabuhan Lasem
7. Tambak Dasun
8. Pemberdayaan Komunitas Desa Dasun
- Komunitas Pusaka Dasun
8. - Pokdarwis Pesona Bahari
- Karang Taruna Budhi Luhur
- Komunitas Petani Garam Dasun
- Komunitas Kuliner Emak-emak
BAB III. METODE STUDI LAPANGAN LASEM
A. Pendekatan Penelitian
B. Waktu Penelitian
C. Lokasi Penelitian
D. Fokus/ Subjek Penelitian
E. Tahapan Studi Lapangan
1. Tahap Pra Riset
2. Tahap Riset
3. Tahap Pasca RIset
F. Pedoman Pengamatan dan Pedoman Wawancara
BAB IV. PESERTA STUDI LAPANGAN LASEM
BAB V. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9.
10. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman bangsa Indonesia dari sisi etnis, suku, budaya dan lainnya
sejatinya menunjukkan adanya karakteristik dari setiap suku bangsa
di Indonesia. Pada saat yang sama, kekhasan itu pada umumnya
memiliki kearifan yang pada masa-masa lalu menjadi salah satu
sumber nilai dan inspirasi dalam kehidupan mereka. Sejarah mencatat
bahwa setiap daerah memiliki keunikan sendiri. Kearifan lokal itu tentu
tidak muncul serta merta, tetapi berproses panjang sehingga akhirnya
terbukti, hal itu mengandung kebaikan bagi kehidupan mereka.
Sartini (2004) menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang
ada dalam masyarakat dapat berupa nilai, norma, kepercayaan, dan
aturan-aturan khusus. Lewat program kerjanya, MGMP Sosiologi
Provinsi Jawa Tengah mengajak guru-guru untuk mengenal
keberagaman kearifan lokal dua tempat di Jawa Tengah yang memiliki
keunikan dan kekayaan filosofi hidup. Kegiatan ini akan menjadi role
model yang nantinya dapat diterapkan bapak ibu guru di sekolah
masing-masing. Selain dapat menerapkan di satuan pendidikan,
kegiatan penelitian sosial budaya diharapkan menghasilkan karya tulis
dalam bentuk tulisan yang dapat diterbitkan dalam bentuk buku bunga
rampai ataupun artikel untuk kemudian dikirim ke jurnal bereputasi
nasional.
Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan
pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama
terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin
dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.
Pada implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar
mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk
11. dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah
pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.
Dalam membangun sebuah Komunitas Belajar, terdapat beberapa
tujuan utama yang harus diterapkan. Di antaranya seperti
mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi
informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik, memfasilitasi
anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong peningkatan
kompetensi anggota lewat diskusi dan sharing, serta
mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas
dalam pekerjaan sehari -hari.
Begitu pula dengan Komunitas Belajar Sosiologi Jateng yang
menyelenggarakan kegiatan Studi Lapangan Lasem guna
memfasilitasi anggota komunitas agar terus belajar melalui praktik
secara langsung.
B. Dasar Kegiatan
Dasar Kegiatan Studi Lapangan Lasem adalah sebagai berikut;
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-undang nomor 23 Tahun tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
PP 74 tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
12. 8. Perdirjen GTK Kemendikbud Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
10. MoA dalam join activity antara MGMP Sosiologi SMA Jawa Tengah
dan Jurusan Sosiologi/ Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, UNNES
tahun 2024;
11. Program Kerja MGMP Sosiologi SMA Provinsi Jawa Tengah tahun
2024;
12. Surat Izin Kegiatan Nomor 400.3.8/450 Tahun 2024 Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Perihal
Izin Kegiatan Studi Lapangan Lasem.
C. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Studi Lapangan Lasem. Maksud dari Studi
Lapangan Lasem merupakan kegiatan penelitian sosial disiplin ilmu
sosiologi yang dilakukan di Lasem. Adapun kajian penelitian sosiologi
dalam Studi Lapangan Lasem ini memuat lima tema yaitu; kearifan
lokal masyarakat Lasem, interaksi sosial masyarakat Lasem, kelompok
sosial masyarakat Lasem, pemberdayaan komunitas desa Dasun, serta
gerakan komunitas di Lasem dan perubahan sosialnya. Melalui tema
inilah nantinya akan digunakan untuk menyusun skema kelompok
peserta dan isu kajiannya.
D.Tujuan Kegiatan
Tujuan dari pelaksanaan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi
Jawa Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem ini antara lain:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang berkaitan
dengan studi penelitian masyarakat;
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Sosiologi SMA
sebagai agen pembelajar;
13. 3. Meningkatkan profesionalisme guru Sosiologi SMA dalam rangka
mewujudkan hasil pendidikan yang berkualitas;
4. Meningkatkan kemampuan guru Sosiologi SMA dalam
melaksanakan penelitian sosial budaya di masyarakat;
5. Meningkatkan kemampuan guru Sosiologi SMA dalam menuliskan
hasil penelitian dalam bentuk artikel yang dapat dimuat di jurnal
ber- ISSN.
E. Hasil yang Diharapkan
Setelah pelaksanaan kegiatan ini hasil yang diharapkan adalah:
1. Terfasilitasinya pengembangan profesionalitas guru Sosiologi SMA
sebagai agen pembelajaran;
2. Menumbuhkan minat untuk meneliti bagi guru sosiologi SMA
sebagai bentuk pengembangan profesi;
3. Meningkatkan wawasan pengetahuan tentang meneliti dan
menuliskannya dalam bentuk hasil penelitian berupa artikel jurnal
yang baik dan benar.
F. Metode dan Media
Pelatihan penelitian guru SMA diselenggarakan dengan metode:
1. Ceramah bervariasi;
2. Tanya Jawab;
3. FGD dengan tokoh masyarakat.
4. Tugas Mandiri/ Praktik Kerja Kelompok penelitian;
5. Presentasi.
Media yang digunakan dalam pelaksanaan adalah LCD, Laptop, dan
White board.
14.
15. G.Sasaran Peserta
Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi
Lapangan Lasem menargetkan peserta sejumlah 100 guru Sosiologi
SMA/MA Provinsi Jawa Tengah.
H.Waktu dan Tempat
Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui Studi
Lapangan Lasem, dilaksanakan pada:
Tanggal : 23 s.d 24 Februari 2024
Tempat : The Little Tiongkok of Java Heritage dan Desa Pemajuan
Kebudayaan Dasun Lasem
I. Penyaji/ Narasumber
1. Pegiat Budaya Lasem;
2. Tokoh Masyarakat Desa Dasun.
J. Sertifikasi
Peserta Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah Melalui
Studi Lapangan Lasem akan mendapatkan penghargaan berupa
sertifikat kepesertaan studi lapangan.
K. Anggaran
Kegiatan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa Tengah
Melalui Studi Lapangan Lasem ini dibiayai secara mandiri oleh, dari,
dan untuk guru sosiologi SMA Provinsi Jawa Tengah.
16.
17. L. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan Optimalisasi Komunitas Belajar Sosiologi Jawa
Tengah Melalui Studi Lapangan Lasem ini adalah sebagai berikut.
Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab
Jumat,
23
Februari
2024
13.00 –
15.00
Check in
Penginapan
Sie Perlengkapan
15.00 –
16.00
Registrasi dan
Pembukaan
Bendahara
16.00 –
18.00
Materi Narasumber
18.00 –
19.00
Ishoma Sie Konsumsi
18. 19.00 –
21.00
Museum Nyah
Lasem
Kelompok 1:
19.00 - 19.30
Museum Nyah
Lasem
19.35 - 20.05
Batik Loyang
20.10 - 20.40
Rumah Oei
20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat
Kelompok 2 :
19.00 - 19.30
Batik Loyang
19.35 - 20.05
Rumah Oei
Sie Acara
19. 20.10 - 20.40
Museum Nyah
Lasem
20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat
Kelompok 3 :
19.00 - 19.30
Rumah Oei
19.35 - 20.05
museum Nyah
Lasem
20.10 - 20.40
Batik Loyang
20.50 - 21.50
Ponpes Al
Hidayat
20.40 Mobil
peserta
21. Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab
Sabtu,
24
Februari
2024
05.00 –
07.00
Olahraga Pagi Sie Acara
07.00 –
08.00
Makan Pagi Sie Konsumsi
08.00 -
09.00
09.00 -
09.30
10.00-
12.00
Situs galangan
Kapal & umpak
Kunjungan ke
tambak
Diskusi
Program
pemberdayaan
Komunitas
-komunitas
Pusaka dasun
- komunitas
emak-emak
kuliner
- komunitas
petani garam
Sie Acara
22. Hari Jam Kegiatan Penanggung Jawab
12.00 –
13.00
Ishoma Sie Konsumsi
13.00 Penutup Sie Acara
14.00 Perjalanan
Pulang
-
M. Panitia Kegiatan
Berikut ini merupakan Panitia kegiatan Studi Lapangan Lasem.
Penanggung jawab : Luluk Wulandari, S. Pd., M. Pd
Ketua : Fendy Dwi Hardiyanto, M. Pd
Wakil Ketua : Ibrahim Yazdi, S. Pd., M. Si
Sekretaris : Endah Septiani, M. Pd
Bendahara : Cettra Shandilya LA, S. Pd
Sie Acara : Suhadi, S. Pd., M. Pd
: Rita Indrawati, S. Sos., M. Si
: Ahmad Syaifudin, S. Pd
Sie Pendaftaran : Danang Budi Pratama, S. Pd
Sie Perlengkapan : Malik Ridwan Fauzi, M. Pd
: Exsan Ali Setyonugroho, S. Pd
: Darsulan, S. Pd
Humas & Publikasi : Widi Hidayati, S. Sos
: Elin Marlina, S. Pd
23.
24. BAB II
PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN LASEM
Pelaksanaan Studi Lapangan Lasem ini dilakukan dengan beberapa
kegiatan. Pertama, Pembekalan Studi Lapangan Lasem. Kedua, Studi
Lapangan Lasem. Ketiga, Tindak Lanjut Studi Lapangan Lasem. Pra
Kegiatan Studi Lapangan Lasem meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan
Webinar Penyusunan Karya Ilmiah dan Penelitian Sosiologi dan kegiatan
Gladi Resik Studi Lapangan Lasem. Selanjutnya Studi Lapangan Lasem
meliputi kegiatan penelitian Kawasan Cagar Budaya Lasem dan penelitian
di Situs Bahari dan Ketahanan Pangan serta program Pemberdayaan
Komunitas Desa Dasun. Adapun tindak lanjut kegiatan Studi Lapangan
Lasem selanjutnya adalah kegiatan diseminasi studi lapangan di MGMP
Sosiologi Kabupaten dan Kota Jawa Tengah, serta penyusunan laporan
penelitian Studi Lapangan Lasem yang akan diterbitkan dalam Jurnal
Ilmiah MGMP Sosiologi Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya, paket dari
kegiatan Studi Lapangan Lasem ini adalah sebagai berikut.
A. Pembekalan Studi Lapangan Lasem
Pembekalan Studi Lapangan Lasem merupakan kegiatan membekali
peserta dalam memahami dan menguasai metode penelitian sosiologi
di Lasem. Selain itu, peserta juga dibekali gambaran lokasi penelitian
agar para peserta dapat merancang proses pengumpulan data dengan
baik. Dalam kegiatan pembekalan studi lapangan Lasem ini memuat
dua kegiatan, yaitu webinar penyusunan karya limiah dan penelitian
sosiologi.
1. Webinar Penyusunan Karya Ilmiah dan Penelitian
Sosiologi
Webinar penyusunan karya ilmiah dan penelitian sosiologi yaitu
kegiatan seminar melalui media zoom internet yang didalamnya
25. mengupas tentang metode penelitian etnografi dan model
pembelajaran studi lapangan.
2. Gladi Resik Studi Lapangan Lasem
Gladi resik studi lapangan Lasem yaitu orientasi teknis untuk
peserta dalam mempersiapkan mengikuti studi lapangan Lasem.
B. Gambaran Lokasi Studi Lapangan Lasem
Gambaran lokasi kunjungan merupakan tempat berlangsungnya studi
lapangan Lasem. Gambaran lokasi kunjungan ini merupakan bagian
dari pra riset yang didapatkan hasil kerjasama penjajakan awal antara
peserta dengan informan awal beserta komunitas lokal. Dengan
adanya gambaran lokasi kunjungan ini, diharapkan dapat membantu
peserta dalam menajamkan fokus dan subjek dalam studi lapangan
Lasem.
1. Museum Nyah Lasem
Museum Nyah Lasem yang terletak di Jalan Karangturi V No.2,
Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Museum ini merupakan museum keluarga besar A.
Soesantio sejak dulu. Museum berada di bawah kepemilikan Afnan
Soesantio dan dikelola oleh Yayasan Lasem Heritage. Museum ini
menyajikan informasi mengenai perjuangan perempuan di Lasem
beserta ragam peralatan batik tulis yang menjadi identitas Lasem
hingga saat ini. Museum Nyah Lasem menjelaskan tentang
bagaimana perempuan Lasem berperan untuk perjuangan
kemerdekaan tahun 1947. Kaum perempuan di awal kemerdekaan
membentuk dapur umum untuk menyediakan nasi bungkus bagi
tentara Indonesia. Dalam keterangan 28 November 2023 yang
diterima National Geographic Indonesia, Yayasan Lasem Heritage
26. bersama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten hendak
mengajukan arsip-arsip tersebut dalam kegiatan Memori Kolektif
Bangsa (MKB) yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia (ANRI).
Keterangan: Museum Nyah Lasem (Pop, 2024)
Koleksi yang berada di museum ini cukup beragam, seperti kain
batik tulis khas lasem, foto-foto kuno, buku-buku kuno, peralatan
membuat batik, arsip-arsip, serta peralatan rumah tangga yang
digunakan di Lasem pada masa lalu. Koleksi ditampilkan rapi dan
dilengkapi keterangan pada setiap koleksinya, dan museum ini
tidak membatasi siapapun yang ingin menyumbangkan koleksi.
Koleksi unggulan yang dipamerkan di dalam museum berupa foto-
foto Nyonya yang pernah tinggal di Lasem serta arsip surat
perdagangan Batik Lasem. Kompleks museum Nyah Lasem terdiri
atas Rumah Kuno Tradisional Tionghoa dan bangunan samping
27. yang digunakan sebagai guesthouse, selain itu terdapat juga
bangunan di belakang yang akan digunakan sebagai community
center.
