Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - CetakFajar Baskoro
Buku ini berisi profil dan pencapaian siswa-siswi SMA yang mengikuti program Double Track di Jawa Timur. Program ini bertujuan mengurangi pengangguran dengan memberikan pelatihan keterampilan yang dapat digunakan untuk bekerja atau berwirausaha. Buku ini hanya menampilkan contoh-contoh profil dari sejumlah sekolah saja yang dianggap mewakili capaian program ini secara umum.
Buku ini mendokumentasikan pelaksanaan Program Double Track (DT) di Jawa Timur yang bertujuan mengurangi pengangguran lulusan SMA dengan memberikan keterampilan tambahan. Buku ini berisi kata sambutan dari berbagai pihak terkait yang menyoroti manfaat DT bagi peningkatan kompetensi siswa dan dunia kerja di Jawa Timur."
Buku DT-3 Membangun Entrepreneur melalui KUSFajar Baskoro
Buku ini merangkum program SMA Double Track tahun ketiga yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Program ini memberikan keterampilan kepada siswa SMA agar memiliki bekal untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha. Pelaksanaan program ini berjalan lancar meski diselenggarakan selama pandemi Covid-19.
Buletin ini membahas program Double Track di Jawa Timur yang memberikan keterampilan kepada siswa SMA untuk menghadapi dunia kerja. Program ini telah berkembang ke 157 sekolah dan kini memperkenalkan voucher cipta kerja untuk mendanai produk siswa dan membantu mereka memulai usaha. Contohnya, siswa SMAN 4 Bangkalan telah membuka salon dan menerima pesanan makanan.
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerjaFajar Baskoro
Buku ini membahas Program Double Track (DT) yang dilaksanakan di SMA di Jawa Timur bekerja sama dengan ITS Surabaya. DT bertujuan meningkatkan keterampilan siswa SMA selain pembelajaran akademik, sehingga lulusan siap kerja atau wirausaha. Buku ini mendokumentasikan kisah sukses pelaksanaan DT di beberapa sekolah beserta harapan terhadap program inovatif ini ke depan.
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - CetakFajar Baskoro
Buku ini berisi profil dan pencapaian siswa-siswi SMA yang mengikuti program Double Track di Jawa Timur. Program ini bertujuan mengurangi pengangguran dengan memberikan pelatihan keterampilan yang dapat digunakan untuk bekerja atau berwirausaha. Buku ini hanya menampilkan contoh-contoh profil dari sejumlah sekolah saja yang dianggap mewakili capaian program ini secara umum.
Buku ini mendokumentasikan pelaksanaan Program Double Track (DT) di Jawa Timur yang bertujuan mengurangi pengangguran lulusan SMA dengan memberikan keterampilan tambahan. Buku ini berisi kata sambutan dari berbagai pihak terkait yang menyoroti manfaat DT bagi peningkatan kompetensi siswa dan dunia kerja di Jawa Timur."
Buku DT-3 Membangun Entrepreneur melalui KUSFajar Baskoro
Buku ini merangkum program SMA Double Track tahun ketiga yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Program ini memberikan keterampilan kepada siswa SMA agar memiliki bekal untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha. Pelaksanaan program ini berjalan lancar meski diselenggarakan selama pandemi Covid-19.
Buletin ini membahas program Double Track di Jawa Timur yang memberikan keterampilan kepada siswa SMA untuk menghadapi dunia kerja. Program ini telah berkembang ke 157 sekolah dan kini memperkenalkan voucher cipta kerja untuk mendanai produk siswa dan membantu mereka memulai usaha. Contohnya, siswa SMAN 4 Bangkalan telah membuka salon dan menerima pesanan makanan.
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerjaFajar Baskoro
Buku ini membahas Program Double Track (DT) yang dilaksanakan di SMA di Jawa Timur bekerja sama dengan ITS Surabaya. DT bertujuan meningkatkan keterampilan siswa SMA selain pembelajaran akademik, sehingga lulusan siap kerja atau wirausaha. Buku ini mendokumentasikan kisah sukses pelaksanaan DT di beberapa sekolah beserta harapan terhadap program inovatif ini ke depan.
Pedoman ini mengatur pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) dan pemilihan Duta Rumah Belajar 2021 oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PembaTIK merupakan program pelatihan TIK untuk guru yang terdiri dari empat level kompetensi mulai dari literasi, implementasi, kreasi, hingga berbagi dan berkolaborasi. Pedoman ini menjelaskan tahapan
SMA Double Track adalah program kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk mengurangi pengangguran lulusan SMA dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada siswa kelas XI secara terintegrasi sehingga memiliki keterampilan untuk bekerja atau berwirausaha. Program ini telah diterapkan pada beberapa SMA di Jawa Timur dengan menggunakan sistem pendukung Teknologi Informasi.
Bakpia Mangga adalah produk kerajinan tangan berbahan dasar mangga yang dibuat oleh siswa SMAN 1 Panji, Situbondo. Produk ini dibuat dengan mengolah mangga menjadi selai, kemudian diisi kedalam adonan bakpia dan dipanggang. Bakpia Mangga ini masih diproduksi secara terbatas untuk dijual di sekolah.
Dokumen tersebut membahas upaya SMAN 1 Ngadirojo dan SMAN 1 Wongsorejo dalam memanfaatkan potensi lokal melalui program Double Track. SMAN 1 Ngadirojo memanfaatkan batik dengan bahan alami setempat dan melatih siswa membatik, sedangkan SMAN 1 Wongsorejo memanfaatkan hasil laut dengan melatih siswa membuat olahan ikan. Kedua sekolah berupaya meningkatkan keterampilan siswa dan melestarikan budaya
Dokumen ini membahas evaluasi pelaksanaan kegiatan SMA Double Track yang meliputi administrasi pelaksanaan pelatihan di sekolah melalui website, capaian target 3P (pelatihan, produk, pemasaran), capaian sinergi DUDI (magang, bekerja dan kerjasama), serta capaian kemandirian siswa dan alumni (wirausaha dan bekerja).
Profil dan Produk Siswa Double Track 2021Fajar Baskoro
Siswa SMAN 1 Panji bernama Khunainnin Mufidzul Qiram telah menciptakan produk kuliner baru berbahan dasar mangga yaitu bakpia mangga. Ia juga telah menciptakan teh herbal bernama Telasih yang terbuat dari daun sirih dan alar sirih yang diyakini memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Qiram berharap dapat mengembangkan usahanya dan menambah inovasi produknya untuk memberikan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan eksekutif tentang program SMA/MA Double Track yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan dan jiwa kewirausahaan kepada siswa SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi."
Program SMA/MA Double Track bertujuan untuk memberikan keterampilan dan sertifikat keahlian kepada siswa SMA/MA yang tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga siap bekerja atau memulai usaha. Program ini diselenggarakan di sekolah-sekolah terpilih di Jawa Timur dengan memanfaatkan kearifan lokal, dan diikuti oleh sekitar 9.000 siswa yang dilatih oleh 420 instruktur.
Platform Millealab menawarkan solusi virtual reality (VR) terintegrasi untuk pendidikan Indonesia dengan membuat konten pembelajaran VR secara mudah, cepat dan murah, sehingga dapat mengatasi tantangan pembelajaran generasi Z serta menghemat biaya fasilitas.
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - LowResFajar Baskoro
Buku ini memuat profil beberapa sekolah yang berpartisipasi dalam program SMA Double Track di Jawa Timur. Profil sekolah mencakup kegiatan pelatihan keterampilan siswa dan capaian mereka. Buku ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara siswa pelaku usaha dan para investor atau pengusaha senior. [ringkuman selesai]
Buletin ini membahas program Double Track (DT) di sekolah-sekolah Jawa Timur yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk dunia kerja atau wirausaha. Salah satu inovasi baru program ini adalah peluncuran voucher cipta kerja, yang bertujuan menghidupkan ekonomi kreatif hasil karya siswa DT. Contohnya, siswa SMAN Ngadirojo menerima voucher untuk membuat seragam sekol
Program Student Company yang diselenggarakan oleh Prestasi Junior Indonesia selama 12 tahun terakhir berhasil membantu 13.358 pelajar SMA/SMK di Indonesia mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan mendirikan 634 bisnis baru. Tahun ini, program tersebut melibatkan 549 pelajar dari 9 kota/kabupaten untuk membuat 30 usaha baru dengan omzet total Rp 239 juta, dengan fokus pada transformasi digital dalam berwirausaha.
Pedoman ini mengatur pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) dan pemilihan Duta Rumah Belajar 2021 oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PembaTIK merupakan program pelatihan TIK untuk guru yang terdiri dari empat level kompetensi mulai dari literasi, implementasi, kreasi, hingga berbagi dan berkolaborasi. Pedoman ini menjelaskan tahapan
SMA Double Track adalah program kerjasama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk mengurangi pengangguran lulusan SMA dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada siswa kelas XI secara terintegrasi sehingga memiliki keterampilan untuk bekerja atau berwirausaha. Program ini telah diterapkan pada beberapa SMA di Jawa Timur dengan menggunakan sistem pendukung Teknologi Informasi.
Bakpia Mangga adalah produk kerajinan tangan berbahan dasar mangga yang dibuat oleh siswa SMAN 1 Panji, Situbondo. Produk ini dibuat dengan mengolah mangga menjadi selai, kemudian diisi kedalam adonan bakpia dan dipanggang. Bakpia Mangga ini masih diproduksi secara terbatas untuk dijual di sekolah.
Dokumen tersebut membahas upaya SMAN 1 Ngadirojo dan SMAN 1 Wongsorejo dalam memanfaatkan potensi lokal melalui program Double Track. SMAN 1 Ngadirojo memanfaatkan batik dengan bahan alami setempat dan melatih siswa membatik, sedangkan SMAN 1 Wongsorejo memanfaatkan hasil laut dengan melatih siswa membuat olahan ikan. Kedua sekolah berupaya meningkatkan keterampilan siswa dan melestarikan budaya
Dokumen ini membahas evaluasi pelaksanaan kegiatan SMA Double Track yang meliputi administrasi pelaksanaan pelatihan di sekolah melalui website, capaian target 3P (pelatihan, produk, pemasaran), capaian sinergi DUDI (magang, bekerja dan kerjasama), serta capaian kemandirian siswa dan alumni (wirausaha dan bekerja).
Profil dan Produk Siswa Double Track 2021Fajar Baskoro
Siswa SMAN 1 Panji bernama Khunainnin Mufidzul Qiram telah menciptakan produk kuliner baru berbahan dasar mangga yaitu bakpia mangga. Ia juga telah menciptakan teh herbal bernama Telasih yang terbuat dari daun sirih dan alar sirih yang diyakini memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Qiram berharap dapat mengembangkan usahanya dan menambah inovasi produknya untuk memberikan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan eksekutif tentang program SMA/MA Double Track yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan dan jiwa kewirausahaan kepada siswa SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi."
Program SMA/MA Double Track bertujuan untuk memberikan keterampilan dan sertifikat keahlian kepada siswa SMA/MA yang tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga siap bekerja atau memulai usaha. Program ini diselenggarakan di sekolah-sekolah terpilih di Jawa Timur dengan memanfaatkan kearifan lokal, dan diikuti oleh sekitar 9.000 siswa yang dilatih oleh 420 instruktur.
Platform Millealab menawarkan solusi virtual reality (VR) terintegrasi untuk pendidikan Indonesia dengan membuat konten pembelajaran VR secara mudah, cepat dan murah, sehingga dapat mengatasi tantangan pembelajaran generasi Z serta menghemat biaya fasilitas.
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - LowResFajar Baskoro
Buku ini memuat profil beberapa sekolah yang berpartisipasi dalam program SMA Double Track di Jawa Timur. Profil sekolah mencakup kegiatan pelatihan keterampilan siswa dan capaian mereka. Buku ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara siswa pelaku usaha dan para investor atau pengusaha senior. [ringkuman selesai]
Buletin ini membahas program Double Track (DT) di sekolah-sekolah Jawa Timur yang bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk dunia kerja atau wirausaha. Salah satu inovasi baru program ini adalah peluncuran voucher cipta kerja, yang bertujuan menghidupkan ekonomi kreatif hasil karya siswa DT. Contohnya, siswa SMAN Ngadirojo menerima voucher untuk membuat seragam sekol
Program Student Company yang diselenggarakan oleh Prestasi Junior Indonesia selama 12 tahun terakhir berhasil membantu 13.358 pelajar SMA/SMK di Indonesia mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan mendirikan 634 bisnis baru. Tahun ini, program tersebut melibatkan 549 pelajar dari 9 kota/kabupaten untuk membuat 30 usaha baru dengan omzet total Rp 239 juta, dengan fokus pada transformasi digital dalam berwirausaha.
Buku Cara Mudah Membuat Aplikasi Seluler Tanpa Kode.pdfFeryHerdiansyah5
Dokumen tersebut membahas tentang cara mudah membuat aplikasi seluler tanpa kode menggunakan beberapa platform seperti App Inventor, Apps Geyser, Kodular, Thunkable, Siberian, dan Appery.io. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah dasar menggunakan App Inventor untuk membuat file aplikasi dan mendistribusikannya.
Pembelajaran daring dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan membuat siswa lebih mandiri dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka secara aktif dan kontekstual.
Laporan KKN UNUSIDA Berdaya 2020 Desa Bluru Kidul SidoarjoArdy Firmansyah
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Apalagi pada saat pandemi COVID- 19 ini mahasiswa diharapkan dapat membantu memutus tali rantai COVID- 19. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang pembangunan meski dalam masa pandemi COVID- 19 seperti ini.
Laporan Akhir KKN UNUSIDA Berdaya di desa Bluru Kidul afia deifitita
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Apalagi pada saat pandemi COVID- 19 ini mahasiswa diharapkan dapat membantu memutus tali rantai COVID- 19
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...Paulus Robert Tuerah
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and largescale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work, worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning. This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that combines face-to-face and online learning.
[FINAL] Strategi Digital Pemenangan Gembong PrimadjajaDeddy Rahman
Dokumen tersebut merupakan ringkasan strategi kampanye digital yang dilakukan oleh tim Katapedia untuk mendukung kampanye Gembong Primadjaja sebagai calon Ketua Umum Ikatan Alumni ITB. Strategi tersebut meliputi penentuan target audiens, tahapan kampanye, saluran kampanye, rumusan pesan utama, nilai-nilai kandidat, bukti kinerja, desain visual standar, serta contoh konten biografi yang diproduksi.
Pemanfaatan TIK yang tidak merata bagi siswa sdn sedo 1 demakistichomah1
Pemanfaatan TIK yang tidak merata bagi siswa SDN Sedo 1 Demak. Guru berusaha meningkatkan pemanfaatan teknologi seperti WhatsApp, YouTube, dan Google Classroom untuk pembelajaran daring. Namun, beberapa siswa tidak dapat mengikuti karena tidak memiliki akses. Sekolah bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan tugas secara tatap muka seminggu sekali agar semua siswa terlibat.
Laporan akhir kkn unusida berdaya universitas nahdlatul ulama sidoarjoRizkiWahyuDwiArdiyan1
Nama : Rizki Wahyu Dwi Ardiyan
Nim : A14170011
Prodi : Teknik Industri 2017
FAKULTAS TEKNIK
KKN UNUSIDA 2020 BEKHIDMAH DAN BERKARYA DESA BLURU KIDUL, SIDOARJO
Similar to Buku Double Track 3 - Akselerasi Cipta Kerja (20)
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterFajar Baskoro
The document discusses setting up and customizing a WordPress website using the TutorLMS plugin to create an online learning platform. It covers topics like general settings, themes, customizing elements, adding courses, monetization through WooCommerce, and course settings. The goal is to guide users through configuring WordPress and TutorLMS to sell online courses.