2. Rumah Oei Lasem
Keterangan: Rumah Oei Lasem (Pop, 2024)
Rumah Oei Lasem terletak di Jalan Jatigoro, Karangturi, Lasem,
Jawa Tengah. Rumah itu berdiri sejak 1818 atau juga telah berusia
200-an tahun. Konstruksi rumah ini masih asli. Kayu-kayunya tak
ada yang diubah. Lantainya terakota berlapis semen. Bangunannya
sederhana tapi terkesan megah khas Cina kuno abad 17-18-an. Di
dalam Rumah Oei terdapat koleksi foto-foto keturunan keluarga
Oei. Lemari kuno dan etalase kaca masa lalu ikut mejeng. Di situlah
dipajang kaset-kaset era 1950-an sampai 1990-an karya musikus
Cina, Jawa, Amerika, Inggris, Australia, dan Indonesia.
28. 3. Batik Loyang Lasem
Keterangan: Batik Loyang Lasem (Pop, 2024)
Batik Loyang Lasem terletak di Jl. Karangturi Gg. 4 No.13 A,
Mahbong, Karangturi, Kec. Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Rumah batik ini melayani jual kain, sarung, dan selendang
batik tulis lasem. Adapun pakaian jadi pria maupun wanita juga
tersedia di Batik Loyang Lasem.
4. Ponpes Al Hidayat Lasem
29. Keterangan: Ponpes Al Hidayat Lasem (Internet, 2024)
Pondok Pesantren Al - Hidayat didirikan oleh Almaghfurlah Simbah
KH. Ma'shoem Ahmad pada tahun 1916 Masehi di desa Soditan
Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Keberadaan Pondok
Pesantren Al-Hidayat terletak kurang lebih 370 m dari pantai laut
jawa.
KH. Ma'shoem Ahmad pada mulanya berguru (nyantri) di Pondok
Pesantren Jamsaren-Solo. Kemudian dilanjutkan di Pondok
Pesantren Bangkalan Madura di bawah asuhan KH. Cholil, selain
itu beliau juga berguru pada kiyai - kiyai besar lain. setelah
menikah dengan Nyai Hj. Nuriyyah beliau berdagang topi di
Jombang namun tidak berlangsung lama karena beliau mempunyai
tekad yang kuat untuk terus mengadakan dakwah dan melawan
penjajahan Belanda, sehingga pada tahun 1916 M beliau
mendirikan Pondok Pesantren Al-Hidayat dengan maksud untuk
30. meningkatkan kegiatan dakwah, belajar mengajar, ibadah dan
mengumpulkan massa untuk bersama-sama melawan penjajahan.
Pesantren yang dirintisnya tersebut pada awal mulanya hanya
terdapat empat santri, kemudian pada masa - masa selanjutnya
banyak sekali santri - santri yang berdatangan, terutama mereka
yang mempunyai semangat, visi, misi dan keinginan yang sama
dengan beliau.
Sistem Pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Al-Hidayat dari
mulai berdiri dan semasa hidup KH. Ma'shoem dan KH. Ahmad
Syakir menganut pendidikan salafy, yaitu khusus mengkaji ilmu -
ilmu agama yang bersumber dari kitab kuning (klasik) baru pada
periode Nyai Hj. Azizah Ma'shoem dan KH. Zaenuddin Maftuchin
sistem pendidikan berubah memadukan salafi dan sekolah formal
yang kurikulumnya selain mengacu pada kitab kuning juga
menggunakan kurikulum Departemen Agama.
5. Situs Galangan Kapal Dasun
Galangan Kapal Dasun merupakan tempat yang berfungsi sebagai
galangan kapal sekaligus bengkel kapal. Situs Galangan Kapal atau
Dok Kapal Dasun dibagi menjadi 3 periode yaitu periode pra
kolonial, masa Kolonial Belanda dan masa Pendudukan Jepang.
Selain memiliki nilai sejarah yang besar dalam penyuplai alat
transportasi maritim tempo dulu, Situs Dok Kapal memiliki sumber
ilmu pengetahuan dan teknologi kuno dalam ilmu perkapalan.
31. Keterangan: Situs Galangan Kapal Dasun (Angga Hermansah, 2024)
Sungai Dasun Lasem menjadi salah satu titik jalur rempah di
nusantara yang mengakibatkan terjalinnya silang budaya yang
berlangsung selama berabad-abad. Kekuatan maritim nusantara
pada masa jayanya yakni zaman Sriwijaya dan Majapahit, saat itu
Lasem sudah sangat eksis menjadi salah satu penyumbang
infrastruktur maritim yakni keberadaan galangan kapal dengan
produknya yang melegenda adalah Jung Jawa. Keberadaan teluk
Rembang dan bahan baku kayu jati membuat Dasun-Lasem
menjadi lokasi yang sangat logis dan aman dalam pembuatan
kapal.
6. Situs Umpak Bea Cukai Pelabuhan Lasem
Situs Umpak Kantor Bea Cukai Pelabuhan Lasem dibangun saat
Belanda menguasai Lasem pada abad ke 18. Tujuannya sebagai
tangsi militer juga untuk kepentingan penguasaan ekonomi jalur
32. Sungai Lasem yang menjadi pelabuhan dan galangan kapal. Keluar
masuknya kapal di Sungai Dasun Lasem harus atas restu tempat
ini. Sungai Dasun Lasem menjadi salah satu titik jalur rempah di
nusantara yang mengakibatkan terjalinnya silang budaya yang
berlangsung selama berabad-abad. Kekuatan maritim nusantara
pada masa jayanya yakni zaman Sriwijaya dan Majapahit, saat itu
Lasem sudah sangat eksis menjadi salah satu penyumbang
infrastruktur maritim yakni keberadaan galangan kapal dengan
produknya yang melegenda adalah Jung Jawa. Keberadaan teluk
Rembang dan bahan baku kayu jati membuat Dasun-Lasem
menjadi lokasi yang sangat logis dan aman dalam pembuatan
kapal.
Keterangan: Situs Umpak Bea Cukai Dasun (Angga Hermansah, 2024)
7. Tambak Dasun
Keberadaan Tambak Dasun sudah ada sejak jaman kolonial
bahkan jauh di zaman sebelumnya. Budidaya Bandeng lebih
dahulu ada daripada pembuatan garam setidaknya bisa dilihat
33. dalam foto tentara sekutu saat melakukan pengintaian di Lasem
dengan memotret Galangan Kapal Dasun pada tahun 1947 saat
terjadi agresi militer Belanda pertama. Dalam foto udara tersebut
terlihat jelas bahwa petak-petak ladang garam di tengah tambak
belum ada. Foto tambak Dasun pada saat itu masih polosan tanpa
terlihat petak ladang garam. Meskipun jika foto tersebut diambil
pada saat musim penghujan, petak ladang garam di tiap tambak
seharusnya masih bisa dilihat, karena tambak garam biasanya
tidak terlalu dalam dan cenderung dangkal petak ladang
garamnya, atau orang Dasun sering menyebutnya menyebutnya
layapan.
Garam dan bandeng bagi masyarakat Desa Dasun bukan hanya
dimaknai sebagai komoditas atau barang dagangan saja. Garam
dan bandeng adalah sebuah warisan kebudayaan yang selama
beratus tahun bisa menghidupi masyarakat Desa Dasun. Bukan
34. sekedar komoditas yang hanya dimaknai barang dagang dan
hasrat ekonomi saja, garam dan bandeng dasun adalah sebuah
identitas. Garam dan bandeng dasun merupakan entitas
kebudayaan Desa Dasun yang menghasilkan turunan kebudayaan.
Keterangan: Situs Tambak Garam Dasun (Angga Hermansah, 2024)
Bandeng dan Garam Dasun tidak bisa dipisahkan dari tambak
Dasun. Kondisi musim juga sangat berpengaruh terhadap hasil
tambak Dasun. Jika musim penghujan atau rendengan pemilik
tambak mulai menebar bibit bandeng atau nener ke dalam tambak.
Jika musim kemarau, tambak Dasun digunakan untuk
memproduksi garam.
35. Keterangan: Tradisi Ngirup di Tambak Bandeng Dasun (Angga
Hermansah, 2024)
8. Pemberdayaan Komunitas Desa Dasun
Pemerintah Desa, dalam posisi ini sebagai insider yang memiliki
kedekatan personal dengan masyarakat. Melakukan pendekatan
awal dengan masyarakat melalui Komunitas Pusaka Dasun dengan
membuat Pemetaan sederhana tentang potensi desa yang dimiliki.
Selanjutnya mulai mengaktivasi warga yang dimulai dari kerabat
atau teman terdekat untuk bergerak berkegiatan. Dialog-dialog
untuk memproduksi pengetahuan mulai diselenggarakan di
berbagai kalangan untuk menggali pengetahuan dan membangun
model pemajuan desa, yang selanjutnya akan dikembangkan
menjadi program pemberdayaan sesuai dengan potensi dan
kebutuhan masyarakat desa.
Desa dasun memiliki beberapa komunitas penggerak
pemberdayaan, yang sekaligus juga menjadi komunitas penggerak
desa pemajuan kebudayaan. Beberapa komunitas lokal tersebut
36. diantaranya; Komunitas Pusaka Dasun, Pokdarwis Pesona Bahari,
Karang Taruna Budhi Luhur, Komunitas Petani Garam Dasun, dan
Komunitas Emak-emak Kuliner.
- Komunitas Pusaka Dasun
Keterangan: Komunitas Pusaka Dasun (DHS, 2016)
Komunitas Pusaka Dasun merupakan komunitas pelestari yang
beranggotakan anak-anak muda Desa Dasun. Komunitas ini
dikukuhkan pada 30 september 2016 oleh Sujarwo selaku Kepala
Desa Dasun. Komunitas ini berperan dalam proses pengkajian dan
pengembangan objek kebudayaan desa.
37. - Pokdarwis Pesona Bahari
Keterangan: Pokdarwis Pesona Bahari (DHS, 2016)
Pokdarwis "Pesona Bahari" Desa Dasun merupakan kelompok
Sadar Wisata yang didirikan pada tahun 2016 di bawah
kepemimpinan Joko Supeno. Dengan anggota sebanyak 20 orang,
pokdarwis ini bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata
di Desa Dasun melalui perencanaan dan pelaksanaan berbagai
program dan kegiatan yang mendukung pengembangan potensi
wisata di daerah tersebut. Ketua Pokdarwis "Pesona Bahari" Joko
Supeno, memimpin kelompok ini dengan semangat dan visi untuk
menjadikan Desa Dasun sebagai destinasi wisata yang menarik
dan berdaya saing. Salah satu fokus utama pokdarwis adalah
melestarikan dan mengembangkan kekayaan kuliner lokal Desa
Dasun. Di antara inisiatifnya adalah pelestarian dan promosi
38. hidangan tradisional seperti urap latoh, berbagai olahan bandeng,
dan kreasi-kreasi kuliner khas desa.
- Karang Taruna Budhi Luhur
Keterangan: Tradisi bersih sungai (DHS, 2024)
Karang Taruna “Budhi Luhur” Desa Dasun telah memainkan peran
yang signifikan dalam pelestarian permainan tradisional anak-anak
sejak awal pembentukannya. Sejak awal, mereka telah
berkomitmen untuk mempertahankan warisan budaya yang kaya
dan memberikan anak-anak pengalaman bermain permainan
tradisional yang kini mulai tergeser oleh tren modern.Selain itu
kegiatan yang sering dilakukan oleh Karang Taruna Desa Dasun
bersama pemuda dan pemerintah Desa Dasun adalah
membersihkan sampah yang berada di aliran Sungai Lasem, hal ini
dilakukan karena pemuda Desa Dasun menyadari bahwa
banyaknya sejarah yang berada di Sungai Lasem sehingga
pembersihan ini dilakukan agar ketika peneliti ataupun wisatawan
yang hadir di daerah aliran Sungai Lasem termasuk Desa Dasun
merasa nyaman saat berkunjung.
39. - Komunitas Petani Garam Dasun
Kelompok Petani Garam Desa Dasun telah menjadi kekuatan yang
tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya lokal Desa Dasun.
Kelompok ini memiliki tujuan utama untuk mengkoordinasikan para
petani garam di Desa Dasun. Aktivitas petani garam bukan hanya
menjadi mata pencaharian, tetapi juga merupakan bagian dari
kebudayaan lokal. Pembuatan garam dan penggunaan alat-alat
tradisional masih tetap lestari di Desa Dasun, menciptakan ikatan
kuat antara petani garam dan kearifan lokal desa.
40. - Komunitas Kuliner Emak-emak
Emak-emak kuliner Dasun, sekelompok perempuan tangguh dari
Desa Dasun, telah menjadi sosok sentral dalam kegiatan Festival
Bandeng Mrico yang diadakan oleh Daya Warga, sebuah inisiatif
dari kader PKK Desa Dasun. Dalam festival ini, emak-emak kuliner
Dasun menampilkan keahlian kuliner mereka dengan memasak
masakan lokal khas Desa Dasun, yang menjadi daya tarik utama
bagi pengunjung festival. Koordinator dari kelompok emak-emak
kuliner ini adalah Ibu Suparmi dan Ibu Harnanik, dua tokoh yang
memiliki peran kunci dalam memastikan kelancaran dan
kesuksesan kegiatan tersebut. Sejak awal persiapan hingga
penyajian akhir, kader PKK Desa Dasun yang dikenal dengan
julukan "emak-emak kuliner Dasun" ini telah bekerja keras untuk
menyajikan hidangan lezat dan autentik kepada pengunjung.
Tidak hanya terlibat dalam Festival Bandeng Mrico, emak-emak
kuliner Dasun juga turut ambil bagian dalam acara Learning Tour
SMA, Gemar Makan Ikan dan Grebeg Tumpeng Pesisiran.
41. BAB III
METODE STUDI LAPANGAN LASEM
A. Pendekatan Penelitian
Studi Lapangan Lasem ini menggunakan pendekatan etnografi.
Etnografi, dalam pengertian umum adalah tulisan, diskripsi,
penggambaran, tentang sukubangsa tertentu. Deskripsi tersebut
berisi tentang berbagai hal menyangkut kehidupan manusia, baik
aspek fisik (ciri-ciri biologis) maupun non fisik misalnya nilai, adat
istiadat, dan cara hidup. Etnografi konvensional umumnya berupa
deskripsi tertulis. Kalaupun disertai dengan sajian visual umumnya
berupa ilustrasi tentang sesuatu yang bersifat fisik.
Etnografi Sebagai Kerja lapangan:
● Perilaku masyarakat dipelajari dalam konteks sehari-hari
● Data dikumpulkan dengan berbagai teknik, terutama
melalui observasi dan percakapan.