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxFajar Baskoro
JetPack Compose is a new Android UI toolkit that uses composable functions to declaratively build user interfaces. It allows user interfaces to recompose when data changes by detecting differences between previous and new UI descriptions. This recomposition improves performance over traditional frameworks by only updating parts of the UI that actually need changing.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Buku Double Track 3 - Akselerasi Cipta Kerja
1.
2. AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRIVOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
Cetakan Pertama, Mei 2020
xiv + 175 halaman, 17,6 X 25 cm
ISBN: 978-623-92390-3-9
Pengarah:
Wahid Wahyudi
Mochamad Ashari
Penanggung Jawab:
M. Zainul Asrori
Ety Prawesti
Penulis Naskah:
Sukemi, Adriono, Rusdi Zaki
Editor Naskah:
Fajar Baskoro, Arya Yudhi Wijaya
Pemasok Data:
Anny Saulina, M. Yusuf Heru Wicaksono, Setiyo Agustiono, Hozairi, Bekti Cahyo Hidayanto
Desain Cover:
Condro Wiratmoko
Desain Isi:
Sulistyorini
Foto:
Dokumentasi Sekolah Peserta Double Track
Dokumen Tim IT Double Track ITS
Penerbit:
PT Pendar Asa Komunika
Jl. Jatisari Permai III Blok F 55
Pepelegi, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur
Mobile Phone: 08123587792
Diterbitkan untuk Pelaksana Program Double Track Dinas Pendidikan Jawa Timur dan ITS
Copyrigth 2020 pada Pelaksana Program Double Track Dinas Pendidikan Jawa Timur dan ITS
@Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip dan menggandakan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari
Pelaksana Program Double Track Dinas Pendidikan Jatim dan ITS
Isi di Luar Tanggung Jawab Percetakan
2 SMA DOUBLE TRACK SIAPKAN KETERAMPILAN AGAR TIDAK JADI PENGANGGURAN
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
3. iii
Buku berjudul Akselarasi Cipta Kerja Mandiri,
Voucher Cipta Kerja sebagai Awal Berwirausaha
ini merupakan buku ketiga tentang program
SMA/MA Double Track (DT) di Provinsi Jawa
Timur. Tahun sebelumnya telah diluncurkan dua
buku sejenis dengan judul SMA Double Track,
Inovasi Jatim Siapkan Lulusan Siap Kerja dan
SMA Double Track dalam Gambar. Jadi buku
yang ada di hadapan Anda ini merupakan
informasi lanjutan tentang pelaksanaan DT yang
sudah memasuki tahun ketiga, pada 2020 ini.
Buku pertama lebih banyak berisi tentang
pengenalan program DT, maksud dan tujuan
KataPengantar
Tim Penulis
KATA PENGANTAR
4. serta latar belakang yang mendasari lahirnya kebijakan program unggulan
ini. Kemudian disusul dengan uraian pelaksanaan program afirmatif DT di
sejumlah sekolah. Di samping itu juga berisi tentang foto-foto antusiasme
peserta DT dalam melakukan praktik dan mengeksplorasi potensi mereka,
termasuk foto karya kreatif siswa.
Pada buku kali ini akan disajikan kegiatan lanjutan serta perkembangan
dari pelaksanaan DT di lapangan. Berdasar pengamatan terlihat telah terjadi
perkembangan yang signifikat. Siswa yang berminat mengikuti program DT
membludak, sehingga sekolah penyelenggara DT terpaksa melakukan seleksi
ketat. Program DT juga makin bergema di masyarakat dan produk-produknya
mulai dilirik publik.
Fokus dari program DT pada tahun ketiga ini adalah melakukan percepatan
agar tercipta usaha kerja mandiri. Peserta DT dipacu untuk produktif dan
kreatif bukan hanya pada saat praktik di ruang pelatihan, tetapi juga aktif
mengunggah produk mereka di media sosial. Didorong turut berpartisipasi
dalam pameran-pameran serta bersemangat terjun di arena Car Free Day
(CFD) Minggu pagi. Harapannya pelatihan DT tidak berhenti sebatas diklat dan
menambah keterampilan semata, tetapi benar-benar sebagai langkah awal
mewujudkan bisnis mandiri yang konkret.
Tapi di saat program DT berlangsung setengah jalan, tidak terduga pandemi
COVID 19 datang melanda. Sejumlah program menjadi terganggu. Tetapi
segera dilakukan penyesuaian dan penjadwalan ulang. Ternyata terjadi blessing
in disguise, semacam keberuntungan tersembunyi di sela musibah. Program DT
sukses dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi daring. Seminar via web
(webinar) juga menjadi pilihan yang efektif. Pengalaman-pengalaman bersiasat
dalam menjalankan program pembelajaran di tengah pandemi corona turut
mewarnai buku ini.
Dalam kesempatan ini tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut berkontribusi dalam penyusunan hingga penerbitan buku
ini. Semoga semua masukan tersebut membawa manfaat bagi pengembangan
pendidikan dan penciptaan lapangan kerja, terutama di Provinsi Jawa Timur.
Surabaya, Mei 2020
Tim Penulis
iv VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
5. Luar biasa! Itulah kesan pertama saya ketika
membuka kegiatan Festival SMA/MA Double
Track di Jatim Expo, 29 Desember tahun 2019
lalu. Saya ingat benar apa yang saya sampaikan
dalam mengapresiasi peserta DT saat itu. Saya
katakana, “Saya rasa ini akan menjadi cahaya
baru di tahun 2020. Saya berharap anak-anak
punya harapan, dari hal kecil bisa menuai hasil
yang besar di masa mendatang.”
Harapansayaituterbuktidansayameyaksikan
sekaligus merasakannya sendiri ketika Jawa
Timur dilanda pandemi COVID-19, di mana ke-
butuhan akan hand sanitizer dan masker langka
KataSambutan
Gubernur Provinsi Jawa Timur
vKATA SAMBUTAN
6. vi VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
di pasaran, tiba-tiba sekolah program DT datang untuk memberikan bantuan
dalam bentuk pembuatan hand sanitizer dan masker serta pembuatan alat
pelindung diri (APD). Program DT benar-benar telah menjadi cahaya baru,
membantu Pemerintah Jatim dalam ikut serta memerangi pandemi Corona.
DT adalah suatu sistem pembelajaran yang menggabungkan cara belajar
SMA yang diberi keterampilan keterampilan tambahan. Penambahan ini
membuat siswa siap kerja jika tidak ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Sistem DT dikonsep sebagai kegiatan ekstrakurikuler, dengan ketentuan
setiap siswa minimal satu tahun mengikuti sistem DT.
DT muncul dari keprihatinan atas tingginya potensi lulusan SMA yang menjadi
pengangguran. Terutama mereka yang setelah lulus tidak melanjutkan ke
bangku kuliah. Fakta ini menjadi permasalahan tersendiri bagi pembangunan
manusia di Jatim, karena peserta didik lulusan SMA banyak yang tidak dibekali
skill dasar untuk terjun ke dunia kerja. Melalui DT diharapkan bisa memberikan
skill atau kompetensi tambahan kepada siswa. Selain itu, DT diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan serta menanggulangi lahirnya pengangguran
terbuka dari lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Faktanya, DT benar-benar telah menunjukkan hasil yang positif.
Keterampilan siswa dalam ikut serta dalam pembuatan hand sanitizer, masker,
dan APD dalam ikut serta melawan COVID-19 adalah buktinya.
Karena itu kita berharap siswa DT dapat terus mengembangkan
keterampilannya untuk bekal berwirausaha atau pun bekerja secara mandiri.
Saya yakin keterampilan yang telah dimiliki dan ketekunan, ditambah dengan
kerja keras didalam menjalankannya, akan membuat lulusan program DT ikut
berkontribusi dalam menekan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur.
Semoga! Aamiin.
Surabaya, Mei 2020
Gubernur Provinsi Jawa Timur
Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si
7. vii
Alhamdulillah di tengah pandemi COV-
ID-19, aktivitas dunia pendidikan di Jawa Timur
tetap berjalan. Memang ada beberapa fokus
perhatian yang sebelumnya telah direncanakan
mengalami pergeseran, itu karena kita lebih
memilih dan mengutamakan bagaimana
melawan Virus Corona, agar pandemi ini cepat
teratasi.
Program SMA Double Track (DT) yang
menjadi salah satu program unggulan di
lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Timur
tetap menjadi perhatian, meski dalam
pelaksanaannya harus sedikit bergeser dari
Pengantar
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
PENGANTAR
8. jadwal semula, menyesuaikan dengan pelaksanaan belajar dari rumah atau
yang dikenal dengan study from home (SFH).
Saat memasuki pelaksanaan DT pada awal semester genap tahun
2019-2020 tidak ada sedikit pun keraguan jika program ini bakal diperpanjang
pelaksanaannya, kami optimistis akan berjalan sesuai rencana. Tapi memasuki
bulan ketiga, Corona datang, bukan hanya sektor pendidikan saja yang
mengalami kendala, hampir semua sektor merasakan akibatnya.
Tapi saya merasa bersyukur, meski mengalami kendala, DT tetap berjalan.
Bahkan di luar dugaan, sekolah DT ikut berkontribusi dalam melawan Corona.
Beberapa sekolah ikut menyelesaikan kelangkaan masker dan hand sinitezer
di pasaran. Mereka juga berinisiatif menggelar bakti sosial membagi-bagikan
masker, hand sanitizer, secara gratis di lingkungan sekolah masing-masing.
Sebuah kepedulian yang perlu diacungi jempol di tengah keprihatinan
masyarakat akan pandemi COVID-19 ini.
viii VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
9. Belakangan,beberapasekolahbersediauntukmemproduksi(baca:menjahit)
alat pelindung diri (APD). Sungguh saya mengapresiasinya kesediaan itu, hanya
saja karena bahan baku yang disediakan Dinas Pendidikan Jatim terbatas,
sehingga hanya beberapa sekolah saja yang ikut ambil bagian. Hasilnya
bagus, tidak kalah dengan APD yang ada di pasaran yang dikerjakan oleh
penjahit atau perusahaan profesional.
Sebagai salah satu program inovasi di Dinas Pendidikan Jatim, maka
yang harus dimunculkan adalah adanya perubahan dan kreativitas dari
pelaksanaan, dan ini telah dibuktikan melalui keikutsertaan dan kesiapsiagaan
dalam menghadapi pandemik. Bukan hanya dalam menghasilkan produk
yang dibutuhkan masyarakat, tapi juga dalam upaya memenuhi taget capaian
pembelajaran yang telah ditetapkan, yakni 90 jam pelajaran tatap muka.
Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sekolah DT telah
mampu “mengampanyekan” pembelajaran melalui metode daring.
Melihat begitu besarnya animo dari guru, trainer, operator, dan juga siswa
—merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan DT— dalam mengikuti
pembelajaran lewat daring, saya optimistis kalau Jawa Timur menjadi salah
satu provinsi yang sukses dalam mengembangkan pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Ini dibuktikan dari apa yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah DT,
yang nyata-nyata bukan sekolah dengan siswa kelas menengah-atas, juga
berada bukan di ibukota kabupaten, sudah mampu menyelenggarakan PJJ.
Kisah-kisah yang tergambar dalam buku ini —sebagian besar bercerita
tentang kondisi program DT pada pandemi COVID-19— adalah salah satu
bukti nyata tak terbantahkan, jika pelaksanaan DT benar-benar sangat
inovatif dan inspiratif. Menjawab kebutuhan generasi melenial akan proses
pembelajaran sebagai merdeka belajar. Memang kita tidak boleh menutup
mata terhadap masih ditemukan kekurangan di sana-sini. Tapi saya yakin,
seiring dengan berjalannya waktu, ke depan kekurangan-kekurangan itu dapat
diperbaiki bersama.
Kisah yang tertuang dalam buku ini telah memberikan gambaran bahwa DT
—sebagaimana niat di awal penyelenggaraannya— telah menjadi salah satu
cara dalam upaya mengurangi angka pengangguran terdidik setelah kelak
siswa menyelesaikan studinya di jenjang SMA/MA, sekaligus telah memotivasi
siswa bahwa masa depan mereka cerah dan mampu mandiri, dari bekal
keterampilan yang diperoleh melalui program DT.
Semoga buku ini membawa manfaat sekaligus menjadi penyemangat dan
ixPENGANTAR
10. x VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
mengisnpirasi bagi sekolah DT lainnya untuk bisa mengikuti langkah positif
yang terekam dalam buku ini.
Terima kasih.
Surabaya, Mei 2020
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT
11. Ini adalah buku kedua yang disusun sebagai
bagian dari pertanggungjawaban publik terkait
dengan kerja sama antara Institut Tekknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam
penyelenggaraan Program Double Track (DT).
Tentu pada buku kedua ini harapannya
mampu memotret hasil dan berkembangan
yang luar biasa dalam pelaksanan DT,
mengingat pengalaman tahun sebelumnya
telah membuktikan program ini telah berhasil
sebagaimana yang diharapkan di awal
penandatanganan MoU.
SekapurSirih
Rektor Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya
xiSEKAPUR SIRIH
12. Optimisme ini bisa dilihat saat kegiatan Festival SMA/MA Double Track di
Jatim Expo, Surabaya di akhir tahun kemarin, tepatnya pada 29 Desember
2019. Itulah salah satu bukti nyata atas keberhasilan DT. Melalui festival itu,
masyarakat apresiatif terhadap hasil yang telah dicapai. Siswa pun tampil
dengan percaya diri memamerkan hasil karyanya yang diperoleh melalui
pelatihan keterampilan DT.
Harus dikatakan dengan jujur, harapan itu belum tercapai seluruhnya,
karena memasuki pelaksanaan DT pada semester genap tahun 2019-2020,
pandemi COVID-19 memasuki wilayah Indonesia. Target 90 jam tatap
muka dalam pembelajaran teori dan praktik pun terganggu, berjalan tidak
semulus yang direncanakan. Langkah antisipasi segera diambil. Pilihannya
menggunakan pembelajaran dalam jejaring (daring) dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelan tapi pasti target pun terpenuhi
melalui perpanjangan waktu pelaksanaan. Sudah barang tentu hasilnya tidak
sesempurna andai negeri ini tidak dilanda pandemi.
Tapi justru pada kondisi pandemi COVID-19 ini lah, penyelenggara DT
menemukan terobosan di luar dugaan. Kini istilah pembelajaran daring,
seminar melalui web (webinar) bukan barang baru lagi bagi sekolah-sekolah
DT dan warganya (Baca: kepala sekolah, trainer, siswa, dan operator), karena
mereka telah beberapa kali melakukannya.
Saya berharap setelah wabah berlalu, kita dapat mengambil pelajaran
dari penyelenggaraan DT di era pandemi COVID-19 ini. Semoga apa yang
telah diusahakan ini dicatat sebagai bagian dari amal kebajikan kita bersama.
Aamiin.