● Pengumpulan data bersifat fleksibel dan tidak terstruktur
untuk menghindari pengaturan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang memaksakan kategori pada apa yang
dikatakan dan dilakukan orang.
● Fokusnya biasanya pada satu latar atau kelompok dan
berskala kecil.
● Analisis data melibatkan interpretasi makna dari tindakan
manusia yang digambarkan dan dijelaskan
(Atkinson dan Hammersley 1998: 110-11, dalam Gunawan, 2024)
B. Waktu Penelitian
Studi Lapangan Lasem ini dilakukan selama tiga bulan. Dari durasi
waktu tersebut dimulai dari kegiatan pra riset, riset, dan pasca
riset. Untuk detailnya dapat dilihat pada bagian Tahapan Riset.
42. Adapun waktu efektif studi lapangan Lasem dilakukan selama dua
hari, tepatnya pada tanggal 23 s.d 24 Februari 2024. Proses
penelitian tetap berlangsung hingga menghasilkan produk laporan
penelitian dalam bentuk artikel penelitian yang diterbitkan dalam
Jurnal Ilmiah MGMP Sosiologi Jawa Tengah.
C. Lokasi Penelitian
Studi Lapangan Lasem ini dilakukan di kawasan Lasem tepatnya
di desa Karangturi dan Desa Dasun. Adapun lokasi penelitian pada
studi lapangan Lasem diantaranya: Museum Nyah Lasem, Batik
Loyang, Rumah Oei, Situs Galangan Kapal Dasun, Situs Umpak
Dasun, dan Situs Tambak Dasun.
D. Fokus/ Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil kesepakatan bersama saat pembekalan materi
studi lapangan Lasem, berikut ini merupakan fokus penelitian
yang hendak dikaji;
● Kearifan lokal masyarakat lasem
● Interaksi sosial masyarakat lasem
● Pemberdayaan komunitas di desa dasun
● Gerakan komunitas di Lasem dan perubahan sosialnya
Untuk mendukung fokus penelitian tersebut, studi lapanan Lasem
ini juga melibatkan beberapa komunitas di Lasem dan Dasun
diantaranya;
● Yayasan Lasem Heritage
● Discover Lasem
● Komunitas Pusaka Dasun
● Komunitas Emak-emak Kuliner Dasun
● Komunitas Petani Garam
43. Diantaranya lokasi penelitian dan fokus penelitian inilah, terdapat
subjek penelitian. Adapun subjek penelitian dalam studi lapangan
Lasem kali ini adalah sebagai berikut;
● Pegiat Museum Nyah Lasem
● Pemilik Batik Loyang dan pembatiknya
● Pemilik Rumah Oei
● Pemilik Situs Galangan Kapal Dasun
● Pemilik Situs Umpak Dasun
● Pemilik Situs Tambak Dasun
● Pengurus Yayasan Lasem Heritage
● Guide Discover Lasem
● Anggota Komunitas Pusaka Dasun
● Emak-emak Desa Dasun
● Petani Garam Dasun
● Kepala Desa Dasun
● Perangkat Desa Dasun
● Guide Wisata Bahari Dasun
● Pengelola Warung Apung Dasun
E. Tahapan Studi Lapangan
1. Tahap Pra Riset
Tahap Pra Riset yaitu tahap persiapan untuk melakukan riset.
Sebelum melakukan studi lapangan, para peserta
mendapatkan bekal penelitian diantaranya;
● Punya pertanyaan.
● Memungkinkan untuk diteliti.
● Menentukan cara mendapatkan data.
● Mempersiapkan kelengkapan perangkat pencarian data.
● Seperangkat pedoman konseptual (dalam pikiran).
2. Tahap Riset
Tahap selanjutnya adalah tahap riset. Tahap memuat kegiatan
pengumpulan data. Pada saat pengumpulan data, para peserta
44. kegiatan ini diharapkan telah menjalin kerja sama dengan
sekelompok orang dalam jangka waktu tertentu dalam latar
alamiah mereka. Selain menjalin kerjasama, peserta dalam
studi lasem ini juga diharapkan telah menentukan informan.
Adapun batasan dalam menentukan informan adalah sebagai
berikut;
● Menyeleksi siapa yang kita tolak karena semua orang itu
punya informasi.
● Memilih siapa yang akan diteliti. Informan yang dianggap
dapat membantu memahami kehidupan suatu komunitas
yang diteliti.
Sumber: Gunawan, 2024
3. Tahap Pasca Riset
Tahap selanjutnya adalah pasca riset. Pada tahap ini peserta
melakukan kegiatan analisis data, prosedur, dan outcome.
45. Sumber: Gunawan, 2024
F. Pedoman Pengamatan & Pedoman Wawancara
Untuk membantu peserta dalam melakukan studi lapangan
Lasem, berikut ini merupakan gambaran pedoman pengamatan
dan wawancaranya. Pada bagian ini para peserta studi lapangan
Lasem dapat mengembangkan sendiri secara detail dengan cara
menurunkan pertanyaan ke jenjang yang lebih dalam (probing).
1. Pedoman Pertanyaan dan Wawancara Lokasi Penelitian Lasem
● Ada berapa museum di lasem, apa saja?
● Apa bedanya museum nyah lasem dengan museum
lainnya?
● Tahun berapa didirikan museum nyah lasem?
● Apa yang menjadi motif pendirian museum nyah lasem?
● Siapa saja pengurus museum nyah lasem?
● Apa saja koleksi museum nyah lasem?
● Siapa saja yang pernah mengunjungi museum nyah lasem?
● Apa kekurangan dari museum nyah lasem?
● Siapa yang memiliki museum nyah lasem?
● Apakah ada penerus kepemilikan museum nyah lasem?
● Mengapa namanya rumah oei?
● Apa saja yang ditawarkan saat berkunjung di rumah oei?
● Bagaimana sejarah pendirian rumah oei?
● Mengapa rumah oei bisa lestari sampai sekarang?
● Apa saja tantangan untuk melestarikan rumah oei?
46. ● Apa langgam arsitektur rumah oei?
● Mengapa rumah oei banyak dikunjungi?
● Siapa saja yang pernah mengunjungi rumah oei?
● Apa pengaruh rumah oei bagi interaksi sosial di lasem?
● Bagaimana suka duka melestarikan rumah oei?
● Siapa saja yang tidak boleh masuk ke rumah oei?
● Bagaimana sejarah ponpes alhidayat?
● Siapa yang mendirikan ponpes alhidayat?
● Apa pengaruh ponpes alhidayat terhadap interaksi sosial di
lasem?
● Apa saja kontribusi ponpes alhidayat bagi kehidupan
masyarakat di lasem?
● Apa saja nilai nilai yang diajarkan di ponpes al hidayat?
● Mengapa nilai nilai itu diajarkan?
● Siapa saja yang pernah mondok di ponpes alhidayat?
● Apa hubungan ponpes alhidayat dengan interaksi antar
etnis di lasem?
● Apakah pernah ada konflik antar ponpes di lasem?
● Ada berapa ponpes selain alhidayat di lasem?
● Mengapa lasem juga disebut sebagai kota santri?
● Bagaimana santri lasem berinteraksi dengan masyarakat
lasem?
● Apakah penah ada kunjungan dari komunitas thionghoa
lasem di ponpes alhidayat?
● Apakah ponpes alhidayat pernah mengunjungi komunitas
tionghoa di lasem?
● Apakah ponpes alhidayat ikut membantu prosesi
keagamaan atau perayaan komunitas tionghoa di lasem?