Surabaya, Mei 2020
Rektor ITS
Prof. Ir. Mochammad Ashari, M.Eng, PhD
xii VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
13. l Kata Pengantar Tim Penulis........................iii
l Kata Sambutan Gubernur Provinsi Jatim......v
l Pengantar Kepala Dinas Pendidikan.......... vii
Provinsi Jawa Timur
l Sekapur Sirih Rektor ITS Surabaya...............xi
l Daftar Isi................................................. xiii
BAGIAN SATU: MENEGUHKAN TUJUAN........1
1.1. Termotivasi Festival Akhir Tahun.............. 3
1.2. Meningkat Hampir Dua Kali Lipat............ 7
1.3. Program DT Tetap Dilanjutkan.............. 15
1.4. Masyarakat Mulai Melirik...................... 20
1.5. Harus Berjalan di Tengah Wabah.......... 25
1.6. Jalankan ‘Study from Home’ (SFH)........ 29
BAGIAN DUA:
MENGHASILKAN PRODUK NYATA............ 33
2.1. Hasilkan Ribuan Produk dan Portofolio....39
2.2. Membuka Jasa Servis Online................. 43
DaftarIsi
xiiiSEKAPUR SIRIH
14. 2.3. Produksi Masker Anticorona................................................................47
2.4. Nasi Bakar DT Diborong Sekdaprov....................................................51
2.5. Perkaya Pengalaman, Meretas Harapan..............................................55
2.6. Dipercaya Membuat APD....................................................................59
2.7. Siapkan Voucher Cipta Kerja...............................................................63
BAGIAN TIGA: SISWA DT, TERAMPIL DAN PEDE.....................................67
3.1. Terampil Membuat, Pintar Menjual......................................................69
3.2. Melukis Bibir Berantakan.....................................................................73
3.3. Terus Belajar Lewat Webinar...............................................................77
3.4. Terampil Bikin Copy Writing, Itu Penting...............................................83
3.5. Cerdik Mengangkat Potensi Lokal........................................................89
3.6. Memanfaatkan Momentum Lebaran....................................................93
3.7. Kaki Sudah Melangkah, Jalan Kian Terbuka.........................................97
BAGIAN EMPAT: JEJARING MULAI TERBENTUK....................................101
4.1. Libatkan 356 Mitra Dunia Usaha.......................................................103
4.2. Bergandengan dengan Dunia Usaha.................................................107
4.3. Bersama DUDI Siswa Cepat Terampil................................................111
4.4. Sukses ‘Belajar Menjadi Bos’.............................................................117
4.5. DT Mart Incar Pasar Komunitas........................................................ 121
BAGIAN LIMA: TRAINER TUMPUAN HARAPAN....................................127
5.1. SFH Menantang Kreativitas Trainer................................................... 129
5.2. Peduli dan Inovatif............................................................................133
5.3. Bersiasat di Tengah Keterbatasan......................................................141
5.4. Semangat Tinggi Trainer DT..............................................................145
BAGIAN ENAM: TANTANGAN DI TENGAH WABAH..............................151
6.1. Meeting Lewat Aplikasi Zoom............................................................153
6.2. Sejumlah Kendala di Tengah Corona................................................159
6.3. Praktik DT di Rumah, Bisa!................................................................163
6.4. Berbagi Masker dan Susu Jahe..........................................................167
l Lampiran: SMA/MA Penyelenggara Double Track...........................172
(Tahun Pelajaran 2019-2020)
xiv VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
15. Inovasi Pembelajaran SMA/MA di Jawa Timur
1
BAGIAN SATU
Meneguhkan
Tujuan
Dunia yang hina ini diberikan kepadamu untuk
sementara. Tersedia sebuah tangga yang
dengannya engkau dapat bercita-cita.
– Jalaluddin Rumi –
NAMA lengkapnya adalah Maulana Jalaluddin Rumi. Ia lebih dikenal dengan sebutan Jalaluddin Rumi serta
lebih akrab disapa dengan panggilan Rumi. Ia seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand)
pada 6 Rabiul Awwal tahun 604 atau 30 September 1207 M. Jalaluddin Rumi meninggal dunia pada
17 Desember 1273. Jasadnya dikuburkan di samping makam ayahnya di Konya.
16. 2 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
da tiga tujuan dalam program Double Track (DT). Pertama, untuk
meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta didik SMA
yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dalam
menguasai salah satu bidang keterampilan tertentu dengan
memanfaatkan kearifan lokal. Kedua, membangun kepercayaan
diri peserta didik dalam berwirausaha atau bekerja dengan bekal keterampilan
yang dikuasai, dan ketiga, membangun jaringan dunia sekolah dengan dunia
usaha dan dunia industri (DUDI).
Dari tiga tujuan itulah diharapkan potensi pengangguran lulusan SMA, yang
berasal dari siswa yang tidak melanjutkan kuliah, dapat dikurangi. Program DT
adalah suatu sistem pembelajaran yang menggabungkan cara belajar SMA
yang diberi keterampilan tambahan. Penambahan keterampilan ini membuat
siswa siap kerja jikalau tidak ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Ide DT muncul berawal dari keprihatinan atas tingginya potensi lulusan
SMA yang menjadi pengangguran. Terutama mereka yang setelah lulus tidak
melanjutkan ke bangku kuliah. Karena faktanya di Jawa Timur, lulusan SMA
yang tidak melanjutkan kuliah jumlahnya cukup tinggi, mencapai 67,84%.
Fakta ini menjadi permasalahan pelik bagi pembangunan manusia di Jatim,
karena peserta didik lulusan SMA tidak dibekali skill dasar yang memadai
untuk terjun ke dunia kerja. Melalui Program SMA/MA DT diharapkan bisa
memberikan skill atau kompetensi tambahan kepada siswa.
Dalamperjalanannya,DTtelahmemberikandorongandanmotivasitersendiri
baik bagi sekolah maupun siswa dalam menjalani kegiatan pembelajaran di
sekolah. Meski dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler, DT telah menarik
minat siswa yang luar biasa besar untuk mengikutinya. Sejauh ini belum ada
kegiatan ekstrakurikuler yang pesertanya begitu antusias dalam mengikuti
pembelajarannya, juga belum ada kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat
nyata secara ekonomi bagi para pesertanya. DT telah membuktikannya.
Inilah program inovasi di Dinas Pendidikan Jatim yang merupakan
penjabaran riil dari Program CETAR (cepat, efektif, tanggap, transparan,
dan responsif) yang diusung oleh Pemerintah Jatim di bawah kepemimpinan
Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto
Dardak. n
A
17. 3MENEGUHKAN TUJUAN
Festival SMA/MA Double Track di Jatim
Expo, Surabaya di akhir tahun, tepatnya pada
29 Desember 2019, adalah momentum awal
dalam meneguhkan cita-cita atau tujuan
diselanggarakannya program DT.
Pagi itu, pameran di buka secara resmi oleh
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Sebanyak 157 SMA dan MA di 28 kabupaten
mengisi stan yang disediakan oleh Dinas
Pendidikan Jatim dengan berbagai macam
produk dan jenis jasa keterampilan. Para guru,
trainer, dan siswa bersemangat menyambut
pameran yang diadakan dalam sehari, di akhir
tahun itu.
1.1
TermotivasiFestival
AkhirTahun
18. 4 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Berbagai macam keahlian dan kompetensi mulai tata boga, tata busana,
tata rias, hingga teknik kendaraan ringan (TKR) dan produk unggulan lainnya
yang dipamerkan menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta.
Hadir dalam pembukaan tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Jatim,
Rektor ITS Surabaya, dan jajaran lain di lingkungan Pemprov Jatim. Dalam
sambutannya Gubernur menyambut baik sekaligus mengapresiasi pelaksanaan
program DT tersebut.
Pameran akhir tahun 2019 itu telah membuka sebagian besar mata
pengunjung tentang strategisnya program ini. Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa menyampaikan kekagumannya pada karya siswa SMA/MA DT
yang dipertunjukkan dalam acara tersebut. Gubernur memuji program ini
layak dilanjutkan, dipertahankan, dan ditingkatkan.
Ditambahkan, program ini telah nyata dapat mempersiapkan peserta didik
SMA/MA setelah lulus untuk siap memasuki ke dunia kerja atau membekali
diri mereka menjadi wirausaha. Buktinya? Beberapa hasil praktik mereka telah
diterima masyarakat dan bahkan dipesan untuk berbagai macam keperluan
seperti rapat, pernikahan, pengajian dan lainnya, dalam jumlah cukup besar.
“Kami bangga bisa mengikuti acara pameran ini. Meskipun kepastian
pelaksanaannya relatif mepet, siswa antusias menyiapkannya,” kata Wahyuti,
Trainer masakan Indonesia dari SMA Negeri 1 Slahung, Ponorogo.
19. 5
Gubernur Khofifah memastikan bahwa peserta DT memiliki kemampuan
siap kerja. Mereka sudah mendapat bekal untuk praktik. ”Mereka juga bisa
membuka usaha sendiri,” katanya.
Karena itu, Pemprov Jatim akan menyiapkan sarana dan prasarana yang
mendukung peserta program DT untuk membuka lapangan kerja. Dengan
demikian, lulusan SMA yang tidak kuliah dan tidak bekerja di perusahaan bisa
mendapatkan modal usaha, membuka lapangan kerja sendiri, sekaligus dapat
menyerap tenaga kerja. Dengan begitu, angka pengangguran di Jatim bisa
turun. ”Mereka menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan di Jawa
Timur,” tuturnya (Jawa Pos, 30 Desember 2019).
Gubernur yakin program itu bisa menjadi rujukan bagi daerah lain.
Penanganan masalah harus menggunakan konsep kolaborasi. Pemprov
bersama lembaga pendidikan memberikan pengalaman tambahan untuk
bekal setelah lulus sekolah.
“Kita harapkan setiap tahun sekitar 800 ribu angkatan kerja baru di Jatim
itu akan terserap 600 ribuan. Saya ingin kita semua menjadikannya sebagai
energi baru, potensi baru, skill baru bagi penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Meski demikian program DT harus membangun sinergitas dengan program
millenial job center (MJC) dan program one pesantren one product (OPOP)
yang juga diinisiasi oleh Pemprov Jatim. “Karena anak-anak muda sangat
friendly dengan proses digitalisasi, harapan kita mereka akan masuk market
place,” jelas mantan menteri sosial ini.
Pemprov Jatim siap memberi support kepada lulusan SMA DT yang ingin
membuka usaha ketika lulus nanti. Mereka bisa memanfaatkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) yang berjumlah Rp 190 triliun dari ABPN. Beban bunganya cukup
ringan, yaitu 6 persen.
Yang jelas semua pihak perlu mendukung agar lulusan DT agar siap masuk
ke dunia kerja secara mandiri. Orang-orang yang ingin merias diri untuk acara
hajatan tidak perlu antre ke salon, tetapi bisa didatangi langsung ke rumah
Saya ingin kita semua menjadikannya sebagai
energi baru, potensi baru, skill baru bagi
penciptaan lapangan kerja,” kata Gubernur
Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
‘‘ ‘‘
MENEGUHKAN TUJUAN
20. 6 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
oleh para lulusan SMA/MA. Ini dapat menjadi cahaya baru di tahun 2020.
Anak-anak akan punya harapan. Dari hal kecil bisa menuai hasil yang besar
di masa mendatang.
Feri Jingga, trainer desain grafis di SMAN 1 Tapen, Bondowoso
mengungkapkan, tahun pertama sekolahnya membuka kesempatan untuk 40
siswa untuk menambah ketrampilan di peminatan TKR dan desain grafis. “Kami
baru ambil dua peminatan karena yang diminati anak-anak dan pasarnya ada
di Bondowoso, ya dua itu,”ungkapnya.
Ditambahkan, para siswa bisa mengembangkan hobi mereka dengan
menghasilkan produk. Seperti desain grafis yang sempat mendapat pesanan
untuk produk papercraft, stiker, kaos, hingga flatboard. “Untuk TKR ada
laboratorium yang dinamakan Smantap Cyrcles Garage dan kini sudah
membuat carbo hibrid,” katanya. n
21. 7
Sebelum membahas lebih jauh tentang
kiprah dan capaiannya, ada baiknya pembaca
mengetahui terlebih dahulu gambaran umum
tentang tekad awal, besaran peserta, dan
dilaksanakan dimana saja program afirmatif DT
di Jawa Timur.
Dari awal DT memang diarahkan kepada
sekolah-sekolah yang lulusannya banyak yang
tidak melanjutkan kuliah, sebab lulusan mereka
sangat membutuhkan bekal keahlian untuk
memasuki dunia kerja. Ini berarti sasaran DT
adalah sekolah-sekolah pinggiran yang berada
di luar kota-kota besar di Provinsi Jawa Timur.
1.2
MeningkatHampir
DuaKaliLipat
MENEGUHKAN TUJUAN
22. 8 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Karena keterbatasan dana, maka tidak mungkin semua sekolah pinggiran
menjadi sasaran DT. Oleh karena itu ditentukan persyaratan tertentu, yaitu
sekolah yang benar-benar membutuhkan. “Sasaran DT adalah SMA yang
lulusannya banyak yang tidak melanjutkan kuliah, yaitu sebanyak 60% ke
atas,” ujar Dra. Ety Prawesti, M.Si, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Kemudian dilakukan sosialisasi kepada para kepala sekolah SMA Negeri
disusul dengan membuka pendaftaran bagi sekolah yang berminat mengikuti
program DT. Ternyata mendapat sambutan hangat. Pendaftarnya melebihi
kuota yang tersedia. Maka dilakukan seleksi dengan mengacu kepada skala
prioritas yaitu sekolah yang benar-benar membutuhkannya.
Bagi sekolah yang jumlah siswa peminatnya melebihi kuota, tetap bisa
menjalankan DT secara mandiri di internal sekolah, tetapi tentu saja lulusannya
tidak mendapatkan sertifikat seperti peserta DT resmi. Demikian pula jika ada
sekolah yang ingin menyelenggarakan secara mandiri, dipersilahkan sebagai
bagian dari pelaksanaan manajemen berbasisi sekolah (MBS). Untuk menyebut
salah satu contoh sekolah yang menyelenggarakan kegiatan DT secara mandiri
adalah SMA Negeri 1 Purwoharjo, Banyuwangi. Sekolah yang berlokasi di
Desa/Kecamatan Purwoharjo itu, mempoklamirkan diri sebagai sekolah double
track mandiri. Program double track mandiri ini merupakan bentuk inovasi dari
Gambar: 1.1
Sebaran Penerima Program DT Tahun 2019-2020 di Jawa Timur.
23. 9
SMA 1 Purwoharjo. “Double track adalah ikhtiyar sekolah dalam melengkapi
keterampilan siswa. Setiap siswa akan diberi keterampilan tambahan demi
menyiapkan siswa siap kerja, bila tidak melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata
Kepala SMA Nenegi 1 Purwoharjo, H. Rodiwanto. (Jawa Pos, Radar Banyuwangi,
8 Oktober 2019).
Secara umum sekolah-sekolah tersebut kebanyakan berada di Pulau Madura
(Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Sumenep), daerah “tapal kuda” Jatim
(Pasuruan, Probolinggo, Situbondo), dan daerah kantong-kantong daerah
yang warganya banyak yang bekerja keluar negeri sebagai TKI/TKW (Pacitan,
Trenggalek, Ngawi, Bojonegoro dan lain-lain). Sekolah sasaran DT tidak hanya
SMAN, tetapi juga melibatkan beberapa Madrasah Aliyah (MA) di Madura.
Program DT tahun pertama (2018/2019) diikuti oleh 86 sekolah dan
melibatkan 9.009 siswa, di 19 kabupaten Provinsi Jatim. Kabupaten yang
paling banyak menerima manfaat DT adalah Sampang sebanyak 12 SMA/
MA, Ponorogo sebanyak 10 SMA, Bojonegoro sebanyak 9 SMA, dan Sumenep
sebanyak 7 SMA/MA.