● bagaimana kondisi santri ponpes alhidayat sekarang?
● Apa yang disebut batik loyang?
● Siapa pemilik batik loyang?
● Dimana diproduksinya batik loyang?
● Apa ciri khas batik loyang?
● Mengapa batik loyang didirikan?
47. ● Bagaimana sejarah batik loyang?
● Apakah ada hubungan batik loyang dengan lasem kota
pusaka?
● Apakah batik loyang punya kompetitor?
● Berapa saja karyawan di batik loyang?
● Siapa saja karyawan di batik loyang?
● Apa hubungan batik loyang terhadap interaksi sosial di
lasem?
● Bagaimana strategi batik loyang terhadap kunjungan
wisatawan?
● Apa tantangan batik loyang kendepan?
● Apa pendapat pemilik batik loyang terhadap printing motif
batik?
● DLL
2. Pedoman Pertanyaan dan Wawancara Lokasi Penelitian Dasun
● Bagaimana Sejarah Galangan Kapal di Dasun?
● Apa yang melatarbelakangi pembuatan kapal jaman dahulu
berlokasi di Dasun Lasem?
● Mengapa Lasem begitu penting dalam perdagangan tempo
dulu?
● Bagaimana peran sungai lasem dalam interaksi sosial
budaya ?
● Apa hubungannya antara galangan kapal dasun dengan
proses interaksi budaya di Lasem?
● Nilai penting apa yang terkandung di dalam situs galangan
kapal dasun?
● Mengapa dulu kantor bea cukai pelabuhan lasem
ditempatkan di Desa Dasun?
● Bagaimana sejarah perkembangan pelabuhan lasem?
● Apakah pelabuhan lasem mempengaruhi interaksi sosial
budaya di lasem?
● Bagaimana sejarah tambak di Dasun?
48. ● Mengapa tambak dasun masih eksis sampai sekarang?
● Apa saja yang dihasilkan dari tambak dasun?
● Apa peran tambak Dasun bagi kondisi sosial budaya
masyarakat Dasun?
● Bagaimana agar tambak Dasun agar terus lestari?
● Apa istimewanya bandeng Dasun?
● Apa istimewanya garam Dasun?
● Garam dan Bandeng lebih dahulu mana diproduksi di Desa
Dasun?
● Bagaimana cara budidaya ikan bandeng menurut warga
dasun?
● Bagaimana cara produksi garam menurut warga dasun?
● Apa yang mempengaruhi produksi bandeng di tambak
dasun?
● Apakah bandeng dasun menggunakan pakan ?
● Bagus mana produksi bandeng tanpa pakan dan dengan
pakan?
● Dimasak apa saja olahan bandeng dasun?
● Apakah ritual tradisi di dasun menggunakan bandeng?
● Apa saja yang mempengaruhi pembuatan garam dasun?
● Berapa tambak garam di dasun?
● Berapa tambak bandeng di Dasun?
● Apakah ada anak dasun yang bercita cita menjadi
petambak dasun?
● Apa tantangan dan hambatan budiaya ikan bandeng?
● Apa tantangan dan hambatan memproduksi garam di
tambak dasun?
● Apa saja prosesi atau tradisi di tambak dasun?
● Siapa saja yang ikut prosesi tradisi di tambak dasun?
● Bagaimana respon warga lasem soal bandeng dasun?
● Bagaimana respon warga lasem soal garam dasun?
● DLL
49. BAB IV
PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan Studi Lapangan Lasem ini adalah para Guru Sosiologi
se Jawa Tengah yang memiliki latar belakang kecintaan dalam
melakukan penelitian sosial. Berikut ini merupakan sekilas peserta
kegiatan sebagai instrumen saling mengenal satu sama yang lain.
No. Foto Deskripsi
1 Adi Abasaki, S.Pd
Pidodo Kulon RT 05 RW 01
Patebon Kendal
SMA Negeri 1 Kendal
Kegiatan bisa berjalan lancar,
panitia bisa menyediakan
akses transportasi sehingga
explore untuk studi lapangan
bisa berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan study
lapangan semoga bisa
fleksibel.
50. No. Foto Deskripsi
2 ALFARIANI RAHMAWATY,
S.Pd.
JL. Sultan Agung No. 60A RT
03 RW 05 Kelurahan Brebes
Kec. Brebes Kab. Brebes
SMA NEGERI 1 JATIBARANG
BREBES
DAPAT BERJALAN DENGAN
BAIK DAN LANCAR. Semoga
kegiatan study lapangan dan
diskusi tentang berbagi materi
dan perangkat modul ajar
tetap dilaksanakan oleh MGMP
Provinsi untuk membantu
kelancaran pembelajaran guru
sosiologi Provinsi Jawa Tengah
3 Aminudin, S.Pd.I
Jl. Raya Barat Banjaranyar no.
23 Balapulang Tegal
SMA Al Muawanah Balapulang
Bisa mengimplementasi dlm
kehidupan. Tingkatkan dan
lanjutkan
51. No. Foto Deskripsi
4 Asterika Dwiana, S.Pd
Sraten RT.03 RW.13 Pucangan
Kartasura, Sukoharjo, Jawa
Tengah
MAN 1 Surakarta
Mendapatkan ilmu baru
tentang penelitian sosial yang
berkaitan dengan
pemberdayaan masyarakat
5 Cettra Shandilia Latunusa
Ambawani, S.Pd.
Bukit Permai Regency Blok B
11, Mojosongo, Surakarta
SMA Negeri 6 Surakarta
Kegiatan yang terjadwal
sehingga dapat digunakan
untuk bukti kinerja guru.
Selalu semangat apapun
rintangannya
52. No. Foto Deskripsi
6 DRA. Hj. Kirkis Retno
Wulandari,M.M
Jln Rumpun Diponegoro gang
VIII/154 Banyumanik
Semarang
SMA Kesatrian1 Semarang
Dapat meningkatkan
kemampuan siswa dlm
mempelajari materi ttg
pemberdayaan komunitas
berbasis kearifan lokal
masyarakat di desa Dasun. Utk
kegiatan mgmp Sosiologi perlu
ditingkatkan
7 Eka Fitriyani, S.Pd.
Pakujati 03/05, Paguyangan,
Brebes, Jawa Tengah
SMA Negeri 1 Bantarkawung
Dapat berjalan baik dan lancar.
Semoga kegiatan study
lapangan dan diskusi tentang
berbagi materi dan perangkat
modul ajar tetap dilaksanakan
oleh MGMP untuk membantu
kelancaran pembelajaran
sosiologi Provinsi Jateng
53. No. Foto Deskripsi
8 ENDAH SEPTIANI, S. Pd., M.
Pd.
Perumahan Pondok Modern
Selamat No. 5 Kendal
SMAN 1 Gringsing
Kegiatan memberikan manfaat
luas. Semangat dalam
mengajak kebaikan
9 Erinda Larasati, S.Pd
Kebalen 005/001, Kutoharjo,
Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Rembang
Semoga kegiatan berjalan
dengan lancar, mendapatkan
banyak ilmu, pengalaman, dan
menambah banyak lingkup
pertemanan. Sudah cukup
baik, dan semoga lebih banyak
partisipasi dari sekolah-
sekolah lainnya untuk
meramaikan acara MGMP
Sosiologi Provinsi.