Setelah berjalan selama satu tahun, program DT semakin dikenal oleh
masyarakat. Peminatnya juga meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut
dan untuk menjaga keberlanjutan program maka pada tahun kedua
(2019/2020) jumlah sekolah sasaran DT ditambah secara signifikan, hampir
dua kali lipat. Jika tahun pertama hanya melibatkan 86 sekolah maka tahun
kedua meningkat menjadi 157 sekolah (tepatnya 148 SMAN dan 9 MA). Jumlah
siswa DT mencapai sekitar 14.043siswa, tersebar di 28 Kabupaten. Kabupaten
yang paling banyak menerima DT tahap kedua adalah Kabupaten Ponorogo
Gambar: 1.2
Perbandingan DT Tahap 1 dengan Tahap 2
MENEGUHKAN TUJUAN
24. 10 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
sebanyak 13 sekolah, Sampang sebanyak 12 sekolah, dan Bojonegoro
sebanyak 11 sekolah (lihat Gambar 1.2).
Sebaran peserta DT tahun kedua juga semakin merata, menyebar ke hampir
semua kawasan kabupaten yang ada di Jawa Timur.
Mencipta Ekosistem
BiladilihatsekilasprogramDTseolahhanyamerupakankegiatanmenambah
keterampilan pada siswa SMA/MA di luar jam efektif sekolah. Padahal DT bukan
sekadar ini. Program ini telah disiapkan secara komprehensif dan dirancang
“compatible” dengan era revolusi industri 4.0.
“Double Track yang kami siapkan merupakan upaya terpadu, bukan sekadar
memberi keterampilan kepada siswa, tetapi mencipta sebuah ekosistem yang
memungkinkan siswa dapat membangun bisnis yang berjejaring dengan
dunia maya. DT membuat market place tersendiri melalui aplikasi,” kata Fajar
Baskoro, S.Kom, M.Kom, fasilitator Tim IT ITS.
Dikatakan, selama ini salah kaprah yang sering terjadi adalah siswa
diikutkan suatu pendidikan dan pelatihan. Setelah terampil mereka dilepaskan
begitu saja. Lulusan diklat mencari atau menunggu lowongan pekerjaan yang
sesuai dengan keterampilannya. Program DT bukan semacam program BOS
(Biaya Operasional Sekolah), tetapi diharapkan berkelanjutan, meskipun andai
nanti kucuran dana untuk program DT sudah tidak diturunkan lagi.
DT merancang sebagai ekosistem dalam siklus tiga tahunan. Pertama,
mengadakan pelatihan disertai sertifikasi. Sekolah penyelenggara DT
berperan sebagai pusat pelatihan keterampilan. Kedua, sekolah sebagai
pusat pengembangan produk. Ketiga, menciptakan transaksi riel di pasar
25. 11
konvensional maupun dalam market place. Melalui bendera DT Mart akan
terbentuk pasar komunitas yang prospektif.
Oleh karena itu dalam DT telah disiapkan sejumlah aplikasi yang dapat
mendukung terciptanya ekosistem usaha yang diinginkan. Proses DT dimulai
dari siswa (kelas XI) mendaftarkan diri sebagai peserta. Pendaftaran siswa
dilakukan oleh pihak sekolah secara daring ke www.admindt.net. Setelah
itu peserta melaksanakan serangkaian training sesuai dengan keahlian yang
diminati. Training dilakukan di sekolah siswa yang bersangkutan pada jam-jam
di luar jam efektif sekolah. Biasanya dilaksanakan pada hari Jumat siang,
Sabtu, dan Minggu. Selain mendapat bimbingan langsung dari trainer, peserta
DT dapat memperkaya wawasan dengan belajar mandiri secara daring di
laman www.ruangtraining.net. Di sana tersedia segala macam materi tutorial
penunjang yang dapat dipelajari dan diunduh, secara gratis.
Seusai melaksanakan pelatihan, peserta dapat mengikuti proses
sertifikasi yang ada di www.ruangujian.net. Setelah menggenggam sertifikat
keterampilan, siswa tidak boleh pasif. Mereka harus kreatif menciptakan produk
atau jasa sesuai passion-nya, merintis menjadi wirausaha mandiri dengan aktif
klik www.ruangdagang.net.
Bagi yang ingin berkarier sebagai karyawan atau pekerja sebuah
perusahaan dapat aktif berselancar di www.ruangkarir.net. Peserta yang telah
menyelesaikan proses training otomatis akan terdata secara otomatis sebagai
calon pekerja di www.ruangkarir.net, dengan berbagai portofolio yang
diperoleh selama mengikuti program DT. Dalam laman tersebut terdapat dua
fitur yang saling mencari dan membutuhkan yaitu fitur calon pekerja dan fitur
perusahaan pencari tenaga kerja.
Ada banyak jenis keterampilan dan keahlian yang dapat dijadikan bekal
bagi lulusan SMA agar kelak mereka dapat meniti karir dengan baik dan bisa
merintis menjadi wirausahawan. Setidaknya ada tujuh keterampilan dengan 17
DT merancang sebagai ekosistem dalam siklus
tiga tahunan. Pertama, mengadakan pelatihan
disertai sertifikasi. Kedua, sekolah sebagai pusat
pengembangan produk. Ketiga, menciptakan
transaksi riel di pasar konvensional maupun dalam
market place. Melalui bendera DT Mart akan
terbentuk pasar komunitas yang prospektif.‘‘ ‘‘
MENEGUHKAN TUJUAN
26. 12 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
bidang keahlian yang diajarkan dalam program DT. Bidang-bidang tersebut
dirinci sebagai berikut:
1. Multimedia (MM)
• Animasi
• Desain grafis
• Fotografi
• Video Editing
• Operator Komputer
2. Teknik Elektro (TE)
• Membuat Sound System
• Membuat Alat Digital
3. Teknik Listrik (TL)
• Instalasi Jaringan Komputer
• Instalasi Listrik - CCTV
4. Tata Boga (TBO)
• Pengelolahan Pastry Bakery
• Pembuatan Makanan Indonesia
5. Tata Busana (TBU)
• Merancang Mode Busana
6. Tata Kecantikan (TK)
• Tata Rias Pengantin Hijab
Gambar: 1.3
Sebaran Bidang Keterampilan Program DT 2019-2020
27. 13
• Tata Kecantikan Rambut
• Terapis Kecantikan
• Merias Wajah Panggung
7. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
• Pemeliharaan dan Perbaikan Sepeda Motor.
Pada tahun pelajaran 2019-2020 dari tujuh keterampilan tersebut tiga
kelas yang terbanyak adalah bidang Tata Boga dengan 4.295 peserta, kelas
Multimedia sebanyak 3.814 siswa, dan Tata Kecantikan 2.037 siswa. Untuk
kelas keterampilan TKR diminati 1.798 siswa dan Tata Busana dikuti 1.380
siswa. Sedang dua kelas keterampilan yang paling sedikit pesertanya adalah
Teknik Elektro sebanyak 280 siswa dan Teknik Listrik dengan 279 siswa (lihat
gambar 1.3). n
MENEGUHKAN TUJUAN
28. 14 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Siswa Kelas XI SMAN 1
Kasiman membekali diri
dengan keterampilan
menjahit.
29. 15
Program DT bakal berumur panjang.
Keinginan para kepala sekolah penyelenggara
program DT agar program ini bisa terus
berlanjut mendapat respons positif dari
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,
Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. Dipastikan DT
akan terus dilanjutkan meski dalam kondisi
APBD yang sedang dalam kondisi sulit akibat
wabah COVID-19. Jaminan ini disampaikan
langsung kepada Ketua Pelaksana DT dari ITS,
Muhammad Zainul Asrori dan tim penulis buku
DT, saat menghadap untuk keperluan meminta
kata sambutan buku DT jilid dua ini.
1.3
ProgramDT
TetapDilanjutkan
MENEGUHKAN TUJUAN
30. 16 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Ada alasan kuat Dinas Pendidikan Jatim akan melanjutkan program ini,
satu di anatarnya adalah bukti di lapangan jika program ini benar-benar telah
menyiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan dan kompetensi sebagai
bekalbekerjamaupunberwirausaha.“Sayasudahbanyakmelihatdanmendengar
akan apa yang telah dicapai DT. Ini penting, siswa harus diberi motivasi akan
masa depannya,” kata alumnus ITS Jurusan Teknik Sipil tahun 1982 itu.
Selain alasan itu, sebagai program unggulan Dinas Pendidikan Jatim,
program DT juga telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan di tingkat
regional maupun nasional. Di tingkat regional tercatat telah memperoleh
penghargaan sebagai program inovasi pelayanan publik. Sedang di tingkat
nasional, Kemendikbud sudah mengakui jika program DT merupakan program
31. 17
unggulan yang sangat bagus dan akan diadopsi serta diterapkan di seluruh
Indonesia.
Kadis Wahid memberikan apresiasi kepada tim ITS yang selama ini telah
bekerja sama dengan SMA-SMA di Jatim dalam program DT. Harapannya
programiniakanmenjadiprogramnasionaldanmenjadiprogrampercontohan.
Karena data menunjukkan lulusan SMA di Jatim yang tidak melanjutkan kuliah
cukup tinggi, mencapai 67%.
Artinya, lulusan tersebut butuh lapangan kerja, oleh karena itu mereka harus
diberi kompetensi tertentu agar saat lulus SMA dan mereka mencari kerja atau
mencipta kerja sesuai dengan bidang dan keterampilannya, sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki.
MENEGUHKAN TUJUAN
32. 18 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Program ini akan terus dikembangkan dari tahun ke tahun, untuk itu kerja
sama dan koordinasi antara sekolah dengan tim ITS serta dengan DUDI perlu
terus ditingkatkan secara rutin. Karena dengan perkembangan teknologi digital
dunia yang cepat berubah, harapannya program DT dapat mengantarkan
alumninya yang tidak kuliah, bisa bekerja di DUDI.
“Saya bangga sampai saat ini sudah ada sekitar 356 DUDI yang telah
menjalin kerja sama dengan 157 sekolah peserta DT. Kami sangat berharap
DUDI menyambut program DT ini untuk dimanfaatkan sebagai upaya ikut
berkontribusi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di Jatim,” katanya.
Sebagai pasar besar nasional, karena Jawa Timur sebagai pusat aktivitas
ekonomi provensi-provensi yang ada di Indonesia Timur. Hampir 80%
kebutuhan barang-barang pokok masyarakat yang ada di Indonesia bagian
Timur berasal dari Jawa Timur, sehingga DUDI di Jatim sangat terbuka lebar.
Wahid melihat rencana kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke
Kalimantan Timur sesungguhnya menjadi peluang besar bagi Jatim, tentu saja
juga bagi siswa SMA program DT.
Ke depan pria kelahiran 27 Januari 1963, yang sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim ini akan meminta
pengelola DT untuk memantau para alumni DT setelah lulus, mereka bekerja
di mana, berwirausaha apa, dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun
setelah lulus. “Dengan penelusuran ini akan terlihat outcome dari program DT,
sehingga layak dan memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan,” katanya.
Tahun depan, di tengah kondisi APBD yang mengalami tekanan
akibat Corona, minimal pelaksanaan DT akan sama seperti tahun ini.
Terkait keterampilan yang diberikan, Wahid meminta untuk dilakukan
penyesuaian-penyesuaian dengan mengacu pada perubahan akan kebutuhan
masyarakat dan DUDI.
Melalui cara ini ke depan tidak ada lagi disparitas atau kesenjangan
terhadap pemenuhan keterampilan peserta didik di tingkat sekolah menengah
dalam upaya menyiapkan diri menjadi wirausahawan atau pun mengisi
lapangan pekerjaan.
Tahun depan, di tengah kondisi APBD yang
mengalami tekanan akibat Corona, minimal
pelaksanaan DT akan sama seperti tahun ini.
‘‘
‘‘
33. 19
Di tempat terpisah Kepala Bidang Pembinaan SMA, Ety Prawesti, menekankan
akan pentingnya pemenuhan jam tatap muka yang telah ditentukan, yakni 120
jam tatap muka selama pelaksanan satu tahun. “Jika pada pandemi COVID-19
ini mengalami kendala, lewat aplikasi pendukung DT, yang disebut Doubletrack
Support System (DSS), ITS telah menyediakan fasilitas aplikasi ruangtraining.net,
ruangujian.net, ruangkarir.net, dan ruangdagang.net., sehingga tak menemui
hambatan dalam pelaksanaan. Tapi nanti setelah kondisi normal, tatap muka
dalam bentuk pelatihan maupun praktik harus dilakukan sebagai bentuk
pendalaman kepada siswa,” katanya.
Ety mengungkapkan, adanya Corona menjadi pembelajaran penting dalam
memilihdanmenentukanmodelpembelajaran.KarenatidakhanyaDTsajayang
terkena dampaknya, proses pembelajaran lainnya juga terdampak. Program
DT melalui DSS sebenarnya merupakan model pembelajaran berkelanjutan,
tidak putus ketika program selesai. Para alumni masih tetap bisa menambah
pengetahuan keterampilannya melalui aplikasi ruangtraining.net. n
MENEGUHKAN TUJUAN
34. 20 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Ajang pameran akhir tahun 2019
membuktikan jika produk dan jasa yang
dihasilkan siswa sekolah DT mulai banyak yang
1.4
Masyarakat
MulaiMelirik
35. 21MENEGUHKAN TUJUAN
dilirik masyarakat. Salah satu buktinya, order yang diterima oleh SMAN 1
Ngadirejo, Pacitan untuk menggarap baju seragam siswa TPA. Di bidang jasa,
bidang keterampilan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) banyak siswa DT yang
telah menawarkan jasa perawatan dan penggantian oli motor kepada guru,
siswa, dan masyarakat, dan terbukti banyak diminati.
Di berbagai kesempatan baik tingkat kabupaten maupun provinsi upaya
mengenalkan produk dan jasa hasil DT lewat pameran pun digelar dan selalu
mendapatkan positif dari pengunjung. Pada pameran yang diselenggarakan
oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota dan Kab. Pasuruan dan
Probolinggo di SMAN 1 Grati, mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
36. 22 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Lewat berbagai kegiatan kini pogram SMA DT semakin eksis. Pesertanya
aktif mengikuti pameran di berbagai tempat. Bukti lain masyarakat sudah
mulai melirik adalah pesanan produk DT di tengah Pandemi COVID-19.
Banyak pesanan dan peluang yang diraih oleh sekolah dan siswa DT diminati
masyarakat. Produk hand sanitizer made in SMA DT habis diborong oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Apresiasi datang dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan
pejabat di tingkat kabupaten serta satuan kerja pemerintah daerah (SKPD)
lainnya. Madrasah Aliyah (MA) Bustanul Ulum, Kab. Sampang, misalnya,
menyumbangkan masker karya siswa DT sebanyak 300-an buah ke Kepala
Kantor Departemen Agama Kab. Sampang.
Mengambil momentum langkanya masker di pasaran, beberapa sekolah
memiliki ide untuk membuat masker dari kain dan telah kebanjiran pesanan.
Sedikitnya ada 23 sekolah yang telah menjalankan keterampilan tata busana,
ikut memproduksi masker baik untuk lingkungan sekolah, memenuhi pesanan
masyarakat dan instansi, serta dijual langsung ke masyarakat.
Dari sekitar 23 sekolah tersebut terutama sekolah yang berada di Kabupaten
Jember dan Sumenep, telah menerima orderan dari program cipta kerja yang
diinisiasi ITS bersama Dinas Pendidikan Jatim dalam rangka membuat satu juta
masker untuk dibagikan ke masyarakat.
“Kami telah menggalang dana untuk pembuatan satu juta masker dan akan
dibagikan di lingkungan sekolah DT. Dari dana yang telah terhimpun, nantinya
pembuatan masker diserahkan kepada sekolah DT yang siap memproduksi,
kata Dr Hozairi, selaku koordinator program DT Jatim.
Diungkapkan, ia mempercayakan pembuatan masker kepada
sekolah-sekolahDT,karenakualitasdanhasilyangselamainidiproduksisekolah
itu sudah memenuhi standar dan bagus. “Karena itu kami memberikan modal
agar mereka bisa berusaha dan berkesempatan untuk bisa mempraktikkan
keterampilan yang ia perolah saat mengikuti DT,” katanya.
Kepercayaan juga datang dari Dinas Pendidikan Jatim yangmempercayakan
pembuatan alat pelindung diri (APD), kepada sekolah DT. Saat pendataan ada
sekitar 14 sekolah yang siap menerima tawaran pembuatan APD. Tapi karena
bahan yang tersedia terbatas, akhirnya hanya ada tiga sekolah, masing-masing
SMA Negeri 1 Kalidawir, Tulungagung, SMA Negeri 1 Karas, Magetan, dan
SMA Negeri 1 Berbek, Nganjuk.
Kepercayaan masyarakat juga bisa ditunjukkan dari beberapa produk dan
37. 23
jasa yang ditawarkan siswa DT melalui offline maupun online. Responsnya luar
biasa. Melalui berbagai platform aplikasi yang tersedia, jasa dan produk dari
siswa DT sudah mulai dikenalkan ke masyarakt dan pasar komunitas. DT sendiri
menyiapkan platform www.ruangdagang.net, yang berupa aplikasi online yang
mewadahi peserta DT yang tertarik di bidang usaha atau enterpreneur dengan
menempatkan produk dan jasa di dalam jaringan marketplace DT Mart atau
Usaha Sekolah Online (USO). Di portal ini dapat ditemukan produk-produk
kreativitas yang berkualitas sekaligus dapat melakukan transaksi online. n
Kepercayaan datang dari Dinas Pendidikan Jatim
yang mempercayakan pembuatan alat pelindung
diri (APD), kepada sekolah DT. Saat pendataan
ada sekitar 14 sekolah yang siap menerima tawaran
pembuatan APD. Tapi karena bahan yang tersedia
terbatas, akhirnya hanya ada tiga sekolah.
‘‘ ‘‘
MENEGUHKAN TUJUAN
38. 24 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
39. 25MENEGUHKAN TUJUAN
Manusia boleh merencanakan, tapi
Tuhan yang menentukan. Kalimat ini
pas untuk menggambarkan pelak-
sanaan program DT tahun pelajaran
2019-2020. Mulanya pelaksanaan DT
tahap kedua ini dimulai pada awal
semester, pertengahan tahun 2019
kemarin. Saat itu sudah ditentukan —
sebagaimanapelaksanaan tahun-ta-
hun sebelumnya— capaian pembelaja-
ran untuk masing-masing keterampilan
dinyatakan tuntas setelah mencapai 90
jam pelajaran tatap muka. Tidak sedikit
1.5
HarusBerjalan
diTengahWabah
40. 26 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
pun tanda-tanda akan terpengaruh Pandemi COVID-19, proses pembelajaran
pun sudah disusun dan disepakati sedemikian rupa baik oleh pihak sekolah,
trainer, maupun siswa.
Serangkaian kegiatan pertemuan dengan kepala sekolah dilakukan,
agenda kegiatan pameran, praktikum, dan juga monitoring evaluasi, telah
pula ditentukan waktu pelaksanaannya. Tapi rencana tinggal rencana, fakta
berkata lain, pertengan Maret 2020, Virus corona sebagaimana diumumkan
oleh Presiden sampai juga di Indonesia. Pasien anak dan ibu asal Depok,
Jawa Barat, diidentifikasi sebagai pasien nomor satu dan nomor dua. Hari
ke hari jumlah penderita terus jumlahnya terus bertambah, hingga untuk
mengantisipasi meluasnya virus tersebut di lingkungan lembaga pendidikan,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim,
mengeluarkan Surat Edaran, No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (COVID-19), yang
mengatur tentang proses belajar dari rumah. Program sekolah DT yang telah
disusun pun terdampak.
Berhenti dan terus jalan? Sebagian sekolah sudah ada yang menyelesaikan
separoh dari target yang telah ditetapkan. Sebagian lagi ada yang hanya
tinggal melaksanakan praktikum, tapi masih ada sebagian kecil lainnya baru
melaksanakan kegiatan sekitar 30 persen dari taget 90 jam tatap muka.
Ada beberapa alasan dikemukakan. Ada yang sekolah mengaku kewalahan
karena berbarengan dengan menyiapkan pelaksanaan ujian sekolah dan ujian
nasional berbasis komputer, sehingga petugas dalam hal ini para operator
sekolah (merangkap operator DT), sibuk mengerjakan pekerjaan tambahan
tersebut. Setelah Surat Edaran Mendikbud menyatakan bahwa pelaksanaan
ujian nasional ditiadakan, maka kesadaran untuk melanjutkan program DT
terfasilitasi. Tapi tidak semudah yang dibayangkan, karena siswa sudah telanjur
beraktivitas dan belajar di rumah.
Pelaksana Program DT, dalam hal ini ITS kemudian mencarikan solusi.
Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
disusunlah kerangka kerja untuk menyelesaikan taget 90 jam tatap muka.
Aplikasi telekonferensi Zoom menjadi salah satu aplikasi yang dipilih. Popularitas
Zoom melesat sejak berbagai negara di dunia memberlakukan pembatasan,
akibat pandemi virus corona. Termasuk di Indonesia, Zoom menjadi alternatif
program DT untuk melakukan koordinasi dan menggelar meeting/rapat
daring. Kegiatan pertama melakukan koordinasi online dengan para operator.
41. 27MENEGUHKAN TUJUAN
Tujuannya untuk memastikan apakah kegiatan study from home (SFH) berjalan
baik dan bagaimana pengisian logbook yang belum memenuhi target.
Selain dengan operator, koordinasi lewat fasilitas daring juga dilakukan
dengan trainer dan kepala sekolah. Selain digunakan untuk berkoordinasi,
aplikasi meeting juga dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan siswa
melalui seminar melalui situs web (webinar) yang dikuti oleh ratusan siswa.
Dalam beberapa kali pertemuan lewat daring terungkap beberapa persoalan
belum tercapainya target pertemuan 90 jam tatap muka dalam semester ini.
Seperti dikemukakan Irfan Hilmi, trainer dari SMAN 1 Banyuputih, Situbondo.
Banyak siswa yang tidak memiliki HP dan terbatasnya peralatan serta bahan
untuk praktik yang dimiliki siswa, juga karena operator memiliki beban kerja
lain, selain bertugas memasukan hasil kegiatan ke dalam logbook, menjadikan
kegiatan DT terhambat saat pandemi corona.
Selain itu, kendala lainnya adalah tidak semua siswa yang mengikuti DT
memiliki alat komunikasi memadai; sulitnya sinyal atau jaringan untuk siswa
yang tinggal di daerah pegunungan dan terpencil.
Hal sama juga terungkap saat digelarnya pertemuan online bersama kepala
sekolah. Ada beberapa kegiatan yang sudah selesai dilakukan tetapi belum
dimasukkan ke dalam logbook, karena rumah operator berjauhan dengan
trainer, sementara aktiivitas sekolah sebagian besar sudah berlangsung di
rumah.
Terhadap berbagai persoalan tersebut, beberapa kesepakatan pun
ditentukan antara lain bahwa dalam rangka menghadapi kondisi wabah
corona, maka kegiatan pelatihan diadakan di rumah masing-masing melalui
kegiatan study from home (SFH). SFH dilakukan dengan cara trainer membuat
panduan tugas praktik/pembuatan produk yang memungkinkan dikerjakan di
rumah masing-masing. Aktivitas SFH didokumentasikan baik proses, bahan,
maupun produk, lalu dikumpulkan pada trainer dan dihitung sebagai aktivitas
Sebagian sekolah sudah ada yang menyelesaikan
separoh target yang telah ditetapkan. Sebagian lagi
ada yang hanya tinggal melaksanakan praktikum,
tapi masih ada sebagian kecil lainnya malah baru
melaksanakan kegiatan sekitar 30 persen dari
target 90 jam tatap muka.
‘‘ ‘‘
42. 28 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
satu kali pertemuan, sementara operator mengumpulkan dari trainer, lalu
trainer mengonversikan jumlah jam yang dibutuhkan untuk pengerjaan tugas
menjadi jam pelajaran tatap muka di presensi kehadiran dengan konversi sekali
praktik atau tatap muka sama dengan enam jam pelajaran, dan kemudian
operator mengunggah ke logbook.
“Dalam kegiatan koordinasi online, kami bukan sedang mencari persoalan
tapi lebih pada mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi sekolah
dan siswa. Ketika bahan atau alat untuk praktik tidak ada maka jalan
keluarnya memberikan tugas kepada siswa dengan menekankan pada upaya
pengembangan produk, pemenuhan kebutuhan lingkungan dan penciptaan
pasar komunitas, sementara fokus pelatihan pada pengayaan pengetahuan,
perencanaan servis, atau pelayanan masyarakat,” kata Fajar Baskoro, fasilitator
tim IT dari ITS.
Kesimpulannya: apa pun kondisinya, program DT harus diupayakan tetap
berjalan. n
43. 29MENEGUHKAN TUJUAN
Menyusul Surat Edaran (SE) Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Nadiem Anwar Makarim, No. 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam
masa darurat COVID-19, yang salah satunya
mengatur tentang proses belajar dari rumah,
program sekolah DT pun melaksanakannya. SE
itu juga berisi tentang keputusan pembatalan
ujian nasional (UN) Tahun 2020.
Bagaimana caranya sekolah-sekolah DT
mengimplentasikan proses belajar dari rumah?
istilah yang disepakati adalah study from home
(SFH). Berbagai cara dilakukan sesuai dengan
1.6
Jalankan‘Studyfrom
Home’(SFH)
44. 30 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
kondisi di lapangan. Artinya, antara satu sekolah DT dengan lainnya berbeda,
bergantung pada potensi dan kemampuan masing-masing sekolah, termasuk
jenis keterampilan yang menjadi pilihan di sekolah tersebut. Targetnya 90 jam
pelajaran tetap tercapai di akhir program.
Mengacu pada SE tersebut bahwa proses belajar dari rumah dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut: belajar dari rumah melalui pembelajaran
daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
yang telah ditetapkan; SFH dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup
antara lain mengenai pandemi COVID-19; aktivitas dan tugas pembelajaran
SFH dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah;
bukti atau produk aktivitas SFH diberi umpan bailik yang bersifat kualitatif dan
berguna bagi trainer, dalam bentuk fortopolio.
“SFH yang kami jadikan acuan adalah SE Mendikbud. Intinya proses
pembelajaran maupun praktikum pada sekolah DT tidak boleh terhenti karena
pandemi,” kata Fajar Baskoro, fasilitator DT bidang IT.
Fajar menjelaskan, dalam kondisi wabah ini, kegiatan pelatihan diadakan
melalui blended learning, kombinasi pembelajaran tatap muka dan melalui
daring. Pola pelatihan berfokus pada pengembangan produk, pemenuhan
kebutuhan lingkungan dan penciptaan pasar komunitas. Sedangkan fokus
pelatihan pada proses pengayaan pengetahuan, perencanaan, dan pelayanan
pada masyarakat.
“Menghadapi kondisi seperti ini, maka kegiatan pelatihan diadakan di
rumah masing-masing melalui SFH, dengan cara trainer membuat panduan
tugas praktik atau pembuatan produk yang memungkinkan dikerjakan di
rumah siswa,” katanya.
Dalam kondisi Pandemi COVID-19, kegiatan
pelatihan diadakan melalui blended learning,
kombinasi pembelajaran tatap muka dan
melalui daring. Pola pelatihan berfokus pada
pengembangan produk, pemenuhan kebutuhan
lingkungan dan penciptaan pasar komunitas.
‘‘ ‘‘
45. 31MENEGUHKAN TUJUAN
SedangaktivitasSFH,didokumentasikanbaikproses,bahanyangdigunakan,
maupun produk yang dihasilkan, lalu hasil dokumentasi itu dikumpulkan
kepada trainer dan dihitung sebagai aktivitas satu kali pertemuan. Idealnya
satu kali tatap muka ekivalen dengan delapan jam perlajaran.
“Operator mengumpulkan dari trainer lalu meng-upload ke logbook, setelah
sebelumnya oleh trainer dikonversikan dari jumlah jam yang dibutuhkan
untuk pengerjaan tugas, menjadi jam pelajaran tatap muka melalui presensi
kehadiran,” katanya.
Dalam konsep SFH, pembelajaran DT ditekankan untuk tidak mencari
masalah, melainkan mencari jalan keluar. Jika tidak ada produk yang bisa
dihasilkan, maka bisa dilakukan model pengayaan dengan merencanakan.
Jadi, model SFH dari yang mudah dahulu lewat merencanakan, kemudian
berturut-turut melaksanakan, mendokumentasikan, dan terakhir melaporkan
dengan membuat diskripsi singkat apa yang telah dipraktikkan.
“Jangan menuntut ideal seperti kondisi normal. Ini kondisi di mana
antara trainer, peserta DT, kepala sekolah, operator, tidak berjumpa karena
menjalankan physical distancing. Jadi lakukan yang bisa dilakukan lebih
dahulu,” katanya. n
Peserta Double Track T SMAN 1 Kalitidu praktik membuat kue.
46. 32 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Aneka produk buatan
peserta DT bidang
multimedia dan fotografi.
47. 33
NELSON MANDELA terlahir dengan nama Nelson Rolihlahia Mandela. Ia dilahirkan di Mvezo, Afrika
Selatan, pada 18 Juli 1918 dan meninggal pada 5 Desember 2013. Dikenal sebagai salah satu tokoh
perdamaian paling terkenal di dunia yang berasal dari Afrika Selatan. Ia juga dikenal sebagai pejuang
kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheid. Ia menjadi presiden pertama kulit hitam Afrika Selatan dan
merupakan tokoh peraih Nobel Perdamaian.
BAGIAN DUA
Menghasilkan
Produk Nyata
Saya menyukai teman yang memiliki pikiran
terbuka karana mereka akan melayanimu
untuk melihat segala masalah dari
berbagai sudut pandang.
– Nelson Mandela –
48. 34 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
S
ejak awal DT disiapkan bagi lulusan SMA/MA yang tidak melanjutkan
ke jenjang pendidikan di perguruan tinggi untuk siap memasuki dunia
kerja atau berwirausaha, oleh karena itu penekanannya bukan semata
pada kecakapan atau mahir berketerampilan, tapi juga menghasilkan
produk nyata, entah produk berupa barang atau sekadar produk dalam bentuk
portofolio di bidang jasa.
Produk dan portofolio dari para peserta ini dapat ditelusur melalui jejak
digital yang telah disiapkan penyelenggara melalui Doubletrack Support
System (DSS). DSS adalah sistem dalam mendukung kegiatan DT yang berbasis
pada peningkatan keterampilan (skill) untuk menekan angka pengangguran
lulusan SMA dan menaikkan IPM Jawa Timur. DSS merupakan platform
aplikasi yang memfasilitasi peserta DT melakukan kegiatan berupa pelatihan
dan pengembangan skill secara terprogram, terkontrol dan dimanage secara
elektronika. Dengan menggunakan DSS siswa akan terpantau kegiatannya,
diamati bakat dan kemampuannya, dan diakhir kegiatan untuk mendapatkan
sertifikat dan portofolio yang menyatakan level kemampuan siswa.