54. No. Foto Deskripsi
ESTER RENI SAWITRI,S.Pd
PERUM DEPKES A7/ 2
MAGELANG
SMA NEGERI 1 GRABAG
Lancar dan sukses. Acara
dilaksanakan sesuai rundown
yang sudah dibuat
10 Fendy Dwi Hardiyanto, S.Pd
Wirosari, Patean, Kendal
SMA N 1 KENDAL
1. Ketemu teman-teman guru
sosiologi Jawa Tengah
2. Mempelajari kehidupan
masyarakat Lasem dan Dasun
dr perspektif sosiologi
3. Menghasilkan tulisan
tentang kehidupan masyarakat
Lasem/Dasun. Waktu kegiatan
ditambah lagi jadi 2 hari
55. No. Foto Deskripsi
11 Ibrahim Yazdi, S.Pd.,M.Si
Perum Bumi Elok Sejahtera
Blok A26 Pengabean Kec.
Dukuhturi Kab. Tegal Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Kramat
Semoga menambah
pengetahuan dan memperluas
fungsi kita selaku pendidik
khususnya Guru Sosiologi
12 Ika Rostika Damayanti, S.IP
Perum. Griya adi karya, Jln.
Anggrek G113, Gandasuli-
Brebes
SMA N 3 Brebes
Dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Semoga kegiatan
studi lapangan dan diskusi
tentang berbagi materi dan
perangkat modul ajar tetap
dilaksanakan oleh MGMP
Provinsi untuk membantu
kelancaran pembelajaran guru
sosiologi provinsi jawa tengah
56. No. Foto Deskripsi
13 JOHANES BAMBANG
NUGROHO, S.Sos
Perum. Ngasem baru RT 01
RW 11 Ngasem colomadu
Karanganyar
SMA Negeri 1 Kemusu Boyolali
Mendapatkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman
Lanjutkan
14 LYLY SURYANTO, S.Sos
Kedunggudel RT 01 RW 01
Kenep Sukoharjo
SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
tambah pengalaman
ada subsidi kegiatan
15 M. Ghufroni, S.Pd.
Alamat sesuai KTP: Janggalan
RT 07 RW 02 Kec. Kota Kudus
Kab. Kudus 59316
Alamat domisili : Kompleks
SMA Taruna Nusantara No.
P34 Jl. Raya Purworejo KM 5,
Mertoyudan, Magelang,
56172, Jawa Tengah
SMA Taruna Nusantara
Magelang
57. No. Foto Deskripsi
Lancar, sehat, bahagia semua,
pulang bawa ilmu dan
pengalaman.
Para suhu sudah sangat
keren �
16 Malik Ridwan Fauzi, S. Pd
Perum. Purwokerto Asri. Desa
Purwokerto, Kec. Patebon,
Kendal
SMA Negeri 1 Kendal
Sesuai jadwal dan efektif.
Perlu di adakan berikutnya
17 MARIA SRI RAHAYU, M.Si
DESA MRANGGEN KEC.
SRUMBUNG KAB. MAGELANG
SMA NEGERI 1 NGLUWAR
MAGELANG
MAMPU MEMAHAMI DAN
MENGHARGAI BUDAYA
MASYARAKAT YANG ADA DI
SETIAP DAERAH. SEMOGA
KEGIATAN INI BISA
BERLANJUT.
58. No. Foto Deskripsi
18 Martyas Yustiani, S.Pd
Penusupan RT 002/004
Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal
SMAN 1 Slawi
Berjalan lancar dan
menambah wawasan
Semoga dapat
dirutinkan kegiatan study
lapangan
19 MASFIYAH, S. Sos.
Margasari SMAN 1
Margasari
Mendapatkan pencerahan
kearifan lokal dan
pemberdayaannya. Barangkali
bisa di TL mgmp kabupaten
diadakan juga studi lapangan
kearifan lokal
59. No. Foto Deskripsi
20 Muflikh Busthomy, S.Pd
Tegal
SMAN 1 Kramat
Lancar
21 NAILINA FARAH, S.Pd.
Desa Talok RT.09/02
Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal, 52471
SMA Negeri 1 Pangkah
Kegiatan berjalan lancar dan
maksimal. diusahakan tepat
waktu
60. No. Foto Deskripsi
22 Nelly Yunita Utami,S.Pd
Ujungrusi RT 3/ RW 1
Adiwerna – Tegal
SMA N I Warureja
Menambah pengetahuan
23 RETNO PURWANTI
Desa Cidora RT 02 RW 01
Kecamatan Lumbir Kabupaten
Banyumas
SMA N 1 Jeruklegi
Semoga kegiatan ini dapat
menambah wawasan dan
pengetahuan serta mengenal
kebudayaan masyarakat
Lasem secara langsung.
Semoga acara dpt berjalan
lncar dan sukses spt yg
diharapkan.
61. No. Foto Deskripsi
24 Rijalul Kowam Bilhakiki, S.Pd
Babakan, Rt06 Rw04,
Cibeunying, Majenang, Kab.
Cilacap
SMA NEGERI 1 SALEM
Bisa menjada bahan contoh
nyata untuk peserta didik
terkait pemberdayaan
komunitas. Harapan di lokasi
bisa saling membaur tanpa
ada pandangan paling senior
atau paling pintar.
25 Siti Mifthikhatul Jannah, S. Pd.
RT 02/ RW 05 Dusun Bakalan,
Desa Wonokerso, Kecamatan
Tembarak, Kabupaten
Temanggung
SMA Negeri 1 Temanggung
Kegiatan berjalan dengan
lancar sesuai dengan rencana
kalau misalnya peserta
diwajibkan untuk membuat
tulisan mengenai acara
kunjungan, mohon
pengumpulannya tidak pada
hari pelaksanaan, mungkin
62. No. Foto Deskripsi
diberi waktu tambahan karena
padatnya acara dan
keterbatasan waktu. Terima
kasih. semoga panitia, peserta
dan pihak lain yang
membantu selalu sehat dan
acaranya berjalan dengan
lancar dan menyenangkan.
26 Sri Mulyati, S.Pd
Jln. Cempaka V no 01
RT03/RW 02 Desa Dukuhjati
Kidul Pangkah Tegal
SMA Negeri 1 Pangkah
Menambah wawasan dan
pengalaman. Sering sering
diadakan kegiatan seperti ini
untuk masukan belum bisa
karena belum terlaksana.
63. No. Foto Deskripsi
27 SRI SUNARTI, S.Pd
DESA KABONGAN KIDUL RT 01
RW 04 KEC. REMBANG KAB.
REMBANG SMA NEGERI 1
REMBANG TAMBAH ILMU
TENTANG RISET,
MENYENANGKAN DAN
MENARIK, SERTA
BERMANFAAT KE DEPANNYA
PERLU DIADAKAN KEGIATAN-
KEGIATAN YANG
BERMANFAAT BAGI
PENGEMBANGAN DIRI GURU
28 Sri Untari, S.Pd
Dukuh Tarub Desa Subah Kec.
Subah Kab. Batang
SMA Negeri 1 Subah
Mendapatkan Realita Sosial
secara langsung bagi
masyarakat yang telah
mendapatkan Program
Pemberdayaan Mohon
pelaksanaan. Studi lapangan
kami mendapatkan tabloid
atau poster
64. No. Foto Deskripsi
29 Twenty Ages Twijayanti
Desa BANJARANYAR RT 01/04
KEC.BALAPULANG KAB.TEGAL
SMA NEGERI 1 BALAPULANG
Belajar sambil jalan jalan yang
seru dan menyenangkan
Ada kegiatan lain yang
serupa.