DSS terdiri dari lima aplikasi. Pertama, aplikasi admindt.net yang merupkan
aplikasi pengelolaan data sekolah penyelenggara DT yang terdiri dari data
siswa peserta program, absen dan aktivitas kegiatan proses pelatihan dan
foto-foto kegiatan pelatihan.
Siswa SMA Negeri 1 Kasiman, Kabupaten Bojonegoro sedang mengikuti pembelajaran
keterampilan bidang multimedia.
49. 35
Kedua, apalikasi ruangtraining.net, dalam bentuk portal pelatihan yang
ditujukan bagi anak muda Indonesia dengan menawarkan beragam pilihan
pengembangan diri untuk mengikuti pelatihan ketrampilan meliputi bidang
desain grafis, fotografi, videografi, fashion technology, tata boga, kelistrikan.
Pada potral ini tersedia beragam modul cetak, video tutorial, dan informasi
tempat pelatihan di seluruh wilayah Jawa Timur bekerja sama dengan
sekolah-sekolah, pondok pesantren, kursus, dan balai latihan kerja.
Ketiga, ruangujian.net, adalah portal aplikasi untuk ujian sertifikasi berbasis
CBT (Computer Based Testing) untuk mengetahui level kompetensi calon tenaga
kerja yang telah mengikuti pelatihan. Tersedia berbagai level ujian yang bisa
diikuti secara online. Kelulusan ditentukan oleh kualitas pengetahuan dan
ketrampilan yang dievaluasi langsung oleh tim ahli melalui aplikasi. Peserta
yang lulus dapat mengikuti private challenge sekaligus mendapatkan point dan
sertifikat.
Keempat, ruangkarir.net, merupakan portal layanan sebagai tempat
menemukan beragam informasi karir yang menarik, pembuatan CV digital,
resume, dan portofolio yang memuat produk hasil karya,dapat digunakan
untuk mendapatkan pekerjaaan yang sesuai dengan yang diharapkan. Pada
portal ini perusahaan atau dunia usaha dan dunia industri bisa mengiklankan
lowongan pekerjaan yang tersedia dan memilih talenta-talenta yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan baik kompetensi, lokasi, maupun bidang
ketrampilan.
Kelima, ruangdagang.net. Berupa aplikasi online yang mewadahi
peserta pelatihan yang tertarik dibidang usaha atau enterpreneur. Sarana
pengembangan diri dan melatih peserta pelatihan yang tertarik di bidang
kewirausahaan dengan menempatkan produk dan jasa di dalam jaringan
marketplace Usaha Sekolah Online (USO). Pada portal ini dapat ditemukan
produk-produk kreativitas yang berkualitas sekaligus dapat melakukan
transaksi online.n
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
50. 36 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
52. 38 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Siswa peserta keterampilan bidang
Kecantikan, sedang merancang wajah
calon model yang akan dirias. Ini
lakukan sebagi langkah awal sebelum
melakukan rias wajah.
53. 39
Karena berbasis pada praktik, maka
aktivitas dan proses pembelajaran DT selalu
menghasilkan banyak produk dan jasa yang
nyata. Sejumlah produk sebagai hasil dari
praktik keterampilan tersebut kemudian dijual
ke warga sekolah sendiri, bisa kepada rekan
sesama siswa maupun kepada guru dan
staf tata uaha sekolah, kantin sekolah dan
koperasi sekolah. Tidak hanya itu kadang juga
dipromosikan melalui media sosial, sehingga
dapat menjangkau wilayah yang lebih luas di
luar pagar sekolah.
Sampai sekarang, dari 14.043 siswa peserta
2.1
Hasilkan Ribuan
ProdukdanPortofolio
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
54. 40 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
DT, tercatat telah menghasilkan 1.096 produk barang maupun jasa dari 150
materi pembelajaran. Selain itu, program DT di 157 SMA/MA di 28 Kabupaten
di Provinsi Jawa Timur ini juga sukses menghasilkan 6.614 portofolio dari
berbagai macam kategori. Portofolio tersebut berisi dokumentasi produk-produk
yang dihasilkan oleh kreativitas siswa peserta DT.
Dari 18 jenis keahlian, portofolio terbanyak ada di bidang desain grafis
sebanyak 1.519 buah. Kemudian bidang merancang moda busana yang
mampu menghasilkan 1.050 portofolio. Tata rias pengantin berhijab juga
menghasilkan portofolio lumayan banyak yaitu sebanyak 700 buah. Sedang
untuk bidang keahlian yang belum menghasilkan portifolio adalah bidang
membuat dan desain alat digital, merancang busana muslim, dan bidang
makanan-minuman ringan (gambar 2.1).
Gambar: 2.1
Portofolio Per Kategori
55. 41
Produk barang dan jasa peserta DT tidak sekadar didokumentasikan
untuk kepentingan portofolio semata, tetapi juga benar-benar dipasarkan
ke konsumen. Sebagai contoh siswa di SMAN 4 Sampang Madura aktif
menawarkan sejumlah produk hasil dari mengikuti pelatihan DT Tata Boga ke
arena Car Free Day yang diselenggarakan di Jalan Syamsul Arifin dan Jalan
Wijaya Kusuma Sampang, setiap minggu pada bulan Januari 2020
Beberapa dagangan yang dijual antara lain bakso campur, piscok, es milk
mangga antigalau, sambel daun ubi, pecel, dan spageti.
Stan siswa DT ini cukup menarik pengunjung CFD. Sambil berolahraga
mereka melihat-lihat karya siswa dan berkenan membelinya. Bagi siswa semua
ini merupakan pengalaman yang berharga, ternyata hasil olahannya bisa
dijual dan menghasilkan uang. Dalam satu kali buka lapak di CFD keuntungan
bersih yang mereka dapatkan sekitar Rp 300 ribu hingga Rp330 ribu. Lumayan,
bukan?
Peserta DT dari SMAN4 Bangkalan Madura dan SMAN 1 Bareng Jombang
tidak mau ketinggalan. Mereka berpartisipasi aktif membuka booth pameran di
lobi Bappeda Provinsi Jawa Timur yang bertema harmonisasi vokasi dan Jatim
cerdas menuju pertumbuhan berkualitas.
Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, siswa DT juga berkontribusi
nyata. Mereka siap menjawab permintaan Pemerintah Provinsi Jatim yang akan
memaksimalkan peran SMA DT dan SMK dalam memproduksi hand sanitizer
(cairan pencuci tangan) secara massal. Hand sanitizer tersebut akan dibagikan
kepada masyarakat luas.
“Sebanyak 79 SMA Double Track dan 92 SMK yang punya kompetensi
farmasi dan kimia industri di Jawa Timur akan membuat hand sanitizer dan
sabun antiseptik yang seluruhnya ditujukan dalam rangka memerangi pandemi
Covid-19,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Grahadi,
29 Maret lalu.
Meski pun hand sanitizer diproduksi massal namun komposisi dan cara
pembuatannya tetap sesuai standar industri sehingga mutu dan kualitasnya
Dari 14.043 siswa peserta DT di 157 SMA/MA
telah dihasilkan 1096 produk barang/jasa dan
6.614 portofolio.
‘‘
‘‘
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
56. 42 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
tetap terjamin. Agar dapat terkendali maka proses pembuatannya dikoordinasi
oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Sedang sumber dana berasal dari dana BOS,
BPOPP, serta CSR. n
SUMBER FOTO: HUMAS PEMPROV.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wahid Wahyudi Kadis Pendidikan Provinsi
Jatim memeriksa hand sanitizer produksi siswa SMA/SMK.
57. 43
Berikut cerita pembelajaran program DT
yang berjalan di tengah pandemik. Awalnya
memang belum terpikir untuk membuka jasa
servis online, tapi gara-gara serbuan COVID-19
yang memaksa orang untuk melakukan
pembatasan dan pemberlakuan belajar daring,
akhirnya terpikir untuk membuka layanan jasa
yang memanfaatkan dunia maya.
Inilah yang terjadi pada peserta program
DT di SMA Negeri 1 Dongko, Trenggalek. Dari
peserta DT, sebanyak tiga siswa telah berhasil
membuka jasa servis secara secara online.
“Kebetulan mereka memilik alat komunikasi
2.2
MembukaJasa
ServisOnline
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
58. 44 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
yang memadai dan momentum study from home mereka manfaatkan untuk
membuka jasa secara online,” Fahrul Anam, Trainer keterampilan Teknik
Elektro.
Fahrul Anam menceritakan, di awal pelaksanaan DT ada 20 siswa
yang layak untuk mengikuti program elektronik, mereka adalah siswa yang
menyatakan tidak akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
karena berbagai keterbatasan.
Pada semester pertama mereka diberi teori dan praktik untuk memperbaiki
peralatan elektronik rumah tangga, diantaranya rice cooker, blender, mixer,
kompor listrik, kulkas, istalasi listrik, power amplifer, kulkas, mesin cuci, sedot
debu, jam dinding digital, TV tabung, TV LED, lampu emergency, lampu cetralit,
lampu LED, penyepulan speaker, pembuatan cas aki, pembuatan charger
handphone dari Travo 3 ampere, pembuatan charger handphone dari aki motor,
perbaikan kelistrikan sepeda motor, dan lainnya, sehingga pada semester dua
siswa mempunyai inisiatif membuka jasa layanan servis elektronik.
“Alasanyapesertaberinisiatifmembukausahaini,karenasekarangpekerjaan
atau aktivitas masyarakat serba online. Meskipun telah membuka servis online,
siswa juga masih mendirikan tempat servis di rumahnya masing-masing yang
bekerja sama dengan penyedia jasa Anam Elektronik dan Gana Elektronik,”
katanya.
Dua penyedia jasa itu, di samping sebagai tempat praktik siswa DT juga
dijadikan untuk magang peserta, sebelum bisa mandiri membuka usaha.
“Untuk membekali siswa dalam berusaha membuka jasa servis, saya kerap
memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar manajerial, bagaimana dalam
menerima order, mengerjakan dan memberikan layanan jasa,” kata Fahrul
Alam, trainer dari mitra sekolah pemilik servis Anam Elektronik ini.
Bagi Fahrul meski memiliki usaha jasa servis, ia tidak khawatir akan
tersaingi oleh siswanya. Justru sebaliknya, melalui cara menjadi trainer ia
dapat menambah networking dan pengalaman. “Soal rezeki sudah ada yang
mengatur. Justru setelah menjalani sebagai trainer orderan yang saya terima
malah semakin bertambah,” kata alumnus STKIP PGRI TUlungagung, Jurusan
Pendidikan Matematika ini.
Dia meyakini dengan berbagi ilmu yang menjadi bagian dari bisnis yang
dimilikinya, kemanfataannya akan bertambah demikian pula dengan rezekinya.
“Kini saya tidak hanya menerima jasa servis, siswa-siswa yang membuka jasa
sejenis kadang meminta bantuan konsultasi ke saya,” katanya.
60. 46 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Apa yang diungkapkan Fahrul dibenarkan salah satu siswanya yang telah
sukses membuka jasa servis online. Yoga Tama Margianto nama siswa yang
duduk di kelas 11. “Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya sudah bisa dan sudah
mencoba untuk membuka servis alat elektronik. Untuk di servis alat elektronik
saya bekerja sama dengan Gana Elektronik sebagai penyedia peralatan dan
komponen elektronik, jika mendapatkan kesulitan saya minta bantuan kepada
Jasa Servis Anam Elektronik yang tidak lain merupakan pembina dari program
DT di sekolah,” katanya.
Seperti keinginan awal Yoga saat memilih keterampilan bidang teknik
elektro, dia ingin bisa memperdalam ilmu elektronika. “Sekarang saya sudah
bisa menerima orderan. Memang sejak di bangku SMP saya sudah ikut penyedia
jasa sound system milik Arafah Audio sampai sekarang, karena penasaran
itulah saya memilih keterampilan teknik elektro,” katanya, yang kini membuka
layanan servis melalui WhatsApp.
Hal sama juga diungkapkan Billy Lafi Aula, siswa kelas 11 IPS 1. “Setelah
mendapat pengetahuan dan sedikit praktik bongkar pasang peralatan
elektronika, sekarang saya sudah membuka servis di rumah. Melayani lewat
offline maupun online. Saya juga menerima panggilan untuk memperbaiki
alat-alat elektronik seperti receiver digital dan lainnya,” katanya.
Berapa tarif yang dipatok? “Besar kecilnya tarif bergantung pada komponen
yang digunakan dan alat apa yang diperbaiki serta jarak tempuh. Sejak saya
membuka jasa ini, sudah menerima upah sebesar Rp 400 ribuan, dengan
modal awal yang dibutuhkan seperti avometer dan solder thenol,” katanya.
Bagi Billy, keterampilan elektronika adalah pengalaman yang sangat
berharga yang diperoleh dalam program DT, karena sebelumnya ia belum
mengetahui sama sekali. “Bermodal keterampilan itulah saya bisa membuka
jasa servis dengan tarif antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu, belum termasuk
komponen,” katanya.
Riyan Prasetyo juga mengungkapkan hal sama, siswa kelas 11 ini
mengatakan, keikutsertaan pada bidang keterampilan elektronik berniat agar
bisa memperbaiki alat elektronika di rumah. “Tapi setelah bisa saya kemudian
menawarkan jasa servis online dengan tarif sekali datang untuk memperbaiki
sebesar Rp 30 ribu. Tapi bergantung pada jarak juga, kalau melebihi dua
kilometer, saya meminta tambahan biaya Rp 10 ribu,” katanya. n
61. 47
“Kita ingin setiap warga yang harus ke luar
rumah wajib pakai masker,” kata Presiden
Joko Widodo saat rapat dengan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona, Senin 6 April
2020.
Tapi bukan lantaran itu jika beberapa
sekolah DT mengambil peran untuk ikut serta
memproduksi masker dan APD dalam melawan
pandemik COVID-19, seperti yang dilakukan
oleh SMA Negeri 1 Sampung, Ponorogo.
Disampaikan Bambang Setyawan, Guru
BK yang ditunjuk sebagai operator dalam
pelaksanaan DT, sepekan setelah pemberlakuan
2.3
ProduksiMasker
Anticorona
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
62. 48 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
kebijakan belajar dari rumah (school from home/SFH), muncul ide untuk
membuat masker bagi siswa DT bidang tata busana. Ide itu muncul jauh
sebelum Presiden menyampaikan keinginannya bahwa setiap warga yang ke
luar rumah harus menggunakan masker.
Melalui koordinasi singkat via grup WA Oemah Jahit milik SMA Negeri 1
Sampung, dipilihlah tema Seribu Masker untuk Negeri. Pembuatan masker
awalnya ditujukan untuk ikut serta menyukseskan kebijakan menjaga jarak
(sphysical distancing) dalam menghadapi penyebaran COVID-19, dibagikan
kepada masyarakat sekitar dan siswa kelas XII ketika hendak menghadapi UN.
Namun dalam perkembangannya UN ditiadakan dan kebijakan belajar
Merias wajah, harus memerhatikan ciri khas wajah klien.
63. 49
di rumah diperpanjang, maka produk masker pertama berjumlah 50 masker
ditawarkan melalui media sosial. “Animo masyarakat sangat luar biasa, 50
masker langsung habis diborong bahkan semakin banyak yang memesan,”
kata Bambang.
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan kebijakan “bekerja dan
belajar dari rumah” tim pengelola memutuskan untuk memulai produksi
masker dari rumah siswa peserta DT. “Sepuluh mesin jahit dikirim ke rumah
10 siswa peserta DT, baik kelas XII maupun kelas XI. Proses pengerjaan masker
direncanakan berlangsung selama kegiatan belajar di rumah dan mungkin
akan diteruskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Target di awal adalah 100 masker dalam satu pekan. Namun dengan
adanya peningkatan permintaan dan bertambah juga keterampilan siswa
dalam memproduksi masker, dalam sepekan ditarget mampu membuat 500
masker. Target ini disesuaikan dengan jumlah permintaan masker.
Ada tiga spesifikasi masker yang dibuat siswa DT ini. Pertama, masker
katun dua lapis, berbahan katun motif dan katun toyobo dengan lubang di
tengahnya, sehingga bisa diberi tisu. Bahan katun sangat nyaman dan tidak
pengap apabila digunakan beraktivitas di dalam maupun luar ruangan.
Tersedia berbagai pilihan warna dan motif dengan harga Rp 25 ribu untuk satu
pak (isi lima buah). Sedangkan untuk yang berbahan toyobo dua lapis, dijual
dengan harga Rp 30 ribu untuk tiap lima buah.
Kedua, masker jenis katun toyobo tiga lapis, produk ini merupakan kelas
premium, memang tidak terdapat tempat tisu, namun di dalamnya sudah
terdapat kain hero. Masker ini dijual dengan harga Rp 10 ribu untuk setiap satu
pak. Kelebihan masker jenis ini, selain bisa dicuci berkali-kali, juga nyaman
dipakai, meski dibuat dalam tiga lapis. Tidak pengap dan sangat protektif
terhadap debu dan droplet (cipratan) batuk dan bersin.
Jenis ketiga, berbahan kain spunbond, satu lapis dan dua lapis. Masker
dengan kain spundbond harga bahan relatif lebih murah, dibandingkan dua
bahan lainnya. Namun mempunyai kelebihan, di antaranya tahan terhadap
debu dan cipratan air, sehingga sangat direkomendasikan untuk orang umum
(nonmedis) yang lebih berpotensi tertular Corona. Daya tahan masker ini
berkisar antara 3-5 kali pemakaian dan dapat dicuci ulang.
Dari kerja di rumah tersebut, per Senin, 13 April 2020 masker yang telah
didistribusikan sebanyak 800 buah. Di antaranya 500 masker proyek dari
Kepala SMAN 1 Sampung untuk dibagikan ke pada warga sekolah dan sekitar.
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
64. 50 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Sisanya, 300 masker dipesan oleh konsumen baik melalui offline maupun
online. Untuk pengiriman luar kota, sudah dikirim antara lain ke Madiun,
Ngawi, Magetan, Pati Jawa Tengah, Surabaya, dan Singaraja Bali.
Untuk tingkat produktivitas, dalam sepekan siswa mampu menghasilkan
500-700 masker. Sehingga apabila ada yang membutuhkan masker dengan
harga wajar dalam jumlah sedikit maupun banyak, siswa DT SMAN 1 Sampung
siap membuat dan mengirimkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan setiap hari.
Caranya, setiap siswa melaporkan jumlah produk
masker yang dihasilkan, maksimal pukul 17.00
setiap harinya, sedangkan bagian marketing akan
menentukan besok pagi akan dikirim ke mana.
“Dalam proses pembuatan masker, kami sangat
menjaga prinsip physical distancing. Masker yang
sudah jadi diambil oleh petugas sekolah dari
rumah-rumah siswa peserta DT, kemudian barulah
dikirim ke pemesan,” katanya.
Apabila bahan habis, siswa bisa mengambil
bahan ke sekolah dengan tetap koordinasi melalui
grup WA Oemah Jahit. Total pemasukan dari
pembuatan masker mulai pertengahan Maret
hingga pertengahan April 2020 ini mencapai Rp
3.124.000.
Bambang mengatakan, motif utama
dalam pembuatan masker ini adalah belajar
dan berbagi. “Kami selaku pengelola ingin
memotivasi lulusan dan siswa DT SMAN 1
Sampung untuk terus berkarya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Barulah kemudian
menimbulkan rasa empati dan simpati untuk
berbuat lebih dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga individu tersebut
bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Lebih jauh, untuk jangka panjangnya siswa didorong untuk berfikir kritis,
kreatif, inovatif, mampu berkomunikasi,dan berkolaborasi dengan sumberdaya
yang ada, baik itu rekan maupun dunia usaha, sehingga pada akhirnya
menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada di sekitar mereka. n
65. 51
Program SMA Double Track (DT) semakin
eksis saja. Pesertanya aktif mengikuti pameran
di berbagai tempat. Seperti yang dilakukan
SMAN 4 Bangkalan, Madura. Dengan bangga
para siswa peserta DT membuka stan di lobi
Kantor Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur di Jl.
Pahlawan 102, Surabaya, Jumat (13/3) siang.
Mereka berpartisipasi meramaikan pameran
bertema Harmonisasi Vokasi dan Jatim Cerdas
Menuju Pertumbuhan Berkualitas.
Sebelumnya, pada 12 Maret, SMAN 1
Gondangwetan Pasuruan sebagai SMA DT juga
2.4
NasiBakarDT
DiborongSekdaprov
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
66. 52 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
mengikuti pameran yang diselenggarakan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) Kota dan Kab. Pasuruan dan Probolinggo di SMAN 1 Grati.
Tampil percaya diri, SMAN 4 Bangkalan menyajikan produk kuliner andalan
antara lain nasi bakar dan somay (dua item olahan makanan Nusantara ini
merupakan materi yang diajarkan trainer DT). Untuk minuman favoritnya
mereka menyuguhkan es krim serai, dawet, dan es kuwut (kelapa muda).
Sedang anak-anak DT Tata Kecantikan unjuk kebolehan praktik make over
wajah pengantin.
Tidak sia-sia. Terbukti booth DT mart ini menyedot perhatian pengunjung.
Mereka tertarik menyaksikan peragaan rias dan rela antre untuk membeli
makanan dan minuman. Bahkan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr. Ir Heru
Tjahjono, MM, saat meninjau pameran, juga terpikat. Bukan sekadar mampir
melihat-lihat stan, tetapi berkenan memborong nasi bakar sebanyak 50
bungkus. Stok langsung habis.
Indi Sofi Fikria, S.Pd, selaku operator DT SMAN4 Bangkalan, mengatakan,
para siswa sangat bersemangat mengikuti program terobosan double track ini.
“Anak-anak sudah cukup terampil. Mereka sudah menerima orderan secara
67. 53
freelance, lewat medsos. Ada juga yang sudah buka usaha sendiri di rumah
walau kecil-kecilan,” katanya.
Pihak sekolah juga mulai ramai mendapat pesanan makanan minuman.
Biasanya orderan berasal dari warga yang hendak mengadakan pengajian.
Permintaan akan jasa rias juga prospektif. Anak-anak DT sudah aktif merias
untuk kebutuhan wisuda sekolah, mulai dari anak TK sampai siswa SMA.
Kadang juga merias untuk kebutuhan karnaval, kebiasan yang sangat disukai
orang Madura. Salah satu siswa DT tata kecantikan, Selfia, sekarang sudah
membuka salon di rumahnya sendiri.
Annissa Makrumah, siswa kelas XI IPA 1, terlihat sibuk menarik tuas alat
pres penutup gelas plastik. Lalu menyerahkan gelas berisi aneka minuman itu
Sering terjadi, sehari sebelum praktik DT,
teman-teman sudah banyak yang mendesak:
“Besok praktik DT bikin apa? Aku pesan
makanannya ya. Jangan lupa.
‘‘ ‘‘
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
68. 54 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
kepada pembeli. Hari itu laku keras. Semua dagangan habis terjual sebelum
waktu shalat Jumat tiba.
“Saya dulu awalnya coba-coba aja masuk Tata Boga. Ternyata setelah
masuk, seru banget, saya jadi senang karena mendapat keterampilan masak.
Saya bisa mengembangkan passion saya. Kalau makanan sudah jadi kita foto
lalu dimasukkan IG dan WA. Banyak yang pesan,” katanya.
Ditambahkan, seringkali terjadi, sehari sebelum praktik DT, teman-temannya
sudah banyak yang mendesak: “Besok praktik DT bikin apa, Nis? Aku pesan
makanannya ya. Jangan lupa.”
Begitulah, DT di SMAN4 Bangkalan telah menjadi sesuatu yang berarti.
Semangat kewirausahaan terasa bertumbuh di sana. Salah satu indikatornya,
banyak siswa kelas X yang sudah tidak sabar ikut bergabung, padahal program
DT ini masih dikhususkan bagi siswa kelas XI. Masyarakat sekitar juga mulai
mengenal manfaat DT. Calon pendaftar pada musim penerimaan peserta didik
baru juga meningkat. “Saya mau sekolah ke SMAN4 saja, karena ada praktik
masak-masaknya, ada rias mantennya,” kata warga sebagaimana ditirukan
oleh Annisa. n
69. 55
Ayu Firnanda mengaku, sejak lama sudah
hobi merias wajah. Biasanya merias anak-anak
tetangganya yang tampil pada acara kesenian di
sekolah atau peringatan hari besar di desanya.
Begitu di sekolahnya ada program DT, Ayu
langsung daftar ikut materi kecantikan —tata
rias pengantin berhijab. “Ini sesuai hobi dan skill
saya,” ujarnya, “Di sini saya dapat menambah
wawasan tentang kecantikan.”
Memang banyak perbedaan merias yang
pernah dia lakukan secara otodidak dengan
materi DT. Selain memperoleh teori, Ayu juga
melakukan praktikum. Sebelum “turun ke
2.5
PerkayaPengalaman,
MeretasHarapan
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
70. 56 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
71. 57MENGHASILKAN PRODUK NYATA
Jalan meretas cita-cita Ayu tampaknya sudah
terbuka. Lingkungan tetangga pun mendukung.
Jika ada acara pementasan kesenian atau kegiatan
yang membutuhkan rias wajah, mereka menyuruh
Ayu merias pengisi acaranya.
‘‘ ‘‘
lapangan”, ia harus praktik melukis objek yang akan dirias. “Awalnya kita
disuruh mewarnai sketsa wajah secara balance. Kami juga disuruh melakukan
praktik melukis alis mata di kertas,” kata siswi Kelas XI-IPS2, SMAN 1 Dukun,
Lamongan ini, menceritakan pengalamannya.
Selain ilmu merias bertambah, dia mendapat ilmu lain. Kalau selama ini
Ayu mendapat klien secara gethok tular —promosi dari mulut ke mulut— di
program DT ia diajari memasarkan tata rias secara efektif dan efisien. “Kami
disuruh menyebar pamflet dan membuat akun Instagram, untuk menarik minat
banyak orang,” kata putri pasangan Soekardi dengan Paninten ini.
Hasilnya memang luar biasa. Klien berdatangan. Apalagi Ayu merias
dengan cara yang benar. Mulai dari menyiapkan peralatan sampai merapikan
area kerja. Selain itu, sebelum merias dia selalu cuci tangan. “Kebersihan
tangan sangat penting untuk merias wajah klien,” katanya, “Jadi banyak orang
semakin percaya bahwa saya bisa merias dengan bagus,” ujarnya melanjutkan.
Dengan modal keterampilan yang kini dipelajari, Ayu berharap kelak dapat
membuka usaha sendiri. Paling tidak salon kecantikan. Harapan tersebut tak
lepas dari dukungan orangtuanya. “Sebelumnya, beliau sudah melihat skill saya.
Saat saya ikut program DT kecantikan di sekolah, beliau sangat mendukung
dan antusias saya bisa menjadi perias profesional,” kata putri kedua dari tiga
orang bersaudara ini menceritakan harapan orangtuanya.
Jalan meretas cita-cita Ayu tampaknya sudah terbuka. Lingkungan tetangga
pun mendukung. Jika ada acara pementasan kesenian atau kegiatan yang
membutuhkan rias wajah, mereka menyuruh Ayu merias pengisi acaranya.
Akhir tahun ajaran adalah “musim panen” bagi peserta DT. Khususnya
materi kecantikan. Begitupun untuk akhir tahun ajaran (TA) 2019-2020.
Mereka berencana merias puluhan bahkan ratusan siswa kelas terakhir
jenjang SD, SMP, SMA yang diwisuda setelah lulus ujian akhir. Namun wa-
bah corona menggagalkan musim panen tersebut. Tahun sebelumnya —TA
2018-2019— siswa program DT SMAN 1 Kapongan, Situbondo, sempat
72. 58 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
merias puluhan wisudawati SMA tersebut. Bahkan mereka juga merias siswa
SD/SMP tetangga rumah peserta program DT, yang diwisuda di sekolahnya.
“Tahun ini tampaknyasekolah-sekolah tidak mengadakan wisuda, karena
kondisinya tidak memungkinkan akibat wabah,” ujar trainer kecantikan SMAN
1 Kapongan, Dwi Nur Hasanah.
Saat itu, siswa program DT kecantikan mendapat penghasilan lumayan.
Setiap wisudawati yang dirias di sekolah dikenakan biaya Rp 35.000 per
kepala. “Karena alat rias disediakan sekolah. Kalau yang merias di luar
sekolah, rata-rata menetapkan ongkos Rp 50.000 per orang,” kata Dwi, yang
sehari-hari mengajar mata pelajaran muatan lokal, Bahasa Madura ini.
Saat ini banyak siswa alumni DT yang membuka usaha rias wajah dan jasa
kecantikan di rumahnya. Omzetnya memang tidak dapat dipastikan. Karena
banyak di antara mereka merias sekadar sambilan. Dan “klien” kecantikan
memang tidak datang setiap hari. “Baru ramai kalau ada wisuda, perkawinan,
atau orang punya hajat,” kata Dwi.
Kenyataan itu dibenarkan, Siti Nurholifah, siswi program DT kecantikan
SMAN 1 Kapongan. Menurut dia, sebelum terjadi wabah pun, orang merias
wajah tidak setiap hari. “Ga pas-pas sebulan full juga, tergantung adanya
klien,” kata Lipa —panggilan Siti Nurholifah.
Untuk merias wajah (make up), Lipa menetapkan tarif Rp 30.000 per kepala.
Itu sekadar make up untuk kliennya yang akan menari, pasukan pengibar
bendera (paskib), atau pemain drumband. Untuk klien yang minta dirias tangan
dan kakinya dengan henna atau pacar kuku, tarifnya lebih mahal. “Saya sempet
meminta ongkos antara Rp 70.000 sampai Rp 90.000 per orang,” kata Lipa.
Ongkos sebesar itu dikenakan pada klien yang merias lengkap, wajah,
tangan, dan kaki, untuk kepentingan hajat perkawinan. Selain membuka usaha
merias sendiri, Lipa juga membantu guru pembimbingnya jika mendapat klien
hajat perkawinan. Biasanya merias penerima tamu dan keluarga mempelai.
Ayu Firnanda, siswi SMAN 1 Dukun, Lamongan, juga punya pengalaman
menarik untuk diungkap. Dengan modal keterampilan yang masih dipelajari
di program DT, Ayu sudah dapat menabung dari hasil merias wajah kliennya.