30 Widhi Wijayandaru, S.Pd
Jl. Cucut Rt.01 Rw.01Kalisapu
Slawi Kabupaten Tegal
SMA Negeri 3 Slawi
Berjalan lancar belajar
bersama - sama
31 WIDI HIDAYATI, S.Sos.
GEMURUH SIREOK RT 001 RW
001, KEC. BAWANG, KAB.
BANJARNEGARA
SMAN 1 Bawang
Paham tentang pembelajaran
berbasis observasi. Waktunya
kurang.
65. No. Foto Deskripsi
32 Widya Pusparingga, S.Pd.
Jalan Raya Baturetno RT 002
RW 002, Watuagung
Baturetno Wonogiri
SMA Negeri 1 Baturetno
Saya berharap bisa berbelanja
pengetahuan dan merefresh
ilmu. Dari beberapa aktivitas
nampak banyak hal yang
menyenangkan yg bisa digali.
Semoga saya bisa membawa
oleh2 eksperience yang
berbeda ke rekan sejawat dan
anak murid saya nanti. Saran
dan masukan semoga ada
buku panduan, jepretan
momen ataupun video
dokumenter sederhana yang
bisa dibagikan untuk dijadikan
memory.
66. No. Foto Deskripsi
33 YUNI PRAPTININGSIH,S.Sos
Jl.Kyai Rais, Desa Pejagan RT
03 RW 04, Kecamatan Tanjung
Kabupaten Brebes 52254
SMA N 1 TANJUNG
Bisa Mengikuti Kegiatan
dengan Baik Tanpa halangan,
nyambung silaturahmi pulang
bawa ilmu dan oleh2 khas
Lasem. Para peserta kegiatan
di bekali Buku Panduan untuk
penunjang penelitian dan kalo
bisa jangan buku digital tapi
berbentuk printout.
34 Imanawati, S.Pd.
Banyudono, Boyolali, Jateng
SMA Negeri 1 Klego
Dengan ikut Kegiatan ini dapat
menambah pengalaman,
wawasan dan ilmu Smoga
kedepan ada kegiatan2 positif
seperti ini
67. No. Foto Deskripsi
35 KUSMA SETYANINGRUM, S.Pd,
Gr
JALAN KEMBANG NUSA NO. 5,
CILACAP
SMA NEGERI 1 CILACAP
Semoga kegiatan ini
membawa saya untuk
mengeksplorasi pengetahuan
baru terkait kearifan lokal serta
pemberdayaan komunitas di
Lasem. Belajar tentang
metode-metode penggalian
potensi lokal yang sudah pasti
berbeda dengan daerah lain,
agar pengetahuan tersebut
bisa saya teruskan pada anak
didik. Gencarkan promosi
kebudayaan Lasem secara
masif di media sosial, agar
Lasem segera menjadi
destinasi belajar dan wisata
nomor satu di Indonesia.
68. No. Foto Deskripsi
36 Yuniyatul Fitriyani, S. Sos, M.
Pd
Perum Citra Garden D 11
Mudal Temanggung Jawa
Tengah
SMA Negeri 2 Temanggung
Dapat melakukan research
tentang pemberdayaan
masyarakat hingga membuat
laporannya. Ada tindak lanjut
ke publikasi laporan hasil
research.
37 Erinda Larasati, S.Pd
Kebalen 005/001, Kutoharjo,
Kecamatan Rembang,
Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah
SMA Negeri 1 Rembang
Semoga kegiatan akan
berjalan dengan lancar,
menambah ilmu pengetahuan,
menambah relasi dan
menambah keberkahan bagi
seluruh peserta. Sudah
cukup baik dan semoga
kegiatan selanjutnya dapat
69. No. Foto Deskripsi
diikuti oleh banyak sekolah di
penjuru Jawa Tengah.
38 Eny Sulistyowati, S. Sos.
Wonorejo Lor RT 03/06 Tuban,
Gondangrejo, Karanganyar
MAN 1 Surakarta
Menambah wawasan literasi
tentang realitas perubahan
sosial dalam masyarakat. Ada
kelanjutan dari penelitian ini
yang berupa penelitian
lanjutan atau pemberdayaan
komunitas lokal.
39 Rita Indawatik, S.Sos.,M.Si.
Bangun Asri RT 16
Plumbungan, Karangmalang,
Sragen 57222
SMAN 2 SRAGEN
Sukses dan memberikan
manfaat pada peserta dalam
meningkatkan keilmuan
tentang kajian masyarakat
Okeee saja
70. BAB V
PENUTUP
Buku Pedoman Studi Lapangan Lasem ini digunakan untuk pintu masuk
dalam melakukan penelitian sosiologi di Lasem. Semoga buku pedoman
ini dapat membantu peserta dalam kegiatan Studi Lapangan Lasem.
Penyelenggara Studi Lapangan Lasem mengucapkan terimakasih kepada
Pemerintah Desa Dasun, Yayasan Lasem Heritage, Dicover Lasem, Guide
Lasem, Guide Dasun, dan Anggota Grup WA Tim Lasem, yang telah
mensupport dalam penyusunan Buku Pedoman Studi Lapangan Lasem
ini. Kepada para peserta Studi Lapangan Lasem, kami ucapkan selamat
mengikuti kegiatan Studi Lapangan Lasem. Semoga Sukses Selalu.
71. DAFTAR PUSTAKA
Afkar Aristoteles Mukhaer. Menjadikan Arsip Museum Nyah Lasem
Sebagai Memori Kolektif Bangsa. Dalam
https://nationalgeographic.grid.id/read/133957465/menjadikan-
arsip-museum-nyah-lasem-sebagai-memori-kolektif-
bangsa?page=all
Angga Hermansah. 2021. Kemajuan Kebudayaan Desa Dasun.
Bantul : Lintas Nalar.
Anonim. Nyah Lasem | Museum, Guest House & Community Center.
Dalam https://museum.co.id/directory-museum/listing/nyah-
lasem-museum-guest-house-community-center/
Anonim. Loyang Batik Tulis Lasem.
https://maps.app.goo.gl/VvwD2WeYEYY6NuXp9.
Anonim. Pesantren Al Hidayat Lasem. Dalam
https://www.laduni.id/post/read/68579/pesantren-al-hidayat-
lasem.html
Endah Septiani, Resume Peserta Webinar Praktik Pembelajaran Sosiologi.
Dalam https://sosiologismanja.blogspot.com/2024/02/resume-
peserta-webinar-praktik.html
Exsan Ali Setyonugroho. 2020. Dasun: Jejak Langkah dan Visi.
Kemajuannya. Bantul : Lintas Nalar.
Francisca Christy Rosana. Rumah Oei, Bangunan Cina Kuno
Berusia 200 Tahun di Lasem. Dalam
https://travel.tempo.co/read/1112025/rumah-oei-bangunan-cina-
kuno-berusia-200-tahun-di-lasem
Gunawan. 2024. Metode Penelitian Etnografi. Dalam Webinar MGMP
Sosiologi Jawa Tengah. Studi Lapangan Lasem. Semarang, 07
Februari 2024.
Suhadi. 2024. Praktik Pembelajaran Sosiologi & Gambaran Studi
Lapangan di Lasem. Dalam Webinar MGMP Sosiologi Jawa
Tengah. Studi Lapangan Lasem. Semarang, 07 Februari 2024.