Memang tidak banyak, berkisar antara Rp 30.000-Rp 50.000 per orang
tergantung tingkat kesulitan riasnya. Yang jelas, nama Ayu sudah mulai dikenal
sebagai perias. Para tetangga sering minta bantuan merias kalau ada acara di
lingkungannya. Seperti acara pentas seni atau hajat yang butuh rias wajah, Ayu
pasti ikut. Lumayan, dapat uang saku tambahan! n
73. 59
Pandemi COVID-19 telah memorakporan
dakansegala sendi kehidupan, tak terkecuali
bidang pendidikan. Semua proses pembelajaran
dilaksanakan secara online termasuk program
DT. Program andalan Dinas Provinsi Jawa Timur
dan ITS Surabaya ini pun terimbas. Tapi tak
banyak yang menyadari ada hikmah di balik
musibah ini, yang diperoleh penyelenggara
progam DT.
Salah satu hikmahnya, tiga sekolah DT
masing-masing SMA Negeri 1 Kalidawir,
Tulungagung; SMA Negeri 1 Karas, Magetan;
dan SMA Negeri 1 Berbek, Nganjuk diper-
2.6
Dipercaya
MembuatAPD
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
74. 60 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
caya oleh Dinas Pendidikan Jatim untuk membuat Alat Pelindung Diri (APD).
Sebenarnya ada 14 sekolah yang telah menyatakan kesanggupannya untuk
menerima order APD. Tapi karena bahan baku yang ada di Dinas Pendidikan
Jatim sudah habis dibagi pada tiga sekolah tersebut, maka 11 sekolah lainnya
urung mengerjakan pembuatan APD itu.
Sebuah pengalaman paling berharga dan jarang diperoleh sekalipun
mengambil kursus menjahit. Pengalaman langka ini tidak akan didapat jika
tidak ada Corona.
Proses pembuatan APD di SMA Negeri 1 Karas diawali dengan memberikan
pelatihan kepada enam siswa yang sudah dipilih oleh trainer tata busana.
Kenapa hanya enam orang siswa? Hal ini untuk tetap mematuhi aturan social
distancing dan phsycal distancing. Pelatihan dilaksanakan di sekolah dan
untuk memudahkan siswa dalam membuat APD, trainer pun membuat tutorial
pembuatan APD.
Meski dalam kondisi puasa dan di tengah pandemi tak menyurutkan niat
siswa untuk berkarya, dengan tetap menjaga jarak, memakai masker serta
mencuci tangan dengan hand sanitizer, mereka semangat untuk menjahit baju
sebanyak 80 set APD, terdiri dari baju, sepatu dan tas tempat untuk menyimpan.
“Kami memberikan waktu kepada enam siswa dan satu trainer antara
pukul 08.00 sampai pukul 13.00 tiap harinya di sekolah. Alhamdulillah
dalam waktu lima hari ke-80 baju APD itu selesai. Ini pengalaman baru
bagi siswa kami dalam menjahit APD. Kepercayaan ini menjadi motivasi
tersendiri buat kami juga siswa,” kata Kepala SMA Negeri 1 Karas, Bahtiar
Kholili S. Pd., M.M. Pd.
Ketika pembuatan APD dikomunikasikan kepada orangtua siswa yang
terlibat dan siswa harus datang ke sekolah, kata Bahtiar menambahkan, tidak
ada masalah, mereka memahami dan memberi dukungan. “Selama ini kami
memang selalu berkomunikasi dengan para walimurid tentang aktivitas DT
di sekolah. Hal yang menantang bagi kami justru menjaga keamanan dan
keselamatan siswa selama membantu pengerjaan APD, sebab di Kab. Magetan
cukup banyak warga yang terinfeksi. Trainer selalu mengingatkan terkait
protokol kesehatan yang harus dilakukan dan mengharuskan siswa tidak
mengunjungi tempat lain selain rumah dan ruang DT tata busana,” katanya.
Siti Kurniah S.Pd., Guru Bahasa Jawa yang dipercaya untuk menjadi trainer
sekaligus mendampingi dalam pembuatan APD mengatakan, keputusannya
hanya melibatkan 6-7 siswa selain untuk mematuhi protokol COVID-19 juga
75. 61
mempertimbangkan jarak rumah siswa dengan sekolah serta kecakapan dari
masing-masing siswa.
“Memang rata-rata keterampilan siswa sudah memadai, tapi jarak antara
rumah dan sekolah menjadi pertimbangan pula untuk mengikutsertakan
mereka dalam pembuatan APD,” katanya.
Lain lagi cerita dari dilakukan oleh SMA Negeri 1 Berbek, Nganjuk. Sebanyak
6 siswa tata busan juga terlibat dalam pembuatan APD dari Dinas Pendidikan
Jatim. Pihak sekolah menggandeng DUDI Sekar Sari, milik Gemi Asih, di Desa
Tempel Wetan, Kec. Loceret, Nganjuk, yang kerap dijadikan tempat magang
siswa tata busana, didampingi trainer tata busana SMA Negeri I Berbek, Nunik
Sugiarti, S. Pd.
“Kami memilih kerja sama dengan DUDI, agar siswa kami bisa belajar
langsung bagaimana suasana dan sistem DUDI bekerja saat menerima
pesanan dalam jumlah banyak dan ditentukan waktunya. Pengalaman di DUDI
itu biar bisa dirasakan oleh siswa yang terlibat,” kata Kepala SMA Negeri 1
Berbek, Drs. Gunardi, M.M.,M. Pd.
Dalam kondisi pandemi saat ini ia tidak bisa melibatkan semua siswa,
karena itu siswa yang terpilih adalah mereka yang telah mendapatkan izin dari
orangtua dan jarak antara rumah dengan lokasi DUDI tidak terlalu jauh.
“Awalnya kami tawarkan kepada siswa yang sudah terampil dan mampu
memproduksi. Kami berharap setelah Corona selesai, keenam siswa dan
trainer yang terlibat dalam pembuatan APD akan membagi pengalamannya
ke peserta tata boga lainnya,” katanya.
Sementara Yaumurina, Guru Bidang Studi Ekonomi SMA Negeri 1 Kalidawir,
Tulungagung, yang juga trainer tata busana mengatakan, ia menyiapkan
pembuatan APD di sekolah dengan tetap mempertimbangkan jumlah siswa
yang terbatas, tidak bergerombol.
Meski dalam kondisi puasa dan di tengah pandemi
COVID-19, tak menyurutkan niat siswa untuk
berkarya, dengan tetap menjaga jarak, memakai masker
serta mencuci tangan dengan hand sanitizer. Mereka
semangat untuk menjahit baju APD, yang terdiri dari
baju, sepatu dan tas tempat untuk menyimpan.
‘‘ ‘‘
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
76. 62 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
“Kami mengerjakannya di sekolah dan siswa wajib menggunakan masker
dan mencuci tangan dengan hand sanitizer yang sudah disediakan pihak
sekolah,” katanya.
Agar pengerjaannya bisa cepat dan sisitematis, tiap siswa diberi tugas
masing-masing yang berbeda, ada yang bertugas memotong bahan,
pemasangan resleting, menjahit bagian lengan, bagian elastik, dan bagian
kepala dikerjakan. Tiap siswa mengerjakan berbeda-beda.
Di SMA Negeri 1 Kalidawir, sebagaimana dituturkan Kepala Sekolah, Agung
Ismiharto, S.Kom., M. Pd. Selain membuat APD, siswanya dilibatkan pula dalam
pembuatan masker dan disinfektan secara mandiri. “Sebelum mendapatkan
program DT pada tahun ini, kami sudah melakukannya secara mandiri setahun
sebelumnya,” katanya. n
77. 63
Tidak henti untuk berkarya dan berinovasi.
Inilah yang dilakukan para pengelola program
DT yang telah digagas sejak 2018 silam. Progam
itu yang sudah diterapkan di 157 sekolah (SMA/
MA) di Jawa Timur itu kini dikembangan lagi
dengan menyiapkan voucher cipta kerja.
Pameran DT pada 29 Desember 2019 di
Jatim Expo Surabaya telah membuka mata publik
tentang arti strategisnya program ini. Gubernur
Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan
kekagumannya pada karya siswa SMA/MA DT
yang dipertunjukkan di acara tersebut. Program
ini telah nyata dapat mempersiapkan peserta
2.7
SiapkanVoucher
CiptaKerja
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
78. 64 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
79. 65
didik SMA/MA setelah lulus untuk siap memasuk ke dunia kerja atau membekali
diri mereka menjadi wirausaha. Buktinya? Beberapa hasil praktik mereka telah
diterima masyarakat.
Atas hasil semua itu, penyelenggara DT mulai berpikir bagaimana agar
apa yang telah dihasilkan sekolah bersama siswanya dapat terus bersamai
tumbuh dan membesar. Berinovasi inilah yang ditawarkan penyelenggara
lewat peluncuran voucher cipta kerja.
Voucher cipta kerja merupakan strategi penggalangan dana crowd funding
yang dilakukan oleh program DT sebagai modal kerja. Dana dikumpulkan dari
masyarakat kemudian dibelikan alat dan bahan untuk membuat produk atau
memberikan jasa kepada orang yang membutuhkan.
Sederhana konsepnya, melalui voucher cipta kerja ini, siapa pun boleh
membeli atau memilikinya. Setelah dimiliki, voucher itu bisa dibelanjakan untuk
membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh siswa SMA/MA DT. Tidak harus
dikonsumsi atau dinikmati sendiri oleh pemilik voucher, tapi bisa diberikan atau
disumbangkan kepada siapa pun, baik perorangan, lembaga, atau yayasan.
Melalui kepemilikan voucher itu, maka produk dan jasa dari sekolah dan
siswa SMA/MA DT akan bergulir ke konsumen dan menghidupkan proses
produksi barang dan jasa hasil program DT.
Melalui voucher cipta kerja, program DT mengajak untuk berbagi
kepada mereka yang membutuhkan sekaligus menggerakkan dan memberi
kepercayaan kepada peserta program DT bahwa jenis keterampilan yang
diperolehnya dapat dijadikan bekal untuk memulai berwirausaha.
Contoh kongkret telah dijalankan oleh SMAN Ngadirejo, Pacitan, yang
mendapat voucher cipta kerja dari Lembaga Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF)
Surabaya, senilai Rp 1.750.000,- untuk pembuatan seragam Taman Pendidikan
Voucher cipta kerja merupakan strategi
penggalangan dana crowd funding yang dilakukan
oleh program DT sebagai modal kerja.
Dana dikumpulkan dari masyarakat
kemudian dibelikan alat dan bahan untuk
membuat produk atau memberikan jasa
kepada orang yang membutuhkan.‘‘ ‘‘
MENGHASILKAN PRODUK NYATA
80. 66 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
Al Quran (TPA) Yayasan Al-Khairiyah,
Pacitan, binaan lembaga YDSF.
Seperti diketahui, program DT
adalah suatu sistem pembelajaran yang
menggabungkan cara belajar SMA
yang diberi keterampilan tambahan.
Penambahan keterampilan ini membuat
siswa siap kerja jikalau tidak ingin
melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Karena faktanya di Jawa Timur,
lulusan SMA yang tidak melanjutkan
kuliah jumlahnya cukup tinggi, mencapai
67,84%. Padahal SMA itu sejak awal
dirancang sebagai satuan pendidikan yang
menyiapkan peserta didiknya melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi. Lalu
bagaimana dengan siswa sekolah umum
yang, karena berbagai alasan, akhirnya
tidak melanjutkan kuliah? Mereka harus
segera terjun ke dunia kerja dengan bekal
pengetahuan umum semata.
DT dikonsep sebagai kegiatan
ekstrakurikuler, dengan ketentuan setiap
siswa minimal satu tahun mengikuti sistem
jalur ganda ini. Ide DT muncul berawal
dari keprihatinan atas tingginya potensi
lulusan SMA yang menjadi pengangguran.
Terutama mereka yang setelah lulus tidak
melanjutkan ke bangku kuliah. Fakta
ini menjadi permasalahan pelik bagi
pembangunan manusia di Jatim, karena
peserta didik lulusan SMA tidak dibekali
skill dasar yang memadai untuk terjun ke
dunia kerja. Melalui Program SMA/MA DT
diharapkan bisa memberikan skill atau
kompetensi tambahan kepada siswa. n
81. 67
BAGIAN TIGA
Siswa DT,
Terampil dan Pede
Orang yang kuat bukan mereka yang
selalu menang. Melainkan mereka yang
tetap tegar ketika mereka jatuh.
– Khalil Gibran –
KAHLIL GIBRAN (1883-1931). Pria satu ini dikenal sebagai salah satu pujangga atau penyair terhebat yang
pernah hidup dimuka bumi. Syair-syair yang ditulisnya sangat indah. Lahir pada 6 Januari 1883 di Beshari,
Lebanon. Meninggal di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931. Salah satu karyanya yang sangat tenar
adalah sebuah buku yang berjudul The Prophet.
82. 68 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI
T
erampil dan percaya diri adalah salah satu yang hendak dicapai
dalam program DT. Membangun kepercayaan diri ini penting dan
menjadi modal utama dalam mengawali diri untuk berwirausaha
maupun mengisi lapangan pekerjaan. Apa yang dilakukan?
Terus belajar dan berlatih dalam mengasah keterampilan dan membangun
kepercayaan diri adalah kuncinya.
Itu sebabnya meski Corona melanda, sedikit pun tak ada halangan di benak
para peserta, trainer, dan pengelola DT untuk putus semangat. Kebijakan
belajar dari rumah (study from home –SFH) sebagai upaya menjalankan social
distancing dan physical distancing disikapi dengan mencari berbagai cara
dan terobosan agar program pembelajaran DT tetap berjalan.
Peserta DT dipacu untuk produktif dan kreatif bukan hanya pada saat praktik
di ruang pelatihan, tetapi juga aktif menunggah produk mereka di media
sosial. Harapannya pelatihan DT tidak berhenti sebatas diklat dan menambah
keterampilan semata, tetapi benar-benar sebagai langkah awal mewujudkan
bisnis mandiri yang konkret.
Jujur Diakui pandemi COVID 19, memang mengnaggu sejumlah program.
Tetapi segera melakukan penyesuaian dan penjadwalan ulang. Ternyata terjadi
blessing in disguise, semacam keberuntungan tersembunyi di sela musibah.
Program DT sukses dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi daring.
Seminar via web (webinar) juga menjadi pilihan yang efektif.
Intinya peserta DT tidak hanya terampil dan mahir membuat, tapi juga
mampu dalam hal memasarkan dan menjial. Buktinya uang saku pun diperoleh
para peserta DT, baik dari menjual produk maupun menawarkan jasa. n
83. 69
Dua dari 20 siswa yang terlibat dalam
program voucher siap kerja di SMAN 1
Ngadirejo, Pacitan, memberi kesaksian. Intinya
mereka merasa terbantu dengan menguasai
keterampilan menjahit yang dilaksanakan dalam
program DT. Selain terampil, mereka juga telah
menerima pembelajaran untuk berwirausaha.
Artinya, tidak hanya pandai membuat atau
menjahit, tapi juga bisa menjual produk apa
yang telah mereka buat.
Auriela Putri Widyar, siswa Kelas XI IPA 3
mengakui secara pribadi kegiatan DT bidang
tata busana telah dapat memberikan manfaat
3.1
TerampilMembuat,
PintarMenjual
SISWA DT, TERAMPIL DAN PEDE
84. 70 VOUCHER CIPTA KERJA SEBAGAI AWAL BERWIRAUSAHA
AKSELERASI CIPTA KERJA MANDIRI